Anda di halaman 1dari 35

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

PREMENSTRUAL SYNDROM (PMS) PADA REMAJA PUTRI


DI SMA NEGERI 01 KOTA PALEMBANG

SKRIPSI

OLEH

NAMA : JOGI TRI MEITA


NIM : 10011381520141

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (S1)


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PREMENSTRUAL SYNDROM (PMS) PADA REMAJA PUTRI
DI SMA NEGERI 01 KOTA PALEMBANG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mendapatkan Gelar (S1)


Sarjana Kesehatan Masyarakat Pada Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sriwijaya

OLEH

NAMA : JOGI TRI MEITA


NIM : 10011381520141

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (S1)


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini dengan judul “Faktor yang Berhubungan dengan Premenstrual Syndrome
(PMS) pada Remaja Putri SMA N 01 Kota Palembang” telah disetujui untuk di
sidangkan pada 19 Agustus 2020.

Indralaya, 19 Agustus 2020


Pembimbing

Feranita Utama, S.K.M., M.Kes

NIP. 198808092018032002

3
Universitas Sriwijaya
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini dengan judul “Faktor yang Berhubungan dengan Premenstrual


Syndrome (PMS) pada Remaja Putri SMA N 01 Kota Palembang” telah
pertahankan dihadapan Panitia Sidang Ujian Skripsi Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sriwijaya pada tanggal 19 Agustus 2020 dan telah
diperbaiki, diperiksa, serta disetujui sesuai dengan masukan Panitia Sidang Skripsi
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya.

Indralaya, 19 Agustus 2020

Panitia Sidang Ujian Skripsi


Ketua :

1. Dr. Rico Januar Sitorus, S.K.M., M.Kes. (Epid) ( )


NIP.198101212003121002
Anggota :
1. Feranita Utama, S.K.M., M.Kes (
) NIP.198808092018032002

2. Yeni, S.K.M., M.K.M. ( )


NIP. 198806282014012201

3. Nurmalia, S.ST., M.KM ( )


NIP. 199208022019032020

4
Universitas Sriwijaya
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Jogi Tri Meita

Tempat, Tanggal Lahir : Jambi, 15 Mei 1998

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Gang. Ikhlas, Jln. Sunan Bonang Rt.18 Rw.05


No.22, Kel.Simpang III Sipin, Kec. Kota Baru,
Kota Jambi
Email : Jogitrimeita@yahoo.co.id

No. Hp : 081268900766

Riwayat Pendidikan :

Tahun Sekolah/Institusi/Universitas Jenjang


2003– 2009 SD Negeri 96 Kota Jambi SD
2009 – 2012 SMP Negeri 08 Kota Jambi SMP
2012 – 2015 SMA Negeri 04 Kota Jambi SMA
2015-Sekarang Fakultas Kesehatan Masyarakat Prodi IKM (Epidemiologi
Universitas Sriwijaya Biostatistik)

Pendidikan Organisasi :

2016- 2017 - Seksi Keagamaan Himaja (Himpunan Mahasiswa Jambi)


- Anggota Himaja ( Himpunan Mahasiswa Jambi)
- Anggota Adzikra

5
Universitas Sriwijaya
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Saya dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini dibuat dengan sejujurnya mengikuti
kaidah Etika Akademik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya serta
menjamin bebas plagiarisme. Bila kemudian diketahui saya melanggar Etika
Akademik maka saya bersedia tidak lulus/gagal.

Indralaya, 19 Agustus 2020


Yang bersangkutan

Jogi Tri Meita


NIM. 10011381520141

6
Universitas Sriwijaya
KATA PENGANTAR

Assalmu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, Alhamdulilahi Robbil
‘Alamin, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
proposal skripsi dengan judul “Faktor yang Berhubungan dengan Premenstrual
Syndrome (PMS) pada Remaja Putri Di SMA N 01 Kota Palembang”. Shalawat
serta salam penulis hanturkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Penulis menyadari jika selama proses menyelesaikan proposal skripsi ini,


adanya kekurangan dan kelemahan yang disebabkan terbatasnya kemampuan,
pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Pada kesempatan kali ini, tidak
lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
segala bentuk dukungan, bantuan, bimbingan, motivasi serta doanya, sehingga
memacu dan membantu dalam penyusunan naskah skripsi ini, terutama kepada:

1. Ibu Dr. Misnaniarti, S.K.M., M.KM selaku Dekan Fakultas Kesehatan


Masyarakat Universitas Sriwijaya
2. Ibu Feranita Utama, S.K.M., M.Kes selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah banyak memberi arahan, bimbingan, motivasi dan memberikan
masukan yang sangan bermanfaat bagi penulis dalam menyelesaikan proses
skripsi.
3. Bapak Dr. Rico Januar Sitorus, S.K.M., M.Kes. (Epid), ibu Yeni, S.K.M.,
M.K.M. selaku dosen penguji yang telah membantu mengarahkan dan
memberikan saran dalam proses bimbingan.
4. Seluruh dosen dan staff Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sriwijaya yang telah banyak membantu.
5. Orang tua tercinta yang selalu memberikan doa dan dukungan moral
maupun materi selama perjuangan skripsi ini.
6. Keluarga tercinta, kakak, abang yang telah memberikan support baik moral
dan material, serta keponakan saya yang menjadi obat dikala penat.

7
Universitas Sriwijaya
7. Adella Putri, Andas Handjaya, Ali Amansyah, Aulia Rizki, Purwa
Admajaya, Reynaldi, Febri Nopra, Cahyani, Caca Nyayu, Mega Dita yang
memberikan support dan banyak membantu dalam keadaan apapun.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan naskah skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan demi terwujudnya naskah skripsi ini.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Indralaya, 19 Agustus 2020


Penulis

8
Universitas Sriwijaya
EPIDEMIOLOGI DAN BIOSTATISTIK
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
SKRIPSI, Agustus 2020

Jogi Tri Meita, NIM. 10011381520141


Faktor Yang Berhubungan Dengan Premenstrual Syndrome (PMS) Pada
Remaja Putri Di SMA N 01 Kota Palembang
xvii + 104 halaman, 22 tabel, 4 gambar, 5 lampiran

ABSTRAK

Premenstrual Syndrome (PMS) merupakan suatu kumpulan keluhan dan atau


gejala fisik, emosional, dan perilaku yang terjadi pada wanita usia reproduksi
yang muncul secara siklik dalam rentang waktu 7-10 hari sebelum menstruasi dan
menghilang setelah darah menstruasi keluar yang terjadi pada suatu tingkatan
yang mampu mempengaruhi gaya hidup dan pekerjaan wanita tersebut dan
kemudian diikuti oleh suatu periode waktu bebas gejala. Berdasarkan data dari
World Health Organization (WHO) tahun 2012, menyatakan bahwa 38,45%
wanita di dunia mengalami permasalahan mengenai gangguan Premenstrual
Syndrome yang memiliki prevalensi lebih tinggi di Negara-negara Asia
dibandingkan dengan Negara – negara Barat. Tujuan penelitian untuk mengetahui
faktor yang berhubungan dengan Premenstrual Syndrome (PMS) Pada Remaja
Putri di SMA N 01 Kota Palembang. Penelitian ini menggunakan pendekatan
metode deskriptif analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional.
Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswi di SMAN 01 Kota Palembang yang
terdiri dari kelas X, XI dan kelas XII yang berjumlah 778 siswi. Teknik
Pengumpulan sampel menggunakan teknik proporsional random sampling. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa 32,4% mengalami premenstrual syndrome.
Analisis bivariat menunjukkan faktor yang berhubungan dengan premenstrual
syndrome yaitu usia menarche kategori cepat (p-value 0,002), riwayat keluarga (p-
value 0,000), pengetahuan (p-value 0,000), aktivitas fisik rendah (p-value 0,013),
pola tidur (p-value 0,000), indeks masa tubuh (p-value 0,000), dan variable
anemia (p-value 0,000). Hasil analis multivariat menunjukkan faktor yang paling
dominan adalah pola tidur dengan nilai p-value 0.001 (p < 0,05) dan nilai PR
70,469 (95% Cl = 6,095 – 814,731). Menjaga pola tidur yang baik akan
mengurangi resiko terjadinya Premenstrual Syndrome (PMS).

Kata Kunci: Premenstrual Syndrome, Pola Tidur

ix
Universitas Sriwijaya
EPIDEMIOLOGY AND BIOSTATISTICS
PUBLIC HEALTH FACULTY
SRIWIJAYA UNIVERSITY
Undergraduate Thesis, August 2020

Jogi Tri Meita, NIM. 10011381520141

Factors Associated with Premenstrual Syndrome (PMS) in Adolescent Girls


in SMA N 01 Palembang
xvii + 104 pages, 22 tabels, 4 picture, 5 attachments

ABSTRACT

Premenstrual Syndrome (PMS) is a collection of complaints and or physical,


emotional, and behavioral symptoms that occur in women of reproductive age that
appear cyclic in the span of 7-10 days before menstruation and disappear after
menstrual blood comes out at a level that is capable of influences the woman's
lifestyle and work and is followed by a symptom-free period of time. Based on
data from the World Health Organization (WHO) in 2012, it was stated that
38.45% of women in the world experienced problems regarding Premenstrual
Syndrome which had a higher prevalence in Asian countries compared to Western
countries. The purpose of this study was to determine the factors associated with
Premenstrual Syndrome (PMS) in Adolescent Girls in SMA N 01 Palembang.
This study uses a descriptive analytic method approach using cross sectional
design. The population of this research is all female students at SMAN 01,
Palembang City consisting of class X, XI and class XII, amounting to 778
students. Sample collection technique using proportional random sampling
technique. The results showed that 32.4% had premenstrual syndrome. Bivariate
analysis showed factors related to premenstrual syndrome, namely age of
menarche in the fast category (p-value 0.002), family history (p-value 0,000),
knowledge (p-value 0,000), physical activity in the low modarate (p-value 0.013),
patterns sleep (p-value 0,000), body mass index (p-value 0,000), and anemia
variable (p-value 0,000). The results of multivariate analysts showed the most
dominant factor was sleep patterns with a p-value of 0.001 (p < 0,05) and the PR
value 70,469 (95% Cl = 6,095 – 814,731). Maintaining good sleep patterns will
reduce the risk of Premenstrual Syndrome (PMS).

Keywords: Premenstrual Syndrome, Sleep Pattern

x
Universitas Sriwijaya
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ................................ vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
ABSTRAK..................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 5
1.3.1 Tujuan Umum. ................................................................ 5
1.3.1 Tujuan Khusus. ............................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 6
1.4.1 Manfaat Teoritis .............................................................. 6
1.4.2 Manfaat Praktis. .............................................................. 6
1.5 Ruang Lingkup......................................................................... 7
1.5.1 Lingkup Lokasi. .............................................................. 7
1.5.2 Lingkup Waktu. .............................................................. 7
1.5.3 Lingkup Materi. .............................................................. 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Premenstrual Syndrome ........................................................... 8
2.1.1 Definisi Premenstrual Syndrome. .................................... 8
xi
Universitas Sriwijaya
2.1.2 Etiologi Premenstrual Syndrome. .................................... 9
2.1.3 Patofisiologi Premenstrual Syndrome. ............................. 13
2.1.4 Gejala Premenstrual Syndrome. ...................................... 14
2.1.5 Diagnosa Premenstrual Syndrome. .................................. 17
2.1.6 Tipe - tipe Premenstrual Syndrome. ................................ 17
2.1.7 Alur Premenstrual Syndrome. ......................................... 19
2.1.8 Dampak Premenstrual Syndrome. ................................... 20
2.1.9 Faktor yang Berhubungan Premenstrual Syndrome. ........ 20
2.1.10 Pencegahan Premenstrual Syndrome. ............................ 26
2.1.11 Penanganan Premenstrual Syndrome............................. 27
2.2 KERANGKA TEORI ............................................................... 29
2.3 PENELITIAN TERKAIT ......................................................... 30

BAB 3 KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN


HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 KERANGKA KONSEP ........................................................... 37
3.2 DEFINISI OPERASIONAL ..................................................... 38
3.3 HIPOTESIS PENELITIAN ...................................................... 41

BAB 4 METODE PENELITIAN


4.1 DESAIN PENELITIAN ........................................................... 42
4.2 POPULASI DAN SAMPEL ..................................................... 42
4.2.1 Populasi Penelitian ......................................................... 42
4.2.2 Sampel Penelitian ............................................................ 42
4.3 KRITERIA INKLUSI DAN EKSLUSI .................................... 44
4.4 TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL ..................................... 44
4.5 JENIS, CARA DAN ALAT PENGUMPULAN SAMPEL ....... 45
4.5.1 Jenis Data ....................................................................... 45
4.5.2 Cara Pengumpulan Data ................................................. 46
4.5.3 Alat Pengumpulan Data .................................................. 47
4.6 PENGOLAHAN DATA........................................................... 47
xii
Universitas Sriwijaya
4.7 VALIDITAS DAN REABILITAS ........................................... 48
4.8 ANALISIS DATA ................................................................... 50
4.8.1 Analisis Univariat ........................................................... 50
4.8.2 Analisis Bivariat ............................................................. 50
4.8.3 Analisis Multivariat ........................................................ 50
4.9 PENYAJIAN DATA ................................................................ 51

BAB 5 HASIL PENELITIAN


5.1 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ...................... 52
5.2 HASIL PENELITIAN .............................................................. 53
5.2.1 Hasil Univariat ................................................................ 53
5.2.2 Hasil Bivariat .................................................................. 58
5.2.3 Hasil Multivariat.............................................................. 66

BAB 6 PEMBAHASAN
6.1 KETERBATASAN PENELITIAN ........................................... 71
6.2 PEMBAHASAN ...................................................................... 71
6.2.1 Hubungan usia menarche dengan Premenstrual Syndrome
(PMS) pada Remaja Putri di SMA N 01 Kota Palembang 71
6.2.2 Hubungan Riwayat Keluarga dengan Premenstrual Syndrome
(PMS) pada Remaja Putri di SMA N 01 Kota Palembang 74
6.2.3 Hubungan Pengetahuan dengan Premenstrual Syndrome
(PMS) pada Remaja Putri di SMA N 01 Kota Palembang 76
6.2.4 Hubungan Pola tidur dengan Premenstrual Syndrome (PMS)
pada Remaja Putri di SMA N 01 Kota Palembang ........... 78
6.2.5 Hubungan Aktifitas fisik dengan Premenstrual Syndrome
(PMS) pada Remaja Putri di SMA N 01 Kota Palembang 81
6.2.6 Hubungan Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan Premenstrual
Syndrome (PMS) pada Remaja Putri di SMA N 01 Kota
Palembang ...................................................................... 83
6.2.7 Hubungan Stress dengan Premenstrual Syndrome (PMS) pada
xiii
Universitas Sriwijaya
Remaja Putri di SMA N 01 Kota Palembang ................... 86
6.2.8 Hubungan Anemia dengan Premenstrual Syndrome (PMS)
pada Remaja Putri di SMA N 01 Kota Palembang ........... 89

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN


7.1 KESIMPULAN ........................................................................ 92
7.2 SARAN.................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xiv
Universitas Sriwijaya
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hubungan Premenstrual Syndrome (PMS) terhadap faktor


Psikologis pada Remaja ............................................................ 12
Gambar 2.2 Alur Biologi Premenstrual Syndrome (PMS) ............................ 19
Gambar 2.3 Kerangka Teori ........................................................................ 29
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Faktor yang Berhubungan dengan Premenstrual
Syndrome (PMS) ..................................................................... 37

xv
Universitas Sriwijaya
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian terkait ......................................................................... 30


Tabel 3.1 Definisi Operasional ................................................................... 38
Tabel 4.1 Perhitungan Besar Sampel .......................................................... 43
Tabel 4.2 Pengambilan Sampel .................................................................. 45
Tabel 4.3 Uji Validitas ............................................................................... 49
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden ............................ 53
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Variabel ..................................................... 53
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Variabel ..................................................... 55
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Tentang Kuesioner ..... 56
Tabel 5.6 Hubungan usia menarche dengan Premenstrual Syndrome (PMS)
Pada Remaja Putri SMA N 01 Kota Palembang .......................... 58
Tabel 5.7 Hubungan Riwayat Keluarga dengan Premenstrual Syndrome (PMS)
Pada Remaja Putri SMA N 01 Kota Palembang .......................... 59
Tabel 5.8 Hubungan Pengetahuan dengan Premenstrual Syndrome (PMS)
Pada Remaja Putri SMA N 01 Kota Palembang .......................... 60
Tabel 5.9 Hubungan Aktifitas fisik dengan Premenstrual Syndrome (PMS)
Pada Remaja Putri SMA N 01 Kota Palembang .......................... 61
Tabel 5.10 Hubungan Pola tidur dengan Premenstrual Syndrome (PMS) pada
Remaja Putri SMA N 01 Kota Palembang .................................. 62
Tabel 5.11 Hubungan Indeks Masa Tubuh (IMT) dengan Premenstrual
Syndrome (PMS) pada Remaja Putri SMA N 01 Kota Palembang 63
Tabel 5.12 Hubungan Stress dengan Premenstrual Syndrome (PMS) pada
Remaja Putri SMA N 01 Kota Palembang .................................. 64
Tabel 5.13 Hubungan Anemia dengan Premenstrual Syndrome (PMS) pada
Remaja Putri SMA N 01 Kota Palembang .................................. 65
Tabel 5.14 Hasil Seleksi Bivariat ................................................................. 66
Tabel 5.15 Hasil Seleksi Multivariat ............................................................ 67
Tabel 5.16 Pemodelan tanpa Aktifitas fisik .................................................. 68
xvi
Universitas Sriwijaya
Tabel 5.17 Pemodelan tanpa Variabel Indeks Masa Tubuh ........................... 68
Tabel 5.18 Pemodelan Akhir Analisis Multivariat ........................................ 69

xvii
Universitas Sriwijaya
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan data yang diperoleh dari Bappenas (2018) jumlah penduduk


Indonesia menurut kelompok umur dan jenis kelamin, jumlah penduduk
perempuan usia 15-19 tahun sebanyak 10954200 jiwa. Masa remaja merupakan
masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa. Setiap remaja akan mengalami
perubahan baik biologis, psikologis, fisiologis maupun sosial, salah satu
perubahan yang dialami remaja putri adalah perubahan pada organ reproduksi.
Perubahan tersebut terjadi akibat kematangan seksual yang ditandai dengan
datangnya menstruasi. Permasalahan yang dapat terjadi saat menstruasi yaitu
amenorea, dismenorea, menoragia, premenstrual syndrome dan premenstrual
dysphoric disorder (Lubis, 2013).

Premenstrual syndrome mempunyai prevalensi tertinggi (67%),


dismenorea (33%), amenorea primer sebanyak (5,3%), amenorea sekunder
(18,4%), oligomenorea (50%), polimenorea (10,5%) dan Premenstrual Dysphoric
Disorder (3-8%). Salah satu prevalensi tertinggi yang dapat mempengaruhi pola
mestruasi adalah Premenstrual Syndrome (Santi, 2018). Premenstrual Syndrome
adalah sekumpulan gejala yang merupakan gangguan fisik dan mental yang
biasanya terjadi selama beberapa minggu hingga beberapa hari sebelum haid dan
hilang setelah haid, meskipun berlangsung hingga akhir haid (Wiknjosastro,
Hanifa, 2010).

Wanita yang mengalami gejala premenstrual syndrome dapat mengganggu


beberapa aspek dalam kehidupannya. Gejala tersebut dapat diperkirakan dan
biasanya terjadi pada dua minggu periode sebelum menstruasi. Premenstrual
Syndrome diakibatkan oleh adanya perubahan hormonal yang berhubungan
dengan siklus saat ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) dan haid. Sindrom itu
akan menghilang pada saat menstruasi dimulai. Penyebab munculnya
premenstrual syndrome ini biasanya lebih mudah terjadi pada wanita yang lebih

1 Universitas Sriwijaya
2

peka terhadap perubahan hormonal dalam siklus haid (Mery, 2016 ; Namsa,
2015).

Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) tahun 2012,


menyatakan bahwa 38,45% wanita di dunia mengalami permasalahan mengenai
gangguan Premenstrual Syndrome yang memiliki prevalensi lebih tinggi di
Negara-negara Asia dibandingkan dengan Negara – negara Barat. Hasil penelitian
American College Obstetricians and Gynecologists (ACOG) tahun 2012
menyatakan bahwa sedikitnya 85% dari wanita menstruasi mengalami minimal
satu dari gejala PMS dan umumnya terjadi pada wanita usia 14-50 tahun dengan
gejala yang bervariasi dan berubah -ubah pada tiap wanita setiap bulannya. Gejala
PMS dialami sekitar 65,7% remaja putri. Hasil studi Mahin Delara di Iran tahun
2012, ditemukan sekitar 98,2% perempuan yang berumur 18-27 tahun mengalami
paling sedikit 1 gejala PMS (ACOG, 2012).

Premenstrual Syndrome (PMS) merupakan masalah kesehatan umum yang


paling banyak dilaporkan oleh wanita usia reproduktif. Menurut BKKBN (Badan
Kesejahteraan Keluarga Berencana Nasional) tahun 2012, Wanita Usia Subur
(Wanita usia Reproduktif) adalah wanita yang berumur 18 – 49 tahun yang
berstatus belum kawin, kawin ataupun janda. Terdapat fakta yang
mengungkapkan bahwa sebagian remaja mengalami gejala– gejala yang sama dan
kekuatan Premenstrual Syndrome (PMS) yang sama sebagaimana yang dialami
oleh wanita yang lebih tua (Freeman, 2012).

Di Indonesia pada penelitian yang dilakukan oleh Pelayanan Kesehatan


Ramah Remaja (PKRR) tahun 2013 menyatakan bahwa permasalahan wanita di
Indonesia adalah seputar permasalahan mengenai gangguan menstruasi (38,45%),
masalah gizi yang berhubungan dengan anemia (20,3%), gangguan belajar
(19,7%), gangguan psikologis (0,7%), serta masalah kegemukan (0,5%).
Gangguan menstruasi mejadi permasalahan utama pada wanita di Indonesia
(PKRR, 2013). Di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2015 prevalensi Premenstrual

Universitas Sriwijaya
3

Syndrome sebesar 40% pada wanita usia 18-49 yang mengalami gejala
premenstrual syndrom (Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, 2015).

Gejala premenstrual syndrome yaitu gejala fisik dan psikologis. Gejala


fisik meliputi perut kembung, payudara bengkak dan nyeri, kelelahan, nyeri
panggul, sakit punggung dan otot, serta sakit kepala. Sedangkan gejala
psikologisnya meliputi mudah marah, emosi, mudah tersinggung, mudah
menangis, sulit berkonsentrasi, mudah lupa dan depresi. Dampak Premenstrual
Syndrome yaitu terhadap penurunan produktivitas kerja, sekolah dan hubungan
interpersonal penderita cukup besar. Rasa cemas berlebihan, cepat marah,
ketegangan pada payudara, nafsu makan bertambah ataupun berkurang, mual
muntah, timbul jerawat, nyeri pinggang, hingga pingsan sehingga Premenstrual
Syndrome memiliki kecenderungan mampu mengurangi produktivitas remaja
pada umumnya yang gejala Premenstrual Syndrome telah dilaporkan dapat
mempengaruhi sebanyak 90% wanita usia reproduksi (Wahyuni, 2017 ;
Puspitasari, 2014).

Premenstrual Syndrome terdiri dari dari beberapa tipe A (anxiety atau


mudah cemas) merupakan gejala psikologis pada PMS yang paling banyak
dialami wanita yaitu sebanyak 80%. Gejala psikologis yang dirasakan seperti
cemas, sensitive, saraf tegang serta perasaan labil bahkan beberapa wanita
mengalami depresi ringan sampai sedang saat sebelum mendapat menstruasi, tipe
H (Hyperhydration) lebih banyak terjadi pada gejala fisik dan sekitar 60%
termasuk dalam PMS tipe H gejala yang dirasakan yaitu edema (pembengkakan),
perut kembung, nyeri pada payudara serta pembengkakan kaki dan tangan, tipe C
(Craving) kejadian sebanyak 40% gejala PMS termasuk dalam tipe C (hasrat)
dengan gejala hipoglikemia seperti kelelahan, jantung berdeba, pusing hingga
pingsan, tipe D (Depresi) sebanyak 20% PMS termasuk dalam tipe D yang
ditandai dengan rasa depresi, menangis, lemah, gamgguam tidur, pelupa, bingung
serta sulit mengucapkan kata (verbalisasi), dan terahir tipe P (Plain) dengan gejala
seperti timbulnya jerawat, kulit dan rambut berminyak, dismenorea, mual dan
muntah (Devi, 2012).

Universitas Sriwijaya
4

Kejadian premenstrual syndrome berhubungan dengan beberapa faktor


antara lain ketidakseimbangan antara hormone progesterone dan estrogen. Pada
saat menjelang menstruasi, terjadi ketidakseimbangan hormone yaitu kadar
hormone estrogen meningkat dan memengaruhi terjadinya retensi air sehingga
uterus dan jaringan tubuh mengandung banyak air dengan demikian, perut terasa
kembung, payudara bengkak dan nyeri, sakit kepala dan kelelahan. Pada saat
bersamaan terjadi perubahan neurotransmitter dan zat kimia di otak wanita,
sehingga hal ini memengaruhi psikilogis menjadi mudah marah, cepat tersinggung
dan emosional. Kedua kejadian PMS disebabkan oleh adanya perbedaan genetis
pada sensitivitas reseptor dan system pembawa pesan yang menyampaikan
pengeluaran hormone seks dalam sel serta interaksi dari kekurangan serotonin
(Nirmala, 2012).

Menurut hasil peneitian Wijayanti (2015), terdapat hubungan antara


obesitas pada remaja putri dengan kejadian Premenstrual Syndrome dengan nilai
p-value 0.035 dan OR (CL 95%) 3.32 dan variabel tingkat stres pada remaja putri
juga mempunyai hubungan dengan kejadian Premenstrual Syndrome dengan nilai
p-value 0.03 dan OR (CL 95%) 3.76, aktivitas fisik juga berhubungan dengan
Premenstrual Syndrome dengan nilai p-value 0.039 dan OR (CL 95%) 2.58. Hasil
penelitian Lisnawati (2017) terdapat hubungan aktifitas fisik dan pola tidur
dengan Premenstrual Syndrome dengan p-value 0.000. Hasil Penleitian Amirudin
(2016) didapatkan hubungan indeks massa tubuh dengan Premenstrual Syndrome
dengan nilai p-value 0.000.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Purwasih (2017), menyatakan bahwa hasil uji analisis menggunakan chi square
yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan Premenstrual
Syndrome dengan p-value 0.013. Hasil penelitian Faiqah (2015), menunjukkan
bahwa terdapat hubungan stress dengan kejadian premesntrual syndrome dengan
nilai p-value 0.036 dan OR (CL 95%) 4.024. hasil penelitian Ratikasari (2015)
terdapat hubungan riwayat keluarga dengan kejadian premesntrual syndrome
dengan nilai p-value 0.001.

Universitas Sriwijaya
5

Berdasarkan studi pendahuluan di SMAN 01 Kota Palembang. Jumlah


remaja putri yaitu 744 siswi. SMAN 01 Palembang merupakan salah satu SMA
yang memiliki jumlah siswi terbanyak di Kota Palembang. Hasil studi
pendahuluan pada siswi SMAN 01 Kota Palembang menunjukkan dari 39 orang
remaja putri di SMA 01 Kota Palembang terdapat 28 orang (73.68%) yang
mengalami premenstrual syndrome.

Dari latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan


penelitian tentang “Faktor yang Berhubungan dengan Premenstrual Syndrome
(PMS) Pada Remaja Putri di SMAN 01 Kota Palembang”.

1.2 Rumusan Masalah

Diketahui berdasarkan hasil studi pendahuluan kejadian Premenstrual


Syndrome merupakan masalah yang banyak terjadi di SMAN 01 Kota Palembang.
Premenstrual Syndrome dapat mengganggu kualitas kesehatan meskipun belum
ada penelitian yang menyatakan bahwa kejadian Premenstrual Syndrome akan
berdampak pada kesehatan reproduksi, konsentrasi belajar, keaktifan kegiatan
belajar dan prestasi di sekolah. Pada umumnya gejala Premenstrual Syndrome
telah dilaporkan dapat mempengaruhi sebanyak 90% wanita usia reproduksi.
Faktor yang berhubungan dengan Premenstrual Syndrome antara lain usia
menarche, riwayat keluarga, pengetahuan, aktifitas fisik, pola tidur, stres, indeks
massa tubuh (IMT) dan anemia.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.2 Tujuan Umum

Mengetahui faktor yang berhubungan dengan Premenstrual Syndrome


(PMS) Pada Remaja Putri di SMA N 01 Kota Palembang.

1.3.2 Tujuan Khusus


1. Mengetahui hubungan usia menarche dengan Premenstrual Syndrome
(PMS) Pada Remaja Putri di SMAN 01 Kota Palembang
2. Mengetahui hubungan riwayat keluarga dengan Premenstrual Syndrome
(PMS) Pada Remaja Putri di SMAN 01 Kota Palembang

Universitas Sriwijaya
6

3. Mengetahui hubungan pengetahuan dengan Premenstrual Syndrome


(PMS) Pada Remaja Putri di Pada Remaja Putri di SMAN 01 Kota
PalembangB
4. Mengetahui hubungan indeks masa tubuh (IMT) dengan Premenstrual
Syndrome (PMS) Pada Remaja Putri di SMAN 01 Kota Palembang
5. Mengetahui hubungan stres dengan Premenstrual Syndrome (PMS) Pada
Remaja Putri di SMAN 01 Kota Palembang
6. Mengetahui hubungan anemia dengan Premenstrual Syndrome (PMS)
Pada Remaja Putri di SMAN 01 Kota Palembang
7. Mengetahui faktor yang paling dominan dengan Premenstrual Syndrome
(PMS) Pada Remaja Putri di SMAN 01 Kota Palembang

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengimplementasikan ilmu


kesehatan masyarakat yang diperoleh selama masa perkuliahan, menambah
pengalaman dalam melakukan penelitian kesehatan terutama tentang Premenstrual
Syndrome serta sebagai syarat mendapatkan gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat.

1.4.2 Manfaat Praktis


1. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya
Hasil penelitian ini diharapkan agar dapat digunakan sebagai bahan
referensi perkuliahan yang berkaitan dnegan Premenstrual Syndrome
2. Bagi SMAN 01 Kota Palembang
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai ada
tidaknya faktor yang berhubungan dengan Premenstrual Syndrome (PMS)
dalam mempelajari ilmu kesehatan reproduksi, mencegah dan mengatasi
Premenstrual Syndrome.
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi tenaga
kesehatan untuk lebih meningkatkan konseling dalam pencegahan dan
penanganana masalah reproduksi.

Universitas Sriwijaya
7

1.5 Ruang Lingkup


1.5.1 Lingkup Lokasi

Penelitian ini akan dilakukan di SMAN 01 Kota Palembang.

1.5.2 Lingkup Waktu

Pengambilan data dilaksanakan pada bulan November 2019.

1.5.3 Lingkup Materi

Premenstrual syndrome (PMS) merupakan sekumpulan gejala berupa


gangguan fisik dan mental yang biasanya muncul mulai satu minggu sampai
beberapa hari sebelum datangnya haid, dan menghilang sesudah haid datang,
walaupun kadang berlangsung sampai haid berhenti.

Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA

Acikgoz, Ayla., Ayfer Dayi, Tolga Binbay. 2017. Prevalence of premenstrual


syndrome and its relationship to depressive symptoms in first-year university
students. Saudi Med J ; Vol. 38 (11).

ACOG (American College of Obstetricians and Gynecologist. 2012.


Premenstrual syndrome. Clinical management guidelines for obstetrician-
gynecologists. Journal Obstet Gynecol, Vol 73; Hal 183-91.

Amjad, A., Kumar, R., dan mazher, S. B. 2014. Socio-demographic factors and
premenstrual syndrome among women attending a teaching Hospital in
Islamabad pakistan. J Pioneer med Sci, 4.

Allen, S. S., Mc Bride, C. M. Dan Pirie, P.L. 1991. The Shortened Premenstrual
Assessment Form. J Reprod Med, 36, 769-72.

Aminah, S., Rahmadani, S, dan Munadhiroh. 2011. Hubungan Status Gizi dengan
Kejadian Premenstrual Syndrome di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4
Jakarta Tahun 2011. Health Quality Jurnal Kesehatan, 2.

Amjad, A., Kumar, R., dan Mazher, S. B. 2014. Socio-demographic Factors and
Premenstrual Syndrome among Women attending a Teaching Hospital in
Islamabad, Pakistan. J Pioneer Med Sci,4, 4.

Andiarna, Funsu. Korelasi Tingkat Stres dengan Kejadian Sindrom


Premenstruasi Pada Manusia. Journal of Health Sciense and Prevention, Vol
2 (1); Hal 8 -13.

Andriani , Kartini , Elyasari. 2018. Hubungan Indeks Massa Tubuh (Imt) Dengan
Premenstrual Syndrome (Pms) Pada Remaja Putri Usia 15-16 Tahun Di
Sman 8 Kendari. Poltekkes Kemenkes Kendari.

Anurogo & Wulandari, 2011. Cara jitu mengatasi nyeri haid. Andi. Yogyakarta

95 Universitas Sriwijaya
96

Anwar, M. 2011. “Endokrin reproduksi pada perempuan”. Dalam Buku Ilmu


Kandungan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Arikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

Aryani, 2010. Anemia. Penerbit Tran Info Media Jakarta

Arisman, MB. 2010. Gizi dalam Daur Kehidupan. Edisi 2 Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
Edisi 11. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Azwar, Saifuddin. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Balaha, M. H., Abd El Monem Amr, M., et.all. 2010. The Phenomenology of
Premenstrual Syndrome in Female Medical Students: a Cross Sectional
Study. The Pan African Medical Journal, 5, 4.

Bappenas, 2018. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional proyeksi


jumlah penduduk Indonesia.

BKKBN, 2012. Pendalaman materi membantu remaja memahami diri. Penerbit


DIPA Kependudukan dan KB.

Baker F.C., Kahan T.L., Trinder J, Colrain I.M. 2007. Sleep Quality and the Sleep
Electroencephalogram in Women with Severe Premenstrual Syndrome.
www.pubmed.com. ( 7 Agustus 2009).

Buysse, D. J., et.all. 1989. The Pittsburgh Sleep Quality Index : a New Instrument
for Psychiatric Practice and Research. Psychiatry Res, 28, 193 -213.

Cheng, S. H., Shih, C. C., Yang, Y.K., Chen, K.T., Chang, Y.H dan Yang, Y,
Y.C. 2013. Factors Associated with Premenstrual Syndromen A Survey of
New Female University Students. Kaohsiung Journal of Medical Sciences, 29,
6.

Universitas Sriwijaya
97

Departemen Kesehatan RI, 2013. Modul Pelatihan Pelayanan Kesehatan Peduli


Remaja (PKPR). Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat : Depkes RI
: Jakarta.

Deuster PA, Adera T, South-Paul J. Biological, social, and behavioral factors


associated with premenstrual syndrome. Archives of family medicine. 1999
Mar 1;8(2):122.

Devi, 2012. Gizi saat sindrom menstruasi. Bhuana ilmu popular kelompok
gramedia. Jakarta Hidayat, aziz 2012. Metode Penelitian Kebidanan Dan
Teknik Analisis Data. Penerbit Salemba Medika.Jakarta

Dinas Kesehatan Sumatera Selatan. 2015. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera


Selatan Tahun 2015.

Donsu, J, D, T. (2016). Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta :


Pustaka Baru Press. Cetakan I.

Endriani, Vevi. 2017. Faktor - Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Premenstruasi


Syndrom Pada Remaja Putri Kelas X SMK PGRI 2 Kota Jambi. Jurnal
Akademika Baiturrahim Vol.6 No.1.

Estiani, Kartika., Triska Susila Nindya. 2018. Hubungan Status Gizi Dan Asupan
Magnesium Dengan Kejadian Premenstrual Syndrome (PMS) Pada Remaja
Putri. Media Gizi Indonesia, Vol. 13, No. 1 Januari–Juni 2018: hlm. 20–26.

Fathonah, S. (2016)Prevalensi GiziLebih pada Anak-anak SMA dan Faktor-faktor


yang Mempengaruhinya.Semarang: IKIP

Faiqah, Syajaratuddur., Rita, Sopiatun. 2015. Faktor – faktor yang Berhubungan


dengan Premenstrual syndrome Pada Mahasiswa Tk II Semester III Jurusan
kebidanan di Poltekes Kemenkes Semarang. Jurnal Kesehatan Prima, Vol 9
(2); Hal 1-9.

Universitas Sriwijaya
98

Fatimah, Akifah., Yayi Suryo Prabandari , Ova Emilia. 2016. Stres dan kejadian
premenstrual syndrome pada mahasiswi di asrama sekolah. Berita
Kedokteran Masyarakat, Volume 32 No. 1 Tahun 2016.

Fiskalia, Rizky. 2018. Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Premenstrual Syndrome


(PMS) Pada Remaja Putri di Sman 8 Kendari. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia, Politeknik Kesehatan Kendari.

Freeman, E. W. 2012. Epidemiology and Etiology of Premenstrual Syndromes.

Halbreichet al. Clinical diagnostic critenna for premenstrual syndrome and


guidelines for their quantification for research studies. Journal Gynecology
Endocrinology. 2007; 23 (3), pp. 123-130.

Hamilton, M. (1959). Hamilton Anxiety Rating Scale (HAM-A).


Hidayat, Alimul Aziz. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis
Data. Jakarta, Selemba Medika.

Hidayat A. 2014. Metodologi dan Tehnik Penelitian Edisi 2. Jakarta: Salemba


Medika

Huo, L., Straub, R. E., Roca, C., Schmidt, P. J., Shi, K., Vakkalanka, R.,
Weinberger, D. R. dan Rubinow, D. R. 2007. Risk for Premenstrual
Dysphoric Disorder Is Associated with Genetic Variation in ESR1, the
Estrogen Receptor Alpha Gene. Biological Psychiatry, 62, 925-933.

IPAQ. 2005. Guidelines for Data Processing and Analysis of The Internasional
Physical Activity Questionnaire (IPAQ): Short and Long Form.

Ilmi, Ayatun Fil., Diah Mulyawati Utari. 2018. Faktor dominan premenstrual
syndrome pada mahasiswi. MGMI Vol. 10, No. 1, Desember 2018: 39-50.

Isgiyanto, Awal. 2009. Teknik Pengambilan Sampel pada Penelitian Non


Eksperimental. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.

Universitas Sriwijaya
99

Janitra, Rizki Arya., Yusuf, Endang. 2015. Hubungan Antara Fungsi Keluarga
Dengan Kejadian Sindrom Pramenstrual Pada Siswi Sma N 2 Klaten.
University of Muhammadiyah Surakarta.

Kemenkes. 2011. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta;


Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes RI.

Khomsan A. 2006. Sehat dengan Makanan Berkhasiat. Jakarta: PT Kompas

Media Nusantara.

Lemeshow, Stanley. 1997. Besar Sampel dalam Penelitian Kesehatan. Gadjah


Mada University, Yogyakarta.

Lisnawati. 2017. Olahraga dan Pola Tidur Berhubungan dengan Kejadian


Premestrual Syndrom (PMS). Jurnal Care, Vol 5 (2); Hal 246 – 249.

Lubis, N. L. 2013. Psikologi Kespro Wanita dan Perkembangan Reproduksinya.


Jakarta, Kencana Prenada Media Groub.

Maulidah, 2016. hubungan antara pengetahuan tentang premenstrual syndrome


dengan kecemasan remaja putri saat menghadapi premenstrual syndrome di
SMP Negeri 1 Kasihan. Jurnal Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta

Margono. 2004. Metodologi penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Mangoenprasodjo. 2014. Kiat Memasuki Masa Paruh Baya Tanpa Was-Was dan
Cemas. Yogya: Thinkfresh

Muhith. 2011. Dasar-dasar Keperawatan jiwa, Pengantar dan Teori. Jakarta:


Salemba Medika

Mulia, Made Bayu Prasetia. 2016. Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan
Kejadian Sindrom Pramenstruasi Mahasiswi Fk Ukdw Yogyakarta. Duta
Wacana Christian University, 2016

Universitas Sriwijaya
100

Mulyono dkk. 2001. Stress Psikososial pada wanita pekerja status kawin di PT
Tulus Tritunggal Gresik.

Namsa, Apriliana Maria., Henry, Palandeng. Vandri, Kallo. 2015. Hubungan


Status Gizi dengan Sindrom Pre Menstruasi Pada remaja Putri di SMA
Frater Don Bosco Manado. Jurnal Keperawatan, Vol 3 (3); Hal 1-7.

Nirmala, D. 2012. SINDROME PREMENSTRUASI. Jakarta: Rineke Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta:


PT. Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi.

Jakarta, Rineka Cipta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2014. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT.


Rineka Cipta.

Pieter, 2011. Pengantar psikologi untuk keperawatan. Kencana Prenada Media


Group : Jakarta

Prasetya, 2015. hubungan antara keintiman keluarga dengan kejadian


premenstrual syndrome di wilayah kerja Puskesmas Manisrenggo Klaten.
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Proverawati, A., & Siti, M. (2009). Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna.
Yogyakarta : Numed

Purwasih, Intan., Sri, Mudayati., Susmini. 2017. Hubungan Pengetahuan dengan


Upaya Remaja dalam Menghadapi Premenstrual Syndrome di MAN Malang
1. Nurshing News, Vol 2 (2); Hal 350-357.

Puspitorini, M. D, dkk, 2007, Obesitas Sebagai Faktor Resiko Terjainya


Premenstruasi Syndrome Pada Mahasiswa Akademi Kebidanan Pemerintah
Kabupaten Kudus, Berita Kedokteran Masyarakat Vol. 23, No. 1, Maret 2007

Universitas Sriwijaya
101

Puspitasari, Elika., Dewi. 2013. Hubungan Gaya Hidup Sehat Dengan Kejadian
Premenstrual Syndrome Pada Siswi Kelas XI SMK Negeri 1 Bantul
Yogyakarta Tahun 2013. Jurnal Kesehatan Aisyiyah.

Potter, Patricia A 2014. Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses dan
praktik. Jakarta: EGC.

Puspitasari, Rilis., Dewi, Elfidasari., Kun, Wardiwati. 2014. Pengetahuan


Mahasiswi Universitas Al Azhar Indonesia Terhadap Premenstrual
Syndroma. Jurnal Al Azhar Indonesia, Vol 2 (3); Hal 193 – 198.

Ramadani, Mery. 2013. Premenstrual Syndrom (PMS). Jurnal Kesehatan


Masyarakat, Vol 7 (1); Hal 1-5.

Rafknowledge. 2010. Insomnia dan Gangguan Tidur Lainnya. Jakarta : PT Elex


Media Komputindo, pp: 57-60.

Ransom S dan Molden H.J. .2011, Premenstrual Syndrome. Journal of The


Physician and Sport Medicine

Rasdiana., dan Dina, M/ 2018. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gangguan


Premenstrual Syndrome Pada Mahasiswi AKPER YARSI Samarinda.
Holistik Jurnal Kesehatan 12 (2): 78-82.

Ratikasari, Indah. 2015. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian


Sindrom Pramenstruasi (PMS) Pada Siswi SMA 112 Jakarta Tahun 2015.
Jurnal Kesehatan Syarif Hidayahtullah.

Rayburn, W. 2001. Obstetri dan Ginekologi. Jakarta, Widya Medika.


Rianti, Dia. 2017. Hubungan Antara Kecemasan dan kadar Kortisol Pada
Kejadian Premenstrual Syndrom. Program Pasca Sarjana, Universitas
Hasanudin Makasar.

Retisu, R, et al. “Hubungan indeks massa tubuh dengan sindroma premenstruasi”,


jurnal. Maret 2010, 27, hal,1-6.

Universitas Sriwijaya
102

Ritung, Desintha Cristy. Susy, Olivia. 2018. Hubungan Stres Terhadap


Premenstrual Syndroma (PMS) Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran
Universitas Tarumanegara. Tarumanegara Medical record, Vol 1 (1); hal 1-4.

Riskesdas, 2013. Riset Kesehatan Dasar Indonesia.

Rizki (2018). Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Premenstrual Syndrome (Pms)


Pada Remaja Putri Di Sman 8 Kendari Tahun 2018. Skripsi Politeknik
Kesehatan Kendari Jurusan Kebidanan Prodi D-IV

Riyanto, A. 2009. Pengolahan dan Analisa Data Kesehatan. Yogyakarta: Nuha


Medika.

Rodiani, Anisa, Rusfiani, 2016. Hubungan Premenstrual Syndrome (PMS)


terhadap Faktor Psikologis pada Remaja. Jurnal Majority, Vol 5 (1); Hal 18-
22.
Samsulhadi. 2011. “Haid dan siklusnya”. Dalam Buku Ilmu Kandungan Jakarta :
PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Santi, Dwi Rukma. Eko, Teguh Pribadi. 2018. Kondisi Gangguan Menstruasi
pada Pasien yang Berkunjung di Klinik Pratama UIN Sunan Ampel. Journal
of Health Science and Prevention, Vol.2(1), Hal 14 – 21.
Sari. Noviana Evin. 2015. Perbedaan Pengetahuan Remaja tentang
Premenstruasi Syndrom Sebelum dan Sesudah di Berikan Pembelajaran
Menggunakan Gadget. Journal Quality in Wowen Health, Vol 1(2); Hal 57 –
62.

Sawrwono, 2010. Ilmu Kandungan. Penerbit EGC Jakarta

Saryono dan Sejati. 2009. Sindrom Premenstruasi. Yogjakarta, Nuha Medica.

Seedhom A.M., Mohammed E.S., Mahfouz E.M. 2013. Life Style Factors
Associated with Premenstrual Syndrome among El-Minia University
Students, Egypt. ISRN Public Health Journals, Vol 13: Pp 1-3.

Universitas Sriwijaya
103

Sidabutar, Sondang. 2012, Hubungan Antara Pengetahuan Siswi Kelas XI tentang


PMS dengan kejadian PMS di SMA Hang Tuah 1 Surabaya. Penelitian Dosen
Akademi Kebidanan Griya Husada Surabaya

Sianipar O,dkk, (2009). Prevalensi Gangguan Menstruasi dan Faktor Yang


Berhubungan pada Siswi SMU di Kecamatan Pulo Gadung Jakarta Timur.
Majalah Kedokteran Indonesia.Volume 59 nomor 7

Suharsimi Arikunto, 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan pratik. Rineka


cipta. Jakarta

Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metode Penelitian: Lengkap, Praktis, dan Mudah


Dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Sumiarsih. 2016. Aktivitas fisik dengan premenstrual syndrom pada siswa SMP.
Jurnal Ilmu Kesehatan Aisyah, Vol 1(2); Hal 1-7.

Sinha, Mitesh., Archana, Shobha, J.M. Jadeja. 2013. Effect Of Anemia On


Premenstrual Syndrome In Adolescent Girls. Internasional Journal of Basic
and Applied Physiology; Vol. 2 Issue 1.

Swarjana, I Ketut. 2015. Metodelogi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi).


Yogyakarta, Penerbit Andi.

Tambing, Yane. 2012. Aktivitas Fisik dan Sindrom Premenstruasi pada


Remaja.[tesis]. Universitas Gadjah Mada.

Tih, Fen., Cherry, Azaria., Julia, Windi., Rizna, Tirani., Alfred, Tri., Allisa,
Amelia., Firsty, Tasya. Efek Konsumsi Suplemen Kalsium dan Magnesium
terhadap Dismenore Primer dan Sindrom Premenstruasi pada Perempuan
Usia 19–23 Tahun. Global Medical and Health Communication, Vol 5 (3).

Toduho Serly., Rina Kundre, Reginus Malara. 2014. Hubungan Stres Psikologis
Dengan Siklus Menstruasi Pada Siswi Kelas 1 Di Sma Negeri 3 Tidore
Kepulauan. Jurnal Ilmu Keperawatan Kedokteran Sam Ratulungi Manado,
Vol 2; No 2

Universitas Sriwijaya
104

Vidianti U. 2010. Pengaruh pemberian coklat terhadap premenstrual


syndrome pada remaja putri [thesis]. Malang: Universitas Brawijaya;
2010.

Wawan & Dewi, 2010. Teori Dan Pengukuran Pengetahuan Dan Sikap Dan
Perilaku Manusia. Penerbit Nuha Medika. Yogyakarta

Wahyuni, Lusi. 2015. Tipe dan Cara Mengatasi Pre Mesntruasi Sindrom Pada
Mahasiswa Kebidanan Unmuh Surabaya. Jurnal Muhamadiyah Surakarta.

Wahyuni, Septa D., Asparian., Dody, Izhar. 2018. Determinan yang Berhubungan
dengan Premenstrual Syndrom (PMS) Pada Remaja Putri di SMPN 7 Kota
Jambi. Jurnal Kesmas Jambi, Vol 2 (1); Hal 59 – 70.

Wahyuningsih, Liliana., 2018. Analisa Hubungan Antara Usia Menarche, Sikap


Tentang Pre-Menstruasi Sindrom Terhadap Perilaku Dalam Mengatasi Pre-
Menstruasi Sindrom Di Smpn 1 Mlati Yogyakarta. Jurnal Keperawatan
Respati Yogyakarta, 5(2), Mei 2018, 383-387.

WHO. 2011. Prevention of Iron Deficiency Anemia in Adolescents: Role of


Weekly Iron and Folic Acid Suplementation.

Widyastuti, 2009. Kesehatan Reproduksi. Nuha Medika Yogykarta.

Wijayanti, Yoga Tri. 2015. Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Premenstrual Syndroma Pada remaja Putri. Jurnal Kesehatan Metro Sai
Wawai. Vol 8 (2); Hal 1-7.

Wiknjosastro, H. 2006. Ilmu Kandungan. Jakarta, Yayasan Bina Pustaka.

Wiknjosastro, H., Abdul, B.S., & Trijatmo, R. (2008). Ilmu Kandungan. Jakarta :
P.T. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Wiknjosastro, Hanifa, 2010, Ilmu Kandungan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawirohardjo, Jakarta.

Universitas Sriwijaya
105

Winandar, Arif. 2018. Hubungan Pengetahuan, Gaya Hidup (Life Style), Tingkat
Kecemasan dan Status Ekonomi (Kepala Keluarga)Terhadap Perilaku
Remaja Putri dalam Menghadapi Premenstrual Syndromed MAN 2 Sigli
Kecamatan Meureudu Kabupaten Pidie Jaya. Jurnal Maternitas Kebidanan,
Vol 3 (2); Hal 1-14.

Zuhana, N., Suparni. 2016. Hubungan Usia Menarche dengan Kejadian Sindrome
Pramenstruasi di SMP NEGERI 1 Sragi Kabupaten Pekalongan Tahun 2016.
Jurnal STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan.

Zulfiani, Vina. 2015. Pengaruh Sindrom Menstruasi Terhadap Kejadian Anemia.


Jurnal Agromed Unila, Vol 2(2); Hal 81 – 85.

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai