Anda di halaman 1dari 3

NPM : 51421055

Ringkasan/Resume dari Kelompok 9 Nama : Muhammad Ridho

Kelas : 1IA17

Dasar hukum
Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu adalah hak ekslusif yang diberikan oleh negara kepada pendesain atas
hasil kreasinya untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri, atau memberikan persetujuan kepada
pihak lain untuk melaksanakan hak tsb.
Hak atas suatu desain selain pendesain adalah yang menerima hak tersebut dari pendesain. Yang berhak
memperoleh hak DTLST adalah pendesain, atau beberapa pendesain dalam hal bekerja bersama (Pasal 5).
Pasal 6 menjelaskan bahwa yang dalam hal hubungan dinas yaitu pegawai negeri dan instansi terkait adalah
instansi yang bersangkutan.
Hak DTLST diberikan atas dasar Permohonan (Pasal 9). Hak eksklusif yang dipegang adalah untuk
melaksanakan hak tersebut sendiri (Pasal 8 ayat (1) dan dapat :
1) melarang orang lain untuk tanpa persetujuannya membuat, memakai, menjual, mengimport,
mengeksport.
2) mengedarkan barang yang didalamnya terdapat seluruh atau sebagian desain yang telah diberi Hak
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, kecuali untuk kepentingan penelitian dan pendidikan sepanjang tidak
merugikan kepentingan pemegang Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu tsb.

Hak moral seorang pendesain adalah hak pencantuman nama pendesain dalam sertifikat, Daftar Umum,
Berita Resmi DTLST, sekalipun hak ekonominya sudah dialihkan seluruh atau sebagian kepada pihak lain.
Obyek DTLST
Obyek DTLST yang dilindungi adalah yang orisinial. Yang dimaksud dengan orisinal adalah apabila desain
tersebut merupakan hasil karya pendesain itu sendiri dan bukan merupakan tiruan dari hasil karya pendesain
lain. Artinya desain tersebut merupakan hasil karya mandiri pendesain. Dan, pada saat desain itu dibuat
bukan merupakan hal yang umum bagi para pendesain. Selain orisinal desain itu harus mempunyai nilai
ekonomis dan dapat diterapkan dalam dunia industri secara komersial.
Perlindungan hak yang diberikan kepada pendesain Tata Letak Sirkuit Terpadu adalah selama 10 tahun (Pasal
4 ayat (3) dihitung dari sejak pertama kali desain itu dieksploitasi secara komersial dimanapun sejak tanggal
penerimaan (Pasal 4 Ayat (1).
Cara Mengajukan Permohonan Pendaftaran DTLST
1. Mengajukan permohonan ke kantor Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual secara tertulis dalam Bahasa
Indonesia dengan mengisi formulir permohonan yang memuat:
A. Tanggal, bulan, dan tahun surat permohonan;
B. Nama, alamat lengkap dan kewarganegaraan pendesain;
C. Nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan pemohon;
D. Nama, dan alamat lengkap kuasa apabila permohonan diajukan melalui kuasa; dan
E. Tanggal pertama kali dieksploitasi secara komersial apabila sudah pernah dieksploitasi sebelum
permohonan diajukan.
2. Permohonan ditandatangani oleh pemohon atau kuasanya, serta dilampiri:
3. salinan gambar atau foto serta uraian dari desain yang dimohonkan pendaftarannya;
4. surat kuasa khusus, dalam hal permohonan diajukan melalui kuasa;
5. surat pernyataan bahwa desain yang dimohonkan pendaftarannya adalah miliknya;
6. surat keterangan yang menjelaskan mengenai tanggal eksploitasi pertama secara komersial.
7.Dalam hal permohonan diajukan secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemohon, permohonan tersebut
ditandatangani oleh salah satu pemohon dengan dilampiri persetujuan tertulis dari para pemohon lain.
8. Dalam hal permohonan diajukan oleh bukan pendesain, permohonan harus disertai pernyataan yang
dilengkapi dengan bukti yang cukup bahwa pemohon berhak atas desain industri yang bersangkutan.
Pemeriksaan Desain Industri
Pengalihan Hak DTLST
Menurut Pasal 23 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (“UU
DTLST”), hak desain tata letak sirkuit terpadu dapat beralih atau dialihkan dengan cara antara lain:
A. Pewarisan;
B. Hibah;
C. Wasiat;
D. Perjanjian tertulis;
E. Sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan.
Pengalihan hak DTLST disertai dengan dokumen tentang pengalihan hak dan wajib dicatat dalam daftar umum
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual dengan membayar biaya
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Apabila pengalihan tersebut tidak dicatatkan, maka tidak berakibat hukum pada pihak ketiga. Berdasarkan
Pasal 23 UU DTLST, pengalihan hak desain tata letak sirkuit terpadu diumumkan dalam Berita Resmi Desain
Tata Letak Sirkuit Terpadu.

Pengalihan Lisensi DTLST


Dalam ketentuan umum angka 13 UU DTLST ditentukan bahwa:
“Lisensi adalah izin yang diberikan oleh pemegang hak desain tata letak sirkuit terpadu kepada pihak lain
melalui perjanjian berdasarkan pemberian hak (bukan pengalihan hak) untuk menikmati manfaat ekonomi
dari desain tata letak sirkuit terpadu yang diberi perlindungan dalam jangka waktu tertentu dan syarat
tertentu untuk melaksanakan haknya dan untuk melarang orang lain yang tanpa persetujuannya membuat,
memakai, menjual, mengimpor, mengekspor, dan/atau mengedarkan barang yang di dalamnya terdapat
seluruh atau sebagian desain yang telah diberi hak, kecuali diperjanjikan lain.”

Pasal 25
Ditentukan, pemegang hak berhak memberikan lisensi kepada pihak lain berdasarkan perjanjian lisensi untuk
melaksanakan semua perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, kecuali jika yang diperjanjikan lain.
Pemberian lisensi kepada pihak lain tidak mengakibatkan pemegangnya kehilangan hak untuk melaksanakan
sendiri atau memberikan lisensi kepada pihak ketiga, kecuali apabila ada perjanjian lain yang telah disepakati.
Perjanjian lisensi wajib dicatatkan dalam Daftar Umum Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan diumumkan
dalam Berita Resmi Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
dengan dikenai biaya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Perjanjian lisensi yang tidak dicatatkan tidak berlaku terhadap pihak ketiga. Bentuk dan isi perjanjian lisensi
ditentukan sendiri oleh para pihak berdasarkan kesepakatan.
Namun, tidak boleh memuat ketentuan yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku
seperti ketentuan yang dapat menimbulkan akibat yang merugikan bagi perekonomian Indonesia, atau
memuat ketentuan yang mengakibatkan persaingan usaha tidak sehat.
Perjanjian lisensi dilarang memuat ketentuan yang dapat menimbulkan akibat yang merugikan bagi
perekonomian Indonesia atau memuat ketentuan yang mengakibatkan persaingan usaha tidak sehat
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ketentuan ini dimaksudkan untuk melindungi kepentingan negara dari kemungkinan akibat-akibat tertentu
dari perjanjian lisensi tersebut. Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual wajib menolak pendataan perjanjian
lisensi yang memuat ketentuan tersebut diatas.
Pembatalan pendaftaran DTLST
Dalam pasal 29 sampai pasal 36 Undang-undang no 30 tahun 2000 yang membahas tentang pembatal
pendaftaran DTLST, dapat diambil kesimpulannya sebagai berikut :
A. Pembatalan berdasarkan permintaan pemegang hak. Pembatalan ini hanya dapat dilakukan oleh
Direktorat Jenderal atas permintaan tertulis pemegang hak. Pembatalan Pendaftaran DTLST dapat
dilakukan dengan permintaan pemegang hak.
B. Pembatalan berdasarkan gugatan. Gugatan dapat diajukan oleh pihak yang berkepentingan.
C. Akibat pembatalan Akibat pembatalan pendaftaran suatu desain mengakibatkan hapusnya segala
akibat hukum yang berkaitan dengan Hak DTLST dan hak-hak lain yang berasal dari DTLST.

Anda mungkin juga menyukai