Anda di halaman 1dari 3

TUGAS UAS STUDI KASUS INFLASI DI NEGARA TIMOR LESTE

Nama : Aulia Febrian Putri

NIM : 2031811036

Prodi : Perbankan Syariah 3

Mata Kuliah : Ekonomi Makro Islam

Negara Timor Leste dikelompokkan sebagai ekonomi berpendapatan rendah


oleh Bank Dunia. Di Negara Timor Leste, harga harga barang dan jasa selama
tahun 2012 mengalami tekanan yang lebih berat dibadingkan dengan tahun
sebelumnya. Kondisi itu tercermin dari kondisi inflasi pada tahun 2008
mencapai 11.6% dan 2011 mencapai 17.4% lebih tinggi dibandingkan tahun
2012 sebesar 11.8%, kemudian pada lima tahun sebelumnya 2007 kondisi inflasi
mencapai 8.6%.

Pada tahun 2007, gagal panen menyebabkan kelaparan mematikan di sebagian


wilayah Timor Leste. Bulan November 2007, sebelas subdistrik masih membutuhkan
makanan yang dipasok melalui bantuan internasional. Menurut data sensus 2010,
87,7% rumah kota dan 18,9% rumah desa tersambung dengan aliran listrik. Rata-rata,
36,7% rumah di Timor Leste memiliki aliran listrik. Ditambah lagi kegagalan ekspor
minyak dan gas bumi yang menyebabkan inflasi di Timor leste. Hal mendasar dan
penting dalam merespon kondisi seperti ini adalah bagaimana kebijakan moneter
atau fiskal yang diterapakan bisa efektif dan tidak berakibat buruk bagi
perekonomian. sejak pertengahan tahun 2008 adalah satu indikasi nyata
melambungnya tingkat inflasi yang makin tinggi saat itu. Situasi ini hampir tak
terkendali sehingga memperburuk kinerja sektor riil dan jasa dalam menjalankan
aktivitasnya. Bahkan sangat menimbulkan kekhawatiran terjadinya stagnasi
ekonomi yang makin meluas.
Fenomena tingkat inflasi nasional mamasuki tahun 2012 menunjukan
kecenderungan yang menurun. Kondisi ini dikarenakan terjadinya penguatan nilai
tukar US Dollars dan ekspektasi inflasi. Pada akhir tahun 2011 terjadi
peningkatan inflasi akibat kebijakan pemerintah yang menganut pasar bebas
sehingga mempengaruhi harga dan pendapatan seperti: kenaikan harga bahan
bakar minyak (BBM), tarif dasar telepon dan tarif listrik (TDL). Situasi ini memicu
peningkatan harga barang dan jasa karena didorong oleh kenaikan faktor biaya (cost
push)dan ekspektasi inflasi. Berdasarkan perkembangan tingkat inflasi menunjukan
bahwa fenomena inflasi sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang berkaitan
dengan kondisi dan kebijakan makro ekonomi.

Hal ini menujukkan bahwa pada saat inflasi naik rata-rata dua digit
yang tidak dapat dikendalikan pada saat krisis politik internal dan krisis
keuangan global yang mempengaruhi kenaikan harga sebagian besar barang dan
jasa, karena Timor-Leste mengunakan mata uang dolar Amerika yang menjadi
mata uang bebas yang tidak dapat dikendalikan. Menunjukan bahwa tingkat inflasi
semakin menurun maka jumlah uang beredar akan meningkat, karena Timor-
Leste belum memiliki mata uang sendiri dan mengunakan mata uang dolar
Amerika sehingga inflasi yang terjadi di Amerika akan berpengaruh negatif terhadap
inflasi di Timor-Leste yang dapat mempengaruhi meningkatnya jumlah uang yang
beredar.
Jawaban dari rumusan masalah

1. Cari negara yg inflansi tinggi/sedang !


 Negara Timor Leste mengalami inflansi yang tinggi pada tahun 2007
2. Penyebab terjadinya inflansi ?
 Kenaikan harga sekitar dua kali lipat dari harga sebelumnya yang
menyebabkan inflasi yang tinggi di negara Timor Leste .
3. Apa yang terjadi dalam kondisi keuangan negara ?
 Keuangan di Timor Leste mengalami krisis ekonomi karena laju inflasi ini
tidak diimbangi dengan kenaikan pendapatan masyarakat sehingga berakibat
menurunnya daya beli di Timor Leste.
 Ekonomi Timor Leste dikelompokkan sebagai ekonomi berpendapatan rendah
oleh Bank Dunia. Timor Leste menempati peringkat ke-133 dalam Indeks
Pembangunan Manusia, peringkat rendah dalam indeks tersebut. 20%
penduduknya adalah pengangguran dan 52,9% penduduknya hidup kurang
dari US$1,25 per hari.
4. Menentukan jenis inflansi
 Tingkat inflasi di Timor Leste tentu saja memiliki dampak (cost), meskipun
dengan level dua digit yang masih dikategorikan sebagai jenis inflasi moderat.
5. Kebijakan moneter apa yang di lakukan negara tersebut?
 penguatan nilai tukar US Dollars dan ekspektasi inflasi.
 Meningkatkan suku bunga (GDP)
6. Kebijakan fiskal apa yang di lakukan negara tesebut ?
 Pemerintah membuat sebuah perjanjian sementara, Perjanjian Laut Timor
yang ditandatangani ketika Timor Leste menetapkan Kawasan Pengembangan
Minyak Bumi Bersama (Joint Petroleum Development Area; JPDA) dan
sistem bagi hasil pendapatan sebesar 90% untuk Timor Leste dan 10% untuk
Australia.

Anda mungkin juga menyukai