2 Rev Peng Ab Bijak Dan Rasional 27-10-2020
2 Rev Peng Ab Bijak Dan Rasional 27-10-2020
DENGAN BIJAK
PENGERTIAN
• PERATURAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK
NOMOR
2406/MENKES/PER/XII/2011
TENTANG PEDOMAN
UMUM PENGGUNAAN
ANTIBIOTIK
PENDAHULUAN
• Berbagai studi menemukan 40-62% antibiotik digunakan secara
tidak tepat antara lain untuk penyakit-penyakit yang sebenarnya
tidak memerlukan antibiotic (Kemenkes 2011).
• Pada penelitian kualitas penggunaan antibiotik di berbagai bagian
rumah sakit 30 -80% tidak didasarkan pada indikasi (Hadi, 2009)
• Hasil penelitian Antimicrobial Resistant in Indonesia (AMRIN-Study)
terbukti dari 2494 individu di masyarakat, 43% Escherichia coli
resisten terhadap berbagai jenis antibiotik antara lain: ampisilin
(34%), kotrimoksazol (29%) dan kloramfenikol (25%)
Resistensi bakteri
terhadap antibiotik
2. Penerapan prinsip
1. Penerapan Melalui 2 pencegahan penyebaran
pengunaan antibiotik kegiatan utama mikroba resisten melalui
secara bijak kewaspadaan standar
(Prinsip PPI)
6
PENGERTIAN ANTIMIKROBA... ???
penyebab infeksi
mempertimbangkan dampak
muncul dan berkembangnya
mikroba resisten
8
Prinsip Penggunaan Antimikroba Yang Bijak
AWaRe
A Wa Re
WHO
medicine4asses
Kelompok
ACCESS
• Pilihan lini pertama
atau kedua
• Memberikan manfaat
pengobatan dengan
potensi resistensi
minimal
- WHO
- Sharland et al. Lancet 2018. DOI:https://doi.org/10.1016/S1473-3099(17)30724-7
Kelompok
Watch
• Diindikasikan secara
spesifik dan
terbatas, pada
kondisi infeksi
tertentu
• Berisiko terhadap
terjadinya
resistensi
• Dianjurkan untuk
dimonitor
Kelompok Reserve
• Pilihan Terakhir !
• Berisiko terhadap
terjadinya resistensi
Adequate
EMPIRIS
TERAPIS
ANTIMIKROBA DEFINITIF
PROFILAKSIS
Antibiotik profilaksis Tindakan
merupakan penggunaan antibiotik
sebelum, selama dan paling lama 24
jam paska tindakan pada kasus yang
secara klinis tidak menunjukkan tanda
infeksi dengan tujuan mencegah
terjadinya infeksi daerah operasi (IDO)
ANTIBIOTIK
TERAPI EMPIRIS
• Pengertian: penggunaan antibiotik pada kasus infeksi
yang belum diketahui jenis bakteri penyebabnya.
• Tujuan: eradikasi atau penghambatan pertumbuhan
bakteri yang diduga menjadi penyebab infeksi, sebelum
diperoleh hasil pemeriksaan mikrobiologi.
• Indikasi: ditemukan sindrom klinis yang mengarah pada
keterlibatan bakteri tertentu yang paling sering
menjadi penyebab infeksi
• Pemilihan jenis dan dosis antibiotic berdasarkan
pertimbangan, sbb :
- Data epidemiologi dan pola resistensi bakteri.
- Kondisi klinis pasien.
- Ketersediaan antibiotik.
- Kemampuan antibiotik untuk menembus ke
dalam jaringan/organ yang terinfeksi.
- Untuk infeksi berat yang diduga disebabkan
polimikroba dapat digunakan antibiotik
kombinasi.
Rute pemberian: antibiotik oral seharusnya
menjadi pilihan pertama untuk terapi infeksi.
Lama pemberian: antibiotik empiris diberikan
untuk jangka waktu 48- 72 jam
16
ANTIBIOTIK
TERAPI DEFINITIF
• Pengertian: penggunaan antibiotik pada kasus infeksi
yang sudah diketahui jenis bakteri penyebab dan pola
resistensinya.
• Tujuan:eradikasi atau penghambatan pertumbuhan bakteri
yang menjadi penyebab infeksi, berdasarkan hasil
pemeriksaan mikrobiologi.
• Indikasi: sesuai dengan hasil mikrobiologi yang menjadi
penyebab infeksi.
• Dasar pemilihan jenis dan dosis antibiotic, sbb:
- Efikasi klinik dan keamanan berdasar uji klinik.
- Sensitivitas.
- Biaya.
- Kondisi klinis pasien.
- Diutamakan antibiotik lini pertama/spektrum
sempit.
- Ketersediaan antibiotik (sesuai ForNasl
- Sesuai dengan Panduan Praktek Klinis
- Paling kecil memunculkan risiko terjad
resistensi.
- Pedoman penggunaan antibiotik yang berlaku
Rute pemberian: antibiotik oral seharusnya
menjadi pilihan pertama untuk terapi infeksi.
Lama pemberian: berdasarkan pada efikasi klinis 17
ANTIBIOTIK
PROFILAKSIS
• Pengertian: Antibiotik profilaksis tindakan/bedah
penggunaan antibiotik sebelum, selama dan
paling lama 24 jam paska tindakan pada kasus
yang secara klinis tidak menunjukkan tanda
infeksi untuk mencegah terjadinya infeksi
daerah operasi (IDO).
• Indikasi : tindakan/bedah bersih tertentu dan
bersih terkontaminasi termasuk prosedur gigi
• Tujuan : mencegah infeksi kuman gram positif
dari kulit
• Pertimbangan pemberian :
- Faktor risiko terkait IDO meliputi
karakteristik luka, faktor host,
lokasi tindakan/bedah,
kompleksitas tindakan dan
tehnik pembedahan/tindakan
- Adanya risiko alergi, anafilaksis,
resistensi obat dan efek samping
obat 18
Penerapan penggunaan
antibiotik secara bijak di FKTP
a. Meningkatkan pemahaman dan ketaatan tenaga
kesehatan dalam penggunaan antibiotik secara bijak.
b. Meningkatkan peranan pemangku kepentingan di bidang
penanganan penyakit infeksi dan penggunaan antibiotik.
c. Mengembangkan dan meningkatkan fungsi laboratorium
yang berkaitan dengan penanganan penyakit infeksi.
d. Meningkatkan pelayanan farmasi klinik dalam memantau
penggunaan antibiotik,
e. Meninkatkan penanganan kasus infeksi secara
multidisplin dan terpadu.
f. Melaksanakan surveilans pada penggunaan antibiotik,
serta melaporkan secara berkala.
g. Menetapkan Kebijakan Penggunaan Antibiotik: Panduan
Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi
h. Implementasi penggunaan antibiotik secara Bijak yang
meliputi antibiotik profilaksis dan antibiotik terapi
i. Monitoring, evaluasi dan pelaporan penggunaan
antibiotik
1. Apakah pasien benar membutuhkan AB ? Apakah pasien benar
menderita infeksi bakterial ?
Bakteri atau Viral ?
2. Tetapkan asumsi empiris terhadap kemungkinan penyebab
infeksi berdasarkan pola kuman lokal / literatur (evidence-
based)
21 21
6. Apakah terdapat kontra indikasi ?
Usia
Riwayat reaksi alergi
Penyakit penyerta :
22 22
Outcome
Mikrobiologi § Efikasi Klinis
§ Eradikasi bakteri
§ Mekanisme aksi AM Konsentrasi di § Kepatuhan terhadap
§ Spektrum Antibakteri lokasi infeksi regimen dosis
Obat Patogen MIC
§ Toleransi AM
§ Kecepatan kesembuhan
PK/Kinetik § Pencegahan resistensi
§ Cost Effective
§ Absorpsi
PD/Dinamik
§ Distribusi § Time vs. concentration
§ Metabolisme dependent killing
§ Ekskresi
§ Bakterisidal vs. Bakteriostatik
§ Regimen dosis
optimal § Penetrasi jaringan
§ Efek antibakterial persisten
Scaglione, 2002
23 23
Terima Kasih