DISAIN ARSITEKTUR
Pada hari ini, Senin tanggal --- September tahun ----, yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : ----------
Pekerjaan : Swasta
Alamat : ----------
bertindak sebagai pemilik pekerjaan yang dalam hal ini disebut sebagai PIHAK
PERTAMA
Dengan ini kedua belah pihak menyatakan setuju untuk mengadakan perjanjian kerja
pembuatan Disain atau Gambar Kerja untuk selanjutnya diatur dengan syarat dan
ketentuan sebagai berikut.
Pasal 1
Jenis Pekerjaan
PIHAK PERTAMA memberikan tugas pada PIHAK KEDUA untuk membuat Disain
atau Gambar Kerja Arsitektur.
Pasal 2
Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Pekerjaan seperti yang tersebut dalam pasal 1 akan dimulai sejak persetujuan Kontrak
Kerja dan Uang Muka 30% dari Biaya Disain.
Pasal 3
Pelaksanaan Pekerjaan
1. PIHAK KEDUA harus mulai melaksanakan pekerjaan sesuai dengan data didalam
pengisian Formulir Disain.
2. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA setuju bahwa Pekerjaan Disain ini
dilakukan dengan komunikasi lewat media sosial yaitu Internet.
Pasal 4
Biaya Pelaksanaan
Biaya Jasa Disain atau Gambar Kerja untuk proyak rumah tinggal tersebut adalah
sebesar Rp. --------------,- .
Pasal 5
Kewajiban Pembayaran
Prosedur pembayaran PIHAK PERTAMA pada PIHAK KEDUA sesuai dalam pasal 4
akan dilakukan secara bertahap sesuai 3 (tiga) termin yang disepakati bersama sebagai
berikut:
a.Tahap I (satu)
Dibayarkan sebagai uang muka saat persetujuan Kontrak Kerja ini yaitu sebesar 30%
dari nilai jasa Disain sesuai pasal 4
30% x Rp.--------------,- = Rp. ---------------,-
b. Tahap II (dua)
Dibayarkan setelah Konsep Disain awal disetujui, untuk pembuatan Gambar Kerja, nilai
pembayaran sebesar 50% dari nilai jasa Disain sesuai pasal 4.
50% x Rp. --------------,- = Rp. ---------------,-
1. Yang dimaksud keadaan Force Majeur adalah berbagai keadaan yang mengganggu
kelancaran pelaksanaan Disain Arsitektur seperti: peralatan, sumber daya manusia,
huru-hara, bencana alam.
3. Jika terjadi force majeur, PIHAK KEDUA harus memberikan itikad baik mengenai
kelanjutan pelaksanaan Disain Arsitektur.
4. Dalam keadaan yang disebutkan dalam pasal 1, maka kedua belah pihak bisa
bermusyawarah untuk kesepakatan dalam memutuskan keberlanjutan Disain Arsitektur.
Pasal 7
Sanksi – Sanksi
1. Apabila PIHAK KEDUA tidak sanggup memenuhi kesepakatan yang tercantum pada
pasal 2 yaitu waktu pelaksanaan melebihi waktu yang disepakati bersama, maka PIHAK
PERTAMA berhak mengklaim 1% dari nilai kontrak untuk setiap hari keterlambatan.
2. Keterlambatan pelaksanaan proses Disain dapat ditolerir apabila terjadi force majeur
sesuai pasal 6 ayat 1.
3. Apabila PIHAK PERTAMA lalai atau terlambat membayar termin kepada PIHAK
KEDUA atas pekerjaan yang sesuai prosedur yang benar, maka PIHAK KEDUA berhak
secara sepihak menghentikan jalannya proses Disain dengan sepengetahuan PIHAK
PERTAMA (secara tertulis) sampai batas waktu yang ditentukan.
Pasal 8
Perselisihan
Jika dalam menjalankan Surat Perjanjian Kontrak Kerja ini terdapat perselisihan atau
perbedaan pendapat, maka kedua belah pihak akan menempuh jalan musyawarah
mufakat. Apabila tidak tercapai, maka dapat dilimpahkan ke instansi yang berwenang.
Pasal 9
Penutup
Jika terdapat hal-hal penting yang belum diatur dalam Surat Perjanjian Kontrak Kerja
ini, maka kedua belah pihak secara mufakat akan menetapkan kemudian hari.
Demikian Surat Perjanjian Kontrak Kerja ini yang telah disetujui oleh masing-masing
pihak dan merupakan surat perjanjian yang mengikat dan sah di mata hukum.
Yogyakarta,
06 September 2020
---------------------- ----------------------
Pemilik Pekerjaan Jasa Arsitektur