Anda di halaman 1dari 22

PENDIRIAN1

PERSEROAN TERBATAS ___________________________


Nomor :
Pada hari ini,
tanggal
bulan
tahun
pukul
WI______________ (Waktu Indonesia _______________________). ------------------
Menghadap kepada saya2,-----------------------------------------------------------------------------

1
-PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG
PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG
DESA
Pasal 1 angka 7 :
Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya disebut BUM Desa, adalah badan usaha yang
seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara
langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa
pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
-PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN
TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN,
PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK DESA
Pasal 1 angka 2 :
Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya disebut BUM Desa, adalah badan usaha yang
seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara
langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa
pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
Pasal 7 :
(1) BUM Desa dapat terdiri dari unit-unit usaha yang BERBADAN HUKUM.
(2) Unit usaha yang berbadan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa
lembaga bisnis yang kepemilikan sahamnya berasal dari BUM Desa dan masyarakat.
(3) Dalam hal BUM Desa tidak mempunyai unit-unit usaha yang berbadan hukum, bentuk
organisasi BUM Desa didasarkan pada Peraturan Desa tentang Pendirian BUM Desa,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3).
Pasal 8 :
BUM Desa dapat membentuk unit usaha meliputi:
a. PERSEROAN TERBATAS sebagai persekutuan modal, dibentuk berdasarkan
perjanjian, dan melakukan kegiatan usaha dengan modal yang sebagian besar
dimiliki oleh BUM Desa, sesuai dengan peraturan perundang-undangan tentang
Perseroan Terbatas; dan
b. Lembaga Keuangan Mikro dengan andil BUM Desa sebesar 60 (enam puluh) persen,
sesuai dengan peraturan perundang-undangan tentang lembaga keuangan mikro.
 PT yang didirikan tersebut tetap harus mengikuti ketentuan yang tersebut dalam Undang-
undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan terbatas, antara lain dalam Pasal 1 ayat
(1) bahwa Perseroan didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih dengan akta notaris yang
dibuat dalam bahasa Indonesia.
2
Penggunaan kalimat “Menghadap kepada saya…” atau “Berhadapan dengan saya….” Atau “Telah
hadir di hadapan saya….” mempunyai pengertian dan makna yang sama, yaitu para pihak hadir
secara nyata di hadapan Notaris sesuai dengan tempat kedudukan atau wilayah jabatan Notaris.

1
Notaris3 berkedudukan di__________________________________________-------
Wilayah Jabatan Propinsi___________________________________________-----
dengan dihadiri oleh para saksi yang saya, Notaris, kenal yang nama–namanya
akan disebutkan pada bagian akhir akta ini.------------------------------------------------------
1. TUAN/NYONYA _________________________________________________
dilahirkan di
tanggal
bulan
tahun
Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di
Jalan
Rukun Tetangga
Rukun Warga
Kelurahan
Kecamatan
pemegang Kartu Tanda Penduduk (K.T.P./N.I.K.) nomor
-menurut keterangan Penghadap, dalam hal ini bertindak dalam jabatan selaku
Kepala Desa4 ________________________, Kecamatan _________________,
demikian berdasarkan Surat Keputusan nomor : _________________________,
tanggal ______________, bulan _____________, tahun _______________, dari
_________________, dan tindakkan hukum tersebut di bawah ini telah pula

3
Pada Jabatan Notaris tidak boleh dicantumkan/ditambahkan istilah lain (seperti Notaris Sebagai
Pejabat Pembuat Akta Koperasi), karena Notaris adalah Pejabat Umum yang diatur Undang-undang
Nomor 30 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2014 (UUJN - P).
4
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN
TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN,
PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK DESA
Pasal 1 angka 3 :
Pemerintah Desa adalah kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu
perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

2
mendapat persetujuan dari : ________________________-------------------------------5.

2. TUAN/NYONYA ________________________________________________6
dilahirkan di
tanggal
bulan
tahun

5
-Jika PT didirikan oleh Subyek Hukum Badan Hukum Publik (Pemerintah Desa), untuk
pemisahan harta kekayaan Desa, harus ada Persetujuan secara tertulis dari Badan
Permusyawaran Desa (BPD)/Peraturan Desa. Sebelum pendirian dilakukan wajib
dilakukan Rapat Dalam Badan Permusyawaratan Desa yang kemudian
hasil rapat dituangkan ke dalam Perdes (Peraturan Desa).
-PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN
TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN,
PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK DESA.
Pasal 1 angka :
4. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah lembaga
yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari
penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara
demokratis.
5. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara
Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang
diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang
bersifat strategis.
6. Kesepakatan Musyawarah Desa adalah suatu hasil keputusan dari Musyawarah Desa
dalam bentuk kesepakatan yang dituangkan dalam Berita Acara kesepakatan
Musyawarah Desa yang ditandatangani oleh Ketua Badan Permusyawaratan Desa
dan Kepala Desa.
7. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala
Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa.
-PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG
PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG
DESA
Pasal 132 ayat (2) :
Pendirian BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui
musyawarah Desa dan ditetapkan dengan peraturan Desa
-PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN
TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG
PENDIRIAN, PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA
MILIK DESA, Pasal 8 :
BUM Desa dapat membentuk unit usaha meliputi:
a. Perseroan Terbatas sebagai persekutuan modal, dibentuk berdasarkan perjanjian,
dan melakukan kegiatan usaha dengan modal yang sebagian besar dimiliki oleh BUM
Desa, sesuai dengan peraturan perundang-undangan tentang Perseroan Terbatas;
dan
b. Lembaga Keuangan Mikro dengan andil BUM Desa sebesar 60 (enam puluh) persen,
sesuai dengan peraturan perundang-undangan tentang lembaga keuangan mikro.
-BADAN USAHA MILIK DESA DAPAT MEMBENTUK UNIT-UNIT USAHA HARUS
BERBADAN HUKUM.
 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah usaha desa yang dibentuk/didirikan oleh
pemdes (pemerintah Desa) yang kepemilikan modal & pengelolaannya dilakukan oleh
pemdes dan masyarakat atau sekelompok unit usaha yang berbadan hokum atau tidak
berbadan hokum yang dikelola oleh pemerintah desa.

3
Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di
Jalan
Rukun Tetangga
Rukun Warga
Kelurahan
Kecamatan
pemegang Kartu Tanda Penduduk (K.T.P./N.I.K.) nomor
-menurut keterangan Penghadap, dalam hal ini bertindak dalam jabatan selaku
Ketua Koperasi ________________________________ yang berkedudukan di
___________, demikian berdasarkan Surat Keputusan Rapat Anggota Tentang
Pengangakatan Pengurus dan Pengawas Koperasi nomor ____________.
tanggal ______________. bulan _________________, tahun _____________,

 Usaha Desa adalah jenis usaha yang berupa pelayanan ekonomi desa seperti, usaha jasa,
penyaluran sembilan bahan pokok, perdagangan hasil pertanian, serta industri dan
kerajinan rakyat.
-Badan Hukum untuk usaha (bisnis/profit) yang dibentuk BUMDESA :
PERSEROAN TERBATAS. Jadi dengan demikian Pemerintah Desa
membentuk Perseroan Terbatas (PT).
-Desa menjadi SUBJEK HUKUM dalam pendirian Perseroan Terbatas
tersebut.
6
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN
TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN,
PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK DESA.
Pasal 17 :
(1) Modal awal BUM Desa bersumber dari APB Desa.
(2) Modal BUM Desa terdiri atas:
a. penyertaan modal Desa; dan
b. penyertaan modal masyarakat Desa.
Pasal 18 :
(1) Penyertaan modal Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf a terdiri
atas:
a. hibah dari pihak swasta, lembaga sosial ekonomi kemasyarakatan dan/atau lembaga
donor yang disalurkan melalui mekanisme APB Desa;
b. bantuan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten /Kota yang disalurkan melalui mekanisme APB Desa;
c. kerjasama usaha dari pihak swasta, lembaga sosial ekonomi kemasyarakatan
dan/atau lembaga donor yang dipastikan sebagai kekayaan kolektif Desa dan
disalurkan melalui mekanisme APB Desa;
d. aset Desa yang diserahkan kepada APB Desa sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan tentang Aset Desa.
(2) Penyertaan modal masyarakat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf
b berasal dari tabungan masyarakat dan atau simpanan masyarakat.
 Jika Pemeritah Desa mendirikan PT, siapakah yang harus jadi partnernya, apakah subjek
hukum orang atau subjek hukum badan hukum perdata ? Dalam undang-undang tersebut,
PT yang didirikan tersebut, modalnya darl penyertaan modal desa dan dari APB desa,
penyertaan modal masyarakat setempat. Penyertaan modal masyarakat tersebut dapat
dilakukan dalam bentuk Koperasi, sehingga PT yang didirikan tersebut pemegang
sahamnya Pemerintah Desa dan Koperasi masyarakat setempat.

4
dalam melakukan tindakkan hukum tersebut di bawah ini telah mendapat
persetujuan dari Rapat Luar Biasa Anggota Koperasi
_____________________, nomor : ____________. tanggal ______________.
bulan _________________, tahun _____________,, dan dalam melakukan
tindaklan hukum tersebut di bawah ini telah pula mendapat pengesahan
sebagai badan hukum berdasarkan
_________________________________-----------------------------------7.--------------
-----------------------------------------------------------
-Para penghadap telah saya, Notaris, kenal, berdasarkan identitasnya yang
diperlihatkan kepada saya, Notaris.----------------------------------------------------------
-Para penghadap bertindak untuk diri sendiri dan dalam kedudukannya------
sebagaimana tersebut di atas dengan ini menerangkan, bahwa dengan tidak
mengurangi izin dari pihak yang berwenang telah sepakat dan setuju untuk
bersama-sama mendirikan suatu perseroan terbatas dengan anggaran dasar
sebagaimana yang termuat dalam akta pendirian ini,. (untuk selanjutnya cukup
disingkat dengan “Anggaran Dasar”) sebagai berikut :--------------------------------
------------------------------- NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN -----------------------
-------------------------------------------------------- Pasal 1
----------------------------------------------
1. Perseroan Terbatas ini bernama “PT _____________________”
(selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disebut dengan "Perseroan"),
berkedudukan dan berkantor pusat di Kabupaten/Kotamadya
______________________________.---------------------------------------------------
2. Luas cakupan wilayah usaha Perseroan berada dalam satu wilayah
desa/kelurahan, kecamatan, atau kabupaten/kota sesuai izin usaha yang
dimilikinya.-----------------------------------------------------------------------------------------------
3. Perseroan dapat membuka kantor cabang sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.-----------------------------------------------------------------------------
------------------- JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN ---------------------
-------------------------------------------------- Pasal 2
----------------------------------------------------
7
Jika PT didirikan oleh Subyek Hukum Badan Hukum Perdata (Koperasi), untuk pemisahan
harta kekayaan yang berasal dari harta kekayaan Koperasi harus ada Persetujuan secara
tertulis dari institusi/rapat anggota yang tersebut dalam anggaran dasar badan hukum
perdata/Koperasi tersebut.

5
Perseroan ini didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas dan dimulai sejak
diperolehnya status badan hukum.-------------------------------------------------------------------
-------------- MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA8. --------------
--------------------------------------------------- Pasal 3
---------------------------------------------------
-
-

8
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN
TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG
PENDIRIAN, PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA
MILIK DESA.
Pasal 19 :
(1) BUM Desa dapat menjalankan bisnis sosial (social business) sederhana yang memberikan
pelayanan umum(serving) kepada masyarakat dengan memperoleh keuntungan finansial.
(2) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat memanfaatkan
sumber daya lokal dan teknologi tepat guna, meliputi:
a. air minum Desa;
b. usaha listrik Desa;
c. lumbung pangan; dan
d. sumber daya lokal dan teknologi tepat guna lainnya.
(3) Ketentuan mengenai pemanfaatan sumber daya local sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diatur dengan Peraturan Desa dan teknologi tepat guna.
Pasal 20 :
(1) BUM Desa dapat menjalankan bisnis penyewaan (renting) barang untuk melayani
kebutuhan masyarakat Desa dan ditujukan untuk memperoleh Pendapatan Asli Desa.
(2) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menjalankan
kegiatan usaha penyewaan meliputi:
a. alat transportasi;
b. perkakas pesta;
c. gedung pertemuan;
d. rumah toko;
e. tanah milik BUM Desa; dan
f. barang sewaan lainnya.
Pasal 21 :
(1) BUM Desa dapat menjalankan usaha perantara (brokering)yang memberikan jasa
pelayanan kepada warga.
(2) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menjalankan
kegiatan usaha perantara yang meliputi:
a. jasa pembayaran listrik;
b. pasar Desa untuk memasarkan produk yang dihasilkan masyarakat; dan
c. jasa pelayanan lainnya.
Pasal 22 :
(1) BUM Desa dapat menjalankan bisnis yang berproduksi dan/atau berdagang (trading)
barang-barang tertentu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun dipasarkan pada
skala pasar yang lebih luas.
(2) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menjalankan
kegiatan perdagangan (trading) meliputi:
a. pabrik es;
b. pabrik asap cair;
c. hasil pertanian;
d. sarana produksi pertanian;

6
-
-
-
-
------------------------------------------------------ M O D A L9 -----------------------------------------------------
------------------------------------------------- Pasal 4
----------------------------------------------------
1. Modal dasar Perseroan berjumlah Rp. ______________________________
( _______________ ) terbagi atas _____________________ lembar saham,

e. sumur bekas tambang; dan


f. kegiatan bisnis produktif lainnya.
Pasal 23 :
(1) BUM Desa dapat menjalankan bisnis keuangan (financial business) yang memenuhi
kebutuhan usaha-usaha skala mikro yang dijalankan oleh pelaku usaha ekonomi Desa.
(2) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat memberikan
akses kredit dan peminjaman yang mudah diakses oleh masyarakat Desa.
Pasal 24 :
(1) BUM Desa dapat menjalankan usaha bersama (holding) sebagai induk dari unit-unit usaha
yang dikembangkan masyarakat Desa baik dalam skala lokal Desa maupun kawasan
perdesaan.
(2) Unit-unit usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berdiri sendiri yang diatur dan
dikelola secara sinergis oleh BUM Desa agar tumbuh menjadi usaha bersama.
(3) Unit usaha dalam BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menjalankan
kegiatan usaha bersama meliputi:
a. pengembangan kapal Desa berskala besar untuk mengorganisasi nelayan kecil agar
usahanya menjadi lebih ekspansif;
b. Desa Wisata yang mengorganisir rangkaian jenis usaha dari kelompok
masyarakat;dan
c. kegiatan usaha bersama yang mengkonsolidasikan jenis usaha lokal lainnya.
9
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN
TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENDIRIAN,
PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN, DAN PEMBUBARAN BADAN USAHA MILIK DESA.
Pasal 17 :
(1) Modal awal BUM Desa bersumber dari APB Desa.
(2) Modal BUM Desa terdiri atas:
a. penyertaan modal Desa; dan
b. penyertaan modal masyarakat Desa.
Pasal 18 :
(1) Penyertaan modal Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf a terdiri
atas:
a. hibah dari pihak swasta, lembaga sosial ekonomi kemasyarakatan dan/atau lembaga
donor yang disalurkan melalui mekanisme APB Desa;
b. bantuan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten /Kota yang disalurkan melalui mekanisme APB Desa;
c. kerjasama usaha dari pihak swasta, lembaga sosial ekonomi kemasyarakatan
dan/atau lembaga donor yang dipastikan sebagai kekayaan kolektif Desa dan
disalurkan melalui mekanisme APB Desa;
d. aset Desa yang diserahkan kepada APB Desa sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan tentang Aset Desa.
(2) Penyertaan modal masyarakat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf
b berasal dari tabungan masyarakat dan atau simpanan masyarakat.

7
masing bernilai nominal Rp _____________ ( _______________ ) per
saham.--------------------------------------------------------------------------------------------
2. Dari modal dasar telah ditempatkan dan disetor sebanyak
__________________ lembar saham dengan jumlah nilai nominal
seluruhnya sebesar Rp. _______________ oleh para pendiri yang telah
mengambil bagian saham dan rincian serta nilai nominal saham yang
disebutkan pada akhir akta. Saham yang masih dalam simpanan akan
dikeluarkan oleh Perseroan menurut keperluan modal Perseroan,-dengan
persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham,(untuk selanjutnya dapat
disingkat dengan “RUPS”). Pemegang saham yang namanya tercatat dalam
Daftar Pemegang Saham mempunyai hak terlebih dahulu untuk mengambil
bagian atas saham yang hendak dikeluarkan dalam jangka waktu 14 (empat
belas) hari sejak tanggal penawaran dilakukan dan setiap pemegang saham
berhak mengambil bagian seimbang dengan jumlah saham yang mereka
miliki (proporsional) baik atas jumlah saham yang akan dikeluarkan maupun
atas jumlah sisa saham yang tidak diambil oleh pemegang saham lainnya.---
-------------------------------------------- SAHAM ----------------------------------------------
---------------------------------------------- Pasal 5 -----------------------------------------------
1. Semua saham yang dikeluarkan oleh perseroan adalah saham atas nama.---
2. Yang dapat memiliki dan mempergunakan hak atas saham adalah warga
negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.---------------------------
3. Bukti pemilikan saham dapat berupa surat saham.-----------------------------------
4. Dalam hal perseroan tidak menerbitkan surat saham, pemilikan saham
dapat dibuktikan dengan surat keterangan atau catatan yang dikeluarkan
oleh Perseroan.---------------------------------------------------------------------------------
5. Dalam hal dikeluarkan surat saham, maka untuk setiap saham diberi sehelai
surat saham.------------------------------------------------------------------------------------
6. Pada surat saham harus dicantumkan sekurang-kurangnya :---------------------
a. Nama dan alamat pemegang saham.-----------------------------------------------
b. Nomor surat saham.---------------------------------------------------------------------
c. Nilai nominal saham.--------------------------------------------------------------------
d. Tanggal pengeluaran surat saham.--------------------------------------------------
8
7. Surat saham harus ditandatangani oleh seorang direktur dan seorang anggota
Komisaris.-----------------------------------------------------------------------------------------------
-
8. Seorang pemegang saham menurut hukum harus tunduk kepada Anggaran
Dasar ini dan kepada semua keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat
Umum Pemegang Saham serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.---
------------------------------------------- SURAT SAHAM
----------------------------------------------------------------------------------------------- Pasal 6
-----------------------------------------------------
1. Perseroan dapat memberikan bukti kepemilikan saham berupa surat saham atau
surat kolektif saham atas nama pemiliknya yang terdaftar dalam Daftar
Pemegang Saham Perseroan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang
berlaku.--------------------------------------------------------------------------------------------
2. Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti pemilikan 2 (dua) atau lebih
saham yang dimiliki oleh seorang pemegang saham.--------------------------------------
3. Pada surat saham sekurang-kurangnya harus dicantumkan:----------------------------
a. nama dan alamat pemegang saham;
-------------------------------------------------
b. nomor surat saham beserta klasifikasi surat saham;------------------------------
c. tanggal pengeluaran surat saham;----------------------------------------------------
d. nilai nominal saham.----------------------------------------------------------------------
4. Pada surat kolektif saham sekurang-kurangnya harus dicantumkan:------------
a. nama dan alamat pemegang saham;-----------------------------------------------
b. nomor surat kolektif saham beserta klasifikasi surat saham;------------------
c. tanggal pengeluaran surat kolektif saham;-----------------------------------------
d. nilai nominal saham;---------------------------------------------------------------------
e. jumlah saham.-----------------------------------------------------------------------------
5. Surat saham dan surat kolektif saham harus ditandatangani oleh atau tanda
tangan yang dicetak langsung di atasnya dari Direktur Utama dan Komisaris
Utama, atau apabila Direktur Utama dan/atau Komisaris Utama berhalangan, hal
mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka digantikan oleh salah
seorang anggota Direksi dan/atau Komisaris lainnya.--------------------------------------

9
------------------------------- PENGGANTI SURAT SAHAM
--------------------------------------------------------------------------- Pasal 7
--------------------------------------------------
1. Dalam hal surat saham rusak, tidak dapat dipakai lagi, atau hilang, Direksi
mengeluarkan surat saham pengganti dengan syarat, biaya, dan tata cara
sebagaimana ditetapkan berdasarkan keputusan rapat
Direksi.-------------------------
2. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 mutatis mutandis berlaku bagi
pengeluaran surat kolektif saham
pengganti.--------------------------------------------------
--------------------------- PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM
------------------------------------------------------------------------- Pasal 8
------------------------------------------------
1. Pemindahan hak atas saham harus berdasarkan akta pemindahan hak yang
ditandatangani oleh yang memindahkan dan yang menerima pemindahan atau
kuasanya yang
sah.-----------------------------------------------------------------------------------
2. Pemindahan hak atas saham harus mendapat persetujuan dari Rapat Umum
Pemegang Saham dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. -------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------ D I R E K S I
---------------------------------------------------------------------------------------- Pasal 9
-----------------------------------------------
1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari paling sedikit 2 (dua)
orang anggota Direksi atau lebih dan seorang diantaranya diangkat sebagai
Direktur
Utama.-----------------------------------------------------------------------------------------
2. Yang dapat diangkat menjadi anggota Direksi adalah orang perseorangan yang
mampu melaksanakan perbuatan hukum, dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.-------------------------------------------------------------
3. Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang
Saham.---------------------------------------------------------------------------------------------------
4. a. Para anggota Direksi diangkat sejak tanggal Rapat Umum Pemegang
Saham
10
yang mengangkatnya untuk jangka waktu ...... tahun, dengan tidak
mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham untuk sewaktu-waktu
dapat memberhentikan para anggota Direksi sebelum masa jabatannya
berakhir dengan menyebutkan alasannya.-------------------------------------------------
b. Setelah masa jabatannya berakhir, para anggota Direksi dapat diangkat
kembali oleh Rapat Umum Pemegang Saham.-----------------------------------------
c. Para anggota Direksi diberi gaji dan/atau tunjangan lainnya, yang jumlahnya
ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.--------------------------------------
d. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota (anggota- anggota) Direksi lowong,
maka dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah terjadi
lowongan, harus diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk
mengisi lowongan tersebut.-----------------------------------------------------------
e. Jika pada suatu waktu oleh sebab apapun Perseroan tidak mempunyai
anggota Direksi, maka untuk sementara Dewan Komisaris berkewajiban
menjalankan pekerjaan Direksi, dengan kewajiban dalam waktu selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah terjadi lowongan, untuk memanggil
Rapat Umum Pemegang Saham guna mengisi lowongan itu.----------------------
5. a. Seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya
dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut
kepada Perseroan. Pengunduran diri tersebut baru efektif 30 (tiga puluh) hari
sejak diterimanya pemberitahuan tersebut oleh
Perseroan.--------------------------
b. Anggota Direksi yang mengundurkan diri baru bebas dari tanggung jawab
setelah Rapat Umum Pemegang Saham menerima baik pengunduran dirinya
serta membebaskannya dari tanggung jawab.-------------------------------------------
6. Masa jabatan anggota Direksi dengan sendirinya berakhir, apabila anggota
Direksi tersebut:--------------------------------------------------------------------------------
a. pengunduran dirinya telah efektif; atau.--------------------------------------------
b. masa jabatannya berakhir; atau------------------------------------------------------
c. dinyatakan pailit atau ditaruh dibawah pengampuan berdasarkan suatu
keputusan pengadilan; atau -----------------------------------------------------------
d. tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku;
atau-------------------------------------------------------------------------------------------
e. meninggal dunia; atau -----------------------------------------------------------------
11
f. diberhentikan karena keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
dengan menyebutkan alasannya.----------------------------------------------------
7. Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan untuk sementara waktu oleh
Dewan Komisaris dengan menyebutkan alasannya.----------------------------------------
8. Dalam hal terdapat penggantian dan /atau penambahan anggota Direksi, maka
masa jabatan anggota Direksi tersebut akan berakhir bersamaan dengan
berakhirnya masa jabatan anggota Direksi lainnya yang sedang menjabat,
kecuali Rapat Umum Pemegang Saham menentukan
lain.-------------------------------
9. Para anggota Direksi dapat merangkap jabatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.-----------------------------------------------
--------------------------- TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI
---------------------------------------------------------------------- Pasal 10
------------------------------------------------
1. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab
menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan dengan
mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.--------------------------
2. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan serta
melakukan segala tindakan dan perbuatan, baik mengenai pengurusan maupun
mengenai pemilikan serta mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/atau pihak
lain dengan Perseroan dengan pembatasan untuk tindakan-tindakan berikut ini :-
-melepaskan atau menjual barang tidak bergerak milik Perseroan yang melebihi
jumlah tertentu yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris;----------------------------------
-
-
harus mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris.----------------------------------------
3. Kebijakan kepengurusan ditetapkan dalam Rapat Direksi.--------------------------------
4. a. Direktur Utama berhak dan berwenang untuk dan atas nama Direksi
mewakili Perseroan.-----------------------------------------------------------------------------
b. Jika Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun
juga, yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka salah
seorang Direktur lainnya berhak dan berwenang untuk dan atas nama
Direksi mewakili
Perseroan.--------------------------------------------------------------------
12
5. Direksi untuk perbuatan tertentu atas tanggung jawabnya sendiri, berhak pula
mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya, dengan
memberikan kepadanya atau kepada mereka kekuasaan untuk perbuatan
tertentu tersebut yang diatur dalam surat kuasa.--------------------------------------------
------------------------------------------ RAPAT DIREKSI
---------------------------------------------------------------------------------------------- Pasal 11
----------------------------------------------------
1. Penyelenggaraan Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu apabila
dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi, atau atas permintaan
Dewan Direksi, atau pemegang saham yang bersama sama mewakili 1/10
(satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.------
2. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak
bertindak untuk dan atas nama Direksi menurut ketentuan Pasal 9 Anggaran
Dasar ini.-----------------------------------------------------------------------------------------------
3. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan dengan Surat Tercatat yang disampaikan
paling lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak
memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.---------------------------------
4. Panggilan rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat
rapat.----------------------------------------------------------------------------------------------------
5. Rapat Direksi diadakan ditempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan
usaha utama Perseroan. Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili,
panggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Direksi dapat
diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil keputusan yang sah dan
mengikat.----------------------------------------------------------------------------------------------
-
6. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama, dalam hal Direktur Utama tidak
dapat hadir atau berhalangan yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga,
rapat Direksi dipimpin oleh seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari
antara anggota Direksi yang hadir.-------------------------------------------------------------
7. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh
anggota Direksi lainnya berdasarkan surat kuasa.-----------------------------------------
8. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat
apabila lebih dari 1/2 (satu perdua) jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili
dalam rapat.-------------------------------------------------------------------------------------------
13
9. Keputusan Rapat Direksi diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai
maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju
paling sedikit lebih dari 1/2 (satu perdua) jumlah suara yang dikeluarkan dalam
rapat.----------------------------------------------------------------------------------------------------
10. Apabila suara yang setuju dan tidak setuju berimbang, ketua rapat yang akan
menentukan.------------------------------------------------------------------------------------------
11. a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu)
suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Direksi lain yang
diwakilinya.----------------------------------------------------------------------------------------
-
b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat tertutup
tanpa tanda tangan sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain
dilakukan secara lisan kecuali ketua rapat menentukan lain tanpa ada
keberatan dari yang hadir.--------------------------------------------------------------
c. Suara blanko dan suara yang tidak sah, dianggap tidak ada serta tidak
dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.-----------------
12. a. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan---
Rapat Direksi, dengan ketentuan semua anggota Direksi telah diberitahu
secara tertulis dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan
mengenai  usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani
persetujuan tersebut.--------------------------------------------------------------------
b. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan
yang sama dengan keputusan  yang diambil dengan sah dalam Rapat
Direksi.--------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------ DEWAN KOMISARIS
-------------------------------------------------------------------------------- Pasal 12
------------------------------------------------
1. Dewan Komisaris terdiri dari seorang anggota Dewan Komisaris atau lebih,
dalam hal diangkat lebih dari seorang anggota Dewan Komisaris, maka
seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Komisaris Utama.----------------
2. Yang boleh diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris hanya warga
negara Indonesia yang memenuhi persyaratan yang ditentukan peraturan
perundang undangan.-----------------------------------------------------------------------
14
3. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu 5
(lima) tahun dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan
sewaktu-waktu.-------------------------------------------------------------------------------
4. Dalam hal jabatan anggota Dewan Komisaris lowong oleh sebab apapun,
maka dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak terjadinya lowongan,
harus diselenggarakan RUPS untuk mengisi lowongan itu dengan
memperhatikan ketentuan ayat 2.-------------------------------------------------------
5. Anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya
dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada
Perseroan paling lambat 30 (tigapuluh) hari sebelum tanggal pengunduran
dirinya.------------------------------------------------------------------------------------------
6. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila : -----------------------------
a. mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan ayat 5.---------------------------
b. tidak lagi memenuhi persyaratan perundang undangan dan/atau
anggaran dasar.--------------------------------------------------------------------------
c. meninggal dunia, atau ------------------------------------------------------------------
d. diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.------------------------------------
-------- TUGAS, KEWAJIBAN DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS
---------------------------------------------------- Pasal 13
-------------------------------------------------
1. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak
memasuki bangunan dan halaman atau  tempat lain yang dipergunakan
atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua
pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan
keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala
tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.------------------------------------------
2. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan
tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris.---------------------
3. Dewan Komisaris berhak memberhentikan sementara anggota Direksi
sesuai dengan ketentuan Pasal 106 UUPT.------------------------------------------
4. Dalam hal Dewan Komisaris melakukan tindakan pengurusan perseroan
dalam keadaan tertentu dan untuk jangka waktu tertentu, berlaku
ketentuan Pasal 118 ayat 2
UUPT.--------------------------------------------------------------------
15
5. Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan
wewenang yang diberikan kepada Komisaris Utama atau anggota Dewan
Komisaris dalam Anggaran Dasar ini berlaku pula baginya.----------------------
-------------------------------- RAPAT DEWAN KOMISARIS
--------------------------------------------------------------------------- Pasal 14
------------------------------------------------
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 mutatis mutandis berlaku
bagi rapat Dewan Komisaris.-------------------------------------------------------------------
--------- RENCANA KERJA, TAHUN BUKU DAN LAPORAN TAHUNAN
---------------------------------------------------- Pasal 15
------------------------------------------------
1. Direksi menyampaikan rencana kerja yang memuat juga anggaran tahunan
Perseroan kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan,
sebelum tahun buku dimulai.--------------------------------------------------------------
2. Rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus disampaikan
paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum dimulainya tahun buku yang
akan datang.-----------------------------------------------------------------------------------
3. Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari sampai
dengan tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember. Pada setiap akhir bulan
Desember buku Perseroan ditutup. Untuk pertama kalinya buku Perseroan
dimulai pada tanggal akta pendirian ini dan ditutup
pada10____________________________ --------------------------------------------
4. Direksi menyusun dan menyediakan serta mengumumkan laporan tahunan
Perseroan sesuai dengan ketentuan Pasal 67 dan Pasal 68 UUPT.-----------
--------------------------- RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
------------------------------------------------------------------------ Pasal 16
----------------------------------------------
1. Dalam Anggaran Dasar ini Rapat Umum Pemegang Saham (selanjutnya
disebut RUPS) berarti RUPS Tahunan dan RUPS Lainnya yang disebut
juga RUPS Luar Biasa, kecuali dengan tegas ditentukan lain.-------------------
2. Mata acara RUPS dapat diusulkan oleh 1 (satu) orang atau lebih yang
bersama-sama mewakili 1/10 atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan
hak suara.--------------------------------------------------------------------------------------
10
Contohnya : tanggal 31-12-2016 (tiga puluh satu Desember dua ribu enam belas).

16
3. Dalam RUPS Tahunan : -------------------------------------------------------------------
a. Direksi menyampaikan laporan tahunan sesuai dengan ketentuan Pasal
66, Pasal 67 dan Pasal 68 UUPT.--------------------------------------------------
b. Ditetapkan penggunaan laba bersih, sesuai dengan ketentuan Pasal 70
dan Pasal 71 UUPT.---------------------------------------------------------------------
c. Diputuskan mata acara lainnya yang diajukan sebagaimana mestinya
sesuai dengan ketentuan UUPT dan anggaran dasar.-------------------------
4. Persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan oleh
RUPS Tahunan berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung
jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi atas pengurusan dan Dewan
Komisaris atas pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang
lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan dan
laporan keuangan.---------------------------------------------------------------------------
-----TEMPAT DAN PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
------------------------------------------------- Pasal 17
------------------------------------------------
1. Rapat Umum Pemegang Saham diadakan di tempat kedudukan
Perseroan, dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan yang berlaku
dalam Anggaran Dasar ini.----------------------------------------------------------------
2. Sekurang-kurangnya _________________ ( ___________ ) hari sebelum
panggilan Rapat Umum Pemegang Saham, Direksi harus memberitahukan
kepada para pemegang saham dengan cara memasang iklan dalam 2
(dua) surat kabar/harian berbahasa Indonesia, yang salah satunya terbit
atau beredar ditempat kedudukan Perseroan dan yang lain berperedaran
lokal bahwa akan diadakan Rapat Umum Pemegang Saham dengan tidak
memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat..--------------------------
3. Panggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham dilakukan sekurang-
kurangnya _________________ ( __________________) hari sebelum
tanggal Rapat Umum Pemegang Saham. Panggilan untuk Rapat Umum
Pemegang Saham harus disampaikan kepada para pemegang saham
dengan pemuatan iklan sekurang-kurangnya dalam 2 (dua) surat kabar/
harian berbahasa Indonesia, yang salah satunya terbit atau beredar luas
dalam wilayah negara Republik Indonesia di tempat dimana saham
Perseroan dicatatkan.-----------------------------------------------------------------------
17
4. Apabila menurut Direksi Perseroan terjadi suatu keadaan yang mendesak,
maka panggilan Rapat Umum Pemegang Saham dilakukan sekurang-
kurangnya ___________ ( ______________ ) hari sebelum tanggal rapat
dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.--------
5. Jika setelah diadakan Rapat Umum Pemegang Saham perlu diadakan
Rapat Umum Pemegang Saham kedua dan selanjutnya, maka panggilan
untuk Rapat Umum Pemegang Saham kedua dan selanjutnya harus
diiklankan dengan cara memasang iklan dalam 2 (dua) surat kabar/harian
berbahasa Indonesia, yang salah satunya terbit atau beredar ditempat
kedudukan Perseroan dan yang lain berperedaran Nasional, sebagaimana
ditentukan oleh Direksi sekurang-kurangnya ________________
( _____________________ ) hari sebelum tanggal Rapat Umum
Pemegang Saham yang kedua atau rapat selanjutnya itu, tidak termasuk
tanggal panggilan dan tanggal rapat.
-------------------------------------------------------------
6. Panggilan tersebut harus menyebutkan tempat, hari, tanggal dan waktu
maupun acara rapat, dan panggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan harus disertai pemberitahuan bahwa neraca dan perhitungan laba
rugi tahun buku yang baru berlalu tersedia untuk diperiksa oleh para
pemegang saham di kantor Perseroan sejak tanggal panggilan. Harus
beritahukan juga bahwa salinan-salinan neraca dan perhitungan laba rugi
tahun buku yang baru berlalu dapat diperoleh dari Perseroan atas
permintaan tertulis dari pemegang saham, permintaan mana harus diterima
di kantor pusat Perseroan sekurang-kurangnya _____________________
( ____________________ ) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan bersangkutan diselenggarakan.---------------------------------------------
7. Usul pemegang saham akan dimasukkan dalam acara Rapat Umum
Pemegang Saham, jika :-------------------------------------------------------------------
a. usul tersebut diajukan secara tertulis kepada Direksi oleh seorang atau
lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili sekurang-
kurangnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan;------

18
b. usul tersebut diterima oleh Direksi paling lambat
_______________________ ( ______________) hari sebelum
panggilan untuk rapat yang bersangkutan dikeluarkan; dan------------------
c. menurut pendapat Direksi usul tersebut berhubungan dengan
kepentingan Perseroan.-----------------------------------------------------------------
8. Bilamana semua pemegang saham hadir dan/atau diwakili dalam suatu
Rapat Umum Pemegang Saham, panggilan terlebih dahulu tidak
disyaratkan dan rapat tersebut dapat diselenggarakan di manapun juga
dalam wilayah Republik Indonesia dan berhak mengambil keputusan-
keputusan yang mengikat.-----------------------------------------------------------------
----------------------- KORUM, HAK SUARA DAN KEPUTUSAN
------------------------------------------- DALAM RAPAT UMUM PEMEGANG
SAHAM --------------------------------------------------------------- Pasal 18
-------------------------------------------------
1. RUPS dapat dilangsungkan apabila kuorum kehadiran sesuai dengan
ketentuan Pasal 86, Pasal 88, atau Pasal 89 UUPT.------------------------------
2. RUPS dapat mengambil keputusan sesuai dengan ketentuan Pasal 87,
Pasal 88, atau Pasal 89 UUPT.----------------------------------------------------------
3. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat tertutup
yang tidak ditandatangani dan mengenai hal lain secara lisan, kecuali
apabila ketua RUPS menentukan lain tanpa ada keberatan dari pemegang
saham yang hadir dalam RUPS.---------------------------------------------------------
4. Suara blanko atau suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak
dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam RUPS.---
5. Pemegang saham dapat mengambil keputusan di luar RUPS dan dilakukan
sesuai dengan ketentuan Pasal 91 UUPT.--------------------------------------------
------- PENGGUNAAN LABA BERSIH, PEMBAGIAN DIVIDEN INTERIM
------------------------------------------------- Pasal 19
--------------------------------------------------
1. Penggunaan laba bersih Perseroan ditentukan oleh RUPS sesuai dengan
ketentuan Pasal 70 dan Pasal 71 UUPT.----------------------------------------------
2. Perseroan dapat membagikan dividen interim sebelum tahun buku
Perseroan berakhir sesuai dengan ketentuan Pasal 72 UUPT.-----------------

19
3. Terhadap dividen yang tidak diambil oleh pemegang saham berlaku
ketentuan Pasal 73 UUPT.----------------------------------------------------------------
4. Cadangan yang belum digunakan untuk menutup kerugian dan jumlah
cadangan yang melebihi 20 % (duapuluh persen) dari jumlah modal yang
ditempatkan dan disetor yang penggunaannya belum ditentukan oleh
RUPS harus dikelola dengan cara yang tepat menurut pertimbangan
Direksi setelah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris serta dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan.-----------------------------------
------------------------------ PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI
------------------------------------------------------------------------- Pasal 20
------------------------------------------------
Dalam hal Perseroan dibubarkan harus diadakan likuidasi sesuai dengan
ketentuan Pasal 142, Pasal 143, Pasal 147, Pasal 148, Pasal 149, Pasal 150,
Pasal 151 dan Pasal 152 UUPT.--------------------------------------------------------------
----------------------------------- KETENTUAN LAIN-LAIN
------------------------------------------------------------------------------- Pasal 21
-----------------------------------------------Segala sesuatu yang tidak atau belum
cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diputus dalam
RUPS.---------------------------------------------------------------------
Akhirnya, para penghadap yang bertindak sebagaimana tersebut di atas
menerangkan bahwa: ----------------------------------------------------------------------------
1. Telah diambil bagian dan disetor penuh dengan uang tunai melalui kas
Perseroan sejumlah saham atau seluruhnya dengan nilai nominal yaitu
oleh :---------------------------------------------------------------------------------------------
a. Pemerintah Desa ___________________________________________
sebanyak _______________________ saham dengan nilai nominal
seluruhnya sebesar Rp. __________________________________-------
b. Koperasi _________________________________________________--
sebanyak _______________________ saham dengan nilai nominal
seluruhnya sebesar Rp. __________________________________-------
2. Menyimpang dari ketentuan dalam Pasal 9 ayat 3 dan Pasal 12 ayat 3
Anggaran Dasar ini mengenai tata cara pengangkatan anggota Direksi dan
Dewan Komisaris, telah diangkat sebagai:--------------------------------------------
DIREKSI : -------------------------------------------------------------------------------------
20
TUAN
dilahirkan di
tanggal
bulan
tahun
Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di
Jalan
Rukun Tetangga
Rukun Warga
Kelurahan
Kecamatan
pemegang Kartu Tanda Penduduk (K.T.P./N.I.K.) nomor
DEWAN KOMISARIS :---------------------------------------------------------------------
TUAN
dilahirkan di
tanggal
bulan
tahun
Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di
Jalan
Rukun Tetangga
Rukun Warga
Kelurahan
Kecamatan
pemegang Kartu Tanda Penduduk (K.T.P./N.I.K.) nomor
Pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris tersebut telah
diterima oleh masing-masing yang bersangkutan.----------------------------------
--------------------------------------- DEMIKIAN AKTA INI -------------------------------------
-dibuat dan diselesaikan di
_______________________ ,------------------------------------
dengan dihadiri oleh:
-------------------------------------------------------------------------------------
1. NONA
dilahirkan di
21
tanggal
bulan
tahun
Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di
Jalan
Rukun Tetangga
Rukun Warga
Kelurahan
Kecamatan
pemegang Kartu Tanda Penduduk (K.T.P./N.I.K.) nomor
2. TUAN
dilahirkan di
tanggal
bulan
tahun
Warga Negara Indonesia, Swasta, bertempat tinggal di
Jalan
Rukun Tetangga
Rukun Warga
Kelurahan
Kecamatan
pemegang Kartu Tanda Penduduk (K.T.P./N.I.K.) nomor
keduanya pegawai kantor Notaris sebagai saksi-saksi.--------------------------------------
Setelah saya, Notaris, membacakan11 akta ini kepada (para) penghadap dan para
saksi, pada saat itu juga (para) penghadap, para saksi dan saya, Notaris,
menandatangani akta
ini.------------------------------------------------------------------------------
Dibuat dengan

Jika para penghadap menghendaki atau jika para penghadap meminta untuk membaca sendiri
11

aktanya, maka para penghadap dapat membaca sendiri, kalimat “Notaris membacakan kepada para
penghadap” harus diubah menjadi “Atas permintaan para penghadap, maka para penghadap telah
membaca sendiri akta ini” (Pasal 16 ayat (7) UUJN - P).

22

Anda mungkin juga menyukai