a) Tuntutan Fungsi
b) Tuntutan Penanganan / Pengoperasian
c) Tuntutan Ekonomi
d) Tuntutan Konstruksi
e) Tuntutan Keamanan
1. Pertimbangan Umum Pembuatan JF
a) Tuntutan Fungsi
a) Tuntutan Fungsi
b) Tuntutan Penanganan / Pengoperasian
c) Tuntutan Ekonomi
d) Tuntutan Konstruksi
e) Tuntutan Keamanan
1. Pertimbangan Umum Pembuatan JF
a) Tuntutan Fungsi
b) Tuntutan Penanganan / Pengoperasian
c) Tuntutan Ekonomi
d) Tuntutan Konstruksi
e) Tuntutan Keamanan
1. Pertimbangan Umum Pembuatan JF
c) Tuntutan Ekonomi
a) Tuntutan Fungsi
b) Tuntutan Penanganan / Pengoperasian
c) Tuntutan Ekonomi
d) Tuntutan Konstruksi
e) Tuntutan Keamanan
1. Pertimbangan Umum Pembuatan JF
d) Tuntutan Konstruksi
a) Tuntutan Fungsi
b) Tuntutan Penanganan / Pengoperasian
c) Tuntutan Ekonomi
d) Tuntutan Konstruksi
e) Tuntutan Keamanan
1. Pertimbangan Umum Pembuatan JF
e) Tuntutan Keamanan
Aspek umum keselamatan ditempat kerja diperhatikan
Pengamanan terhadap bahaya listrik, mekanik dan
tekanan yang berlebihan
Pengamanan pada saat proses pemesinan atau
kegagalan pemesinan
Pengamanan terhadap kegagalan sumber tenaga
pencekaman
Keamanan terhadap benda kerja akibat kesalahan
peletakan, pencekaman dan saat proses
2. Aspek Teknis Pembuatan JF
Untuk menghasilkan peralatan penepat yang baik
sejumlah persyaratan teknis perlu dipenuhi yaitu :
Misalnya :
Jarak lubang yang akan diproses pada benda kerja memiliki toleransi
0.3 mm, Maka toleransi pada JF-nya untuk seting jarak antar
pengarah (bush) adalah 0.1 mm.
3. DASAR KEBEBASAN GERAK BK
Benda kerja dapat bergerak ke dalam enam arah gerak berbeda atau enam
derajat kebebasan (lih gbr ) yaitu :
Gerak translasi sepanjang a-a
Gerak translasi sepanjang b-b
Gerak translasi sepanjang c-c
Gerak rotasi sumbu x-x
Gerak rotasi sumbu y-y
Gerak rotasi sumbu z-z
ADA PERTANYAAN ?