Anda di halaman 1dari 23

INTAKE

1.1 Desain Intake

Kapasitas Intake : 3 m3/detik


Tipe Intake Kanal  
Level Air Sungai    
H.W.L + 4,0 mdpl
L.W.L + 0,5 mdpl
Design Water Level - 0,6 mdpl
Coarse Screen =2 unit
Debit yang melewati screen (Q) = 3 m3/detik : 2
= 1,5 m3/detik m³/s
Jarak antar besi (a) = 2.0 cm
Lebar tiap besi (b) =5 cm
Kedalaman (h) = 2.1 m

Lebar screen (L) = 200 cm


Kecepatan (vs) = Q/(hxL)
= 0.36 m/s

Sudut kemiringan screen (α) = 90°


Sinus (α) =1  
Jumlah besi = (L/(a+b))+1  
  = 30 buah

Faktor bentuk (β) = 1.7  

Percepatan Gravitasi (g) = 9.8 m/s2


Headloss screen = β x (b/a)4/3x (v2/2g) x sin α  

  = 0.04 m
Elevasi dasar coarse screen = - 2.70 mdpl
Elevasi muka air coarse screen = - 0.64 mdpl
Tinggi muka air = 2.10 m

Pintu Air 1 2 unit

Debit yang melewati pintu air (Q) =2 m³/s

Kecepatan melalui pintu air (v) = 0.4 m/s

Luas bukaan pintu air (A) = 3.8 m2

Tinggi pintu Air (hp) = 2.0 m

Lebar pintu Air (wp) = 1.9 m


Headloss pintu air = Q/(2,746*hf *Lp)
2/3
 

  = 0.18 m
Elevasi dasar Pintu Air 1 = (2.60) mdpl
Elevasi muka air pintu air 1 = (0.82) mdpl

Canal Grit Chamber 2 unit

Debit yang melewati canal (Q) =2 m³/s


Elevasi dasar inlet canal = - 2,1 mdpl
Kecepatan air pada canal (v) = 0.35 m/s

Tinggi muka air (h) = 1.3 m

Lebar Canal (wc) = 3.3 m

Slope Canal (S) = 0.00015 m

Vcheck = 1/n x R2/3 x S1/2  


  = 0.40 m/s
Panjang Canal (p) = 50 m
Headlos air pada canal = 0.008 m

Elevasi muka air canal (0.83) mdpl

Fine Screen 2 unit

Debit yang melewati screen (Q) =2 m³/s


Elevasi dasar fine screen = - 2,1 mdpl

Jarak antar besi (a) = 0.9 cm

Lebar tiap besi (b) =5 cm

Kedalaman (h) = 2.1 m

Lebar screen (L) = 200 cm

Kecepatan (vs) = 0.36 m/s

Sudut kemiringan screen (α) = 90°

Sinus (α) = 1.00  

Jumlah besi = (L/(a+b))+1  

  = 35 buah

Faktor bentuk (β) = 1.7  

Percepatan Gravitasi (g) = 9.8 m/s2


Headloss screen = β x (b/a)4/3x (v2/2g) x sin α  

  = 0.11 m

Elevasi muka air setelah fine screen = (0.93) mdpl

Pintu Air 2 2 unit

Debit yang melewati pintu air (Q) =2 m³/s


Elevasi dasar Pintu Air 2 = - 2,1 mdpl

Kecepatan melalui pintu air (v) = 0.4 m/s

Luas bukaan pintu air (A) = 3.8 m2

Tinggi pintu Air (hp) = 2.0 m

Lebar pintu Air (wp) = 1.9 m


Headloss pintu air = Q/(2,746*hf2/3*Lp)  

  = 0.18 m

Elevasi Muka Air Pintu Air 2 = (1.17) mdpl

Tinggi muka air pintu air 2 = 0.93 m


V check (penampang basah pintu
air) = 0.85 m/s

Dimensi Lubang Fore bay =5 unit

Debit yang melewati fore bay (Q) = 0.6 m³/s


Kecepatan melalui lubang fore bay
(v) = 0.5 m/s
Luas penampang basah fore bay m2
(A) = 1.2

Lebar lubang fore bay (w) = 2.0 m

Tinggi lubang fore bay (h) = 0.6 m


Headloss pintu air = Q/(2,746*hf2/3*Lp)

  = 0.15 m
Pompa Air Baku    
a. Kapasitas Pompa    

Kebutuhan Air Baku = 1,320 Liter/s

Jumlah pompa =2 Unit

Kapasitas pompa = 660 Liter/s


b. Head Pompa (H total) Htotal = HFpipa + HFitting + Hsf +
Hg
Head total = 20 m
c. Dimensi Pompa    

Tinggi Pompa =3 m

Lebar pompa = 1.4 m

Panjang pompa = 2.5 m

Dimensi Pump bay 5 unit

Debit yang melewati pump bay(Q) = 0.66 m³/s


Lebar pump bay (w) m
= 2.85

Tinggi air pump bay (h) = 3.00 m

Luas penampang pump bay (A) = 8.6 m2

Kecepatan melalui pump bay (v) = 0.08 m/s

Elevasi muka air = (1.32) mdpl

Elevasi dasar Pump Bay = (4.32) mdpl

PERPIPAAN AIR BAKU

2.1 Pipa Transmisi


Jalur rencana sistem transmisi dari intake ogan 2 ke IPA Ogan 2 adalah seperti gambar 2.1
berikut
Gambar 2. 1 Jalur Transmisi Ogan 2

2.2 Jenis Pipa


Terdapat beberapa bahan yang dapat digunakan sebagai pipa transmisi seperti Steel, DCIP
(Ductile Cast Iron Pipes), HDPE, dan GRP (Glass Reinforced thermosetting Plastics). Tabel
2.1 berikut ini menunjukkan perbandingan pipa steel, DCIP, HDPE, dan GRP.

Tabel 2. 1 Perbandingan Jenis Pipa Transmisi


Tipe Pipa Lapis Baja Pipa Besi Elastis Pipa Pipa Glass Fiber
Klasifikasi (DCIP) Polietilen Reinforced Plastic
Pipa (GRP)
Tipe

Karakteristik Pipa terbuat dari Pipa baja dibuat Pipa Pipa terdiri dari
pipa baja yang dengan terbuat struktur komposit
dilapis dengan batu menambahkan dari butiran resin dan
bara dan lapisan materi spesial saat material lapisan glass fiber
aspal halus peleburan untuk HDPE, reinforced
meningkatkan permukaa plasticuntuk
kekuatan dan sifat n bagian meningkatkan
transfer panas dalam ketahanan tekanan
dan luar internal pipa.
pipa
Tipe Pipa Lapis Baja Pipa Besi Elastis Pipa Pipa Glass Fiber
Klasifikasi (DCIP) Polietilen Reinforced Plastic
Pipa (GRP)
halus.

Standar D80 - D3.000 mm D80 - D1.200 mm D16 – D150 - D2.400 mm


Produksi D2.000
mm
Metode Luar: pipa baja + Luar: karbon, Luar : Luar: glass fiber
Pelapisan lapisisan aspal halus silikom, mangan, resin reinforced
Dalam : caira epoksi fosfor, sulfur | HDPE plastic
cat resin Dalam : lapisan Dalam : Dalam: glass fiber
semen resin reinforced
HDPE plastic
Gravitasi 7,75 8,15 Di atas 2,0
Spesifik 0,95
Tes Tekanan Ø (mm) A B Ø (mm) Tip Tip Ø Teka Ø (mm PN PN
Air (kg/cm2) e1 e2 (m nan 6 10
m) Kolo
m
Air
D 350-3.000 2 2 DI 70 60 D150- 12 20
5 0 bawah 2.400
300
300 - 60 50 D1 40 - PN PN
600 6- 50 16 25
60
0
700 – 50 40 32 50
1.000
Berat Ringan(2/3 Paling berat RIngan(1/ Ringan(1/3-1/4
dariDCIP) dibanding yang 4 dariDCIP)
lainnya dariDC
IP)
Umur Pakai ± 50 tahun ± 50 tahun ± 50 ± 50 tahun
tahun
Metode welding Sambungan butt coupling
Sambungan mekanis fusion
Ketah Kima Tahan terhadap Ketahanan terhadap Ketahana Tingkat ketahanan
anan dan korosi karena korosi salam dengan n terhadap korosi
Koros pelapisannya, namun tembaga, lebih terhada dan bahan kimia
i ada kemungkinan rendah dari baja; p tinggi
pelapisan rusak ketahanan korosi korosi
yang tinggi terhadap dan
bahan kimia bahan
(pelapisan semen) kimia
bagus.
Ketaha
nan
terhada
p
korosi
elektro
lit dan
Tipe Pipa Lapis Baja Pipa Besi Elastis Pipa Pipa Glass Fiber
Klasifikasi (DCIP) Polietilen Reinforced Plastic
Pipa (GRP)
salinita
s
sangat
bagus.
Tubru Ketahanan tinggi Tebal dan memiliki Keregang Tingkat kekuatan
kan terhadap tekanan ketahanan kuat. an dan dan elastisitas
dari dalam dan Ada kemungkinan ketahana pipa tinggi
luar pipa retak saat n lebih
mengalami rendah
tubrukan dengan dari pipa
tekanan tinggi besi.
Kemung
kinan
perubaha
n bentuk
akibat
kondisi
tanah dan
tekanan
kendaraa
n berat.
Insulasi Korosi terkait Korosi saat terjadi Anti Anti korosi karena
Elektrik insulasi elektrik aliran listrik korosi lapisan
karena materialnya
lapisan
materia
lnya
Tekan Tubru baik lemah baik baik
an kan
Luar Tekan 20-25 kg f/cm2 300 mm Pipa Tipe3 47-55 kg 12-50 kg f/cm2
an Air :50 kg f/cm2 f/cm2
Head ∙pipa tekanan tinggi Pipa tekanan ∙di bawah -
: 100m tinggi:100m; pipa 300
hidrost
.pipa standar : 75 m standar: 75m; pipa mm:
atis tekanan rendah:45m 75m
∙300-600
mm:
100m
Tekan Jika sambungan di Tidak cocok untuk Dapat Tidak cocok untuk
an las, mampu menahan sistem pengaliran diguna sistem
suplai tekanan tinggi dari air yang tinggi, kan pengaliran air
air pompa. Jika karena saat yang tinggi,
sambungan coupling, kemungkinan head karena
dapat terjadi kebocoran pada tinggi kemungkinan
kebocoran pada sambungan dan kebocoran pada
sambungan pengali sambungan
ran
dengan
tekana
n
tinggi
Tipe Pipa Lapis Baja Pipa Besi Elastis Pipa Pipa Glass Fiber
Klasifikasi (DCIP) Polietilen Reinforced Plastic
Pipa (GRP)
mengg
unakan
pompa
Tekan Tekan Tahan terhadap Terdiri atas ferrite, Intensitas Intensitas lebih
an an tekanan dari luar, material dengan lebih rendah dari pipa
Dala lapisan misal lalu lintas di intensitas dan rendah baja, dan tidak
m tanah jalan raya dan tekann elastisitas tinggi dari kuat menahan
dan tanah pipa tekanan luar
jalan baja,
tidak
kuat
menah
an
tekana
n luar
Ponda Memerlukan pondasi Mebutuhan Memerlu Memerlukan
si dengan kualitas landasan kan pondasi dengan
tanah dan pasir yan pipa/tangga pada pondas kualitas tanah
baik lapisan tanah i dan pasir yan
lembek dengan baik
kualita
s tanah
dan
pasir
yan
baik
Conta Korosi Lapisan yang di las Kejadian korosi Aman Aman terhdap
ct- Elektr memerlukan terhadap terhdap korosi
Envir okimia pelapisan tambahan elektrokimia korosi elektrokimia
onme untuk mencegah lebih rendah dari elektro
nt korosi elektrokimia pipa baja kimia
Kondi Peralat Mudah dalam Konstruksi dan Konstruks Konstruksi dan
si an pemasangan pemindahan cukup i dan pemindahan cukup
Jalan Bawah karena kemudahan sulit karena pemindah sulit karena
Tanah penanganan keuslitan dalam an cukup keuslitan dalam
penanganan sulit penanganan
karena
keuslitan
dalam
penangan
an
Lalu Proses pembayaran Lama konstruksi Berat Konstruksi mudah
Lintas dan lainnya dapat lebih cepat ringan karena beratnya
ditunda/dicicil disbanding pipa memuda yang ringan,
karena lamanya baha, namun hkan penyambungan
proses konstruksi lebih sulit karena proses uang mudah.
disbanding pipa lain pipa lebih berat. pemasan Konstruksi lebih
gan cepat dari baja dan
dibandin besi
gkan
pipa besi.
Tipe Pipa Lapis Baja Pipa Besi Elastis Pipa Pipa Glass Fiber
Klasifikasi (DCIP) Polietilen Reinforced Plastic
Pipa (GRP)
Butt
fusion
memperl
ama
proses
Gemp Peruba Ketahanan bagus Kemungkinan Ketahana Kemungkinan
a han karena intensitas dan penyimpangan n bagus penyimpangan
Bentu keamanan yang sambungan saat karena sambungan saat
k tinggi gempa bumi dan fleksibilit gempa bumi dan
Tanah tanah lembek as dan tanah lembek
kontinuita
s bagus
(butt
fusion)
Lainn C C = 110 C = 110 C = 130 C = 130
ya
Kemudahan ∙Lebih ringan ∙Sulit dalam ∙Mudah ∙ Mudah dalam
Konstruksi dibandingkan pipa pengiriman, dalam pengiriman dan
lapis baja, kurang pengolahan, dan pengir konstruksi
menguntungkan saat pengangkutan iman karena
konstruksi dan dan materialnya
pengangkutan karena konstr yang ringan
materialnya yang uksi
berat karena
materi
alnya
yang
ringan
∙ Sulit dalam ∙Mudah dalam ∙Kedap air ∙Menguntungkan
konstruksi bagian konstruksi karena butt karena sambungan
suplai air karena bagian suplai air fusion, water expansion
sambungannya yang namun rubber ring
dilas kesulitan
karena
mesin
fusion
∙Sambungan ∙Sambungan ∙ ∙Sambungan
percabangan dengan percabangan Sambung percabangan
konstruksi tanpa dengan an dengan konstruksi
suspensi air konstruksi tanpa percaban tanpa suspensi air
cenderung sulit suspensi air gan memungkinkan
cenderung dengan namun saddle tidak
mudah butt dapat digunakan
fusionda pada area
n bertekanan
compress
ion
saddle
tanpa
suspensi
air
Tipe Pipa Lapis Baja Pipa Besi Elastis Pipa Pipa Glass Fiber
Klasifikasi (DCIP) Polietilen Reinforced Plastic
Pipa (GRP)
cenderun
g mudah
∙Tidak dibutuhkan ∙Dapat digunakan ∙Sulit ∙Dapat digunakan
proteksi khusus pada bagian padat diguna pada bagian padat
pada sambungan alu lintas karena kan alu lintas karena
las kemudahan pada kemudahan
konstruksi persim konstruksi
pangan
jalan
padat
karena
butt
fusion
Tinjauan ∙Paling aman ∙Paling aman untuk ∙Stabilitas ∙Sejarah
Umum terhadap pipa domestik kimia penggunaan masih
kebocoran karena karena tekanan sangat sedikit, ketahanan
sambungan eksternalnya. baik, anti di sambungan
dengan las. Pipa Digunakan pada korosi, kurang, pipa dapat
diameter besar lebih dari 65% perlindung diproduksi hingga
lebih ekonomis perpipaan suplai air an ukuran kecil 80
dibandingkan domestik. Mudah elektrolis, mm dan 100 mm.
diameter kecil. dalam konstruksi penyambu
Perhitungan dan pemeliharaan, ngan butt
terpisah untuk dan instalasi fusion
korosi percabangan. yang tidak
elektrokimia seragam
dibutuhkan. dapat
menyebab
kan
kebocoran.
Cocok
untuk pipa
diameter
kecil
karena
kekuatann
ya yang
rendah.
Semakin
besar
diameter
pipa,
semakin
ekonomis.

Jenis pipa yang dipakai untuk pipa transmisi ogan adalah pipa Steel.
2.3 Hasil Perhitungan
Hasil perhitungan pada perencanaan sistem pipa transmisi air baku terlihat pada Tabel 2.2 di
bawah ini. Pada saat merencanakan jalur perpipaan, dilakukan simulasi menggunakan
program komputer EPANET versi 2.0 serta ditampilkan hasil simulasi berupa perbandingan
tekanan terhadap kecepatan.

Gambar 2. 2 Running Epanet 2.0 Jalur Transmisi Ogan

**********************************************************************
* E P A N E T
*
* Hydraulic and Water Quality
*
* Analysis for Pipe Networks
*
* Version 2.0
*

**********************************************************************

Input File: Analisis Hidrolis_transmisi IPA Ogan Bar.NET

Link - Node Table:

----------------------------------------------------------------------
Link Start End Length Diameter
ID Node Node m mm

----------------------------------------------------------------------
P-1 N-2 N-3 44 1085.6
P-2 N-3 N-4 215 1085.6
P-3 N-4 N-5 190 1085.6
P-4 N-5 N-6 140 1085.6
P-5 N-6 N-7 5 900
P-6 N-6 N-8 55 452.2
P-7 N-8 N-9 15 452.2
PUMP-1 1 N-1 #N/A #N/A
Pump
V-1 N-1 N-2 #N/A 1200
Valve

Energy Usage:

----------------------------------------------------------------------
Usage Avg. Kw-hr Avg. Peak
Cost
Pump Factor Effic. /m3 Kw Kw /day

----------------------------------------------------------------------
PUMP-1 100.00 75.00 0.07 383.43 383.43
0.00

----------------------------------------------------------------------
Demand Charge:
0.00
Total Cost:
0.00

Node Results:

----------------------------------------------------------------------
Node Demand Head Pressure Quality
ID LPS m m

----------------------------------------------------------------------
N-1 0.00 15.79 11.49 0.00
N-2 0.00 15.79 11.49 0.00
N-3 0.00 15.69 9.69 0.00
N-4 0.00 15.17 10.17 0.00
N-5 0.00 14.72 8.72 0.00
N-6 0.00 14.38 8.38 0.00
N-7 1320.00 14.36 7.16 0.00
N-8 0.00 14.02 8.02 0.00
N-9 275.00 13.92 6.72 0.00
1 -1595.00 -2.60 0.00 0.00 Reservoir
Page 2
Link Results:

----------------------------------------------------------------------
Link Flow VelocityUnit Headloss Status
ID LPS m/s m/km

----------------------------------------------------------------------
P-1 1595.00 1.72 2.39 Open
P-2 1595.00 1.72 2.39 Open
P-3 1595.00 1.72 2.39 Open
P-4 1595.00 1.72 2.39 Open
P-5 1320.00 2.07 4.94 Open
P-6 275.00 1.71 6.58 Open
P-7 275.00 1.71 6.58 Open
PUMP-1 1595.00 0.00 -18.39 Open Pump
V-1 1595.00 1.41 0.00 Active Valve

UNIT PENGOLAHAN

3.1 Flokulasi

3.1.1 Kriteria Desain


Gradien kecepatan : 10-100 (1/detik)
Kondisi aliran : Nre > 10000
Waktu Kontak, td : 8-12 menit

3.1.2 Perencanaan
Debit Pengolahan : 500 liter/detik
Jumlah Kompartemen = 4 bh
Jumlah Zone = 3 bh
Zone 1
Panjang B = 337.5 cm
= 3.4 m
Lebar w = 47.5 cm
= 0.5 m
Lebar Belokan w' = 50.0 cm
= 0.5 m
Tinggi air dalam saluran H = 99 cm
= 1.0 m
Jumlah Saluran = 11 bh
Panjang Saluran Total Ltot = 3,713 cm
= 37.1 m
Jumlah Belokan N = 10 bh

Perhitungan:
Koefisien Kekasaran
manning n = 0.015
Radius Basah R = (w*H)/(w+2*H)
= 0.2 m
Debit Air Kompartemen1 Qk = 0.125 m3/det
Kecepatan Lurus vL = 0.266 m/det
Kecepatan Belok vb = 0.253 m/det

Headloss Lurus hL = 0.00002 m


Headloss Belokan hb = 0.049 m
Headloss Total htot = 0.049 m
Waktu Detensi td = 143 detik
= 2 menit

Massa Jenis Air ρ = 995.68 kg/m3

Viskositas Dinamis μ = 0.000795 m2/detik

Gradien Kecepatan G = ((ρghtot)/(μ*t))^(1/2)


= 65

Zone 2
Panjang B = 460.0 cm
= 4.6 m
Lebar w = 62.5 cm
= 0.6 m
Lebar Belokan w' = 62.5 cm
= 0.6 m
Tinggi air dalam saluran H = 104 cm
= 1.0 m
Jumlah Saluran = 9 bh
Panjang Saluran Total Ltot = 4,140 cm
= 41.4 m
Jumlah Belokan N = 8 bh

Perhitungan:
Koefisien Kekasaran
manning n = 0.015
Radius Basah R = (w*H)/(w+2*H)
= 0.2 m
Debit Air Kompartemen2 Qk = 0.125 m3/det
Kecepatan Lurus vL = 0.192 m/det
Kecepatan Belok vb = 0.192 m/det

Headloss Lurus hL = 0.00001 m


Headloss Belokan hb = 0.028 m
Headloss Total htot = 0.028 m
Waktu Detensi td = 215 detik
= 4 menit

Massa Jenis Air ρ = 995.68 kg/m3

Viskositas Dinamis μ = 0.000795 m2/detik

Gradien Kecepatan G = ((ρghtot)/(μ*t))^(1/2)

= 40

Zone 3
Panjang B = 735.0 cm
= 7.4 m
Lebar w = 85.0 cm
= 0.9 m
Lebar Belokan w' = 85.0 cm
= 0.9 m
Tinggi air dalam saluran H = 88 cm
= 0.9 m
Jumlah Saluran = 7 bh
Panjang Saluran Total Ltot = 5,145 cm
= 51.5 m
Jumlah Belokan N = 6 bh

Perhitungan:
Koefisien Kekasaran
manning n = 0.015
Radius Basah R = (w*H)/(w+2*H)
= 0.3 m
Debit Air Kompartemen3 Qk = 0.125 m3/det
Kecepatan Lurus vL = 0.167 m/det
Kecepatan Belok vb = 0.167 m/det

Headloss Lurus hL = 0.00001 m


Headloss Belokan hb = 0.021 m
Headloss Total htot = 0.021 m
Waktu Detensi td = 308 detik
= 5 menit

Massa Jenis Air ρ = 995.68 kg/m3

Viskositas Dinamis μ = 0.000795 m2/detik

Gradien Kecepatan G = ((ρghtot)/(μ*t))^(1/2)

= 29

3.2 Sedimentasi

3.2.1 Kriteria Desain


Kekeruhan Tinggi
Surface loading (plate) : 4-5 m/jam
Suface loading (plain) : 0,5-1 m/jam
Waktu detensi, td (plate) : 0,5-1 jam
Waktu detensi, td (plain) : 1-2 jam
Kondisi aliran : NRe < 500 , NFr > 105
Kedalaman bak : 2-5 m
Kekeruhan sedang
Surface loading (plate) : 5-8 m/jam
Suface loading (plain) : 1-3 m/jam
Waktu detensi, td (plate) : 0,25-1 jam
Waktu detensi, td (plain) : 1-2 jam
Kondisi aliran : NRe < 500 , NFr > 105
Kedalaman bak : 2-5 m
3.2.2 Perencanaan
Debit Pengolahan : 500 liter/detik

Debit air Q(1 bak) = 450 m3/jam


Luas permukaan (1 bak) Asurface (1 bak) = pxl m2
= 292.5 m2
Q (1
Surface Loading (1 bak) bak)/Asurface = 1.54 m3/m2.jam

Volume (1 bak) V (1 bak) = pxlxh m3


= 761 m3

Waktu detensi td = V (1 bak)/Q (1 bak) jam


= 1.69 jam

Cek jika 1 unit bak dicuci:


Q1 = 0.167 m3/det

1 = 600 m3/jam
SL = 2.1 m3/m2.jam
Waktu detensi td = 4568 detik
= 76 menit
= 1.27 jam

Cek Bilangan Reynold (NRe) dan Froud (NFr)


Diketahui:
Kecepatan mengendap vs = 0.7 cm/menit

(partikel terkecil) = 42.0 cm/det

= 0.42 m/det
Suhu air T = 27.8 o
C
Viskositas kinematis υ = 0.006839 cm2/det
Viskositas absolut μ = 0.006791 gr/cm.det
Densitas γ = 992.990 kg/m3
= 0.99299 gr/cm3
Specific gravity Sg = 2.650 gr/cm3
= 2650 kg/m3
Perhitungan:
Diameter partikel ds = {18*vs*υ}0,5/{g*[Sg-1)}0,5

= 0.057 cm
= 0.000140557 cm
= 1.406E-06 m
Kecepatan scouring vsc = [{8*k*(Sg1)*g*ds}/f]0,5
= 38.258 cm/det
= 0.383 m/det
Kecepatan horizontal vhorizontal = Q(1 bak)/(l x hmukaair) m/jam
= 26.60 m/jam
= 0.0074 m/detik
Radius basah bak R = A/P
= (l*h)/(l+2*h))
= 1.45 m
Bilangan Froud NFr = vh2/(g*R)
= 3.8E-06
Bilangan Reynold aliran NRe = (vh*R)/υ
= 15,614

Perforated Wall Eksisting


Eksisting: Q' = 0.125 m3/det
Diameter lubang d' = 12.5 cm
= 0.125 m
Lebar dinding = h bak l' = 3.05 m
Panjang dinding = l bak p' = 6.10 m
Jumlah lubang n = 90 buah
Luas dinding A' = 18.605 m2
Luas tiap lubang a' = 0,25*π*d'2
= 0.012 m2
Luas total lubang Σa' = a'*n
= 1.104 m2
R=A/P=0,25*d'
R = 0.031 m
A = 0,25*π*d' 2

P = π*d'
Kecepatan di zona inlet vinlet = Q/A
= 0.00672 m/det
Debit melalui lubang q' = 0.00139 m3/det
Kecepatan melalui lubang v' = 0.11323 m/det
NRe'
Cek Nre' tiap lubang = 5,174
Cek NFr tiap lubang NFr' = v'^2/(g*R)
= 0.00042
= 4.183E-04

Zona Inlet
(2). Saluran Pembagi
Eksisting:
Dibuat 6 buah Q = 0.083 m3/det
Panjang saluran l = 6.10 m
Lebar saluran b = 1.00 m
Kedalaman saluran h = 3.05 m
Freeboard fb = 0.40 m
Perhitungan:
Luas penampang saluran A = b*h

A = 3.05 m2
Kecepatan aliran v = 0.03 m/det
Kedalaman total saluran h1 = 3.45 m
Headloss mayor v = 1/n*R *S
2/3 1/2

v = 1/n*{[(b*h)/(b+2*h)2/3}*{(hf/L)0,5}
hf = 0.000003 m
Kemiringan saluran S = 0.000001 m
Headloss kecepatan hv = v^2/(2*g)
= 0.00004 m
Headloss total hftotal = hf+hv
= 0.00004
= 0.004 cm
Volume Lumpur
Nilai TSS maks = 600 mg/L
Debit = 500 liter/detik
Dosis Alum = 53 mg/L

Berat SS = kadar TSS x debit


= 25.920 kg/hari

Berat Alum = dosis alum x debit


= 2.289,6 kg/hari

Total lumpur = berat SS + berat alum


= 28.209,6 kg/hari

berat solid = 95% x total lumpur


= 26.799,1 kg/hari
berat air = 95%/5% x berat lumpur
509.183,3 kg/hari
berat total = berat solid + berat air
= 535.982,4 kg/hari
berat jenis
lumpur = (2650x95%)+(1000 x 5%)
1082.5 kg/m3
Volume lumpur = 495,1 m3/hari

3.3 Filtrasi

3.3.1 Kriteria Desain


Media Penyaring : Pasir Kuarsa
Surface Loading : 7-12 m/jam
Lama Pencucian Air : 3-5 menit
Periode Pencucian : 12-72 jam

1.3.2 Perencanaan
Debit Pengolahan : 500 liter/detik
Jumlah Bak Filter n = 4 bh
Lebar Filter l = 5 m
Panjang Filter p = 9 m
Luas Area As = 45 m
Total Panjang filtrasi Ptot = 59.9 m

Kedalaman bak h1 = 3.00 m


hfree board = 0.35 m
hmuka air = 2.65 m

Jumlah Bak = 4 unit


Debit Q 1 bak = 450 m3/jam
Luas permukaan Asurface (1 bak) = 45 m2
Surface Loading Q (1 bak)/Asurface = 10 m3/m2.jam
= 0.0028 m/detik
Volume ( 1 bak) V (1 bak) = pxlxh
= 119.25 m3
Waktu detensi td = Volume/debit
= 0,265 jam

Cek jika 1 bak dicuci (3 bak)


Q = 0,167 m3/det
= 600 m3/jam
SL = 13,33 m3/m2.jam
waktu detensi td = 715.5 detik
= 0.199 jam
Sistem Inlet      
Diameter pipa inlet D = 0.4 m
Luas permukaan pipa A = 1/4 x π x D2
= 0.1256 m2
Kecepatan dalam pipa V = Q/A
= 3582,8 m/detik

Sistem Outlet      
Kecepatan backwash vbw = 6Vf
= 60 m/jam
Debit backwash Qbw = vbw x Abak
= 2700 m3/jam
= 075 m3/detik
Volume Backwash Vbw = Qbw x tbw
= 450 m3

Anda mungkin juga menyukai