Anda di halaman 1dari 33

PELAPORAN DAN STATISTIK

KECELAKAAN

1
Maksud dan Tujuan Pelaporan
Kecelakaan

1. Untuk menilai dan mengukur tingkat dan kemajuan


usaha Keselamatan Kerja
2. Untuk menganalisa dan menemukan faktor-faktor
penyebab kecelakaan sehingga dapat ditetapkan
langkah pencegahannya
3. Untuk mengidentifikasi bagian atau sektor yang
tingkat kecelakaannya tinggi sehingga usaha
Keselamatan Kerja dapat diarahkan secara tepat

2
Pentingnya pelaporan kecelakaan karena :

1. Pelaporan dan pencatatan data kecelakaan belum


dilaksanakan secara disiplin, tertib dan teratur
untuk seluruh perusahaan.
2. Belum adanya standard penilaian tingkat
kecelakaan yang seragam dan berlaku secara
nasional, dalam hal ini termasuk klasifikasi faktor-
faktor kecelakaan yang digunakan.
3. Mekanisme pelaporan yang belum berjalan secara
baik sehingga sering terdapat perbedaan angka
kecelakaan

3
Materi Pelaporan

A. Tempat dan waktu kejadian


B. Data korban : nama, umur, masa kerja, akibat
yang diderita/bagian tubuh yang cidera
C. Kerugian yang ditimbulkan : kerugian materi,
hari/jam yang hilang
D. Faktor-faktor kecelakaan : sumber dan type
kecelakaan, keadaan yang berbahaya,
perbuatan yang berbahaya.

4
Sistim Pencatatan dan Pelaporan

 Bulanan
 Tiga bulanan (triwulan)
 Tahunan

5
Pengertian Statistik Kecelakaan

Statistik kecelakaan adalah statistik yang berkaitan


dengan kecelakaan yang dialami oleh pekerja yang
berakibat kematian atau cacat termasuk penyakit
akibat kerja.
Satuan perhitungan dalam statistik ini adalah jumlah
terjadinya kecelakaan sehingga untuk seorang
pekerja yang mengalami dua atau lebih kecelakaan
akan dihitung banyaknya peristiwa kecelakaan
tersebut

6
Beberapa Istilah Dalam Perhitungan
Statistik Kecelakaan

 Hari Kerja Aman :


Jumlah hari kerja tanpa adanya kecelakaan yang
menyebabkan terjadinya Lost Time.
Hari kerja aman ini akan hangus (nol) jika dalam
waktu kurun perhitungannya terjadi kecelakaan
yang menyebabkan Lost Time.

7
Loss Time :

 suatu kecelakaan kerja yang menyebabkan


korban kecelakaan tersebut tidak dapat kembali
bekerja pada hari kerja/ shift selanjutnya.

8
Hari-hari hilang :

 Kerugian (losses) karena cidera akibat suatu


kecelakaan kerja atau ketidak mampuan untuk
berproduksi secara nyata. Perhitungan hari-hari
hilang ini dibagi dua ;

9
1. Schedule charge :
Perhitungan hari hilang yang berdasarkan tabel
ANSI Z16.1

2. Non Schedule charge :


Perhitungan jumlah hari hilang berdasarkan
jumlah dari semua hari kalender penuh,
dimana penderita tidak dapat bekerja, jumlah
ini tidak termasuk hari dimana kecelakaan itu
terjadi.

10
RECORDABLE CASES (KASUS TERCATAT)

Adalah suatu cedera atau sakit yang tercatat (recordable) apabila


mengakibatkan orang meninggal; absen dari kerja (days away
from work); kerja terbatas (restricted work); dipindah ke pekerjaan
lain (transfer to another job); perawatan medis lebih dari P3K
(medical treatment beyond first aid); kehilangan kemampuan (loss
of consciousness); atau cedera atau sakit yang signifikan yang
di-diagnosa oleh petugas medis atau layanan kesehatan profesional.

Ref. OSHA Log300


LOSS TIME ACCIDENT (LTA)

a) FATALITY
Kematian akibat dari cedera atau
sakit akibat kerja tanpa melihat
waktu batasan antara kejadian
tersebut dengan kematian
Ref. ANSI Z.16 &
OSHA Log300
b) DAYS AWAY FROM WORK
Apabila suatu cedera atau sakit yang
melibatkan atau lebih dari 1 hari absen
dari kerja. Dihitung mulai awal absen
dari kerja setelah kecederaan terjadi
atau awalan sakit

Ref. ANSI Z.16 &


OSHA Log300
NON-LOSS TIME ACCIDENT (NLTA)
a) RESTRICTED WORK
Restricted work terjadi apabila anda mengatur
karyawan melakukan satu atau lebih fungsi
kerja rutin; dari hari kerja penuh seharusnya dia
dijadual untuk bekerja; dimana pelayanan
kesehatan professional merekomendasi
karyawan tersebut tidak melakukan fungsi kerja
rutin atau tidak masuk bekerja penuh.
Ref. ANSI Z.16 &
OSHA Log300
b) MEDICAL TREATMEN BEYOND FIRST
AID

Bila suatu cedera atau sakit yang


berhubungan dengan kerja yang
berakibat medical treatment beyond first
aid.

Ref. ANSI Z.16 &


OSHA Log300
c) LOSS OF CONSCIOUSNESS
Setiap kasus berhubungan dengan cedera atau sakit
melibatkan secara penuh hilangnya kemampuan
(tidak hanya rasa terhadap fungsi otak & syarat
motorik atau hilang tingkat kesadaran) dimana hal ini
tercatat, tanpa melihat lamanya waktu karyawan
tersebut tetap tidak mempunyai kemampuan.

Ref. ANSI Z.16 &


OSHA Log300
d) SIGNIFICANT INJURY OR ILLNESS

Cedera atau sakit yang berhubungan dengan kerja yang


didiagnosa signifikan adalah tercatat (recordable) di bawah
kriteria umum, sekalipun ia tidak menyebabkan fatality, days
way from work, restricted work, atau job transfer, medical
treatment beyond first aid atau loss of consciousness.

Ref. ANSI Z.16 &


OSHA Log300
 Jumlah Jam Kerja Sebenarnya :
Jumlah total dari jam dimana karyawan
tersebut bekerja dikurangi dengan jam cuti
ditambah dengan jam lembur, dg rumus ;
N = (Jk x T) + (Jk x JL) - C

dimana :
N : Jumlah jam kerja sebenarnya
Jk : jumlah karyawan
T : total jam pekerja
JL : jumlah jam lembur
C : Jumlah jam cuti

18
 Jika selama jam kerja sebenarnya tidak
terjadi kecelakaan yang menyebabkan
Loss Time maka jam kerja sebenarnya ini
dinamakan Jam Kerja Aman

19
Tingkat Kekerapan (Frequency Rate) :

Tingkat kekerapan menghubungkan jumlah


kecelakaan yang menyebabkan lost time dengan jam
kerja sebenarnya selama periode kerja tertentu dan
dinyatakan dalam satuan satu juta jam, dengan
perhitungan ;
n x 1.000.000
FR = ------------------
N
n : jumlah kecelakaan berakibat cacat (lost time)

20
 Sebagai contoh, sebuah perusahaan memiliki 17
karyawan penuh waktu dan 3 karyawan paruh waktu
yang masing-masing bekerja 20 jam per minggu. Ini
setara dengan 28.400 jam kerja setiap tahun. Jika
perusahaan mengalami 2 luka yang dapat direkam,
maka berapa nilai OSHA Incident Rate?

Artinya adalah bahwa untuk setiap 100 karyawan,


14,08 karyawan telah terlibat dalam cedera atau penyakit yang dapat direkam.

21
Tingkat Keparahan (Severity Rate) :

Tingkat keparahan yang menghubungkan hari


hilang (days charge) dengan jam kerja selama
periode tertentu dan dinyatakan dalam satuan
satu juta jam
TD x 1.000.000
SR = -------------------
N
TD : jumlah hari hilang (total days charge)

22
 Menggunakan contoh sebelumnya, asumsikan bahwa
salah satu dari dua kasus yang recordable telah
kehilangan hari kerja yang terkait dengan insiden
tersebut

Apa yang sekarang diketahui adalah bahwa untuk setiap 100 karyawan,
7,04 karyawan telah kehilangan waktu karena cedera atau sakit terkait pekerjaan.

www.akualita.com 23
Rata-rata hari hilang (Average days charge) :

 Yaitu perbandingan antara cidera berakibat cacat terjadi


dibandingkan dengan waktu yang hilang
SR TD
AD = -------- atau -------
FR n

24
Indek cidera berakibat cacat
(Average days charge) :

Pengukuran ini berusaha menggabungkan tingkat kekerapan


dengan tingkat keparahan secara total
FR x SR
nI = ---------------
1000
nI : Indek cidera berakibat cacat

25
Indikator Kekerapan - Keparahan
(Frequency Severity Indicator) :

Bila kita ingin mengetahui persen perbaikan atau ingin


membandingkan tingkat perbedaan antara 2 unit, maka
harus digunakan akar dari Indek cidera berakibat cacat tsb.
Akar ini disebut Indikator Kekerapan - Keparahan,
FR x SR
FSI = -----------
1000

26
Indek C idera Berat
(Serious Injury Index) :

 Indek ini berusaha mengukur semua cidera berat yang terjadi


setiap satu juta jam kerja terpapar,
SI x 1.000.000
SII = -----------------------
N
SII : Indek Cidera Berat
SI : Cidera berat

27
PERHITUNGAN
 LTIFR (Lost Time Injury Frequency Rate)
LTI + Fatality / Jumlah jam kerja x 1.000.000
 LTISR (Lost Time Injuey Severity Rate)
Jumlah Jam Hilang LTI + Fatality / Jumlah Jam Kerja x 1.000.000
 TRIFR (Total Recordable Injury Frequency Rate)
Jumlah kasus Fatality+LTI+RWI+MTI / Jumlah Jam Kerja x 1.000.000
 TRISR (Total Recordable Injury Severity Rate)
Jumlah jam kerja hilang + kerja ringan / Jumlah Jam Kerja x 1.000.000
 TIFR (Total Injury Frequency Rate)
Jumlah seluruh cedera / Jumlah Jam Kerja x 1.000.000

28
LATIHAN
Sebuah perusahaan tambang batu bara memiliki data
sebagai berikut :
 Jumlah Jam Kerja = 272.796 hari
 Fatality = 1 orang –> 6000 hari (berdasarkan tabel ANSI)
 LTI Non Fatality = 2 Orang

 LTI = 185 hari


 Restricted Work Injury = 1 orang

 Jumlah hari hilang = 10 hari


 Medical Treatment Injury = 2 orang
 First Aid = 10 hari

www.akualita.com 29
LTIFR = LTI + Fatality / Jumlah jam kerja x
1.000.000
= (2+1) / 272.796 x 1.000.000 = 10,99

LTISR = Jumlah Jam Hilang LTI + Fatality /


Jumlah Jam Kerja x 1.000.000
= (185 hari + 6000 hari) / 272.796 x 1.000.000
= 22.672,61

www.akualita.com 30
TRIFR = Jumlah kasus Fatality+LTI+RWI+MTI /
Jumlah Jam Kerja x 1.000.000
= (1 + 2 + 1 + 2) / 272.796 x 1.000.000 = 21,99

TRISR = Jumlah jam kerja hilang + kerja ringan


/ Jumlah Jam Kerja x 1.000.000
= (6000 hari +185 hari + 10 hari) / 272.796 x
1.000.000 = 22.709,27

www.akualita.com 31
TIFR = Jumlah seluruh cedera / Jumlah Jam
Kerja x 1.000.000
= (1 + 2 + 1 + 2 + 10) / 272.796  x 1.000.000 =
58,65

www.akualita.com 32
TERIMA KASIH

33

Anda mungkin juga menyukai