Anda di halaman 1dari 3

A. Menurut Undang-Undang No.

32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, terdapat


beberapa pengertian mengenai Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (DTLST) yang dijelaskan antara lain :

1. Sirkuit Terpadu adalah suatu produk dalam bentuk jadi atau setengah jadi, yang di dalamnya terdapat
berbagai elemen dan sekurang-kurangnya satu dari elemen aktif, yang sebagian atau seluruhnya saling
berkaitan serta dibentuk secara terpadu di dalam sebuah bahan semikonduktor yang dimaksudkan
untuk menghasilkan fungsi elektronik.

2. Desain Tata Letak adalah kreasi berupa rancangan peletakan tiga dimensi dari berbagai elemen,
sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, serta sebagian atau semua
interkoneksi dalam suatu Sirkuit Terpadu dan peletakan tiga dimensi tersebut dimaksudkan untuk
persiapan pembuatan Sirkuit Terpadu.

3. Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu adalah hal eksklusif yang diberikan oleh negara Republik
Indones ia kepada Pendesain atas hasil kreasinya, untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri,
persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakan hak atau memberikan tersebut.

4. Pendesain adalah seseorang atau beberapa orang yang menghasilkan Desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu.

5. Hak DTLST adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara Republik Indonesia kepada Pendesaian
atas hasil kreasinya, untuk selama waktu tertentu, melaksanakan sendiri, atau memberikan
persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakan hak tersebut.

Pemegang Hak adalah pemegang Hak DTLST, yaitu Pendesainnya atau penerima hak dari Pendesain
yang terdaltar dalam Daftar Umum DTLST

B. Waktu Perlindungan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

Perlindungan terhadap Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu diberikan kepada Pemegang Hak sejak
pertama kali desain tersebut dieksploitasi secara komersial dimana pun atau sejak Tanggal Penerimaan.
Dalam hal Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu telah dieksploitasi secara komersial, Permohonan harus
diajukan paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal pertama kali dieksploitasi. Perlindungan
diberikan selama 10 (sepuluh) tahun. Tanggal mulai berlakunya jangka waktu perlindungan dicatat
dalam Daftar Umum Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan diumumkan dalam Berita Resmi Desain Tata
Letak Sirkuit Terpadu.

C. Subjek Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

Subjek DTLST adalah Pendesain dan Pemegang Hak Desain. Dalam PasaI 1 Angka 3 UU DTLST Pendesain
didefinisikan sebagai seorang atau beberapa orang yang menghasilkan DTLST. Sedangkan berdasarkan
Pasal 1 Angka 7 Pemegang Hak adalah Pemegang Hak DTLST, yaitu Pendesain atau penerima hak dari
Pendesain yang terdaftar dalam Daftar Umum Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.
Dalam ketentuan Pasal 5 bahwa Yang berhak memperoleh Hak DTLST adalah Pendesain atau yang
menerima hak tersebut dari Pendesain. Dalam hal Pendesain terdiri atas beberapa orang secara
bersama, diberikan kepada mereka secara bersama, kecuali diperjanjikan lain.

Dalam ketentuan Pasal 6 bahwa Jika suatu DTLST dibuat dalam hubungan dinas dengan pihak lain dalam
lingkungan pekerjaannya, Pemegang Hak adalah pihak yang untuk dan/atau dalam dinasnya DTLST itu
dikerjakan, kecuali ada perjanjian lain antara kedua pihak dengan tidak mengurangi hak Pendesain
apabila penggunaan DTLST itu diperluas sampai keluar hubungan dinas (pasal 6 ayat 1). Ketentuan
tersebut berlaku pula bagi DTLST yang dibuat orang lain berdasarkan pesanan yang dilakukan dalam
hubungan dinas (Pasl 6 ayat (2). Sementara itu berdasarkan Pasal 6 Ayat (3) UU DTLST jika Suatu DTLST
dibuat dalam hubungan kerja atau berdasarkan pesanan, orang yang membuat DTLST itu dianggap
sebagai Pendesain dan Pemegang Hak, kecuali jika diperjanjikan lain antara kedua belah pihak.

Berdasarkan Pasal 8 Ayat (1) UU DILST Pemegang Hak memiliki hak eksklusif untuk melaksanakan Hak
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu yang dimilikinya dan untuk melarang orang lain yang tanpa
persetujuannya membuat, memakai, menjual, mengimpor, mengekspor dan/atau mengedarkan barang
yang di dalamnya terdapat seluruh atau sebagian Desain yang telah diberi Hak Desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu. Ketentuan tersebut dapat dikecualikan selama pemakaian DTLST digunakan untuk kepentingan
penelitian dan pendidikan Sepanjang tidak merugikan kepentingan yang wajar dari pemegang hak
desain tata letak sirkuit terpadu. (Pasal 8 ayat 2)

D. Permohonan pendaftaraan desain tata letak sirkuit terpadu

Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu diberikan atas dasar permohonan.

1. Pemohonan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia ke Direktorat Jendral dengan membayar
biaya sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.

2. Permohonan tersebut ditandatangani oleh pemohon atau kuasanya.

3. Permohonan harus memuat

a. Tanggal, bulan, dan tahun surat permohonan

b. Nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan pendesain

C. Nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan pemohon

d. Nama dan alamat lengkap kuasa apabila pemohonan diajukan melalui kuasa, dan

e. Tanggal pertama kali dieksploitasi secara komersial apabila sudah pernah dieksploitasi sebelum
permohonan diajukan.

Permohonan tersebut juga harus dilampiri dengan :


a. Salinan gambar atau foto uraian dari Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu yang dimohonkan pendaftaran

b. Surat kuasa khusus, dalam hal permohonan diajukan melalui kuasa

c. Surat pernyataan bahwa Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu yang dimohonkan pendaftaraannya adalah
miliknya

d. Surat keterangan yang menjelaskan mengenai tanggal sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) huruf e.

4. Dalam hal permohonan diajukan secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemohon, permohonan
tersebut ditandatangani oleh salah satu pemohon dengan melampirkan persetujuan tertulis dari para
pemohon lain.

5. Dalam hal pemohonan diajukan oleh bukan pendesain, pemohonan harus disertai pemyataan yang
dilengkapi dengan bukti yang cukup bahwa pemohon berhak atas Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
yang bersangkutan.

Yang dimaksud dengan "bukti yang cukup" adalah bukti yang sah, benar serta memadai yang
menunjukkan bahwa pemohon berhak mengajukan pemohonan. Ketentuan tentang tata cara
pemohonan diatur dengan Peraturan Pemerintah.

6. Setiap permohonan hanya dapat diajukan untuk satu Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.

7. Pemohon yang bertempat tinggal diluar wilayah Negara Republik Indonesia, harus mengajukan
permohonan melalui kuasa.

8. Pemohon tersebut harus menyatakan dan memilih domisili hukumnya di Indonesia.

9. Ketentuan mengenai syarat-syarat untuk dapat diangkat sebagai Konsultan Hak Kekayaan Intele ktual
diatur dengan Peraturan Pemerintah, sedangkan tata cara pengangkatan nya diatur dengan keputusan
presiden.

Anda mungkin juga menyukai