Komentar:
saya mo tanya nh juragan, klo stifner yang dipasang pada balok wf kira setiap jarak 1 meter itu
termasuk pengaku lateral juga tidak?lalu klo dalam analisa balok wf pelat lantai juga termasuk
pengaku lateral biar tidak terjadi TTL berarti dalam analisa menggunakan program etabs plat lantai
di fungsi kan sebagai shell ya?soalnya sya pernah coba bangunan baja dengan analisa open frame
dan shell pengaruh balok wf nya jadi berbeda malahan perbedaan ratio tegangannya sangat
signifikan,itu yg bener yg mana ya?
-ronaldy –
Juragan:
Bapak/Saudara Ronaldy,
1. Stiffener plate yang dipasang pada balok WF tiap jarak 1 m (seperti gambar di bawah), tidak
termasuk pengaku lateral. Pelat baja tersebut berfungsi untuk mencegah Local Buckling.
Sebenarnya masih ada jenis local buckling yang lain, yaitu tekuk web akibat geser (di daerah
tumpuan), tekuk web akibat beban terpusat, tekuk web searah longitudinal balok.
Ha? Apalagi tuh?
Local Buckling adalah tekuk yang terjadi pada elemen-elemen pelat profil. Untuk WF, elemen-
elemennya ada tiga : sayap atas (top flange), sayap bawah (bottom flange), dan pelat badan (web).
Pada saat menerima momen lentur positif, seluruh top flange akan mengalami tegangan tekan,
seluruh bottom flange akan mengalami tegangan tarik, sementara sebagian pelat badan akan
mengalami tekan dan sebagian lainnya tarik.
Sekedar mengingatkan, bentuk profil baja yang cenderung langsing (tipis) mengakibatkan profil baja
agak-agak sensitif dengan yang namanya tekanan. Hehe.. mirip-mirip ama manusia, kalo udah
tertekan wajahnya jadi tertekuk.. (!?)
3. Penerapan di ETABS
Apakah harus menggunakan pelat tipe shell? Sepengetahuan kami, tipe pelat tidak mempengaruhi
kondisi kekangan lateral pada desain balok WF. Tipe pelat hanya berpengaruh terhadap cara
penyaluran (distribusi) beban ke balok.
Itulah sebabnya tiap tipe pelat (shell, membrane, dan plate) memberikan gaya dalam yang berbeda-
beda terhadap balok.
Sementara untuk mengatur kekangan lateral. Sebenarnya di ETABS (kami menggunakan versi
9.5.0) ada menu Design -> Steel Frame Design -> Lateral Bracing, tetapi setelah kami coba ternyata
tidak ada pengaruhnya. Di bagian Help juga tidak ada penjelasan lebih jauh tentang tool ini. Yang
ada justru lateral bracing untuk composite design.
Tapi, tenang saja, masih ada satu cara lagi yaitu melalui fitur overwite. Setelah melakukan desain,
klik kanan member yang “bermasalah” (rasionya tinggi), kemudian klik overwite.
Kemudian lihat di bagian Unbraced Length Ratio (Minor, LTB). Secara default, nilai ini akan sama
dengan nilai untuk sumbu kuat (Mayor). Nilainya biasanya kurang dari 1 karena ada end offset dari
kolom-kolom tumpuan. Ini artinya balok tersebut hanya dikekang secara lateral di kedua ujung
tumpuan, alias tidak ada kekangan lateral di tengah bentang.
Nilai 0.5 artinya ada kekangan lateral yang diberikan di tengah bentang. Berapa nilai yang
sebaiknya dimasukkan? Disitu dibutuhkan engineering judgement, Tidak ada aturan baku dalam hal
ini.
Itulah sebabnya kita sebaiknya tidak menelan mentah-mentah hasil keluaran program komputer
karena ada banyak hal dalam analisis dan desain yang berkaitan dengan engineering judgement
yang tidak mampu dilakukan oleh komputer canggih sekalipun.
Jadi, bagaimana sebaiknya? Untuk kasus di atas, kalo memang tujuannya untuk mengecek balok
(bukan komposit), saya akan memilih menggunakan tipe pelat “membrane”, karena distribusi
bebannya sesuai tributari (trapesium), dan saya akan mengatur nilai Unbraced Length Ratio sampai
mencapai nilai yang memuaskan namun bisa dipertanggungjawabkan.[]