Anda di halaman 1dari 3

Istilah-Istilah Dalam Perhitungan Statistik K3

FR (Frequency Rate) adalah banyaknya jumlah kecelakaan hari hilangdalam satu juta jam kerja
selama periode tertentu (Bulanan, 3 Bulanan, 6Bulanan atau Tahunan). FR digunakan untuk
identifikasi jumlah cidera yang menyebabkan tidak bisa bekerja per 1 juta orang pekerja. Dalam
menghitung FR ini ada 2 data penting yang sobat sehat kerjaku haru ada nanti yaitu Jumlah jam
kerja hilang akibat kecelakaan (Lost time Injury/LTI) & Jumlah jam kerja orang yang telah
dilakukan (manhours).
Rumus FR = (Jumlah cidera dgn hilang waktu kerja x 1,000,000) / Total Person-hours
Worked
Contoh: Sebuah perusahaan memiliki total pekerja sebanyak 15000.jumlah jam kerja yang telah
dicapai 3000000 juta jam kerja orang. Pada saat yang sama cidera yang menyebabkan hilangnya
waktu kerja sebanyak 73. Berapa frekuensi ratenya ?
Jawab:FR= 73x1000000/3000000= 24.33
Intepretasinya adalah bahwa pada periode orang kerja tersebut terjadi hilangnya waktu kerja
sebesar 24.33 jam per-sejuta orang kerja. Namun Angka ini tidak mengindikasikan tingkat
keparahan kecelakaan kerja. Angka ini hanya mengindikasikan si pekerja tidak berada di tempat
kerja setelah terjadinya kecelakaan kerja.

SR(Severity Rate) adalah indikator hilangnya hari kerja akibat kecelakaan kerjauntuk per sejuta
jam kerja orang. Rumus SR = ( Jumlah hari kerja hilang x 1,000,000)/ Total Person-hours
Worked.
Contoh: Sebuah tempat kerja telah bekerja 1.825.000 jam orang, selama setahun telah terjadi 5
kasus kecelakaan kerja yang menyebabkan 175 hari kerja hilang. Tentukan rate waktu kerja
hilang akibat kecelakaan kerja tersebut.
Jawab:
FR= 5 x1.000.000/1.825.000= 2.7
SR= 175x1.000.000/1.825.000=95
maka Inteprtasinya adalah selama kurun waktu tersebut berarti, pada tahun tersebut telah terjadi
hilangnya waktu kerja sebesar 95 hari per sejuta jam kerja orang.
Lost Tim Injury Frequency Rate (LTIFR)
Digunakan untuk mengetahui banyaknya kecelakaan kerja per satu juta jam kerja orang
akibat kecelakaan selama periode 1 tahun.
Contoh : Suatu perusahaan dengan 500 tenaga kerja, kegiatan 50 minggu per tahun, 48 jam
perminggu. Jumlah lembur 20.000 jam dan absen 60.000 jam. Terjadi 60 kecelakaan dalam 1
tahun.
Jawab: Jam ker orang = [(500 x 50 x 48) + 20.000 – 60.000] = 1.160.000
LTIFR = (60 x 1.000.000)/ 1.160.000 = 51,72 jam. Artinya bahwa periode orang kerja tersebut
terjadi hilangnya waktu kerja sebesar 51,72 jam per sejuta orang kerja.

ATLR(Average Time Lost Rate) merupakan indikator tingkat durasi yang mengindikasikan


tingkat keparahan suatu kecelakaan. ALTR ini merupakan kombinasi antara FR dan SR. ALTR
dihitung dengan membagi jumlah hari kerja yang hilang akibat kecelakaan dengan jumlah jam
kerja yang hilang (LTI). Rumus ATLR= (Number of LTI x 1,000,000) / Total Person-hours
Worked Atau Average Time Lost Rate = ( Frekwensi Rate) / Severity Rate

Contoh: Sebuah perusahaan memiliki total pekerja sebanyak 15000.jumlah jam kerja yang telah
dicapai 3000000 juta jam kerja orang. Pada saat yang sama cidera yang menyebabkan hilangnya
waktu kerja sebanyak 76. Kemudian dari laporan Kecelakaan Kerja selama 6 bulan diperoleh
informasi sbb:
20 kasus hilang waktu kerja dalam 3 hari sekali = 60
8 kasus hilang waktu kerja dalam 6 hari sekali = 48
22 kasus hilang waktu kerja dalam 14 hari sekali = 308

4 kasus hilang waktu kerja dalam 20 hari sekali = 80


20 kasus hilang waktu kerja dalam 28 hari sekali = 560
2 kasus hilang waktu kerja dalam 42 hari sekali = 84
Total keseluruhan = 1.141 hari kerja hilang
Maka, Rerata Hilangnya Waktu kerja = 1.141 / 76 = 15.01
Intepretasinya adalah dari informasi contoh diatas manajemen akan lebih jelas memperoleh
informasi bahwa organisasi mempunyai hilang waktu kerja kecelakaan sebesar 76 tiap sejuta jam
kerja orang dengan rata-rata menyebabkan 15 hari tidak masuk kerja. Dengan informasi ini
cukup bagi manajemen untuk membuat keputusan untuk pencegahan lebih lanjut 

Anda mungkin juga menyukai