Anda di halaman 1dari 5

ALAT SAMBUNG KAYU: PAKU, PASAK DAN ALAT-ALAT

SAMBUNG MODERN
A. Pendahuluan
Selain alat sambung baut/mur, maka dikenal pula alat-alat sambung kayu yang lain,
yakni: paku, pasak dan alat-alat sambung modern. Pada modul ke lima ini kita akan mempelajari
mengenai alat-alat sambung tersebut. Akan dijelaskan mengenai kelebihan dan kelemahan
masing-masing penggunaan alat sambung tersebut. penyajian dalam modul ini juga akan diserta
dengan cara perhitungan jika seorang mahasiswa atau ahli ingin mengetahui jumlah alat
sambung yang akan digunakan dalam suatu sambungan juga cara penempatannya.
Kegiatan belajar mahasiswa dalam modul ini terdiri 4 kegiatan pembelajaran: (1) Uraian
materi pembelajaran, (2) Rangkuman, (3) Latihan, (4) Tes dan Kunci
Kompetensi khusus yang akan dicapai setelah mahasiswa mempelajari modul ini adalah:
1) Menjelaskan tentang kelebihan dan kelemahan mempergunakan alat sambung paku, pasak dan
alat-alat sambung modern, pada sambungan kayu.
2) Menghitung pemakaian paku, pasak dan alat-alat sambung modern pada sambung kayu

B.PENYAJIAN
B.2. ALAT-ALAT SAMBUNG PASAK KAYU
Untuk mendukung gaya yang besar, baut tidak mencukupi kekuatannya, maka sebagai
gantinya dapat dipakai pasak-pasak dari kayu, yang bentuk tampangnya dapat persegi panjang
atau bulat.
1. Pasak persegi panjang
Pasak-pasak persegi panjang hanya dipakai didalam sambungan tampang dua saja.
Sebagai bahannya umumnya dipergunakan kayu keras, misalnya: kesambi, walikukun dan
sebagainya. Untuk pasak persegi panjang cara meletakkankannya ada dua macam, yaitu arah
serat pasak dan dapat juga tegak lurus batang asli atau melintang. Cara pertama mempunyai
keuntungan bahwa penyusutan pasak dalam arah batang kayu asli hanya kecil. Cara kedua
mempunyai kebaikan, bahwa besar, tetapi kejelekannya ialah bahwa penyusutannya dalam arah
batang asli (yaitu dalam arah tangensial atau radial) besar, hingga lama-kelamaan bekerjanya
pasak itu tidak akan baik.
2. Pasak selindrik
3. Pasak bulat system kluber
4. Pasak-pasak persegi panjang dipakai didalam

Sambungan Dengan Pasak


Pada prinsipnya suatu pasak adalah suatu benda yang dimasukkan sebagian, pada bidang
sambungan, dalam tiap bagian-bagian kayu yang disambung, untuk memindahkan beban dari
bagian yang satu kepada yang lain. Menurut pemasangannya pasak-pasak dapat dibagi dalam 3
macam sebagai berikut :
a. Yang pada bidang sambungan dimasukkan ke dalam takikan-takikan di dalam bagian-bagian
kayu yang disambung.
b. Yang pada bidang sambungan dimasukkan di dalam bagian-bagian kayu dengan cara dipres.
c. Kombinasi dari a dan b.
Peraturan mengenai pasak diberikan dalam PKKI pasal 13 hanya sebagai berikut :
1. Yang disebut pasak ialah alat yang dimasukkan ke dalam takikan-takikan di dalam kayu, dan
yang dibebani tekanan dan geseran. Pasak hanya boleh dibuat dari kayu keras, besi atau baja.
2. Pasak kayu keras yang mempunyai tampang persegi empat panjang, memasangnya harus
sedemikian sehingga serat-seratnya terletak sejajar dengan serat-serat batang-batang kayu yang
disambung. Antara masing-masing pasak, demikian pula antara pasak dan ujung kayu harus
diberi baut pelekap dengan garis tengah minimum 1,27 cm (1/2”). Ukuran-ukuran pasak itu
harus diambil seperti dalam gambar
Sambungan dengan pasak
Alat penyambung pasak dibagi dua yaitu:
1. Pasak kayu
2. Pasak besi
a. Pasak kayu
Alat penyambung pasak kayu ada dua macam yaitu :
1. Bertampang bundar

2. Bertampang persegi
Ada dua macam yaitu
1. Sejajar serat berbatang yang disambung
2. Tegak lurus batang yang di sambung

Yang umum di pakai adalah yang bertapang persegi , karena mudah dalam
pemasangan dan murah pembuatan nya . sambungan dengan pasak kayu hanya
digunakan untuk sambungan tampang dua saja ( pasak kayu persegi) atau lebih (
pasak kayu bulat kubler ) . arah serat kayu pada pasak dibuat sejajar dengan arah
serat kayu pada batang yang di sambung ( batang asli )
Kekuatan pasak kubrel dapat dilihat pada tabel dibawah ini ( untuk kayu dengan BJ =
0,60) ; Untuk Bj lain , maka angka-angka dalam tael tersebut harus diberi faktor
[pengalih sebanding dengan BJ nya , yaitu : BJ/0.60

Apabila arah gaya membentuk sudut α terhadap arah serat kayu , maka kekuatan
pasak berkurang .
Cara memilih ukuran pasak dengan memperhatikan ukuran kayu minimum, misalkan
pasak akan diletakkan setagkup dengan lebar kayu 14 cm maka dapa di ambil pasak
Ɵ10 cm atau yang lebih kecil lagi sesuai dengan kebutuhan pasak . pada prinsipnya
jumlah pasak yang terpasang / digunakn semakin sedikit akan semakin baik karena
menghemat panjang alat sambung

BJ = 0,60 Pα = P //.(1 – 0,25 sin α)

b. Pasak besi

Anda mungkin juga menyukai