Anda di halaman 1dari 4

Ada lima langkah dalam menghitung kebutuhan tenaga laboratorium berdasarkan beban kerja, yaitu :

LANGKAH PERTAMA

: menetapkan unit kerja dan kategori tenaga. Kita ambil contoh unit kerja yang digunakan adalah unit
kerja teknis (hematologi, kimia klinik, mikrobiologi, imunoserologi) dan kategori tenaga yang dipilih
adalah Analis Kesehatan.

LANGKAH KEDUA

: menetapkan waktu kerja yang tersedia bagi tenaga Analis Kesehatan selama satu tahun. Data yang
dibutuhkan untuk menetapkan waktu kerja yang tersedia adalah : 1.

Hari kerja ( A ). Suatu contoh, di suatu instalasi laboratorium rumah sakit, pelayanan dilaksanakan
selama 24 jam yang dibagi dalam 3 shift sehingga dalam seminggu terdapat 7 hari kerja. 2.

Cuti tahunan ( B ). Jumlah cuti tahunan adalah 12 hari dalam satu tahun. 3.

Pendidikan dan pelatihan ( C ). Sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit, Pranata
Laboratorium memiliki hak untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan selama 5 hari kerja per tahun. 4.

Hari libur nasional ( D ). Dalam waktu satu tahun terdapat 15 hari libur nasional.

5.

Ketidakhadiran kerja ( E ). Dengan adanya sistem shift, sesudah bertugas pada sore dan malam hari
seorang Pranata Laboratorium mendapatkan ekstra libur selama 1 hari. Di Instalasi Patologi Klinik rata-
rata ketidakhadiran kerja dalam satu bulan selama 7 hari 6.

Waktu kerja ( F ) Pada umumnya waktu kerja selama sehari adalah 8 jam. Berdasarkan data-data
tersebut selanjutnya dilakukan penghitungan untuk menetapkan waktu tersedia dengan rumus sebagai
berikut : Waktu kerja tersedia = A - (B+C+D+E) x F Tabel berikut menunjukkan jumlah waktu kerja yang
tersedia dalam setahun. Kode Faktor Waktu Kerja Keterangan A Hari Kerja 365 Hari per tahun B Cuti
Tahunan 12 Hari per tahun C Pendidikan dan Latihan 5 Hari per tahun D Hari Libur Nasional 15 Hari per
tahun E Ketidakhadiran Kerja 84 Hari per tahun F Waktu Kerja 8 Jam per hari Waktu Kerja 249 Hari per
tahun Jam Kerja 1992 Jam per tahun Waktu Kerja 119520 Menit per tahun Adapun uraian
penghitungannya adalah sebagai berikut : Waktu kerja tersedia = 365


( 12 + 5 + 15 + 84 ) = 249 hari/tahun = 1992 jam/tahun = 119520 menit/tahun

LANGKAH KETIGA

: menyusun standar beban kerja. Standar beban kerja adalah volume atau kuantitas beban kerja selama
1 tahun untuk setiap kategori tenaga (dalam hal ini adalah Analis Kesehatan). Standar beban kerja untuk
suatu kegiatan pokok disusun berdasarkan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
(rata-rata waktu) dan waktu yang tersedia per tahun. Data dan informasi yang dibutuhkan untuk
menyusun standar beban kerja untuk kategori tenaga adalah sebagai berikut :

kategori tenaga pada unit kerja yang telah ditetapkan pada langkah pertama di atas,

standar profesi, standar pelayanan dan standar prosedur operasional tetap yang berlaku,

rata-rata waktu yang dibutuhkan oleh kategori tenaga (Analis Kesehatan) untuk menyelesaikan kegiatan
pelayanan, dan

data dan informasi kegiatan pelayanan di masing-masing unit pelayanan teknis (hematologi, kimia klinik,
mikrobiologi, imunoserologi) Beban kerja Analis Kesehatan meliputi :

kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh Analis Kesehatan, misalnya : sampling, preparasi sampel,
memeriksa sampel, mencatat hasil pemeriksaan, kalibrasi alat, memeriksa sampel kontrol, membuat
reagen, dll.

rata-rata waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap kegiatan pokok, misalnya rerata waktu
untuk memeriksa kadar Hb adalah 10 menit, rerata waktu untuk membuat reagen A adalah 15 menit,
dsb.


standar beban kerja Analis Kesehatan tiap satu tahun dihitung dengan rumus perhitungan

Formula hitung kebutuhan SDM unit dapat bekerja dengan baik dengan syarat Manager
atau penanggung jawab pekerjaan dapat menentukan dengan akurat jenis, jumlah dan waktu
transaksi bisnis dan tidak terjadi duplikasi kegiatan. Manager dapat menghitung beban kerja
setiap unit perhari dalam satuan waktu menit atau jam per hari kerja. Dengan mengetahui
komponen tersebut dapat dkembangkan formula menghitung SDM per hari sebagai berikut :
 ∑ SDM/hari = {(B.K i-j = J T x W.T) :JKE }.
 B.K i-j = Jenis Beban Kerja
 J.T. = Jumlah Transaksi per hari
 W.T.= Waktu( menit atau jam) yang dibutuhkan untuk setiap jenis Transaksi
 J.K.E = Jam kerja efektif SDM per hari
 Jumlah hari kerja per tahun = (255 hari/tahun atau 273 hari/tahun atau 289 hari/tahun atau
237hari/tahun)
Keterangan:
 (365 – (12 hari libur nasional – 12 hari libur cuti tahunan) x 3/4 = 255 hari)
 (365 – (12 hari libur nasional – 12 hari libur cuti tahunan) x 4/5 = 273 hari)
 (365 – (52 hari libur Minggu + 12 hari libur nasional + 12 hari libur cuti tahunan) = 289 hari)
 (365 – (104 hari libur Saptu & Minggu + 12 hari libur nasional + 12 hari libur cuti tahunan) = 237 hari)
Kebutuhan Total SDM/tahun akan dihitung dengan memperhatikan hari kerja efektif
pertahun dan diperlukannnya tenaga cadangan pada pola kerja yang menggunakan
tiga shift kelompok kerja seperti: Perawat. Sebagai contoh: andaikan beban kerja unit
keperawatan per hari adalah 10.500 menit dan waktu kerja efektif per hari adalah 6 jam (360
menit) dan hari kerja efektif perawat selama satu tahun adalah 255 hari. Oleh karena rumah sakit
harus berkerja selama 365 hari dalam setahun, maka perlu juga menghitung kebutuhan sdm yang
harus berkerja pada 110 hari kerja lainnya. Berapa jumlah perawat yang dibutuhkan oleh unit
keperawatan ?
∑ Perawat/hari = Beban kerja : Waktu kerja efektif/hari
∑ Perawat/hari = 10500 menit : 360 menit/hari = 29,17 orang
∑ Perawat/hari berkerja pada hari libur = 29,17 x 110/255 = 12,58
∑ Total kebutuhan Perawat/hari = 29,17 + 12,58 = 41,75 orang
( dibulatkan 42 orang)

Matrix Transaksi Bisnis Unit Keperawatan RS


No Transaksi bisnis Waktu Volume Beban
Transaksi Transaksi kerja/hari
1 Membuat Resume asuhan keperwatan 10 mnt 20 pasien 200 mnt
2 Menyuluh pasien 15 mnt 10 pasien 150 mnt
3 Memandikan pasien 20 mnt 20 pasien 400 mnt
4 Memberikan obat pada pasien 2 mnt 20 pasien 40 mnt
5 Mendampingi Visite dokter 10 mnt 20 pasien 200 mnt
6 dll -- -- --

 Bagaimana formula hitung beban kerja metoda Ilyas?


Formula dapat bekerja dengan baik dengan syarat Manager atau penanggung jawab
pekerjaan dapat menentukan dengan akurat jenis, jumlah dan waktu transaksi bisnis dan tidak
terjadi duplikasi kegiatan. Manager dapat menghitung beban kerja setiap unit perhari dalam
satuan waktu menit atau jam per hari kerja. Dengan mengetahui komponen tersebut dapat
dkembangkan formula menghitung SDM per hari sebagai berikut:

Beban kerja /hari = B.K i-j = J T x W.T


 B.K i-j = Jenis Beban Kerja
 J.T. = Jumlah Transaksi per hari
 W.T.= Waktu( menit atau jam) untuk setiap jenis Transaksi

Anda mungkin juga menyukai