Anda di halaman 1dari 17

REVOLUSI HIJAU

Tim Pengampu MK Pertanian


Berkelanjutan
Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian
Universitas Jenderal Soedirman

REVOLUSI HIJAU
Pendahuluan
Tahun 1943: Pusat studi khusus yg mrp kolaborasi Rockefeller
Foundation and Ksnyor Kepresidenan Manuel Avila Camacho di
Meksiko:
MEMPROMOSIKAN KEBERHASILAN PERTANIAN SUBSISTEN
MELALUI KEBIJAKAN LANDREFORM dengan tujuan utama
mendukung industrialisasi pertanian untuk pertumbuhan
ekonomi.
Rockefeller Foundation
memperkerjakan Norman Borlaug,
Edwin Wellhausen, dan William Colwel (peneliti Amerika dan
Meksiko), membuat program dengan tujuan meningkatkan
produksi bbrp varietas gandum dan jagung. Meksiko berhasil
swasembada gandum sejak tahun 1951 dan mengekspornya.

Rockefeller Foundation mengembangkan revolusi


hijau dan pada tahun 1963 memforfalmakan Pusat
Pengembangan Jagung dan Gandum Internasional
CIMMYT (Center for International Maize and Wheat
Yield Improvement Technology)
India (negara kedua yg melaksanakan revolusi hijau)
Rockefeller Foundation berkolaborasi dg India untuk
mengimpor benih gandum dari CIMMYT dan memulai
program revolusi hijau meliputi PEMBIAKAN
TANAMAN, PEMBANGUNAN IRIGASI, DAN
PEMBIAYAAN PESTISIDA KIMIAWI.
Melaui program ini, pada tahun 1970, produksi beras
di India meningkat 30% (mampu mengatasi
kelaparan).
3

Pada tahun 1960, yayasan Rockefeller dan Ford


Foundation bekerja sama dengan IRRI (The
International Rice Research Institute) di Filipina
menyebarluaskan varietas-varietas padi unggul ke
Indonesia, Pakistan, Sri Lanka, Asia, dan Afrika.
Pada tahun 1980, mulai diperkenalkan metode-metode
spt analisis agroekosistem dan riset sistem pertanian
telah diadopsi dan memberikan manfaat terhadap cara
pandang pertanian secara holistik.
Kebutuhan input dalam pelaksanaan revolusi hijau
menciptakan pasar benih dan pestisida.

Revolusi hijau adalah usaha pengembangan teknologi


pertanian untuk meningkatkan produksi pangan, dari
pertanian tradisional menjadi pertanian yang
menggunakan teknologi maju.
Revolusi hijau adalah sebutan tidak resmi yang dipakai
untuk menggambarkan perubahan fundamental dalam
pemakaian teknologi budidaya pertanian di banyak
negara berkembang.
Revolusi hijau mendasarkan diri pada 4 pilar yaitu
penyediaan air melalui sistem irigasi, pemakaian pupuk
kimia secara optimal, penerapan pestisida sesuai dengan
tingkat serangan OPT, dan penggunaan varietas unggul
sebagai bahan tanam berkualitas.
5

Revolusi hijau mendapat kritik sejalan dengan


meningkatnya kesadaran akan kelestarian lingkungan
karena mengakibatkan kerusakan lingkungan.
Revolusi hijau juga tidak dapat menjangkau seluruh
strata negara berkembang terutama afrika (tdk
memberikan dampak nyata).
Tujuan revolusi hijau yaitu mengembangkan teknologi
pertanian dalam pembudidayaan tanaman melalui
penggunaan varietas unggul untuk melipatgandakan
hasil pertanian, baik untuk kepentingan bisnis maupun
memerangi kelaparan.

Faktor pemicu terjadinya revolusi Hijau


PemicuterjadinyaRevolusiHijauberkaitaneratdengan

adanyamasalahpanganbagiumatmanusia,yang
disebabkanolehfaktor:
1.Kebutuhanpangansemakinmeningkat
2.Lahanpertaniansemakinberkurang
3.Banyaklahanpertanianrusakkarenaadanyaperang
4.Adanyalahantiduryangtidakdimanfaatkanoleh
pemiliknya
5.Adanyalahanrusakakibattercemarolehlimbahatau
terkenaradiasi
FaktorlainyangmemicumunculnyaRevolusihijauyang
sudahberjalansejak1960-ankarenaadanyapertambahan
produksipertanianyangberlipatgandajugatingkat
produksipertanianyangmasihsangatrendahdanbelum
mampumemenuhiseluruhkebutuhanmasyarakat.

Revolusi hijau di Indonesia diterapkan melalui


bimas/pancausaha
1.penggunaan benih unggul,
2.perbaikan cara bercocok tanam,
3.pemupukan,
4.pemberantasan hama dan penyakit tanaman,
5.pengairan yang teratur);
supra insus: 1.pola tanam tahunan secara bergilir,
2.pengolahan tanah, 3.benih unggul bermutu
bersertifikat, 4.pergiliran varietas,5. jarak tanam,
6.pemupukan berimbang, 7.penggunaan ZPT/PPC pupuk
pelengkap cair, 8.pengendalian jasad pengganggu secara
terpadu, 9.tata guna air di tingkat usaha tani,
10.penanganan pasca panen).
8

DAMPAK REVOLUSI HIJAU TERHADAP


PRODUKSI TANAMAN
1. Meningkatkan hasil 2 kali lipat (padi dan gandum)
2. Meningkatkan areal pertanaman dg varietas
berumur pendek
3. Perbaikan irigasi terus bertambah setiap tahun
4. Faktor penghambat : terbatasnya infrastruktur
(jalan, irigasi), tingginya biaya transportasi, dan
kebijakan harga dan pemasaran yang kurang
menguntungkan

DAMPAK REVOLUSI HIJAU TERHADAP


KETAHANAN PANGAN
1. Peningkatan produksi membantu mengatasi
kekurangan pangan
2. Menyediakan pangan bagi bermilyar-milyar
penduduk
3. Revolusi hijau dapat menurunkan ketahanan
pangan mis: penggunaan pestisida, ekspor padi,
tidak tersedianya lahan yang cukup untuk
tanaman pangan (dampak jangka panjang)

10

DAMPAK REVOLUSI HIJAU TERHADAP


EKOLOGI
1. Menaikkan penggunaan pestisida yang mampu
menekan kerugian produksi yg disebabkan oleh
OPT
2. Penggunaan pestisida menyebabkan bahaya
keracunan bagi pekerja, kontaminasi air, dan
resistensi dalam populasi organisme
3. Menurunnya keragaman hayati
4. Memperluas kegiatan pertanian pada areal baru
yang tidak berpengairan
5. Akibat pengairan menyebabkan masalah salinitas,
menurunnya permukaan air
11

DAMPAK REVOLUSI HIJAU TERHADAP


SOSIAL
1. Mendorong perluasan ukuran lahan dan
peningkatan pendapatan petani
2. Memberikan sumbangan pada perbaikan
nutrisi karena peningkatan pendapatan dan
menurunnya harga
3. Mengabaikan keberadaan perempuan (pada
saat seleksi benih karena ada benih baru
atau pada saat panen yang sudah tidak
menggunakan ani-ani)
12

DAMPAK REVOLUSI HIJAU TERHADAP


EKONOMI
1. Mendorong pertumbuhan lembaga kredit petani
shg berakibat pada hilangnya kepemilikan lahan
pertaniannya
2. Peningkatan mekanisasi menyebabkan
tergantikannya SDM di pedesaan.
3. Petani kaya lebih memperoleh akses terhadap
lahan dan kredit, maka memperlebar kesenjangan
ekonomi klas masyarakat.
4. Mendorong terjadinya urbanisasi
5. Merosotnya harga pangan bagi kel petani kecil,
mendorong tumbuhnya industrialisasi.
13

DAMPAK REVOLUSI HIJAU TERHADAP


POLITIK
1. Melemahkan gerakan kaum sosialis di
beberapa negara
2. Mengembangkan geopolitik perang dingin
melalui peningkatan pangan bagi penduduk
di negara terbelakang demi terwujudnya
stabilitas dan mengurangi ancaman
komunis

14

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN REVOLUSI


HIJAU DI INDONESIA
A. KEUNTUNGAN:
1. Tumbuh dan dan berkembangnya rasa percaya
diri
2. Tuntutan permintaan sarana produksi, perbaikan
infrastruktur, tenaga kerja, dan penataan
pemasaran
3. Naiknya derajat petani dan profesi pertanian di
mata masyarakat
4. Meningkatkan efisiensi lahan
15

A. KEUNTUNGAN:
5. Mendorong pembangunan pedesaan dalam arti
luas, terkait dg pembangunan infrastruktur
pedesaan (jalan, telekomunikasi, tenaga listrik dll)
6. Merubah cara pandang peningkatan produksi dari
konvensional ke intensifikasi (benih unggul,
pemupukan, pestisida, peningkatan intensitas
penanaman dll)
7. Meningkatkan produktivitas dan produksi
pangan.
8. Penurunan harga pangan (beras)

16

B. KERUGIAN:
1. Menaikkan biaya usahatani (menuntut tambahan pupuk,
irigasi yang terjamin, dan pestisida)
2. Jika kondisi tidak terpenuhi, maka petani akan
menghadapi kerugian besar
3. Ketidakadilan atau ketidakmerataan manfaat revolusi
hijau antara petani kaya dan miskin.
4. Tjd peningkatan dan penurunan tenaga kerja.
5. Kerusakan fisik dan kimia tanah serta matinya mikroba
dan serapan hara tanah
6. Pencemaran udara
7. Menurunnya keragaman hayati dan munculnya biotipe
atau ras fisiologis baru.

17

Anda mungkin juga menyukai