Project Number:
Loan Number: 3455 – INO
Submitted By:
Trough:
Central Project Management Unit of the Ministry of Public
Work and Housing
To The Asian Development Bank
2023
ABBREVIATIONS
i
DAFTAR ISTILAH
ii
kemudian ketika Tim Pengadaan Tanah DINAS
melakukan verifikasi survei pengukuran
detail (DMS). Orang yang Terkena Dampak
akan diberi tahu tentang tanggal cut-off untuk
setiap komponen proyek, dan setiap orang
yang tinggal di area proyek setelah tanggal cut-
off tersebut tidak akan berhak atas
kompensasi atau bantuan berdasarkan
proyek.
iii
Measurement tingkat keparahan dampak DMS, dan daftar
Survey (DMS) WTP yang dilakukan selama persiapan
rencana pemukiman kembali ini (LARP). Biaya
akhir pemukiman kembali akan ditentukan
setelah DMS.
iv
mata pencaharian mereka dari situs yang
diidentifikasi untuk Proyek.
v
Kelompok Rentan Ini adalah kelompok orang yang berbeda yang
mungkin lebih menderita atau menghadapi
risiko semakin terpinggirkan karena proyek
dan secara khusus meliputi: i) Kepala
Keluarga yang dikepalai oleh perempuan, ii)
kepala Kepala Keluarga penyandang cacat, iii)
Kepala Keluarga yang berada di bawah garis
kemiskinan regional, iv) kepala Kepala
Keluarga lanjut usia, v) tidak memiliki tanah,
vi) orang tanpa hak hukum atas tanah
(pemegang hak non-tanah), vii) Masyarakat
adat atau komunitas adat. 2
vi
EXECUTIVE SUMMARY
1. Deskripsi Proyek.
Untuk mendukung infrastruktur guna pertumbuhan ekonomi di
Indonesia, Pemerintah Indonesia mendorong adanya proyek
proyek baru terkait indrastruktur, terutama pada sektor air
minum. Dalam kerangka program investasi publik, Kementerian
PUPR meningkatkan perannya dalam pembangunan sistem
pengelolaan air minum melalui Project Preparation Consultant
(PPC) Firm for Preparation East Indonesia Water Supply
Development, Accelerating Infrastructure Delivery through Better
Engineering Services Project (ESP) yang didukung oleh Bank
Pembangunan Asia melalui Loan No: 3455-INO. Pekerjaan ini
merupakan salah satu dari Paket pekerjaan Perencanaan
Pembangunan Sistem Pengelolaan air minum Regional di
Indonesia bagian Barat. Secara khusus, dokumen ini mengacu
pada pekerjaan penyusunan perencanaan detail sistem
pengelolaan air minum regional Agam Bukittingi, yang akan
digunakan untuk meningkatkan akses air minum masyarakat di
Kabupaten Agam dan Kota Bukitttinggi, Provinsi Sumatera
Barat.
2. Komponen Proyek.
viii
4. Profil Sosial Ekonomi Masyarakat Terdampak.
ix
6. Mekanisme Penanganan Keluhan.
7. Kerangka Hukum.
x
apabila ada penambahan jumlah orang terdampak akibat
rencana kegiatan tersebut diatas tidak akan mendapatkan
kompensasi/ganti rugi dalam bentuk apapun, termasuk
tindakan rehabilitasi jika diperlukan untuk membantu mereka
meningkatkan atau mempertahankan standar hidup dan
pendapatan. Cut Off Date di lokasi SPAM Regional Agam
Bukittinggi dikeluarkan oleh Dinas BMCKTR Provinsi Sumatera
Barat pada tanggal 10 sampai dengan 27 Maret 2022 (Terlampir).
Kompensasi untuk lahan, tanam tumbuh dan bangunan yang
terkena dampak akan mengikuti prinsip nilai pengganti wajar.
Matriks pemberian hak mencakup kompensasi dan jenis
bantuan yang akan diberikan kepada 39 warga terdampak
proyek. Anggaran untuk pembebasan lahan diperkirakan
sebesar IDR. 5.967.033.000 Anggaran tersebut telah
dialokasikan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat pada
tahun anggaran 2023.
9. Pengaturan Kelembagaan.
xi
10. Jadwal Pelaksanaan.
xii
DAFTAR ISI
ABBREVIATIONS ...................................................................... i
DAFTAR ISTILAH ....................................................................ii
EXECUTIVE SUMMARY ......................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ................................................................ xix
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
xiii
4.3 Pertemuan Konsultasi Masyarakat Tahap I ................................ 45
xiv
10.2.1 Penilaian Ganti Kerugian Fisik ................................... 88
xv
LAMPIRAN 5 STATUS KAWASAN LINDUNG SUNGAI LANDIA ... 145
xvi
DAFTAR TABEL
xvii
Tabel 6. 1 Penilaian Kesenjangan Kebijakan Pemukiman Kembali 59
Tabel 7. 1 Matrik Keberhakan ..................................................................... 71
Tabel 7. 2 Pendekatan Penilaian Menggunakan
Standar Penilaian Indonesia ................................................... 78
Tabel 10. 1 Daftar Pemilik Lahan ............................................................... 86
Tabel 10. 2 Perbandingan Nilai Harga Pasar Aset Tanah .................. 88
Tabel 10. 3 Nilai Harga Pasar Aset Bangunan ....................................... 92
Tabel 10. 4 Tabel Nilai Harga Pasar Aset Tanaman Perkebunan .... 93
Tabel 10. 5 Nilai Harga pasar Aset Tanaman Sayur Sayuran .......... 94
Tabel 10. 6 Nilai Harga Pasar Aset Tanaman Hutan .......................... 95
Tabel 10. 7 Nilai Harga Pasar Aset Tanaman Buah ............................. 96
Tabel 10. 8 Nilai Harga Pasar Aset Tanaman Semusim/Palawija ... 97
Tabel 10. 9 Nilai Aset Tanah, Tanaman dan Bangunan ..................... 98
Tabel 10. 10 Perkiraan Nilai Kerugian Fisik ........................................... 99
Tabel 10. 11 Perkiraan Nilai Kerugian Non Fisik ................................ 101
Tabel 10. 12 perkiraan nilai penggantian wajar.................................. 101
Tabel 10. 13 Estimasi Biaya Tahap Persiapan Pengadaan
Tanah ....................................................................................... 103
Tabel 10. 14 Interval Biaya Operasional dan Biaya Pendukung
(BOBP) Mengacu PMK RI No. 10/PMK.02/2016 ..... 104
Tabel 10. 15 Nilai Ganti Kerugian/ Nilai Penggantian Wajar ......... 105
Tabel 14. 1 Jadwal Pelaksanaan .............................................................. 118
Tabel 14. 2 Jadwal Pelaksanaan Proyek SPAM Regional
Kab. Agam – Kota Bukittinggi ............................................ 120
Tabel 15. 1 Parameter dan Indikator Pemantauan Internal yang
Direkomendasikan............................................................... 123
xviii
DAFTAR GAMBAR
xix
BAB 1
PENDAHULUAN
1
a. Setelah dilakukan review terhadap RISPAM Provinsi
Sumatera Barat, didapati bahwa potensi pemanfaatan air
dari sungai di jorong Ranah, Kenagarian Sungai Landia
dapat memenuhi kebutuhan air di wilayah sekitarnya yang
belum dilayani oleh PERUMDA, terutama Kabupaten Agam
dan Kota Bukittinggi.
b. Dalam rangka pelaksanaan proyek Pembangunan Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional, Provinsi Sumatera
Barat dengan daerah layanan Kabupaten Agam dan Kota
Bukittinggi, Studi kelayakan dan perencanaan detil sudah
disusun, yang mana membutuhkan lahan seluas 13,6 Ha,
untuk kebutuhan pembangunan Intake, Instalasi Air Minum
(IPA), offtake, Jaringan pipa transmisi dan Jaringan Pipa
Distribusi Utama. Namun demikian, hanya lahan seluas
11,9 Ha yang membutuhkan pembebasan tanah untuk
proyek ini yang dimiliki oleh masyarakat, selebihnya dimiliki
oleh Pemerintah Kota Bukittiggi dan Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
3. Pemerintah daerah setempat telah menunjukkan komitmen dan
kerjasama dalam rangka pembangunan SPAM Regional Agam –
Bukittinggi ini seperti yang telah dilampirkan pada Lampiran 1.
2
produksi (IPA beserta fasilitas penunjang), unit distribusi
(offtaker/reservoir, jaringan pipa distribusi utama, jaringan pipa
distribusi sekunder), dan unit pelayanan (sambungan rumah).
6. Berikut ini adalah komponen proyek dan status lahan rencana
SPAM Regional Agam Bukittinggi
3
Tabel 1. 1 Komponen Proyek SPAM Regional Agam –
Bukittinggi dan Status Lahan
Pipa Transmisi: Pipa Steel Dia 600mm, L= 6.400 m Sungai landia Jalan Desa/kabupaten
Pipa Transmisi: Pipa Steel Dia 300mm, L= 1.784 m Nagari Balingka Jalan Provinsi
Pipa Transmisi: HDPE Dia 630mm, L=450 m Sungai landia Jalan Desa
Pipa Transmisi: Pipa Steel Dia 200 mm, L=2.546 m Sungai landia Jalan Desa
2 Unit Produksi
PA Balingka (beton) SCADA sistem 180 lps Nagari Balingka Milik Warga
IPA Sungai Landia (paket baja) 5 lps Nagari Balingka Milik Warga
3 Unit Distribusi
4
Pahambatan Nagari Balingka Kecamatan IV Koto Kabupaten
Agam (selanjutnya akan disebut dengan IPA). Kapasitas IPA ini
yang direncanakan mampu memproduksi air sebesar 180
liter/detik dan kapasitas reservoir sebesar 685 m³.
8. SPAM Regional Agam-Bukittinggi pada IPA 180 liter/ detik akan
menyalurkan air sebesar 64 liter/detik untuk Kabupaten Agam
(zona 1) dengan jumlah sambungan rumah sebanyak 8.796
unit, sedangkan sebesar 80 liter/ detik untuk Kota Bukittinggi
(zona 2) dengan jumlah sambungan rumah sebanyak 6.963
unit. Selain itu, SPAM Regional Agam-Bukittinggi juga
mengalirkan ke Zona 3 sebesar 36 liter / detik, yang setara
dengan 4.934 unit sambungan rumah. Dan untuk layanan Zona
Sungai Landia sebesar 5 liter/detik dengan 628 sambungan
rumah.
9. Berikut ini adalah skematik SPAM Regional Agam Bukittinggi di
pelayanan Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi dengan
kapasitas produksi 180 liter/detik serta skematik pelayanan
Zona Pendukung dengan kapasitas 5 liter/detik.
5
Gambar 1. 1 Skematik SPAM Regional Agam-Bukittinggi
6
1.3 Lokasi Proyek
10. Lokasi kegiatan SPAM Regional Agam-Bukittinggi , berada di 4
(empat) Kecamatan di wilayah Kabupaten Agam dan 3 (tiga) Kota
Bukittinggi Provinsi Sumatera Barat.
11. Rencana wilayah pelayanan masing-masing kabupaten adalah :
a. Kabupaten Agam yaitu Kecamatan IV Koto, Kecamatan
Banuhampu, Kecamatan Canduang dan Kecamatan Ampek
Angkek, Kecamatan Baso.
b. Kota Bukittinggi yaitu kecamatan Kecamatan Guguk Panjang
dan Kecamatan Mandiangin Koto Selayan.
7
Gambar 1. 2 Peta Lokasi Kegiatan Rencana Pembangunan SPAM Regional Kabupaten Agam – Kota
Bukittinggi
8
Tabel 1. 2 Wilayah Pelayanan SPAM Regional Kabupaten Agam – Kota
Bukittinggi
9
Zona Kabupaten Kapasitas
No Kecamatan Nagari / Kelurahan
Pelayanan / Kota /Elevasi
2. Jorong Baruah Nagari 11.276
Sei Landia mdpl
Sumber : Data Primer Konsultan, 2022
Luas Panjang
Diameter
No Perencanaan Tanah (m) Lokasi
(m)
(m2)
1 Intake 1.000,0 - - Sungai Landia
2 IPA Balingka 6.175 - - Balingka
3 IPA Ranah 120 - - Sungai Landia
Offtake Bukik - - Bukik
4 905
Batabuah Batabuah
5 Offtake Mandiangin 937,8 - - Campago Ipuh
Jalur Pipa Transmisi Agam
Air Baku 600,630
6 -
a. IPA 180 lt/dtk &300 8.634
b. IPA 5 lt/dtk 2.546
Jalur Pipa Transmisi 150-400 18.863 Agam dan
7 Air Bersih Bukittinggi
a. IPA 180 lt/dtk
Jalur Distribusi - Agam dan
Utama (JDU): Bukittinggi
a. Zona 1 8.439
8 -
b. Zona 2 1.694
c. Zona 3 12.845
d. Zona Sei.Landia 669
Sumber: Data Primer Konsultan, 2022
10
direncanakan 0,1 Ha. Area yang dibutuhkan berada di Kawasan
hutan lindung dan persetujuan penggunaannya secara detail
dijelaskan pada Lampiran 2 dan Lampiran 3, serta kesesuaian
pemanfaatan ruang dijelaskan pada Lampiran 4
b. Jaringan transmisi air baku dari water intake ke Iokasi Instalasi
Pengolahan Air (IPA) Bungin dengan total panjang 8.634 meter.
Terdiri dari sepanjang 6.400 m dengan diameter pipa steel 600
mm, sepanjang 450 m dan pipa HDPE dengan diameter 630 mm
dan pipa steel sepanjang 1.784 m dengan pipa 300mm.
c. Pemasangan pipa di dekat saluran irigasi, dimana pemasangan
pipa dilakukan di trase jalan eksisting dan pemasangan pipa
menggunakan struktur penyangga jika trase jalan eksisting
tidak mencukupi. Pada jalur jalan berbelok dilakukan crossing
melintasi areal perkebunan pada belokan yang memungkinkan
dilakukan crossing. Perbaikan jalan akses menuju lokasi intake
dan saluran irigasi eksisting sepanjang ± 3,2 km.
d. IPA Pendukung berkapasitas 5 liter/detik dan luas lahan 120
m2 yang berlokasi di Jorong Ranah, Nagari Sungai Landia,
Kecamatan IV Kota, Kabupaten Agam. Lahan dimiliki
masyarakat. Jenis pipanya adalah pipa steel sepanjang 2.546 m
dengan pipa diameter 200mm.
e. Instalasi Pengolahan Air (IPA) Balingka berkapasitas 180
liter/detik dan luas lahan 6.175,4 m2 yang berlokasi di Jorong
Pahambatan, Nagari Balingka, Kecamatan IV Kota, Kabupaten
Agam. Luas total bangunan IPA: 1.637,21 m2. Lokasi di pinggir
jalan Malalak status tanah milik masyarakat.
f. Jaringan jalur pipa Transmisi air bersih (dari IPA menuju
offtake) adalah 18.863 meter dengan rincian pada ruas jalan
nasional 2 km, provinsi 12,3 km dan kabupaten kota 4,563 km.
11
g. Reservoar air bersih (off taker) Balingka untuk distribusi ke zona
layanan. Offtaker ini berada di dalam areal IPA Balingka dengan
kapasitas 685 m3.
h. Reservoar air bersih (offtaker) Canduang untuk distribusi ke
zona 1. Luas lahan adalah 1.519 m2 atau 0,15 ha kebutuhan
lahan untuk lokasi off-take di Canduang 905 m2. Lokasi di
Pinggir Jalan Padang Lua - Canduang. Status Tanah: Milik
Masyarakat dan siap untuk dibebaskan
i. Reservoar air bersih (off taker) Mandiangin untuk distribusi ke
zona 2. kebutuhan lahan untuk lokasi off-take ini sebesar 937,8
m2 atau 0,93 ha. Status lahan ini berada di lahan milik
Perumda Air Minum Tirta Jam Gadang Kota Bukittinggi.
Terletak di Jalan Bahder Johan Keluarahan Campago Ipuh,
Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Kota Bukittinggi.
j. Jaringan distribusi air bersih dari offtaker ke rumah-rumah
pelanggan sepanjang 220.219 meter.
k. Sambungan Rumah (SR) sebanyak 21.321 unit, masing-masing
di Kabupaten Agam sebanyak 14.358 unit dan di Kota
Bukittinggi sebanyak 6.963 unit. Sementara IPA 5 lps
direncanakan dapat melayani 628 sambungan rumah.
13. Deskripsi informasi proyek di atas bersumber dari hasil
perhitungan tim DED PPC West Sumatera Barat.
12
15. Adapun yang menjadi pertimbangan dalam perencanaan SPAM
Regional Agam-Bukittinggi untuk menghindari adanya pemukiman
kembali adalah;
a. Pemilihan lokasi IPA: menggunakan lahan tidak produktif, lahan
pertanian tanaman umur pendek, lahan yang tidak terdapat
tanaman tahunan atau tanaman keras (pepohonan).
b. Pemilihan jalur transmisi: penempatan pipa pada jalur umum,
tidak berada di lahan masyarakat jika memungkinkan.
c. Pembebasan lahan yang diperlukan proyek tidak
mengakibatkan perubahan mata pencaharian utama
masyarakat terkena proyek
d. Melakukan inventarisasi asset yang terkena dampak proyek/
pembebasan lahan serta melakukan sosialisasi yang baik
sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.
e. Membentuk mekanisme pengaduan keluhan di tingkat
masyarakat, yang dapat diwakili oleh aparat desa setempat dan
mekanisme penyampaiannya kepada CPMU/ Dinas terkait.
13
BAB 2
RUANG LINGKUP PEMBEBASAN LAHAN DAN PEMUKIMAN KEMBALI
2.1 Metodelogi
16. Secara umum metodologi yang diterapkan dalam penyusunan dokumen
LARP ini adalah dengan melakukan pengumpulan data (primer dan
sekunder) dan analisis permasalahan dan solusi dengan data yang ada.
Selain itu, dalam LARP ini dilakukan analisa karakter sosial, ekonomi
dan budaya setempat sehingga mengurangi dampak dan risiko yang
ditimbulkan oleh proyek.
17. Pengumpulan data sekunder meliputi data teknis dan non teknis,
sedangkan dalam pengumpulan data primer, dilakukan dengan
beberapa tahapan yaitu:
a. Survey Pemetaan Bidang Tanah, Kegiatan ini dilakukan untuk
memperoleh batas tanah yang terkena proyek dan identitas
kepemilikan. Jalur rencana proyek dari Desain Masterplan,
Feasibility Study (FS) atau DED disesuaikan titik koordinatnya
dengan lokasi di lapangan menggunakan alat GPS RTK. Kemudian
setelah diketahui batas–batas tanah yang terkena proyek, dilakukan
pendataan kepemilikan tanah dan diidentifikasi aset yang berada
pada tanah terkena proyek tersebut (Bangunan, Jenis Tanaman,
Hewan Ternak, dan aset berharga lainnya).
b. Pengamatan/Observasi, dilakukan untuk mengetahui gambaran
tentang kehidupan masyarakat, dan aktivitas masyarakat yang
dilakukan di lokasi studi. Pada pengamatan ini akan digunakan alat
kamera foto untuk merekam gambaran berbagai objek yang diamati,
sehingga gambaran visual ini dapat membantu menjelaskan kondisi
objektif lokasi studi.
14
c. Wawancara Terstruktur, dilakukan untuk mendapatkan gambaran
mengenai sosial, ekonomi dan budaya masyarakat yang menyeluruh
(holistik) serta pemilikan asset penduduk yang akan terkena poyek.
wawancara dilakukan terhadap Kepala Keluarga yang mewakili unit
sosial ekonomi Kepala Keluarga. Wawancara dilakukan dengan
menggunakan daftar pertanyaan/kuesioner dan aplikasi QLARP
(terlampir).
d. Wawancara mendalam, dilakukan terhadap tokoh masyarakat,
instansi terkait, Wali Nagari, pengusaha dan sebagainya untuk
menggali berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi dan budaya
yang relevan, serta mempelajari sistem, proses dan mekanisme suatu
aktivitas sosial tertentu dan institusi yang berkembang di wilayah
penelitian dengan menggunakan Pedoman wawancara.
15
19. Properti/aset masyarakat yang dijumpai dalam perencanaan SPAM di
Kabupaten ini dimiliki oleh 39 pemilik. Aset ini di kategorikan berupa
tanah, bangunan lainnya/sarana pelengkap berupa pagar, perkerasan
halaman, plat duiker, teras bengkel serta tanaman bernilai ekonomi
Properti/aset masyarakat yang dijumpai dalam perencanaan SPAM di
Kabupaten ini dimiliki oleh 39 pemilik. Aset ini di kategorikan berupa
tanah, bangunan lainnya/sarana pelengkap berupa pagar, perkerasan
halaman, plat duiker, teras bengkel serta tanaman bernilai ekonomi.
Luas Luas
Luas Lahan
IPA/OFFT Nama Lahan Lahan Bukti
No Terdampak
AKE (OT) Pemilik Total Sisa Kepemilikan
(m²)
(m²) (m²)
IPA Ujang 600 0 Surat Keterangan
1 600
Bungin Wali Nagari
IPA Erni 800 0 Surat Keterangan
2 800
Bungin Wali Nagari
IPA Afrizal 300 0 Surat Keterangan
3 300
Bungin Wali Nagari
IPA Gusmaw 800 0 Surat Keterangan
4 800
Bungin ati Wali Nagari
IPA Suryani 400 0 Surat Keterangan
5 400
Bungin Wali Nagari
IPA Sukman 100 40
Surat Keterangan
6 Pendukun eti 60
Wali Nagari
g
Transmisi Nurhaya 800 290 Surat Keterangan
7 510
ti Wali Nagari
Transmisi Ritnawili 900 375 Surat Keterangan
8 520
s Wali Nagari
Transmisi Isundria 1000 550 Surat Keterangan
9 450
nti Wali Nagari
Transmisi Animar 700 220 Surat Keterangan
10 480
Wali Nagari
16
Luas Luas
Luas Lahan
IPA/OFFT Nama Lahan Lahan Bukti
No Terdampak
AKE (OT) Pemilik Total Sisa Kepemilikan
(m²)
(m²) (m²)
Transmisi Muslim 1000 452,5 Surat Keterangan
11 547,4
Wali Nagari
Transmisi Rijan 1000 602,5 Surat Keterangan
12 397,5
Wali Nagari
Offtake Zulmiati 6000 5120,8 Surat Keterangan
13 879,2
Wali Nagari
Transmisi Delfitrin 30.000 29.940 Surat Keterangan
14 60
a Wali Nagari
Transmisi Suarni 60 57 Surat Keterangan
15 3
Wali Nagari
Transmisi Marjulis Surat Keterangan
16 150
Wali Nagari
Transmisi Sanidal Surat Keterangan
17 75
Wali Nagari
Transmisi Dt. Surat Keterangan
18 45
Malano Wali Nagari
Transmisi Cahya Surat Keterangan
19 68
Wali Nagari
Transmisi Eri Surat Keterangan
20 158
Wali Nagari
Transmisi Mis Surat Keterangan
21 90
Syahrial Wali Nagari
Transmisi Iswahyu Surat Keterangan
22 150
ni Wali Nagari
Transmisi Warnim Surat Keterangan
23 120
a Wali Nagari
Transmisi Novial Surat Keterangan
24 45
Wali Nagari
Transmisi Darliana Surat Keterangan
25 45
Wali Nagari
Transmisi Mulyani Surat Keterangan
26 225
s Wali Nagari
Transmisi Sukra Surat Keterangan
27 270
Maulana Wali Nagari
17
Luas Luas
Luas Lahan
IPA/OFFT Nama Lahan Lahan Bukti
No Terdampak
AKE (OT) Pemilik Total Sisa Kepemilikan
(m²)
(m²) (m²)
Transmisi Zuriati Surat Keterangan
28 75
Wali Nagari
Transmisi Saloma Surat Keterangan
29 128
Wali Nagari
Transmisi Sutan Surat Keterangan
30 75
Nagari Wali Nagari
Transmisi Dt. Sati/ Surat Keterangan
31 105
nita Wali Nagari
Transmisi Eni Surat Keterangan
32. 3
Wali Nagari
JDU Darnis Surat Keterangan
33 8
Wali Nagari
Musholl
a Surat Keterangan
34 JDU 9
Almuhsi Wali Nagari
nin/ Ajo
JDU Dt.
Surat Keterangan
35 Mangian 70
Wali Nagari
g
JDU Erita Surat Keterangan
36 30
Wali Nagari
JDU Zarwati Surat Keterangan
37 30
Wali Nagari
JDU Desi Surat Keterangan
38 70
Wali Nagari
Transmisi Mardize Surat Keterangan
39 120
n Wali Nagari
Total 11,960
20. Berikut ini table jenis kelamin dan disitribusi kelompok usia :
18
Tabel 2. 3 Distribusi Kelompok Umur
1. 0-14 - -
2. 15-64 33 84,21
3. >65 6 15,79
Total 39 100
Sumber: Hasil Survey IOL dan SESAH 2022
2 Penyandang Disabilitas -
4 Miskin -
6 Masyarakat Adat -
Jumlah 14
Sumber: Hasil Survey IOL dan SESAH 2022
19
tersebut tidak akan menggusur bangunan dan juga tidak akan memiliki
dampak sosial ekonomi yang merugikan secara permanen pada tempat
tinggal, toko dan perusahaan komersial lainnya di sepanjang jalan
proyek. Namun, selama tahap konstruksi kegiatan pekerjaan sipil dapat
menyebabkan dampak sementara pada pemukiman, pedagang dan toko
di sepanjang jalan dalam hal ketidaknyamanan akses, parkir, bongkar
muat dan juga untuk pergerakan lalu lintas, terutama mobil dan truk,
dll.
20
Kepala keluarga
Keluarga 1
perempuan
Kepala keluarga usia lanjut Keluarga 13
Sumber: Hasil Survey IOL dan SESAH 2022
23. Untuk tanaman yang akan terkena dampak proyek ada beberapa jenis
pohon dan bisa dilihat dalam tabel berikut :
21
Sumber: Hasil Penilaian Tim Apraisal,2022
22
24. Dampak secara spesifik antara lain adalah hilangnya aset kepemilikan
lahan, tanaman dan bangunan (akses jalan dan pagar) yang memiliki
nilai ekonomi sehingga dapat mengganggu pendapatan kepala keluarga
terdampak proyek. Berdasarkan hasil survey SES dan IOL bahwa
dampak yang terjadi ini tidak signifikan karena lahan yang dibebaskan
masih dibawah 10% dari total kepemilikan yang ada, disisi lain juga
lokasi lahan yang dibebaskan ini bukan lahan tempat tinggal.
23
28. Persentase keterlibatan masyarakat khususnya kaum perempuan
terlihat dalam kehadiran di setiap pertemuan konsultasi masyarakat
(PKM). Rata-rata keterlibatan kaum perempuan Pada PKM 1, 2 dan 3
adalah telah mencapai di atas 20%.
24
BAB 3
INFORMASI DAN PROFIL SOSIAL EKONOMI
32. Secara spesifik per lokasi rencana pembangunan dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
33. Selanjutnya untuk aset pertanian, dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 3. 5 Pohon, Tanaman Warga Terkena Dampak
Jenis Pohon dan Jumlah
No. Total
Tanaman Besar Sedang Kecil
1. Kayu Manis 42 97 64 203
2. Pisang 50 50
3. Alpukat 2 1 1 4
4. Kayu hutan 5 5
Sumber: Diolah dari data survey IOL dan SESAH 2022
34. Untuk distribusi kelompok umr, telah dibagi menjadi kelompok umur
usia 0-14 tahun, 15-64 tahun dan > 65 tahun. Secara detil persebaran
kepala keluarga terdampak dilihat dari aspek kelompok umur sebagai
berikut:
1. 0-14 - -
2. 15-64 33 84,21
3. >65 6 15,79
Total 39 100
Sumber: Diolah dari data survey IOL dan SESAH 2022
Tidak Sekolah/tidak
1. 3 7,69
lulus SD
2. Lulus SD 13 33,33
3. Lulus SMP 14 35,89
4. Lulus SMA 6 15,38
5. Lulus D4/S1 3 7,69
Total 39 100
Sumber: Diolah dari data survey IOL dan SESAH 2022
Tabel 3. 8 Pengetahuan Terhadap Proyek
Pengetahuan
Sumber Masyarakat
Terhadap Pemerint
No. Informasi Sekitar Total
Rencana ah Lokal
Pihak Proyek Rumah
Proyek
1. Mengetahui 33 4 1 38
Tidak
2. 1
Mengetahui
Total 39
Sumber: Diolah dari data survey IOL dan SESAH 2022
Parameter Kerentanan
Kepala
Kepala Kepala Kepala Kepala
No Name Keluar Tidak Masya
Keluarga Keluar Keluar Keluarga
ga Bertan rakat
Perempu ga ga Pemegan
Disabl ah Adat
an Lansia Miskin g Hak
e
1 Rohana - - 1 - - - -
2 Zarkani - - 1 - - - -
Abdur
3 - - 1 - - - -
rahman
4 Dasnir - - 1 - - - -
5 Jamiah - - 1 - - - -
6 Delima - - 1 - - - -
7 Ema - - 1 - - - -
8 Rosnida - - 1 - - - -
9 Rosmaniar - - 1 - - - -
10 Wirman - - 1 - - - -
11 Suryani 1 - - - - - -
12 Zulmiati - - 1 - - - -
13 Animar - - 1 - - - -
14 Muslim - - 1 - - - -
Sumber: Diolah dari data survey IOL dan SESAH 2022
Tabel 3. 10 Pendapatan Keluarga Pertahun
Jumlah Rata-rata
Status Pendapatan
Jenis anggota pedapatan
No Nama Usia Pernikaha Pekerjaan Pendidikan keluarga/tah
kelamin keluarg jiwa/ tahun
n un (Rp)
a (Rp)
1. Marjulis Laki-laki 56 Menikah Petani SMP 2 36.000.000 18.000.000
2. Sanidal Perempuan 51 Menikah Petani SD 3 30.000.000 10.000.000
3. Dt. Malano Laki-laki 62 Menikah Petani SMP 3 36.000.000 12.000.000
4. Cahya Perempuan 45 Menikah Petani SMP 4 42.000.000 10.500.000
5. Eri Laki-laki 61 Menikah Petani SMA 2 36.000.000 18.000.000
6. Mis Syahrial Perempuan 48 Menikah Ibu Rmh Tangga SD 3 42.000.000 14.000.000
7. Iswahyuni Perempuan 50 Menikah Petani SMP 3 36.000.000 12.000.000
8. Warnima Perempuan 51 Menikah Ibu rmh tangga SD 4 36.000.000 4.500.000
9. Novial Laki-laki 48 Menikah Petani SMA 3 48.000.000 16.000.000
10. Darliana Perempuan 60 Menikah Ibu rmh tangga SD 2 36.000.000 18.000.000
11. Mulyanis Perempuan 49 Menikah Petani SMP 3 42.000.000 14.000.000
12. Sukra Maulana Laki-laki 53 Menikah Pedagang SMA 5 48.000.000 9.600.000
13. Zuriati Perempuan 65 Menikah Petani SMP 3 30.000.000 10.000.000
14. Saloma Perempuan 62 Menikah Ibu rmh tangga SD 4 36.000.000 4.500.000
15. Nur Hayati Perempuan 46 Menikah Petani SD 5 24.000.000 4.800.000
Tidak Lulus
16. Ritna Wilis Perempuan 60 Menikah Petani 3 36.000.000 12.000.000
SD
35
Jumlah Rata-rata
Status Pendapatan
Jenis anggota pedapatan
No Nama Usia Pernikaha Pekerjaan Pendidikan keluarga/tah
kelamin keluarg jiwa/ tahun
n un (Rp)
a (Rp)
17. Isundri Yanti perempuan 61 Menikah Petani SD 6 25.200.000 4.200.000
18. Muslim Laki-Laki 66 Menikah Petani SD 3 12.000.000 4.000.000
19. Animar perempuan 66 Janda Petani SD 1 9.600.000 9.600.000
20. Sutan Nagari Laki-laki 55 Menikah Pedagang SMP 4 48.000.000 12.000.000
Tukang Tidak lulus
20. Ujang Laki-laki 60 Duda 5 10.800.000 2.160.000
Bangunan SD
21. Erni Perempuan 57 Janda Penjahit SD 5 60.000.000 12.000.000
22. Afrizal Laki-laki 59 Menikah Pedagang S1 9 120.000.000 13.333.333
23. Suryani Perempuan 50 Janda Pedagang SMA 1 14.400.000 14.000.000
24. Sukmaneti Perempuan 47 Menikah Petani SMP 6 18.0000.000 3.000.000
25. Rijan Laki-laki 45 Duda Pedagang SMP 1 24.000.000 2.000.000
26. Suarni Perempuan 43 Menikah Guru S1 5 48.000.000 4.000.000
27. Delfitrina Perempun 46 Janda Pedagang SMA 3 36.000.000 3.000.000
Ibu Kepala Tidak lulus
28. Zulmiarti/ Yulisdar Perempuan 70 Janda 5 31.200.000 6.240.000
Keluarga SD
29. Eni Perempuan 47 Menikah Pedagang SMP 4 48.000.000 12.000.000
30. Darnis Perempuan 68 Menikah Ibu rmh tangga SD 4 42.000.000 10.500.000
Musholla
31. Laki-laki 69 Menikah Marbot SD 2 24.000.000 12.000.000
Almuhsinin/ Ajo
32. Dt. Mangiang Laki-laki 49 Menikah Pedagang SMA 4 54.000.000 13.500.000
36
Jumlah Rata-rata
Status Pendapatan
Jenis anggota pedapatan
No Nama Usia Pernikaha Pekerjaan Pendidikan keluarga/tah
kelamin keluarg jiwa/ tahun
n un (Rp)
a (Rp)
33. Erita Perempuan 63 Menikah Pedagang SMP 3 48.000.000 16.000.000
34. Zarwati Perempuan 60 Menikah Ibu rmh tangga SMP 4 48.000.000 12.000.000
35. Desi Perempuan 51 Menikah Guru S1 3 48.000.000 12.000.000
37. Dt. Sati Laki-laki 67 Menikah Pedagang SMP 3 36.000.000 12.000.000
38. Delfitrina/ Detno Perempuan 46 Menikah Pedagang SD 4 42.000.000 10.500.000
39. Mardizen Laki-laki 55 Menikah Petani SMP 3 36.000.000 12.000.000
Sumber: Diolah dari data survey IOL dan SESAH 2022
37
35. Dari data yang disajikan diatas tentang informasi sosial-
ekonomi masyarakat yang berpotensi terkena dampak proses
pengadaan tanah berdasarkan survei sosial-ekonomi (SES)
yang dilakukan di kedua WTP. Responden terdiri dari 1 laki-
laki (50%) dan 1 perempuan (50%), responden perempuan
adalah istri dari responden yang laki-lakinya adalah sebagai
berikut:
a. Kepala Kepala Keluarga dan Pembagian Kelompok
Anggota Kepala Keluarga. Ada 39 Kepala Kepala Keluarga
potensial dengan total 157 orang yang terdampak yang
terkait dengan proyek. Tidak semua Kepala Keluarga
dikepalai oleh laki-laki, ada beberapa Kepala Keluarga yang
dikepalai oleh perempuan. Dari semua orang yang
terdampak, 11,1% berusia 0-14 tahun, 72,8% pada
kelompok usia 15-60 tahun,dan 16,1% berusia >60 tahun.
b. Dari tingkat pendidikan, warga atau orang yang
terdampak sangat bervariasi dalam tingkat pendidikannya
mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga yang sampai pada
perguruan tinggi. Dari anggota keluarga terdampak, 19,1%
tidak lulus SD, 37,5% tamat SD, 19,1 tamat SMP, 18,4
tamat SMA dan 5,9% tamat D4/S1.
c. Mata Pencaharian dan Pendapatan Kepala Keluarga.
Sumber pendapatan utama dari warga terdampak juga
bervariasi, pertanian, perdagangan, jasa (bangunan, jahit)
dan juga ada yang dari pegawai negri/ ASN.
d. Kesehatan dan Sanitasi. Dari semua warga terdampak
untuk sarana sanitasinya semua WTP sudah memiliki
kamar mandi sendiri di rumahnya dan memiliki septic tank
di rumahnya. Sumber air minum dan memasak bervariasi
ada yang berasal dari sumur gali, air Pamsiamas.
Berdasarkan hasil SES, penyakit yang paling banyak
38
dialami oleh masyarakat yang terkena adalah demam, sakit
kepala. Warga bias akses kesehatan di desanya sendiri atau
juga bisa di desa terdekat (Nagari/Desa Koto Tuo).
e. Kepemilikan aset dan akses fasilitas umum.
Berdasarkan wawancara, sebagian besar atau bisa dibilang
seluruh Kepala Keluarga terdampak memiliki kendaraan
bermotor berupa motor. Pusat pendidikan dapat diakses
karena untuk SD terdapat di desanya sedangkan untuk
SMP dan SMA di Desa Terdekat (Nagari/Desa Koto Tuo)
masih dalam satu kecamatan. Mengenai akses ke
universitas terdapat di Ibukota Kabupaten yang berjarak
sekitar 30 KM. Untuk sarana pasar warga bias mengakses
di desa/ Nagari terdekat (Nagari Koto Tuo.
f. Pengetahuan tentang Proyek. Semua Kepala Keluarga
yang disurvei mengetahui tentang adanya proyek SPAM
Regional Agam-Bukittinggi dan tidak keberatan dengan
rencana proyek tersebut. Pemilik tanah setuju untuk
melepaskan tanah mereka selama mereka menerima
kompensasi yang sesuai
39
BAB 4
KETERBUKAAN INFORMASI, KONSULTASI, DAN PARTISIPASI
43
rentan, untuk memastikan partisipasi dari perencanaan
hingga pelaksanaan. Perhatian khusus akan diberikan pada
kebutuhan kelompok rentan dan memastikan partisipasi
mereka.
44
Tabel 4. 1 Pertemuan Konsultasi Masyarakat
Peserta
No Tanggal Lokasi Hasil Konsultasi
Total (M/F)
1 11 Nagari 10 - Sosialisasi pengadaan
Januari Balingka lahan untuk proyek
2022 Kab.Agam - Rencana pengukuran
2 21-22 Bukittinggi 70 dan pelengkapan
Maret dokumen lahan
2022
Sumber: Data Primer Konsultan, 2022
45
berjalan dan hasil survey SES dan IOL yang telah dilakukan.
Pada tahap konsultasi ini, sosialisasi perihal pembebasan
lahan lebih banyak mendapat respon karena warga terdampak
proyek ingin memastikan adanya kejelasan harga tanah yang
akan didapatkan. Selain itu, warga terkena pembebasan lahan
IPA dan rencana jalur perpipaan juga ingin memastikan untuk
mendapatkan manfaat secara langsung dari pembangunan
SPAM ini. Output dari pertemuan ini adalah dilaporkannya
hasil-hasil survey sosial dan ekonomi serta survey asset (IOL
&SES). Hasil dari kegiatan ini tersedia di dalam lampiran 7.
42. Kegiatan konsultasi survei IOL dan SESAH (FGD) sudah
dilaksanakan di lokasi dengan metode tanya jawab secara
langsung dengan pemilik lahan. Namun demikian, dari
penelusuran tim survey, tidak ada dokumen resmi yang
menyatakan kepemilikan lahan dan asset di tanahnya karena
faktor budaya yang turun temurun.
46
terdampak proyek dan diminta pemrakarsa menyurati BPN
untuk proses lebih lanjut.
d. Pemda Agam diminta untuk lebih proaktif untuk bisa
memfasilitasi terselanggaranya kegiatan pembangunan
SPAM Regional Agam Bukittinggi khususnya persoalan
social di wilayah proyek
47
BAB 5
MEKANISME PENANGANAN KELUHAN
48
Kota Bukittinggi, akan memverifikasi pengaduannya/
keberatannya.
c. Proses verifikasi dan validasi terhadap keberatan warga
dilakukan selambat-lambatnya 14 hari kerja sejak
diterimanya pengaduan.
d. Dalam hal pengaduan/keberatan warga perlu dituangkan
kedalam formulir laporan pengaduan/keberatan
e. Jika hasil verifikasi pengaduan/keberatan tidak diterima,
Dinas BMCKTR Provinsi Sumatera Barat akan membuat
laporan penolakan dan menginformasikan kepada warga
terdampak yang dirugikan, termasuk alasan penolakan.
47. Pada prinsipnya, keluhan terhadap segala aspek proyek dan
pembebasan lahan akan ditangani melalui konsultasi untuk
mencapai kesepakatan dan penyelesaian, dan berusaha untuk
diselesaikan sebanyak mungkin di tingkat proyek. Instansi
terkait seperti Unit Pelaksana Proyek (UPP) / Project
Implementation Unit (PIU), pemerintah provinsi, kota,
kabupaten, kecamatan, dan kelurahan/nagari akan terlibat
dalam menangani keluhan. Ketika keluhan tidak dapat
ditangani, maka akan diselesaikan melalui prosedur proses
pengadilan sebagaimana diatur dalam UU No 6 Tahun 2023
tentang Penetapan Peraturan pemerintah Pengganti Undang-
Undang nomor 2 Tahun 2022. Peraturan Presiden No.99/
2014 tentang Penyelenggaraan Tanah bagi Pembangunan
untuk Kepentingan Umum. Tidak ada biaya yang dikenakan
kepada pihak pengadu. Penerimaan pengaduan dan
mekanisme ganti rugi akan memastikan sensitivitas budaya
dan gender dari pihak-pihak yang berhak.
48. Pada prinsipnya, keberatan terhadap setiap aspek
pembangunan SPAM akan ditangani melalui mediasi untuk
mencapai kesepakatan dan penyelesaian akan diusahakan
49
untuk diselesaikan sebanyak mungkin di tingkat proyek.
Instansi terkait, seperti BPPW, pemerintah
provinsi/kabupaten/kota, kecamatan dan desa ( nigari) akan
dilibatkan sesuai kebutuhan dalam menangani keberatan
tersebut.
49. Keluhan yang dajukan oleh warga terkena dampak akan
ditangani sesuai dengan prosedur yang ada. Apabila warga
terdampak proyek berkeberatan, maka WTP yang dirugikan
dapat mengajukan keberatan/pengaduan melalui tokoh
masyarakat atau kepala desa kemudian wali nagari yang akan
menyampaikan pengaduan ke Dinas atau mengirimkannya
langsung ke Tim Pengadaan Tanah Dinas dalam waktu 14 hari
kerja sejak pengumuman pengaduan.
50
c. Dalam hal negosiasi tidak mencapai kesepakatan dan
warga terdampak yang dirugikan menolak, maka Dinas
BMCKTR Provinsi Sumatera Barat akan menginformasikan
kepada proyek untuk mencari lokasi lain sebagai
pengganti.
51. Keluhan yang terkait dengan aspek lain dari proyek akan
ditangani sesuai dengan prosedur berikut:
a. Warga terdampak yang dirugikan dapat mengajukan
keluhan baik secara langsung kepada staf proyek, penyedia
jasa konstruksi, tokoh masyarakat atau kepala desa yang
akan membawa keluhan/keluhan tersebut kepada staf
proyek di kantor lapangan atau kantor proyek untuk
mencari penyelesaian. Unit pengadaan dan pengamanan
lahan proyek akan mengirimkan catatan keluhan kepada
manajemen proyek.
b. Manajer proyek akan memeriksa pengaduan dan dalam
waktu 15 hari kerja akan menyampaikan keputusan
kepada pengadu. Staf proyek akan memfasilitasi
komunikasi antara pengadu dan manajemen proyek dalam
menangani keluhan. Staf proyek akan
mendokumentasikan keberatan dan resolusi.
c. Jika pihak yang dirugikan tidak puas dengan keputusan
atau penanganan pengaduan, ia dapat mengajukan
pengaduan, baik secara tertulis atau lisan kepada
Walikota/Bupatidalam waktu 14 hari sejak keputusan
dikeluarkan.
d. Walikota/Bupati akan memutuskan pengaduan dalam
jangka waktu 30 hari dengan meminta pendapat dari (i).
Pihak yang dirugikan, (ii).Dinas BMCKTR Provinsi
Sumatera Barat, (iii) pemangku kepentingan terkait
lainnya.
51
e. Jika warga terdampak yang dirugikan tidak puas dengan
tindakan yang diambil oleh Walikota/Bupati atas
pengaduan, dia dapat mengajukan pengaduan ke
pengadilan untuk keputusan akhir.
Ya
Keluhan Dapat Ditangani Sudah ditangani?
Tidak
Ya
Keluhan Dapat Ditangani Sudah ditangani?
Tidak
Proses Pengadilan
52
BAB 6
DASAR HUKUM
53
54. Undang -undang No. 6 Tahun 2023 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang Undang dan
Peraturan Pemerintah No. 19/2021 menetapkan bahwa dalam
kerangka efisiensi dan efektivitas, pembebasan lahan tidak
lebih dari 5 hektar akan dilakukan melalui: (i).
Diimplementasikan secara langsung oleh agen yang
mewajibkan tanah dengan pemegang hak tanah, dengan cara
penjualan atau pertukaran atau cara lain yang disepakati oleh
kedua belah pihak. Penentuan lokasi tidak diperlukan tetapi
harus dilakukan sesuai dengan kesesuaian dengan tata letak
spasial regional; atau (ii) menggunakan tahap pembebasan
lahan sebagai pembebasan lahan selama lebih dari 5 hektar,
bupati/walikota harus menentukan lokasi.
55. Pelaksanaan pengadaan tanah harus ditangani oleh BPN
dengan memberikan ganti rugi yang adil dan layak. Peraturan
Presiden Nomor 148 Tahun 2015 mengatur bahwa pengadaan
tanah untuk kepentingan umum mengenai tanah tidak lebih
dari 5 ha (i) dapat diperoleh secara langsung oleh instansi yang
membutuhkan tanah dengan pemegang hak atas tanah dengan
cara dijual atau ditukar atau lainnya cara yang disepakati oleh
kedua belah pihak (Pasal 121, Ayat 2), (ii) tidak perlu
mendapatkan penetapan lokasi tetapi harus konsisten dengan
rencana tata ruang (RTRW) untuk kawasan (Pasal 121, Ayat
2.), dan (iii) penilaian tanah dilakukan oleh penilai independen.
Pasal 121 A Peraturan Presiden Nomor 148 Tahun 2015
menyatakan bahwa “pembebasan tanah untuk pembangunan
untuk kepentingan umum yang dilakukan oleh swasta dapat
dilakukan melalui transaksi jual beli, tukar menukar, atau
mekanisme lain yang disepakati antara pihak yang berhak
dengan pihak swasta.
54
6.2 SPS ADB 2009
56. Pernyataan Kebijakan Perlindungan (SPS) ADB 2009
menggabungkan tiga kebijakan perlindungan utamanya;
lingkungan, Involuntary resettlement, dan masyarakat adat (IP).
Ini bertujuan untuk mempromosikan keberlanjutan dengan
mengelola potensi risiko lingkungan dan sosial. Proyek SPAM
Regional Agam Bukittinggi tidak memicu dampak keamanan
IP, dan oleh karena itu, tidak diperlukan rencana IP. Proyek
SPAM Regional Agam Bukittinggi akan menimbulkan
pembebasan lahan milik masyarakat dan tanah milik
pemerintah, sehingga dokumen LARP ini disiapkan untuk
menguraikan hak-hak warga terdampak proyek, strategi
penghidupan dan mata pencaharian, pengaturan
kelembagaan, pemantauan, anggaran, dan jadwal pelaksanaan
yang ketat. Proyek ini dianggap kategori B karena kurang dari
200 orang akan mengalami dampak signifikan menurut SPS
ADB.
57. Involuntary resettlement. Tujuan dari kebijakan pengamanan
ADB adalah untuk menghindari Involuntary resettlement bila
memungkinkan; untuk meminimalkan Involuntary
resettlement dengan mengeksplorasi alternatif desain; dan
untuk meningkatkan, atau setidaknya memulihkan, mata
pencaharian semua pengungsi dan orang-orang rentan secara
nyata dibandingkan dengan tingkat pra-proyek, dan untuk
meningkatkan standar hidup masyarakat miskin yang
terlantar dan kelompok rentan lainnya.
58. Perlindungan Involuntary resettlement termasuk perpindahan
fisik (relokasi, kehilangan tanah tempat tinggal, atau
kehilangan tempat tinggal) dan perpindahan ekonomi
(kehilangan tanah, aset, akses ke aset, sumber pendapatan,
atau mata pencaharian) sebagai akibat dari (i) akuisisi tanah
55
paksa, atau (ii) pembatasan paksa pada penggunaan lahan
atau akses ke taman yang ditunjuk secara hukum dan
kawasan lindung. Ini termasuk apakah kerusakan dan
batasan yang tidak disengaja penuh atau sebagian, permanen
atau sementara.
59. Prinsip-prinsip SPS ADB 2009 berikut ditetapkan dan juga
akan berlaku untuk proyek ini: (i) penyaringan awal proyek
untuk dampak pemukiman kembali yang tidak disengaja di
masa lalu, sekarang dan masa depan; (ii) melakukan survei
dan sensus pengungsi termasuk analisis gender terkait
dampak pemukiman kembali yang tidak disengaja; (iii)
melakukan konsultasi yang bermakna dengan WTP, komunitas
tuan rumah, organisasi non-pemerintah (LSM) di wilayah
tersebut; (iv) mengembangkan langkah-langkah untuk
meningkatkan atau setidaknya memulihkan mata pencaharian
WTP ke tingkat pra-proyek; (v) memberikan bantuan yang
diperlukan kepada pengungsi secara fisik dan ekonomi; (vi)
meningkatkan standar hidup kelompok miskin yang terlantar
dan rentan menjadi setidaknya standar hidup minimum
nasional; (vii) mengembangkan prosedur secara adil,
transparan, konsisten; (viii) memastikan bahwa semua WTP
tanpa hak atas tanah diberikan bantuan pemukiman kembali
dan kompensasi untuk aset non-tanah yang hilang; (ix)
penyusunan rencana pemukiman kembali; (x) pengungkapan
yang tepat waktu dan penuh, dan implementasi rencana
pemukiman kembali sebagai bagian dari program
pengembangan yang lebih luas; (xi) membayar total
kompensasi, bantuan relokasi dan pemukiman kembali
sebelum perpindahan fisik dan/atau ekonomi; dan (xii)
memantau dan menilai hasil dan dampak Involuntary
resettlement.
56
60. Involuntary resettlement tidak berlaku untuk pembebasan
tanah yang dinegosiasikan (pembebasan tanah dengan penjual
yang bersedia dan bersedia). ADB mendorong peminjam/klien
untuk memperoleh tanah dan aset lainnya melalui
penyelesaian yang dinegosiasikan sedapat mungkin,
berdasarkan konsultasi yang bermakna dengan orang-orang
yang terkena dampak, termasuk mereka yang tidak memiliki
hak hukum atas aset tersebut.
61. Kebijakan ADB lainnya adalah tentang gender dan
pembangunan, yang menempatkan pengarusutamaan gender
sebagai strategi penting untuk mempromosikan kesetaraan
gender dan memastikan partisipasi perempuan dan bahwa
kebutuhan mereka secara eksplisit ditangani dalam proses
pengambilan keputusan untuk kegiatan pembangunan.
62. Kebijakan penting lainnya adalah Kebijakan Komunikasi
Publik ADB yang berupaya mempromosikan partisipasi dan
pemahaman masyarakat dan pemangku kepentingan lain yang
terkena dampak kegiatan bantuan ADB. Berbagi informasi
tentang proyek yang dibiayai ADB harus dimulai sejak awal
fase persiapan dan berlanjut di semua tahap pengembangan
proyek untuk memfasilitasi dialog dengan orang-orang yang
terkena dampak dan pemangku kepentingan lainnya.
57
kebutuhan dasarnya. Upaya perlindungan sosial dapat
dilakukan melalui bantuan sosial, advokasi sosial, dan/atau
bantuan hukum.
64. Kebijakan ADB tentang gender dan pembangunan mengadopsi
pengaruh utama gender sebagai strategi utama untuk
mempromosikan kesetaraan gender, dan untuk memastikan
partisipasi perempuan dan kebutuhan mereka secara eksplisit
ditangani dalam proses pengambilan keputusan untuk
kegiatan pembangunan.
65. Kebijakan kunci lainnya adalah Kebijakan Komunikasi Publik
ADB yang berupaya mendorong partisipasi dan pemahaman
masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya yang terkena
dampak kegiatan bantuan ADB. Berbagi informasi tentang
proyek-proyek yang didanai ADB harus dimulai sejak awal
tahap persiapan dan berlanjut di semua tahap pengembangan
proyek, untuk memfasilitasi dialog dengan orang-orang yang
terkena dampak dan pemangku kepentingan lainnya.
58
67. Masih terdapat beberapa kesenjangan antara UU Pengadaan
Tanah Indonesia yang baru dengan SPS ADB 2009 namun
beberapa kesenjangan telah dijembatani oleh ketentuan
undang-undang terkait lainnya. Kesenjangan yang tersisa
berkisar pada (i) penyediaan program pemulihan mata
pencaharian bagi orang-orang yang terkena dampak parah dan
kelompok rentan untuk memastikan bahwa kehidupan mereka
tidak akan lebih buruk karena proyek tersebut, (ii) bantuan
relokasi untuk penduduk yang mengungsi secara fisik dan (iii)
tunjangan transisi. Perbandingan antara SPS ADB 2009 dan
peraturan Pemerintah Indonesia tentang Involuntary
Resettlement disajikan dalam Lampiran 8 bersama dengan
langkah-langkah pengisian kesenjangan yang diusulkan
sebagai kebijakan proyek. Perbandingan antara SPS ADB 2009
dan peraturan Pemerintah Indonesia tentang Involuntary
Resettlement disajikan di bawah ini bersama dengan langkah-
langkah pengisian kesenjangan yang diusulkan sebagai
kebijakan proyek.
59
Peraturan Pemerintah
Indonesia No. 19/ 2021 SPS ADB Kebijakan
Pinsip
dan Permen ATR/BPN 2009 Proyek
Nomor 19/2021
ketika pengadaan tanah masa lalu, tersebut
melibatkan tanah sekarang, dan dilakukan
pembelian. masa depan. penyaringan
(kategori A
sesuai SPS ADB
2009 tidak akan
dipilih)
Konsult Kerangka hukum Memperhatika Konsultasi yang
asi memberikan perlindungan n kebutuhan bermakna
yang hak asasi manusia yang kelompok harus
berarti lebih besar kepada anak- rentan, memperhatikan
anak, orang miskin, dan terutama yang kelompok
penyandang cacat, juga berada di rentan (miskin,
terhadap diskriminasi bawah garis tidak bertanah,
terhadap perempuan. kemiskinan, lansia, dan
tidak memiliki wanita.
Namun, tidak ada mandat tanah, orang anak-anak,
untuk memberikan tua, wanita Masyarakat
perhatian khusus pada dan anak- Adat, dan
kebutuhan kelompok anak, mereka yang
rentan dan untuk Masyarakat tidak memiliki
memastikan partisipasi Adat, dan hak legal atas
mereka dalam konsultasi. mereka yang tanah). Pastikan
Beberapa kelompok kunci tidak memiliki partisipasi
mungkin tidak dianggap hak legal atas mereka dalam
rentan (misalnya, tanah, dan konsultasi.
perempuan, yang tidak memastikan
memiliki tanah, dan partisipasi
mereka yang tidak mereka dalam
memiliki hak hukum hak konsultasi
atas tanah. terapan.
Tingkat Menurut UU 2 Tahun Tingkat Ganti kerugian
kompen 2012, kompensasi akan kompensasi akan menutupi
sasi diberikan berdasarkan akan dihitung semua kerugian
dan penilaian penilai dengan biaya yang diatur
dasar independen yang meliputi penggantian dalam UU 2
perhitu (i) tanah; (ii) di atas tanah penuh yang Tahun 2012.
ngan dan ruang bawah tanah; akan Prinsip biaya
Penyus (iii) bangunan; (iv) ditentukan penggantian
60
Peraturan Pemerintah
Indonesia No. 19/ 2021 SPS ADB Kebijakan
Pinsip
dan Permen ATR/BPN 2009 Proyek
Nomor 19/2021
utan tanaman; (v) benda-benda oleh penilai penuh akan
nilai yang berhubungan dengan independen diterapkan.
struktu tanah dan/atau; vi) yang Dalam hal
r yang kerugian lain yang dapat berpengalama pemukiman
terkena dinilai seperti kehilangan n dalam kembali tidak
dampa bisnis, pekerjaan, menilai aset secara sukarela,
k perubahan profesi, dan yang pajak capital
biaya pindah. Insentif diperoleh. gain dan biaya
pajak diberikan kepada: (a) Untuk pemindahan
orang yang mendukung pemukiman kepemilikan,
proyek; (b) orang yang kembali tidak termasuk biaya
tidak mengajukan secara sertifikat tanah
pengaduan terkait sukarela, baru, tidak
penetapan lokasi proyek tidak ada akan dipotong
dan/atau ganti rugi. pengurangan dari
Hukum diam tentang pajak dan kompensasi
masalah penerapan biaya mereka yang
depresiasi ketika administrasi akan
menghitung kompensasi untuk tanah kehilangan
untuk struktur yang yang terkena tanah. Dalam
terkena dampak. Standar dampak, serta hal akan ada
penilaian yang ditetapkan penyusutan pengurangan
oleh Independen asosiasi nilai struktur pajak untuk
penilai (MAPPI, 2018) tidak yang terkena pengadaan
menerapkan penyusutan dampak akan tanah yang
untuk diterapkan. dirundingkan,
pengurangan
tersebut harus
dikonsultasikan
dengan jelas
dan disetujui
oleh orang-
orang yang
terkena
dampak.
Kompensasi
dengan biaya
penggantian
penuh untuk
61
Peraturan Pemerintah
Indonesia No. 19/ 2021 SPS ADB Kebijakan
Pinsip
dan Permen ATR/BPN 2009 Proyek
Nomor 19/2021
struktur yang
terkena dampak
akan
62
Peraturan Pemerintah
Indonesia No. 19/ 2021 SPS ADB Kebijakan
Pinsip
dan Permen ATR/BPN 2009 Proyek
Nomor 19/2021
dampak akan
diterapkan.
63
Peraturan Pemerintah
Indonesia No. 19/ 2021 SPS ADB Kebijakan
Pinsip
dan Permen ATR/BPN 2009 Proyek
Nomor 19/2021
pun atas hilangnya
yang aset non-
dapat tanah.
diakui
64
Peraturan Pemerintah
Indonesia No. 19/ 2021 SPS ADB Kebijakan
Pinsip
dan Permen ATR/BPN 2009 Proyek
Nomor 19/2021
perundang-undangan lahan dapat
mengatur tentang ganti mengatasi hal
rugi atas aset yang terkena ini melalui
dampak, namun tidak langkah-
mengatur tentang bantuan langkah
kepada non-pemegang hak pemulihan mata
atas tanah dan kerugian pencaharian.
ekonomi lainnya. Tidak
ada dasar hukum untuk
tambahan “peralihan”
tunjangan/tunjangan”.
Risiko Tidak tercakup dalam UU Perhatian Tindakan atau
Tinggi Pertanahan yang baru khusus harus program
Pemiski tetapi UU No. 11/2009 diberikan pemulihan mata
nan tentang Kesejahteraan pada pencaharian
Sosial dan peraturan kebutuhan akan diberikan
pelaksanaannya. warga miskin kepada RTD
Keputusan Menteri dan rentan yang terkena
Kesejahteraan Sosial No. yang dampak parah
39/2012. menghadapi dan rentan.
risiko Rumah tangga
marginalisasi yang terkena
dan dampak parah
pemiskinan dan kelompok
lebih lanjut. rentan lainnya
akan
diidentifikasi
pada tahap
perencanaan
pemukiman
kembali.
Bantuan
pemulihan mata
pencaharian
akan diberikan
kepada mereka
melalui program
sosial bekerja
sama dengan
65
Peraturan Pemerintah
Indonesia No. 19/ 2021 SPS ADB Kebijakan
Pinsip
dan Permen ATR/BPN 2009 Proyek
Nomor 19/2021
pemerintah
lokal
66
Peraturan Pemerintah
Indonesia No. 19/ 2021 SPS ADB Kebijakan
Pinsip
dan Permen ATR/BPN 2009 Proyek
Nomor 19/2021
akan diposting situs web ADB.
di ADB situs Laporan
web. pemantauan
selama
implementasi
juga akan
diposting di
situs web ADB.
67
Peraturan Pemerintah
Indonesia No. 19/ 2021 SPS ADB Kebijakan
Pinsip
dan Permen ATR/BPN 2009 Proyek
Nomor 19/2021
laporan
pemantauan.
68
BAB 7
HAK BANTUAN DAN MANFAAT
70
Tabel 7. 1 Matrik Keberhakan
Kategori
Orang yang Berhak Hak Subproyek Masalah Implementasi
Dampak/Kerugian
A. Kehilangan Tanah
71
Kategori
Orang yang Berhak Hak Subproyek Masalah Implementasi
Dampak/Kerugian
Hilangnya Pohon Pemilik, tanpa · Tanaman pangan tahunan: ganti · Tanaman komersial: mengacu
memandang status kerugian tunai akan dibayar pada pendekatan pendapatan
37 WTP kepemilikan lahan berdasarkan harga pasar yang menggunakan Arus Kas
(dengan sertifikat berlaku. Total penggantian aset Diskonto (Discounted Cash
atau hak yang dapat tanaman Rp. 205.173.000 Flow / DCF) selama 1 siklus
dikenali, penghuni
liar, penghuni).
· Tanaman Menahun: ganti kerugian · Tanaman non- komersial:
sebesar biaya penggantian dengan mengacu pada pendekatan
mempertimbangkan produktivitas pasar dengan referensi harga
dan usia mereka. standar yang dikeluarkan oleh
pemerintah setempat.
72
Kategori
Orang yang Berhak Hak Subproyek Masalah Implementasi
Dampak/Kerugian
diameter batang pada ketinggian
dada.
· Pemberitahuan terlebih
dahulu 30 hingga 60 hari
sebelum panen / pengosongan
lahan
C. Kehilangan Struktur
· Ganti kerugian setara biaya
Hilangnya struktur Pemilik struktur penggantian penuh yang · Mendiskusikan dengan
utama (rumah, kantor, yang terkena mencerminkan harga pasar pihak-pihak yang berhak,
toko independen) dan dampak, tanpa material yang berlaku dan biaya termasuk penyediaan layanan
struktur sekunder memandang status tenaga kerja untuk dan fasilitas umum serta
(pagar, jalan masuk, kepemilikan pembongkaran, pemindahan dan akses pekerjaan dan produksi
atap pembangunan kembali pada saat
tambahan,gudang, pembayaran. Tidak ada
dll.). 2 WTP penyusutan yang harus
diterapkan; Total penggantian
aset bangunan Rp.14.407.000
73
Kategori
Orang yang Berhak Hak Subproyek Masalah Implementasi
Dampak/Kerugian
lokasi pemukiman kembali
dengan akses yang sebanding
ke lapangan kerja dan peluang
produksi
74
Kategori
Orang yang Berhak Hak Subproyek Masalah Implementasi
Dampak/Kerugian
Biaya Transaksi Pihak yang berhak ● · Tunjangan untuk menutupi · Perhitungan didasarkan pada
yang kehilangan biaya administrasi, pembaruan IOL (inventarisasi kerugian) dan
lahan dan aset non- kepemilikan tanah untuk lahan SES (Survei Sosial Ekonomi)
lahan sisa, tanah yang dibebaskan
Ganti kerugian masa Pihak yang berhak - · Ganti kerugian uang tunai
tunggu (bunga) menerima berdasarkan pada bunga bebas
kompensasi atas risiko, bunga bank pemerintah
75
Kategori
Orang yang Berhak Hak Subproyek Masalah Implementasi
Dampak/Kerugian
keterlambatan
pembayaran
76
7.3 Penilaian Aset
71. Standar Penilaian Indonesia 204 (SPI 204) tentang Penilaian
Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum. Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI)
merumuskan Standar dengan mengadopsi perkembangan
standar internasional (IVS 2011). Standar 204 memberikan
pedoman untuk menilai objek pengadaan tanah untuk
kompensasi dalam pengadaan tanah untuk pembangunan
untuk kepentingan umum. Penilaian termasuk nilai pengganti
wajar dari properti dan tanah. Standar penilaian juga terkait
dengan standar lain, seperti ruang lingkup penugasan,
penilaian properti dan struktur tanah, penilaian properti lahan
pertanian, penilaian properti dengan bisnis tertentu, penilaian
bisnis, dan pemeriksaan kasus yang sedang dipertimbangkan.
Kajian Biaya Penggantian (Replacement Cost Study/RCS)
harus dilakukan oleh penilai properti berizin yang mendapat
izin dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, dan hasil RCS akan
menjadi dasar perhitungan kompensasi bagi yang terkena
dampak tanah dan pohon.
72. Penilaian kompensasi dalam standar ini termasuk tetapi tidak
terbatas pada: i) pembangunan pemukiman kembali; ii)
program pendidikan dan motivasi; iii) penyediaan fasilitas
kerja; dan iv) kompensasi fasilitas usaha. Pendekatan penilaian
dirinci dalam SPI 204 (PPI 04) .
77
Tabel 7. 2 Pendekatan Penilaian Menggunakan Standar
Penilaian Indonesia
Objek Penilaian Dasar Pendekatan Catatan
Perhitungan
Fisik : Lahan Pasar dan Non Pasar dan
atau tanah & Pasar Penghasilan
struktur
Struktur &/atau Pada prinsipnya,
Fasilitas Biaya Biaya standar penilaian yang
Pelengkap penggantian baru ditetapkan oleh
dengan asosiasi penilai
penyesuaian Independen tidak
menerapkan
Pasar & norma
Tanaman dan Biaya penyusutan. Nilai
perhitungan
Pohon penyusutan diberikan
budidaya yang
kembali kepada pihak
masuk akal
yang berhak dalam
bentuk premi kerugian
non fisik untuk biaya
penyusutan.
Pengenaan premi ini
dapat diterapkan
sepanjang ada alasan
tertulis di baliknya dan
termasuk dalam Ruang
Lingkup Pekerjaan.
Pembenaran tertulis
dapat berupa
peraturan perundang-
undangan yang
berlaku, daftar
nominatif atau
dokumen hukum
lainnya yang
disediakan oleh
instansi yang
membutuhkan tanah.
(PPI 01, ayat 3 dan 5)
78
Objek Penilaian Dasar Pendekatan Catatan
Perhitungan
Fisik : Lahan Pasar dan Non Pasar dan
atau tanah & Pasar Penghasilan
struktur
79
Objek Penilaian Dasar Pendekatan Catatan
Perhitungan
Fisik : Lahan Pasar dan Non Pasar dan
atau tanah & Pasar Penghasilan
struktur
pemerintah
bunga deposito
80
c. Baik suami maupun istri akan diundang untuk menerima
santunan dan tunjangan/bantuan lainnya.
d. Perempuan akan diberikan kesempatan yang sama untuk
dipekerjakan pada pekerjaan yang berhubungan dengan
Proyek dan menerima bayaran yang sama untuk pekerjaan
yang sama dengan laki-laki.
e. Langkah-langkah khusus akan diambil dalam membantu
orang tua, penyandang cacat, dan rumah tangga yang
dikepalai oleh perempuan.
f. Perempuan akan diprioritaskan dalam program pemulihan
mata pencaharian.
g. Indikator pemantauan terpilah gender akan dikembangkan
untuk memantau manfaat.
81
BAB 8
PEMUKIMAN KEMBALI/RELOKASI
82
kelompok rentan, terutama mereka yang berada di bawah
garis kemiskinan, mereka yang tidak memiliki tanah, orang
tua, perempuan dan anak-anak, dan mereka yang tidak
memiliki hak legal atas tanah dan memastikan partisipasi
mereka dalam konsultasi.
e. Menetapkan mekanisme penanganan keluhan untuk
menerima dan memfasilitasi kekhawatiran orang-orang
yang terkena dampak
f. Meningkatkan atau setidaknya memulihkan mata
pencaharian AP melalui (a) program pendapatan dan mata
pencaharian berbasis lahan; (b) penggantian aset dengan
nilai yang sama atau lebih tinggi; (c) kompensasi dengan
biaya penggantian penuh untuk aset yang hilang; dan (d)
bantuan tambahan melalui pembagian manfaat jika
memungkinkan.
g. Membantu dan memberi kompensasi kepada AP tanpa
kepemilikan atau hak hukum yang dapat dikenali atas
tanah untuk aset non-tanah dengan biaya penggantian.
h. Membayar kompensasi untuk aset tanah dan non-tanah
yang hilang sebelum pemindahan fisik atau ekonomi.
Pekerjaan sipil tidak akan dimulai sampai AP mendapat
kompensasi penuh, dan hak lainnya terjadi.
i. Mengungkapkan dokumen LARP dan pembaruannya, jika
diperlukan kepada AP dan pemangku kepentingan lainnya
di tempat yang dapat diakses dan dalam bentuk dan
bahasa yang dapat dimengerti. LARP akan diungkapkan di
proyek dan situs web ADB.
j. Pembebasan lahan yang dinegosiasikan akan mengikuti
prosedur dengan prinsip-prinsip yang transparan,
83
konsisten, dan adil serta dikonfirmasikan melalui catatan
tertulis dan diverifikasi oleh pihak ketiga yang independen.
k. Memantau pelaksanaan perencanaan pemukiman kembali
dan hasil serta dampak pemukiman kembali terhadap
standar hidup AP. Mengungkapkan laporan pemantauan di
situs web proyek dan membuatnya tersedia di kantor
proyek;
l. EA akan memastikan bahwa tidak ada pemindahan fisik
atau pemindahan ekonomi yang terjadi sampai (i)
kompensasi dengan biaya penggantian penuh telah
dibayarkan kepada setiap AP untuk komponen proyek yang
siap dibangun; (ii) hak lain yang tercantum dalam matriks
hak telah diberikan kepada AP; dan (iii) program pemulihan
mata pencaharian tersedia untuk membantu AP
meningkatkan, atau setidaknya memulihkan, pendapatan
dan mata pencaharian mereka
75. Berdasarkan hasil analisis kondisi di lapangan, bahwa tidak
ada warga terdampak proyek SPAM Regional Agam Bukittinggi
yang pemukimannya terdampak terhadap pembebasan lahan,
sehingga diperlukan pemukiman kembali atau relokasi.
84
BAB 9
PEMULIHAN DAN REHABILITASI PENDAPATAN
85
BAB 10
RENCANA ANGGARAN DAN PEMBIAYAAN PEMBEBASAN
LAHAN & PEMUKIMAN KEMBALI
86
Sumber: Hasil Penilaian Aset oleh Tim KJPP, 2022
87
10.2 Penilaian Ganti Kerugian
10.2.1 Penilaian Ganti Kerugian Fisik
79. Dalam melakukan penilaian aset yang menjadi objek
penilaian adalah tanah, tanaman, bangunan, sarana
pelengkap dan kerugian lain yang dapat dihitung.
80. Untuk melakukan penilaian aset Tanah dan Tanaman
menggunakan Pendekatan Pasar (Market Approach).
Bangunan dan Sarana Pelengkap digunakan Pendekatan
Biaya (Cost Approach). Untuk melakukan penilaian usaha
menggunakan Pendekatan Pendapatan (Income Approach).
Untuk melakukan penilaian tanaman menggunakan
Pendekatan Pasar (Market Approach).
88
URAIAN DATA I DATA II DATA III
Empat persegi Empat persegi Tidak
»Bentuk Tanah
panjang panjang Beraturan
± 10 cm di ± 10 cm di ± 10 cm di
»Kontur Tanah
bawah jalan bawah jalan bawah jalan
»Kondisi Tanah Tanah Ladang Tanah Ladang Tanah Ladang
»Kondisi Data
Transaksi Transaksi Transaksi
(T/P)
Harga (Rp) 126.000.000 126.000.000 55.000.000
89
URAIAN DATA VII DATA VIII DATA IX
Jarak dg obyek
± 3490 meter ± 3780 meter ± 2640 meter
yang dinilai
Di pinggir jalan Di pinggir jalan Di pinggir jalan
Jarak dg akses Sicincin Sicincin Sicincin
jalan utama Malalak Malalak Malalak
Balingka Balingka Balingka
»Existing jalan ≥ 12 meter ≥ 12 meter ≥ 12 meter
»Luas tanah (m2) 5.000 6.000 3.500
»Bangunan m¹ - - -
»Legalitas SHM SHM SHM
Tidak Tidak Tidak
»Bentuk Tanah
Beraturan Beraturan Beraturan
± 30 cm di ± 30 cm di ± 20 cm di
»Kontur Tanah
bawah jalan bawah jalan bawah jalan
»Kondisi Tanah Tanah Ladang Tanah Ladang Tanah Ladang
»Kondisi Data
Penawaran Penawaran Penawaran
(T/P)
Harga (Rp) 1.800.000.000 2.160.000.000 1.330.000.000
90
URAIAN DATA X DATA XI DATA XII
»Kondisi Data
Penawaran Transaksi Penawaran
(T/P)
Harga (Rp) 696.000.000 250.000.000 372.937.500
91
Tabel 10. 3 Nilai Harga Pasar Aset Bangunan
92
10.2.4 Penilaian Tanaman
86. Untuk tanaman yang ada data pembanding pasar
mempergunakan data pasar, untuk tanaman
menghasilkan mempergunakan pendekatan pasar (Market
Approach) dengan metode discounted cash flow dan untuk
tanaman yang belum menghasilkan mempergunakan
pendekatan biaya (Cost Approach). Dan tanaman
disesuaikan dengan kondisi tanaman, terawat atau tidak
terawat, pemupukan dan lain–lain. Dari penyesuaian
faktor-faktor tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 10. 4 Tabel Nilai Harga Pasar Aset Tanaman Perkebunan
93
Tabel 10. 5 Nilai Harga pasar Aset Tanaman Sayur Sayuran
94
Tabel 10. 6 Nilai Harga Pasar Aset Tanaman Hutan
95
Tabel 10. 7 Nilai Harga Pasar Aset Tanaman Buah
96
setahun dan harga komoditas tersebut ditingkat petani.
Karena peruntukan objek tanah yang dinilai adalah
pertanian, maka kerugian tanaman pertanian ini dihitung
selama siklus 2 tahun tanam. Harga komoditas tanaman
yang dinilai pada tanggal penilaian di tingkat petani
adalah sebagai berikut:
Tabel 10. 8 Nilai Harga Pasar Aset Tanaman Semusim/Palawija
97
Tabel 10. 9 Nilai Aset Tanah, Tanaman dan Bangunan
NAMA DATA DARI PEMBERI TUGAS HASIL INSPEKSI (KJPP)
No. LOKASI
PEMILIK LUAS TANAH BANGUNAN TANAMAN LUAS TANAH BANGUNAN TANAMAN
1 IPA Pendukung - Sukmaneti 100 m2 - - 120 m2 - Kulit Manis (kecil) 10 batang
Jorong Ranah (10 m x 10 m ) (10 m x 12 m) Surian (sedang) 2 batang
Cabe Keriting (m2) 10 m x 12 m
2 IPA Bungin - Afrizal 8000 m2 - - 8000 m2 Pisang (sedang) 2 rumpun
Nagari Balingka Yanti Pisang (besar) 4 rumpun
M. Rizal Tebu (sedang) 1 rumpun
Suryani Bambu (kecil) 2 rumpun
Erni Bambu (sedang) 1 rumpun
Enau (sedang) 1 batang
Cabe Keriting (m2) 16,5 m x 13,5 m
Kacang Buncis (m2) 5 m x 15,5 m
5 m x 17,5 m
5 m x 12 m
7 m x 18 m
4 m x 20 m
10 m x 13 m
14 m x 36 m
3 Pipa Transmisi - Ani 3 m2 - - 3 m2 * Tangga Cor (l : 90 cm , t : 30 -
Nagari Balingka cm, 2 anak tangga)
* Lantai Cor (1 m x 3 m)
4 Jalur Distribusi Eni 3 m2 - - - * Plat Duiker (5 m x 1 m x 0,1 -
Umum - Nagari m)
Balingka & Nagari Darnis 8 m2 - - 8 m2 * Teras Bengkel (luas 24,25 -
Padang Lua (Bengkel m2)
Mushalla Al- 8 m2 - - 8 m2 * Lantai Cor (1m x 9m) -
Muhsinin * Pagar BRC (1 bidang)
* Dinding penahan tanah
(pas. batu kali) tinggi 1,5 m
5 Jalur Distribusi Sisi kiri 100 m2 - - 100 m2 - Alpukat (kecil) 1 batang
Umum - Nagari saluran irigasi Alpukat (sedang) 2 batang
Bukik Batabuah Alpukat (besar) 1 batang
Pisang (sedang) 1 rumpun
Pisang (besar) 3 rumpun
Durian (sedang) 1 batang
Jambu Biji (sedang) 1 batang
Bambu (besar) 3 rumpun
Sisi kanan 100 m2 100 m2 - Nangka (kecil) 1 batang
saluran irigasi
6 Offtake - Nagari Yulisda 900 m2 900 m2 Daun Bawang (m2) 14 m x 30 m
Bukik Batabuah
98
Tabel 10. 10 Perkiraan Nilai Kerugian Fisik
PERKIRAAN NILAI FISIK
JUMLAH
INTAKE / IPA / OFFTAKE /
NO PROV KAB KECAMATAN DESA/NAGARI JORONG JUMLAH BIDANG LUAS (M2) BANGUNAN PERKIRAAN
TRANSMISI / JDU TANAH (Rp) TANAMAN (Rp)
(Rp) NILAI PASAR
FISIK
1 IPA PENDUKUNG SUMATRA BARAT AGAM IV KOTO SUNGAI LANDIA RANAH 2 240,00 47.761.455 0 34.241.183 82.002.638
2 JALUR PIPA TRANSMISI SUMATRA BARAT AGAM IV KOTO SUNGAI LANDIA BARUANG 23 2.603,00 518.012.786 0 138.436.859 656.449.645
3 IPA BUNGIN SUMATRA BARAT AGAM IV KOTO BALINGKA PAHAMBATAN 1 8.000,00 3.184.097.032 0 25.667.381 3.209.764.414
4 JALUR PIPA TRANSMISI SUMATRA BARAT AGAM IV KOTO BALINGKA PAHAMBATAN 1 3,00 1.194.036 267.622 0 1.461.659
5 JALUR DISTRIBUSI UMUM SUMATRA BARAT AGAM IV KOTO BALINGKA PAHAMBATAN 2 11,00 4.378.133 8.162.480 0 12.540.613
6 JALUR DISTRIBUSI UMUM SUMATRA BARAT AGAM BANUHAMPU PADANG LUA PADANG LUA 1 9,00 3.582.109 5.976.898 0 9.559.007
7 JALUR DISTRIBUSI UMUM SUMATRA BARAT AGAM CANDUNG BUKIT BATABUAH KUBANG DUO 1 200,00 170.576.627 0 3.115.496 173.692.123
8 OFFTAKE SUMATRA BARAT AGAM CANDUNG BUKIT BATABUAH KUBANG DUO 1 900,00 767.594.820 0 3.712.081 771.306.901
TOTAL 32 11.966,00 4.697.197.000 14.407.000 205.173.000 4.916.777.000
99
kemudian dengan anggapan pemilik akan mendapat
penggantian. Biaya bunga masa tunggu ini dihitung dari
rata – rata bunga simpanan berjangka (deposito) 3 bulan
dari Bank Pemerintah (Persero) dan Bank Pemerintah
Daerah selama 6 bulan terakhir. Data yang didapat web
resmi Bank Indonesia, rata – rata bunga deposito Bank
Pemerintah (Persero) adalah 2,56% dan Bank Pemerintah
Daerah adalah 3,30%, sehingga tarif beban masa tunggu
adalah 0,24%.
c. Kerugian non fisik atas beban depresiasi bangunan.
Terdapat kondisi dalam penilaian untuk keperluan
pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan
umum, yang menyebabkan penerapan besaran depresiasi
pada pendekatan biaya untuk bangunan rumah tinggal
dianggap belum dapat memenuhi unsur besaran ganti
kerugian yang layak dan adil. Hal ini dengan
pertimbangkan khusus bahwa pemilik tanah dan
bangunan rumah tinggal tidak mendapatkan ganti
kerugian yang mencukupi untuk membangun kembali
rumah tinggalnya di tempat lain. Untuk memenuhi unsur
kelayakan dan keadilan tersebut maka jumlah beban
depresiasi yang diperoleh dari perhitungan kerugian fisik
bangunan dapat dikonversi menjadi premium pada
kerugian non fisik. Premium dimaksud selanjutnya dapat
disebut “premium kerugian non fisik atas beban depresiasi”
yang besarnya adalah sebesar beban depresiasi.
d. Kerugian usaha karena adanya potensi kehilangan
pekerjaan atau kehilangan bisnis termasuk alih profesi.
100
10.3.1 Nilai Kerugian Non Fisik
92. Kesimpulan penjumlahan perkiraan Nilai Kerugian Non
Fisik adalah: Rp290.256.000,- (dua ratus sembilan
puluh juta dua ratus lima puluh enam ribu rupiah).
Berikut ini tabel nilai kerugian non fisik:
101
objek penilaian sesuai dengan Data Kebutuhan Lahan
untuk SPAM Regional Agam & Bukittinggi.
94. Estimasi rincian alokasi dana untuk persiapan mengacu
pada Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2021, namun tahap pelaksanaan, penyerahan
hasil, administrasi dan digitalisasi dokumen telah
tercantum ke dalam Biaya Operasional dan Biaya
Pendukung (BOBP) yang mengacu pada Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
10/PMK.02/2016, sehingga rincian alokasi dana ini
hanya pada tahap persiapan adapun besaran untuk tahap
persiapan adalah sebesar Rp. 28,000,000,- (Dua Puluh
Delapan Juta Rupiah), berikut adalah rincian alokasi
dana untuk tahap persiapan :
102
Tabel 10. 13 Estimasi Biaya Tahap Persiapan Pengadaan Tanah
Keterang
No Uraian Volume Satuan Jumlah
an
1 Bahan 10,000,000
● Alat Tulis Kantor dan 1 Paket 2,500,0 2,500,000
Penunjang Komputer 00
● Penggandaan Dokumen 1 Paket 2,500,0 2,500,000
00
● Dokumentasi 1 Paket 2,500,0 2,500,000 PERATU
00 RAN
● Bahan dan 1 Paket 2,500,0 2,500,000 MENTERI
Perlengkapan Satgas A 00 ATR BPN
dan B NO. 19
2 Rapat Persiapan dan 18,000,000 TH 2021
Koordinasi
● Konsumsi 1 Paket 3,000,0 3,000,000
00
● Transport Lokal 50 OT 150,000 7,500,000
● Uang Harian 50 OH 150,000 7,500,000
TOTAL 28,000,000
Sumber : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2021
*) Rincian biaya untuk pelaksanaan, penyerahan hasil Pengadaan
Tanah dan biaya pendukung lainnya dibuat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
103
Tabel 10. 14 Interval Biaya Operasional dan Biaya Pendukung
(BOBP) Mengacu PMK RI No. 10/PMK.02/2016
INTERVAL NILAI BOBP
NO
TANAH (Rp)
1 s.d Rp 10 M (4% x Rp 10 M)
2 >10 M s.d 15 M Rp 400.000.000 + (3% x Rp 5 M)
3 >15 M s.d 30 M Rp 550.000.000 + (2% x Rp 15 M)
4 >30 M s.d 50 M Rp 850.000.000 + (1% x Rp 20 M)
5 >50 M s.d 100 M Rp 1.050.000.000 + (0,50% x Rp 50 M)
6 >100 M s.d 250 M Rp 1.300.000.000 + (0,25% x Rp 150 M)
7 >250 M s.d 500 M Rp 1.675.000.000 + (0,2% x Rp 250 M)
Rp 2.175.000.000 + (0,15% x (Nilai Ganti Kerugian
8 >500 M
Tanah – Rp 500 M))
Sumber: PMK RI No. 10/PMK.02/2016
104
Operasional dan Biaya Pendukung (BOBP) untuk
pengadaan tanah rencana pembangunan SPAM Regional
Agam Bukittinggi.
98. Biaya Jasa Penilai untuk rencana pembangunan SPAM
Regional Agam Bukittinggi sebesar Rp. 150.000.000,-
(Seratus Lima Puluh Juta Rupiah).
105
proses beracara di pengadilan. Oleh karena itu, biaya-
biaya tersebut perlu dialokasikan di dalam rencana biaya
penyelenggaraan pengadaan tanah ini. Sumber
Pendanaan
101. Sumber pendanaan pembiayaan pembebasan lahan ini
dibebankan kepada APBD Pemerintah Provinsi Sumatera
Barat.
106
BAB 11
GENDER
108
masyarakat; (ii) pemantauan infrastur yang yang memenuhi
kebutuhan-kebutuhan sosial gender.
109
bagaimana komponen-komponen proyek yang berbeda
akan mengatasi kesenjangan gender dan peluang
peningkatan dalam pelaksanaan rencana. Sehingga
target dapat ditinjau kembali selama pelaksanaan
proyek.
108. Program pembangunan SPAM Regional Agam Bukittinggi
diharapkan bahwa perempuan akan setara dan
bermakna berbagi manfaat dan pengambilan keputusan
proyek. Strategi kunci untuk mempromosikan
kesetaraan gender dalam proyek ini adalah melalui
pengembangan kapasitas dan pengembangan
kelembagaan, memfasilitasi analisis gender tentang isu-
isu dan partisipasi perempuan, dan menangkap dan
melaporkan hasil gender. Strategi-strategi berikut
diusulkan untuk mengatasi kesenjangan gender dalam
program ini:
- Meningkatkan kesadaran gender di semua tingkatan.
Fokusnya adalah pada peningkatan kepekaan
terhadap isu-isu relatif laki-laki dan perempuan dan
isu-isu gender kelembagaan, pemahaman tentang
strategi-strategi sosial yang diusulkan dari Proyek
dan kebijakan gender ADB;
- Membantu mengembangkan strategi untuk
meningkatkan jumlah perempuan yang dipekerjakan
dalam peran teknis dan manajemen untuk
meningkatkan peluang ekonomi perempuan di sektor
pengelolaan air bersih. Pastikan bahwa perempuan
dan laki-laki mendapat manfaat yang adil dari
pembangunan kapasitas terkait proyek;
110
- Mendorong keterlibatan aktif organisasi dan jaringan
perempuan yang anggotanya dapat berkontribusi
pada isu-isu terkait proyek. Dukung partisipasi
perempuan dalam pengambilan keputusan utama
dan struktur implementasi;
- Analisis data menurut jenis kelamin dan gender yang
penting untuk perencanaan dan pemantauan,
termasuk untuk menilai kemajuan Rencana Aksi
Gender (Gender Action Plan/GAP). Membangun dan
mengadopsi sistem guna merekam data untuk
menyusun Rencana Aksi Gender (GAP);
- Menetapkan data dasar yang dipilah berdasarkan
jenis kelamin untuk GAP dan indikator kinerja, jika
diperlukan, dan indikator terkait gender lainnya
untuk pemantauan dan pelaporan rutin selama
periode pelaksanaan proyek;
- Menyiapkan template pemantauan dan pelaporan
tentang implementasi GAP untuk penggabungan
dalam laporan;
- Berkonsultasi secara teratur dengan penerima
manfaat dan pemangku kepentingan perempuan;
- Memantau kemajuan implementasi GAP secara
teratur dengan kunjungan lapangan dan pelaporan
triwulanan tentang kemajuan implementasi GAP,
masalah implementasi utama, pembelajaran dan
hasil kesetaraan gender yang dicapai
- Analisis keefektifan GAP dan dokumentasikan serta
bagikan pelajaran yang didapat, contoh praktik yang
baik, dan studi kasus.
111
BAB 12
MASYARAKAT ADAT
112
penyaringan dilakukan guna mamastikan langkah-langkah
selanjutnya dan maemastikan agar : Penduduk Asli yang terkena
dampak proyek menerima manfaat sosial dan ekonomi yang sesuai
dengan. Memastikan bahwa efek buruk pada masyarakat adat
dapat dihindari, diminimalkan, dikurangi dan atau dikompensasi.
113
BAB 13
KELEMBAGAAN
114
bertanggung jawab atas pemantauan implementasi secara
keseluruhan, termasuk perlindungan sosial.
114. Badan Pelaksana. DJSDA menugaskan Direktorat Jenderal
Cipta Karya (DJCK) sebagai IA dengan Balai Prasarana
Permukiman Wilayah (BPPW) sebagai unit pelaksana proyek
(PIU) untuk proyek SPAM Regional Agam - Bukittinggi.
Sebagai PIU, BPPW bertanggung jawab atas pelaksanaan
proyek, termasuk pemantauan kepatuhan upaya
perlindungan.
115. Konsultan Perlindungan Sosial. CPMU dibantu oleh spesialis
upaya perlindungan sosial dari PMC dalam pemantauan dan
pelaporan upaya perlindungan secara keseluruhan kepada
ADB. BPPW dibantu oleh tim Project Management and
Supervision Consultant (PMSC), yang juga termasuk ahli
perlindungan sosial. Spesialis upaya perlindungan sosial
dalam tim PMSC akan (i) mendukung BPPW untuk
pelaksanaan dan pemantauan rencana upaya perlindungan
sehari-hari; (ii) mendukung Panitia Pengadaan Tanah dan
Kantor Dinas BMCKTR dalam pelaksanaan proses pengadaan
tanah, yang akan mencakup, memfasilitasi, konsultasi dan
pengungkapan informasi kepada masyarakat dan WTP yang
terkena dampak; dan (iii) mendukung berfungsinya
mekanisme penanganan keluhan. Perlindungan sosial
membantu dalam LARP ini.
116. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas BMCKTR
bertanggung jawab mengalokasikan anggaran pengadaan
tanah. Tim Pengadaan Tanah Kantor Dinas BMCKTR. Kantor
Dinas BMCKTR akan membentuk Panitia Pengadaan Tanah
untuk melakukan proses pengadaan tanah, termasuk
pembaruan kepemilikan tanah. Panitia Pengadaan Tanah
115
akan terdiri dari anggota dari divisi terkait di kantor Dinas
BMCKTR, perwakilan dari Kantor Pertanahan Kabupaten,
dan perwakilan dari masing-masing pemerintah kecamatan
dan desa. Desa akan mengambil peran penting dalam
menyelenggarakan kegiatan konsultasi masyarakat, IOL dan
SESAH serta PKM.
117. Penyedia jasa konstruksi Proyek akan bertanggung jawab
atas penanganan dampak selama konstruksi termasuk
kompensasi untuk setiap aset yang rusak atau hilang yang
diatur dalam AMDAL. Kewajiban ini akan ditekankan dalam
kontrak. Penyedia jasa konstruksi akan menerima
pengarahan tentang upaya perlindungan sosial atau
berpartisipasi dalam pelatihan peningkatan kapasitas upaya
perlindungan sosial.
118. Dalam rangka mewujudkan implementasi dokumen
perencanaan upaya perlindungan sosial, Pakar Upaya
Perlindungan Sosial di bawah PMSC akan membantu CPMU
dalam pelaksanaannya, dan memberikan pelatihan
peningkatan kapasitas tentang tugas/kegiatan terkait upaya
perlindungan sosial. Pelatihan peningkatan kapasitas akan
dilakukan kepada staf Dinas BMCKTR yang akan menyusun
dan melaksanakan rencana upaya perlindungan sosial,
penyedia jasa konstruksi serta staf pemerintah daerah terkait
dalam mengelola upaya perlindungan sosial. Topik khusus
yang direkomendasikan untuk pelatihan ini adalah:
1. Memperkuat pengetahuan dan kesadaran para pemangku
kepentingan tentang ketentuan-ketentuan dalam LARP
termasuk SPS ADB 2009 tentang pemukiman kembali
secara tidak sukarela
116
2. Konsultasi dan penanganan keluhan yang bermakna yang
harus memperhatikan perempuan dan kelompok rentan
lainnya
3. Orientasi dan finalisasi rencana rinci untuk pemulihan
mata pencaharian, rencana pencairan kompensasi dan
dokumentasi yang diperlukan, dan dokumentasi yang
diperlukan untuk penanganan keluhan.
4. Mengelola dampak selama konstruksi
5. Pemantauan rencana pembangunan pemukiman kembali
dan pelaporan kepatuhan dan pencapaian tujuan
perlindungan sosial (agar WTP tidak menjadi lebih buruk).
117
BAB 14
JADWAL PELAKSANAAN
118
a. Konstruksi Intake dan jaringan transmisi (8 bulan). Asumsi
untuk pelaksanaan konstruksi Intake dan jaringan transmisi
dimulai pada Januari 2023 dan berakhir pada Agustus 2024.
b. Konstruksi Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang berada di
Jorong Pahambatan Nagari Balingka Kecamatan IV Koto
Kabupaten Agam dan Jaringan Distribusi Utama (JDU) serta
Off-take dengan asumsi masa pekerjaan 12 bulan dan paralel
dengan pekerjaan intake dan jaringan transmisi.
c. Konstruksi jaringan sekunder – SR (bertahap sesuai
kemampuan daerah). Untuk pelaksanaan konstruksi jaringan
sekunder – SR akan dilakukan bertahap selama 7 tahun untuk
menyesuaikan dengan kemampuan pembiayaan Pemerintah
Kabupaten/Kota terkait.
d. Operasional IPA yang berada di Bungin Kecamatan IV Koto
sudah siap beroperasi pada Mei 2024
e. Operasional JDU dan Off-take. JDU dan off-take akan siap
beroperasi pada Mei 2024
f. Operasional jaringan sekunder – SR : Jaringan sekunder – SR
sudah siap beroperasi pada Juni 2024. Jadwal pelaksanaan
proyek SPAM Regional Agam-Bukittinggi dapat dilihat pada
gambar berikut ini :
119
Tabel 14. 2 Jadwal Pelaksanaan Proyek SPAM Regional Kab. Agam – Kota Bukittinggi
Sumber : Dokumen FS Pembangunan SPAM regional Kab. Agam – Kota Bukittinggi , 2022
120
Sumber : Laporan DED, 2023
121
BAB 15
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN
121
122. Pemantauan internal akan dilakukan oleh CPMU dengan
dibantu oleh spesialis perlindungan sosial di bawah PMC
selama proses pengadaan tanah dan pemukiman kembali.
Spesialis perlindungan sosial di bawah PMSC akan
melakukan pemantauan harian atas penerapan LARP dan
data pendukung yang diperlukan untuk pemantauan ke PMC.
Laporan pemantauan setengah tahunan akan disiapkan
selama pelaksanaan proyek untuk melaporkan kemajuan
semua kegiatan dalam LARP, termasuk pelaksanaan program
pemulihan mata pencaharian. Instansi yang akan bertugas
menyusun laporan pemantauan adalah Dinas BMACKTR
Provinsi Sumatera Barat.
122
Tabel 15. 1 Parameter dan Indikator Pemantauan Internal yang
Direkomendasikan
Parameter
Indikator yang disarankan
Pemantauan
• Konsultasi diadakan sesuai jadwal termasuk pertemuan,
kelompok, dan kegiatan masyarakat.
Konsultasi • Pengetahuan tentang hak-hak AP (perempuan, laki-laki, dan
dan kelompok rentan lainnya).
Pengaduan • Penggunaan mekanisme penanganan pengaduan oleh AP
(perempuan, laki-laki, dan kelompok rentan lainnya).
• Informasi tentang penyelesaian pengaduan.
• Informasi pelaksanaan tahap persiapan sosial.
• Pertemuan umum (untuk perempuan, laki-laki, dan kelompok
rentan lainnya).
• Beberapa pertemuan eksklusif dengan kelompok rentan.
Komunikasi
• Beberapa pertemuan antara tuan rumah dan AP.
dan
• Tingkat partisipasi dalam pertemuan (perempuan, laki-laki,
Partisipasi
dan kelompok rentan lainnya).
• Tingkat dan kecukupan informasi yang dikomunikasikan.
• Keterbukaan informasi.
• Terjemahan informasi yang diungkapkan dalam bahasa lokal.
• Hak yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dan kategori
kerugian yang ditentukan dalam matriks hak.
• Jadwalkan pencairan.
• Identifikasi AP yang kehilangan lahan sementara, mis. melalui
pembuangan tanah, lubang pinjaman, kamp penyedia jasa
konstruksi, telah dimasukkan.
Pengalihan
• Pencairan tepat waktu dari biaya transportasi yang disepakati,
Hak
dukungan substitusi pendapatan, dan tunjangan pemukiman
kembali, sesuai jadwal.
• Kualitas kavling baru dan penerbitan sertifikat tanah.
• Pemulihan infrastruktur dan layanan sosial.
• Kemajuan dalam pelaksanaan kegiatan pemulihan
pendapatan dan mata pencaharian sebagaimana diatur dalam
rencana pemulihan pendapatan.
Anggaran dan • Staf perlindungan sosial ditunjuk dan dimobilisasi sesuai
Kerangka jadwal untuk pekerjaan lapangan dan kantor.
Waktu • Kegiatan peningkatan kapasitas dan pelatihan selesai sesuai
jadwal.
123
Parameter
Indikator yang disarankan
Pemantauan
• Mencapai kegiatan pelaksanaan pemukiman kembali terhadap
rencana pelaksanaan yang telah disepakati.
• Alokasi dana untuk lembaga pemukiman kembali untuk
pemukiman kembali tepat waktu.
• Penerimaan dana yang dijadwalkan oleh kantor pemukiman
kembali.
• Pencairan dana sesuai dengan LARP/DDR
• Tahap persiapan sosial sesuai jadwal.
• Pembebasan lahan dan pendudukan tepat waktu untuk
implementasi.
124
per komponen, kemajuan pelaksanaan pengadaan tanah
termasuk status pembayaran kompensasi, program
pemulihan pendapatan dan status pemberian hak
lainnya. Jumlah dana yang dialokasikan untuk operasi,
kerangka waktu, kompensasi dan hak lainnya.
- Tingkat kepuasan Warga yang terkena dampak terhadap
program pemulihan mata pencaharian, khususnya WTP
yang rentan dan parah.
127. Konsultasi melalui berbagai pertemuan dan termasuk
konsultasi yang diselenggarakan untuk kegiatan LARP,
pengetahuan tentang LARP dan hak oleh WTP, informasi dan
penggunaan mekanisme penanganan keluhan, dan masalah
yang belum diselesaikan yang memerlukan tindakan dari
manajemen.
125
LAMPIRAN
127
LAMPIRAN 1 – SCRENING
Tanggal: 15/12/2021
A. Data Proyek
Negara/No : Indonesia/Accelerating
Proyek/Judul Infrastukture Delivery Through
Proyt Better Engineering Service
Project (ESP) Consulting Service
Development of Regional Water
Supply System in West Sumatera
Province, LOAN 3455 - INO
Modality :
128
Nama :Andy Armansyah Nama : Ibu Surya Armi
Kemungkinan
Efek Pemukiman Not
Yes No Catatan
Kembali Tidak Known
Secara Sukarela
129
Kemungkinan
Efek Pemukiman Not
Yes No Catatan
Kembali Tidak Known
Secara Sukarela
130
Kemungkinan
Efek Pemukiman Not
Yes No Catatan
Kembali Tidak Known
Secara Sukarela
tanaman,
pohon, dan
aset tetap
karena
pembebasan
lahan?
131
Kemungkinan
Efek Pemukiman Not
Yes No Catatan
Kembali Tidak Known
Secara Sukarela
12. Akankah √ -
akses ke tanah
dan sumber daya
yang dimiliki
secara komunal
atau oleh negara
dibatasi?
[ √] No [ ] Yes
Apakah ada di antara mereka yang miskin, perempuan kepala keluarga, atau
rentan terhadap risiko kemiskinan?
[√ ] No [ ] Yes
[ √] No [ ] Yes
132
LAMPIRAN 2 – SPS ADB
Peraturan
Indonesia; UU
Kebijakan Kebijakan
Prinsip No 11/2020, Gap
ADB Proyek
dan PP No
19/2021
MAPPI
menerapkan
solatium
(kompensasi
emosional)
sebesar 10% -
30% dari total
santunan
kerugian fisik.
134
Peraturan
Indonesia; UU
Kebijakan Kebijakan
Prinsip No 11/2020, Gap
ADB Proyek
dan PP No
19/2021
Pengurangan
penyusutan
struktur kondisi
fisik akan
ditutupi melalui
pemberian
kompensasi
emosional
(solatium).
Barang-barang
yang dibongkar
menjadi milik
negara.
135
Peraturan
Indonesia; UU
Kebijakan Kebijakan
Prinsip No 11/2020, Gap
ADB Proyek
dan PP No
19/2021
136
Peraturan
Indonesia; UU
Kebijakan Kebijakan
Prinsip No 11/2020, Gap
ADB Proyek
dan PP No
19/2021
137
Peraturan
Indonesia; UU
Kebijakan Kebijakan
Prinsip No 11/2020, Gap
ADB Proyek
dan PP No
19/2021
138
Peraturan
Indonesia; UU
Kebijakan Kebijakan
Prinsip No 11/2020, Gap
ADB Proyek
dan PP No
19/2021
Dampak
Lingkungan.
Badan
Pertanahan
Nasional
melakukan
pemantauan
dan evaluasi
penguasaan,
pemilikan,
penggunaan
dan
pemanfaatan
hasil
pengadaan
tanah untuk
139
Peraturan
Indonesia; UU
Kebijakan Kebijakan
Prinsip No 11/2020, Gap
ADB Proyek
dan PP No
19/2021
pembangunan
bagi
kepentingan
umum.
140
LAMPIRAN 3 – CUT OFF DATE
141
142
LAMPIRAN 4 – CITRA SATELIT ANTARA DED YG SUDAH DI
OVERLAY DGN WTP (39 WTP)
Lokasi
Objek
143
Lokasi
Objek
Lokasi
Objek
144
LAMPIRAN 5 – STATUS KAWASAN LINDUNG SUNGAI LANDIA
145
146
147
LAMPIRAN 6 SURAT KLHK TENTANG PIPPIB
148
149
150
LAMPIRAN 7 SURAT KESESUAIAN PEMANFAATAN
RUANG WATER INTAKE SUNGAI LANDIA
151
152
LAMPIRAN 8 SURAT KESESUAIAN PEMANFAATAN
RUANG OFF TAKE MANDIANGIN
153
LAMPIRAN 9 TABEL REKAP IOL DAN SESAH
Tabel 1. Ringkasan Profil Pemilik Lahan Dalam Lokasi IPA Bungin
Balingka, IPA Pendukung Sungai Landia dan Offtake Canduang
Jumla
h
Nama
No Jenis Pekerjaa Pendapatan/ anggot Rent
Pemilik Usia
. Kelamin n Bulan a an
Lahan
keluar
ga
Tukang
Ujang/ Renta
1. Laki-laki 60 banguna 900.000 4
M.Rizal n
n
154
Tabel 2. Ringkasan Profil Pemilik Lahan Dalam Lokasi Lahan
Kritis/HDD Jorong Baruah Sungai Landia, Jorong Pahambatan
Balingka
Jumla
h
Nama
No Jenis Pekerjaa Pendapatan/ anggot Rent
Pemilik Usia
. Kelamin n Bulan a an
Lahan
keluar
ga
1. Marjulis Laki-laki 56 Petani 3.000.000 2 Tidak
2. Sanidal Perempu 51 Petani 3 Tidak
2.500.000
an
3. Dt. Malano Laki-laki 62 Petani 3.000.000 3 Tidak
4. Cahya Perempu 45 Petani 4 Tidak
3.500.000
an
5. Eri Laki-laki 61 Petani 3.000.000 2 Tidak
6. Mis Syahrial Perempu 48 Ibu Rmh 3 Tidak
3.500.000
an Tangga
7. Iswahyuni Perempu 50 Petani 3 Tidak
3.000.000
an
8. Warnima Perempu 51 Ibu rmh 4 Tidak
3.000.000
an tangga
9. Novial Laki-laki 48 Petani 4.000.000 3 Tidak
10. Darliana Perempu 60 Ibu rmh 2 Tidak
3.000.000
an tangga
11. Mulyanis Perempu 49 Petani 3 Tidak
3.500.000
an
12. Sukra Laki-laki 53 Pedagang 5 Tidak
4.000.000
Maulana
13. Zuriati Perempu 65 Petani 3 Tidak
2.500.000
an
14. Saloma Perempu 62 Ibu rmh 4 Tidak
3.000.000
an tangga
15. Ritna Wilis Perempu 60 Petani 3 Tidak
3.000.000
an
16. Muslim(Kud Laki-Laki 66 Petani 3 Tidak
1.000.000
un)
17. Isundri Perempu 61 Petani 6 Tidak
2.100.000
Yanti an
155
Jumla
h
Nama
No Jenis Pekerjaa Pendapatan/ anggot Rent
Pemilik Usia
. Kelamin n Bulan a an
Lahan
keluar
ga
18. Rijan Laki-laki 45 Pedagang 2.000.000 1 Tidak
19. Animar Perempu 66 Petani 1 Renta
800.000
an n
20. Nur Hayati Perempu 46 Petani 4 Tidak
2.000.000
an
21. Sutan Nagri Laki-laki 55 Pedagang 4.000.000 4 Tidak
22. Delfitrina/ Perempu 46 Pedagang 3 Tidak
3.000.000
Detno an
23. Dt. Sati Laki-laki 67 Pedagang 3.500.000 4 Tidak
156
8. Desi Perempu 51 Guru 3 Tidak
4.000.000
an
9. Mardizen Laki-laki 55 Petani 3.500.000 3 Tidak
Keluarga terdampak HH 39
Agricultural Crops M2 -
rentan Orang 5
Bangunan (Aset M2 -
desa/Jalan Rabat
Keluarga miskin Keluarga 2
157
Tabel 6. Distribusi Kelompok Umur
No. Kelompok Umur Jumlah Persentase
1. 0-14
2. 15-64 33 84,21
3. >65 6 15,79
Total 39 100
Pengetahuan Sumber
Masyarakat
Terhadap Pemerintah Informasi
No. Sekitar Total
Rencana Lokal Pihak
Rumah
Proyek Proyek
1. Mengetahui 33 4 1 38
2. Tidak 1
Mengetahui
Total 39
Sumber: Diolah dari data survey social ekonomi 2022
158
Tabel 9. Pendapatan Keluarga Pertahun
Rata-rata
Jumlah Pendapatan
Status pedapatan
No Nama Jenis kelamin Usia Pekerjaan Pendidikan anggota keluarga/ta
Pernikahan jiwa/tahun
keluarga hun (Rp)
(Rp)
1. Marjulis Laki-laki 56 Menikah Petani SMP 2 36.000.000 18.000.000
159
Rata-rata
Jumlah Pendapatan
Status pedapatan
No Nama Jenis kelamin Usia Pekerjaan Pendidikan anggota keluarga/ta
Pernikahan jiwa/tahun
keluarga hun (Rp)
(Rp)
10. Darliana Perempuan 60 Ibu rmh 2
Menikah SD 36.000.000 18.000.000
tangga
Tidak Lulus
16. Ritna Wilis Perempuan 60 Menikah Petani 3 36.000.000 12.000.000
sd
Isundri
17. perempuan 61 Menikah Petani SD 6 25.200.000 4.200.000
Yanti
160
Rata-rata
Jumlah Pendapatan
Status pedapatan
No Nama Jenis kelamin Usia Pekerjaan Pendidikan anggota keluarga/ta
Pernikahan jiwa/tahun
keluarga hun (Rp)
(Rp)
19. Animar perempuan 66 Janda Petani SD 1 9.600.000 9.600.000
Sutan
20. Laki-laki 55 Menikah Pedagang SMP 4 48.000.000 12.000.000
Nagari
120.000.00
22. Afrizal Laki-laki 59 Menikah Pedagang S1 9 13.333.333
0
18.0000.00
24. Sukmaneti Perempuan 47 Menikah Petani SMP 6 3.000.000
0
161
Rata-rata
Jumlah Pendapatan
Status pedapatan
No Nama Jenis kelamin Usia Pekerjaan Pendidikan anggota keluarga/ta
Pernikahan jiwa/tahun
keluarga hun (Rp)
(Rp)
27. Delfitrina Perempun 46 Janda Pedagang SMA 3 36.000.000 3.000.000
162
Rata-rata
Jumlah Pendapatan
Status pedapatan
No Nama Jenis kelamin Usia Pekerjaan Pendidikan anggota keluarga/ta
Pernikahan jiwa/tahun
keluarga hun (Rp)
(Rp)
35. Desi Perempuan 51 Menikah Guru S1 3 48.000.000 12.000.000
Delfitrina/ Perempuan 46
38. Menikah Pedagang SD 4 42.000.000 10.500.000
Detno
163
Tabel 10. Bidang Tanah Warga Terdampak
Luas
Luas Luas
Lahan
IPA/OFFTAKE Nama Lahan Lahan Bukti
No Terdampa
(OT) Pemilik Total Sisa Kepemilikan
k
(m²) (m²)
(m²)
1 IPA Bungin Ujang 600 600 0 Tidak ada
2 IPA Bungin Erni 800 800 0 Tidak ada
164
Luas
Luas Luas
Lahan
IPA/OFFTAKE Nama Lahan Lahan Bukti
No Terdampa
(OT) Pemilik Total Sisa Kepemilikan
k
(m²) (m²)
(m²)
29 Transmisi Saloma 128 Tidak ada
30 Transmisi Sutan Nagari 75 Tidak ada
31 Transmisi Dt. Sati/ nita 105 Tidak ada
32. Transmisi Eni 3 Tidak ada
33 JDU Darnis 8 Tidak ada
34 JDU Musholla 9 Tidak ada
Almuhsinin/
Ajo
35 JDU Dt. Mangiang 70 Tidak ada
36 JDU Erita 30 Tidak ada
37 JDU Zarwati 30 Tidak ada
38 JDU Desi 70 Tidak ada
39 Transmisi Mardizen 120 Tidak ada
165
LAMPIRAN 10 – KOMITMEN-KOMITMEN SURAT
166
167
LAMPIRAN 11 – BERITA ACARA KONSULTASI, FGD, BERITA
ACARA, DOKUMENTASI KEGIATAN
Pendahuluan
Penyediaan air minum merupakan salah satu kebutuhan dasar dan
hak sosial ekonomi masyarakat yang harus dipenuhi, baik oleh
pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Ketersediaan air
minum merupakan salah satu penentu peningkatan kesejahteraan
masyarakat, yang mana diharapkan dengan ketersediaan air
minum dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dan
dapat mendorong peningkatan produktivitas masyarakat, sehingga
dapat terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Oleh
karena itu, penyediaan prasarana dan sarana air minum menjadi
salah satu kunci dalam pengembangan ekonomi wilayah.
Pembangunan SPAM Regional Agam-Bukittinggi Provinsi Sumatera
Barat ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia
melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR), dengan didukung dana pinjaman (loan) dari ADB (Asian
Development Bank). Pembangunan ini akan berdampak pada warga
di sekitar area rencana pembangunan, baik secara positif dan
negatif. Oleh sebab itu, pertemuan konsultasi masyarakat
dilaksanakan sebagai bentuk implementasi Peraturan Pemerintah
No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan, Pengelolaan, dan
Perlindungan Lingkungan Hidup, terkait pelibatan masyarakat
yang terkena dampak dalam proses penyusunan AMDAL.
168
Tujuan
Pertemuan konsultasi masyarakat 1,2 dan 3 ini bertujuan untuk:
Mensosialisasikan rencana Kegiatan SPAM Regional Agam
Bukittinggi dan mendapatkan umpan balik dari warga yang
berpotensi terdampak proyek dan tahapan pengadaan tanah
Menyampaikan Informasi tentang objek-objek tanah yang akan
dibebaskan, serta hak dan kewajiban pihak pemerintah dan warga
terdampak proyek.
Menyampaikan informasi hasil survei Inventory of Losses (IOL) dan
Social Economic Survey (SES).
Menyampaikan hasil dokumen rencana pengadaan tanah dan
tahapan di fase implementasi kepada warga terdampak proyek
(WTP) dan stakeholder terkait.
Membangun Kesepahaman dan kesepakatan terkait tahapan jadwal
pengadaan tanah, kisaran harga harga lahan dan metode ganti rugi.
169
Tersampaikan hasil dokumen rencana pengadaan tanah dan
tahapan di fase implementasi kepada warga terdampak proyek
(WTP) dan stakeholder terkait pada PKM 3.
Terbangun Kesepahaman dan kesepakatan terkait tahapan jadwal
pengadaan tanah, kisaran harga harga lahan dan metode ganti rugi
pada PKM 3.
170
Jumlah peserta hadir pada PKM Kota Bukittinggi: 48 orang (daftar
hadir terlampir), terdiri dari 30 orang laki-laki dan 18 orang
perempuan.
Peserta yang hadir tersebut berasal dari perwakilan unsur
Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat, Pemda Kabupaten
Agam, Pemda Kabupaten Bukittinggi, Camat dan Lurah/nagari,
tokoh masyarakat dan adat serta perwakilan masyarakat
terdampak proyek SPAM Regional Agam Bukittinggi.
Hasil Pertemuan
Kegiatan ini dilakukan dalam 3 sesi yaitu sambutan dan
Pembukaan, pemaparan dan sesi Tanya jawab, tanggapan dan
saran.
171
oleh Pejabat Pusat, sehingga kita berharap masalah kesediaan air
bersih dan sanitasi di Kota Bukittinggi dapat terselesaikan.
Sesi Materi
Pada Sesi presentasi rencana kegiatan pengadaan tanah bagi
pembangunan SPAM untuk kepentingan umum yang disampaikan
oleh Andy Aramsnyah (PPC SPAM Reg. Agam Bukittinggi) bahan
paparan terdapat pada link berikut:
https://docs.google.com/presentation/d/1N6a1OEjuWkZXAPBNS
CBUDWg4fAh5Z2H/edit?usp=share_link&ouid=102381370664325
085044&rtpof=true&sd=true. dan kemudian dilanjutkan dengan
sesi diskusi dan Tanya jawab.
Sesi Diskusi dan Tanya Jawab
Hasil pembahasan diskusi dan Tanya jawab di masing-masing
kabupaten/kota sebagai beriktut:
Kabupaten Agam
Pada sesi diskusi dan Tanya jawab, kami mencatat ada beberapa
komentar dari warga dan juga perwakilan dari pemerintah daerah
antara lain:
Eka Putra – Warga Jorong Ranah Nagari Sungai Landia
Afrizal – Warga Nagari Balingka
Amrizal – Staf Kecamatan IV Koto
Arif – Warga Jorong Ranah, Nagari Sungai Landia
Yanasrial – Warga Nagari Ladang Laweh
Endang - Nagari Canduang Koto Laweh
Haris – Staf Bappeda Provinsi Sumatera Barat
Anton Darmawan - Wakil Kecamatan IV Angkek
Pertanyaan, tanggapan dan saran yang dilontarkan oleh
masyarakat umumnya berupa permintaan kejelasan informasi
172
terkait proyek, perlunya ada sosialisasi yang lebih luas kepada
masyarakat terdampak dan perlunya dilibatkan warga pada saat
kegiatan konstruksi/pelaksanaan.
Pertanyaan dan tanggapan dari peserta PKM 1 tersedia dalam berita
acara terdapat pada link berikut:
https://drive.google.com/file/d/1H7kClNbXmxnAASPUIlFEXWeBi
yO2S0G6/view?usp=share_link
Kota Bukittinggi
Pada sesi diskusi dan Tanya jawab, kami mencatat ada beberapa
komentar dari warga dan juga perwakilan dari pemerintah daerah
antara lain:
Perwakilan DInas Lingkungan Hidup
Wakil dari Kelurahan Pakan Kurai (Yeti Efrita)
Lurah Koto Selayan (Ferizal)
Dinas Perkim Kota Bukittinggi
Dinas PUPR Kota Bukittinggi
Pertanyaan, tanggapan dan saran yang dilontarkan oleh
masyarakat umumnya berupa permintaan kejelasan informasi
terkait proyek, harapan agar proyek segera diimplementasikan, dan
potensi dampak pembangunan. Pertanyaan dan tanggapan dari
peserta PKM 1 tersedia dalam berita acara terdapat pada link
berikut:
https://drive.google.com/file/d/1XSeuM4ZtRkl3AoVFOW2CIAhz4
PZpD_T-/view?usp=share_link
173
Jumlah peserta yang hadir
Peserta dari Kabupaten Agam: 57 peserta
Peserta dari Kota Bukittinggi: 42 peserta
Hasil pertemuan
Terkait dengan pembebasan lahan yang terdampak pada proyek
SPAM Regional Agam-Bukittinggi, harga penggantian lahan
disesuaikan dengan harga yang semestinya.
Dalam kegiatan SPAM Regional Agam-Bukittinggi untuk lebih
berkoordinasi dengan tokoh masyarakat, Kerapatan Adat Nagari
(KAN).
Pemda Kabupaten Agam di tahun pertama memfokuskan pada
pembebasan lahan.
Link berita acara pertemuan sebagai berikut:
https://drive.google.com/file/d/1Z8vi0zJECx9bqMdqGUv9sfroXOo
7DpDa/view?usp=share_link
Hasil Pertemuan PKM 3
Lokasi kegiatan dan tanggal pelaksanaan : Hotel Santika
Bukittinggi, 6 Desember 2022
Jumlah peserta yang hadir : 56 (45 laki-laki dan 11 perempua).
Hasil pertemuan :
Warga telah setuju dan mendukung Pembangunan SPAM Regional
Agam Bukittinggi. Jika masih ada yang belum sepaham, ini lebih
karena persoalan internal (kecemburuan) di antar masyarakat
khususnya di Sungai Landia dan akan diselesaikan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten Agam.
Dokumen Perencanaan pengadaan Tanah perlu mengacu sesuai
aturan Perment ATR/BPN nomor 19 tahun 2021.
Kantor Pertanahan ATR/BPN Agam siap membantu dalam
kelengkapan dokumen alas hak Tanah milik warga terdampak
174
proyek dan diminta pemrakarsa menyurati BPN untuk proses lebih
lanjut.
Pemda Agam diminta untuk lebih proaktif untuk bisa memfasilitasi
terselanggaranya kegiatan pembangunan SPAM Regional Agam
Bukittinggi khususnya persoalan social di wilayah proyek.
175
Dinas Bina Marga, CIpta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumatera
Barat, Pemda Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi, menjadi perlu
menyiapkan pusat informasi yang diketehui oleh masyarakat
khususnya di daerah terdampak sehingga memudahkan
Masyarakat yang ingin mengetahui informasi tentang rencana
Proyek SPAM Regional Agam Bukittinggi.
Pendekatan kepada tokoh Agama, Tokoh masyarakat, tokoh adat,
nini Mamak wajib dilakukan sehingga meminimal potensi
kesimpangsiuran informasi yang dapat berdampak negatip
terhadap proyek.
Penutup
Dari penjelasan laporan ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa
kegiatan konsultasi publik dan atau pertemuan konsultasi
masyarakat merupakan kegiatan yang sangat penting untuk
diselenggarakan dimana kegiatan ini merupakan bagian dari
tahapan penyelenggaraan LARP yang berguna untuk proses
pengadaan tanah yang menganut asas kemanusiaan, keadilan,
kemanfaatan, kepastian, partisipasi/keukutsertaan, keterbukaan,
kesepakatan, kesejahteraan, keberlanjutan dan keselarasan sesuai
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 terkait pengadaan tanah
untuk pembangunan bagi kepentingan umum.
176
Lampiran:
Surat undangan
177
Berita Acara di pertemuan Kabupaten Agam:
https://drive.google.com/file/d/1H7kClNbXmxnAASPUIlFEXWeBi
yO2S0G6/view?usp=share_link
Bahan Paparan, dapat di unduh pada link berikut ini:
https://docs.google.com/presentation/d/1N6a1-
OEjuWkZXAPBNSCBUDWg4fAh5Z2H/edit?usp=share_link&ouid=
102381370664325085044&rtpof=true&sd=true
178
Daftar Hadir PKM 1
Kabupaten Agam
179
180
181
182
Kota Bukittinggi
183
184
185
186
Foto Kegiatan PKM I
187
Peserta Konsultasi Publik/PKM Tanggapan Masyarakat
1
188
LAMPIRAN
189
Undangan Kabupaten Agam
190
Berita Acara/Notulensi
Kota Bukittinggi :
https://drive.google.com/file/d/1Z8vi0zJECx9bqMdqGUv9sfroXOo
7DpDa/view?usp=share_link
Kabupaten Agam:
https://drive.google.com/drive/folders/1HFdhIjukYi7qxrGYM9-
GqZzMLO55YrPI
https://docs.google.com/presentation/d/1y2mIFUYfSGdq92hI45P
MVsFQKmpAp8KA/edit?usp=share_link&ouid=102381370664325
085044&rtpof=true&sd=true
191
Daftar Hadir PKM 2
Kota Bukittinggi
192
Kabupaten Agam
193
Foto Kegiatan PKM II
194
PKM 2 Untuk Bukittinggi Andy Armansyah, PPC LARAP
SPAM Sumbar
195
LAMPIRAN
Undangan
196
Notulensi
NOTULENSI
PERTEMUAN KONSULTASI MASYARAKAT TAHAP 3
SPAM REGIONAL AGAM - BUKITTINGGI
Sesi I : Sambutan
197
Spamreg merupakan program bersama pemda Agam dengan kota
Bukittinggi
198
Komentar Narasumber: Dicatat untuk ditindaklanjuti oleh Pemda
Agam
Luas lahan yang IPA tertulis 8.000 M2 dengan pemilik lahan ada 4
orang
199
Meminta bantuan kepada aparat untuk mendampingi konsultan
dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat terdampak,
tetapi bukan untuk menakut-nakuti masyarakat
200
Fokus kita tidak lagi terhadap penyelesaiaan masalah warga
terdampak yang tidak setuju, focus di jalur transmisi di Jorong
Baruah sepanjang 1,3 km
201
Sayang sekali apabila ada beberapa orang yang mau menggagalkan
program Spamreg apabila kita semua kita semua tidak dapat
mengatasi permasalahan secara bersama-sama
202
Pada tahap perencanaan Spamreg ini mari bersama-sama
melakukan sosialisasi dan komunikasi dengan masyarakat, ninik
mamak dan tokoh masyarakat yang belum memahami
pemabngunan air minum ini.
203
Izin lahan pipa yang paling sulit dimulai dari kampung Rao-Rao
sampai ke pintu angin (titik kritis), ini perlu kita tuntaskan. Pemuka
jorong Ranah bersedia mendampingi konsultan dan pemda untuk
menemui masyarakat pemilik lahan.
204
Pemda Agam diminta untuk lebih proaktif untuk bisa memfasilitasi
terselanggaranya kegiatan pembangunan SPAM Regional Agam
Bukittinggi khususnya persoalan social di wilayah proyek.
Notulen:
Andy Armansyah
205
Daftar hadir
206
207
Foto Kegiatan PKM III
208
Peserta PKM 3 Peserta PKM 3
209
LAMPIRAN 12 – LAPORAN TIM APRAISAL
https://drive.google.com/drive/folders/1JUHdHxWrEbymgoHpWcf
HgSdurGolI3gl?usp=share_link
210
LAMPIRAN 13– Brosur /Pamflet
211
212
LAMPIRAN 14 - JALUR TRANSMISI DAN JALUR DISTRIBUSI UMUM SPAM REGIONAL AGAM – BUKITTINGGI
Kepala
Keluarga Keterangan dan
No Lokasi Jalur Terdampak/ Dampak Foto
Orang Teridentifikasi
Terdampak
JALUR TRANSMISI
213
Kepala
Keluarga Keterangan dan
No Lokasi Jalur Terdampak/ Dampak Foto
Orang Teridentifikasi
Terdampak
2.800 –
4.300 m
Pipa Ø 600
Jorong Ranah Nag. Sungai Landia
mm
214
Kepala
Keluarga Keterangan dan
No Lokasi Jalur Terdampak/ Dampak Foto
Orang Teridentifikasi
Terdampak
215
Kepala
Keluarga Keterangan dan
No Lokasi Jalur Terdampak/ Dampak Foto
Orang Teridentifikasi
Terdampak
4.300 –
6.300 m
Pipa Ø 600
mm
6.300 –
8.700 m
216
Kepala
Keluarga Keterangan dan
No Lokasi Jalur Terdampak/ Dampak Foto
Orang Teridentifikasi
Terdampak
Pipa Ø 600
mm
217
Kepala
Keluarga Keterangan dan
No Lokasi Jalur Terdampak/ Dampak Foto
Orang Teridentifikasi
Terdampak
Jalan Malalak
218
Kepala
Keluarga Keterangan dan
No Lokasi Jalur Terdampak/ Dampak Foto
Orang Teridentifikasi
Terdampak
219
Kepala
Keluarga Keterangan dan
No Lokasi Jalur Terdampak/ Dampak Foto
Orang Teridentifikasi
Terdampak
220
Kepala
Keluarga Keterangan dan
No Lokasi Jalur Terdampak/ Dampak Foto
Orang Teridentifikasi
Terdampak
221
Kepala
Keluarga Keterangan dan
No Lokasi Jalur Terdampak/ Dampak Foto
Orang Teridentifikasi
Terdampak
Pipa Ø 350
mm
222
Kepala
Keluarga Keterangan dan
No Lokasi Jalur Terdampak/ Dampak Foto
Orang Teridentifikasi
Terdampak
223
Kepala
Keluarga Keterangan dan
No Lokasi Jalur Terdampak/ Dampak Foto
Orang Teridentifikasi
Terdampak
Pipa Ø 350
mm
224
Kepala
Keluarga Keterangan dan
No Lokasi Jalur Terdampak/ Dampak Foto
Orang Teridentifikasi
Terdampak
225