Anda di halaman 1dari 19

KELAS XII IPA/IPS

PENGERTIAN

 RevolusiHijau adalah revolusi


produksi biji-bijian dari hasil
penemuan ilmiah berupa benih
unggul baru dari berbagai varietas
gandum,padi dan jagung yang
menyebabkan panen tersebut
meningkat pesat terutama di negara-
negara yang sedang berkembang.
LATAR BELAKANG
Munculnya Revolusi Hijau dilatarbelakangi oleh :
1.Adanya Perang Dunia I dan II yang
menyebabkan lahan-lahan pertanian menjadi
rusak
2.Jumlah penduduk yang bertambah dengan
pesat setelah berakhirnya perang dunia.
3.Kebutuhan pangan yang meningkat pesat yang
tidak diimbangi dengan peningkatan produksi
pangan
4.Hasil penelitian dari Thomas Robert Malthus
yang direspon oleh ilmuwan dari Eropa dan USA
5.Perkembangan tehnologi yang menghasilkan
alat-alat pertanian yang modern seperti mesin
pembajak, penyemprot hama dan penggilingan
padi.

Dengan berbagai faktor tersebut maka


revolusi hijau yang bertujuan meningkatkan
produksi pertanian dapat dilakukan yang
nantinya berhasil mningkatkan produksi
pertanian.
PASCA PERANG DUNIA II
 Pasca Perang Dunia II terjadi kerusakan lahan-
lahan pertanian terutama di wilayah Eropa
sehingga produksi pertanian menurun.
 Kemudian ada upaya meningkatkan produksi
pertanian melalui:
1.Pembukaan lahan-lahan pertanian baru
2.Penelitian yang menghasilkan bibit-bibit unggul
3.Mekanisasi pertanian
4.Penggunaan pupuk-pupuk baru
5.Metode yang tepat untuk pemberantasan hama
LEMBAGA PENELITIAN YANG
MENDUKUNG REVOLUSI HIJAU
1.Ford and Rockefeller Foundation
sebagai lembaga sponsor
2.Consultatif Group for International
Agriculture Research ( CGIAR ) yang
membantu penelitian di berbagai negara
3.International Rice Research Institute
(IRRI) yang berpusat di Filipina
4.International Maize Wheat Improvement
Centre ( IMWIC ) di Meksiko.
STRATEGI PERTANIAN

Mempunyai tujuan sebagai berikut :


1.Memperoleh produksi maksimum dari
luas tertentu tanah pertanian
2.Melakukan tata cara bertani untuk
memperoleh keuntungan maksimum
3.Menekan sekecil-kecilnya
ketidakmantapan dlm produksi pertanian
4.Mencegah turunnya kapasitas produksi
KEBERHASILAN REVOLUSI HIJAU
1.Petani dapat meningkatkan produksi
pertaniannya
2.Kekurangan bahan pangan yang dialami
dapat dipenuhi karena produksinya
meningkat
3.Petani dapat mencukupi kebutuhan
sendiri bahkan dapat mencukupi
kebutuhan daerah lain .
KELEMAHAN REVOLUSI HIJAU

1.Biaya yang digunakan sangat besar


hingga bagi negara berkembang
mungkin akan mengalami kesulitan
2.Ancaman hama sangat besar ketika
varietas tertentu ditanam dalam jumlah
besar dan berulang-ulang.
PERKEMBANGAN REVOLUSI
HIJAU DI INDONESIA
Perkembngan Revolusi Hijau di Indonesia
tidak lepas dari kondisi indonesia sebagai
negara agraris. Penyebab dilaksanakan
Revolusi Hijau adalah :
1.Kebutuhan penduduk yang meningkat
dengan pesat
2.Tingkat produksi pertanian yang masih
sangat rendah
3.Produksi pertanian belum mampu
memenuhi kebutuhan pangan penduduk.
PANCA USAHA TANI

1.Pengolahan lahan yang baik

2.Penggunaan bibit-bibit Unggul

3.Penggunaan pupuk dengan baik

4.Pemberantasan hama yang tepat

5.Pengairan/Irigasi yang baik


Revolusi Hijau di Indonesia
Empat Usaha Pokok :
1. Intensifikasi pertanian : usaha
meningkatkan produksi pertanian dengan
menerapkan pancausaha tani.
2. Ekstensifikasi pertanian : usaha
meningkatkan produksi pertanian dengan
membuka lahan baru termasuk usaha
penangkapan ikan dan penanaman
rumput untuk makanan ternak.
3. Diversifikasi pertanian : usaha
meningkatkan produksi pertanian
dengan keanekaragaman usaha tani.
4. Rehabilitasi pertanian : usaha
meningkatkan produksi pertanian dengan
pemulihan kemampuan daya
produkstivitas sumber daya pertanian
yang sudah kritis.
Dampak Negatif Revolusi
Hijau di Indonesia
 Sistem bagi hasil mengalami perubahan menjadi
sistem upah. Akibatnya, kesempatan kerja di
pedesaan menjadi berkurang
 Pengaruh ekonomi uang di dalam berbagai
hubungan sosial di daerah pedesaan makin kuat
 Ketergantungan pada pupuk kimia dan zat kimia
pembasmi hama juga berdampak pada tingginya
biaya produksi
 Peningkatan produksi pangan tidak diikuti oleh
pendapatan petani secara keseluruhan karena
penggunaan teknologi modern hanya dirasakan
oleh petani kaya.
Industri dan Pelita
Target sasaran industri pada Pelita
Pelita I (1 April 1969–31 Maret 1974) sektor
pertanian dan industri dititikberatkan pada
industri yang mendukung sektor pertanian.
Pelita II (1 April 1974–31 Maret 1979) sektor
pertanian dan industri dititikberatkan pada
industri yang mengolah bahan mentah menjadi
bahan baku.
Pelita III (1 April 1979–31 Maret 1984) sektor
pertanian dan industri dititikberatkan pada
pengolahan bahan baku menjadi barang jadi.
 Pelita IV (1 April 1984–31 Maret 1989)
sektor pertanian dan industri dititikberatkan
pada industri yang menghasilkan mesin-
mesin industri baik untuk industri berat
maupun ringan.
 Pelita V (1 April 1989–31 Maret 1994)
sektor pertanian dan industri diprogramkan
untuk dapat menghasilkan barang ekspor
industri
 Pelita VI (1 April 1994–31 Maret 1998)
sektor pertanian dan industri dititikberatkan
pada pembangunan industri nasional
JENIS-JENIS INDUSTRI
 1.INDUSTRI PERTANIAN
Merupakan industri yang mengolah sumber
daya pertanian dengan bantuan tehnologi
Industri.

2. INDUSTRI NON PERTANIAN


Industri yang bahan bakunya bukan dari
hasil pertanian
DAMPAK PERKEMBANGAN
INDUSTRI
 1. DAMPAK POSITIF
 Kebutuhan akan barang industri terpenuhi

 2. DAMPAK NEGATIF
 Pencemaran lingkungan
 Pencemaran udara,pencemaran air,
pencemaran tanah dll
 Berubahnya pola kehidupan masyarakat
yang makin konsumtif
Renungan
 Mental pejabat Orde Baru yang korup
menambah parah dampak negatif
sindustrialisasi di Indonesia.
 Banyak industri yang tidak mempunyai
atau tidak lolos dalam penyampaian
analisis dampak lingkungan (AMDAL),
tetapi karena mampu menyuap pejabat
berwenang yang mengeluarkan izin
pendirian kawasan industri, akhirnya
mampu membangun industri tersebut

Anda mungkin juga menyukai