1. Dijelaskan prof jangan menggunakan dua metode dalam analisis sekaligus, contoh balok
pake ASD kolom pake LRFD. Klo untuk hitung pondasi bagaimana ? dan juga untuk hitung
sambungan terutama chemical anchor, apakah menggunakan ASD atau LRFD ?. Dimana baik
pondasi dan chemical anchor kita hanya mengetahui daya dukung ijinnya, kita tidak tahu
dalam analisisnya pake ASD atau LRFD.
Catatan :
- Di AISC hitungan sambungan sudah mensyaratkan probability failure nya harus lebih kecil
daripada komponen struktur lainnya, sehingga dalam hitung sambungan LRFD lebih rasional
daripada pake ASD
- Dalam baja : flens, web, legs (profil siku), stem (web profil T) itu disebut elemen
- Shear lag = Terjadi jika dalam komponen2 struktur, elemen2 nya tidak disambung semuanya.
contoh : profil siku ada 2 elemen, yaitu 2 legs, tapi biasanya plat buhul hanya ada pada satu
legs / satu elemen sehingga terjadi shear legs.
contoh lain, dalam komponen WF, hanya ada sambungan plat di webnya, flens nya tidak,
sehingga terjadi shear lag.
Klo semua elemen disambung dalam satu komponen maka tidak terjadi shear lag atau U = 1
(atau yg hanya ada 1 elemen seperti plat, itu Unya = 1)
- Luas netto baut : ada tambahan untuk lubang baut standard, dan tambahan lagi untuk
kemungkinan rusak 2mm
- U yang dihitung harus lebih kecil dari luas bruto yang disambung, karena profil terbuka