Anda di halaman 1dari 1

Dahulu kala ada sebuah kerajaan bernama kerajaan Daha.

Di kerajaan tersebut hidup seorang


Brahmana yang sakti mandraguna bernama Sidi Mantra. Sidi Mantra memiliki seorang anak.
Anaknya diberi nama Manik Angkeran.

Manik Angkeran yang bertubuh kekar juga terkenal sebagai pemuda yang pandai, hanya saja
perangainya kurang baik. Suatu hari, Manik Angkeran yang punya banyak hutang meminta
agar Sidi Mantra membantunya.

Ia pun diberi petuah agar bertapa di Gunung Agung. Ia pun melakukannya. Di sana ia
bertemu dengan naga yang dapat memberikannya harta. Cukup banyak yang ia bisa dapatkan
dari naga tersebut. Namun karena keserakahannya, ia memotong ekor naga tersebut.

Tentu saja naga marah dan mengancam Manik Angkeran akan mati jika tidak
mengembalikan ekornya. Sidi Mantra yang tidak ingin anaknya kenapa – napa pun bertindak.

Dengan kesaktiannya, ekor naga pun kembali. Namun ia sadar bahwa karena ulah anaknya ia
sudah tak dapat membantu anaknya lagi dan tak dapat hidup bersama dia lagi. Akhirnya,
menggunakan tongkat saktinya Sidi Mantra membelah selat menjadi dua yang memisahkan ia
dengan Manik Angkeran.

Selat tersebut adalah selat Bali yang sekarang dikenal sebagai selat pemisah antara pulau
Jawa dengan pulau Bali.

Anda mungkin juga menyukai