Anda di halaman 1dari 14

1.

PENDAHULUAN

1.1 Definisi Stoplog


Stoplog adalah suatu perangkat atau perlengkapan dalam suatu sistem saluran terbuka baik untuk
drainase, irigasi, water treatment ataupun pembangkit listrik (PLTA), fungsi kerja stoplog sama
dengan fungsi kerja pintu air, yaitu sebagai penyekat atau pemutus aliran salam suatu saluran.
Hanya sja dalam segi penggunaan nya stoplog bersifat (temporary) pengganti pintu air sementara.

Dari sisi penggunaan yang bersifat sementara stoplog akan digunakan pada saat Pintu atau
perangkat lainnya sedang mengalami kerusakan/tidak berfugsi sehingga perlu dilakukannya suatu
perbaikan dn perlu mengeringkan area pintu tersebut, Stoplog itu sendiri biasanya digunakan
bertahap mengikuti ketinggian air yang ada disisi hulu dan hilir saluran.

Berdasarkan bentuk stoplog merupakan suatu konstruksi yang terbuat dari Baja, Kayu atau bahan
lainnya. Yang menyerupai lembaran bertulang dan terdiri dari satu atau beberapa seqment
(tumpukan) sampai mencapai ketinggian tertentu sesuai salurannya.

Gambar 1.1 – Stoplog arrangement


Gambar 1.2 – Daun stoplog per seqment

Dari gambar 1.1 dapat dilihat fungsi stoplog yang menutup saluran penuh yang terdiri dari beberapa
tumpuk daun stoplog yang diperjelas pada gambar 1.2 penurunan daun stoplog dapat ditambah
atau dikurangi menyesuaikan tinggi muka air pada saluran tersebut.

1.2 Tipe pengoperasian stoplog


Secara garis besar pengoperasian stoplog terbagi menjadi beberapa tipe yang didasari dari waktu
penggunaannya yaitu:

- Maintenance stoplog
Stoplog yang hanya dioperasikan pada saat terjadi kerusakan pada pintu-pintu,
penyaring sampah, turbin dan lainnya yang terpasang pada saluran. Pengoperasian
stoplog tipe ini sangat jarang sekali (hanya pada waktu terjadi perbaikan).

- Emergency stoplog
Stoplog yang dioperasikan sebagai pendukung/backup terhadap suatu perangkat untuk
menahan laju aliran air yang melebihi ketentuan dalam sistem saluran, biasanya pada
saluran intake suatu PLTA. Pengoperasian stoplog tipe emergency ini lebih sering
dibandingkan dengan stoplog untuk tipe maintenance.

- Diversion stoplog
Adalah stoplog yang dioperasikan pada saat pembuatan konstruksi disuatu saluran dan
sebagai penahan aliran air agar tidak masuk ke saluran yang sedang dikerjakan tersebut,
penggunaan tipe stoplog ini hanya sekali yaitu pada saat proses pengerjaan konstruksi
yang jika proses itu selesai stoplog tersebut tidak digunakan lagi.

Dari ketiga tipe stoplog berdasarkan pengoperasian tersebut tentu saja akan mempengaruhi hal-hal
lain yang berkaitan dengan stoplog tersebut antara lain:

- Disain dan konstruksi


Perhitungan disain dan pengunaan material pada konstruksi emergency stoplog tentu
jauh lebih mahal jika dibandiungkan pada disain, material dan konstruksi pada diversion
stoplog karena diversion stoplog bersifat sekali pakai.

- Alat agkat
Penggunaan alat angkat permanen untuk maintenance stoplog dan emergency stoplog
lebih diperlukan jika dibandingkan dengan diversion stoplogs.
1.3 Klasifikasi stoplog
Secara garis besar klasifikasi stoplog terbagi menjadi 2 golongan yang akan mempengaruhi jumlah
dan jenis komponen yang akan diterapkan yaitu:

1. Stoplog kayu / Timber stoplog / wooden stoplogs.


Adalah stoplog yang terbuat dari balok kayu yang ditumpuk dan diikat dengan pelat
baja/clam plate.

2. Welded Steel stoplog


Adalah stoplog yang dibuat dari konstuksi baja berupa pelat atau beam standar baja
tertentu.

1.4 Bagian-bagian stoplog


Pengertian Suatu unit stoplog mirip dengan pengertian suatu unit pintu air hanya saja pada bagian
tertentu bisa menjadi berbeda untuk penyebutannya per bagian, misalnya satu unit pintu terdiri dari
satu set guide frame, satu set daun pintu, dan satu set alat angkat namun tidak demikian pada
stoplog untuk satu unit stoplog pada satu saluran bukan berarti terdiri dari satu set guide frame dan
satu set daun stoplog juga satu set alat angkat. Hal ini karena penggunaan daun stoplog dapat
dipinda-pindah dari guide frame satu ke guide frame lainnya sesuai saluran mana yang
membutuhkan dan alat angkat pun bisa untuk melayani semua guide frame.

Unit Stoplog terdiri dari beberapa bagian utama yang memang harus disediakan dan beberapa
bagian pendukung yang keberadaanya sesuai kebutuhan yang direncanakan. Bagian-bagian stoplog
tersebut adalah:

- Bagian Utama
1. Rangka pengarah / Guide frame
2. Daun stoplog / Stoplog leaf
3. Tali pengangkat / Lifting rope
4. Balok pengangkat / Lifting Beam
5. Sistim Alat agkat / Hoists system

- Bagian Pendukung
1. Sistim Penyekat / Seal system - Untuk ukuran menengah dan besar
2. Pelat kelem / clamp plate - Untuk stoplog Kayu / Timber
stoplog
3. Baut stud / Stud bolts - Untuk stoplog kayu / Timber stoplog
4. Roda utama / Main wheel - Untuk ukuran besar
5. Roda pengarah / Guide roller - jika ada
6. Sepatu peluncur / Slide shoe - jika ada
7. Counterweight / Pemberat - jika ada
8. Baut penyekat / Sealing bolts - jika ada
9. Dudukan stoplog / Dogging device - jika ada
10. Penyimpan stoplog / Storage stoplog - jika ada

Bagian-bagian utama dan bagian tersebut diatas akan memiliki ukuran, ketentuan dan spesifikasi
yang lebih detail untuk membantu atau mempermudah proses fabrikasi, procurement, instalasi dan
perawatan/ perbaikan.
2. SPESIFIKASI
Penjelasan secara rinci tentang spesifikasi stoplog disini adalah untuk stoplog yang dibuat dari
konstuksi baja yang memang lebih kompleks dan lebih rumit dari sisi poses pembuatannya sehingga
tiap langkah dari tiap bagian yang dikerjakan memerlukan ketelitian dan perhatian khusus dimulai
dari material yang digunakan sampai proses pemasangan/Instalasi. Rincian spesifikasi tersebut
seperti uraian berikut ini:

2.1 Rangka pengarah / Guide frame


Terbuat dari material baja karbon (Carbon steel) berupa balok/Beam standard, pelat dan
batang baja dengan kelas baja BJ.37 (PPBBI), juga terdapat pelat anti karat/korosi stainless
steel SUS 304 sebagai penyekat/Perapat yang akan bersentuhan dengan material karet seal
yng terdapat pada daun stoplog.

Rangka pengarah akan terpasang permanent pada bangunan saluran dengan dicor pada
bagian yang terdapat sauh/Anchor sehingga ragka pengarah bear benar merupakan bagian
dari dinding saluran.

Rangka pengarah juga sebagai dasar dimensi/Pengukuran untuk suatu besaran Bentang (B)
dan tinggi (H) pada suatu unit pintu/Stoplog

Satu set rangka pengarah/Guide frame terdiri dari bagian bagian antara lain seperti:

- Main Beam/Side frame Carbon steel Profile L, H, IWF, UNP dan lainnya.
- Bottom frame Carbon steel Profile L, H, IWF, UNP dan lainnya.
- Roller track frame Carbon steel Profile L, H, IWF, UNP dan lainnya.
- Whell track frame Carbon steel Profile L, H, IWF, UNP dan lainnya.
- Side Seal plate Stainless steel Pelat SUS 304
- Bottom seal plate Stainless steel Pelat SUS 304
- Roller track plate Stainless steel Pelat SUS 304
- Wheel track plate Stainless steel Pelat SUS 304
- Slide frame Stainless steel Pelat SUS 304
- Pengarah roda/Guide rail Carbon steel Square bar
- Penguat/Stiffenner Carbon steel Pelat SS400, A36
- Sauh/Anchor plate Carbon steel Pelat SS400, A36
- Sauh/Anchors bars Carbon steel Round bar
- Sauh/Anchors bolts Carbon steel Round bar

Perhitugan disain rangka pengarah ini didasari oleh pembebanan hydrostatic yang ditimbulkan oleh
ukuran bentang dan tinggi muka air yang direncanakan dan di terima oleh daun stoplog lalu
diteruskan memalui roda atau sepatu pada daun stoplog ke konstruksi rangka pengarah ini. Metode
disain ini menerapkan metode ASD (Allowable stress disain) dimana batasan stress pada material
yang digunakan tidak bisa dilampaui oleh pembebanan yang terjadi sehingga konstruksi dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
2.2 Daun Stoplog/Stoplog Leaf

Daun stoplog Juga terbuat dari material baja karbon (Carbon steel) berupa balok/Beam
standard, pelat dan batang baja dengan kelas baja BJ.37 (PPBBI), yang juga terdapat pelat
anti karat/korosi stainless steel SUS 304 sebagai penyekat/Perapat bagian atasnya yang akan
bersentuhan dengan material karet seal pada bagian bawah stoplog yang terletak pada daun
stoplog tepat diatasnya.

Satu set daun stoplog/stoplog leaf terdiri dari bagian bagian utama antara lain seperti:

- Main beam Carbon steel Profile L, H, IWF, UNP dan lainnya.


- Side beam Carbon steel Profile L, H, IWF, UNP dan lainnya.
- Skin plate Carbon steel Pelat SS400, A36
- Lifting Lug Carbon steel Pelat SS400, A36
- Lifting Pin Carbon steel Shaft S45C/ ST60
- Penguat/Stiffenner Carbon steel Pelat SS400, A36
- Seal pad Carbon steel Pelat SS400, A36 (Pelat Strip)
- Top Seal plate Stainless steel Pelat SUS 304
- Side seal Rubber Neoprene rubber (Shore 70-80)
- Bottom seal Rubber Neoprene rubber (Shore 70-80)
- Seal Clamp Carbon steel Pelat SS400, A36 (Pelat Strip)
- Bolts Carbon steel/Stainlles G.8.8 / SUS 304 Counterzink Bolts

Dan satu set daun stoplog/stoplog leaf juga terdapat bagian pendukung antara lain seperti:

- Side roller Carbon steel Shaft S45C/ ST60


- Main wheel Carbon steel Shaft S45C/ ST60 atau steel casting
- Slide shoe Steel Casting Bronze LBC 3 Machining
- Slide shoe Plsticks+Nilon Teflon
- Tapper shoe/Lock shoe Carbon steel Plate SS400, A36

Dalam satu set guide frame bisa terdapat beberapa set Daun stoplog yang dipasang
bertumpuk satu demi satu sesuai kebutuhan dalam pengoperasiannya dan sistem penyekat
antara daun stoplog bawah dengan daun stoplog diatasnya dijaga kerapatannya oleh seal
plate (Stainless steel) dan seal karet (Rubber seal) sehingga sedapat mungkin tidak terjadi
kebocoran diantara garis singgung dari keduanya.

2.3 Tali pengangkat /Lifting Rope

Tali pengangkat adalah tali penghubung antara hook pada crane dengan balok
pengangkat /Lifting Beam. Lifting rope berfungsi sebagai penyeimbang gaya pada waktu
mengangkat dan menurunkan daun stoplog agar daun stoplo selalu tegak lurus meluncur
didalam guide frame

Spesifikasi lifiting rope adalah:

- Steel wire rope Wire steel 1760, Dyform


- Hanger ring Carbon steel Roundbar
- Wirerope Wedge High grade steel Factory standard
2.4 Balok Pengangkat/Lifting Beam

Balok pengangkat atau lifting Beam adalah suatu perangkat untuk menaikan dan
menurunkan stoplog oleh karena sifat dari konstruksi stoplog yang di buat seqmental atau
bertumpuk hal ini untuk memudahkan dalam proses mengait toplog agar dapat diangkat bila
seqment stoplog baerada jauh dibawah mendekati dasar saluran, lifting beam juga
dilengkapi 2 pengait yang dapat bergerak melepas atau mengkait pin yang ada pada daun
stoplog.

Satu set lifting beam terdiri dari beberapa bagian yaitu:

- Main frame Carbon steel Profile L, H, IWF, UNP dan lainnya.


- Guide roller Carbon steel Shaft S45C/ ST60
- Lifting hook Carbon steel Pelat SS400, A36
- Slide shoe Steel Casting Bronze LBC 3 Machining
- Counterweight Carbon steel Pelat SS400, A36

Lifting beam selalu ada dalam setiap rangkaian stoplog karena persngat tersebut sangat
penting dalam pengoperasian stoplog.

2.5 Sistem alat angkat/hoist system

Hoists system adalah perangkat utama pada pengoperasian suatu stoplog dimana kapasitas
berat stoplog, durasi penggunaan stoplog, efektifitas dan biaya ikut mempengaruhi disain
dan perencanaanya. Sistem alat angkat stoplog atau lebih seting disebut crane stoplog akan
terpasang permanent diam atau bergerak untuk melayani beberapa saluran dimana
terdapat stoplog-stoplog akan dioperasikan.

Secara garis besar crane stoplog terbagi menjadi beberapa tipe yaitu:

- Portal crane stoplog


Rangkaian alat angkat stoplog tipe ini adalah yang paling sederhana yang hanya terdiri
dari 1, 2 atau 3 tiang penyanggah dan balok portal yang dapat dibongkar pasang (Knock
down). Crane jenis ini biasanya untuk pegoperasian stoplog yang hanya sekali digunakan
atau untuk stoplog yang bobotnya ringan.

- Monorail crane stoplog


Rangkaian alat angkat yang terdiri dari Tiang kolom, beam kantilever dan monoral track
sebagai pengarah alat angkat nya (Hoists) secara konstruksi crane tipe ini adalah crae
yang diam terpasang dan yang bergerak hanya mesin pengangkatnya saja.

- Gantry crane stoplog


Adalah rangkaian alat angkat yang secara mesin dan secara konstruksi dapat bergerak
dari satu slot stoplog ke slot stoplog lainnya dalam satu garis layanan crane jenis ini
biasanya digunakan unruk stoplog-stoplog yang berukuran besar.
3. METODE INSTALLASI
Metode instalasi yang akan akan dijelaskan ini adalah tata cara untuk pemasangan suatu unit stoplog
yang akan terpasang secara permanen pada bangunan atau saluran dan terikat oleh sistim
pengecoran beton (Concrete)

Proses Instalasi pada unit stoplog terletak pada pemasangan guide frame saat sebelum dilakukannya
pengecoran pada dinding saluran, hal yang paling mendasar dalam proses ini adalah tentang
pembacaan gambar disain/gambar kerja dimana terdapat penjelasan mengenai arah aliran air,
ukuran bentang bersih (B) dan tinggi saluran (H) juga posisi anchor yang akan terhubung ke
pembesian pada dinding saluran, adapun tahapan yang harus dilakukan dalam proses ini adalah:

3.1 Pengukuran dan pemeriksaan Area kerja

Yaitu memastikan bahwa ukuran saluran memang benar dan memungkinkan untuk
dipasangnya set guide frame yang telah difabrikasi. Ukuran yang di ukur adalah Bentang dari
dinding kiri dan kanan, tinggi saluran, Lubang blockout bagian bawah, lubang blokout
bagian samping dan kerataan permukaan lantai.

3.2 Pembersihan area kerja

Yaitu pembersihan area dimana Guide frame akan dipasang, area harus benar-benar bersih
dari kotoran sisa pengecoran dinding, batu-batu, besi, sampah kertas/plastik, kayu dan
lainnya. Agar tidak terjadi kesulitan jika guide frame sudah diturunkan dan benda-benda
tersebut akan mengganjal.

3.3 Pemasangan Bottom frame

Bagian dari guide frame yang pertama kali diturunkan adalah Bottom frame karena terletak
dibagian yang paling dasar/bawah dan juga berfungsi sebagai pengikat/pemegang dari side
frame kiri dan kanan. Pada waktu pemasangan bottom frame ini harus melakukan proses
sebagai berikut:

1. Melihat dan membaca gambar kerja untuk mengetahui kearah mana bottom
frame akan di hadapkan dengan memperhatikan tanda aliran (Flow)
2. Mengukur jarak jarak antara badan bottom frame dengan blockout dan lantai
saluran.
3. Memastikan terhubungnya sauh/Amchor pada bottom frame terhubung ke
pembesian pada lantai dan dinding saluran.
4. Memeriksa jarak-jarak yang ada pada gambar kerja
5. Memastikan kelurusan antara bottom frame yang melintang dengan bentang
saluran.
6. Memastikan kerataan antara pelat bottom seal dengan permukaan lantai
saluran.

3.4 Pemasangan Side frame

Bagian selanjutnya dari guide frame yang diturunkan adalah side frame karena terletak tepat
diatas dan terhubung degan bottom frame juga berfungsi sebagai side frame kiri dan kanan.
Dipasang pada waktu bersamaan dan dalam proses ini harus langkah yang harus dilakukan
adalah:

1. Melihat dan membaca gambar kerja untuk mengetahui kearah mana side frame
akan di hadapkan dengan memperhatikan tanda aliran (Flow)
2. Mengukur jarak jarak antara badan side frame dengan blockout dan dinding
saluran.
3. Memastikan terhubungnya sauh/Amchor pada side frame terhubung ke
pembesian pada dinding saluran kiri dan kanan.
4. Memeriksa jarak-jarak yang ada pada gambar kerja
5. Memastikan kelurusan antara side frame yang berdiri dengan dinding tinggi
saluran.
6. Memastikan kerataan antara pelat side seal dengan permukaan dindingi saluran.
7. Mengukur jarak bentang bersih (B) dalam toleransi 0.01 mm
8. Mengukur jarak Tinggi (H) dan kelurusan antara pelat dari frame kiri dan frae
kanan dalam toleransi 0.01 mm
9. Memeriksa ketegak lurusan antara side frame terhadap bottom frame (Kiri dan
Kanan).
10. Memastikan Kekokohan sementara dari guide frame yang sudah di tempatkan
dalam ikatan-ikatan satu sama lain.
11. Menyiapkan peralatan penahan gerakan dan getaran saat akan dilakukannya
pengecoran seperti kayu-kayu penyanggah frame kiri dan kanan, kawat-kawat
pengikat, balok penahan bentang dll.

3.5 Pemasangan Roller track frame / Wheel track frame

Metode instalasi untuk bagian ini relatif sama dengan metode yang di terapkan pada
installasi side frame.

3.6 Pengecoran

Jika semua hal yang diuraikan sebelumnya telah dilakukan maka proses instalasi dilanjutkan
dengan proses pengecoran. Yaitu pengisian rongga-rongga kosong pada blockout dengan
pengecoran (concrete).

1. Pengisian concrete dimulai pada bagian bawah yaitu pada bottom frame
Pastikan semua concrete yang dituangkan terbagi merata dan penuh mengisi
semua rongga pada blokout bottom frame.

2. Pengisian concrete selanjutnya yaitu pada rongga blockut side frame. Dilakukan
dari atas agar concrete penuh padat turun ke bawah hingga menyatu dengan
conrete yang ada pada rongga blockout bottom frame.

3. Setelah proses pengisian concrete pada rongga blockut selesai dan memastikan
bahwa semua rongga terisi penuh kegiatan berhenti sementara sampai concrete
mengering dan mengikat konstruksi guide frame ke dinding dan lantai saluran.
4. Setelah memastikan concrete sudah mengering dan mengikat kuat maka
lakukan pembersihan dari sisa-sisa pengecoran yang menempel pada pelat seal.

5. Melakukan pengukuran ulang terhadap jarak-jarak utama, kelurusan dan


kerataan guide frame.

4. PENGOPERASIAN STOPLOG
Stoplog sebagai peralatan pendukung dan pelengkap memang lebih jarang dioperasikan
dibandingkan dengan Pintu-pintu, Pompa atau alat pengangkat sampah otomatis namun demikian
pengoperasian unit stoplog adalah juga merupakan hal yang penting pada suatu sistem saluran
terutama pada saat keadaan darurat (Banjir). Petunjuk pengoperasian stoplog disini adalah merujuk
pada langkah-langkah yang harus dilakukan pada saat operator/Teknisi akan menngunakan stoplog.

Tahapan pengoperasian stoplog ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu:

4.1 Penurunan daun stoplog

Langkah penurunan stoplog adalah saat dimana daun stoplog akan digunakan sebagai
pemutus aliran pada saluran, daun stoplog ditempatkan dan diturunkan pada guide frame
yang diinginkan. Hal yang harus dilakukan adalah:

1. Mempersiapkan daun stoplog yang akan diturunkan ke dekat saluran


2. Mempersiapkan Lifting rope dan lifting Beam dan mengaitkan nya pada hook
Hoists
3. Membersihkan saluran dari sampah-sampah kaku sperti Kayu/Bambu plastik dll.
4. Memposisikan lifting beam ke atas lifting Pin daun stoplog yang akan
diturunkan.
5. Mengangkat daun stoplog yang sudah terkait pada lifting beam setinggi ± 0.5mtr
6. Posisikan daun stoplog tepat pada saluran dan slot guide frame
7. Menurunkan daun stoplog secara perlahan dan pastikan roda pengarah selalu
pada rail
8. Jika daun stoplog sudah menyentuh dasar langkan penurunan diteruskan sampai
kait lifting beam terlepas dari stoplog.
9. Setelah lifting beam terpisah dari stoplog angkat kembali ke atas dan lanjutkan
untuk pengangkatan daun stoplog selanjut nya.
10. Penggunaan/Penurunan daun stoplog hendak nya sesuai denga kebutuhan dan
menyesuaikan tinggi muka air jadi penurunan stoplog tidak selalu harus
mencapai tinggi saluran jika elevasi air jauh dibawah dek layanan.

4.2 Pengangkatan daun stoplog


Langkah pengangkatan stoplog adalah saat dimana daun stoplog selesai digunakan dan akan
disimpan pada tempat yang telah disiapkan. dan Hal yang harus dilakukan adalah:

1. Mempersiapkan Lifting rope dan lifting Beam dan mengaitkan nya pada hook
Hoists.
2. Menurun kan lifting beam sampai mententuh stoplog dan pastikan pengait
lifting pada beam tersangkut pada pin stoplog.
3. Angkat lifting beam perlahan dan jika gerakan terasa tersedat turunkan kembali
Lakukan ber ulang kali sampai stoplog tertarik keatas dengan lancar.
4. Bersihkan daun stoplog dari kotoran dan lumpur terutama pada bagian seal
Membersihkan stoplog dengan penyemprotan air bersih
5. Letakan daun stoplog yang sudah keluar dari guide frame di tempat yang telah
disediakan misalnya Stoplog storage (Gudang) atau Wagon stack (Kereta
Stoplog).
6. Kembali melakukan hal no. 2,3,4 dan no.5 pada daun stoplog lainnya.

5. PERAWATAN UNIT STOPLOG


Perawatan unit stoplog dapat dilakukan secara langsung dan secara berkala, secara langsung artinya
saat stoplog sedang dipersiapkan atau setelah digunakan biasanya dilakukan pemeriksaan visual
terhadap. Pelumasan roda-roda, pelumasan kawat baja dan bagian bagian yang bergerak pada
stoplog dan lifting beam yang butuh pelumasan, sedangkan perawatan secara berkala adalah
perawatan yang memang sudah diagendakan yang biaanya mengikuti agenda perawatan dan
perbaikan secara keseluruhan pada sistem instalasi.

Perawatan unit stoplog dan lifting beam secara berkala mengikuti ketentuan periode sebagai
berikut:

5.1 Perawatan Lifting rope

- Pemeriksaan Terhadap Korosi pada Kawat Baja

- Memeriksa baut-baut pengikat pada shackel

- Memeriksa korosi pada ring penggantung

- Memberi pelumasan pada kawat baja

- Pemeriksaan dilakukan sekurangnya setiap 6 (Enam) bulan atau setiap penggunaan

5.2 Perawatan Lifting Beam

- Pemeriksaan Terhadap Korosi pada badan /Beam

- Melakukan Pengecatan setempat terhadap badan yang mengalami korosi

- Memeriksa kelurusan badan lifting beam terhadap guide frame

- Memeriksa lengkungan badan lifting beam

- Pemeriksaan pelumasan Pin Pengait pada lifting rope

- Pemeriksaan gerakan Pengait kiri dan kanan

- Pemeriksaan gerakan dari pemberat untuk menguci pengait

- Penyetelan jarak lengan pemberat terhadap pengait

- Pemeriksaan pelumasan Pengait stoplog (Hook)

- Pemeriksaan terhadap putaran roda-roda


- Pemeriksaan terhadap pelumasan roda-roda

- Pemeriksaan kelurusan roda-roda terhadap rail pada guide frame

- Pemeriksaan terhadap keausan sepatu peluncur

- Pengukuran sepatu peluncur dan penambahan Seam plate

- Pemeriksaan kekencangan baut-baut pengikat

- Pemeriksaan dilakukan sekurangnya setiap 6 (Enam) bulan atau setiap penggunaan

5.2 Perawatan Daun stoplog

- Pembersihan dan pencucian daun stoplog dengan cara menyemrotkan air bersih ke
badan stoplog secara keseluruhan.

- Pemeriksaan Terhadap Korosi pada badan /Beam dan skin plate.

- Pemeriksaan terhadap korosi pada seal clamp.

- Pemeriksaan tehadap kondisi Rubber seal kekasaran dan elastisitas/flexibilitas.

- Pemeriksaan baut-baut seal.

- Pemeriksaan terhadap kondisi cat yang kusam dan mengelupas.

- Pemeriksaan kelurusan badan stoplog terhadap guide frame.

- Pemeriksaan terhadap putaran roda-roda

- Pemeriksaan terhadap pelumasan roda-roda

- Pemeriksaan kelurusan roda-roda terhadap rail pada guide frame

- Pemeriksaan terhadap keausan sepatu peluncur

- Pengukuran sepatu peluncur dan penambahan Seam plate

- Pemeriksaan kekencangan baut-baut pengikat

- Pemeriksaan dilakukan sekurangnya setiap 6 (Enam) bulan atau setiap penggunaan.

5.3 Perawatan Guide frame

- Pemeriksaan Terhadap Korosi pada badan /Beam Guide frame

- Pemeriksaan terhadap kondisi cat yang kusam dan mengelupas.

- Pemeriksaan dilakukan sekurangnya setiap 1 (Satu) Tahun

5.4 Perawatan Konstruksi Monorail Crane

- Pemeriksaan Terhadap Korosi pada badan /Beam Monorail crane


- Pemeriksaan Terhadap Korosi pada Column/Tiang crane

- Pemeriksaan Terhadap kabel-kabel (Jika ada) dan penggatian

- Pemeriksaan terhadap kondisi cat yang kusam dan mengelupas.

- Pemeriksaan dilakukan sekurangnya setiap 1 (Satu) Tahun

5.5 Perawatan Troley / wire rope hoists

- Pemeriksaan Terhadap Korosi pada badan hoists

- Pemeriksaan Terhadap korosi pada badan hook

- Pemeriksaan dan pelumasan bearing-bearing pada hook

- Pemeriksaan terhadap pelumasan pada gearbox

- Pemeriksaan terhadap kondisi wire rope

- Pemeriksaan terhadap putaran roda-roda trolley

- Pemeriksaan stopper bumper/Stopper plate pada trolley

- Pemeriksaan putaran bantalan/Bearing

- Pemeriksaan terhadap putaran motor pada drum

- Pemeriksaan terhadap brake pada motor drum

- Pemeriksaan Guide rope pada Drum

- Pemeriksaan shacle pada wire rope

- Pemeriksaan terhadap kondisi rope sheave

- Pemeriksaan putaran rope sheave

- Pemeriksaan bearing pada rope sheave

- Pemeriksaan gulungan wire rope ada drum

- Pemeriksaan terhadap putaran motor pada trolley

- Pemeriksaan baut-baut pengikat pada unit hoists

- Pemeriksaan terhadap brake pada motor trolley

- Pemeriksaan terhadap komponen pada Box panel

- Pemeriksaan terhadap Arus, Tahanan dan tegangan pada panel

- Pemeriksaan terhadap Kabel-kabel Power

- Pemeriksaan dan penggantian konektor kabel power

- Pemeriksaan terhadap kabel-kabel kontrol

- Pemeriksaan dan penggantian konektor kable control


- Pemeriksaan terhadap Rail Pembawa kabel atau cable track

- Pemeriksaan terhadap Pendant control

- Pemeriksaan dilakukan sekurangnya setiap 2 (Dua) Tahun

6. PERBAIKAN UNIT STOPLOG DAN KELENGKAPANNYA

Perbaikan yang diterangkan disini adalah perbaikan untuk mengembalikan fungsi stoplog dari
kerusakan disebagian badan atau komponen nya. Dan bagaimana cara memperbaiki agar sedapat
mungkin stoplog kembali dapat di fungsikan.

Secara garis besar perbaikan unit stoplog disini dapat dikelompokan menjadi beberapa kelompok
pengerjaan yaitu:

6.1 Perbaikan Konstruksi

Adalah memperbaiki badan stoplog (Beam dan Skin plate) yang biasanya karena mengalami
korosi. Perbaikan dilakukan dengan proses pemotongan/Pembuangan bagian yang rusak lalu
menggantikan dengan material yang baru dengan cara pengelasan. perbaikan ini disebut
pekerjaan Body repair. Dan spesifikasi khusus pengelasan mengikuti ketentuan berikut ini:

a. Shield Metal Arc Welding (SMAW) Filler Electrode – AWS E7016 – E7018 (USA)
b. Gas Metal Arc Welding (GMAW/MIG) Gas CO2 Filler Electrode – AWS ER70 S 6

c. Sambungan Las / Welding Joint Fillet and Groove


d. Tingkat Kemampuan operator laswelder Grade yang dibutuhkan untuk proses ini
adalah: 1G - Plate with Flat Position
2G - Plate with Horizontal Position

e. Peralatan Las yang direkomendasikan adalah:


- Mesin Las Listrik 400A ~ 200A
- Mesin Las Listrik – CO
- Setang Las Listrik
- Tabung Gas CO/Assiteline
- Pemotong Api / Blander (Torch)

f. Test Hasil Pengelasan / Welding Test

- Dengan cara tanpa merusak benda test (Non Destructiv test)


- Magnetic practical Inspections/Dye Penetrant Tes.
- Pemeriksaan dengan Penglihatan (Visual Test)
6.2 Perbaikan Lapisan

Adalah memperbaiki cat/Warna pada badan stoplog (Beam dan Skin plate) yang biasanya
karena usia pakai. Perbaikan dilakukan dengan proses pembersihan/Pengupasan cat yang
lama lalu menggantikan dengan cat yang baru. perbaikan ini disebut pekerjaan re-painting

Spesifikasi khusus pengecatan ini mengikuti ketentuan berikut ini:

Spesifikasi dan Ketebalan Lapisan


Layer / Lapisan

Lapisan Akir + Pewarna Lapisan Akhir Berwarna

Primary / Primer : Zinc Rich 100 mic Zinc 100 mic

Intermediate / Pelapis : Rubber/Epotar 250 mic Epoxy 250 mic

: Coaltar Epoxy 100 mic Coaltar 150 mic


Top Coat / Lapisan akhir
Epoxy

Colour / Pewarna : Email 50 mic - -

Total Coating : 500 mic 500 Mic

6.3 Penngantian Komponen

Adalah mengganti dan membuat ulang komponen-komponen yang ada pada stoplog yang
bersifat assembly atau copotan seperti:

- Penggantian roda-roda utama/Main wheel

- Penngagntian roda-roda samping/Side roller

- Penggantian Seal Karet/Rubber seal

- Penggantian Lifting Bracket

Proses ini adalah pekerjaan yang melibatkan manufactur tertentu untuk mengadakannya.

Anda mungkin juga menyukai