Anda di halaman 1dari 9

 HAK DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU

 PENGERTIAN HAK DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU


Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu adalah hal eksklusif yang diberikan oleh negara
Republik Indonesia kepada Pendesain atas hasil kreasinya, untuk selama waktu tertentu
melaksanakan sendiri, atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk
pengalihan hak tersebut.
Subjek dari Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

 Yang berhak mendapatkan Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu adalah
Pendesain atau yang menerima hak tersebut dari Pendesain
 Dalam hal Pendesaian terdiri dari beberapa orang bersama, Hak Desain Tata
Letak Sirkuit Terpadu diberikan kepada mereka bersama-sama / kecuali jika diperjanjikan
lain
 Jika ada Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dibuat dalam hubungan dinas dengan
pihak lain dalam lingkungan kerjanya, Pemegang Hak adalah pihak yang untuk dan / atau
dalam dinasnya Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dapat dikerjakan, ada juga yang ada di
tempat lain dengan tidak dapat digunakan hak Pendesain penggunaan Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu yang mendukung hingga keluar hubungan dinas
 Jika Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dibuat dalam hubungan kerja atau sesuai
pesanan, orang yang membuat Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu yang dianggap sebagai
Pendesain dan Pemegang Hak, jika diperjanjikan di lain pihak.

Pemegang hak.

 Desain Hak Tata Tata Letak Sirkuit Terpadu yang dimilikinya dan untuk
pembayaran orang lain tanpa persetujuan, membuat, menjual, membahas, membahas
dan / atau mengedarkan barang yang ada di dalam Tata Letak Sirkuit Terpadu
 Dikecualikan dari ketentuan yang diperlukan adalah desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu untuk kepentingan penelitian dan pendidikan seluruh tidak sesuai kepentingan
yang wajar dari pemegang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu

 PENGATURAN HAK DESAIN TATA LETAK TERPADU


Sejarah perjalanan Republik Indonesia sebelum perang kemerdekaan pernah mencatat
bahwa Indonesia pernah turut serta dalam Bern Convention, yang mengatur mengenai
perlindungan Hak Cipta, namun demikian tidak lama setelah Indonesia merdeka, Perdana
Menteri Juanda waktu itu pernah menyatakan diri keluar dari kepesertaan dalam Bern
Convention ini.
Jauh sebelum kesepakatan mengenai pembentukan World Trade Organization
ditandatangani, Indonesia juga pernah membuat dan mengundangkan Undang-Undang
No 21 Tahun 1961 tentang Merek Perusahaan dan Merek Perniagaan, yang kemudian
diganti dengan Undang-Undang No 19 Tahun 1992 tentang merek, Undang-Undang No 6
Tahun 1982 tentang hak cipta sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No 7
Tahun 1987 tentang perubahan atas Undang-Undang No 6 Tahun 1982 tentang hak cipta,
Dan Undang-Undang No 6 Tahun 1989 tentang hak paten.
Dengan ikut serta dalam Agreement Establishing the World Trade
Organization, sebagai bahan dari kesepakatan untuk turut serta dalam WTO-GATT-
TRIPs dengan mengesahkan dan memberlakukan Undang-Undang No 7 Tahun 1994
tentang pengesahan Agrrement Establishing the World Trade Organization (Persetujuan
Pembentukan Organisasi Dunia), maka Indonesia diwajibkan untuk membuat dan
memberlakukan ketentuan-ketentuan hukum tentang HAKI yang sejalan dengan
ketentuan yang diatur dalam WTO-GATT-TRIPs tersebut. Berikut di bawah ini disajikan
berbagai macam peraturan perundag-undangan yang sampai saat ini berlaku di Indonesia,
yang mengatur mengenai HAKI, yang meliputi antara lain:

Dalam bidang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu:

1. Undang-Undang No 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.


Lainnya:

1. Undang-Undang No 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing


The World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan
Dunia). Perlu dicatat bahwa meskipun Indonesia telah ikut serta dalam WTO-GATT ini
dengan Undang-Undang No 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing
The World Trade Organization. Hingga saat ini, Indonesia belum menyetujui untuk ikut
dalam Lampiran 4 dari Persetujuan mengenai Pembentukan WTO tersebut, yang
mengatur mengenai Pluraliteral Trade Agreements (Persetujuan Perdagangan
Pluraliteral). Lampiran 4 ini terdiri atas:
Lampiran 4(a)
Agreement on Trade in Civil Aircraft (Persetujuan mengenai Perdagangan Pesawat
Terbang Sipil).

Lampiran 4(b)
Agreement on Government Procurement (Persetujuan mengenai Perdagangan Barang dan
Jasa oleh Pemerintah).

Lampiran 4(c)
International Diary Arrangement (Pengaturan Internasional mengenai Produk-Produk
Susu).

Lampiran 4(d)
Arrangement Regarding Bovine Meat (Pengaturan Internasional mengenai Daging Sapi
dan Kerbau).
 LINGKUP PERMOHONAN HAK DESAIN TATA LETAK TERPADU
a. Subjek desain tata letak sirkuit terpadu

Yang berhak memperoleh Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu adalah Pendesain atau
yang menerima hak tersebut dari pendesain. Dalam hal pendesain terdiri atas beberapa
orang secara bersama, Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu diberikan kepada mereka
secara bersama, kecuali jika diperjanjikan lain.

Jika suatu desain industri dibuat dalam hubungan dinas dengan pihak lain dalam
lingkungan pekerjaannya pemegang hak adalah pihak yang untuk dan atau dalam Dinas
Tata Letak Sirkuit Terpadu itu dikerjakan, kecuali ada perjanjian lain antara kedua belah
pihak dengan tidak mengurangi hak pendesain apabila penggunaan Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu itu diperluas sampai keluar hubungan dinas. Yang dimaksud dengan
“hubungan dinas” adalah hubungan kepegawaian antara pegawai negeri dan instansinya.

Ketentuan sebagaimana tersebut diatas tidak menghapus hak pendesain untuk tetap
dicantumkan namanya dalam sertifikat Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. Daftar Umum
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dan Berita Resmi Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.
Pencantuman nama pendesain dalam Berita Resmi Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
pada dasarnya adalah yang lazim dilingkungan Hak Kekayaan Intelektual. Hak untuk
mencantumkan nama pendesain dikenal sebagai hak moral (moral rights).

b. Objek desain tata letak sirkuit terpadu

Obyek DTLST yang dilindungi adalah yang orisinial. Yang dimaksud dengan orisinal
adalah apabila desain tersebut merupakan hasil karya pendesain itu sendiri dan bukan
merupakan tiruan dari hasil karya pendesain lain. Artinya desain tersebut merupakan hasil
karya mandiri pendesain. Dan, pada saat desain itu dibuat bukan merupakan hal yang
umum bagi para pendesain. Selain orisinal desain itu harus mempunyai nilai ekonomis
dan dapat diterapkan dalam dunia industri secara komersial.

c. Hak Eksklusif

Pemegang Hak memiliki hak eksekutif untuk melaksanakan Hak Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu yang dimilikinya dan untuk melarang orang lain yang tanpa
persetujuannya membuat, memakai, menjual, mengimpor, mengekspor dan/atau
mengedarkan barang yang didalamnya terdapat seluruh atau sebagai desain yang telah
diberi Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.

Hak eksekutif adalah hak yang hanya diberikan kepada pemegang hak untuk dalam
jangka waktu tertentu melaksanakan sendiri atau memberikan izin kepada pihak lain.
Dengan demikian, pihak lain dilarang melaksanakan Hak Desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu tersebut tanpa persetujuan Pemegang Hak. Pemberian hak kepada pihak lain
dapat dilakukan melalui pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian atau sebab-sebab lain.

 PENDAFTARAN HAK DESAIN TATA LETAK TERPADU


Permohonan pendaftaraan desain tata letak sirkuit terpadu

Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu diberikan atas dasar permohonan. Permohonan
diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia ke Direktorat Jendral dengan membayar
biaya sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.

Permohonan tersebut ditandatangani oleh pemohon atau kuasanya. Permohonan harus


memuat :

a. Tanggal, bulan, dan tahun surat permohonan

b. Nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan pendesain

c. Nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan pemohon

d. Nama dan alamat lengkap kuasa apabila permohonan diajukan melalui kuasa, dan

e. Tanggal pertama kali dieksploitasi secara komersial apabila sudah pernah


dieksploitasi sebelum permohonan diajukan.

Permohonan tersebut juga harus dilampiri dengan :

a. Salinan gambar atau foto uraian dari Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu yang
dimohonkan pendaftaran

b. Surat kuasa khusus, dalam hal permohonan diajukan melalui kuasa

c. Surat pernyataan bahwa Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu yang dimohonkan
pendaftaraannya adalah miliknya

d. Surat keterangan yang menjelaskan mengenai tanggal sebagaimana dimaksud dalam


ayat (3) huruf e.

Dalam hal permohonan diajukan secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemohon,
permohonan tersebut ditandatangani oleh salah satu pemohon dengan melampirkan
persetujuan tertulis dari para pemohon lain.
Dalam hal permohonan diajukan oleh bukan pendesain, permohonan harus disertai
pernyataan yang dilengkapi dengan bukti yang cukup bahwa pemohon berhak atas Desain
Tata Letak Sirkuit Terpadu yang bersangkutan.

Yang dimaksud dengan “bukti yang cukup” adalah bukti yang sah, benar serta memadai
yang menunjukkan bahwa pemohon berhak mengajukan permohonan. Ketentuan tentang
tata cara permohonan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Setiap
permohonan hanya dapat diajukan untuk satu Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.

Pemohon yang bertempat tinggal diluar wilayah Negara Republik Indonesia, harus
mengajukan permohonan melalui kuasa.

Pada prinsipnya permohonan dapat dilakukan sendiri oleh pemohon. Khusus untuk
pemohon yang bertempat tinggal diluar negeri, permohonan harus diajukan melalui kuasa
untuk memudahkan pemohon yang bersangkutan, antara lain mengingat dokumen
permohonan seluruhnyan menggunakan bahasa Indonesia. Selain itu, dengan
menggunakan kuasa (yang adalah pihak Indonesia) akan teratasi persyaratan domisili
hukum pemohon. Pemohon tersebut harus menyatakan dan memilih domisili hukumnya
di Indonesia.

Ketentuan mengenai syarat-syarat untuk dapat diangkat sebagai Konsultan Hak Kekayaan
Intelektual diatur dengan Peraturan Pemerintah, sedangkan tata cara pengangkatannya
diatur dengan keputusan presiden.

Tanggal penerimaan adalah tanggal diterimanya permohonan, dengan syarat pemohon


telah :

a. Mengisi formulir permohonan

b. Melampirkan salinan gambar atau foto dan uraian Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
yang dimohon, dan

c. Membayar biaya

Persyaratan ini adalah persyaratan minimal untuk mempermudah pemohon mendapatkan


tanggal penerimaan seperti didefinisikan dimuka tanggal tersebut menentukan saat mulai
berlakunya perhitungan jangka waktu perlindungan atas Desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu.

Apabila ternyata terdapat kekurangan pemenuhan syarat-syarat dan kelengkapan


sebagaimana yang telah ditetapkan, Direktorat Jendral memberitahukan kepada pemohon
atau kuasanya agar kekurangan tersebut dipenuhi dalam waktu 3 bulan terhitung sejak
tanggal pengiriman surat pemberitahuaan pemenuhan kekurangan tersebut.
Tenggang waktu 3 bulan yang diberikan kepada pemohon untuk melengkapi syarat-syarat
yang kurang dihitung sejak tanggal pengiriman pemberitahuan kekurangan tersebut,
bukan dihitung sejak tanggal diterimanya surat pemberitahuan oleh pemohon.

Tanda pengirim dibuktikan dengan cap pos, dokumen pengiriman atau bukti pengiriman
lainnya.

Jangka waktu tersebut dapat diperpanjang untuk paling lama 1 bulan atas permintaan
pemohon.

Apabila kekurangan tidak terpenuhi dalam jangka waktu yang telah ditentukan tersebut,
Direktorat Jendral memberitahukan secara tertulis kepada Pemohon atau Kuasanya
bahwa Permohonannya dianggap ditarik kembali.

Dalam hal permohonan dianggap ditarik kembali, segala biaya yang setelah dibayarkan
kepada direktorat jendral tidak dapat ditarik kembali. Biaya seluruhnya yang telah
dibayarkan kepada Direktorat Jendral tidak dapat ditarik kembali terlepas apakah
permohonan diterima, ditolak ataupun ditarik kembali.

Permintaan penarikan kembali permohonan dapat diajukan secara tertulis kepada


Direktorat Jendral oleh pemohon atau kuasanya selama permohonan tersebut belum
mendapat keputusan.

 PERLINDUNGAN HUKUM HAK DESAIN TATA LETAK SIRKUIT


TERPADU
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu sebagai bagian dari sistem Hak Kekayaan
Intelektual diatur dengan Undang-Undang. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2000
tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu diperlukan sebab Indonesia telah
meratifikasi Agreement Establishing the World Trade Organization (Persetujuan
Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia) yang mencakup Agreement on Trade
Related Aspects of Intellectual Property Rights (Persetujuan TRIPs) dengan Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1994 sehingga perlu diatur ketentuan mengenai Desain Tata
Letak Sirkuit Terpadu.
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
disahkan Presiden Abdurrahman Wahid pada tanggal 20 Desember 2000 di Jakarta.
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
diundangkan Sekretaris Negara Djohan Effendi pada tanggal 20 Desember 2000 di
Jakarta.
Agar setiap orang mengetahuinya, Undang-Undang Nomor 32 tahun 2000 tentang
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu ditempatkan pada Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2000 Nomor 244 dan Penjelasan Atas Undang-Undang Nomor 32
tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu ditempatkan pada Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4046.
Untuk dapat melaksanakan pendaftaran Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, pada
saat ini Pemerintah menunjuk Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia c.q.
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual untuk melakukan pelayanan di bidang
Hak Kekayaan Intelektual. Mengingat cukup luasnya tugas dan tanggung jawab
tersebut, tidak tertutup kemungkinan pada waktu yang akan datang, Direktorat Jenderal
yang membidangi Hak Kekayaan Intelektual ini berkembang menjadi suatu badan lain
yang bersifat mandiri di lingkungan Pemerintah, termasuk mandiri dalam pengelolaan
keuangan.
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu erat
kaitannya dengankemampuan para peneliti dan pendesain, khususnya yang berkaitan
dengan teknologi mutakhir. Sehingga negara perlu memberikan perlindungan hukum
untuk menjamin hak dan kewajiban Pendesain serta menjaga agar pihak yang tidak
berhak tidak menyalahgunakan Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. Oleh karena
itu, ketentuan tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu disusun dalam Undang-
Undang ini agar perlindungan hak atas Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dapat
diberikan oleh negara apabila diminta melalui Permohonan oleh Pendesain atau badan
hukum yang berhak atas Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.
Dalam kaitan dengan globalisasi perdagangan, Indonesia telah meratifikasi Agreement
Establishing the World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Organisasi
Perdagangan Dunia) yang mencakup pula Agreement on Trade Related Aspects of
Intellectual Property Rights (Persetujuan TRIPs) sebagaimana telah diratifikasi dengan
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994. Dalam hubungan dengan Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu, Persetujuan TRIPs memuat syarat-syarat minimum pengaturan tentang
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, yang selanjutnya dikembangkan sendiri oleh setiap
negara anggota. Persetujuan TRIPs juga mengacu pada Treaty on Intellectual Property
in Respect of Integrated Circuits (Washington Treaty).
Pertimbangan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2000 tentang Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu adalah:

a. bahwa untuk memajukan industri yang mampu bersaing dalam lingkup


perdagangan nasional dan internasional perlu diciptakan iklim yang mendorong kreasi
dan inovasi masyarakat di bidang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu sebagai bagian
dari sistem Hak Kekayaan Intelektual;
b. bahwa Indonesia telah meratifikasi Agreement Establishing the World Trade
Organization (Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia) yang
mencakup Agreement on Trade Related Aspects of Intellectual Property
Rights (Persetujuan TRIPs) dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 sehingga
perlu diatur ketentuan mengenai Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b,
perlu dibentuk Undang-Undang tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.
Dasar Hukum
Dasar hukum Undang-Undang Nomor 32 tahun 2000 tentang Desain Tata Letak
Sirkuit Terpadu adalah:

1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement
Establishing the World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Organisasi
Perdagangan Dunia), (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 57,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564).

 PENGALIHAN HAK DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU


Pengalihan hak

Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu dapat beralih atau dialihkan dengan :

a. Pewarisan

b. Hibah

c. Wasiat

d. Perjanjian tertulis, atau

e. Sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan-peraturan undangan.

Pengalihan Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu disertai dengan dokumen tentang
pengalihan hak. Pengalihan Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu yang tidak
dicatatkan dalam Daftar Umum Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu tidak berakibat
hukum pada pihak ketiga.

Pengalihan Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu diumumkan dalam Berita Resmi
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. Pengalihan Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
tidak menghilangkan hak pendesain untuk tetap dicantumkan nama dan identitasnya,
baik dalam Sertifikat Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, Berita Resmi Desain Tata
Letak Sirkuit Terpadu maupun dalam Daftar Umum Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.
 CONTOH HAK DESAIN TATA LETAK SIRKUIT TERPADU
Contoh Desaian Tata Letak sirkuit Terpadu (DTLST) pada Sirkuit Terpadu.
Komponen-komponennya tercetak dalam keping silikon yang disebut chip yang
ukurannya kira-kira 1mm persegi. Dalam chip yang ukurannya 1mm persegi tersebut
terdapat beribu-ribu komponen. Jika chip tersebut khusus dan diberi pin sehingga
menjadi piranti elektronik maka piranti ini dinamakan IC (sirkuit terpadu).

Contoh Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (DTLST) pada Motherboard


Motherboard / Maindboard adalah papan rangkaian utama komputer untuk memasang
prosesor, memori dan perangkat lainnya. 

Contoh Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu Prosesor


Prosesor adalah bagian yang sangat penting dari komputer, dan diibaratkan
sebagai otaknya komputer. Yaitu sirkuit elektronik yang mengerjakan logik
merespon dan mengolah (memproses) semua intruksi yang menghidupkan
komputer.

Anda mungkin juga menyukai