PENDAHULUAN
Dari sisi penggunaan yang bersifat sementara stoplog akan digunakan pada saat Pintu atau
perangkat lainnya sedang mengalami kerusakan/tidak berfugsi sehingga perlu dilakukannya suatu
perbaikan dn perlu mengeringkan area pintu tersebut, Stoplog itu sendiri biasanya digunakan
bertahap mengikuti ketinggian air yang ada disisi hulu dan hilir saluran.
Berdasarkan bentuk stoplog merupakan suatu konstruksi yang terbuat dari Baja, Kayu atau bahan
lainnya. Yang menyerupai lembaran bertulang dan terdiri dari satu atau beberapa seqment
(tumpukan) sampai mencapai ketinggian tertentu sesuai salurannya.
Dari gambar 1.1 dapat dilihat fungsi stoplog yang menutup saluran penuh yang terdiri dari beberapa
tumpuk daun stoplog yang diperjelas pada gambar 1.2 penurunan daun stoplog dapat ditambah
atau dikurangi menyesuaikan tinggi muka air pada saluran tersebut.
- Maintenance stoplog
Stoplog yang hanya dioperasikan pada saat terjadi kerusakan pada pintu-pintu,
penyaring sampah, turbin dan lainnya yang terpasang pada saluran. Pengoperasian
stoplog tipe ini sangat jarang sekali (hanya pada waktu terjadi perbaikan).
- Emergency stoplog
Stoplog yang dioperasikan sebagai pendukung/backup terhadap suatu perangkat untuk
menahan laju aliran air yang melebihi ketentuan dalam sistem saluran, biasanya pada
saluran intake suatu PLTA. Pengoperasian stoplog tipe emergency ini lebih sering
dibandingkan dengan stoplog untuk tipe maintenance.
- Diversion stoplog
Adalah stoplog yang dioperasikan pada saat pembuatan konstruksi disuatu saluran dan
sebagai penahan aliran air agar tidak masuk ke saluran yang sedang dikerjakan tersebut,
penggunaan tipe stoplog ini hanya sekali yaitu pada saat proses pengerjaan konstruksi
yang jika proses itu selesai stoplog tersebut tidak digunakan lagi.
Dari ketiga tipe stoplog berdasarkan pengoperasian tersebut tentu saja akan mempengaruhi hal-hal
lain yang berkaitan dengan stoplog tersebut antara lain:
- Alat agkat
Penggunaan alat angkat permanen untuk maintenance stoplog dan emergency stoplog
lebih diperlukan jika dibandingkan dengan diversion stoplogs.
1.3 Klasifikasi stoplog
Secara garis besar klasifikasi stoplog terbagi menjadi 2 golongan yang akan mempengaruhi jumlah
dan jenis komponen yang akan diterapkan yaitu:
Unit Stoplog terdiri dari beberapa bagian utama yang memang harus disediakan dan beberapa
bagian pendukung yang keberadaanya sesuai kebutuhan yang direncanakan. Bagian-bagian stoplog
tersebut adalah:
- Bagian Utama
1. Rangka pengarah / Guide frame
2. Daun stoplog / Stoplog leaf
3. Tali pengangkat / Lifting rope
4. Balok pengangkat / Lifting Beam
5. Sistim Alat agkat / Hoists system
- Bagian Pendukung
1. Sistim Penyekat / Seal system - Untuk ukuran menengah dan besar
2. Pelat kelem / clamp plate - Untuk stoplog Kayu / Timber
stoplog
3. Baut stud / Stud bolts - Untuk stoplog kayu / Timber stoplog
4. Roda utama / Main wheel - Untuk ukuran besar
5. Roda pengarah / Guide roller - jika ada
6. Sepatu peluncur / Slide shoe - jika ada
7. Counterweight / Pemberat - jika ada
8. Baut penyekat / Sealing bolts - jika ada
9. Dudukan stoplog / Dogging device - jika ada
10. Penyimpan stoplog / Storage stoplog - jika ada
Bagian-bagian utama dan bagian tersebut diatas akan memiliki ukuran, ketentuan dan spesifikasi
yang lebih detail untuk membantu atau mempermudah proses fabrikasi, procurement, instalasi dan
perawatan/ perbaikan.
2. SPESIFIKASI
Penjelasan secara rinci tentang spesifikasi stoplog disini adalah untuk stoplog yang dibuat dari
konstuksi baja yang memang lebih kompleks dan lebih rumit dari sisi poses pembuatannya sehingga
tiap langkah dari tiap bagian yang dikerjakan memerlukan ketelitian dan perhatian khusus dimulai
dari material yang digunakan sampai proses pemasangan/Instalasi. Rincian spesifikasi tersebut
seperti uraian berikut ini:
Rangka pengarah akan terpasang permanent pada bangunan saluran dengan dicor pada
bagian yang terdapat sauh/Anchor sehingga ragka pengarah bear benar merupakan bagian
dari dinding saluran.
Rangka pengarah juga sebagai dasar dimensi/Pengukuran untuk suatu besaran Bentang (B)
dan tinggi (H) pada suatu unit pintu/Stoplog
Satu set rangka pengarah/Guide frame terdiri dari bagian bagian antara lain seperti:
- Main Beam/Side frame Carbon steel Profile L, H, IWF, UNP dan lainnya.
- Bottom frame Carbon steel Profile L, H, IWF, UNP dan lainnya.
- Roller track frame Carbon steel Profile L, H, IWF, UNP dan lainnya.
- Whell track frame Carbon steel Profile L, H, IWF, UNP dan lainnya.
- Side Seal plate Stainless steel Pelat SUS 304
- Bottom seal plate Stainless steel Pelat SUS 304
- Roller track plate Stainless steel Pelat SUS 304
- Wheel track plate Stainless steel Pelat SUS 304
- Slide frame Stainless steel Pelat SUS 304
- Pengarah roda/Guide rail Carbon steel Square bar
- Penguat/Stiffenner Carbon steel Pelat SS400, A36
- Sauh/Anchor plate Carbon steel Pelat SS400, A36
- Sauh/Anchors bars Carbon steel Round bar
- Sauh/Anchors bolts Carbon steel Round bar
Perhitugan disain rangka pengarah ini didasari oleh pembebanan hydrostatic yang ditimbulkan oleh
ukuran bentang dan tinggi muka air yang direncanakan dan di terima oleh daun stoplog lalu
diteruskan memalui roda atau sepatu pada daun stoplog ke konstruksi rangka pengarah ini. Metode
disain ini menerapkan metode ASD (Allowable stress disain) dimana batasan stress pada material
yang digunakan tidak bisa dilampaui oleh pembebanan yang terjadi sehingga konstruksi dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
2.2 Daun Stoplog/Stoplog Leaf
Daun stoplog Juga terbuat dari material baja karbon (Carbon steel) berupa balok/Beam
standard, pelat dan batang baja dengan kelas baja BJ.37 (PPBBI), yang juga terdapat pelat
anti karat/korosi stainless steel SUS 304 sebagai penyekat/Perapat bagian atasnya yang akan
bersentuhan dengan material karet seal pada bagian bawah stoplog yang terletak pada daun
stoplog tepat diatasnya.
Satu set daun stoplog/stoplog leaf terdiri dari bagian bagian utama antara lain seperti:
Dan satu set daun stoplog/stoplog leaf juga terdapat bagian pendukung antara lain seperti:
Dalam satu set guide frame bisa terdapat beberapa set Daun stoplog yang dipasang
bertumpuk satu demi satu sesuai kebutuhan dalam pengoperasiannya dan sistem penyekat
antara daun stoplog bawah dengan daun stoplog diatasnya dijaga kerapatannya oleh seal
plate (Stainless steel) dan seal karet (Rubber seal) sehingga sedapat mungkin tidak terjadi
kebocoran diantara garis singgung dari keduanya.
Tali pengangkat adalah tali penghubung antara hook pada crane dengan balok
pengangkat /Lifting Beam. Lifting rope berfungsi sebagai penyeimbang gaya pada waktu
mengangkat dan menurunkan daun stoplog agar daun stoplo selalu tegak lurus meluncur
didalam guide frame
Balok pengangkat atau lifting Beam adalah suatu perangkat untuk menaikan dan
menurunkan stoplog oleh karena sifat dari konstruksi stoplog yang di buat seqmental atau
bertumpuk hal ini untuk memudahkan dalam proses mengait toplog agar dapat diangkat bila
seqment stoplog baerada jauh dibawah mendekati dasar saluran, lifting beam juga
dilengkapi 2 pengait yang dapat bergerak melepas atau mengkait pin yang ada pada daun
stoplog.
Lifting beam selalu ada dalam setiap rangkaian stoplog karena persngat tersebut sangat
penting dalam pengoperasian stoplog.
Hoists system adalah perangkat utama pada pengoperasian suatu stoplog dimana kapasitas
berat stoplog, durasi penggunaan stoplog, efektifitas dan biaya ikut mempengaruhi disain
dan perencanaanya. Sistem alat angkat stoplog atau lebih seting disebut crane stoplog akan
terpasang permanent diam atau bergerak untuk melayani beberapa saluran dimana
terdapat stoplog-stoplog akan dioperasikan.
Secara garis besar crane stoplog terbagi menjadi beberapa tipe yaitu:
Proses Instalasi pada unit stoplog terletak pada pemasangan guide frame saat sebelum dilakukannya
pengecoran pada dinding saluran, hal yang paling mendasar dalam proses ini adalah tentang
pembacaan gambar disain/gambar kerja dimana terdapat penjelasan mengenai arah aliran air,
ukuran bentang bersih (B) dan tinggi saluran (H) juga posisi anchor yang akan terhubung ke
pembesian pada dinding saluran, adapun tahapan yang harus dilakukan dalam proses ini adalah:
Yaitu memastikan bahwa ukuran saluran memang benar dan memungkinkan untuk
dipasangnya set guide frame yang telah difabrikasi. Ukuran yang di ukur adalah Bentang dari
dinding kiri dan kanan, tinggi saluran, Lubang blockout bagian bawah, lubang blokout
bagian samping dan kerataan permukaan lantai.
Yaitu pembersihan area dimana Guide frame akan dipasang, area harus benar-benar bersih
dari kotoran sisa pengecoran dinding, batu-batu, besi, sampah kertas/plastik, kayu dan
lainnya. Agar tidak terjadi kesulitan jika guide frame sudah diturunkan dan benda-benda
tersebut akan mengganjal.
Bagian dari guide frame yang pertama kali diturunkan adalah Bottom frame karena terletak
dibagian yang paling dasar/bawah dan juga berfungsi sebagai pengikat/pemegang dari side
frame kiri dan kanan. Pada waktu pemasangan bottom frame ini harus melakukan proses
sebagai berikut:
1. Melihat dan membaca gambar kerja untuk mengetahui kearah mana bottom
frame akan di hadapkan dengan memperhatikan tanda aliran (Flow)
2. Mengukur jarak jarak antara badan bottom frame dengan blockout dan lantai
saluran.
3. Memastikan terhubungnya sauh/Amchor pada bottom frame terhubung ke
pembesian pada lantai dan dinding saluran.
4. Memeriksa jarak-jarak yang ada pada gambar kerja
5. Memastikan kelurusan antara bottom frame yang melintang dengan bentang
saluran.
6. Memastikan kerataan antara pelat bottom seal dengan permukaan lantai
saluran.
Bagian selanjutnya dari guide frame yang diturunkan adalah side frame karena terletak tepat
diatas dan terhubung degan bottom frame juga berfungsi sebagai side frame kiri dan kanan.
Dipasang pada waktu bersamaan dan dalam proses ini harus langkah yang harus dilakukan
adalah:
1. Melihat dan membaca gambar kerja untuk mengetahui kearah mana side frame
akan di hadapkan dengan memperhatikan tanda aliran (Flow)
2. Mengukur jarak jarak antara badan side frame dengan blockout dan dinding
saluran.
3. Memastikan terhubungnya sauh/Amchor pada side frame terhubung ke
pembesian pada dinding saluran kiri dan kanan.
4. Memeriksa jarak-jarak yang ada pada gambar kerja
5. Memastikan kelurusan antara side frame yang berdiri dengan dinding tinggi
saluran.
6. Memastikan kerataan antara pelat side seal dengan permukaan dindingi saluran.
7. Mengukur jarak bentang bersih (B) dalam toleransi 0.01 mm
8. Mengukur jarak Tinggi (H) dan kelurusan antara pelat dari frame kiri dan frae
kanan dalam toleransi 0.01 mm
9. Memeriksa ketegak lurusan antara side frame terhadap bottom frame (Kiri dan
Kanan).
10. Memastikan Kekokohan sementara dari guide frame yang sudah di tempatkan
dalam ikatan-ikatan satu sama lain.
11. Menyiapkan peralatan penahan gerakan dan getaran saat akan dilakukannya
pengecoran seperti kayu-kayu penyanggah frame kiri dan kanan, kawat-kawat
pengikat, balok penahan bentang dll.
Metode instalasi untuk bagian ini relatif sama dengan metode yang di terapkan pada
installasi side frame.
3.6 Pengecoran
Jika semua hal yang diuraikan sebelumnya telah dilakukan maka proses instalasi dilanjutkan
dengan proses pengecoran. Yaitu pengisian rongga-rongga kosong pada blockout dengan
pengecoran (concrete).
1. Pengisian concrete dimulai pada bagian bawah yaitu pada bottom frame
Pastikan semua concrete yang dituangkan terbagi merata dan penuh mengisi
semua rongga pada blokout bottom frame.
2. Pengisian concrete selanjutnya yaitu pada rongga blockut side frame. Dilakukan
dari atas agar concrete penuh padat turun ke bawah hingga menyatu dengan
conrete yang ada pada rongga blockout bottom frame.
3. Setelah proses pengisian concrete pada rongga blockut selesai dan memastikan
bahwa semua rongga terisi penuh kegiatan berhenti sementara sampai concrete
mengering dan mengikat konstruksi guide frame ke dinding dan lantai saluran.
4. Setelah memastikan concrete sudah mengering dan mengikat kuat maka
lakukan pembersihan dari sisa-sisa pengecoran yang menempel pada pelat seal.
4. PENGOPERASIAN STOPLOG
Stoplog sebagai peralatan pendukung dan pelengkap memang lebih jarang dioperasikan
dibandingkan dengan Pintu-pintu, Pompa atau alat pengangkat sampah otomatis namun demikian
pengoperasian unit stoplog adalah juga merupakan hal yang penting pada suatu sistem saluran
terutama pada saat keadaan darurat (Banjir). Petunjuk pengoperasian stoplog disini adalah merujuk
pada langkah-langkah yang harus dilakukan pada saat operator/Teknisi akan menngunakan stoplog.
Langkah penurunan stoplog adalah saat dimana daun stoplog akan digunakan sebagai
pemutus aliran pada saluran, daun stoplog ditempatkan dan diturunkan pada guide frame
yang diinginkan. Hal yang harus dilakukan adalah:
1. Mempersiapkan Lifting rope dan lifting Beam dan mengaitkan nya pada hook
Hoists.
2. Menurun kan lifting beam sampai mententuh stoplog dan pastikan pengait
lifting pada beam tersangkut pada pin stoplog.
3. Angkat lifting beam perlahan dan jika gerakan terasa tersedat turunkan kembali
Lakukan ber ulang kali sampai stoplog tertarik keatas dengan lancar.
4. Bersihkan daun stoplog dari kotoran dan lumpur terutama pada bagian seal
Membersihkan stoplog dengan penyemprotan air bersih
5. Letakan daun stoplog yang sudah keluar dari guide frame di tempat yang telah
disediakan misalnya Stoplog storage (Gudang) atau Wagon stack (Kereta
Stoplog).
6. Kembali melakukan hal no. 2,3,4 dan no.5 pada daun stoplog lainnya.
Perawatan unit stoplog dan lifting beam secara berkala mengikuti ketentuan periode sebagai
berikut:
- Pembersihan dan pencucian daun stoplog dengan cara menyemrotkan air bersih ke
badan stoplog secara keseluruhan.
Perbaikan yang diterangkan disini adalah perbaikan untuk mengembalikan fungsi stoplog dari
kerusakan disebagian badan atau komponen nya. Dan bagaimana cara memperbaiki agar sedapat
mungkin stoplog kembali dapat di fungsikan.
Secara garis besar perbaikan unit stoplog disini dapat dikelompokan menjadi beberapa kelompok
pengerjaan yaitu:
Adalah memperbaiki badan stoplog (Beam dan Skin plate) yang biasanya karena mengalami
korosi. Perbaikan dilakukan dengan proses pemotongan/Pembuangan bagian yang rusak lalu
menggantikan dengan material yang baru dengan cara pengelasan. perbaikan ini disebut
pekerjaan Body repair. Dan spesifikasi khusus pengelasan mengikuti ketentuan berikut ini:
a. Shield Metal Arc Welding (SMAW) Filler Electrode – AWS E7016 – E7018 (USA)
b. Gas Metal Arc Welding (GMAW/MIG) Gas CO2 Filler Electrode – AWS ER70 S 6
Adalah memperbaiki cat/Warna pada badan stoplog (Beam dan Skin plate) yang biasanya
karena usia pakai. Perbaikan dilakukan dengan proses pembersihan/Pengupasan cat yang
lama lalu menggantikan dengan cat yang baru. perbaikan ini disebut pekerjaan re-painting
Adalah mengganti dan membuat ulang komponen-komponen yang ada pada stoplog yang
bersifat assembly atau copotan seperti:
Proses ini adalah pekerjaan yang melibatkan manufactur tertentu untuk mengadakannya.