ENGINEERING
SPAM REGIONAL GORONTALO RAYA
OUTLINE LAPORAN VALUE ENGINEERING
SPAM REGIONAL GORONTALO RAYA
Pendahuluan
01 Menjelaskan posisi VE Gorontalo terhadap tahapan
pelaksanaan proyek dan target VE yang akan dipenuhi
Pra‐ Studi
02 Work Plan, Work Schedule, Organisasi VE, Pemilihan Lingkup
VE, Tahapan VE
Studi VE
03 Topik 1 – Unit Air Baku
Tahap informasi, analisis fungsi, kreatif, evaluasi,
pengembangan, dan Rekomendasi
Topik 2 – Sistem Pembubuhan Koagulan
Tahap informasi, analisis fungsi, kreatif, evaluasi,
pengembangan, dan Rekomendasi
Topik 3 – Jaringan Distribusi Utama
Tahap informasi, analisis fungsi, kreatif, evaluasi,
pengembangan, dan Rekomendasi
Kesimpulan
04 Ringkasan hasil studi VE
01. PENDAHULUAN
Posisi VE PPC Gorontalo Target VE
Fungsi
Value=
Cost
Cost diperkirakan sampai tahun akhir proyeksi
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
Pra‐Studi VE Studi VE Post‐Studi VE
Penyiapan Laporan Final
Pra‐Studi Tahap Evaluasi
Konsep laporan diapprov, finalisasi laporan
Pengumpulan data, mendistribusikan data Tahap Pengembangan VE, redesign
ke Tim VE, verivikasi cost data, menetapkan
topik bahasan VE Tahap Rekomendasi Implementasi hasil VE
Pengembangan Cost Model dan LCC
Model
Topik VE
Alternatif desain VE diimplementasikan
Cost dan LCC model
Keuntungan dan kerugian, alternatif terpilih
Hasil analisis LCC
Rekomendaasi
02. Pra‐Studi VE
WORK SCHEDULE
SPAM REGIONAL
GORONTALO RAYA
Pelaksanaan tahap studi
VE dilakukan dalam
durasi 1 bulan kalender
Keterangan: *) implementasi VE setelah Laporan Final
02. Pra‐Studi VE
TIM VALUE ENGINEERING
SPAM REGIONAL GORONTALO RAYA Tim Teknis Pusat, Tim Teknis Daerah , PDAM, PMC,
Stakeholder terkait
Memberikan arahan terkait tahapan VE, lungkup VE, dan
memonitor studi VE
Team Leader
Memberikan arahan dan fokus
lingkup VE yang akan dilakukan
Resident Engineer/ Water Supply Specialist
Mengarahkan tim VE dan koordinasi dengan
TA VE, mendesain unit produksi
TA Value Engineering
Mengarahkan tim VE dalam
pelaksanaan tahapan‐tahapan VE
Kriteria dalam
IPA
pemilihan lingkup VE
Pompa Sebagain (tapi tidak terbatas):
Reservoir
Jembatan Pipa dari Unit
Pipa Transmisi √ Biaya investasi
Disampaikan dalam bentuk
Unit Produksi diagram Pareto untuk melihat
Unit JDU porsi biaya terbesar
Unit Intake
Unit Distribusi
Satu Unit
Unit SR
√ Indikasi Peningkatan
Fungsi
Membandingkan alternatif
Semua Sistem SPAM Reg dari Hulu unit atau sistem yang dari sisi
spesifikasi dan pengalaman
ke Hilir tim VE lebih efisien dan
meningkatkan fungsi
PROFIL SPAM REGIONAL GORONTALO RAYA
OFFTAKE TUNGGULO
PROFIL SINGKAT SKEMA TEKNIS
PENANGGUNG JAWAB PROYEK
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
OFFTAKE
INTAKE BENDUNGAN OFFTAKE DUNGGALA BULOTADAA
BADAN PENGELOLA SPAM BULANGO ULU
IPA DUNGGALA
UPTD SPAM Regional Gorontalo Raya
OPERASI KOMERSIAL YANG DIJADWALKAN
Tahun 2026
LINGKUP KEGIATAN:
‐ Pembangunan Intake 1.100 Liter/Detik OFFTAKE DUMATI
‐ Pengadaan dan pemasangan pipa transmisi air minum steel pipe OD 900
mm sepanjang 7,2 km DAERAH PELAYANAN
‐ Pembangunan IPA Dunggala 1.000 Liter/Detik (sampai tahap 4)
‐ Bangunan Pendukung ALOKASI AIR MINUM
OFFTAKER RESERVOIR OFFTAKE DAERAH PELAYANAN
CURAH (LITER/DETIK)
‐ Stasiun pompa dan instalasi penyaringan lumpur
‐ Sistem SCADA untuk operasi dan pemantauan PERUMDA AIR 500 DUMATI KEC. TELAGA BIRU,
MINUM TIRTA TELAGA,TALAGA JAYA,
‐ Pengadaan dan Pemasangan Pipa Jalur Distribusi Utama (JDU) HDPE OD TILANGO, BATUDAA,
LIMUTU KAB
450‐630 MM sepanjang 19 KM TABONGO,LIMBOTO BARAT,
GORONTALO
‐ Pembangunan Offtake untuk distribusi air ke Kabupaten Gorontalo, LIMBOTO, TIBAWA
Kabupaten Bone Bolango dan Kota Gorontalo PERUMDA AIR 250 DUNGGALA KEC. TAPA, BULANGO
‐ Pembangunan JDS dan JDT MINUM TIRTA DAN SELATAN, BULANGO TIMUR,
BOLANGO KAB TUNGGULO TILONGKABILA, SUWAWA,
‐ Pemasangan Sambungan Rumah SUWAWA TENGAH, KABILA,
BONE BOLANGO
BOTUPINGGE
KAPASITAS AIR MINUM KEC. SIPATANA, KOTA UTARA,
PERUMDA AIR 250 BULOTADAA
1.000 Liter/Detik MINUM MUARA KOTA TENGAH, KOTA
TIRTA KOTA SELATAN, KOTA BARAT, KOTA
TIMUR, DUNGINGI, DUMBO
TARGET TAMBAHAN SR GORONTALO
RAYA, HULONTHALANGI
76.000 SR
JUMLAH 1.000
02. Pra Studi VE – Pemilihan Lingkup VE
PROJECT COST SPAM REGIONAL GORONTALO RAYA
Diagram Pareto
Komponen Biaya SPAM Regional Gorontalo Raya
140,000 120%
120,000 100%
100,000
80%
80,000 Fokus studi VE:
60%
60,000
JDU& Off‐take,
40% Unit Air Baku,
40,000
unit produksi
20,000 20%
‐ 0%
Jaringan Distribusi Unit Air Baku JDS& JDT Unit Produksi Sambungan
Utama & Oftake Rumah
02. Pra‐Studi VE
TAHAPAN VALUE ENGINEERING
SPAM REGIONAL GORONTALO RAYA
Tahap Tahap
Tahap Analisis Tahap Rekomend
Informasi Kreatif Evaluasi Pengemba
Fungsi ngan asi
LIFE CYCLE COST ANALYSIS (LCCA)
CAPEX OPEX
Alt. 2 Alt. 2
Mempengaruhi
Asumsi:
• Nilai investasi dibandingkan dengan harga
WACC (Weigthed Average
Inflasi 2,15% Cost Capital) Periode Pembangunan/ satuan yang sama
(Gorontalo) Rata – rata tertimbang dari tahapan Investasi
biaya sebesar 7,94% diasumsikan di bangun • Proyeksi nilai ekonomis 20 tahun
dalam 1 tahap
• Umur penggantian komponen ME 5 tahun
03. STUDI VE
TOPIK 1 ‐ UNIT AIR BAKU
VALUE ENGINEERING UNIT AIR BAKU
TAHAP INFORMASI
Intake Boidu
Elv. +30m, Kap. 1.100 lt/dt Perencanaan Unit Air Baku di FS
Bangunan intake : Free intake
Kapasitas intake : 1.100 lt/dt (s/d tahap 4)
Kapasitas pipa tranmisi : 660 lt/dt (s/d tahap 2)
Jalur Pipa : Menyusuri saluran irigasi – IPA Dunggala
Pipa transmisi : HDPE Ø710 mm PN. 10, Panjang 3.200 m
Pompa : Q=150 lt/dt, H=40
Jumlah 5 unit (4 opr, 1 std)
Metode Pemasangan : Open Cut
Perkiraan CAPEX (Rp. 1 jt) : 111,271
Perkiraan OPEX : 72,118
Diagram Pareto
60,000 120%
50,000 100%
40,000 80%
30,000 60%
20,000 40%
10,000 20%
‐ 0%
Pekerjaan Intake Pekerjaan Pengadaan Pekerjaan Pemasangan Pekerjaan Persiapan
Pipa, Pompa & Acc. Pipa, Pompa, dan Acc.
IPA Dunggala
Biaya Investasi (Rp x juta) Komultif Persentase (%)
Elv. +41m, Kap. 1.000 lt/dt
TAHAP ANALISIS FUNGSI
IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI FUNGSI UNIT AIR BAKU
Fungsi
Fungsi Fungsi Fungsi
Komponen Fungsi Dasar Fungsi Tujuan Desain Fungsi Sewaktu Sepanjang
Sekunder Pendukung Penyebab
Waktu
Intake Menangkap air Menampung air Menghantar air Memerlukan air Menangkap air sesuai Mengambil air
baku baku ke pipa baku debit yang dibutuhkan baku
transmisi
Pipa Mendistribusikan Menjaga aliran Mencegah Menghasilkan Menghasilkan debit di Mengendalikan
Transmisi AB air baku tetap adanya headloss dan IPA yang sesuai debit dan
bertekanan kebocoran kecepatan kebutuhan tekanan
Menghasilkan Mencegah
kecepatan yang sesuai kontaminasi dari
lingkungan luar
Pompa Air Menaikan head Mengatur Mendapatkan Memastikan air baku Mengendalikan
Baku tekanan initial head yang sampai ke tujuan (IPA) debit dan
lebih kecil tekanan
Mengatur debit Mengalirkan air Menghasilkan debit di
yang keluar ke elevasi yang IPA yang sesuai
lebih tinggi kebutuhan
TAHAP ANALISIS FUNGSI
DIAGRAM FAST UNIT AIR BAKU
Keterangan:
Fungsi Dasar
Menangkap air sesuai debit
yang dibutuhkan Mengambil air
baku Fungsi Sekunder
Kecepatan aliran sesuai Fungsi Tujuan Desain
Mencegah
kontaminasi dari Fungsi Sewaktu
Memastikan air curah sampai lingkungan luar
ke IPA Fungsi Sepanjang Waktu
HOW WHY
Mendapatk Mengalirkan
Menampu Menghasilkan
Menangkap air Mendistribusika Menjaga aliran Menaikan Memerlukan an initial air ke
ng air headloss dan
baku n air baku tetap bertekanan head air baku head yang elevasi yang
baku kecepatan
lebih kecil lebih tinggi
Menghantar Mencegah
air baku ke Mengatur
adanya
pipa tekanan
kebocoran
transmisi
Mengatur
debit yang
Lingkup Masalah keluar
VALUE ENGINEERING UNIT AIR BAKU
TAHAP KREATIF
Bangunan intake : Intake Bendungan (drop inlet)
Kapasitas intake : 1.100 lt/dt (s/d tahap 4)
Kapasitas pipa tranmisi : 1.100 lt/dt (s/d tahap 4)
Pipa transmisi : Steel Pipe Ø900 mm PN. 10, Panjang 7.200 m
Jalur Pipa : Bendungan Bolango Ulu menyusuri jalan kabupaten ke
IPA Dunggala
Pompa : Tanpa Pompa (gravitasi)
Metode Pemasangan : Open Cut dan HDD
Perkiraan CAPEX Rp. 1 jt) : 114,856
Perkiraan OPEX : 46,592
Life cycle cost Of project alternatives
Opsi di FS Opsi di DED
Initial Investment Cost 111,271 114,856
Operation Cost 33,457 21,615
Maintenance & Repair Cost 6,207 3,459
Replacement Cost 3,484 ‐
Residual Value ‐ ‐
Total Life Cycle Cost 154,420 139,930
• Total life cycle cost pada opsi DED lebih rendah jika dibandingkan dengan pada
opsi di FS
• Dengan mempertimbangkan cost item selama siklus proyek, maka total LCC pada
opsi DED lebih rendah Rp. 14,489 miliar.
TAHAP ANALISIS PENGEMBANGAN
ANALISIS RISIKO
Tingkat Kategori
No Kategori dan Perisitiwa Risiko Respon Risiko
Risiko Tingkat Risiko
I. Pelaksanaan Konstruksi
1 kualitas pekerjaan kontruksi yang kurang karena kapasitas kinerja Moderate Mitigasi
12
kontraktor
2 Subtitusi material dengan harga yang lebih murah oleh kontraktor 10 Moderat Mitigasi
3 Kecelakaan kerja kerja yang menyebabkan luka pekerja atau Rendah Monitor dan Review
5
masyarakat sekitar proyek
4 Peningkatan NRW akibat buruknya desain atau pekerjaan konstruksi Moderate Mitigasi
12
atau pemilihan material
II. Risiko Operasional
Kualitas dan kuantitas air menurun karena adanya kebocoran 12 Moderate Mitigasi
III. Keadaan Kahar
Terjadinya bencana alam yang menyebabkan kerusakan SPAM Regional 4 Rendah Monitor dan Review
VALUE ENGINEERING UNIT AIR BAKU
TAHAP REKOMENDASI
Desain Awal (Opsi FS)
• Membangun free intake dengan kapasitas hingga 1.100 lt/dt
• Membangun pipa transmisi dengan panjang sekitar 3,2 km
• Mengadakan dan memasang pompa transmisi sebanyak 5 unit @Q=150 lt/dt, H=40 m
• Mengalirkan air secara pemompaan dengan kapasitas hingga 660 lt/dt
Rekomendasi
Berdasarkan hasil analisis yang dijelaskan melalui MCA dan LCCA maka PPC Gorontalo merekomendasikan desain kreatif pada opsi DED untuk
dibangun
Ringkasan LCCA Nilai (Rp. x juta)
Opsi FS 154,420
Opsi DED 139,930
Savings 14,489
Dengan melakukan mitigasi terhadap risiko kualitas pekerjaan oleh kontraktor dalam penggunaan material pipa sehingga dapat mengurangi
dampak kebocoran pipa dan operasional transmisi air baku.
03. STUDI VE
TOPIK 2 – SISTEM PEMBUBUHAN KOAGULAN
VALUE ENGINEERING SISTEM PEMBUBUHAN KOAGULAN
TAHAP INFORMASI
01
Alternatif 1
Sistem Pembubuhan : Secara manual
Peralatan : Bak pelarut, pompa transfer, tangki koagulan, pompa
dosing, tangki MOM
Dosis pembubuhan : Ditentukan dari hasil jar test sesuai perubahan kualitas
air baku
Kebutuhan SDM : 6 orang
FM
Perkiraan CAPEX (Rp. 1 jt) : 15
02
Perkiraan OPEX : 25,868
TAHAP ANALISIS FUNGSI
DIAGRAM FAST SISTEM PEMBUBUHAN KOAGULAN
Fungsi
Fungsi Fungsi Fungsi Fungsi Tujuan Fungsi
Komponen Fungsi Dasar Sepanjang
Sekunder Pendukung Penyebab Desain Sewaktu
Waktu
SCM Mengatur Mencegah Mengatur Kemampuan Memastikan dosis Debit aliran Mengendalika
(Streaming pembuhuhan adanya debit aliran untuk koagulan tidak koagulan pada n debit aliran
Current koagulan kelebihan pembubuhan menurunkan berlebih pada saat saat tingkat koagulan
Monitor) dosis koagulan debit aliran kekeruhan rencah, kekeruhan air akibat shock
pembubuhan koagulan pada dan tidak baku turun dan loading
saat kekurangan pada naik secara kekeruhan air
kekeruhan air saat kekeruhan mendadak/tiba baku yang
baku rencah tinggi ‐tiba selalu
berfluktuatif
Mencegah Dan
adanya menaikannya
kekurangan pada saat
dosis kekeruhan air
pembubuhan baku tinggi
TAHAP ANALISIS FUNGSI
DIAGRAM FAST PEMBUBUHAN KOAGULAN
Keterangan:
Pengaturan Fungsi Dasar
Memastikan dosis Mengendalikan
koagulan tidak berlebih
debit aliran
debit aliran Fungsi Sekunder
pada saat kekeruhan koagulan secara
koagulan
rendah otomatis Fungsi Pendukung
akibat shock
sewaktu tingkat
loading
kekeruhan air Fungsi Penyebab
kekeruhan air
dan memastikan tidak baku turun dan
baku yang
kekurangan pada saat naik secara Fungsi Tujuan Desain
kekeruhan tinggi selalu
mendadak/tiba‐
berfluktuatif Fungsi Sewaktu
tiba
HOW WHY Fungsi Sepanjang Waktu
Kemampuan untuk
Mengatur menurunkan debit aliran Dan menaikannya
Mencegah adanya kelebihan dosis
pembubuhan koagulan pada saat pada saat kekeruhan
pembubuhan
koagulan kekeruhan air baku air baku tinggi
rencah
Mengatur debit aliran pembubuhan
koagulan
Lingkup Masalah
VALUE ENGINEERING SISTEM PEMBUBUHAN KOAGULAN
TAHAP KREATIF
Alternatif 2
Sistem Pembubuhan : Otomatis dengan Streaming Current Monitor (SCM)
Peralatan : Bak pelarut, pompa transfer, tangki koagulan, pompa
dosing, SCM
WLC
01 Dosis pembubuhan : Ditentukan dari hasil jar test sesuai perubahan kualitas
air baku
Kebutuhan SDM : 2orang
Perkiraan CAPEX (Rp. 1 jt) : 250
Perkiraan OPEX : 15,625
SCM
01
FM
02
TAHAP EVALUASI
MULTI CRITERIA ANALYSIS (MCA)
• Total life cycle cost pada opsi 2 lebih rendah jika dibandingkan dengan pada opsi 1
• Dengan mempertimbangkan cost item selama siklus proyek, maka total LCC pada
opsi 2 lebih rendah Rp. 9,315 miliar.
TAHAP ANALISIS PENGEMBANGAN
ANALISIS RISIKO
Tingkat Kategori
No Kategori dan Perisitiwa Risiko Respon Risiko
Risiko Tingkat Risiko
I. Pelaksanaan Konstruksi
1 Terjadi error pada saat membandingkan hasil jar test ke software SCM Rendah Monitor dan Review
5
pada saat awal operasi sehingga pembacaan SCM tidak akurat
2 Penanaman kabel tidak dilakukan hati‐hati 5 Rendah Monitor dan Review
II. Risiko Operasional
Pembacaan error akibat kabel dan atau sensor SCM tidak berfungsi Rendah Monitor dan Review
5
atau rusak
III. Keadaan Kahar
Terjadinya bencana alam yang menyebabkan kerusakan SPAM Regional 4 Rendah Monitor dan Review
VALUE ENGINEERING SISTEM PEMBUBUHAN SCM
TAHAP REKOMENDASI
Opsi 1 ‐ Manual
• Membangun sistem pembubuhan yang dilengkapi Bak pelarut, pompa transfer, tangki koagulan, pompa dosing, Tangki MOM
• Menyediakan SDM sebanyak 6 orang
Opsi 2 ‐ SCM
• Membangun sistem pembubuhan yang dilengkapi Bak pelarut, pompa transfer, tangki koagulan, pompa dosing, SCM
• Menyediakan SDM sebanyak 6 orang
Rekomendasi
Berdasarkan hasil analisis yang dijelaskan melalui MCA dan LCCA maka PPC Gorontalo merekomendasikan desain kreatif pada opsi 2 untuk
dibangun
Ringkasan LCCA Nilai (Rp. x juta)
Opsi 1‐ Manual 25,931
Opsi 2 ‐ SCM 16,616
Savings 9,315
Dengan melakukan monitoring pada saat melakukan jar test dan pemasangan kabel SCM sehingga menghindari error pada saat operasional IPA
03. STUDI VE
TOPIK 3 – SISTEM JDU
VALUE ENGINEERING SISTEM JDU
TAHAP INFORMASI
• Elevasi reservoir IPA Dunggala +34
• Tidak terdapat off‐take di lokasi IPA Perencanaan JDU di FS
Debit perencanaan JDU 600 lt/dt (s/d tahap 2)
Volume air 51.840 m3/hari (full pemompaan)
Diagram Pareto
60,000 120%
50,000 100%
‐ 0%
Pengadaan Pemasangan Offtake Pengadaan Jembatan Persiapan Pemasangan
• Off‐take Tunggulo Pipa Pipa Pompa Pipa Pompa
Mencegah
Mengatur
adanya
tekanan
kebocoran
Mengatur
debit yang
keluar Lingkup Masalah
VALUE ENGINEERING SISTEM JDU
TAHAP KREATIF
Alternatif JalurJDU di DED
2
3 3
1 1
4 4
NO OPSI FS OPSI DED
1 Elevasi reservoir IPA +35 m Elevasi reservoir IPA +45 m
2 Tidak terdapat off‐take di Lokasi IPA Terdapat off‐take Dunggala (40 lt/dt) di lokasi IPA
3 Pipa outlet dari reservoir hanya 1 pipa Pipa outlet dari reservoir 3 pipa yaitu 1 pipa di dalam lokasi IPA dan 2 pipa menuju ke luar
lokasi IPA
4 Pompa distribusi Q= 330 lt/dt, H= 80 m Pompa Distribusi Q= 250 lt/dt, H= 60 m
5 Debit off‐take Tunggulo 150 lt/dt Debit off‐take Tunggulo 110 lt/dt
TAHAP EVALUASI
KEUNTUNGAN & KERUGIAN
Opsi terpilih
TAHAP ANALISIS PENGEMBANGAN
LIFE CYCLE COST ANALYSIS (LCCA)
Life cycle cost Of project alternatives
Opsi di FS Opsi di DED
Initial Investment Cost 133,282 136,456
Operation Cost 49,968 33,978
Maintenance & Repair Cost 7,665 7,477
• Total life cycle cost pada opsi DED lebih rendah jika dibandingkan dengan pada
opsi di FS
• Dengan mempertimbangkan cost item selama siklus proyek, maka total LCC pada
opsi DED lebih rendah Rp. 16,319 miliar.
TAHAP ANALISIS PENGEMBANGAN
ANALISIS RISIKO
Tingkat Kategori
No Kategori dan Perisitiwa Risiko Respon Risiko
Risiko Tingkat Risiko
I. Pelaksanaan Konstruksi
1 kualitas pekerjaan kontruksi yang kurang karena kapasitas kinerja Moderate Mitigasi
12
kontraktor
2 Subtitusi material dengan harga yang lebih murah oleh kontraktor 10 Moderat Mitigasi
3 Kecelakaan kerja kerja yang menyebabkan luka pekerja atau Rendah Monitor dan Review
5
masyarakat sekitar proyek
4 Peningkatan NRW akibat buruknya desain atau pekerjaan konstruksi Moderate Mitigasi
12
atau pemilihan material
II. Risiko Operasional
1. Terjadinya peningkatan biaya energi karena meningkatnya harga listrik Rendah Monitor dan Review
5
dan atau tidak efisiennya kinerja operasional
2 Kualitas dan kuantitas air menurun karena adanya kebocoran 12 Moderate Mitigasi
III. Keadaan Kahar
Terjadinya bencana alam yang menyebabkan kerusakan SPAM Regional 4 Rendah Monitor dan Review
VALUE ENGINEERING JDU
TAHAP REKOMENDASI
Desain Awal (Opsi FS)
• Mengalirkan air curah ke off‐take sebesar 51.800 m3/hari dengan sistem full pemompaan untuk ketiga off‐take dengan 1 pipa outlet dari reservoir IPA
• Membangun pipa JDU dengan panjang 17 km
• Membangun 3 titik lokasi off‐take
• Memompa air dengan total debit hingga 600 lt/dt ke tiap off‐take
Rekomendasi
Berdasarkan hasil analisis yang dijelaskan melalui MCA dan LCCA maka PPC Gorontalo merekomendasikan desain kreatif pada opsi DED untuk
dibangun
Ringkasan LCCA Nilai (Rp. x juta)
Opsi FS 187,730
Opsi DED 171,411
Savings 16,319
Dengan melakukan mitigasi terhadap risiko kualitas pekerjaan oleh kontraktor dalam penggunaan material pipa sehingga dapat mengurangi
dampak kebocoran pipa dan operasional JDU.
KESIMPULAN
VALUE ENGINEERING SPAM REGIONAL GORONTALO RAYA
• Secara teknis, pemindahan intake ke • Secara teknis, penggunaan SCM • Penambahan jalur pipa pada opsi DED
KESIMPULAN
Bendungan Bolango Ulu akan dapat menjamin tingkat keakuratan dari sisi fungsi tetap dapat mengalirkan
mengalirkan air dengan debit 1.100 lt/dt pembubuhan dosis koagulan sehingga air hingga debit 600 lt/dt dengan
menggunakan pipa dia. 900 mm dapat menekan biaya operasi. kecepatan air dan tekanan yang masih
dengan kecepatan 1,73 m/dt dengan • SCM mampu menyesuaikan dosis memenuhi kriteria.
sisa tekan yang masih mencukupi pembubuhan pada saat perubahan • Sedangkan dari sisi biaya, nilai LCC
hingga ke koagulator IPA Dunggala. kualitas air secara mendadak selama 20 tahun lebih rendah Rp. 16,32
• Pengaliran air baku tidak memerlukan • Secara biaya, nilai LCC selama 20 tahun miliar
pompa sehingga mengurangi biaya lebih rendah Rp. 9,315 miliar
operasi dan biaya replacement
• Secara biaya, nilai LCC selama 20 tahun
lebih rendah Rp. 14,49 miliar
VALUE
Thank You
Value Engineering
SPAM Regional Gorontalo Raya