Anda di halaman 1dari 19

BAB I.

PENDAHULUAN

A. Deskripsi

Dalam bahan ajar ini akan membahas pengenalan dan cara penggunaan peralatan tangan di
antaranya :
1. Materi pokok 1 Alat pengukur dan pemeriksa ( Lay out tools) seperti meteran, siku-siku dan
busur derajat.
2. Materi pokok 2 Alat pemotong ( cutting tools), gergaji pemotong/pembelah
3. Materi pokok 3 Alat serut /perata (plane), seperti jenis ketam tangan.
4. Materi pokok 4 Alat pengikis/pahat (chisel), seperti jenis pahat kayu.
5. Materi pokok 5 Alat pelubang (Borring tools), seperti jenis bor tangan.
6. Materi pokok 6 Alat bantu khusus, seperti pensil, palu, kakatua, obeng dan klem.

B. Prasyarat

Di dalam penggunaan bahan ajar ini memerlukan jenis kemampuan yang harus dimiliki oleh
peserta diklat mencakup :
1. Telah menguasai teori-teori peralatan tangan
2. Telah mempelajari keselamatan kerja
3. Menguasai petunjuk pengerjaan kayu.

C. Tujuan akhir :

Tujuan akhir setelah mempelajari bahan ajar Menggunakan Peralatan Tangan ini peserta diklat
diharapkan dapat :
1. Menyebutkan jenis, fungsi dan ukuran peralatan tangan pekerjaan kayu.
2. Menyebutkan nama bagian-bagian peralatan tangan pekerjaan kayu.
3. Menyebutkan cara-cara pemeliharaan peralatan tangan pekerjaan kayu.
4. Melakukan keselamatan kerja penggunaan peralatan tangan pekerjaan kayu.
5. Menggunakan peralatan tangan pekerjaan kayu sesuai dengan fungsinya.

Bahan Ajar Departemen TSP 1


BAB II

PEMBELAJARAN

Materi Pokok 1 : Alat Pengukur dan pemeriksa ( Lay out tools), meteran, siku-siku dan busur
derajat.
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
1) Peserta diklat dapat menyebutkan dan menunjukkan jenis-jenis alat pengukur seperti
meterán, siku-siku, busur derajat.
2) Peserta diklat dapat menjelaskan fungsi peralatan pengukur
3) Peserta diklat dapat menggunakan peralatan pengukur.

b. Uraian materi peralatan pengukur dan pemeriksa.


Macam-macam alat pengukur dan penggunaannya
Alat pengukur disebut juga alat untuk mengukur dan memeriksa, yang dapat digunakan untuk
mengukur atau memeriksa suatu benda kerja dalam arah panjang, lebar, tinggi dan kemiringan
sudut. Alat pengukur ini terbuat dari bahan kayu, logam atau plastik dengan berbagai jenis
bentuk dan macamnya. Pada bahan ajar ini hanya dibahas alat pengukur yang pokok dalam
pertukangan kayu di antaranya adalah jenis-jenis......

1) Meteran
a. Meteran lipat

Gambar 1 Meteran lipat

Meteran lipat yang diperdagangkan dibuat dari bahan kayu, plastik dan baja.
Meteran lipat mempunyai panjang dari 1 - 2 meter. Meteran lipat yang terbuat dari
kayu tiap-tiap ujungnya dibungkus dari logam dan kuningan, sedangkan ujung yang
lainnya dilengkapi dengan engsel lipat. Spesifikasi meteran lipat bahan dari kayu
panjang 100 cm. Lihat gambar 1
Fungsi meteran lipat dipakai untuk menentukan ukuran terutama pada pekerjaan
kayu.

b. Rol meter

Gambar 2 Rol meter Gambar 3 meter gulung besar

Meteran gulung dapat digolongkan menjadi dua yaitu meteran gulung kecil dan
meteran gulung besar, Meteran gulung kecil mempunyai panjang mulai dari 1 - 5
meter. Pada meteran gulung kecil ujungnya dilengkapi dengan baja berbentuk siku,
baja tersebut dipasang tidak permanen sehingga dapat bergerak maju dan mundur.

Bahan Ajar Departemen TSP 2


Meteran gulung kecil sering dipergunakan di dalam ruangan untuk mengukur bagian
dalam dan luar sesuatu objek/benda.
Meteran gulung besar mempunyai panjang dari 10 - 50 meter, meteran ini sering
dipergunakan di luar ruangan untuk mengukur bidang-bidang dan jarak yang cukup
panjang. Ujung meteran gulung besar dipasang suatu alat yang berbentuk lipatan
kawat, sehingga meteran ini kalau dipakai dikaitkan saja pada paku atau pada patok-
patok. Meteran lipat maupun meteran gulung mempunyai dua skala pembacaan,
yaitu : centimeter (cm) dan inchi. 1 m = 100 cm, 1 cm = 10 mm, 1 inchi = 25,4 mm.
Lihat gambar 2 – 3.

c. Mistar Baja

Gambar 4 Mistar baja

Spesifikasi meteran baja biasanya terbuat dari bahan baja atau bahan dari stainlees
steel panjang 100 cm, skala pembacaan yang terdapat dalam mistar baja tersebut
menggunakan satuan mm, cm dan inchi.
Fungsi mistar baja ini digunakan untuk mengukur panjang, lebar, atau tebal pada
benda kerja yang kecil. Lihat gambar 4.

2) Siku-Siku
Siku-siku yang biasa dipergunakan dalam pekerjan pertukangan kayu ada beberapa
macam siku, pada bahan ajar ini hanya dibahas tiga macam jenis siku yaitu siku tetap,
siku geser, dan siku goyang.

a. Siku Tetap.

Gambar 5 Siku Tetap

Siku tetap biasa disebut siku kombinasi karena siku ini mempunyai sudut 90° dan
45º , hanya kedudukan daunnya yang tidak dapat dirubah / tetap, bahan dari siku
tetap ini daun dan tangkainya terbuat dari logam. Siku tetap gunanya untuk
pengukuran keperluan sudut 90 º dan 45 º. Lihat gambar 5.

Ciri-ciri Siku Biasa Tetap


• Biasanya daun dan badannya terbuat dari baja .
• Daunnya lebih tipis dibandingkan dengan badannya .
• Pada daun terdapat pembagian ukuran dalam satuan centimeter (cm) dan inchi.
• Panjang daun merupakan suatu ukuran dalam menentukan panjang siku.

b. Siku geser

Bahan Ajar Departemen TSP 3


Gambar 6 siku geser

Siku geser identik dengan siku kombinasi mempunyai sudut 45º dan 90º, kedudukan
daunnya dapat digeser sepanjang alur pada daun, bahan dari siku geser ini daun
dan tangkainya terbuat dari logam. Siku geser gunanya untuk pengukuran keperluan
sudut 90º dan 45 º. Lihat gambar 6.

c. Siku Goyang

Gambar 7 siku goyang

Siku goyang mempunyai sudut yang dapat diatur, kedudukan daunnya yang dapat
dirubah sesuai yang diinginkan, bahan dari siku goyang biasanya daun terbuat dari
baja dan tangkainya dari kayu keras.
Gunanya siku goyang untuk memeriksa atau mengukur sudut kurang dari 45º atau
lebih dari 90 º. Lihat gambar 7.

3) Busur derajat

Gambar 8 Busur derajat

Busur derajat sama dengan siku goyang mempunyai sudut yang dapat diatur,
kedudukan daunnya yang dapat dirubah sesuai yang diinginkan, bahan dari busur
derajat biasanya daun dan badannya terbuat dari logam, pada daun terdapat
pembagian ukuran dalam satuan centimeter (cm) dan inchi, sedangkan pada busurnya
terdapat skala derajat. Kegunaan dari busur derajat untuk mengukur atau memeriksa
kemiringan sudut yang diperlukan.

c. Keselamatan kerja
(a) Pilihlah peralatan untuk mengukur panjang sesuai dengan fungsinya.
(b) Pilihlah peralatan untuk mengukur kesikuan sesuai fungsinya
(c) Pilihlah peralatan untuk mengukur dan memeriksa ketebalan sesuai fungsinya.
(d) Hindarkan penyimpanan meteran dan siku yang tidak pada tempatnya.

Bahan Ajar Departemen TSP 4


Materi Pokok 2 : Alat pemotong ( cutting tools), jenis alat gergaji tangan.
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
1) Peserta diklat dapat menyebutkan dan menunjukkan
alat pemotong ( cutting tools), alat jenis gergaji tangan.
2) Peserta diklat dapat menjelaskan fungsi peralatan
pemotong.
3) Peserta diklat dapat menggunakan peralatan
pemotong.
b. Uraian Materi Peralatan Pemotong
Macam-macam alat pemotong dan penggunaannya
Alat pemotong disebut juga alat untuk memotong dan membelah, yang dapat digunakan
untuk memotong dan membelah suatu benda kerja dalam arah memanjang, atau melintang.
Alat pemotong ini terbuat dari bahan kayu, logam atau plastik dengan berbagai jenis bentuk
dan macamnya. Alat pemotong yang pokok dalam pertukangan kayu adalah jenis gergaji.
Gergaji tangan dibagi menjadi dua macam, yaitu gergaji pemotong dan gergaji pembelah.
.
1) Gergaji Tangan Pemotong
Gergaji tangan pemotong terdiri dari pegangan, daun gergaji dan gigi gergaji. Ukuran
gergaji tangan ditentukan oleh panjang daunnya, yaitu mulai dari 10" - 30". Gergaji
pemotong giginya dikikir miring, berkisar antara 60° -70° terhadap daun gergaji. Gergaji
pemotong digunakan untuk memotong kayu, arah menggergaji tegak lurus arah serat
kayu. Lihat gambar 9.

Gambar 9 gergaji tangan pemotong.

2) Gergaji Tangan Pembelah


Gergaji tangan pembelah terdiri dari pegangan, daun gergaji dan gigi gergaji. Ukuran
gergaji tangan pembelah ditentukan oleh panjang daunnya, yaitu mulai dari 10" - 30".
Karena pemakaian gergaji tangan berlainan penggunaannya, maka bentuk-bentuk dari
giginyapun berlainan., Gergaji pembelah digunakan untuk membelah kayu, arah
menggergaji searah dengan arah serat kayu. sedangkan gergaji pembelah giginya
dikikir tegak lurus 90° terhadap daun gergaji. Lihat Gambar 10.

Bahan Ajar Departemen TSP 5


Gambar 10 Gergaji tangan pembelah

Cara menggunakan gergaji pemotong dan pembelah


a. Memilih gergaji pemotong atau pembelah yang baik, tajam dan besar kuakannya
disesuaikan dengan kayu yang akan dipotong atau dibelah.
b. Pasang kayu yang akan dipotong pada bangku kerja dengan menggunakan klem
atau ragum, atau pada 2 buah kuda-kuda penggergajian bila kayu yang akan
dipotong berukuran panjang.
c. Letakkan daun gergaji pada sisi sudut kayu dengan sisi gergaji sebelah kiri tepat
pada garis lukisan atau berjarak 1 – 1,5 mm dari garis lukisan.
d. Pegang daun gergaji dengan tangan kanan dengan telunjuk lurus di samping
pegangan gergaji. Atur kedudukan gigi gergaji terhadap kayu, untuk memotong
membentuk sudut 45° dan untuk membelah membentuk sudut 60°, dan kedudukan
daun gergaji diatur tegak lurus terhadap kayu. Hal ini untuk mendapatkan hasil
penggergajian yang baik, lurus dan siku.
e. Tarik gergaji mundur beberapa kali dengan bantuan ibu jari sebagai pengantar
pendahuluan untuk mendapatkan takik awal kira-kira 3 mm dalamnya sehingga
gergaji tidak dapat meloncat atau menyimpang dari posisi yang dikehendaki.
Setelah itu gergaji didorong dan ditarik, pada waktu menarik tidak perlu diberi
tekanan.
f. Pegang ujung kayu yang akan dipotong dengan tangan kiri bilamana
penggergajian hampir selesai. Hal ini untuk mencegah kayu terbelah atau potong
oleh beratnya sendiri. Lihat gambar 11 dan gambar 12.

Gambar 11. Cara menggunakan gergaji pemotong

Gambar 12. Cara menggunakan gergaji pembelah

Bahan Ajar Departemen TSP 6


Untuk mencegah daun gergaji terjepit pada waktu dipakai, maka gigi-gigi itu baik
untuk gergaji pemotong maupun gergaji pembelah harus disiwar atau dikuak
1
kekiri dan kekanan selang satu gigi. Besar kuakan/siwaran kira-kira /3 dari tinggi
gigi gergaji dan lebar kuakan harus sama baik ke kiri maupun ke kanan. Untuk
kayu yang basah besar kuakan sama dengan 2 kali tebal daun gergaji dan untuk
kayu kering 1 1/2 kali tebal daun gergaji.

c. Keselamatan Kerja
1) Pergunakan gergaji tangan sesuai dengan kegunaannya.
2) Untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, periksa besar kuakan gigi gergaji yang
akan dipakai.
3) Tempatkan gergaji tangan pada alur bangku kerja pada saat tidak digunakan.

d. Perawatan
1) Bersihkan gergaji sebelum disimpan pada tempatnya.
2) Gergaji disimpan pada tempatnya harus dikelompokkan menurut ukuran dan jenisnya.
3) Gergaji yang disimpan di dalam almari, untuk jangka waktu yang lama harus dilumasi
dengan oli.

Materi Pokok 3 : Alat Serut /perata (plane), jenis ketam tangan.

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran


1) Peserta diklat dapat menyebutkan dan menunjukkan alat serut/perata (plane), jenis
ketam tangan.
2) Peserta diklat dapat menjelaskan fungsi peralatan serut/perata, jenis ketam.
3) Peserta diklat dapat menggunakan peralatan serut/perata jenis ketam.
b. Uraian Materi Peralatan serut/perata.
Macam-macam alat serut/perata dan penggunaannya
Alat serut/perata disebut juga jenis alat ketam tangan.
Ketam tangan adalah perkakas tangan yang digunakan untuk meratakan dan meluruskan
serta menghaluskan permukaan kayu benda pekerjaan. Ketam tangan terdiri dari beberapa
bagian, yaitu :
• Rumah ketam, (no.l)
• Pegangan/Handle (no.2)
• Pegangan depan (knob); (no.3)
• Penjepit pisau ketam (no.4)
• Lidah ketam (no.5)
• Pisau ketam (no.6)
• Mur penyetel besarnya pengetaman (no. 7)
• Tongkat penyetel kelurusan pisau ketam (no.8)

Bahan Ajar Departemen TSP 7


Gambar 15 Kelengkapan ketam rumah-rumah besi.

Ketam tangan digolongkan menjadi beberapa macam. Pada bahan ajar ini hanya dibahas,
antara lain:

1) Ketam Pendek Kasar

Gambar 16 ketam pendek kasar


Ketam pendek kasar adalah ketam yang dipergunakan untuk mengetam pertama
sekali, artinya sebelum kayu diketam dengan ketam pendek halus. Bentuk sisi tajam
pisau ketam pendek kasar adalah sedikit cembung, oleh karena itu efektif sekali untuk
meratakan permukaan kayu yang masih kasar/tidak rata. Panjang rumah-rumah ketam
pendek kasar sekitar 350 mm - 400 mm dan lebar alasnya 50 mm atau lebih. Lihat
gambar 16.

2) Ketam Pendek Halus

Gambar 17 Ketam pendek halus


Ketam pendek halus digunakan untuk menghaluskan permukaan kayu setelah kayu
tersebut diketam dengan ketam pendek kasar, ketam pendek halus biasanya digunakan
untuk kayu-kayu yang pendek. Rumah ketam pendek halus sekitar 150 mm - 200 mm
dan lebar alasnya 50 mm. Lihat gambar 17.

3) Ketam Panjang

Ketam panjang selain dapat digunakan untuk mengetam kayu yang panjang hingga
menjadi rata, lurus dan siku juga dapat dipergunakan untuk menghaluskan permukaan
kayu. Ketam panjang mempunyai ukuran panjang 500 mm - 650 mm dan lebarnya 55
mm - 60 mm. Alas yang demikian panjang memungkinkan hasil pengetaman di jamin

Bahan Ajar Departemen TSP 8


Gambar 18 Ketam panjang
lurus. Untuk mendapatkan hasil pengetaman yang baik, usahakan agar pisau ketam
distel dengan benar. Lihat gambar 18.

Ada dua cara mempergunakan ketam panjang yaitu:


• Kalau kayu yang akan diketam lebih lebar daripada lebar mata ketamnya, maka
tangan kiri memegang knob. Sedangkan tangan kanan memegang handle
(pegangan).
• Kalau bidang kayu yang akan diketam lebih kecil daripada lebar mata ketamnya
(kayu tipis), maka keempat jari tangan kiri diletakkan disisi kiri ketam dan ibu
jari menekan diatas ujung depan ketam dan tangan kanan tetap memegang handle.

Untuk menghasilkan pengetaman yang baik dan halus maka lidah ketam harus diatur
terhadap sisi tajam pisau ketam sebesar 1/64" -1/32" dan munculnya pisau ketam
terhadap rumah ketam + 1/64". Sisi tajam pisau ketam dibentuk lurus dan pada kedua
sudutnya dibulatkan sedikit, dengan demikian diharapkan hasil pengetaman selebar
mungkin tanpa adanya bekas goresan pada permukaan kayu. Panjang ketam panjang
halus 230 mm - 250 mm dengan lebar alasnya lebih kurang 50 mm.

untuk mengetam halus


Gambar 19. Penyetelan pisau ketam

Cara Menggunakan Ketam


1. Mempersiapkan kayu yang tidak cacat dan lapuk sesuai dengan keperluan.
2. Mempersiapkan ketam tangan yang akan digunakan.
3. Menempatkan kayu di atas bangku kerja, dengan posisi kayu yang cekung
menghadap ke bangku kerja.
4. Menyetel ketam tangan sebelum dipergunakan dengan ketentuan:
a) Menyetel lidah ketam terhadap sisi tajam pisau, untuk mengetam kasar sebesar
1/16" - 1/32" dan untuk mengetam halus 1/32" 1/64".
b) Menyetel besarnya pengetaman dengan cara memutar murnya berlawanan atau
searah jarum jam sambil dibidik dari alas ketam. Besarnya pengetaman kasar +
1/32" dan untuk pengetaman halus 1/64".
c) Menyetel posisi sisi tajam pisau ketam sejajar dengan alas ketam dengan cara
menggerakkan tongkat penyetel pisau, sambil dibidik dari alas ketam.

Bahan Ajar Departemen TSP 9


Menyetel ketam tangan

Gambar 20. Menyetel lidah pada ketam tangan


c. Keselamatan Kerja
1. Untuk mendapatkan hasil pengetaman yang baik, pergunakan ketam tangan sesuai
dengan kegunaanya.
2. Atur besarnya jarak lidah ketam terhadap sisi tajam pisau ketam, dan besarnya
pengetaman.
3. Tempatkan ketam tangan pada alur bangku kerja pada saat tidak dipakai, dengan posisi
ketam ditidurkan.

Materi Pokok 4 : Alat pengikis/pahat (chisel), Jenis pahat kayu.


a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
1) Peserta diklat dapat menyebutkan dan menunjukkan jenis-jenis alat-alat pengikis/pahat
(chisel), pahat kayu jenis tusuk/lubang
2) Peserta diklat dapat menjelaskan fungsi peralatan pengikis/pahat (chisel).
3) Peserta diklat dapat menggunakan peralatan pengikis/pahat (chisel).
b. Uraian Materi Peralatan serut/perata.
Macam-macam pengikis/pahat (chisel), dan penggunaannya
Alat pengikis/pahat (chisel), disebut juga jenis pahat kayu.
Pahat kayu adalah salah satu perkakas tangan yang dipakai untuk memotong dan menyayat
serat-serat kayu, jenis pahat kayu banyak macamnya namun yang umum digunakan dalam
pekerjaan kayu adalah jenis pahat lubang dan pahat tusuk.
a) Pahat lubang

Gambar 21. Pahat Lubang

Pahat lubang terdiri dari tangkai dan daun pahat, pada tangkai dilengkapi dengan cincin
sebagai pelindung agar tungkai tidak pecah sewaktu dipukul.
Sudut penajaman mata pahat lubang sebesar 30° - 35° dan sudut penggerindaan
sebesar 25° - 30°. Lihat gambar 21.

Cara Menggunakan Pahat Lubang


a. Sebelum kita membuat lubang terlebih dulu benda kerja dilukis.
b. Posisi benda kerja harus stabil di atas bangku kerja.
c. Jika benda kerja kecil/pendek sebaiknya dijepit pada ragum atau benda kerja diklem di
atas bangku kerja.
d. Pahat dipegang dengan tangan kiri pada tangkainya, sedangkan tangan kanan
memegang palu kayu (ganden).
e. Ujung pahat diletakkan 1 - 2 mm dari garis lukisan ujung lubang.
f. Posisi pahat tegak lurus terhadap permukaan benda kerja.
g. Tangkai pahat dipukul dengan pukulan yang mantap namun tidak terlalu keras, kira-kira
ujung pahat masuk ke dalam kayu sedalam 3 - 5 mm.
h. Buat pemotongan kedua dengan menempatkan ujung pahat berjarak 5 mm dari hasil
pemotongan yang pertama, kedudukan pahat dibuat agak miring yaitu berkisar 70° - 80°
dari permukaan kayu sedangkan ke arah samping tetap tegak lurus.
i. Lanjutkan pemahatan sampai 1/3 panjang lubang.

Bahan Ajar Departemen TSP 10


Gambar 22. Cara menggunakan pahat lubang
b). Pahat Tusuk

Gambar 23. Pahat tusuk

Pahat tusuk sama dengan pahat lubang namun pada tangkai pahat tusuk tidak
dilengkapi dengan cincin, karena pahat tusuk tidak untuk dipukul. Pahat tusuk
bentuknya hampir sama dengan pahat lubang besar, bedanya pahat tusuk lebih tipis.
Ukuran pahat tusuk dari 1/8" - 2" dengan kenaikkan 1/8" sampai lebar 1" dan dengan
kenaikan V i" dari lebar 1" - 2". Lihat gambar23.
Cara Menggunakan Pahat Tusuk
Menggunakan pahat tusuk ada tiga cara, yaitu :
a. Dengan cara dikikis menggunakan kedua tangan yaitu kiri dan kanan seperti pada
gambar 24.

Bahan Ajar Departemen TSP 11


Gambar 24. Menggunakan pahat tusuk dengan kedua tangan
b. Pahat tusuk yang mempunyai cincin pada tangkainya dapat dipukul dengan palu

kayu. Pahat tusuk tersebut digunakan untuk membuat lubang-lubang yang dangkal
seperti coakan dan takikan. Lihat gambar 25.
Gambar 25. Cara memukul pahat dengan palu kayu
c. Dengan menggunakan palu kayu untuk coakan atau takikan yang dangkal seperti
pada gambar 25.
c. Keselamatan Kerja
1) Sebelum pahat dipergunakan sebaiknya diperiksa, apakah rusak atau tidak.
2) Pergunakan pahat yang tajam untuk mendapatkan hasil kerja yang memuaskan.
3) Pergunakan pahat sesuai dengan kegunaannya.
4) Jangan sekali-kali memukul pahat tusuk yang tidak mempunyai cincin pada
tangkainya.
5) Tempatkan pahat pada alur bangku kerja pada saat tidak dipakai.
d. Perawatan
1) Sebelum pahat disimpan bersihkan terlebih dahulu dari debu dan kotoran.
2) Pahat disimpan dikelompokkan menurut jenis dan ukurannya.
3) Jika ada pahat yang rusak segera diperbaiki.
4) Jangan sekali-kali memukul pahat tusuk yang tangkainya tidak memadai cincin.
5) Pahat yang disimpan agak lama di dalam almari harus dilumasi dengan oli.

Materi Pokok 5 : Alat Pelubang ( Borring tools), alat jenis bor tangan.
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
 Peserta diklat dapat menyebutkan dan menunjukkan alat- alat pelubang ( Borring tools)
jenis bor tangan.
 Peserta diklat dapat menjelaskan fungsi peralatan pelubang( Borring tools) .
 Peserta diklat dapat menggunakan peralatan pelubang( Borring tools) .
b. Uraian Materi Peralatan pelubang jenis bor tangan.
Macam-macam alat pelubang( Borring tools) jenis bor tangan, dan penggunaannya.
Alat pelubang jenis bor tangan adalah salah satu perkakas yang digunakan dalam pekerjaan
kayu, bor tangan untuk pekerjaan kayu memiliki dua macam jenis di antaranya bor
penggerek dan bor engkol.

1). Bor penggerek

Bahan Ajar Departemen TSP 12


Bor tangan jenis penggerek sebagai alat pemutar mata bor yang dilengkapi dengan tangkai
bor dan tangkai penggerek/pemutar. Dalam penggunaannya yang harus diperhatikan pada
pemasangan mata bor harus sesuai dengan collet chuck (pemegang mata bor), bor
penggerek dilengkapi mata bor jenis spiral tanpa senter maupun jenis spiral pakai senter,
Untuk mengebor dengan menggunakan spiral tanpa senter sebaiknya sebelum melubang
terlebih dahulu diberi tanda/dititik paku. Lihat gambar 26.

2). Bor Engkol


Bor tangan jenis engkol sebagai alat pemutar mata bor yang dilengkapi dengan tangkai bor
sekaligus sebagai pengengkol, dalam penggunaannya yang harus diperhatikan pada
pemasangan mata bor harus sesuai dengan collet chuck (pemegang mata bor). Bor engkol
dilengkapi mata bor jenis irwin bor, dengan batang berulir dan taji penitik letak lubang juga
berulir. Dalam pekerjaan ini perlu ditekankan untuk menggunakan mata bor jenis irwin bor
dimana jenis collet chuck (pemegang mata bor) yang berbeda dengan collet chuck pada bor
penggerek. Lihat gambar 26 a.

Sedangkan fungsi dari kedua jenis bor tangan adalah untuk membuat lubang tembus
maupun tidak tembus pada kayu. Dalam pekerjaan pengeboran perlu diperhatikan
keselamatan kerja bahwa kayu/benda kerja harus benar-benar mendapat pegangan yang
baik untuk tidak terjadi kesalahan pengeboran.

Gambar 26 a Bor penggerek dan bor engkol serta macam-macam mata bor.

Cara Menggunakan bor tangan.


Bor tangan jenis bor penggerek atau bor engkol fungsinya untuk membuat lubang bulat
silinder pada benda pekerjaan, pada saat menggunakan bor tangan bisa dengan cara
mengebor dengan posisi vertikal maupun dengan cara posisi horizontal, cukup dengan
tangan sebelah memegang tangkai bornya dan tangan sebelahnya mengerakan
pengereknya. Lihat gambar 26 b

Gambar 26 b Cara melubang posisi vertikal dan horizontal.

c. Keselamatan Kerja

Bahan Ajar Departemen TSP 13


1. Sebelum bor dipergunakan sebaiknya diperiksa, apakah rusak atau tidak.
2. Pergunakan mata bor yang tajam untuk mendapatkan hasil kerja yang memuaskan.
3. Pergunakan bor tangan sesuai dengan kegunaannya.
4. Tempatkan bor tangan pada alur bangku kerja pada saat tidak dipakai.
d. Perawatan
1) Sebelum bor tangan disimpan, mata bor harus dilepas dari collet chuck bor tangannya
dan bersihkan terlebih dahulu dari debu dan kotoran.
2) Mata bor disimpan dikelompokkan menurut jenis dan ukurannya.
3) Jika ada mata bor yang rusak segera diperbaiki.
4) Bor tangan yang disimpan di dalam almari harus dilumasi dengan oli.

Materi Pokok 6 : Alat Bantu khusus seperti pensil, perusut, palu, kakatua dan obeng
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
 Peserta diklat dapat menyebutkan dan menunjukkan alat Bantu khusus jenis pensil,
perusut, palu, kakatua dan obeng.
 Peserta diklat dapat menjelaskan fungsi peralatan bantu khusus.
 Peserta diklat dapat menggunakan peralatan bantu khusus
b. Uraian Materi Peralatan Bantu khusus
Macam-macam alat bantu khusus, dan penggunaannya
Alat bantu khusus, adalah perkakas tangan yang digunakan untuk membantu pekerjaan
penggunaan alat pokok seperti untuk menggaris, membuat garis-garis yang sejajar,
memukul, mencabut dan membuka atau mengeraskan skrup. Dalam pekerjaan pertukangan.
Alat bantu terdiri dari beberapa jenis perkakas di antaranya :
 Pensil kayu,
 Perusut tunggal dan perusut ganda.
 Palu besi,palu kayu
 kakatua dan
 obeng.
1. Pensil

Gambar 27 pensil kayu


Pensil merupakan perkakas pertukangan yang digunakan juga dalam pekerjaan kayu,
dilihat dari bentuknya oval, warnanya ada merah, hijau, dan ungu, mata pensil dibuat
besar ini menunjukkan ciri khas alat bantu sebagai perkakas pertukangan. Lihat
gambar 27.
Pensil pertukangan biasanya digunakan untuk membantu membuat garis dengan
goresan pensil atau memberi tanda atau ciri suatu pekerjaan seperti tanda paring
sesuai pada pekerjaan pertukangan.
2. Perusut
Perusut digunakan untuk membuat garis-garis yang sejajar dengan sisi atau
permukaan kayu, dan dapat digunakan untuk menandai ukuran lebar dan tebal kayu
yang dikehendaki.
Perusut ada dua macam yaitu :

Bahan Ajar Departemen TSP 14


a. Perusut tunggal. Sesuai dengan namanya, perusut tunggal hanya mempunyai satu
buah pin (taji gores), sehingga perusut tunggal hanya dapat membuat satu garis
sejajar. Lihat gambar 28.

Gambar 28 Perusut tunggal

b. Perusut ganda mempunyai dua pin, sehingga perusut ganda dapat membuat dua
garis sejajar satu kali operasi. Lihat gambar 29.

Gambar 29 Perusut ganda.

Perusut yang baik adalah perusut yang mempunyai pin yang runcing. Sehingga dapat
membuat garis pada kayu dengan baik (tidak bergigi). Badan perusut terbuat dari kayu
dan ada juga yang dibuat dari baja, badan perusut terbuat dari kayu badan yang
terbuat dari kayu biasanya dilapisi dengan plat-plat kuningan untuk mengurangi
kemungkinan ausnya permukaan.

Cara Penggunaan Perusut

a. Menyetel perusut ada beberapa cara, yaitu :


• Dengan menggunakan meteran.
• Dengan membaca skala yang ada pada batang perusut.
• Dengan menempatkan pin pada titik yang sudah dibuat di kayu.
• Khusus untuk perusut ganda yaitu dengan cara menyetel pin-pin terhadap lebar
pahat yang akan dipakai.

b. Memegang perusut yang benar ada dua cara, yaitu :


• Mengapit batang perusut dengan telunjuk dan jari tengah tangan kanan dengan
ibu jari ditekankan pada batang perusut dengan pin.
• Memegang perusut dengan keempat jari tangan kanan berada di atas badan
perusut sedangkan ibu jari ditekankan pada batang perusut dekat pin.

c. Tempatkan permukaan perusut pada permukaan kayu sampai rapat di pinggirnya,


badan dimiringkan ke depan sedikit dan dorong perusut ke depan dengan dorongan
yang cukup, sehinga tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Selama perusut

Bahan Ajar Departemen TSP 15


bergerak harus diperhatikan badan perusut selalu tetap menempel pada pinggir
kayu. Lihat gambar 30.

Badan perusut tetap menempel pada


kayu

Badan perusut dimiringkan kedepan

Gambar 30 cara menggunakan perusut tunggal/ganda

3) Palu
Palu adalah salah satu perkakas pertukangan yang digunakan juga dalam pekerjaan
kayu, dilihat dari jenisnya maka palu digolongkan sebagai berikut: palu pandai, palu
cakar, dan palu kayu. Lihat gambar 31.

kepal muka
Palu Cakar
Palu Pandai

Palu Kayu
Gambar 31 Bentuk palu pandai, palu cakar, dan palu kayu

Bahan Ajar Departemen TSP 16


Palu pandai dan palu cakar mempunyai dua bagian, yaitu kepala dan tangkai. Palu
pandai dan palu cakar kepalanya dibuat dari baja keras, kadang-kadang dibuat juga
dari baja lunak dengan permukaannya yang disepuh keras. Sedangkan tangkainya
dibuat dari kayu yang keras dan liat. Ukuran palu dinyatakan oleh berat kepalanya,
yaitu mulai dari 100 -1000 gram.
Palu kayu bentuk kepalanya dibuat bulat dan busur sangkar, palu kayu bahannya dari
kayu yang keras dan liat baik untuk bagian tangkainya maupun kepalanya yang
bentuknya menyerupai palu besi.

Cara Menggunakan Palu


1) Palu pandai biasanya digunakan untuk menyetel pisau ketam yang rumah-
rumahnya dibuat dari kayu dan untuk memaku.
2) Palu cakar biasanya digunakan untuk memaku. Sewaktu memaku peganglah paku
di antara ibu jari dan jari telunjuk dan tempatkan paku tersebut pada tempat yang
dipaku. Untuk mendapatkan tenaga yang optimal maka, ujung dari tangkai palu
yang harus dipegang. Palu cakar dapat juga digunakan untuk mencabut paku.
3) Palu kayu digunakan untuk memukul pahat kayu dan perakitan serta
pembongkaran konstruksi kayu. Cara memegang tangkai palu kayu sama seperti
palu besi. Lihat gambar 32.

Gambar 32 Penggunaan palu pandai,palu cakar dan palu kayu.

4) Kaka tua/ Tang

Palu pandai digunakan menyetel pisau ketam

Gambar 33 Kakatua dan tang

Kakatua adalah salah satu perkakas pertukangan yang digunakan juga dalam
pekerjaan kayu, dilihat dari jenisnya maka kakatua sama dengan jenis tang, dibuat dari
bahan baja lunak yang dilengkapi karet atau plastic untuk pegangannya. Ukuran
kakatua yang umum digunakan mulai dari 4” – 8”

Kakatua atau jenis tang adalah alat bantu pertukangan biasanya digunakan untuk
membantu mencabut benda seperti paku atau menjepit benda pekerjaan pada
pekerjaan pertukangan. Lihat gambar 33.
Cara Menggunakan kakatua atau tang

Bahan Ajar Departemen TSP 17


 Kakatua atau tang dapat digunakan untuk menjepit/memegang benda pekerjaan
pada waktu mengebor sebagai alat bantu.
 Kakatua atau tang dapat juga digunakan untuk mencabut paku
 Kakatua atau tang dapat juga digunakan untuk membengkokkan atau memotong
paku.

5) Obeng

Gambar 34 Obeng bentuk min dan obeng bentuk plus

Obeng adalah salah satu perkakas pertukangan yang digunakan sebagai alat bantu
dalam pekerjaan kayu, bahan dari obeng itu sendiri terbuat dari baja sedangkan
tangkainya ada yang terbuat dari kayu, plastik maupun campuran karet. Dilihat dari
jenisnya maka obeng digolongkan menjadi dua yaitu obeng plus dan obeng min.
Ukuran obeng ditentukan dari besarnya dan panjangngya obeng, umumnya ukuran
obeng yang digunakan antara 2” sampai 8”. Lihat gambar 34.
Cara Menggunakan obeng
 Obeng plus/min biasanya digunakan untuk menyetel pisau ketam yang rumah-
rumahnya dibuat dari besi sebagai alat bantu.
 Obeng plus/min biasanya digunakan untuk mengeraskan dan membuka skrup
kayu.

c. Keselamatan Kerja
1) Sebelum alat bantu dipergunakan sebaiknya diperiksa, apakah alat bantu tersebut dalam
kondisi yang baik atau tidak.
2) Pergunakan alat bantu yang baik dengan cara yang benar untuk mendapatkan hasil kerja
yang memuaskan.
3) Pergunakan alat bantu sesuai dengan kegunaannya.
4) Tempatkan alat bantu pada alur bangku kerja pada saat tidak dipakai.
d. Perawatan
1) Sebelum alat bantu disimpan, bersihkan terlebih dahulu dari debu dan kotoran.
2) Semua alat bantu disimpan dan dikelompokkan menurut jenis dan ukurannya.
3) Jika ada alat bantu yang rusak segera diperbaiki.
4) Alat bantu yang disimpan di dalam almari dalam waktu lama harus dilumasi dengan oli.

Bahan Ajar Departemen TSP 18


DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. (2000). Peralatan Tangan dan Statis. Jakarta : Gema Gempita.


Dalih. S.A. (1978). Petunjuk Pengerjaan Kayu 1. Jakarta : Depdikbud.
Dodong Budiyanto. (1995). Peralatan Tangan Industri Kayu. Semarang : Pika.
Lerch. (1995). Pengerjaan Kayu Secara Masimal. Semarang : Pika.
Ross. C. (1995). Woodwork Visualized. USA ; The United Status of America.

Bahan Ajar Departemen TSP 19

Anda mungkin juga menyukai