Anda di halaman 1dari 238

Land Acquisition and Resettlement Plan (LARP)

Project Number:
Loan Number: 3455 – INO

INO: Accelerating Infrastructure Delivery Trough Better


Engineering Services Project (ESP)

Project Preparation Consultant (PPC) Firms for West


Indonesia Water Supply System Development, West
Sumatera Province, Indonesia

Submitted By:

The Directorate of Water Supply, The Directorate


General of Human Settlements (DGHS), Ministry of
Public Work and Housing (MPWH)

Trough:
Central Project Management Unit of the Ministry of Public
Work and Housing
To The Asian Development Bank
2023
ABBREVIATIONS

ADB Asian Development Bank (or the Bank)


CPMU Central Project Management Unit
DED Detailed Engineering Design
DMS Detailed Measurement Survey
GRM Grievance Redress Mechanism
DMS Detailed Measurement Survey
IPs Indigenous Peoples
KATR/BPN Kementerian Agraria dan Tata Ruang
Badan Pertanahan Nasional
LARP Land Acquisition and Resettlement Plan
LAT Land Acquisition Team
PERUMDA Perusahaan Daerah Air Minum
PIU Project Implementation Unit
PMC Project Management Consultant
PMSC Project Management and Supervision Consultant
RCS Replacement Cost Study
RCCDF Resettlement and Customary Communities
Development Framework
RTRW Rencana Tata Ruang Wilayah
BPPW Balai Prasarana Pemukiman Wilayah
SES Socioeconomic Survey
SPAM Sistem Pengolahan Air Minum
QLARP Aplikasi berbasis Android, untuk kebutuhan
digitalisasi survei IOL and SES.

i
DAFTAR ISTILAH

Warga Terkena Mengacu pada setiap orang atau orang, Kepala


Proyek (WTP) Keluarga, firma, lembaga swasta atau publik
yang, karena perubahan yang dihasilkan dari
Proyek, akan memiliki (i) standar hidup yang
terkena dampak buruk; (ii) hak, kepemilikan,
atau kepentingan atas rumah, tanah,
(misalnya, perumahan, komersial, pertanian,
dan/atau tanah penggembalaan), sumber
daya air, atau aset tetap lainnya yang
diperoleh, dimiliki, dibatasi, atau terkena
dampak buruk, secara penuh atau sebagian,
secara permanen atau sementara; dan/atau
(iii) bisnis, pekerjaan, tempat kerja atau
tempat tinggal atau habitat yang terkena
dampak buruk, dengan atau tanpa
perpindahan fisik. Dalam kasus Kepala
Keluarga yang terkena dampak (WTP), itu
termasuk semua anggota yang tinggal di
bawah satu atap dan beroperasi sebagai unit
ekonomi tunggal, yang terkena dampak buruk
oleh proyek.

Batas Tanggal Mengacu pada tanggal sebelum pendudukan


atau penggunaan area proyek yang
mengakibatkan penduduk/pengguna area
tersebut memenuhi syarat untuk
dikategorikan sebagai Orang Terdampak,
terlepas dari status kepemilikannya. Pada
proyek ini, tanggal cut-off akan ditetapkan

ii
kemudian ketika Tim Pengadaan Tanah DINAS
melakukan verifikasi survei pengukuran
detail (DMS). Orang yang Terkena Dampak
akan diberi tahu tentang tanggal cut-off untuk
setiap komponen proyek, dan setiap orang
yang tinggal di area proyek setelah tanggal cut-
off tersebut tidak akan berhak atas
kompensasi atau bantuan berdasarkan
proyek.

Sensus WTP Sensus adalah hitungan dari semua orang


terlantar terlepas dari status kepemilikan
tanah hak mereka atau non-hak milik.
Tujuannya adalah untuk secara akurat
mendokumentasikan jumlah orang yang
terlantar dan untuk membuat inventarisasi
kerugian mereka yang diselesaikan
berdasarkan DMS. Sensus menggambarkan
orang-orang yang mengungsi, mata
pencaharian dan sumber pendapatan mereka,
dan apa yang kemungkinan akan hilang
karena proyek tersebut.

Kompensasi Ini adalah pembayaran yang diberikan secara


tunai atau dalam bentuk barang kepada WTP
dengan biaya penggantian atau nilai pasar
saat ini untuk aset dan sumber pendapatan
yang diperoleh atau terpengaruh secara
negatif oleh proyek.

Survey Dengan menggunakan gambar rekayasa


Pengukuran detil/ terperinci yang disetujui, kegiatan ini
Detailed melibatkan finalisasi dan / atau validasi hasil

iii
Measurement tingkat keparahan dampak DMS, dan daftar
Survey (DMS) WTP yang dilakukan selama persiapan
rencana pemukiman kembali ini (LARP). Biaya
akhir pemukiman kembali akan ditentukan
setelah DMS.

Hak Mengacu pada berbagai tindakan, seperti


kompensasi dalam bentuk tunai atau dalam
bentuk barang, dukungan pemulihan
pendapatan, bantuan transfer, substitusi
mata pencaharian, dukungan relokasi, dll.,
Yang diberikan kepada WTP tergantung pada
jenis dan tingkat keparahan kerugian mereka
untuk memulihkan basis ekonomi dan sosial
mereka.

Pihak yang berhak Pihak yang menguasai atau memiliki objek


pengadaan tanah.

Dampak Luasnya dampak sosial dan ekonomi yang


diakibatkan oleh pelaksanaan suatu kegiatan.
Dalam pembebasan lahan/pemukiman
kembali, tingkat dampak akan ditentukan
oleh (a) ruang lingkup kerugian ekonomi dan
perpindahan/relokasi fisik; dan (b)
kerentanan penduduk terdampak/pihak yang
berhak. Dampaknya bisa positif atau negatif.

Pemukiman Ini adalah perpindahan orang, bukan atas


Kembali kemauan mereka sendiri tetapi tanpa sadar,
yang Tidak dari rumah, aset, sumber pendapatan, dan
Disengaja

iv
mata pencaharian mereka dari situs yang
diidentifikasi untuk Proyek.

Land Acquisition Rencana aksi terikat waktu dengan anggaran,


and Resettlement menetapkan tujuan dan strategi pemukiman
Plan (LARP) kembali, hak, kegiatan dan tanggung jawab,
pemantauan pemukiman kembali, dan
evaluasi pemukiman kembali.

Obyek Tanah, ruang di atas tanah dan di bawah


Pembebasan tanah, bangunan, tanaman, benda yang
Lahan berhubungan dengan tanah, atau benda lain
yang dapat dinilai.

Biaya Berarti jumlah dalam bentuk tunai atau dalam


Penggantian bentuk barang yang diperlukan untuk
menggantikan aset dalam kondisi yang ada,
tanpa pengurangan biaya transaksi atau
depresiasi dan nilai yang tersisa dari bahan
yang dapat diselamatkan, pada nilai pasar
yang berlaku, atau yang setara terdekat, pada
saat pembayaran kompensasi.

Studi Biaya Ini mengacu pada proses yang terlibat dalam


Penggantian menentukan biaya penggantian aset yang
terkena dampak berdasarkan data empiris.
Pemukiman Mengacu pada berbagai tindakan yang
diberikan kepada WTP dalam mengurangi
setiap dan semua dampak sosial yang
merugikan dari proyek, termasuk kompensasi,
relokasi (jika relevan), dan rehabilitasi sesuai
kebutuhan.

v
Kelompok Rentan Ini adalah kelompok orang yang berbeda yang
mungkin lebih menderita atau menghadapi
risiko semakin terpinggirkan karena proyek
dan secara khusus meliputi: i) Kepala
Keluarga yang dikepalai oleh perempuan, ii)
kepala Kepala Keluarga penyandang cacat, iii)
Kepala Keluarga yang berada di bawah garis
kemiskinan regional, iv) kepala Kepala
Keluarga lanjut usia, v) tidak memiliki tanah,
vi) orang tanpa hak hukum atas tanah
(pemegang hak non-tanah), vii) Masyarakat
adat atau komunitas adat. 2

vi
EXECUTIVE SUMMARY

1. Deskripsi Proyek.
Untuk mendukung infrastruktur guna pertumbuhan ekonomi di
Indonesia, Pemerintah Indonesia mendorong adanya proyek
proyek baru terkait indrastruktur, terutama pada sektor air
minum. Dalam kerangka program investasi publik, Kementerian
PUPR meningkatkan perannya dalam pembangunan sistem
pengelolaan air minum melalui Project Preparation Consultant
(PPC) Firm for Preparation East Indonesia Water Supply
Development, Accelerating Infrastructure Delivery through Better
Engineering Services Project (ESP) yang didukung oleh Bank
Pembangunan Asia melalui Loan No: 3455-INO. Pekerjaan ini
merupakan salah satu dari Paket pekerjaan Perencanaan
Pembangunan Sistem Pengelolaan air minum Regional di
Indonesia bagian Barat. Secara khusus, dokumen ini mengacu
pada pekerjaan penyusunan perencanaan detail sistem
pengelolaan air minum regional Agam Bukittingi, yang akan
digunakan untuk meningkatkan akses air minum masyarakat di
Kabupaten Agam dan Kota Bukitttinggi, Provinsi Sumatera
Barat.

2. Komponen Proyek.

SPAM Regional Agam Bukittinggi merencanakan bangunan


water intake dengan kapasitas 205 l/d yang berlokasi di Jorong
Ranah, Nagari Sungai Landia, Kecamatan IV Koto, Kabupaten
Agam. Luas lahan yang direncanakan 0,1 Ha, Jaringan transmisi
air baku dari water intake ke Iokasi Instalasi Pengolahan Air (IPA)
Balingka dengan total panjang 8.634 km. Terdiri dari sepanjang
2.254 km dengan diameter pipa 400 mm dan 6,683 m dengan
diameter 600 mm, IPA Ranah berkapasitas 5 liter/detik dan luas
lahan 120 m2 yang berlokasi di Jorong Ranah, Nagari Sungai
vii
Landia. Panjang pipa transmisi air baku 2.546 m. Instalasi
Pengolahan Air (IPA) Balingka berkapasitas 180 liter/detik dan
luas lahan 0,8 ha yang berlokasi di Jorong Pahambatan, Nagari
Balingka, Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam. Jaringan
Transmisi air bersih dari IPA ke offtaker canduang dan
Mandiangin sepanjang 18,863 Km. Jaringan distribusi utama
(JDU) air bersih dari IPA Ke Offtaker sepanjang 23.647 m. Ada 3
(tiga) Offtake yakni offtake 1 (satu) berada di lokasi IPA Balingka,
offtake Canduang dan offtake Mandiangin. Panjang Pipa
Distribusi Bagi (JDB) adalah 220.219 m.

3. Ruang Lingkup Dampak Pemukiman Kembali.

Rencana Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali (LARP)


telah disusun berdasarkan Survei Pengukuran Terperinci (DMS)
yang dilakukan pada periode bulan Januari 2022 hingga Maret
2022. Diperlukan area seluas 11,9 Ha yang merupakan milik
masyarakat yang dipergunakan untuk pengembangan instalasi
pengolahan air (IPA), offtaker canduang dan jaringan pipa
transmisi dan jaringan distribusi utama yang terletak di Nagari
Sungai Landia, Bungin, Nagari Balingka dan Canduang
Kabupaten Agam. Area yang dimiliki masyarakat sebagai
rencana pembangunan SPAM Regional Agam Bukittinggi terdiri
dari 32 bidang tanah, yang dimiliki Sebagian/ penuh oleh 39
warga pemegang hak atas tanah. Namun demikian, tidak
ditemukan bukti resmi kepemilikan tanah (SHM) yang dipegang
oleh masyarakat. Bukti alas hak atas tanah berupa surat
keterangan dari Pihak Desa. Tanah yang menjadi obyek
pembebasan lahan merupakan lahan pertanian dan lahan tidak
terbangun sehingga tidak ada dampak pemukiman Kembali yang
ditemui.

viii
4. Profil Sosial Ekonomi Masyarakat Terdampak.

Sebanyak 39 warga yang terdampak merupakan masyarakat


yang telah turun temurun menempati lahan yang terkena
pembebasan lahan. Masyarakat terdampak mendapatkan
pendapatan dari hasil pertanian dan perkebunan serta
perdagangan mikro, seperti warung kelontong dan makanan/
minuman serta bengkel. Tidak ada dampak langsung yang
mengakibatkan perubahan sosial dan ekonomi masyarakat
terdampak akibat rencana pembangunan SPAM Regional Agam
Bukittinggi karena lahan terkena proyek merupakan lahan tidak
produktif.

5. Konsultasi dan Pengungkapan.

Tiga pertemuan konsultasi masyarakat (PKM) telah dilakukan


antara lain PKM 1 pada tanggal 22 Maret 2022, PKM 2 tanggal
28 September 2022 dan PKM 3 pada tanggal 6 Desember 2022.
Informasi yang dibagikan dan didiskusikan dengan warga
terdampak meliputi (i) ruang lingkup dan tujuan proyek; (ii)
luasnya pembebasan lahan yang diperlukan serta prosedur dan
kelembagaan yang bertanggung jawab atas pengadaan tanah,
dan pengaturan pelaksanaan (iii) usulan jadwal pelaksanaan
pengadaan tanah, nilai kompensasi, bantuan, dan pekerjaan
sipil. Jumlah peserta rapat dalam konsultasi publik adalah 39
peserta warga terkena dampak proyek dari 87 peserta konsultasi
publik. Selain ketiga konsultasi publik tersebut, tim PPC
melakukan konsultasi tatap muka dengan warga terdampak
untuk sensus secara detail.

ix
6. Mekanisme Penanganan Keluhan.

Dalam hal warga terdampak mengajukan keberatan terhadap


hasil inventarisasi dan identifikasi aset/objek dan bentuk/
besaran ganti rugi, warga terdampak menyampaikan keluhan ke
Dinas BMCKTR Provinsi Sumatera Barat. Dinas BMCKTR akan
melakukan musyarawarah untuk mufakat terlebih dahulu. Jika
hal negosiasi tidak tercapai maka keluhan proyek, warga
terdampak kegiatan dapat menyampaikan ke staf proyek, maka
manajer proyek akan menangani keluhan dan menyelesaikan
keluhan. Jika warga masih merasa keberatan, warga dapat
menyampaikan keluhannya kepada Walikota/Bupati. Sebagai
langkah akhir, jika warga masih belum puas terkait tindak lanjut
Walikota/Bupati, warga dapat mengajukan keberatan ke
pengadilan.

7. Kerangka Hukum.

Kerangka hukum dan kebijakan untuk kompensasi, pemukiman


kembali, dan rehabilitasi untuk Proyek ini didefinisikan oleh
undang-undang dan peraturan yang relevan dari Pemerintah
Indonesia, khususnya, Undang Undang No 6 tahun 2023 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang
Undang, Peraturan Pemerintah No.19/2021, Peraturan Menteri
ATR/BPN no 19 tahun 2021 dan SPS ADB 2009.

8. Cut Off Date, Hak, Kompensasi, dan Estimasi Anggaran.

Penetapan batas waktu untuk menentukan kelayakan bagi


orang yang akan terkena dampak terhadap aset yang mereka
miliki di rencana lokasi kegiatan SPAM Regional Agam
bukittinggi. Setelah dikeluarkannya penetapan batas waktu (Cut
Off Date) sebelum dilakukannya survey IOL dan SES maka

x
apabila ada penambahan jumlah orang terdampak akibat
rencana kegiatan tersebut diatas tidak akan mendapatkan
kompensasi/ganti rugi dalam bentuk apapun, termasuk
tindakan rehabilitasi jika diperlukan untuk membantu mereka
meningkatkan atau mempertahankan standar hidup dan
pendapatan. Cut Off Date di lokasi SPAM Regional Agam
Bukittinggi dikeluarkan oleh Dinas BMCKTR Provinsi Sumatera
Barat pada tanggal 10 sampai dengan 27 Maret 2022 (Terlampir).
Kompensasi untuk lahan, tanam tumbuh dan bangunan yang
terkena dampak akan mengikuti prinsip nilai pengganti wajar.
Matriks pemberian hak mencakup kompensasi dan jenis
bantuan yang akan diberikan kepada 39 warga terdampak
proyek. Anggaran untuk pembebasan lahan diperkirakan
sebesar IDR. 5.967.033.000 Anggaran tersebut telah
dialokasikan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat pada
tahun anggaran 2023.

9. Pengaturan Kelembagaan.

Selama tahap persiapan, Project Preparation Consultant (PPC)


SPAM Regional Agam - Bukittinggi menyiapkan LARP.
Kementerian PUPR akan membentuk Unit Manajemen
Pelaksanaan Proyek Pusat (CPMU) yang dibantu oleh spesialis
perlindungan sosial dari Konsultan Manajemen Proyek (PMC)
untuk mengkonsolidasikan kegiatan dan pelaporan dari Badan
Infrastruktur Permukiman Daerah-Balai Permukiman dan
Prasarana Wilayah (BPPW) sebagai unit pelaksana. BPPW
didukung oleh tim Project Management and Supervision
Consultant (PMSC) yang juga mencakup spesialis pengamanan
sosial dan akan bertanggung jawab untuk memantau
pelaksanaan LARP dan menyiapkan tindakan korektif jika
diperlukan.

xi
10. Jadwal Pelaksanaan.

Kegiatan pengadaan lahan diperkirakan akan dilaksanakan


pada tahun 2023 sampai dengan 2024. Pembayaran kompensasi
diharapkan dapat diselenggarakan dalam Tahun 2024 dan
kegiatan konstruksi direncanakan pada tahun 2025.

11. Pemantauan dan Pelaporan.

CPMU dengan bantuan PMSC menyiapkan laporan pemantauan


semi-tahunan yang mencakup semua kegiatan terkait
perlindungan sosial selama implementasi, termasuk yang terkait
dengan subjek LARP. Selain itu, laporan CPMU tentang
kemajuan kegiatan terkait perlindungan sosial dalam laporan
kemajuan triwulanan. Pemantauan eksternal tidak diperlukan
karena proyek dikategorikan sebagai B untuk tidak ada dampak
penting akibat proyek.

xii
DAFTAR ISI

ABBREVIATIONS ...................................................................... i
DAFTAR ISTILAH ....................................................................ii
EXECUTIVE SUMMARY ......................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ................................................................ xix
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Deskripsi Proyek ..................................................................................... 2

1.3 Lokasi Proyek .......................................................................................... 7

1.4 Tindakan Yang Diambil Untuk Menghindari Atau


Meminimalkan Pemukiman Kembali ............................................ 12

BAB 2 RUANG LINGKUP PEMBEBASAN LAHAN DAN


PEMUKIMAN KEMBALI ............................................... 14
2.1 Metodelogi ............................................................................................... 14

2.2 Ruang Lingkup Dampak Pembebasan Lahan dan


Pemukiman Kembali ........................................................................... 15

2.3 Dampak Kegiatan Terhadap Kepala Keluarga Terdampak .... 20

2.4 Kehilangan Mata Pencaharian atau Kegiatan Usaha .............. 23

2.5 Dampak Terhadap Gender dan Kelompok Rentan ................... 23

BAB 3 INFORMASI DAN PROFIL SOSIAL EKONOMI ............... 27


3.1 Tujuan dan Metode Survey Sosial Ekonomi ............................... 27

3.2 Profil Sosial Ekonomi WTP ................................................................ 27

BAB 4 KETERBUKAAN INFORMASI, KONSULTASI, DAN


PARTISIPASI .............................................................. 43
Mekanisme Konsultasi dan Partisipasi......................................... 43

4.2 Sosialisasi / Konsultasi Publik ....................................................... 44

xiii
4.3 Pertemuan Konsultasi Masyarakat Tahap I ................................ 45

4.4 Pertemuan Konsultasi Masyarakat II ...................................... 45

4.5 Pertemuan Konsultasi Masyarakat III; ......................................... 46

4.6 Keterbukaan informasi (brosure, famlet & WEB); .................... 47

BAB 5 MEKANISME PENANGANAN KELUHAN ........................ 48


5.1 Proses Penanganan Keluhan ............................................................ 48

5.2 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Penanganan Keluhan .. 50

BAB 6 DASAR HUKUM .......................................................... 53


6.1 Hukum Nasional................................................................................... 53

6.2 SPS ADB 2009....................................................................................... 55

6.3 Prinsip perlindungan Sosial ............................................................. 57

6.4 Analisis GAP. ......................................................................................... 58

BAB 7 HAK BANTUAN DAN MANFAAT ................................... 70


7.1 Cut of Date ............................................................................................. 70

7.2 Hak dan Kelayakan WTP (Matrik/ Tabel Keberhakan) ........... 70

7.3 Penilaian Aset ........................................................................................ 77

7.4 Bantuan untuk Kelompok Rentan dan Gender ......................... 80

BAB 8 PEMUKIMAN KEMBALI/RELOKASI ............................. 82


8.1 Pilihan untuk Merelokasi Perumahan dan Bangunan
Lainnya .................................................................................................... 82

BAB 9 PEMULIHAN DAN REHABILITASI PENDAPATAN .......... 85


9.1 Risiko dan Sumber Mata pencaharian ......................................... 85

9.2 Tindakan khusus untuk mendukung kelompok rentan ........ 85

BAB 10 RENCANA ANGGARAN DAN PEMBIAYAAN


PEMBEBASAN LAHAN & PEMUKIMAN KEMBALI ......... 86
10.1 Anggaran dan Rencana Pembiayaan ........................................... 86

10.2 Penilaian Ganti Kerugian ................................................................. 88

xiv
10.2.1 Penilaian Ganti Kerugian Fisik ................................... 88

10.2.2 Nilai Tanah ................................................................ 88

10.2.3 Nilai bangunan .......................................................... 91

10.2.4 Penilaian Tanaman .................................................... 93

10.2.5 Nilai Kerugian Fisik .................................................... 98

10.3 Penilaian Ganti Kerugian Non Fisik ............................................. 99

10.3.1 Nilai Kerugian Non Fisik .......................................... 101

10.3.2 Kesimpulan Nilai Penggantian Wajar ........................ 101

10.3.3 Nilai Pergantian Wajar ............................................. 105

BAB 11 GENDER ................................................................. 108


10.1 Kegiatan Sosialisasi dan Workshop/ FGD ............................... 109

10.2 Analisa Gender Action Plan........................................................... 109

BAB 12 MASYARAKAT ADAT ............................................... 112


BAB 13 KELEMBAGAAN ...................................................... 114
13.1 Penataan Kelembagaan .................................................................. 114

BAB 14 JADWAL PELAKSANAAN ........................................ 118


BAB 15 PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN ........... 121
15.1 Internal Monitoring .......................................................................... 121

15.2 Eksternal Monitoring ....................................................................... 122

15.3 Mekanisme dan Tolak Ukur .......................................................... 124

15.4 Mekanisme Pelaporan ..................................................................... 125

LAMPIRAN .......................................................................... 127


LAMPIRAN 1 SCRENING .......................................................................... 128

LAMPIRAN 2 SPS ADB .............................................................................. 133

LAMPIRAN 3 CUT OFF DATE ................................................................. 141

LAMPIRAN 4 CITRA SATELIT ANTARA DED YG SUDAH DI


OVERLAY DGN WTP (39 WTP) .................................... 143

xv
LAMPIRAN 5 STATUS KAWASAN LINDUNG SUNGAI LANDIA ... 145

LAMPIRAN 6 SURAT KLHK TENTANG PIPPIB .................................. 148

LAMPIRAN 7 SURAT KESESUAIAN PEMANFAATAN RUANG


WATER INTAKE SUNGAI LANDIA.............................. 151

LAMPIRAN 8 SURAT KESESUAIAN PEMANFAATAN RUANG OFF


TAKE MANDIANGIN ....................................................... 153

LAMPIRAN 9 TABEL REKAP IOL DAN SESAH ................................. 154

LAMPIRAN 10 KOMITMEN-KOMITMEN SURAT .............................. 166

LAMPIRAN 11 BERITA ACARA KONSULTASI, FGD, BERITA


ACARA, DOKUMENTASI KEGIATAN ..................... 168

LAMPIRAN 12 LAPORAN TIM APRAISAL ............................................ 210

LAMPIRAN 13 Brosur /Pamflet ............................................................. 211

LAMPIRAN 14 JALUR TRANSMISI DAN JALUR


DISTRIBUSI UMUM SPAM REGIONAL
AGAM – BUKITTINGGI ................................................ 213

xvi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Komponen Proyek SPAM Regional


Agam – Bukittinggi dan Status Lahan................................... 4
Tabel 1. 2 Wilayah Pelayanan SPAM Regional
Kabupaten Agam – Kota Bukittinggi ...................................... 9
Tabel 1. 3 Kebutuhan Bidang Lahan untuk SPAM
Regional Agam – Bukittinggi ................................................... 10
Tabel 2. 1 Kebutuhan Lahan SPAM Regional Agam-Bukittinggi yang
diperlukan dalam pembebasan lahan ................................. 15
Tabel 2. 2 Bidang Tanah Warga Kehilangan Lahan ............................. 16
Tabel 2. 3 Distribusi Kelompok Umur ...................................................... 19
Tabel 2. 4 Identifikasi Kepala Keluarga Rentan .................................... 19
Tabel 2. 5 Ringkasan Komponen analisis dampak akibat
proyek ............................................................................................. 20
Tabel 2. 6 Pohon, Tanaman Warga Terkena Dampak ......................... 21
Tabel 3. 1 Bidang Tanah Warga Terdampak .......................................... 27
Tabel 3. 2 Ringkasan Profil Pemilik Lahan Dalam Lokasi IPA
Balingka, IPA Rana Sungai Landia dan Offtake
Canduang ...................................................................................... 30
Tabel 3. 3 Ringkasan Profil Pemilik Lahan Dalam Lokasi Lahan
Kritis/HDD Jorong Baruah Sungai Landia, Jorong
Pahambatan Balingka ............................................................... 31
Tabel 3. 4 Ringkasan Profil Pemilik Lahan di Jalur Pipa
Transmisi dan JDU .................................................................... 32
Tabel 3. 5 Pohon, Tanaman Warga Terkena Dampak ......................... 33
Tabel 3. 6 Distribusi Kelompok Umur ...................................................... 33
Tabel 3. 7 Tingkat Pendidikan ..................................................................... 33
Tabel 3. 8 Pengetahuan Terhadap Proyek ............................................... 34
Tabel 3. 9 Identifikasi Kepala Keluarga Rentan .................................... 34
Tabel 3. 10 Pendapatan Keluarga Pertahun ........................................... 35
Tabel 4. 1 Pertemuan Konsultasi Masyarakat ....................................... 45

xvii
Tabel 6. 1 Penilaian Kesenjangan Kebijakan Pemukiman Kembali 59
Tabel 7. 1 Matrik Keberhakan ..................................................................... 71
Tabel 7. 2 Pendekatan Penilaian Menggunakan
Standar Penilaian Indonesia ................................................... 78
Tabel 10. 1 Daftar Pemilik Lahan ............................................................... 86
Tabel 10. 2 Perbandingan Nilai Harga Pasar Aset Tanah .................. 88
Tabel 10. 3 Nilai Harga Pasar Aset Bangunan ....................................... 92
Tabel 10. 4 Tabel Nilai Harga Pasar Aset Tanaman Perkebunan .... 93
Tabel 10. 5 Nilai Harga pasar Aset Tanaman Sayur Sayuran .......... 94
Tabel 10. 6 Nilai Harga Pasar Aset Tanaman Hutan .......................... 95
Tabel 10. 7 Nilai Harga Pasar Aset Tanaman Buah ............................. 96
Tabel 10. 8 Nilai Harga Pasar Aset Tanaman Semusim/Palawija ... 97
Tabel 10. 9 Nilai Aset Tanah, Tanaman dan Bangunan ..................... 98
Tabel 10. 10 Perkiraan Nilai Kerugian Fisik ........................................... 99
Tabel 10. 11 Perkiraan Nilai Kerugian Non Fisik ................................ 101
Tabel 10. 12 perkiraan nilai penggantian wajar.................................. 101
Tabel 10. 13 Estimasi Biaya Tahap Persiapan Pengadaan
Tanah ....................................................................................... 103
Tabel 10. 14 Interval Biaya Operasional dan Biaya Pendukung
(BOBP) Mengacu PMK RI No. 10/PMK.02/2016 ..... 104
Tabel 10. 15 Nilai Ganti Kerugian/ Nilai Penggantian Wajar ......... 105
Tabel 14. 1 Jadwal Pelaksanaan .............................................................. 118
Tabel 14. 2 Jadwal Pelaksanaan Proyek SPAM Regional
Kab. Agam – Kota Bukittinggi ............................................ 120
Tabel 15. 1 Parameter dan Indikator Pemantauan Internal yang
Direkomendasikan............................................................... 123

xviii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Skematik SPAM Regional Agam-Bukittinggi ................... 6


Gambar 1. 2 Peta Lokasi Kegiatan Rencana Pembangunan
SPAM Regional Kabupaten Agam – Kota Bukittinggi8
Gambar 5. 1 Alur Mekanisme Penanganan Keluhan ......................... 52

xix
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat -
Direktorat Jenderal Cipta Karya – Direktorat Air Minum bekerja
sama dengan ADB melalui Loan : 3455-INO dalam kegiatan
“Accelerating Infrastructure Delivery Through Better
Engineering Service Project (ESP)”, Consultantcy Service for :
Project Preparation Consultant (PPC) Firm for East Indonesia
Water Supply System Development bermaksud melakukan
pembangunan SPAM Regional Agam Bukittinggi di Provinsi
Sumatera Barat.
2. Pemerintah Indonesia melalui Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 telah menetapkan
target 100% akses air minum layak dan 15% akses air minum
aman di Tahun 2020-2024. Platform untuk mencapai 100%
akses baik untuk perkotaan maupun pedesaan adalah 60% air
pipa dengan lebih dari 27 juta sambungan rumah, 40% pasokan
air minum non-perpipaan aman yang terlindungi untuk 2 juta
Kepala Keluarga, dan dengan 100% PERUMDA 'sehat'. Dasar
pemikiran pembentukan Sistem Penyediaan Air Minum Daerah
(SPAM Daerah) didasarkan pada: (i) ketersediaan air baku yang
tidak merata secara geografis; (ii) pemda baru yang muncul
karena otonomi daerah; dan (iii) kolaborasi antar Pemda untuk
memanfaatkan sumber air baku yang sama bersama-sama.
Lebih lanjut bertujuan untuk hasil (a) peningkatan kinerja
operator (PERUMDA), (b) meningkatkan efisiensi dalam investasi
dan operasional, dan (c) meningkatkan skala ekonomi untuk
menarik sumber investasi lain.

1
a. Setelah dilakukan review terhadap RISPAM Provinsi
Sumatera Barat, didapati bahwa potensi pemanfaatan air
dari sungai di jorong Ranah, Kenagarian Sungai Landia
dapat memenuhi kebutuhan air di wilayah sekitarnya yang
belum dilayani oleh PERUMDA, terutama Kabupaten Agam
dan Kota Bukittinggi.
b. Dalam rangka pelaksanaan proyek Pembangunan Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional, Provinsi Sumatera
Barat dengan daerah layanan Kabupaten Agam dan Kota
Bukittinggi, Studi kelayakan dan perencanaan detil sudah
disusun, yang mana membutuhkan lahan seluas 13,6 Ha,
untuk kebutuhan pembangunan Intake, Instalasi Air Minum
(IPA), offtake, Jaringan pipa transmisi dan Jaringan Pipa
Distribusi Utama. Namun demikian, hanya lahan seluas
11,9 Ha yang membutuhkan pembebasan tanah untuk
proyek ini yang dimiliki oleh masyarakat, selebihnya dimiliki
oleh Pemerintah Kota Bukittiggi dan Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.
3. Pemerintah daerah setempat telah menunjukkan komitmen dan
kerjasama dalam rangka pembangunan SPAM Regional Agam –
Bukittinggi ini seperti yang telah dilampirkan pada Lampiran 1.

1.2 Deskripsi Proyek


4. Lokasi pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Regional Agam-Bukittingi berada di Kabupaten Agam dan
Bukittinggi, yang meliputi kecamatan, Ampek Angkek,
Canduang, Baso, Banuhampu dan IV Koto, sedangkan untuk
Kota Bukittinggi meliputi Kecamatan Mandiangin Kota Selayan.
5. Lingkup perancangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
Regional Provinsi Sumatera Barat, terdiri dari pembangunan
pada unit air baku (intake dan jaringan pipa transmisi), unit

2
produksi (IPA beserta fasilitas penunjang), unit distribusi
(offtaker/reservoir, jaringan pipa distribusi utama, jaringan pipa
distribusi sekunder), dan unit pelayanan (sambungan rumah).
6. Berikut ini adalah komponen proyek dan status lahan rencana
SPAM Regional Agam Bukittinggi

3
Tabel 1. 1 Komponen Proyek SPAM Regional Agam –
Bukittinggi dan Status Lahan

No Uraian Kapasitas/Volume Lokasi Status Lahan


(Nagari/Keluraha
n)
1a Unit Air Baku

- Intake 205 lps Sungai landia Hutan Lindung

Pipa Transmisi: Pipa Steel Dia 600mm, L= 6.400 m Sungai landia Jalan Desa/kabupaten

Pipa Transmisi: Pipa Steel Dia 300mm, L= 1.784 m Nagari Balingka Jalan Provinsi

Pipa Transmisi: HDPE Dia 630mm, L=450 m Sungai landia Jalan Desa

- Intake 5 lps Sungai landia Hutan Lindung

Pipa Transmisi: Pipa Steel Dia 200 mm, L=2.546 m Sungai landia Jalan Desa

2 Unit Produksi

PA Balingka (beton) SCADA sistem 180 lps Nagari Balingka Milik Warga

IPA Sungai Landia (paket baja) 5 lps Nagari Balingka Milik Warga

3 Unit Distribusi

Reservoir Sungai Landia 95 m3 Sungai Landia Milik Warga

Offtake Balingka 685 m3 Nagari Balingka Milik Warga

Offtake Canduang 1.220 m 3 Nagari Bukik Milik Warga


Batabuah
Offtake Mandiangan 800 m3 Campago Ipuh Perumda Air Minum
Bukittinggi
Jaringan Distribusi Utama (pipa Dia 400=300mm, L= Kab Agam dan Kota Jalan
HDPE) 23.647 Bukittinggi kabupaten/provinsi
Sumber: Data Primer Konsultan, 2022

7. Dalam dokumen DED Pembangunan SPAM Regional Agam-


Bukittinggi, telah disajikan Analisa pemilihan konsep dan opsi
yang terpilih. Rencana pembangunan SPAM Regional Agam-
Bukittinggi dengan IPA pendukung kapasitas produksi sebesar
5 liter/detik memanfaatkan sumber air baku dari Sungai Landia
yang terletak di Jorong Ranah Nagari Sungai Landia Kecamatan
IV Koto Kabupaten Agam. Selain itu, Air baku ditransmisikan
secara gravitasi dari intake menuju IPA yang berada di Jorong

4
Pahambatan Nagari Balingka Kecamatan IV Koto Kabupaten
Agam (selanjutnya akan disebut dengan IPA). Kapasitas IPA ini
yang direncanakan mampu memproduksi air sebesar 180
liter/detik dan kapasitas reservoir sebesar 685 m³.
8. SPAM Regional Agam-Bukittinggi pada IPA 180 liter/ detik akan
menyalurkan air sebesar 64 liter/detik untuk Kabupaten Agam
(zona 1) dengan jumlah sambungan rumah sebanyak 8.796
unit, sedangkan sebesar 80 liter/ detik untuk Kota Bukittinggi
(zona 2) dengan jumlah sambungan rumah sebanyak 6.963
unit. Selain itu, SPAM Regional Agam-Bukittinggi juga
mengalirkan ke Zona 3 sebesar 36 liter / detik, yang setara
dengan 4.934 unit sambungan rumah. Dan untuk layanan Zona
Sungai Landia sebesar 5 liter/detik dengan 628 sambungan
rumah.
9. Berikut ini adalah skematik SPAM Regional Agam Bukittinggi di
pelayanan Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi dengan
kapasitas produksi 180 liter/detik serta skematik pelayanan
Zona Pendukung dengan kapasitas 5 liter/detik.

5
Gambar 1. 1 Skematik SPAM Regional Agam-Bukittinggi

6
1.3 Lokasi Proyek
10. Lokasi kegiatan SPAM Regional Agam-Bukittinggi , berada di 4
(empat) Kecamatan di wilayah Kabupaten Agam dan 3 (tiga) Kota
Bukittinggi Provinsi Sumatera Barat.
11. Rencana wilayah pelayanan masing-masing kabupaten adalah :
a. Kabupaten Agam yaitu Kecamatan IV Koto, Kecamatan
Banuhampu, Kecamatan Canduang dan Kecamatan Ampek
Angkek, Kecamatan Baso.
b. Kota Bukittinggi yaitu kecamatan Kecamatan Guguk Panjang
dan Kecamatan Mandiangin Koto Selayan.

7
Gambar 1. 2 Peta Lokasi Kegiatan Rencana Pembangunan SPAM Regional Kabupaten Agam – Kota
Bukittinggi

8
Tabel 1. 2 Wilayah Pelayanan SPAM Regional Kabupaten Agam – Kota
Bukittinggi

Zona Kabupaten Kapasitas


No Kecamatan Nagari / Kelurahan
Pelayanan / Kota /Elevasi
1 Zona I Kabupaten Canduang 1. Nag. Canduang Koto 64
(Offtake Agam Laweh lt/detk
Canduang) 2. Nag. Bukik Batabuah
Banuhampu 1. Nag. Taluak Ampek 1.011
Suku mdpl
2. Nag. Ladang Laweh
3. Nag. Kubang Putiah
Ampek 1. Nag. Batu Taba
Angkek 2. Nag. Pasia
3. Nag. Ampang Gadang
4. Nag. Balai Gurah
5. Nag. Biaro Gadang
6. Nag. Lambah
7. Nag. Panampuang
Baso 1. Nag. Tabek Panjang

2 Zona II Kota Mandiangin 1. Kel. Kubu Gulai 80 lt/dtk


(Offtake Bukittinggi Koto Selayan Bancah
Mandiangin) 2. Kel. Pulai Anak Air
3. Kel. Koto Selayan 939 mdpl
4. Kel. Garegeh
5. Kel. Manggis Ganting
6. Kel. Campago Ipuh
7. Kel. Campago Guguk
Bulek
3 Zona III Kabupaten Kec. IV Koto 1. Nag. Balingka 36 lt/dtk
(Offtake Agam 2. Nag. Guguak Tabek
Balingka) Sarojo Elevasi
Banuhampu 1. Nag. Pakan Sinayan Maksimu
2. Nag.Padang Lua m
3. Nag. Cingkariang 987.991
4. Nag. Taluak Ampek dan
Suku elevasi
5. Nag. Ladang Laweh minimum
6. Nag. Kubang Putiah 972.0 m,
7. Nag. Bukik Batabuah
4 Zona Sei. Kabupaten Kec. IV Koto 1. Jorong Ranah Nagari 5 lt/dtk
Landia Agam Sungai Landia

9
Zona Kabupaten Kapasitas
No Kecamatan Nagari / Kelurahan
Pelayanan / Kota /Elevasi
2. Jorong Baruah Nagari 11.276
Sei Landia mdpl
Sumber : Data Primer Konsultan, 2022

12. Untuk pembangunan proyek SPAM Regional Agam Bukitinggi


diperlukan lahan sesuai peruntukan dapat dilihat pada tabel
berikut ini:

Tabel 1. 3 Kebutuhan Bidang Lahan untuk SPAM Regional Agam –


Bukittinggi

Luas Panjang
Diameter
No Perencanaan Tanah (m) Lokasi
(m)
(m2)
1 Intake 1.000,0 - - Sungai Landia
2 IPA Balingka 6.175 - - Balingka
3 IPA Ranah 120 - - Sungai Landia
Offtake Bukik - - Bukik
4 905
Batabuah Batabuah
5 Offtake Mandiangin 937,8 - - Campago Ipuh
Jalur Pipa Transmisi Agam
Air Baku 600,630
6 -
a. IPA 180 lt/dtk &300 8.634
b. IPA 5 lt/dtk 2.546
Jalur Pipa Transmisi 150-400 18.863 Agam dan
7 Air Bersih Bukittinggi
a. IPA 180 lt/dtk
Jalur Distribusi - Agam dan
Utama (JDU): Bukittinggi
a. Zona 1 8.439
8 -
b. Zona 2 1.694
c. Zona 3 12.845
d. Zona Sei.Landia 669
Sumber: Data Primer Konsultan, 2022

a. Bangunan Sadap (Water intake) di Sungai Landia, berkapasitas


205 liter/detik yang berlokasi di Jorong Ranah, Nagari Sungai
Landia, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam. Luas lahan yang

10
direncanakan 0,1 Ha. Area yang dibutuhkan berada di Kawasan
hutan lindung dan persetujuan penggunaannya secara detail
dijelaskan pada Lampiran 2 dan Lampiran 3, serta kesesuaian
pemanfaatan ruang dijelaskan pada Lampiran 4
b. Jaringan transmisi air baku dari water intake ke Iokasi Instalasi
Pengolahan Air (IPA) Bungin dengan total panjang 8.634 meter.
Terdiri dari sepanjang 6.400 m dengan diameter pipa steel 600
mm, sepanjang 450 m dan pipa HDPE dengan diameter 630 mm
dan pipa steel sepanjang 1.784 m dengan pipa 300mm.
c. Pemasangan pipa di dekat saluran irigasi, dimana pemasangan
pipa dilakukan di trase jalan eksisting dan pemasangan pipa
menggunakan struktur penyangga jika trase jalan eksisting
tidak mencukupi. Pada jalur jalan berbelok dilakukan crossing
melintasi areal perkebunan pada belokan yang memungkinkan
dilakukan crossing. Perbaikan jalan akses menuju lokasi intake
dan saluran irigasi eksisting sepanjang ± 3,2 km.
d. IPA Pendukung berkapasitas 5 liter/detik dan luas lahan 120
m2 yang berlokasi di Jorong Ranah, Nagari Sungai Landia,
Kecamatan IV Kota, Kabupaten Agam. Lahan dimiliki
masyarakat. Jenis pipanya adalah pipa steel sepanjang 2.546 m
dengan pipa diameter 200mm.
e. Instalasi Pengolahan Air (IPA) Balingka berkapasitas 180
liter/detik dan luas lahan 6.175,4 m2 yang berlokasi di Jorong
Pahambatan, Nagari Balingka, Kecamatan IV Kota, Kabupaten
Agam. Luas total bangunan IPA: 1.637,21 m2. Lokasi di pinggir
jalan Malalak status tanah milik masyarakat.
f. Jaringan jalur pipa Transmisi air bersih (dari IPA menuju
offtake) adalah 18.863 meter dengan rincian pada ruas jalan
nasional 2 km, provinsi 12,3 km dan kabupaten kota 4,563 km.

11
g. Reservoar air bersih (off taker) Balingka untuk distribusi ke zona
layanan. Offtaker ini berada di dalam areal IPA Balingka dengan
kapasitas 685 m3.
h. Reservoar air bersih (offtaker) Canduang untuk distribusi ke
zona 1. Luas lahan adalah 1.519 m2 atau 0,15 ha kebutuhan
lahan untuk lokasi off-take di Canduang 905 m2. Lokasi di
Pinggir Jalan Padang Lua - Canduang. Status Tanah: Milik
Masyarakat dan siap untuk dibebaskan
i. Reservoar air bersih (off taker) Mandiangin untuk distribusi ke
zona 2. kebutuhan lahan untuk lokasi off-take ini sebesar 937,8
m2 atau 0,93 ha. Status lahan ini berada di lahan milik
Perumda Air Minum Tirta Jam Gadang Kota Bukittinggi.
Terletak di Jalan Bahder Johan Keluarahan Campago Ipuh,
Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Kota Bukittinggi.
j. Jaringan distribusi air bersih dari offtaker ke rumah-rumah
pelanggan sepanjang 220.219 meter.
k. Sambungan Rumah (SR) sebanyak 21.321 unit, masing-masing
di Kabupaten Agam sebanyak 14.358 unit dan di Kota
Bukittinggi sebanyak 6.963 unit. Sementara IPA 5 lps
direncanakan dapat melayani 628 sambungan rumah.
13. Deskripsi informasi proyek di atas bersumber dari hasil
perhitungan tim DED PPC West Sumatera Barat.

1.4 Tindakan Yang Diambil Untuk Menghindari Atau Meminimalkan


Pemukiman Kembali
14. Tujuan kebijakan pemukiman kembali proyek adalah untuk
menghindari atau meminimalkan dampak pemukiman kembali
tidak secara sukarela (involuntary resettlement), mengurangi dan
mengkompensasi dampak buruk, memulihkan mata pencaharian,
dan meningkatkan standar hidup Kepala Keluarga yang rentan.

12
15. Adapun yang menjadi pertimbangan dalam perencanaan SPAM
Regional Agam-Bukittinggi untuk menghindari adanya pemukiman
kembali adalah;
a. Pemilihan lokasi IPA: menggunakan lahan tidak produktif, lahan
pertanian tanaman umur pendek, lahan yang tidak terdapat
tanaman tahunan atau tanaman keras (pepohonan).
b. Pemilihan jalur transmisi: penempatan pipa pada jalur umum,
tidak berada di lahan masyarakat jika memungkinkan.
c. Pembebasan lahan yang diperlukan proyek tidak
mengakibatkan perubahan mata pencaharian utama
masyarakat terkena proyek
d. Melakukan inventarisasi asset yang terkena dampak proyek/
pembebasan lahan serta melakukan sosialisasi yang baik
sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.
e. Membentuk mekanisme pengaduan keluhan di tingkat
masyarakat, yang dapat diwakili oleh aparat desa setempat dan
mekanisme penyampaiannya kepada CPMU/ Dinas terkait.

13
BAB 2
RUANG LINGKUP PEMBEBASAN LAHAN DAN PEMUKIMAN KEMBALI

2.1 Metodelogi
16. Secara umum metodologi yang diterapkan dalam penyusunan dokumen
LARP ini adalah dengan melakukan pengumpulan data (primer dan
sekunder) dan analisis permasalahan dan solusi dengan data yang ada.
Selain itu, dalam LARP ini dilakukan analisa karakter sosial, ekonomi
dan budaya setempat sehingga mengurangi dampak dan risiko yang
ditimbulkan oleh proyek.
17. Pengumpulan data sekunder meliputi data teknis dan non teknis,
sedangkan dalam pengumpulan data primer, dilakukan dengan
beberapa tahapan yaitu:
a. Survey Pemetaan Bidang Tanah, Kegiatan ini dilakukan untuk
memperoleh batas tanah yang terkena proyek dan identitas
kepemilikan. Jalur rencana proyek dari Desain Masterplan,
Feasibility Study (FS) atau DED disesuaikan titik koordinatnya
dengan lokasi di lapangan menggunakan alat GPS RTK. Kemudian
setelah diketahui batas–batas tanah yang terkena proyek, dilakukan
pendataan kepemilikan tanah dan diidentifikasi aset yang berada
pada tanah terkena proyek tersebut (Bangunan, Jenis Tanaman,
Hewan Ternak, dan aset berharga lainnya).
b. Pengamatan/Observasi, dilakukan untuk mengetahui gambaran
tentang kehidupan masyarakat, dan aktivitas masyarakat yang
dilakukan di lokasi studi. Pada pengamatan ini akan digunakan alat
kamera foto untuk merekam gambaran berbagai objek yang diamati,
sehingga gambaran visual ini dapat membantu menjelaskan kondisi
objektif lokasi studi.

14
c. Wawancara Terstruktur, dilakukan untuk mendapatkan gambaran
mengenai sosial, ekonomi dan budaya masyarakat yang menyeluruh
(holistik) serta pemilikan asset penduduk yang akan terkena poyek.
wawancara dilakukan terhadap Kepala Keluarga yang mewakili unit
sosial ekonomi Kepala Keluarga. Wawancara dilakukan dengan
menggunakan daftar pertanyaan/kuesioner dan aplikasi QLARP
(terlampir).
d. Wawancara mendalam, dilakukan terhadap tokoh masyarakat,
instansi terkait, Wali Nagari, pengusaha dan sebagainya untuk
menggali berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi dan budaya
yang relevan, serta mempelajari sistem, proses dan mekanisme suatu
aktivitas sosial tertentu dan institusi yang berkembang di wilayah
penelitian dengan menggunakan Pedoman wawancara.

2.2 Ruang Lingkup Dampak Pembebasan Lahan dan Pemukiman Kembali


18. Berdasarkan data kebutuhan lahan SPAM Regional Agam dan
Bukittinggi, luasan tanah untuk bangunan IPA, Offtake Bukit Batabuah
serta jalur IPA transmisi dan distribusi masing masing sebagai berikut;

Tabel 2. 1 Kebutuhan Lahan SPAM Regional Agam-Bukittinggi yang


diperlukan dalam pembebasan lahan

Sumber: DMS 2022

15
19. Properti/aset masyarakat yang dijumpai dalam perencanaan SPAM di
Kabupaten ini dimiliki oleh 39 pemilik. Aset ini di kategorikan berupa
tanah, bangunan lainnya/sarana pelengkap berupa pagar, perkerasan
halaman, plat duiker, teras bengkel serta tanaman bernilai ekonomi
Properti/aset masyarakat yang dijumpai dalam perencanaan SPAM di
Kabupaten ini dimiliki oleh 39 pemilik. Aset ini di kategorikan berupa
tanah, bangunan lainnya/sarana pelengkap berupa pagar, perkerasan
halaman, plat duiker, teras bengkel serta tanaman bernilai ekonomi.

Tabel 2. 2 Bidang Tanah Warga Kehilangan Lahan

Luas Luas
Luas Lahan
IPA/OFFT Nama Lahan Lahan Bukti
No Terdampak
AKE (OT) Pemilik Total Sisa Kepemilikan
(m²)
(m²) (m²)
IPA Ujang 600 0 Surat Keterangan
1 600
Bungin Wali Nagari
IPA Erni 800 0 Surat Keterangan
2 800
Bungin Wali Nagari
IPA Afrizal 300 0 Surat Keterangan
3 300
Bungin Wali Nagari
IPA Gusmaw 800 0 Surat Keterangan
4 800
Bungin ati Wali Nagari
IPA Suryani 400 0 Surat Keterangan
5 400
Bungin Wali Nagari
IPA Sukman 100 40
Surat Keterangan
6 Pendukun eti 60
Wali Nagari
g
Transmisi Nurhaya 800 290 Surat Keterangan
7 510
ti Wali Nagari
Transmisi Ritnawili 900 375 Surat Keterangan
8 520
s Wali Nagari
Transmisi Isundria 1000 550 Surat Keterangan
9 450
nti Wali Nagari
Transmisi Animar 700 220 Surat Keterangan
10 480
Wali Nagari

16
Luas Luas
Luas Lahan
IPA/OFFT Nama Lahan Lahan Bukti
No Terdampak
AKE (OT) Pemilik Total Sisa Kepemilikan
(m²)
(m²) (m²)
Transmisi Muslim 1000 452,5 Surat Keterangan
11 547,4
Wali Nagari
Transmisi Rijan 1000 602,5 Surat Keterangan
12 397,5
Wali Nagari
Offtake Zulmiati 6000 5120,8 Surat Keterangan
13 879,2
Wali Nagari
Transmisi Delfitrin 30.000 29.940 Surat Keterangan
14 60
a Wali Nagari
Transmisi Suarni 60 57 Surat Keterangan
15 3
Wali Nagari
Transmisi Marjulis Surat Keterangan
16 150
Wali Nagari
Transmisi Sanidal Surat Keterangan
17 75
Wali Nagari
Transmisi Dt. Surat Keterangan
18 45
Malano Wali Nagari
Transmisi Cahya Surat Keterangan
19 68
Wali Nagari
Transmisi Eri Surat Keterangan
20 158
Wali Nagari
Transmisi Mis Surat Keterangan
21 90
Syahrial Wali Nagari
Transmisi Iswahyu Surat Keterangan
22 150
ni Wali Nagari
Transmisi Warnim Surat Keterangan
23 120
a Wali Nagari
Transmisi Novial Surat Keterangan
24 45
Wali Nagari
Transmisi Darliana Surat Keterangan
25 45
Wali Nagari
Transmisi Mulyani Surat Keterangan
26 225
s Wali Nagari
Transmisi Sukra Surat Keterangan
27 270
Maulana Wali Nagari

17
Luas Luas
Luas Lahan
IPA/OFFT Nama Lahan Lahan Bukti
No Terdampak
AKE (OT) Pemilik Total Sisa Kepemilikan
(m²)
(m²) (m²)
Transmisi Zuriati Surat Keterangan
28 75
Wali Nagari
Transmisi Saloma Surat Keterangan
29 128
Wali Nagari
Transmisi Sutan Surat Keterangan
30 75
Nagari Wali Nagari
Transmisi Dt. Sati/ Surat Keterangan
31 105
nita Wali Nagari
Transmisi Eni Surat Keterangan
32. 3
Wali Nagari
JDU Darnis Surat Keterangan
33 8
Wali Nagari
Musholl
a Surat Keterangan
34 JDU 9
Almuhsi Wali Nagari
nin/ Ajo
JDU Dt.
Surat Keterangan
35 Mangian 70
Wali Nagari
g
JDU Erita Surat Keterangan
36 30
Wali Nagari
JDU Zarwati Surat Keterangan
37 30
Wali Nagari
JDU Desi Surat Keterangan
38 70
Wali Nagari
Transmisi Mardize Surat Keterangan
39 120
n Wali Nagari
Total 11,960

Sumber: Hasil Survey IOL dan SESAH 2022

20. Berikut ini table jenis kelamin dan disitribusi kelompok usia :

18
Tabel 2. 3 Distribusi Kelompok Umur

No. Kelompok Umur Jumlah Persentase

1. 0-14 - -

2. 15-64 33 84,21

3. >65 6 15,79

Total 39 100
Sumber: Hasil Survey IOL dan SESAH 2022

Tabel 2. 4 Identifikasi Kepala Keluarga Rentan

No Katagori Kepala Keluarga Rentan Jumlah

1 Kepala Keluarga Perempuan 1

2 Penyandang Disabilitas -

3 Usia Lanjut (60 tahun ke atas) 13

4 Miskin -

5 Tidak memiliki Tanah -

6 Masyarakat Adat -

Jumlah 14
Sumber: Hasil Survey IOL dan SESAH 2022

21. Jaringan Transmisi, Jaringan Distribusi Utama (JDU).


Pemasangan Jaringan Transmisi akan dilakukan di sepanjang Jalan
Nagari/ Desa di Nagari Sungai Landia dan di Jalan Provinsi (Padang Lua
– Manggopoh Kabupaten Agam). Jaringan pipa Jaringan Distribusi
Utama akan dipasang di sepanjang Jalan Provinsi (Padang Lua –
Manggopoh Kabupaten Agam dan Padang Lua – Simpang Jambu Air
Kabupaten Agam), selain itu juga dipasang di sepanjang Jalan
Kabupaten (Simpang Padang Lua – Simpang Bukit Batabuah Kab.Agam)
dan sepanjang Jalan Kota (Jl. Sudirman, Jl. Perintis Kemerdekaan, Jl.
Pemuda, Jl. Veteran dan Jl. Badar Johan Kota Bukittinggi). Kegiatan

19
tersebut tidak akan menggusur bangunan dan juga tidak akan memiliki
dampak sosial ekonomi yang merugikan secara permanen pada tempat
tinggal, toko dan perusahaan komersial lainnya di sepanjang jalan
proyek. Namun, selama tahap konstruksi kegiatan pekerjaan sipil dapat
menyebabkan dampak sementara pada pemukiman, pedagang dan toko
di sepanjang jalan dalam hal ketidaknyamanan akses, parkir, bongkar
muat dan juga untuk pergerakan lalu lintas, terutama mobil dan truk,
dll.

2.3 Dampak Kegiatan Terhadap Kepala Keluarga Terdampak


22. Pembangunan SPAM Regional Agam–Bukittinggi akan memiliki manfaat
sosial positif dan berkontribusi dalam penyediaan air bersih bagi
masyarakat setempat. Namun, proyek ini mungkin juga memiliki
beberapa dampak sosial yang merugikan. Termasuk diantaranya
pembebasan lahan, dan masalah keselamatan pada saat konstruksi,
berkurangnya pendapatan selama konstruksi karena mungkin ada
dampak pada mata pencaharian, dan beberapa implikasi sosial tertentu
lainnya yang terkait dengan masalah gender, kesehatan kerja dan lain-
lain.

Tabel 2. 5 Ringkasan Komponen analisis dampak akibat proyek

Komponen Unit Jumlah

Orang Terdampak Orang 157


Keluarga terdampak HH 39
Lahan Pertanian M2 11.820
Pohon Pohon 403
Agricultural Crops M2 -
Bangunan (pondasi) Unit 1
Bangunan(Aset desa/Jalan
M2 -
Rabat
Kepala Keluarga Rentan Keluarga 14
Kepala Keluarga miskin Keluarga -

20
Kepala keluarga
Keluarga 1
perempuan
Kepala keluarga usia lanjut Keluarga 13
Sumber: Hasil Survey IOL dan SESAH 2022

23. Untuk tanaman yang akan terkena dampak proyek ada beberapa jenis
pohon dan bisa dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 2. 6 Pohon, Tanaman Warga Terkena Dampak

21
Sumber: Hasil Penilaian Tim Apraisal,2022

22
24. Dampak secara spesifik antara lain adalah hilangnya aset kepemilikan
lahan, tanaman dan bangunan (akses jalan dan pagar) yang memiliki
nilai ekonomi sehingga dapat mengganggu pendapatan kepala keluarga
terdampak proyek. Berdasarkan hasil survey SES dan IOL bahwa
dampak yang terjadi ini tidak signifikan karena lahan yang dibebaskan
masih dibawah 10% dari total kepemilikan yang ada, disisi lain juga
lokasi lahan yang dibebaskan ini bukan lahan tempat tinggal.

2.4 Kehilangan Mata Pencaharian atau Kegiatan Usaha


25. Tanah dan sumberdaya yang ada didalammnya merupakan asset yang
berharga bagi warga terdampak proyek. Berdasarkan dari hasil survey
diketahui bahwa rata-rata pekerjaan warga terdampak proyek adalah
petani dengan jumlah 14 KK atau 35,89% sementara yang lainnya
adalah pedagang, PNS dan guru, amun dikarenakan luasan Lahan yang
dibutuhkan hanya 11.966 m2, dimana kebutuhan yang paling besar
adalah untuk lokasi IPA sedangkan untuk jaringan pipa transmisi dan
distribusi luasannya tidak terlalu signifikan maka dampak dari rencana
pembangunan ini terhadap mata pencaharian atau kegiatan usaha
warga terdampak proyek adalah tidak signifikan

2.5 Dampak Terhadap Gender dan Kelompok Rentan


26. Terkait dengan gender, khususnya kepala keluarga perempuan, tidak
berpengaruh signifikan karena pekerjaan utama adalah berdagang
sedangkan lahan yang terdampak masih dibawah 10%. Dari diskusi dan
observasi, kegiatan rencana pembangunan SPAM Regional Agam-
Bukittinggi tidak mempengaruhi aktivitas mata pencahariannya.
27. Berdasrkan tabel 2.4 diketahui bahwa terdapat terdapat 14 warga
dengan katagori kelompok rentan dengan rincian yaitu 1 (satu) kepala
keluarga perempuan dan 13 (tiga belas) kepala keluarga lanjut usia

23
28. Persentase keterlibatan masyarakat khususnya kaum perempuan
terlihat dalam kehadiran di setiap pertemuan konsultasi masyarakat
(PKM). Rata-rata keterlibatan kaum perempuan Pada PKM 1, 2 dan 3
adalah telah mencapai di atas 20%.

24
BAB 3
INFORMASI DAN PROFIL SOSIAL EKONOMI

3.1 Tujuan dan Metode Survey Sosial Ekonomi


29. Tujuan dari survei untuk mengetahui aspirasi dan partisipasi
masyarakat serta manfaat rencana pembangunan SPAM Regional
Provinsi Sumatera Barat. Pelaksanaan Survey pada tanggal 23-27 Maret
2022 di Nagari Bukit Batabuah, Nagari Balingka dan Jorong Baruh
Nagari Sungai Landia.
30. Tahap selanjutnya dilakukan pada tanggal 12-15 April 2022 di Jorong
Ranah Nagari Sungai Landia. Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM I)
dilakukan pada tanggal 21 Maret 2022 di Bukittinggi. Setelah survei
sosial ekonomi selesai, kemudian dilakukan analisis yang kemudian
menghasilkan data-data hasil analisis disajikan sebagai berikut

3.2 Profil Sosial Ekonomi WTP


31. Identifikasi warga yang terdampak proyek memberikan informasi bagi
pemangku kepentingan mengenai warga yang lahannya terkena proyek
Pembangunan SPAM Regional Agam-Bukit Tinggi.

Tabel 3. 1 Bidang Tanah Warga Terdampak


Luas
Luas Luas
Lahan
IPA/OFFTAKE Nama Lahan Lahan Bukti
No Terdamp
(OT) Pemilik Total Sisa Kepemilikan
ak
(m²) (m²)
(m²)
Belum ada
1 IPA Bungin Ujang 600 600 0
sertifikat
Belum ada
2 IPA Bungin Erni 800 800 0
sertifikat
Belum ada
3 IPA Bungin Afrizal 300 300 0
sertifikat
Luas
Luas Luas
Lahan
IPA/OFFTAKE Nama Lahan Lahan Bukti
No Terdamp
(OT) Pemilik Total Sisa Kepemilikan
ak
(m²) (m²)
(m²)
Belum ada
4 IPA Bungin Gusmawati 800 800 0
sertifikat
Belum ada
5 IPA Bungin Suryani 400 400 0
sertifikat
IPA
6 Sukmaneti 100 60 40 SHM
Pendukung
Belum ada
7 Transmisi Nurhayati 800 510 290
sertifikat
Belum ada
8 Transmisi Ritnawilis 900 520 375
sertifikat
Belum ada
9 Transmisi Isundrianti 1000 450 550
sertifikat
Belum ada
10 Transmisi Animar 700 480 220
sertifikat
Belum ada
11 Transmisi Muslim 1000 547,4 452,5
sertifikat
Belum ada
12 Transmisi Rijan 1000 397,5 602,5
sertifikat
Belum ada
13 Offtake Zulmiati 6000 879,2 5120,8
sertifikat
Belum ada
14 Transmisi Delfitrina 30.000 60 29.940
sertifikat
Belum ada
15 Transmisi Suarni 60 3 57
sertifikat
Belum ada
16 Transmisi Marjulis 150
sertifikat
Belum ada
17 Transmisi Sanidal 75
sertifikat
Belum ada
18 Transmisi Dt. Malano 45
sertifikat
Belum ada
19 Transmisi Cahya 68
sertifikat
Belum ada
20 Transmisi Eri 158
sertifikat
Belum ada
21 Transmisi Mis Syahrial 90
sertifikat
Luas
Luas Luas
Lahan
IPA/OFFTAKE Nama Lahan Lahan Bukti
No Terdamp
(OT) Pemilik Total Sisa Kepemilikan
ak
(m²) (m²)
(m²)
Belum ada
22 Transmisi Iswahyuni 150
sertifikat
Belum ada
23 Transmisi Warnima 120
sertifikat
Belum ada
24 Transmisi Novial 45
sertifikat
Belum ada
25 Transmisi Darliana 45
sertifikat
Belum ada
26 Transmisi Mulyanis 225
sertifikat
Sukra Belum ada
27 Transmisi 270
Maulana sertifikat
Belum ada
28 Transmisi Zuriati 75
sertifikat
Belum ada
29 Transmisi Saloma 128
sertifikat
Sutan Belum ada
30 Transmisi 75
Nagari sertifikat
Dt. Sati/ Belum ada
31 Transmisi 105
nita sertifikat
32 Belum ada
Transmisi Eni 3
. sertifikat
Belum ada
33 JDU Darnis 8
sertifikat
Musholla
Belum ada
34 JDU Almuhsinin 9
sertifikat
/ Ajo
Dt. Belum ada
35 JDU 70
Mangiang sertifikat
Belum ada
36 JDU Erita 30
sertifikat
Belum ada
37 JDU Zarwati 30
sertifikat
Belum ada
38 JDU Desi 70
sertifikat
Luas
Luas Luas
Lahan
IPA/OFFTAKE Nama Lahan Lahan Bukti
No Terdamp
(OT) Pemilik Total Sisa Kepemilikan
ak
(m²) (m²)
(m²)
Belum ada
39 Transmisi Mardizen 120
sertifikat
Total 11,9 Ha
Sumber: Diolah dari data survey social ekonomi 2022

32. Secara spesifik per lokasi rencana pembangunan dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:

Tabel 3. 2 Ringkasan Profil Pemilik Lahan Dalam Lokasi IPA Balingka,


IPA Rana Sungai Landia dan Offtake Canduang
Jumlah
Nama Pemilik Jenis Pekerjaa Pendapata
No Usia anggota Rentan
Lahan Kelamin n n/Bulan
keluarga
Tukang
1. Ujang/ M.Rizal Laki-laki 60 banguna 900.000 4 Rentan
n
2. Erni Perempu 57 Penjahit 2
5.000.000 Tidak
an
3. Afrizal Laki-laki 59 Pedagag 10.000.00 9
Tidak
0
4. Gusmawati/ Perempu 59 Pedagang 3
1.700.000 Tidak
Yanti an
5. Suryani Perempu 50 Pedagang 1 Tidak
1.200.000
an
6. Sukmaneti Perempu 47 Petani 6 Tidak
1.500.000
an
7. Zulmiati/ Perempu 70 Ibu 5 Retan
Yulisdar an Kepala 2.600.000
Keluarga
Sumber: Diolah dari data survey IOL dan SESAH 2022
Tabel 3. 3 Ringkasan Profil Pemilik Lahan Dalam Lokasi Lahan
Kritis/HDD Jorong Baruah Sungai Landia, Jorong Pahambatan Balingka
Jumlah
Nama Pemilik Jenis Pendapata anggota
No Usia Pekerjaan
Lahan Kelamin n/Bulan keluarg
a
1. Marjulis Laki-laki 56 Petani 3.000.000 2
Perempu
2. Sanidal 51 Petani 2.500.000 3
an
3. Dt. Malano Laki-laki 62 Petani 3.000.000 3
Perempu
4. Cahya 45 Petani 3.500.000 4
an
5. Eri Laki-laki 61 Petani 3.000.000 2
Perempu Ibu Rmh
6. Mis Syahrial 48 3.500.000 3
an Tangga
Perempu
7. Iswahyuni 50 Petani 3.000.000 3
an
Perempu Ibu rmh
8. Warnima 51 3.000.000 4
an tangga
9. Novial Laki-laki 48 Petani 4.000.000 3
Perempu Ibu rmh
10. Darliana 60 3.000.000 2
an tangga
Perempu
11. Mulyanis 49 Petani 3.500.000 3
an
12. Sukra Maulana Laki-laki 53 Pedagang 4.000.000 5
Perempu
13. Zuriati 65 Petani 2.500.000 3
an
Perempu Ibu rmh
14. Saloma 62 3.000.000 4
an angga
Perempu
15. Ritna Wilis 60 Petani 3.000.000 3
an
16. Muslim(Kudun) Laki-Laki 66 Petani 1.000.000 3
Perempu
17. Isundri Yanti 61 Petani 2.100.000 6
an
18. Rijan Laki-laki 45 Pedagang 2.000.000 1
Perempu
19. Animar 66 Petani 800.000 1
an
Perempu
20. Nur Hayati 46 Petani 2.000.000 4
an
Jumlah
Nama Pemilik Jenis Pendapata anggota
No Usia Pekerjaan
Lahan Kelamin n/Bulan keluarg
a
21. Sutan Nagri Laki-laki 55 Pedagang 4.000.000 4
Delfitrina/ Perempu
22. 46 Pedagang 3.000.000 3
Detno an
23. Dt. Sati Laki-laki 67 Pedagang 3.500.000 4
Sumber: Diolah dari data survey IOL dan SESAH 2022

Tabel 3. 4 Ringkasan Profil Pemilik Lahan di Jalur Pipa Transmisi dan


JDU
Jumlah
Nama Pemilik Jenis Pendapata anggota
No Usia Pekerjaan
Lahan Kelamin n/ Bulan keluarg
a
Perempu
1. Suarni 43 Guru 4.000.000 5
an
Perempu
2. Eni 47 Pedagang 4.000.000 4
an
Perempu Ibu rmh
3. Darnis 68 3.500.000 4
an tangga
Musholla
4. Almuhsinin/ Laki-laki 69 Marbot 2.000.000 2
Ajo
5. Dt. Mangiang Laki-laki 49 Pedagang 4.500.000 4
Perempu
6. Erita 63 Pedagang 4.000.000 3
an
Perempu Ibu rmh
7. Zarwati 60 4.000.000 4
an tangga
Perempu
8. Desi 51 Guru 4.000.000 3
an
9. Mardizen Laki-laki 55 Petani 3.500.000 3
Sumber: Diolah dari data survey IOL dan SESAH 2022

33. Selanjutnya untuk aset pertanian, dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 3. 5 Pohon, Tanaman Warga Terkena Dampak
Jenis Pohon dan Jumlah
No. Total
Tanaman Besar Sedang Kecil
1. Kayu Manis 42 97 64 203
2. Pisang 50 50
3. Alpukat 2 1 1 4
4. Kayu hutan 5 5
Sumber: Diolah dari data survey IOL dan SESAH 2022

34. Untuk distribusi kelompok umr, telah dibagi menjadi kelompok umur
usia 0-14 tahun, 15-64 tahun dan > 65 tahun. Secara detil persebaran
kepala keluarga terdampak dilihat dari aspek kelompok umur sebagai
berikut:

Tabel 3. 6 Distribusi Kelompok Umur

No. Kelompok Umur Jumlah Persentase

1. 0-14 - -
2. 15-64 33 84,21
3. >65 6 15,79
Total 39 100
Sumber: Diolah dari data survey IOL dan SESAH 2022

Tabel 3. 7 Tingkat Pendidikan

No. Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase

Tidak Sekolah/tidak
1. 3 7,69
lulus SD
2. Lulus SD 13 33,33
3. Lulus SMP 14 35,89
4. Lulus SMA 6 15,38
5. Lulus D4/S1 3 7,69
Total 39 100
Sumber: Diolah dari data survey IOL dan SESAH 2022
Tabel 3. 8 Pengetahuan Terhadap Proyek

Pengetahuan
Sumber Masyarakat
Terhadap Pemerint
No. Informasi Sekitar Total
Rencana ah Lokal
Pihak Proyek Rumah
Proyek
1. Mengetahui 33 4 1 38
Tidak
2. 1
Mengetahui
Total 39
Sumber: Diolah dari data survey IOL dan SESAH 2022

Tabel 3. 9 Identifikasi Kepala Keluarga Rentan

Parameter Kerentanan
Kepala
Kepala Kepala Kepala Kepala
No Name Keluar Tidak Masya
Keluarga Keluar Keluar Keluarga
ga Bertan rakat
Perempu ga ga Pemegan
Disabl ah Adat
an Lansia Miskin g Hak
e
1 Rohana - - 1 - - - -
2 Zarkani - - 1 - - - -
Abdur
3 - - 1 - - - -
rahman
4 Dasnir - - 1 - - - -
5 Jamiah - - 1 - - - -
6 Delima - - 1 - - - -
7 Ema - - 1 - - - -
8 Rosnida - - 1 - - - -
9 Rosmaniar - - 1 - - - -
10 Wirman - - 1 - - - -
11 Suryani 1 - - - - - -
12 Zulmiati - - 1 - - - -
13 Animar - - 1 - - - -
14 Muslim - - 1 - - - -
Sumber: Diolah dari data survey IOL dan SESAH 2022
Tabel 3. 10 Pendapatan Keluarga Pertahun
Jumlah Rata-rata
Status Pendapatan
Jenis anggota pedapatan
No Nama Usia Pernikaha Pekerjaan Pendidikan keluarga/tah
kelamin keluarg jiwa/ tahun
n un (Rp)
a (Rp)
1. Marjulis Laki-laki 56 Menikah Petani SMP 2 36.000.000 18.000.000
2. Sanidal Perempuan 51 Menikah Petani SD 3 30.000.000 10.000.000
3. Dt. Malano Laki-laki 62 Menikah Petani SMP 3 36.000.000 12.000.000
4. Cahya Perempuan 45 Menikah Petani SMP 4 42.000.000 10.500.000
5. Eri Laki-laki 61 Menikah Petani SMA 2 36.000.000 18.000.000
6. Mis Syahrial Perempuan 48 Menikah Ibu Rmh Tangga SD 3 42.000.000 14.000.000
7. Iswahyuni Perempuan 50 Menikah Petani SMP 3 36.000.000 12.000.000
8. Warnima Perempuan 51 Menikah Ibu rmh tangga SD 4 36.000.000 4.500.000
9. Novial Laki-laki 48 Menikah Petani SMA 3 48.000.000 16.000.000
10. Darliana Perempuan 60 Menikah Ibu rmh tangga SD 2 36.000.000 18.000.000
11. Mulyanis Perempuan 49 Menikah Petani SMP 3 42.000.000 14.000.000
12. Sukra Maulana Laki-laki 53 Menikah Pedagang SMA 5 48.000.000 9.600.000
13. Zuriati Perempuan 65 Menikah Petani SMP 3 30.000.000 10.000.000
14. Saloma Perempuan 62 Menikah Ibu rmh tangga SD 4 36.000.000 4.500.000
15. Nur Hayati Perempuan 46 Menikah Petani SD 5 24.000.000 4.800.000
Tidak Lulus
16. Ritna Wilis Perempuan 60 Menikah Petani 3 36.000.000 12.000.000
SD

35
Jumlah Rata-rata
Status Pendapatan
Jenis anggota pedapatan
No Nama Usia Pernikaha Pekerjaan Pendidikan keluarga/tah
kelamin keluarg jiwa/ tahun
n un (Rp)
a (Rp)
17. Isundri Yanti perempuan 61 Menikah Petani SD 6 25.200.000 4.200.000
18. Muslim Laki-Laki 66 Menikah Petani SD 3 12.000.000 4.000.000
19. Animar perempuan 66 Janda Petani SD 1 9.600.000 9.600.000
20. Sutan Nagari Laki-laki 55 Menikah Pedagang SMP 4 48.000.000 12.000.000
Tukang Tidak lulus
20. Ujang Laki-laki 60 Duda 5 10.800.000 2.160.000
Bangunan SD
21. Erni Perempuan 57 Janda Penjahit SD 5 60.000.000 12.000.000
22. Afrizal Laki-laki 59 Menikah Pedagang S1 9 120.000.000 13.333.333
23. Suryani Perempuan 50 Janda Pedagang SMA 1 14.400.000 14.000.000
24. Sukmaneti Perempuan 47 Menikah Petani SMP 6 18.0000.000 3.000.000
25. Rijan Laki-laki 45 Duda Pedagang SMP 1 24.000.000 2.000.000
26. Suarni Perempuan 43 Menikah Guru S1 5 48.000.000 4.000.000
27. Delfitrina Perempun 46 Janda Pedagang SMA 3 36.000.000 3.000.000
Ibu Kepala Tidak lulus
28. Zulmiarti/ Yulisdar Perempuan 70 Janda 5 31.200.000 6.240.000
Keluarga SD
29. Eni Perempuan 47 Menikah Pedagang SMP 4 48.000.000 12.000.000
30. Darnis Perempuan 68 Menikah Ibu rmh tangga SD 4 42.000.000 10.500.000
Musholla
31. Laki-laki 69 Menikah Marbot SD 2 24.000.000 12.000.000
Almuhsinin/ Ajo
32. Dt. Mangiang Laki-laki 49 Menikah Pedagang SMA 4 54.000.000 13.500.000

36
Jumlah Rata-rata
Status Pendapatan
Jenis anggota pedapatan
No Nama Usia Pernikaha Pekerjaan Pendidikan keluarga/tah
kelamin keluarg jiwa/ tahun
n un (Rp)
a (Rp)
33. Erita Perempuan 63 Menikah Pedagang SMP 3 48.000.000 16.000.000
34. Zarwati Perempuan 60 Menikah Ibu rmh tangga SMP 4 48.000.000 12.000.000
35. Desi Perempuan 51 Menikah Guru S1 3 48.000.000 12.000.000
37. Dt. Sati Laki-laki 67 Menikah Pedagang SMP 3 36.000.000 12.000.000
38. Delfitrina/ Detno Perempuan 46 Menikah Pedagang SD 4 42.000.000 10.500.000
39. Mardizen Laki-laki 55 Menikah Petani SMP 3 36.000.000 12.000.000
Sumber: Diolah dari data survey IOL dan SESAH 2022

37
35. Dari data yang disajikan diatas tentang informasi sosial-
ekonomi masyarakat yang berpotensi terkena dampak proses
pengadaan tanah berdasarkan survei sosial-ekonomi (SES)
yang dilakukan di kedua WTP. Responden terdiri dari 1 laki-
laki (50%) dan 1 perempuan (50%), responden perempuan
adalah istri dari responden yang laki-lakinya adalah sebagai
berikut:
a. Kepala Kepala Keluarga dan Pembagian Kelompok
Anggota Kepala Keluarga. Ada 39 Kepala Kepala Keluarga
potensial dengan total 157 orang yang terdampak yang
terkait dengan proyek. Tidak semua Kepala Keluarga
dikepalai oleh laki-laki, ada beberapa Kepala Keluarga yang
dikepalai oleh perempuan. Dari semua orang yang
terdampak, 11,1% berusia 0-14 tahun, 72,8% pada
kelompok usia 15-60 tahun,dan 16,1% berusia >60 tahun.
b. Dari tingkat pendidikan, warga atau orang yang
terdampak sangat bervariasi dalam tingkat pendidikannya
mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga yang sampai pada
perguruan tinggi. Dari anggota keluarga terdampak, 19,1%
tidak lulus SD, 37,5% tamat SD, 19,1 tamat SMP, 18,4
tamat SMA dan 5,9% tamat D4/S1.
c. Mata Pencaharian dan Pendapatan Kepala Keluarga.
Sumber pendapatan utama dari warga terdampak juga
bervariasi, pertanian, perdagangan, jasa (bangunan, jahit)
dan juga ada yang dari pegawai negri/ ASN.
d. Kesehatan dan Sanitasi. Dari semua warga terdampak
untuk sarana sanitasinya semua WTP sudah memiliki
kamar mandi sendiri di rumahnya dan memiliki septic tank
di rumahnya. Sumber air minum dan memasak bervariasi
ada yang berasal dari sumur gali, air Pamsiamas.
Berdasarkan hasil SES, penyakit yang paling banyak

38
dialami oleh masyarakat yang terkena adalah demam, sakit
kepala. Warga bias akses kesehatan di desanya sendiri atau
juga bisa di desa terdekat (Nagari/Desa Koto Tuo).
e. Kepemilikan aset dan akses fasilitas umum.
Berdasarkan wawancara, sebagian besar atau bisa dibilang
seluruh Kepala Keluarga terdampak memiliki kendaraan
bermotor berupa motor. Pusat pendidikan dapat diakses
karena untuk SD terdapat di desanya sedangkan untuk
SMP dan SMA di Desa Terdekat (Nagari/Desa Koto Tuo)
masih dalam satu kecamatan. Mengenai akses ke
universitas terdapat di Ibukota Kabupaten yang berjarak
sekitar 30 KM. Untuk sarana pasar warga bias mengakses
di desa/ Nagari terdekat (Nagari Koto Tuo.
f. Pengetahuan tentang Proyek. Semua Kepala Keluarga
yang disurvei mengetahui tentang adanya proyek SPAM
Regional Agam-Bukittinggi dan tidak keberatan dengan
rencana proyek tersebut. Pemilik tanah setuju untuk
melepaskan tanah mereka selama mereka menerima
kompensasi yang sesuai

39
BAB 4
KETERBUKAAN INFORMASI, KONSULTASI, DAN PARTISIPASI

Mekanisme Konsultasi dan Partisipasi


36. Kerangka hukum Indonesia dan Safeguard Policy Statement
2009. Pernyataan Kebijakan Upaya Perlindungan (SPS) ADB
menekankan penerapan konsultasi dan partisipasi yang
berarti dari warga terdampak proyek (WTP) dan masyarakat
dalam proyek-proyek pembangunan. Elemen konsultasi yang
bermakna meliputi:
a. Dimulai pada tahap awal persiapan proyek dan dilakukan
terus menerus sepanjang siklus proyek;
b. Memberikan penjelesan informasi yang relevan dan
memadai secara tepat waktu yang dapat dipahami dan
mudah diakses oleh orang-orang yang terkena dampak;
c. Dilakukan dalam suasana yang bebas dari intimidasi atau
paksaan;
d. Inklusif gender dan responsif terhadap kebutuhan
kelompok yang kurang beruntung dan rentan;
e. Diselenggarakan pada waktu dan tempat yang nyaman bagi
perempuan untuk memastikan setidaknya 30% partisipasi
perempuan;
f. Memungkinkan penggabungan semua pandangan yang
relevan dari orang-orang yang terkena dampak dan
pemangku kepentingan lainnya ke dalam pengambilan
keputusan, seperti desain proyek, langkah-langkah
mitigasi, berbagi manfaat dan peluang pembangunan, dan
masalah implementasi.
37. Konsultasi yang bermakna akan dilakukan dengan warga
terdampak proyek (WTP) yang berhak, termasuk kelompok

43
rentan, untuk memastikan partisipasi dari perencanaan
hingga pelaksanaan. Perhatian khusus akan diberikan pada
kebutuhan kelompok rentan dan memastikan partisipasi
mereka.

4.2 Sosialisasi / Konsultasi Publik


38. Pada tahap konsultasi masyarakat telah dilakukan sebanyak 3
kali pertemuan persiapan awal konsultasi yaitu pada tanggal
11 Januari 2022 dengan 10 peserta di Nagari Sungai Landia
Kecamatan IV Koto Kabupaten Agam, kegiatan ini dilakukan
untuk sosialisasi awal khususnya kepada penduduk di Nagari
Sungai Landia khususnya Jorong Ranah dimana, proyek SPAM
Regional Agam Bukittinggi ini akan membutuhkan pengadaan
lahan untuk lokasi intake dan jalur pipa transmisi yang
berpotensi berada di jalur irigasi yang eksisting. Output dari
pertemuan ini bahwa informasi rencana pengadaan tanah di
Nagari Sungai Landia telah tersosialisasikan.
39. Selanjutnya pertemuan sosialisasi 21-22 Maret 2022 dengan
70 peserta di Kota Bukittinggi. Pertemuan tanggal 21 Maret
2022 khusus untuk stakeholder dan warga terdampak proyek
dari Kabupaten Agam, sedangkan tanggal 22 maret 2022
khusus unutk stakeholder dari Kota Bukittinggi. Output dari
kegiata ini adalah tersosialisasikannya informasi terkait
rencana pengadaan lahan di Kabupaten Agam dan Kota
Bukittinggi serta terdapatnya harapan-harapan dari
masyarakat seperti keterlibatan dalam proses konstruksi dan
juga nilai ganti kerugian yang wajar. Rangkuman konsultasi,
agenda, peserta dan poin-poin kritis konsultasi disajikan pada
tabel di bawah ini. Risalah rapat konsultasi publik disajikan
pada Lampiran 6.

44
Tabel 4. 1 Pertemuan Konsultasi Masyarakat
Peserta
No Tanggal Lokasi Hasil Konsultasi
Total (M/F)
1 11 Nagari 10 - Sosialisasi pengadaan
Januari Balingka lahan untuk proyek
2022 Kab.Agam - Rencana pengukuran
2 21-22 Bukittinggi 70 dan pelengkapan
Maret dokumen lahan
2022
Sumber: Data Primer Konsultan, 2022

4.3 Pertemuan Konsultasi Masyarakat Tahap I


40. Bagian ini membahas pendekatan dan rencana yang
diperlukan untuk konsultasi dan pengungkapan informasi
dengan para pemangku kepentingan dalam proses pengadaan
tanah. Sebuah pendekatan telah dikembangkan untuk
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-
undang dan peraturan nasional yang relevan dan Safeguard
Policy Statement/ Pernyataan Kebijakan Upaya Perlindungan
Asian Development Bank (SPS ADB 2009). Pada kegiatan ini
materi yang disampaikan terkait kebijakan tentang pengadan
tanah berdasarkan peraturan perundang-undanga yang
berlaku di Indonesia yaitu Permen ATR/BPN nomor 19 Tahun
2021 tentang pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum serta informasi tentang rencana Proyek
SPAM Regional Agam Bukittinggi.

4.4 Pertemuan Konsultasi Masyarakat II


41. Pertemuan Konsultasi Masyarakat tahap kedua ini dilakukan
pada tanggal 27 September 2022, di Hotel Grand Royal Denai,
Kota Bukittinggi. Dalam kegiatan ini, Dinas Bina Marga Cipta
Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Provinsi Sumatera Barat
menjelaskan akan status perencanaan termasuk studi
kelayakan, Perencanaan DED, AMDAL dan LARP yang sedang

45
berjalan dan hasil survey SES dan IOL yang telah dilakukan.
Pada tahap konsultasi ini, sosialisasi perihal pembebasan
lahan lebih banyak mendapat respon karena warga terdampak
proyek ingin memastikan adanya kejelasan harga tanah yang
akan didapatkan. Selain itu, warga terkena pembebasan lahan
IPA dan rencana jalur perpipaan juga ingin memastikan untuk
mendapatkan manfaat secara langsung dari pembangunan
SPAM ini. Output dari pertemuan ini adalah dilaporkannya
hasil-hasil survey sosial dan ekonomi serta survey asset (IOL
&SES). Hasil dari kegiatan ini tersedia di dalam lampiran 7.
42. Kegiatan konsultasi survei IOL dan SESAH (FGD) sudah
dilaksanakan di lokasi dengan metode tanya jawab secara
langsung dengan pemilik lahan. Namun demikian, dari
penelusuran tim survey, tidak ada dokumen resmi yang
menyatakan kepemilikan lahan dan asset di tanahnya karena
faktor budaya yang turun temurun.

4.5 Pertemuan Konsultasi Masyarakat III;


43. Kegiatan ini dilaksanakn di Hotel Santika Bukittiggi pada
tanggal 6 Desember 2022. Hasil yang dicapat pada pertemuan
ini antara lain:
a. Warga telah setuju dan mendukung Pembangunan SPAM
Regional Agam Bukittinggi. Jika masih ada yang belum
sepaham, ini lebih karena persoalan internal
(kecemburuan) di antar masyarakat khususnya di Sungai
Landia dan akan diselesaikan oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten Agam.
b. Dokumen Perencanaan pengadaan Tanah perlu mengacu
sesuai aturan Perment ATR/BPN nomor 19 tahun 2021.
c. Kantor Pertanahan ATR/BPN Agam siap membantu dalam
kelengkapan dokumen alas hak Tanah milik warga

46
terdampak proyek dan diminta pemrakarsa menyurati BPN
untuk proses lebih lanjut.
d. Pemda Agam diminta untuk lebih proaktif untuk bisa
memfasilitasi terselanggaranya kegiatan pembangunan
SPAM Regional Agam Bukittinggi khususnya persoalan
social di wilayah proyek

4.6 Keterbukaan informasi (brosure, famlet & WEB);


44. Untuk mewujudkan keterbukaan informasi pemrakarsa juga
telah mendistribusikan brosur kepada warga terdampak
proyek. Selain itu nantinya seluruh dokumen LARP ini akan
dipublikasikan dan dapat diakses melalui website Pemerintah
Daerah Provinsi Sumatera Barat dan ADB. Brosur/Pamflet
terdapat pada lampiran 13.

47
BAB 5
MEKANISME PENANGANAN KELUHAN

5.1 Proses Penanganan Keluhan


45. Mekanisme Penanganan Keluhan (GRM) adalah proses
sistematis untuk menerima, mengevaluasi, dan menangani
keluhan terkait proyek dari masyarakat yang terkena dampak
dan atau pemangku kepentingan lainnya. GRM harus dapat
diakses oleh beragam anggota masyarakat, termasuk
kelompok yang lebih rentan.
46. Kerahasiaan dan privasi bagi pengadu harus dihormati hal ini
penting untuk menjaga keamana si pelapor. Setiap unit
pelaksana proyek (PIU) akan menunjuk Pejabat Pengaduan
Publik (PCO) untuk memproses penanganan keluhan dari
warga yang terkena dampak. Nomor telepon PCO atau BPPW,
alamat email akan diinformasikan kepada masyarakat melalui
brosur yang dipasang dan diberikan di masing-masing kantor
wali nigari dan lokasi konstruksi. Keluhan terkait inventarisasi
aset yang terkena dampak dan kompensasi akan ditangani
sesuai dengan prosedur berikut:
a. Dalam hal warga terdampak proyek keberatan, maka
warga terdampak yang dirugikan dapat mengajukan
keberatan/keluhanya melalui tokoh masyarakat atau
kepala desa yang akan mengirimkan pengaduan ke Dinas
BMCKTR Provinsi Sumatera Barat atau mengirimkan
langsung ke Dinas BMCKTR Provinsi Sumatera Barat
dalam waktu 14 hari kerja sejak pengumuman hasil
inventarisasi.
b. Jika keluhan diterima Dinas BMCKTR, dengan
melibatkan staf Kantor ATR/BPN Kabupaten Agam dan

48
Kota Bukittinggi, akan memverifikasi pengaduannya/
keberatannya.
c. Proses verifikasi dan validasi terhadap keberatan warga
dilakukan selambat-lambatnya 14 hari kerja sejak
diterimanya pengaduan.
d. Dalam hal pengaduan/keberatan warga perlu dituangkan
kedalam formulir laporan pengaduan/keberatan
e. Jika hasil verifikasi pengaduan/keberatan tidak diterima,
Dinas BMCKTR Provinsi Sumatera Barat akan membuat
laporan penolakan dan menginformasikan kepada warga
terdampak yang dirugikan, termasuk alasan penolakan.
47. Pada prinsipnya, keluhan terhadap segala aspek proyek dan
pembebasan lahan akan ditangani melalui konsultasi untuk
mencapai kesepakatan dan penyelesaian, dan berusaha untuk
diselesaikan sebanyak mungkin di tingkat proyek. Instansi
terkait seperti Unit Pelaksana Proyek (UPP) / Project
Implementation Unit (PIU), pemerintah provinsi, kota,
kabupaten, kecamatan, dan kelurahan/nagari akan terlibat
dalam menangani keluhan. Ketika keluhan tidak dapat
ditangani, maka akan diselesaikan melalui prosedur proses
pengadilan sebagaimana diatur dalam UU No 6 Tahun 2023
tentang Penetapan Peraturan pemerintah Pengganti Undang-
Undang nomor 2 Tahun 2022. Peraturan Presiden No.99/
2014 tentang Penyelenggaraan Tanah bagi Pembangunan
untuk Kepentingan Umum. Tidak ada biaya yang dikenakan
kepada pihak pengadu. Penerimaan pengaduan dan
mekanisme ganti rugi akan memastikan sensitivitas budaya
dan gender dari pihak-pihak yang berhak.
48. Pada prinsipnya, keberatan terhadap setiap aspek
pembangunan SPAM akan ditangani melalui mediasi untuk
mencapai kesepakatan dan penyelesaian akan diusahakan

49
untuk diselesaikan sebanyak mungkin di tingkat proyek.
Instansi terkait, seperti BPPW, pemerintah
provinsi/kabupaten/kota, kecamatan dan desa ( nigari) akan
dilibatkan sesuai kebutuhan dalam menangani keberatan
tersebut.
49. Keluhan yang dajukan oleh warga terkena dampak akan
ditangani sesuai dengan prosedur yang ada. Apabila warga
terdampak proyek berkeberatan, maka WTP yang dirugikan
dapat mengajukan keberatan/pengaduan melalui tokoh
masyarakat atau kepala desa kemudian wali nagari yang akan
menyampaikan pengaduan ke Dinas atau mengirimkannya
langsung ke Tim Pengadaan Tanah Dinas dalam waktu 14 hari
kerja sejak pengumuman pengaduan.

5.2 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Penanganan Keluhan


50. Keluhan akan ditangani sesuai dengan prosedur sebagai
berikut:
a. Dalam hal tidak ada kesepakatan mengenai keluhan yang
dilaporkan, dapat menyampaikan pengaduan/aduan
langsung ke Dinas BMCKTR atau melalui tokoh
masyarakat atau kepala desa yang akan
menyampaikannya ke Dinas BMCKTR.
b. Dinas BMCKTR Provinsi Sumatera Barat bersama dengan
Tokoh Masyarakat dan atau Wali Nagari akan berusaha
melakukan musyawarah mufakat untuk mencapai
penyelesaian yang dapat diterima oleh warga terdampak
proyek. Dinas BMCKTR Provinsi Sumatera Barat memiliki
waktu 30 hari kerja untuk mencapai kesepakatan dengan
warga terdampak proyek mengenai penanganan
keluhannya.

50
c. Dalam hal negosiasi tidak mencapai kesepakatan dan
warga terdampak yang dirugikan menolak, maka Dinas
BMCKTR Provinsi Sumatera Barat akan menginformasikan
kepada proyek untuk mencari lokasi lain sebagai
pengganti.
51. Keluhan yang terkait dengan aspek lain dari proyek akan
ditangani sesuai dengan prosedur berikut:
a. Warga terdampak yang dirugikan dapat mengajukan
keluhan baik secara langsung kepada staf proyek, penyedia
jasa konstruksi, tokoh masyarakat atau kepala desa yang
akan membawa keluhan/keluhan tersebut kepada staf
proyek di kantor lapangan atau kantor proyek untuk
mencari penyelesaian. Unit pengadaan dan pengamanan
lahan proyek akan mengirimkan catatan keluhan kepada
manajemen proyek.
b. Manajer proyek akan memeriksa pengaduan dan dalam
waktu 15 hari kerja akan menyampaikan keputusan
kepada pengadu. Staf proyek akan memfasilitasi
komunikasi antara pengadu dan manajemen proyek dalam
menangani keluhan. Staf proyek akan
mendokumentasikan keberatan dan resolusi.
c. Jika pihak yang dirugikan tidak puas dengan keputusan
atau penanganan pengaduan, ia dapat mengajukan
pengaduan, baik secara tertulis atau lisan kepada
Walikota/Bupatidalam waktu 14 hari sejak keputusan
dikeluarkan.
d. Walikota/Bupati akan memutuskan pengaduan dalam
jangka waktu 30 hari dengan meminta pendapat dari (i).
Pihak yang dirugikan, (ii).Dinas BMCKTR Provinsi
Sumatera Barat, (iii) pemangku kepentingan terkait
lainnya.

51
e. Jika warga terdampak yang dirugikan tidak puas dengan
tindakan yang diambil oleh Walikota/Bupati atas
pengaduan, dia dapat mengajukan pengaduan ke
pengadilan untuk keputusan akhir.

Keluhan Masyarakat dan/atau Para Pihak

Tokoh Masyarakat/Kepala Desa

Komite Penanganan Keluhan

Ya
Keluhan Dapat Ditangani Sudah ditangani?

Tidak

Ditangani Oleh Dinas BMACKTR Prov Sumatera


Barat berkoordinasi dengan Bupati/Walikota

Ya
Keluhan Dapat Ditangani Sudah ditangani?

Tidak

Proses Pengadilan

Gambar 5. 1 Alur Mekanisme Penanganan Keluhan

52
BAB 6
DASAR HUKUM

6.1 Hukum Nasional


52. Dalam melakukan pengadaan tanah proyek Pembangunan
SPAM Regional Agam-Bukittinggi mengacu pada regulasi yang
berlaku di Indonesia tentang pengadaan tanah untuk
pembangunan untuk kepentingan umum dan peraturan
pelaksanaan beserta turunannya.
53. Undang -undang No. 6 Tahun 2023 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang Undang dan
Peraturan Pemerintah No. 19/2021 tentang pelaksanaan
pengadaan lahan untuk pembangunan untuk kepentingan
umum. Ketentuan peraturan pemerintah ini menggantikan
Peraturan Presiden No. 71/2012 dan empat amandemennya.
Undang -undang dan peraturan baru ini adalah: (i) Tambahan
enam jenis kegiatan/bisnis yang termasuk dalam
pembangunan untuk kepentingan umum di mana undang -
undang ini diterapkan, (ii). menyatakan bahwa izin pelepasan
untuk tanah dengan karakteristik khusus yang dipengaruhi
oleh proyek (lahan pertanian yang berkelanjutan, laboratorium
hutan, perbendaharaan desa, lahan waqaf, tanah milik negara)
diselesaikan sebelum mengeluarkan penetapan lokasi, (iii).
Keterlibatan Kantor Pertanahan dan Kanwil ATR/BPN selama
tahap perencanaan, dan (iv) pembebasan lahan untuk
kepentingan publik dilakukan dengan memberikan
kompensasi yang tepat dan adil dan menekankan bahwa hasil
dari tersebut Penilaian bersifat final dan mengikat. Penilaian
independen terlibat dalam negosiasi dengan AHs/AP untuk
mendapatkan perjanjian kompensasi.

53
54. Undang -undang No. 6 Tahun 2023 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang Undang dan
Peraturan Pemerintah No. 19/2021 menetapkan bahwa dalam
kerangka efisiensi dan efektivitas, pembebasan lahan tidak
lebih dari 5 hektar akan dilakukan melalui: (i).
Diimplementasikan secara langsung oleh agen yang
mewajibkan tanah dengan pemegang hak tanah, dengan cara
penjualan atau pertukaran atau cara lain yang disepakati oleh
kedua belah pihak. Penentuan lokasi tidak diperlukan tetapi
harus dilakukan sesuai dengan kesesuaian dengan tata letak
spasial regional; atau (ii) menggunakan tahap pembebasan
lahan sebagai pembebasan lahan selama lebih dari 5 hektar,
bupati/walikota harus menentukan lokasi.
55. Pelaksanaan pengadaan tanah harus ditangani oleh BPN
dengan memberikan ganti rugi yang adil dan layak. Peraturan
Presiden Nomor 148 Tahun 2015 mengatur bahwa pengadaan
tanah untuk kepentingan umum mengenai tanah tidak lebih
dari 5 ha (i) dapat diperoleh secara langsung oleh instansi yang
membutuhkan tanah dengan pemegang hak atas tanah dengan
cara dijual atau ditukar atau lainnya cara yang disepakati oleh
kedua belah pihak (Pasal 121, Ayat 2), (ii) tidak perlu
mendapatkan penetapan lokasi tetapi harus konsisten dengan
rencana tata ruang (RTRW) untuk kawasan (Pasal 121, Ayat
2.), dan (iii) penilaian tanah dilakukan oleh penilai independen.
Pasal 121 A Peraturan Presiden Nomor 148 Tahun 2015
menyatakan bahwa “pembebasan tanah untuk pembangunan
untuk kepentingan umum yang dilakukan oleh swasta dapat
dilakukan melalui transaksi jual beli, tukar menukar, atau
mekanisme lain yang disepakati antara pihak yang berhak
dengan pihak swasta.

54
6.2 SPS ADB 2009
56. Pernyataan Kebijakan Perlindungan (SPS) ADB 2009
menggabungkan tiga kebijakan perlindungan utamanya;
lingkungan, Involuntary resettlement, dan masyarakat adat (IP).
Ini bertujuan untuk mempromosikan keberlanjutan dengan
mengelola potensi risiko lingkungan dan sosial. Proyek SPAM
Regional Agam Bukittinggi tidak memicu dampak keamanan
IP, dan oleh karena itu, tidak diperlukan rencana IP. Proyek
SPAM Regional Agam Bukittinggi akan menimbulkan
pembebasan lahan milik masyarakat dan tanah milik
pemerintah, sehingga dokumen LARP ini disiapkan untuk
menguraikan hak-hak warga terdampak proyek, strategi
penghidupan dan mata pencaharian, pengaturan
kelembagaan, pemantauan, anggaran, dan jadwal pelaksanaan
yang ketat. Proyek ini dianggap kategori B karena kurang dari
200 orang akan mengalami dampak signifikan menurut SPS
ADB.
57. Involuntary resettlement. Tujuan dari kebijakan pengamanan
ADB adalah untuk menghindari Involuntary resettlement bila
memungkinkan; untuk meminimalkan Involuntary
resettlement dengan mengeksplorasi alternatif desain; dan
untuk meningkatkan, atau setidaknya memulihkan, mata
pencaharian semua pengungsi dan orang-orang rentan secara
nyata dibandingkan dengan tingkat pra-proyek, dan untuk
meningkatkan standar hidup masyarakat miskin yang
terlantar dan kelompok rentan lainnya.
58. Perlindungan Involuntary resettlement termasuk perpindahan
fisik (relokasi, kehilangan tanah tempat tinggal, atau
kehilangan tempat tinggal) dan perpindahan ekonomi
(kehilangan tanah, aset, akses ke aset, sumber pendapatan,
atau mata pencaharian) sebagai akibat dari (i) akuisisi tanah

55
paksa, atau (ii) pembatasan paksa pada penggunaan lahan
atau akses ke taman yang ditunjuk secara hukum dan
kawasan lindung. Ini termasuk apakah kerusakan dan
batasan yang tidak disengaja penuh atau sebagian, permanen
atau sementara.
59. Prinsip-prinsip SPS ADB 2009 berikut ditetapkan dan juga
akan berlaku untuk proyek ini: (i) penyaringan awal proyek
untuk dampak pemukiman kembali yang tidak disengaja di
masa lalu, sekarang dan masa depan; (ii) melakukan survei
dan sensus pengungsi termasuk analisis gender terkait
dampak pemukiman kembali yang tidak disengaja; (iii)
melakukan konsultasi yang bermakna dengan WTP, komunitas
tuan rumah, organisasi non-pemerintah (LSM) di wilayah
tersebut; (iv) mengembangkan langkah-langkah untuk
meningkatkan atau setidaknya memulihkan mata pencaharian
WTP ke tingkat pra-proyek; (v) memberikan bantuan yang
diperlukan kepada pengungsi secara fisik dan ekonomi; (vi)
meningkatkan standar hidup kelompok miskin yang terlantar
dan rentan menjadi setidaknya standar hidup minimum
nasional; (vii) mengembangkan prosedur secara adil,
transparan, konsisten; (viii) memastikan bahwa semua WTP
tanpa hak atas tanah diberikan bantuan pemukiman kembali
dan kompensasi untuk aset non-tanah yang hilang; (ix)
penyusunan rencana pemukiman kembali; (x) pengungkapan
yang tepat waktu dan penuh, dan implementasi rencana
pemukiman kembali sebagai bagian dari program
pengembangan yang lebih luas; (xi) membayar total
kompensasi, bantuan relokasi dan pemukiman kembali
sebelum perpindahan fisik dan/atau ekonomi; dan (xii)
memantau dan menilai hasil dan dampak Involuntary
resettlement.

56
60. Involuntary resettlement tidak berlaku untuk pembebasan
tanah yang dinegosiasikan (pembebasan tanah dengan penjual
yang bersedia dan bersedia). ADB mendorong peminjam/klien
untuk memperoleh tanah dan aset lainnya melalui
penyelesaian yang dinegosiasikan sedapat mungkin,
berdasarkan konsultasi yang bermakna dengan orang-orang
yang terkena dampak, termasuk mereka yang tidak memiliki
hak hukum atas aset tersebut.
61. Kebijakan ADB lainnya adalah tentang gender dan
pembangunan, yang menempatkan pengarusutamaan gender
sebagai strategi penting untuk mempromosikan kesetaraan
gender dan memastikan partisipasi perempuan dan bahwa
kebutuhan mereka secara eksplisit ditangani dalam proses
pengambilan keputusan untuk kegiatan pembangunan.
62. Kebijakan penting lainnya adalah Kebijakan Komunikasi
Publik ADB yang berupaya mempromosikan partisipasi dan
pemahaman masyarakat dan pemangku kepentingan lain yang
terkena dampak kegiatan bantuan ADB. Berbagi informasi
tentang proyek yang dibiayai ADB harus dimulai sejak awal
fase persiapan dan berlanjut di semua tahap pengembangan
proyek untuk memfasilitasi dialog dengan orang-orang yang
terkena dampak dan pemangku kepentingan lainnya.

6.3 Prinsip perlindungan Sosial


63. Pasal 1 angka (9) UU No. 9 Tahun 2011 tentang Kesejahteraan
Sosial menyebutkan bahwa perlindungan sosial adalah semua
upaya yang diarahkan untuk mencegah dan menangani risiko
dari guncangan dan kerentanan sosial. Melalui perlindungan
sosial, setiap warga negara Indonesia diharapkan terlindungi
dari guncangan dan kerentanan sosial sehingga mereka dapat
melanjutkan kehidupannya dengan baik, minimal terpenuhi

57
kebutuhan dasarnya. Upaya perlindungan sosial dapat
dilakukan melalui bantuan sosial, advokasi sosial, dan/atau
bantuan hukum.
64. Kebijakan ADB tentang gender dan pembangunan mengadopsi
pengaruh utama gender sebagai strategi utama untuk
mempromosikan kesetaraan gender, dan untuk memastikan
partisipasi perempuan dan kebutuhan mereka secara eksplisit
ditangani dalam proses pengambilan keputusan untuk
kegiatan pembangunan.
65. Kebijakan kunci lainnya adalah Kebijakan Komunikasi Publik
ADB yang berupaya mendorong partisipasi dan pemahaman
masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya yang terkena
dampak kegiatan bantuan ADB. Berbagi informasi tentang
proyek-proyek yang didanai ADB harus dimulai sejak awal
tahap persiapan dan berlanjut di semua tahap pengembangan
proyek, untuk memfasilitasi dialog dengan orang-orang yang
terkena dampak dan pemangku kepentingan lainnya.

6.4 Analisis GAP.


66. Pemerintah Indonesia meningkatkan sistem negaranya untuk
mengatasi masalah pembebasan lahan untuk proyek-proyek
pembangunan demi kepentingan umum. Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2021 dan Peraturan Menteri
ATR/BPN nomor 19 Tahun 2021 merupakan hasil
harmonisasi dengan SPS ADB tahun 2009. Regulasi yang baru
mengatur bahwa orang-orang yang tidak memiliki hak hukum
atas tanah yang mereka tempati atau gunakan berhak atas
kompensasi untuk perbaikan yang ditemukan di atasnya,
termasuk kompensasi atas kehilangan pekerjaan dan bisnis,
biaya pemindahan, dan lain-lain.

58
67. Masih terdapat beberapa kesenjangan antara UU Pengadaan
Tanah Indonesia yang baru dengan SPS ADB 2009 namun
beberapa kesenjangan telah dijembatani oleh ketentuan
undang-undang terkait lainnya. Kesenjangan yang tersisa
berkisar pada (i) penyediaan program pemulihan mata
pencaharian bagi orang-orang yang terkena dampak parah dan
kelompok rentan untuk memastikan bahwa kehidupan mereka
tidak akan lebih buruk karena proyek tersebut, (ii) bantuan
relokasi untuk penduduk yang mengungsi secara fisik dan (iii)
tunjangan transisi. Perbandingan antara SPS ADB 2009 dan
peraturan Pemerintah Indonesia tentang Involuntary
Resettlement disajikan dalam Lampiran 8 bersama dengan
langkah-langkah pengisian kesenjangan yang diusulkan
sebagai kebijakan proyek. Perbandingan antara SPS ADB 2009
dan peraturan Pemerintah Indonesia tentang Involuntary
Resettlement disajikan di bawah ini bersama dengan langkah-
langkah pengisian kesenjangan yang diusulkan sebagai
kebijakan proyek.

Tabel 6. 1 Penilaian Kesenjangan Kebijakan Pemukiman


Kembali
Peraturan Pemerintah
Indonesia No. 19/ 2021 SPS ADB Kebijakan
Pinsip
dan Permen ATR/BPN 2009 Proyek
Nomor 19/2021
Penyari Kerangka hukum tidak Saring proyek Proyek
ngan memiliki persyaratan sejak dini mengidentifikas
proyek. penyaringan yang berdiri untuk i dampak dan
sendiri untuk dampak mengidentifik risiko
pemukiman kembali tidak asi pemukiman
secara sukarela. Tidak ada pemukiman kembali tidak
ketentuan eksplisit untuk kembali tidak secara sukarela,
melakukan penyaringan secara berdasarkan
dan penilaian dampak sukarela di identifikasi

59
Peraturan Pemerintah
Indonesia No. 19/ 2021 SPS ADB Kebijakan
Pinsip
dan Permen ATR/BPN 2009 Proyek
Nomor 19/2021
ketika pengadaan tanah masa lalu, tersebut
melibatkan tanah sekarang, dan dilakukan
pembelian. masa depan. penyaringan
(kategori A
sesuai SPS ADB
2009 tidak akan
dipilih)
Konsult Kerangka hukum Memperhatika Konsultasi yang
asi memberikan perlindungan n kebutuhan bermakna
yang hak asasi manusia yang kelompok harus
berarti lebih besar kepada anak- rentan, memperhatikan
anak, orang miskin, dan terutama yang kelompok
penyandang cacat, juga berada di rentan (miskin,
terhadap diskriminasi bawah garis tidak bertanah,
terhadap perempuan. kemiskinan, lansia, dan
tidak memiliki wanita.
Namun, tidak ada mandat tanah, orang anak-anak,
untuk memberikan tua, wanita Masyarakat
perhatian khusus pada dan anak- Adat, dan
kebutuhan kelompok anak, mereka yang
rentan dan untuk Masyarakat tidak memiliki
memastikan partisipasi Adat, dan hak legal atas
mereka dalam konsultasi. mereka yang tanah). Pastikan
Beberapa kelompok kunci tidak memiliki partisipasi
mungkin tidak dianggap hak legal atas mereka dalam
rentan (misalnya, tanah, dan konsultasi.
perempuan, yang tidak memastikan
memiliki tanah, dan partisipasi
mereka yang tidak mereka dalam
memiliki hak hukum hak konsultasi
atas tanah. terapan.
Tingkat Menurut UU 2 Tahun Tingkat Ganti kerugian
kompen 2012, kompensasi akan kompensasi akan menutupi
sasi diberikan berdasarkan akan dihitung semua kerugian
dan penilaian penilai dengan biaya yang diatur
dasar independen yang meliputi penggantian dalam UU 2
perhitu (i) tanah; (ii) di atas tanah penuh yang Tahun 2012.
ngan dan ruang bawah tanah; akan Prinsip biaya
Penyus (iii) bangunan; (iv) ditentukan penggantian

60
Peraturan Pemerintah
Indonesia No. 19/ 2021 SPS ADB Kebijakan
Pinsip
dan Permen ATR/BPN 2009 Proyek
Nomor 19/2021
utan tanaman; (v) benda-benda oleh penilai penuh akan
nilai yang berhubungan dengan independen diterapkan.
struktu tanah dan/atau; vi) yang Dalam hal
r yang kerugian lain yang dapat berpengalama pemukiman
terkena dinilai seperti kehilangan n dalam kembali tidak
dampa bisnis, pekerjaan, menilai aset secara sukarela,
k perubahan profesi, dan yang pajak capital
biaya pindah. Insentif diperoleh. gain dan biaya
pajak diberikan kepada: (a) Untuk pemindahan
orang yang mendukung pemukiman kepemilikan,
proyek; (b) orang yang kembali tidak termasuk biaya
tidak mengajukan secara sertifikat tanah
pengaduan terkait sukarela, baru, tidak
penetapan lokasi proyek tidak ada akan dipotong
dan/atau ganti rugi. pengurangan dari
Hukum diam tentang pajak dan kompensasi
masalah penerapan biaya mereka yang
depresiasi ketika administrasi akan
menghitung kompensasi untuk tanah kehilangan
untuk struktur yang yang terkena tanah. Dalam
terkena dampak. Standar dampak, serta hal akan ada
penilaian yang ditetapkan penyusutan pengurangan
oleh Independen asosiasi nilai struktur pajak untuk
penilai (MAPPI, 2018) tidak yang terkena pengadaan
menerapkan penyusutan dampak akan tanah yang
untuk diterapkan. dirundingkan,
pengurangan
tersebut harus
dikonsultasikan
dengan jelas
dan disetujui
oleh orang-
orang yang
terkena
dampak.
Kompensasi
dengan biaya
penggantian
penuh untuk

61
Peraturan Pemerintah
Indonesia No. 19/ 2021 SPS ADB Kebijakan
Pinsip
dan Permen ATR/BPN 2009 Proyek
Nomor 19/2021
struktur yang
terkena dampak
akan

Tingkat kondisi fisik bangunan Tingkat ditentukan


kompen yang terkena bencana 27. kompensasi berdasarkan
sasi Untuk bangunan yang akan dihitung biaya
dan terkena dampak, MAPPI dengan biaya penggantian
dasar menerapkan solatium penggantian gedung baru
perhitu (kompensasi emosional) penuh yang tanpa
ngan sebesar 10% - 30% dari akan penyusutan28.
Penyus total santunan fisik ditentukan
utan kehilangan. oleh penilai
nilai independen
struktu yang
r yang berpengalama
terkena kondisi fisik bangunan n dalam ditentukan
dampa yang terkena bencana27. menilai aset berdasarkan
k Untuk bangunan yang yang biaya
terkena dampak, MAPPI diperoleh. penggantian
menerapkan solatium Untuk gedung baru
(kompensasi emosional) pemukiman tanpa
sebesar 10% - 30% dari kembali tidak penyusutan28.
total santunan fisik secara
kehilangan. sukarela,
tidak ada
pengurangan
pajak dan
biaya
administrasi
untuk tanah
yang terkena
dampak, serta
penyusutan
nilai struktur
yang terkena

62
Peraturan Pemerintah
Indonesia No. 19/ 2021 SPS ADB Kebijakan
Pinsip
dan Permen ATR/BPN 2009 Proyek
Nomor 19/2021
dampak akan
diterapkan.

Kompe Perpres 62/2018 Kompensasi Kompensasi


nsasi mengatur bahwa untuk aset bagi petani
bagi kompensasi harus tanah dan penggarap
penggu mempertimbangkan biaya non-tanah diberikan
na mobilisasi, biaya pindah, yang terkena berdasarkan
lahan sewa rumah selama masa dampak harus kerugian pada
(petani transisi, dan hilangnya diberikan biaya
penyew pendapatan menurut dengan biaya penggantian.
a/petan penilaian oleh penilai penggantian.
i/petan independen. UU 2/2012
i dan penjelasannya,
penggar 71/2012 menetapkan
ap) bahwa pemilik
pohon/rencana adalah
berhak mendapatkan ganti
rugi pohon/tanaman yang
terkena dampak.
Kompe Kerangka hukum Pastikan Prinsip untuk
nsasi memberikan kompensasi orang-orang memberikan
dan dan bantuan bagi orang- yang kompensasi
bantua orang yang dipindahkan dipindahkan atas aset non-
n tanpa kepemilikan atau tanpa tanah dengan
kepada hak hukum yang diakui sertifikat atau biaya
orang- atas tanah kecuali klaim hak hukum penggantian
orang sah mereka tidak dapat yang diakui akan
yang dibuktikan/diakui atas tanah diterapkan.
dipinda sebelum implementasi LAR memenuhi Bantuan dalam
hkan tanah. Namun penerapan syarat untuk bentuk
tanpa full replacement cost bagi mendapatkan pemulihan mata
hak masyarakat yang bantuan pencaharian
legal memanfaatkan lahan telah pemukiman dan bantuan
atau dimiliki oleh instansi yang kembali dan relokasi akan
hak membutuhkan lahan kompensasi diberikan.
hukum tersebut tidak jelas. dengan biaya
apa penggantian

63
Peraturan Pemerintah
Indonesia No. 19/ 2021 SPS ADB Kebijakan
Pinsip
dan Permen ATR/BPN 2009 Proyek
Nomor 19/2021
pun atas hilangnya
yang aset non-
dapat tanah.
diakui

Bantua asal 36 Perpres 71 Tahun Pengungsi Bantuan dalam


n 2012 menyebutkan tugas secara fisik bentuk
kepada penilai untuk melakukan dan ekonomi pemulihan mata
non- penilaian besarnya ganti diberikan pencaharian
pemega rugi yang meliputi: a. dukungan akan diberikan.
ng hak Tanah; b. Ruang di atas transisi dan
atas dan di bawah permukaan bantuan
tanah tanah; c. Bangunan; d. pembangunan
Tanaman; , seperti
tanah,
pengembanga
n, fasilitas
kredit,
pelatihan,
atau
kesempatan
kerja.
Transiti e. Benda-benda yang Dukungan
onal berhubungan dengan transisi dan
support tanah; dan/atau f. bantuan
Kerugian lain yang dapat pembangunan
dinilai” berarti kerugian akan
nonfisik yang setara dimasukkan
dengan nilai uang, dalam total
misalnya kerugian karena biaya yang
kehilangan usaha atau ditanggung oleh
pekerjaan, biaya orang-orang
pemindahan lokasi, biaya yang
perubahan profesi, dan dipindahkan.
hilangnya nilai sisa harta Lembaga yang
benda.) Peraturan membutuhkan

64
Peraturan Pemerintah
Indonesia No. 19/ 2021 SPS ADB Kebijakan
Pinsip
dan Permen ATR/BPN 2009 Proyek
Nomor 19/2021
perundang-undangan lahan dapat
mengatur tentang ganti mengatasi hal
rugi atas aset yang terkena ini melalui
dampak, namun tidak langkah-
mengatur tentang bantuan langkah
kepada non-pemegang hak pemulihan mata
atas tanah dan kerugian pencaharian.
ekonomi lainnya. Tidak
ada dasar hukum untuk
tambahan “peralihan”
tunjangan/tunjangan”.
Risiko Tidak tercakup dalam UU Perhatian Tindakan atau
Tinggi Pertanahan yang baru khusus harus program
Pemiski tetapi UU No. 11/2009 diberikan pemulihan mata
nan tentang Kesejahteraan pada pencaharian
Sosial dan peraturan kebutuhan akan diberikan
pelaksanaannya. warga miskin kepada RTD
Keputusan Menteri dan rentan yang terkena
Kesejahteraan Sosial No. yang dampak parah
39/2012. menghadapi dan rentan.
risiko Rumah tangga
marginalisasi yang terkena
dan dampak parah
pemiskinan dan kelompok
lebih lanjut. rentan lainnya
akan
diidentifikasi
pada tahap
perencanaan
pemukiman
kembali.
Bantuan
pemulihan mata
pencaharian
akan diberikan
kepada mereka
melalui program
sosial bekerja
sama dengan

65
Peraturan Pemerintah
Indonesia No. 19/ 2021 SPS ADB Kebijakan
Pinsip
dan Permen ATR/BPN 2009 Proyek
Nomor 19/2021
pemerintah
lokal

Pengun Perencanaan pengadaan Draf dan Konsultasi pra-


gkapan tanah oleh Kantor dokumen IOL dan pasca-
publik Gubernur pada tahap perencanaan IOL akan
persiapan dan upaya diadakan
pelaksanaan pengadaan perlindungan dengan
tanah oleh BPN akan sosial yang pemangku
dilakukan dengan disepakati di kepentingan
mengadakan pertemuan TA, dan draf dan pihak yang
dan konsultasi publik, dan dan dokumen berhak.
hasil survei dan penilaian perencanaan Dokumen
aset yang terkena dampak upaya perencanaan
akan diungkapkan kepada perlindungan upaya
publik. sosial yang perlindungan
telah sosial yang
diperbarui telah disetujui
pada akan
pelaksanaan diungkapkan
proyek akan kepada pihak-
diungkapkan pihak yang
kepada AP dan berhak dan
pemangku pemangku
kepentingan kepentingan
lainnya di lainnya dalam
formulir yang bentuk, bahasa
dapat diakses, dan tempat
bahasa dan yang dapat
tempat. Hal diakses, dan
yang sama diposting di

66
Peraturan Pemerintah
Indonesia No. 19/ 2021 SPS ADB Kebijakan
Pinsip
dan Permen ATR/BPN 2009 Proyek
Nomor 19/2021
akan diposting situs web ADB.
di ADB situs Laporan
web. pemantauan
selama
implementasi
juga akan
diposting di
situs web ADB.

Pemant BPN melakukan Memantau Laporan M&E


auan pemantauan dan evaluasi dan menilai implementasi
pada terhadap penguasaan, hasil dokumen
Pelaksa pemilikan, pemanfaatan pemukiman perencanaan
naan dan pemanfaatan hasil kembali tidak upaya
Proyek Pengadaan Tanah untuk secara perlindungan
Pembangunan untuk sukarela, sosial versi
Kepentingan Umum. BPN dampaknya bahasa Inggris
hanya bertanggung jawab terhadap akan
pada tahap pelaksanaan standar hidup diserahkan ke
pemantauan dan orang-orang ADB dan
penyampaian hasil tidak yang hasilnya
termasuk tahap dipindahkan, diposting di
perencanaan dan dan apakah situs web ADB
persiapan. tujuan LARP
telah dicapai
dengan
mempertimba
ngkan kondisi
dasar dan
hasil
pemantauan
pemukiman
kembali tidak
secara
sukarela.
Membuka

67
Peraturan Pemerintah
Indonesia No. 19/ 2021 SPS ADB Kebijakan
Pinsip
dan Permen ATR/BPN 2009 Proyek
Nomor 19/2021
laporan
pemantauan.

68
BAB 7
HAK BANTUAN DAN MANFAAT

7.1 Cut of Date


68. Batas waktu kelayakan bagi warga yang akan terkena dampak
terhadap asset yang mereka miliki yang teridentifikasi berada
dalam wilayah proyek. Setelah tanggal batas akhir ditetapkan,
warga yang tidak teridentifikasi tidak akan berhak atas
kompensasi atau bantuan apa pun di bawah proyek. Surat
Pemberitahuan Tanggal Penetapan Lokasi (Cut Off Date) Warga
Terkena Dampak/Pihak Yang Berhak Rencana Pembangunan
SPAM Regional Agam Bukittinggi dikeluarkan oleh Dinas
BMCKTR Provinsi Sumatera Barat mengacu pada tanggal
dilakukannya pendataan yaitu 10 -13 Maret 2022 dan 24-27
Maret 2022. Cut Off Date dapat dilihat pada lampiran 3.

7.2 Hak dan Kelayakan WTP (Matrik/ Tabel Keberhakan)


69. Berdasarkan hasil analisis kondisi di lapangan, tidak ada
warga terdampak proyek yang pemukimannya terdampak
pembebasan lahan sehingga memerlukan pemukiman kembali
atau relokasi.
70. Warga terdampak akan diberikan hak sesuai dengan
spesifikasi yang ditetapkan pada Tabel 7-1.

70
Tabel 7. 1 Matrik Keberhakan

Kategori
Orang yang Berhak Hak Subproyek Masalah Implementasi
Dampak/Kerugian

A. Kehilangan Tanah

· Ganti kerugian uang tunai secara · Penilaian ganti kerugian


Kehilangan lahan Mereka yang biaya penggantian dan yang dilakukan oleh penilai
termasuk lahan memiliki hak mencerminkan nilai pasar yang properti independen
pertanian hukum yang sah adil pada saat pembayaran ganti berlisensi. Ini akan digunakan
(sertifikat) atau Kerugian; atau penggantian lahan untuk pembayaran ganti
32 WTP mereka yang yang setidaknya memiliki atribut kerugiani oleh Panitia
memiliki klaim atas yang mirip dengan lahan yang Pelaksana Pengadaan Tanah
tanah diakui dibebaskan dalam hal nilai,
sebagai hak yang produktivitas, lokasi, dan
lengkap termasuk sertifikasi. Semua pajak dan biaya
orang yang transaksional ditanggung oleh
menduduki tanah proyek; Total penggantian aset
negara dengan tanah Rp.5.967.033.00
itikad baik.
· Bantuan keuangan untuk · Untuk Pengadaan Tanah
pembaruan dokumen kepemilikan melalui negosiasi, jika ada
tanah (sertifikat atau dokumen pengurangan pajak sesuai
tanah yang diakui sebagai dengan persyaratan
sertifikat hak milik penuh) untuk pemerintah, jumlah nilai dan
luas tanah sisa orang yang berhak. potongan pajak harus secara
jelas dikonsultasikan dengan
dan disetujui oleh orang-orang
yang terkena dampak.

71
Kategori
Orang yang Berhak Hak Subproyek Masalah Implementasi
Dampak/Kerugian

· Jika lahan yang terkena dampak


yang tersisa tidak dapat berfungsi
untuk penggunaan dan
pemanfaatan khusus, pihak yang
berhak dapat meminta ganti
kerugian untuk seluruh lahan
mereka secara biaya penggantian.
B. Hilangnya Pohon (Tanam Tumbuh)

Hilangnya Pohon Pemilik, tanpa · Tanaman pangan tahunan: ganti · Tanaman komersial: mengacu
memandang status kerugian tunai akan dibayar pada pendekatan pendapatan
37 WTP kepemilikan lahan berdasarkan harga pasar yang menggunakan Arus Kas
(dengan sertifikat berlaku. Total penggantian aset Diskonto (Discounted Cash
atau hak yang dapat tanaman Rp. 205.173.000 Flow / DCF) selama 1 siklus
dikenali, penghuni
liar, penghuni).
· Tanaman Menahun: ganti kerugian · Tanaman non- komersial:
sebesar biaya penggantian dengan mengacu pada pendekatan
mempertimbangkan produktivitas pasar dengan referensi harga
dan usia mereka. standar yang dikeluarkan oleh
pemerintah setempat.

· Tanaman Kayu / trees: ganti · Tanaman Non- produktif:


kerugian pada tingkat pasar saat ini mengacu pada pendekatan
berdasarkan usia, jenis pohon dan biaya;

72
Kategori
Orang yang Berhak Hak Subproyek Masalah Implementasi
Dampak/Kerugian
diameter batang pada ketinggian
dada.

· Penilaian tanaman non-


produktif akan menggunakan
pendekatan biaya;

· Pemberitahuan terlebih
dahulu 30 hingga 60 hari
sebelum panen / pengosongan
lahan
C. Kehilangan Struktur
· Ganti kerugian setara biaya
Hilangnya struktur Pemilik struktur penggantian penuh yang · Mendiskusikan dengan
utama (rumah, kantor, yang terkena mencerminkan harga pasar pihak-pihak yang berhak,
toko independen) dan dampak, tanpa material yang berlaku dan biaya termasuk penyediaan layanan
struktur sekunder memandang status tenaga kerja untuk dan fasilitas umum serta
(pagar, jalan masuk, kepemilikan pembongkaran, pemindahan dan akses pekerjaan dan produksi
atap pembangunan kembali pada saat
tambahan,gudang, pembayaran. Tidak ada
dll.). 2 WTP penyusutan yang harus
diterapkan; Total penggantian
aset bangunan Rp.14.407.000

· Pilihan Pemukiman Kembali · Jika ada relokasi, jaminan


dengan akses yang sebanding kepemilikan lahan relokasi,
untuk pekerjaan dan produksi. perumahan yang lebih baik di

73
Kategori
Orang yang Berhak Hak Subproyek Masalah Implementasi
Dampak/Kerugian
lokasi pemukiman kembali
dengan akses yang sebanding
ke lapangan kerja dan peluang
produksi

· Untuk struktur yang terkena · Dalam kasus


sebagian, biaya perbaikan keterlambatan dalam
struktur sisa yang tidak terkena pembangunan lokasi relokasi,
dampak di samping ganti bantuan tunai setara dengan
kerugian setara biaya tarif sewa rumah sementara
penggantian untuk bagian yang sampai penyelesaian
terkena dampak dari yang sama. pemukiman kembali di tempat
baru.

- · Untuk struktur yang terkena · Dalam kasus keterlambatan


sebagian, biaya perbaikan struktur dalam pembangunan lokasi
sisa yang tidak terkena dampak di relokasi, bantuan tunai setara
samping ganti kerugian setara dengan tarif sewa rumah
biaya penggantian untuk bagian sementara sampai
yang terkena dampak dari yang penyelesaian pemukiman
sama. kembali di tempat baru.

- dampak dari yang sama. · Pemukiman kembali / opsi


relokasi tidak akan diberikan
untuk pembukaan lahan

74
Kategori
Orang yang Berhak Hak Subproyek Masalah Implementasi
Dampak/Kerugian

D. Kerugian-Kerugian Lain Yang Dapat Dinilai

· Ganti kerugian tambahan · Persentase ganti kerugian


Kehilangan Pihak yang berhak sebesar 5% - 30% dari total ganti emosional akan didasarkan pada
pendapatan dan yang kehilangan kerugian untuk aset fisik yang nilai pasar rumah indikatif
pekerjaan ikatan emosional terkena dampak. (bangunan tanah sebagaimana
dengan aset yang diatur dalam Pedoman SPI 366
terkena dampak dengan perjanjian dari
(tanah, struktur, persetujuan dari pemberi tugas).
dan tanaman)
· Ganti kerugian akan mencakup · Perhitungan detail dan
pendanaan untuk tunjangan cakupan solatium ditetapkan
hidup transisi yang setara dengan dalam dokumen
3 bulan biaya hidup dasar (di garis
kemiskinan provinsi per anggota
rumah tangga, yang akan
dimasukkan dalam solatium.

Biaya Transaksi Pihak yang berhak ● · Tunjangan untuk menutupi · Perhitungan didasarkan pada
yang kehilangan biaya administrasi, pembaruan IOL (inventarisasi kerugian) dan
lahan dan aset non- kepemilikan tanah untuk lahan SES (Survei Sosial Ekonomi)
lahan sisa, tanah yang dibebaskan

Ganti kerugian masa Pihak yang berhak - · Ganti kerugian uang tunai
tunggu (bunga) menerima berdasarkan pada bunga bebas
kompensasi atas risiko, bunga bank pemerintah

75
Kategori
Orang yang Berhak Hak Subproyek Masalah Implementasi
Dampak/Kerugian
keterlambatan
pembayaran

76
7.3 Penilaian Aset
71. Standar Penilaian Indonesia 204 (SPI 204) tentang Penilaian
Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Untuk Kepentingan
Umum. Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI)
merumuskan Standar dengan mengadopsi perkembangan
standar internasional (IVS 2011). Standar 204 memberikan
pedoman untuk menilai objek pengadaan tanah untuk
kompensasi dalam pengadaan tanah untuk pembangunan
untuk kepentingan umum. Penilaian termasuk nilai pengganti
wajar dari properti dan tanah. Standar penilaian juga terkait
dengan standar lain, seperti ruang lingkup penugasan,
penilaian properti dan struktur tanah, penilaian properti lahan
pertanian, penilaian properti dengan bisnis tertentu, penilaian
bisnis, dan pemeriksaan kasus yang sedang dipertimbangkan.
Kajian Biaya Penggantian (Replacement Cost Study/RCS)
harus dilakukan oleh penilai properti berizin yang mendapat
izin dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, dan hasil RCS akan
menjadi dasar perhitungan kompensasi bagi yang terkena
dampak tanah dan pohon.
72. Penilaian kompensasi dalam standar ini termasuk tetapi tidak
terbatas pada: i) pembangunan pemukiman kembali; ii)
program pendidikan dan motivasi; iii) penyediaan fasilitas
kerja; dan iv) kompensasi fasilitas usaha. Pendekatan penilaian
dirinci dalam SPI 204 (PPI 04) .

77
Tabel 7. 2 Pendekatan Penilaian Menggunakan Standar
Penilaian Indonesia
Objek Penilaian Dasar Pendekatan Catatan
Perhitungan
Fisik : Lahan Pasar dan Non Pasar dan
atau tanah & Pasar Penghasilan
struktur
Struktur &/atau Pada prinsipnya,
Fasilitas Biaya Biaya standar penilaian yang
Pelengkap penggantian baru ditetapkan oleh
dengan asosiasi penilai
penyesuaian Independen tidak
menerapkan
Pasar & norma
Tanaman dan Biaya penyusutan. Nilai
perhitungan
Pohon penyusutan diberikan
budidaya yang
kembali kepada pihak
masuk akal
yang berhak dalam
bentuk premi kerugian
non fisik untuk biaya
penyusutan.
Pengenaan premi ini
dapat diterapkan
sepanjang ada alasan
tertulis di baliknya dan
termasuk dalam Ruang
Lingkup Pekerjaan.
Pembenaran tertulis
dapat berupa
peraturan perundang-
undangan yang
berlaku, daftar
nominatif atau
dokumen hukum
lainnya yang
disediakan oleh
instansi yang
membutuhkan tanah.
(PPI 01, ayat 3 dan 5)

Penghasilan Dengan Arus Kas yang


Didiskon metode untuk
satu siklus

78
Objek Penilaian Dasar Pendekatan Catatan
Perhitungan
Fisik : Lahan Pasar dan Non Pasar dan
atau tanah & Pasar Penghasilan
struktur

Pasar Untuk tanaman non-


komersial,
menggunakan referensi
dari instansi terkait.

Biaya Tanaman yang belum


Produksi

Non-Fisik: Pasar dan Non Penghasilan Berdasarkan hukum


Penggantian Pasar yang berlaku dan
yang memadai peraturan • Kerugian
atas kerugian Biaya karena pemutusan
pelepasan hak hubungan kerja atau
dari pemilik penutupan bisnis
tanah yang akan tempat. • Kehilangan
diberikan premi pendapatan karena
kehilangan akses ke
lahan subur untuk
pertanian dapat
dipertimbangkan
untuk lebih dari satu
siklus tanam hingga 2
tahun

Biaya Transaksi • Berdasarkan Biaya • Biaya pindah • Biaya


studi sosial kliring • Biaya terkait
ekonomi yang pajak • Biaya Sertifikat
dilakukan oleh Tanah Pejabat
konsultan ahli Pembuat Akta (PPAT)
atau hukum &
peraturan

Kompensasi Berdasarkan Berdasarkan peraturan


masa tunggu tingkat bebas perundang-undangan
(bunga) risiko, atau bank yang berlaku

79
Objek Penilaian Dasar Pendekatan Catatan
Perhitungan
Fisik : Lahan Pasar dan Non Pasar dan
atau tanah & Pasar Penghasilan
struktur
pemerintah
bunga deposito

Kerugian fisik Biaya Perbaikan


lainnya

7.4 Bantuan untuk Kelompok Rentan dan Gender


73. Strategi Gender. Kategorisasi proyek secara keseluruhan
untuk gender adalah Effective Gender Mainstreaming (EGM).
Diharapkan perempuan, anak-anak, penyandang disabilitas,
dan orang tua dapat berpartisipasi dan mendapatkan manfaat
penuh dari intervensi rehabilitasi dan rekonstruksi bencana
yang didukung oleh proyek. Isu gender sangat penting dalam
pelaksanaan rencana perlindungan sosial karena partisipasi
dalam kegiatan perencanaan mempengaruhi kegiatan berbasis
rumah yang sering dilakukan perempuan untuk berkontribusi
pada pendapatan rumah tangga. Oleh karena itu, poin-poin
berikut harus dipertimbangkan untuk memastikan partisipasi
perempuan yang berarti dan dimasukkan dalam dokumen
perencanaan.
a. Baik perempuan maupun laki-laki akan berpartisipasi
selama konsultasi, pelaksanaan, program pemulihan
pendapatan dan mata pencaharian, dan diskusi tentang
opsi relokasi.
b. Isu-isu gender akan dimasukkan dalam pelatihan yang
akan diberikan selama pelaksanaan dokumen perencanaan
upaya perlindungan sosial.

80
c. Baik suami maupun istri akan diundang untuk menerima
santunan dan tunjangan/bantuan lainnya.
d. Perempuan akan diberikan kesempatan yang sama untuk
dipekerjakan pada pekerjaan yang berhubungan dengan
Proyek dan menerima bayaran yang sama untuk pekerjaan
yang sama dengan laki-laki.
e. Langkah-langkah khusus akan diambil dalam membantu
orang tua, penyandang cacat, dan rumah tangga yang
dikepalai oleh perempuan.
f. Perempuan akan diprioritaskan dalam program pemulihan
mata pencaharian.
g. Indikator pemantauan terpilah gender akan dikembangkan
untuk memantau manfaat.

81
BAB 8
PEMUKIMAN KEMBALI/RELOKASI

8.1 Pilihan untuk Merelokasi Perumahan dan Bangunan Lainnya


74. Berdasarkan Hukum dan peraturan Indonesia dan SPS ADB,
prinsip-prinsip berikut akan diterapkan untuk pengadaan
tanah dan pemukiman kembali tidak secara sukarela di semua
komponen Proyek:
a. Sebisa mungkin menghindari pemukiman kembali tidak
secara sukarela. Jika hal ini tidak memungkinkan, dampak
harus diminimalkan dengan mengeksplorasi alternatif
proyek dan desain. Upaya untuk meminimalkan dampak
pemukiman kembali akan dilanjutkan selama
pelaksanaan.
b. Menyaring komponen proyek selama studi kelayakan atau
sebelum persiapan rencana pemukiman kembali untuk
mengidentifikasi dampak dan risiko pemukiman kembali
tidak secara sukarela dan kemungkinan dampak per
kegiatan proyek.
c. Melaksanakan penilaian dampak sosial (SIA) yang sesuai
secara budaya dan peka gender untuk menilai dampak
potensial pada AP terutama dengan kelompok rentan yang
terkena dampak.
d. Melakukan konsultasi yang bermakna dengan AP yang
terkena dampak, pemangku kepentingan, LSM terkait, dan
kelompok masyarakat untuk meminta partisipasi mereka
dalam proses pengadaan tanah dan pemukiman kembali
tidak secara sukarela dan pemantauan. Menginformasikan
AP tentang pengadaan tanah dan proses pemukiman
kembali tidak secara sukarela, hak mereka, dan opsi
kompensasi dan bantuan. Memperhatikan kebutuhan

82
kelompok rentan, terutama mereka yang berada di bawah
garis kemiskinan, mereka yang tidak memiliki tanah, orang
tua, perempuan dan anak-anak, dan mereka yang tidak
memiliki hak legal atas tanah dan memastikan partisipasi
mereka dalam konsultasi.
e. Menetapkan mekanisme penanganan keluhan untuk
menerima dan memfasilitasi kekhawatiran orang-orang
yang terkena dampak
f. Meningkatkan atau setidaknya memulihkan mata
pencaharian AP melalui (a) program pendapatan dan mata
pencaharian berbasis lahan; (b) penggantian aset dengan
nilai yang sama atau lebih tinggi; (c) kompensasi dengan
biaya penggantian penuh untuk aset yang hilang; dan (d)
bantuan tambahan melalui pembagian manfaat jika
memungkinkan.
g. Membantu dan memberi kompensasi kepada AP tanpa
kepemilikan atau hak hukum yang dapat dikenali atas
tanah untuk aset non-tanah dengan biaya penggantian.
h. Membayar kompensasi untuk aset tanah dan non-tanah
yang hilang sebelum pemindahan fisik atau ekonomi.
Pekerjaan sipil tidak akan dimulai sampai AP mendapat
kompensasi penuh, dan hak lainnya terjadi.
i. Mengungkapkan dokumen LARP dan pembaruannya, jika
diperlukan kepada AP dan pemangku kepentingan lainnya
di tempat yang dapat diakses dan dalam bentuk dan
bahasa yang dapat dimengerti. LARP akan diungkapkan di
proyek dan situs web ADB.
j. Pembebasan lahan yang dinegosiasikan akan mengikuti
prosedur dengan prinsip-prinsip yang transparan,

83
konsisten, dan adil serta dikonfirmasikan melalui catatan
tertulis dan diverifikasi oleh pihak ketiga yang independen.
k. Memantau pelaksanaan perencanaan pemukiman kembali
dan hasil serta dampak pemukiman kembali terhadap
standar hidup AP. Mengungkapkan laporan pemantauan di
situs web proyek dan membuatnya tersedia di kantor
proyek;
l. EA akan memastikan bahwa tidak ada pemindahan fisik
atau pemindahan ekonomi yang terjadi sampai (i)
kompensasi dengan biaya penggantian penuh telah
dibayarkan kepada setiap AP untuk komponen proyek yang
siap dibangun; (ii) hak lain yang tercantum dalam matriks
hak telah diberikan kepada AP; dan (iii) program pemulihan
mata pencaharian tersedia untuk membantu AP
meningkatkan, atau setidaknya memulihkan, pendapatan
dan mata pencaharian mereka
75. Berdasarkan hasil analisis kondisi di lapangan, bahwa tidak
ada warga terdampak proyek SPAM Regional Agam Bukittinggi
yang pemukimannya terdampak terhadap pembebasan lahan,
sehingga diperlukan pemukiman kembali atau relokasi.

84
BAB 9
PEMULIHAN DAN REHABILITASI PENDAPATAN

9.1 Risiko dan Sumber Mata pencaharian


76. Proyek SPAM Regional Agam - Bukittinggi ini membutuhkan
pembebasan lahan dimana 32 kepala Keluarga akan
terdampak sehingga akan kehilangan aset, penghidupannya,
oleh karena itu Pemerintah akan mengganti kerugian dan
membantu sehingga mereka dapat meningkatkan, atau
setidaknya memulihkan kondisi ekonomi dan sosial mereka
hingga ke tahap yang sama dengan sebelum proyek. Dalam
Proyek ini, warga terdampak dikompensasi dengan biaya
penggantian tanah, tanaman, dan bangunan.

9.2 Tindakan khusus untuk mendukung kelompok rentan


77. Berdasarkan temuan tim observasi, tidak didtemukan
kelompok rentan secara spesifik, namun demikian kegiatan ini
tidak menimbulkan dampak penting terhadap kelompok
rentan seperti yang dimaksud.

85
BAB 10
RENCANA ANGGARAN DAN PEMBIAYAAN PEMBEBASAN
LAHAN & PEMUKIMAN KEMBALI

10.1 Anggaran dan Rencana Pembiayaan


78. Berdasarkan Data Kebutuhan Lahan Untuk SPAM Regional
Agam - Bukittinggi pengadaan tanah untuk lokasi Pengadaan
Tanah Jalur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) bahwa didalam daftar obyek yang diberikan tidak
tercatat hak kepemilikan atas tanah. Berdasarkan hasil
identifikasi lapangan tanggal 16 s/d 18 dan 28 s/d 30
September 2022 daftar pemilik tanah yang dinilai oleh tim
apraisal (KJPP) sebagai berikut :
Tabel 10. 1 Daftar Pemilik Lahan

86
Sumber: Hasil Penilaian Aset oleh Tim KJPP, 2022

87
10.2 Penilaian Ganti Kerugian
10.2.1 Penilaian Ganti Kerugian Fisik
79. Dalam melakukan penilaian aset yang menjadi objek
penilaian adalah tanah, tanaman, bangunan, sarana
pelengkap dan kerugian lain yang dapat dihitung.
80. Untuk melakukan penilaian aset Tanah dan Tanaman
menggunakan Pendekatan Pasar (Market Approach).
Bangunan dan Sarana Pelengkap digunakan Pendekatan
Biaya (Cost Approach). Untuk melakukan penilaian usaha
menggunakan Pendekatan Pendapatan (Income Approach).
Untuk melakukan penilaian tanaman menggunakan
Pendekatan Pasar (Market Approach).

10.2.2 Nilai Tanah


81. Kondisi pasar tanah di sekitar lokasi jarang didapat
penawaran ataupun penjualan tanah. Dalam melakukan
penilaian ini menggunakan 3 (tiga) data pembanding yang
diperoleh masih di sekitar kawasan aset yang dinilai.
Adapun data pembanding yang digunakan sebagai
berikut:
Tabel 10. 2 Perbandingan Nilai Harga Pasar Aset Tanah
URAIAN DATA I DATA II DATA III
Jenis Properti Tanah Tanah Tanah
Lokasi Jorong Ranah Jorong Ranah Jorong Ranah
Peruntukan Pertanian Pertanian Pertanian
Jarak dg obyek
± 514 meter ± 534 meter ± 475 meter
yang dinilai
Jarak dg akses Di pinggir jalan Di pinggir jalan Di pinggir jalan
jalan utama Lingkungan Lingkungan Lingkungan
»Existing jalan ≥ 3 meter ≥ 3 meter ≥ 3 meter
»Luas tanah (m2) 264 264 120
»Bangunan m¹ - - -
»Legalitas SHM SHM SHM

88
URAIAN DATA I DATA II DATA III
Empat persegi Empat persegi Tidak
»Bentuk Tanah
panjang panjang Beraturan
± 10 cm di ± 10 cm di ± 10 cm di
»Kontur Tanah
bawah jalan bawah jalan bawah jalan
»Kondisi Tanah Tanah Ladang Tanah Ladang Tanah Ladang
»Kondisi Data
Transaksi Transaksi Transaksi
(T/P)
Harga (Rp) 126.000.000 126.000.000 55.000.000

URAIAN DATA VII DATA VIII DATA IX


Jenis Properti Tanah Tanah Tanah
Jalan Sicincin Jalan Sicincin Jalan Sicincin
Lokasi Malalak Malalak Malalak
Balingka Balingka Balingka
Peruntukan Pertanian Pertanian Pertanian
Jarak dg obyek
± 3490 meter ± 3780 meter ± 2640 meter
yang dinilai
Di pinggir jalan Di pinggir jalan Di pinggir jalan
Jarak dg akses Sicincin Sicincin Sicincin
jalan utama Malalak Malalak Malalak
Balingka Balingka Balingka
»Existing jalan ≥ 12 meter ≥ 12 meter ≥ 12 meter
»Luas tanah (m2) 5.000 6.000 3.500
»Bangunan m¹ - - -
»Legalitas SHM SHM SHM
Tidak Tidak Tidak
»Bentuk Tanah
Beraturan Beraturan Beraturan
± 30 cm di ± 30 cm di ± 20 cm di
»Kontur Tanah
bawah jalan bawah jalan bawah jalan
»Kondisi Tanah Tanah Ladang Tanah Ladang Tanah Ladang
»Kondisi Data
Penawaran Penawaran Penawaran
(T/P)
Harga (Rp) 1.800.000.000 2.160.000.000 1.330.000.000

URAIAN DATA VII DATA VIII DATA IX


Jenis Properti Tanah Tanah Tanah
Jalan Sicincin Jalan Sicincin Jalan Sicincin
Lokasi Malalak Malalak Malalak
Balingka Balingka Balingka
Peruntukan Pertanian Pertanian Pertanian

89
URAIAN DATA VII DATA VIII DATA IX
Jarak dg obyek
± 3490 meter ± 3780 meter ± 2640 meter
yang dinilai
Di pinggir jalan Di pinggir jalan Di pinggir jalan
Jarak dg akses Sicincin Sicincin Sicincin
jalan utama Malalak Malalak Malalak
Balingka Balingka Balingka
»Existing jalan ≥ 12 meter ≥ 12 meter ≥ 12 meter
»Luas tanah (m2) 5.000 6.000 3.500
»Bangunan m¹ - - -
»Legalitas SHM SHM SHM
Tidak Tidak Tidak
»Bentuk Tanah
Beraturan Beraturan Beraturan
± 30 cm di ± 30 cm di ± 20 cm di
»Kontur Tanah
bawah jalan bawah jalan bawah jalan
»Kondisi Tanah Tanah Ladang Tanah Ladang Tanah Ladang
»Kondisi Data
Penawaran Penawaran Penawaran
(T/P)
Harga (Rp) 1.800.000.000 2.160.000.000 1.330.000.000

URAIAN DATA X DATA XI DATA XII


Jenis Properti Tanah Tanah Tanah
Jalan Bulaan Jalan Bulaan
Lokasi Gurun Aua
Kamba Kamba
Peruntukan Pertanian Perumahan Perumahan
Jarak dg obyek
± 2860 meter ± 2280 meter ± 3460 meter
yang dinilai
Di ± 30 m Di pinggir Di pinggir
Jarak dg akses
pinggir jalan jalan Bulaan jalan Bulaan
jalan utama
lingkungan Kamba Kamba
»Existing jalan - ≥ 6 meter ≥ 6 meter
»Luas tanah
652 246 240
(m2)
»Bangunan m¹ - - -
»Legalitas SHM SHM SHM
Empat persegi Empat persegi Empat persegi
»Bentuk Tanah
panjang panjang panjang
± 30 cm di ± 10 cm di
»Kontur Tanah -
bawah jalan bawah jalan
»Kondisi Tanah Tanah Sawah Tanah Ladang Tanah Ladang

90
URAIAN DATA X DATA XI DATA XII
»Kondisi Data
Penawaran Transaksi Penawaran
(T/P)
Harga (Rp) 696.000.000 250.000.000 372.937.500

82. Dari kondisi objek penilaian dan data pembanding yang


diperoleh faktor yang mempengaruhi nilai adalah: lokasi,
kontur/Elevasi Tanah, topografi tanah, luas taah dan
kondisi tanah.
83. Kesimpulan penjumlahan perkiraan Indikasi Nilai Pasar
(Market value) untuk tanah seluas 11.966 m² adalah:
Rp4.697.197.000,- (empat miliar enam ratus sembilan
puluh tujuh juta seratus sembilan puluh tujuh ribu
rupiah).

10.2.3 Nilai bangunan


84. Kondisi pasar material bangunan di sekitar lokasi,
terdapat data – data yang dapat digunakan untuk
menghasilkan nilai objek penilaian. Dalam melakukan
penilaian ini menggunakan tabel yang diperoleh dari
Biaya Teknis Bangunan yang berasal dari Asosiasi MAPPI.
Adapun data tabel yang digunakan sebagai berikut:

91
Tabel 10. 3 Nilai Harga Pasar Aset Bangunan

Sumber: Hasil Penilaian Tim KJPP

85. Berdasarkan standar penilaian bangunan, terkait dengan


aset bangunan terdampak maka penjumlahan perkiraan
Indikasi Nilai Pasar (Market value) untuk bangunan dan
sarana pelengkap adalah Rp14.407.000,- (empat belas
juta empat ratus tujuh ribu rupiah).

92
10.2.4 Penilaian Tanaman
86. Untuk tanaman yang ada data pembanding pasar
mempergunakan data pasar, untuk tanaman
menghasilkan mempergunakan pendekatan pasar (Market
Approach) dengan metode discounted cash flow dan untuk
tanaman yang belum menghasilkan mempergunakan
pendekatan biaya (Cost Approach). Dan tanaman
disesuaikan dengan kondisi tanaman, terawat atau tidak
terawat, pemupukan dan lain–lain. Dari penyesuaian
faktor-faktor tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 10. 4 Tabel Nilai Harga Pasar Aset Tanaman Perkebunan

93
Tabel 10. 5 Nilai Harga pasar Aset Tanaman Sayur Sayuran

94
Tabel 10. 6 Nilai Harga Pasar Aset Tanaman Hutan

Sumber: Hasil Penilaian Tim KJPP

95
Tabel 10. 7 Nilai Harga Pasar Aset Tanaman Buah

Sumber: Hasil Penilaian Tim KJPP

87. Untuk tanaman semusim / holtikultura, dihitung dari


hasil perkiraan per sekali panen, berapa kali panen dalam

96
setahun dan harga komoditas tersebut ditingkat petani.
Karena peruntukan objek tanah yang dinilai adalah
pertanian, maka kerugian tanaman pertanian ini dihitung
selama siklus 2 tahun tanam. Harga komoditas tanaman
yang dinilai pada tanggal penilaian di tingkat petani
adalah sebagai berikut:
Tabel 10. 8 Nilai Harga Pasar Aset Tanaman Semusim/Palawija

Sumber: Hasil Penilaian Tim KJPP

88. Hasil dari survey tanggal 16 September 2022 sampai


dengan 18 September 2022, adalah sebagai berikut :

97
Tabel 10. 9 Nilai Aset Tanah, Tanaman dan Bangunan
NAMA DATA DARI PEMBERI TUGAS HASIL INSPEKSI (KJPP)
No. LOKASI
PEMILIK LUAS TANAH BANGUNAN TANAMAN LUAS TANAH BANGUNAN TANAMAN
1 IPA Pendukung - Sukmaneti 100 m2 - - 120 m2 - Kulit Manis (kecil) 10 batang
Jorong Ranah (10 m x 10 m ) (10 m x 12 m) Surian (sedang) 2 batang
Cabe Keriting (m2) 10 m x 12 m
2 IPA Bungin - Afrizal 8000 m2 - - 8000 m2 Pisang (sedang) 2 rumpun
Nagari Balingka Yanti Pisang (besar) 4 rumpun
M. Rizal Tebu (sedang) 1 rumpun
Suryani Bambu (kecil) 2 rumpun
Erni Bambu (sedang) 1 rumpun
Enau (sedang) 1 batang
Cabe Keriting (m2) 16,5 m x 13,5 m
Kacang Buncis (m2) 5 m x 15,5 m
5 m x 17,5 m
5 m x 12 m
7 m x 18 m
4 m x 20 m
10 m x 13 m
14 m x 36 m
3 Pipa Transmisi - Ani 3 m2 - - 3 m2 * Tangga Cor (l : 90 cm , t : 30 -
Nagari Balingka cm, 2 anak tangga)
* Lantai Cor (1 m x 3 m)
4 Jalur Distribusi Eni 3 m2 - - - * Plat Duiker (5 m x 1 m x 0,1 -
Umum - Nagari m)
Balingka & Nagari Darnis 8 m2 - - 8 m2 * Teras Bengkel (luas 24,25 -
Padang Lua (Bengkel m2)
Mushalla Al- 8 m2 - - 8 m2 * Lantai Cor (1m x 9m) -
Muhsinin * Pagar BRC (1 bidang)
* Dinding penahan tanah
(pas. batu kali) tinggi 1,5 m
5 Jalur Distribusi Sisi kiri 100 m2 - - 100 m2 - Alpukat (kecil) 1 batang
Umum - Nagari saluran irigasi Alpukat (sedang) 2 batang
Bukik Batabuah Alpukat (besar) 1 batang
Pisang (sedang) 1 rumpun
Pisang (besar) 3 rumpun
Durian (sedang) 1 batang
Jambu Biji (sedang) 1 batang
Bambu (besar) 3 rumpun
Sisi kanan 100 m2 100 m2 - Nangka (kecil) 1 batang
saluran irigasi
6 Offtake - Nagari Yulisda 900 m2 900 m2 Daun Bawang (m2) 14 m x 30 m
Bukik Batabuah

Sumber: Hasil Penilaian Tim KJPP

89. Berdasaarka dari hasil perhitungan Konsultan Jasa


Penilai Publik (KJPP) atau Tim appraisal dengan merujuk
SPI 204 maka disimpukan penjumlahan perkiraan
Indikasi Nilai Pasar (Market value) untuk tanaman
adalah: Rp205.173.000,- (dua ratus lima juta seratu
tujuh puluh tiga ribu rupiah)

10.2.5 Nilai Kerugian Fisik


90. Kesimpulan penjumlahan perkiraan Nilai Kerugian Fisik
adalah: Rp4.916.777.000,- (empat miliar sembilan
ratus enam belas juta tuju ratus tujuh puluh tujuh ribu
rupiah). Detil rincian perhitungan dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:

98
Tabel 10. 10 Perkiraan Nilai Kerugian Fisik
PERKIRAAN NILAI FISIK
JUMLAH
INTAKE / IPA / OFFTAKE /
NO PROV KAB KECAMATAN DESA/NAGARI JORONG JUMLAH BIDANG LUAS (M2) BANGUNAN PERKIRAAN
TRANSMISI / JDU TANAH (Rp) TANAMAN (Rp)
(Rp) NILAI PASAR
FISIK
1 IPA PENDUKUNG SUMATRA BARAT AGAM IV KOTO SUNGAI LANDIA RANAH 2 240,00 47.761.455 0 34.241.183 82.002.638
2 JALUR PIPA TRANSMISI SUMATRA BARAT AGAM IV KOTO SUNGAI LANDIA BARUANG 23 2.603,00 518.012.786 0 138.436.859 656.449.645
3 IPA BUNGIN SUMATRA BARAT AGAM IV KOTO BALINGKA PAHAMBATAN 1 8.000,00 3.184.097.032 0 25.667.381 3.209.764.414
4 JALUR PIPA TRANSMISI SUMATRA BARAT AGAM IV KOTO BALINGKA PAHAMBATAN 1 3,00 1.194.036 267.622 0 1.461.659
5 JALUR DISTRIBUSI UMUM SUMATRA BARAT AGAM IV KOTO BALINGKA PAHAMBATAN 2 11,00 4.378.133 8.162.480 0 12.540.613
6 JALUR DISTRIBUSI UMUM SUMATRA BARAT AGAM BANUHAMPU PADANG LUA PADANG LUA 1 9,00 3.582.109 5.976.898 0 9.559.007
7 JALUR DISTRIBUSI UMUM SUMATRA BARAT AGAM CANDUNG BUKIT BATABUAH KUBANG DUO 1 200,00 170.576.627 0 3.115.496 173.692.123
8 OFFTAKE SUMATRA BARAT AGAM CANDUNG BUKIT BATABUAH KUBANG DUO 1 900,00 767.594.820 0 3.712.081 771.306.901
TOTAL 32 11.966,00 4.697.197.000 14.407.000 205.173.000 4.916.777.000

10.3 Penilaian Ganti Kerugian Non Fisik


91. Penghitungan besaran kerugian non fisik atas obyek penilaian,
memperhatikan kesesuaian dan kewajaran pembebanan biaya
secara ekonomi sebagai berikut ;
a. Biaya Perolehan Hak Tanah dan Bangunan (BPHTB)
Perhitungan kompensasi ini adalah unsur pembentuk
kerugian non fisik bukan besaran biaya sesungguhnya
harus dibiayai oleh pihak mendapat penggantian.
Perhitungannya digunakan asumsi yang dapat disetarakan
dengan sebagaimana lazimnya dalam perhitungan terkait
penilaian dan pajak, serta tarif yang berlaku normal. Pajak
/ BPHTB, ketentuannya diatur oleh Undang-Undang No. 21
tahun 1997, sebagaimana yang telah diubah dengan UU
no. 20 tahun 2000 tentang BPHTB (UU BPHTB). Besarnya
adalah 5% dari harga transaksi setelah dikurangi dengan
Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP).
b. Biaya Bunga Masa Tunggu
Biaya Bunga masa tunggu merupakan kompensasi
terhadap masa tunggu pihak yang mendapat penggantian
yang merupakan sejumlah dana yang diperhitungkan
sebagai pengganti adanya perbedaan waktu antara tanggal
penilaian dengan perkiraan tanggal pembayaran ganti
kerugian. Kompensasi masa tunggu yang normal dan
diperhitungkan dari tanggal penilaian selama 3 (tiga) bulan

99
kemudian dengan anggapan pemilik akan mendapat
penggantian. Biaya bunga masa tunggu ini dihitung dari
rata – rata bunga simpanan berjangka (deposito) 3 bulan
dari Bank Pemerintah (Persero) dan Bank Pemerintah
Daerah selama 6 bulan terakhir. Data yang didapat web
resmi Bank Indonesia, rata – rata bunga deposito Bank
Pemerintah (Persero) adalah 2,56% dan Bank Pemerintah
Daerah adalah 3,30%, sehingga tarif beban masa tunggu
adalah 0,24%.
c. Kerugian non fisik atas beban depresiasi bangunan.
Terdapat kondisi dalam penilaian untuk keperluan
pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan
umum, yang menyebabkan penerapan besaran depresiasi
pada pendekatan biaya untuk bangunan rumah tinggal
dianggap belum dapat memenuhi unsur besaran ganti
kerugian yang layak dan adil. Hal ini dengan
pertimbangkan khusus bahwa pemilik tanah dan
bangunan rumah tinggal tidak mendapatkan ganti
kerugian yang mencukupi untuk membangun kembali
rumah tinggalnya di tempat lain. Untuk memenuhi unsur
kelayakan dan keadilan tersebut maka jumlah beban
depresiasi yang diperoleh dari perhitungan kerugian fisik
bangunan dapat dikonversi menjadi premium pada
kerugian non fisik. Premium dimaksud selanjutnya dapat
disebut “premium kerugian non fisik atas beban depresiasi”
yang besarnya adalah sebesar beban depresiasi.
d. Kerugian usaha karena adanya potensi kehilangan
pekerjaan atau kehilangan bisnis termasuk alih profesi.

100
10.3.1 Nilai Kerugian Non Fisik
92. Kesimpulan penjumlahan perkiraan Nilai Kerugian Non
Fisik adalah: Rp290.256.000,- (dua ratus sembilan
puluh juta dua ratus lima puluh enam ribu rupiah).
Berikut ini tabel nilai kerugian non fisik:

Tabel 10. 11 Perkiraan Nilai Kerugian Non Fisik


PERKIRAAN NILAI NON FISIK
BUNGA MASA
INTAKE / IPA / OFFTAKE / JUMLAH BIAYA PINDAH SOLATIUM PPAT BPHTB JUMLAH
NO PROV KAB KECAMATAN DESA/NAGARI JORONG LUAS (M2) TUNGGU
TRANSMISI / JDU BIDANG 1,5% 10%-30% 1,5% 5% PERKIRAAN NILAI
3%
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) NON FISIK
(Rp)
1 IPA PENDUKUNG SUMATRA BARAT AGAM IV KOTO SUNGAI LANDIA RANAH 2 240,00 0 0 270.174 900.580 2.098.489 3.269.244
2 JALUR PIPA TRANSMISI SUMATRA BARAT AGAM IV KOTO SUNGAI LANDIA BARUANG 23 2.603,00 0 0 2.930.263 9.767.544 20.345.110 33.042.917
3 IPA BUNGIN SUMATRA BARAT AGAM IV KOTO BALINGKA PAHAMBATAN 1 8.000,00 0 0 18.011.606 60.038.685 114.363.889 192.414.180
4 JALUR PIPA TRANSMISI SUMATRA BARAT AGAM IV KOTO BALINGKA PAHAMBATAN 1 3,00 1.514 30.277 8.268 27.561 84.157 151.777
5 JALUR DISTRIBUSI UMUM SUMATRA BARAT AGAM IV KOTO BALINGKA PAHAMBATAN 2 11,00 46.173 923.460 70.939 236.463 1.418.914 2.695.949
6 JALUR DISTRIBUSI UMUM SUMATRA BARAT AGAM BANUHAMPU PADANG LUA PADANG LUA 1 9,00 33.810 676.195 54.073 180.243 1.052.466 1.996.786
7 JALUR DISTRIBUSI UMUM SUMATRA BARAT AGAM CANDUNG BUKIT BATABUAH KUBANG DUO 1 200,00 0 0 964.907 3.216.358 6.146.328 10.327.593
8 OFFTAKE SUMATRA BARAT AGAM CANDUNG BUKIT BATABUAH KUBANG DUO 1 900,00 0 0 4.342.083 14.473.612 27.541.859 46.357.554
TOTAL 32 11.966,00 81.497 1.629.933 26.652.314 88.841.046 173.051.211 290.256.000

Sumber: Hasil Penilaian Tim KJPP

10.3.2 Kesimpulan Nilai Penggantian Wajar


Berikut dibawah ini tabel perkiraan nilai penggantian wajar :

Tabel 10. 12 perkiraan nilai penggantian wajar


KABUPATEN AGAM PERKIRAAN NILAI FISIK PERKIRAAN NILAI
JUMLAH BIDANG PERKIRAAN NILAI
NO LUAS (m2) BANGUNAN TANAMAN PENGGANTIAN WAJAR
NAGARI JORONG (Persil) TANAH (Rupiah) NON FISIK (Rupiah)
(Rupiah) (Rupiah) (Rupiah)
1 Sungai Landia Ranah 2 240 59.076.000 - 58584000 2.175.000 119.835.000
Baruah 23 2.603 434.545.000 - 78683000 13.944.000 527.172.000
2 Balingka Pahambatan 4 8.014 3.073.706.000 12.969.000 52950000 200.141.000 3.339.766.000
3 Padang Lua Padang Lua 1 9 13.700.000 1.438.000 - 433.000 15.571.000
4 Bukik Batabuah Kubang Duo 2 1.100 1.116.170.000 - 14956000 73.563.000 1.204.689.000
32 11.966 4.697.197.000 14.407.000 205.173.000 290.256.000 5.207.033.000

Sumber: Hasil Penilaian Tim KJPP

93. Kesimpulan Perkiraan Nilai Penggantian Wajar untuk


tanah, bangunan, sarana pelengkap, tanaman, benda
yang berkaitan dengan tanah; dan/atau kerugian lain
yang dapat dihitung untuk Penyusunan Dokumen
Penyiapan Pembebasan Lahan SPAM Regional Agam
Bukittinggi adalah : Rp5.207.033.000,- (lima miliar dua
ratus tujuh juta tiga puluh tiga ribu rupiah) merupakan
penjumlahan perkiraan Nilai Penggantian Wajar dari

101
objek penilaian sesuai dengan Data Kebutuhan Lahan
untuk SPAM Regional Agam & Bukittinggi.
94. Estimasi rincian alokasi dana untuk persiapan mengacu
pada Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2021, namun tahap pelaksanaan, penyerahan
hasil, administrasi dan digitalisasi dokumen telah
tercantum ke dalam Biaya Operasional dan Biaya
Pendukung (BOBP) yang mengacu pada Peraturan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
10/PMK.02/2016, sehingga rincian alokasi dana ini
hanya pada tahap persiapan adapun besaran untuk tahap
persiapan adalah sebesar Rp. 28,000,000,- (Dua Puluh
Delapan Juta Rupiah), berikut adalah rincian alokasi
dana untuk tahap persiapan :

102
Tabel 10. 13 Estimasi Biaya Tahap Persiapan Pengadaan Tanah
Keterang
No Uraian Volume Satuan Jumlah
an
1 Bahan 10,000,000
● Alat Tulis Kantor dan 1 Paket 2,500,0 2,500,000
Penunjang Komputer 00
● Penggandaan Dokumen 1 Paket 2,500,0 2,500,000
00
● Dokumentasi 1 Paket 2,500,0 2,500,000 PERATU
00 RAN
● Bahan dan 1 Paket 2,500,0 2,500,000 MENTERI
Perlengkapan Satgas A 00 ATR BPN
dan B NO. 19
2 Rapat Persiapan dan 18,000,000 TH 2021
Koordinasi
● Konsumsi 1 Paket 3,000,0 3,000,000
00
● Transport Lokal 50 OT 150,000 7,500,000
● Uang Harian 50 OH 150,000 7,500,000
TOTAL 28,000,000
Sumber : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2021
*) Rincian biaya untuk pelaksanaan, penyerahan hasil Pengadaan
Tanah dan biaya pendukung lainnya dibuat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan

95. Estimasi Biaya Operasional Biaya Pendukung (BOBP)


mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 10/PMK.02/2016. Interval Biaya
Operasional dan Biaya Pendukung (BOBP) Mengacu PMK
RI No. 10/PMK.02/2016 disajikan pada tabel berikut :

103
Tabel 10. 14 Interval Biaya Operasional dan Biaya Pendukung
(BOBP) Mengacu PMK RI No. 10/PMK.02/2016
INTERVAL NILAI BOBP
NO
TANAH (Rp)
1 s.d Rp 10 M (4% x Rp 10 M)
2 >10 M s.d 15 M Rp 400.000.000 + (3% x Rp 5 M)
3 >15 M s.d 30 M Rp 550.000.000 + (2% x Rp 15 M)
4 >30 M s.d 50 M Rp 850.000.000 + (1% x Rp 20 M)
5 >50 M s.d 100 M Rp 1.050.000.000 + (0,50% x Rp 50 M)
6 >100 M s.d 250 M Rp 1.300.000.000 + (0,25% x Rp 150 M)
7 >250 M s.d 500 M Rp 1.675.000.000 + (0,2% x Rp 250 M)
Rp 2.175.000.000 + (0,15% x (Nilai Ganti Kerugian
8 >500 M
Tanah – Rp 500 M))
Sumber: PMK RI No. 10/PMK.02/2016

96. Biaya-biaya yang berkaitan dengan biaya operasional dan


biaya pendukung dalam rangka kegiatan pelaksanaan
dan penyerahan hasil, antara lain untuk honorarium,
pengadaan bahan, alat tulis kantor, cetak/ stensil,
fotokopi/ penggandaan, rapat, sidang-sidang yang
berkaitan dengan proses pengadaan tanah, satuan tugas
(satgas), biaya keamanan, penunjang musyawarah,
sosialisasi, dan biaya perjalanan dinas dalam rangka
penyelenggaraan pengadaan tanah bagi pembangunan
untuk kepentingan umum, (tidak termasuk untuk biaya
ganti kerugian dan jasa penilai).
97. Pengadaan tanah untuk rencana pembangunan SPAM
Regional Agam Bukittinggi meliputi 2 (empat) daerah
administrasi yaitu Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam.
Sehingga pelaksanaannya akan ditangani oleh 2 (dua) tim
Panitia Pengadaan Tanah (P2T) yaitu P2T Kota Bukittinggi
dan P2T Kabupaten Agam. Untuk itu perhitungan BOBP
dilakukan terpisah berdasarkan NPW dan P2T yang
terlibat dalam pengadaan tanah, sehingga nilai Biaya

104
Operasional dan Biaya Pendukung (BOBP) untuk
pengadaan tanah rencana pembangunan SPAM Regional
Agam Bukittinggi.
98. Biaya Jasa Penilai untuk rencana pembangunan SPAM
Regional Agam Bukittinggi sebesar Rp. 150.000.000,-
(Seratus Lima Puluh Juta Rupiah).

10.3.3 Nilai Pergantian Wajar


99. Perkiraan Nilai Ganti Kerugian atau Nilai Penggantian
Wajar untuk pengadaan tanah SPAM Regional Agam
Bukittinggi sebesar Rp. 5.967.033.000 (Lima Milyar
Sembilan Ratus Enam Puluh Tujuh Juta Tiga Puluh Tiga
Ribu Rupiah). Berikut adalah rincian hasil perhitungan
untuk perkiraan ganti kerugian tanah atau nilai
penggantian wajar untuk SPAM Regional Agam
Bukittinggi, yang dihitung berdasarkan nilai penggantian
wajar per wilayah administrasi tingkat II.
Tabel 10. 15 Nilai Ganti Kerugian/ Nilai Penggantian Wajar
NILAI GANTI KERUGIAN/
PERSENTAS
NILAI PENGGANTIAN
PROVINSI KOTA E
WAJAR
(%)
(Rp.)
SUMATERA AGAM 5.967.433.000 100.00%
BARAT BUKITTINGGI - -
TOTAL LUAS KEBUTUHAN
TANAH 5.967.433.000 100.00%
Sumber: laporan Tim Apraisal 2022

100. Biaya-biaya lain yang tidak tercantum di dalam Biaya


Operasional dan Biaya Pendukung (BOBP) sebagaimana
yang tertera di Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor 10/PMK.02/2016, adalah diantaranya
biaya pengukuran dan invetarisasi bidang tanah, biaya
pembuatan sertipikat, biaya penanganan keberatan dan

105
proses beracara di pengadilan. Oleh karena itu, biaya-
biaya tersebut perlu dialokasikan di dalam rencana biaya
penyelenggaraan pengadaan tanah ini. Sumber
Pendanaan
101. Sumber pendanaan pembiayaan pembebasan lahan ini
dibebankan kepada APBD Pemerintah Provinsi Sumatera
Barat.

106
BAB 11
GENDER

102. Pengarusutamaan gender berdasarkan instruksi presiden No 9


Tahun 2000 adalah suatu strategi untuk mencapai kesetaraan dan
keadilan gender melalui kebijakan dan program yang
memperhatikan aspirasi, kebutuhan, permasalahan perempuan
dan laki-laki didalam proses perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi atas seluruh kebijakan serta program
diberbagai bidang kehidupan dan sektor.
103. Seluruh kebijakan/program/kegiatan bidang infrastruktur PUPR
wajib memperhatikan perbedaan kebutuhan, hambatan/kesulitan,
aspirasi kelompok laki-laki dan perempuan termasuk lansia,
penyandang disabilitas, anak-anak serta kelompok rentan lainnya.
Hal ini demi terwujudnya kebijakan Pengarusutamaan Gender
(PUG) yang responsive gender untuk mendukung pencapaain visi
kementeriaan PUPR tahun 2025.
104. Tujuan pembangunan yang ramah gender meliputi : (i) masyarakat
yang memerlukan layanan secara adil, aman, terjangkau dan
tercukupi; (ii) proses untuk mendapatkan pelayanan tersebut
dimulai dari penyiapan program, penyiapan perencanaan dan
desain sampai dengan tahapan konstruksi; (iii) proses terciptanya
akses layanan untuk semua kelompok masyarakat yang
memerlukan sosialisasi, pendampingan, dan contoh-contoh
penerapan dari kota-kota lainnya; (iv) masyarakat yang termasuk
kelompok lansia, anak-anak dan perempuan.
105. Sasaran : (i) terintegrasinya persfektif gender dalam budaya internal
kementeriaan PUPR dan penyelenggaraan infrastruktur oleh
seluruh pelaku pembangunan, baik pelaku kepentingan maupun

108
masyarakat; (ii) pemantauan infrastur yang yang memenuhi
kebutuhan-kebutuhan sosial gender.

10.1 Kegiatan Sosialisasi dan Workshop/ FGD


106. Dalam setiap kegiatan sosialisasi dan penyampaian
informasi berkaitan dengan rencana proyek SPAM
Regional Agam – Bukittinggi Provinsi Sumatera Barat,
harus memastikan partisipasi gender dan kerentanan
dalam kegiatan pengadaan tanah. Adapun lagkah-
langkah yang harus diperhatikan sebagai beikut :
1. Baik laki-laki maupun perempuan berpartisipasi
dan akan terus berpartisipasi dalam pertemuan
publik selama implementasi LARP ini;
2. Perempuan akan diberikan kesempatan yang sama
untuk dipekerjakan untuk pekerjaan
terampil/tidak terampil dan menerima upah yang
sama untuk pekerjaan yang sama oleh laki-laki.
3. Rumah tangga yang dikepalai oleh perempuan dan
memiliki tanggungan dianggap sebagai rumah
tangga rentan dan memenuhi syarat untuk
mendapatkan bantuan tambahan seperti rumah
tangga rentan lainnya.
4. Indikator pemantauan terpilah menurut gender
akan dikembangkan untuk memantau manfaat
sosial, peluang ekonomi, mata pencaharian, dan
kegiatan pemukiman kembali serta dalam
pemulihan mata pencaharian dan standar hidup
selama pelaksanaan paska-proyek.

10.2 Analisa Gender Action Plan


107. Rencana Aksi Gender merangkum bagaimana proyek
akan bermanfaat bagi laki-laki dan perempuan dan

109
bagaimana komponen-komponen proyek yang berbeda
akan mengatasi kesenjangan gender dan peluang
peningkatan dalam pelaksanaan rencana. Sehingga
target dapat ditinjau kembali selama pelaksanaan
proyek.
108. Program pembangunan SPAM Regional Agam Bukittinggi
diharapkan bahwa perempuan akan setara dan
bermakna berbagi manfaat dan pengambilan keputusan
proyek. Strategi kunci untuk mempromosikan
kesetaraan gender dalam proyek ini adalah melalui
pengembangan kapasitas dan pengembangan
kelembagaan, memfasilitasi analisis gender tentang isu-
isu dan partisipasi perempuan, dan menangkap dan
melaporkan hasil gender. Strategi-strategi berikut
diusulkan untuk mengatasi kesenjangan gender dalam
program ini:
- Meningkatkan kesadaran gender di semua tingkatan.
Fokusnya adalah pada peningkatan kepekaan
terhadap isu-isu relatif laki-laki dan perempuan dan
isu-isu gender kelembagaan, pemahaman tentang
strategi-strategi sosial yang diusulkan dari Proyek
dan kebijakan gender ADB;
- Membantu mengembangkan strategi untuk
meningkatkan jumlah perempuan yang dipekerjakan
dalam peran teknis dan manajemen untuk
meningkatkan peluang ekonomi perempuan di sektor
pengelolaan air bersih. Pastikan bahwa perempuan
dan laki-laki mendapat manfaat yang adil dari
pembangunan kapasitas terkait proyek;

110
- Mendorong keterlibatan aktif organisasi dan jaringan
perempuan yang anggotanya dapat berkontribusi
pada isu-isu terkait proyek. Dukung partisipasi
perempuan dalam pengambilan keputusan utama
dan struktur implementasi;
- Analisis data menurut jenis kelamin dan gender yang
penting untuk perencanaan dan pemantauan,
termasuk untuk menilai kemajuan Rencana Aksi
Gender (Gender Action Plan/GAP). Membangun dan
mengadopsi sistem guna merekam data untuk
menyusun Rencana Aksi Gender (GAP);
- Menetapkan data dasar yang dipilah berdasarkan
jenis kelamin untuk GAP dan indikator kinerja, jika
diperlukan, dan indikator terkait gender lainnya
untuk pemantauan dan pelaporan rutin selama
periode pelaksanaan proyek;
- Menyiapkan template pemantauan dan pelaporan
tentang implementasi GAP untuk penggabungan
dalam laporan;
- Berkonsultasi secara teratur dengan penerima
manfaat dan pemangku kepentingan perempuan;
- Memantau kemajuan implementasi GAP secara
teratur dengan kunjungan lapangan dan pelaporan
triwulanan tentang kemajuan implementasi GAP,
masalah implementasi utama, pembelajaran dan
hasil kesetaraan gender yang dicapai
- Analisis keefektifan GAP dan dokumentasikan serta
bagikan pelajaran yang didapat, contoh praktik yang
baik, dan studi kasus.

111
BAB 12
MASYARAKAT ADAT

109. Pada proyek SPAM Regional Agam-Bukittinggi kegiatan penyaringan


dan identifikasi pada masyarakat adat yang terkena dampak proyek
sudah dilakukan. Kegiatan sudah dilaksanakan sesuai tahapan-
tahapan. Pada daerah proyek tidak teridentifikasi masyaarkat adat
yang terkena dampak proyek. Secara keseluruhan bisa dikatakan
tanah yang terkena dampak proyek yang dimiliki oleh masyarakat
masih milik komunal dari kaum adatnya. Baik itu yang di daerah
Nagari Sungai Landia yang kepemilikan tanah sebanyak 23 individu
pemilik lahan masih merupakan lahan atau tanah bersama.
Kemudian pada daerah Nagari Balingka yang terdapat sebanyak 8
individu sebagai bagian dari kaumnya, kepemilikan lahan atau
tanahnya masih merupakan tanah kaumnya. Begitu juga halnya
untuk di daerah Nagari Bukit Batabuah dimana warga yang terkena
dampak proyek sebanyak 5 orang kepemilikan tanahnya masih
merupakan tanah kaumnya. Jenis klaim kepemilikan tanah
tergantung pada sejarah masing - masing masyarakat. Sebagian
besar masyarakat memiliki tanah berdasarkan kepemilikan kaum,
tetapi karena mereka sering kekurangan bukti tertulis resmi dalam
bentuk sertifikat kepemilikan tanah, kepemilikan semacam itu
jarang diakui oleh negara. Untuk memperoleh sertifikat kepemilikan
tanah seringkali merupakan proses yang panjang dan mahal;
karena itu kebanyakan orang di daerah pedesaan tidak memiliki
hak tersebut.
110. Jika sertifikat kepemilikan tanah tidak ada, dokumen semi-formal
juga sering digunakan untuk membuktikan kepemilikan di luar
tingkat lokal, dokumen semi formal ini bisa berupa surat
keterangan yang dikeluarkan pihak desa. Dalam kegiatan

112
penyaringan dilakukan guna mamastikan langkah-langkah
selanjutnya dan maemastikan agar : Penduduk Asli yang terkena
dampak proyek menerima manfaat sosial dan ekonomi yang sesuai
dengan. Memastikan bahwa efek buruk pada masyarakat adat
dapat dihindari, diminimalkan, dikurangi dan atau dikompensasi.

113
BAB 13
KELEMBAGAAN

13.1 Penataan Kelembagaan


111. Organisasi Pengelola Air Minum atau Penyelenggaraan SPAM
adalah serangkaian kegiatan dalam melaksanakan
pengembangan dan pengelolaan sarana dan prasarana yang
mengikuti proses dasar manajemen untuk penyediaan Air
Minum kepada masyarakat (Peraturan Pemerintah (PP) No.
122 Tahun 2015).
112. Atas dasar rujukan pada UU 23/2014 tentang Pemerintahan
Daerah yang mengatur pula pembagian urusan pemerintahan
bidang pekerjaan umum dan penataan ruang sub-urusan
lembaga pengelolaan pelayanan air minum diatur bahwa
Pemerintah Provinsi sebagai pengelola SPAM lintas
kabupaten/kota. Oleh karena itu, SPAM Regional Agam-
Bukittinggi diselenggarakan oleh Dinas Bina Marga Cipta
Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Barat pada Unit
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Air Minum Provinsi Sumatera
Barat. Disepakati UPTD Air Minum Provinsi Sumatera Barat
berada dibawah Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata
Ruang (Dinas BMCKTR) karena fungsi-fungsi yang akan
dilaksanakan adalah bidang keciptakaryaan.
113. Instansi Pelaksana. Kementerian PUPR (melalui Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air)adalah badan pelaksana (EA)
membentuk Unit Manajemen Pelaksanaan Proyek Pusat
(CPMU) untuk mengkonsolidasikan kegiatan dan pelaporan
dari badan pelaksana (IA). Badan Pelaksana memilih dan
menilai proyek sesuai dengan kriteria pemilihan proyek dan

114
bertanggung jawab atas pemantauan implementasi secara
keseluruhan, termasuk perlindungan sosial.
114. Badan Pelaksana. DJSDA menugaskan Direktorat Jenderal
Cipta Karya (DJCK) sebagai IA dengan Balai Prasarana
Permukiman Wilayah (BPPW) sebagai unit pelaksana proyek
(PIU) untuk proyek SPAM Regional Agam - Bukittinggi.
Sebagai PIU, BPPW bertanggung jawab atas pelaksanaan
proyek, termasuk pemantauan kepatuhan upaya
perlindungan.
115. Konsultan Perlindungan Sosial. CPMU dibantu oleh spesialis
upaya perlindungan sosial dari PMC dalam pemantauan dan
pelaporan upaya perlindungan secara keseluruhan kepada
ADB. BPPW dibantu oleh tim Project Management and
Supervision Consultant (PMSC), yang juga termasuk ahli
perlindungan sosial. Spesialis upaya perlindungan sosial
dalam tim PMSC akan (i) mendukung BPPW untuk
pelaksanaan dan pemantauan rencana upaya perlindungan
sehari-hari; (ii) mendukung Panitia Pengadaan Tanah dan
Kantor Dinas BMCKTR dalam pelaksanaan proses pengadaan
tanah, yang akan mencakup, memfasilitasi, konsultasi dan
pengungkapan informasi kepada masyarakat dan WTP yang
terkena dampak; dan (iii) mendukung berfungsinya
mekanisme penanganan keluhan. Perlindungan sosial
membantu dalam LARP ini.
116. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas BMCKTR
bertanggung jawab mengalokasikan anggaran pengadaan
tanah. Tim Pengadaan Tanah Kantor Dinas BMCKTR. Kantor
Dinas BMCKTR akan membentuk Panitia Pengadaan Tanah
untuk melakukan proses pengadaan tanah, termasuk
pembaruan kepemilikan tanah. Panitia Pengadaan Tanah

115
akan terdiri dari anggota dari divisi terkait di kantor Dinas
BMCKTR, perwakilan dari Kantor Pertanahan Kabupaten,
dan perwakilan dari masing-masing pemerintah kecamatan
dan desa. Desa akan mengambil peran penting dalam
menyelenggarakan kegiatan konsultasi masyarakat, IOL dan
SESAH serta PKM.
117. Penyedia jasa konstruksi Proyek akan bertanggung jawab
atas penanganan dampak selama konstruksi termasuk
kompensasi untuk setiap aset yang rusak atau hilang yang
diatur dalam AMDAL. Kewajiban ini akan ditekankan dalam
kontrak. Penyedia jasa konstruksi akan menerima
pengarahan tentang upaya perlindungan sosial atau
berpartisipasi dalam pelatihan peningkatan kapasitas upaya
perlindungan sosial.
118. Dalam rangka mewujudkan implementasi dokumen
perencanaan upaya perlindungan sosial, Pakar Upaya
Perlindungan Sosial di bawah PMSC akan membantu CPMU
dalam pelaksanaannya, dan memberikan pelatihan
peningkatan kapasitas tentang tugas/kegiatan terkait upaya
perlindungan sosial. Pelatihan peningkatan kapasitas akan
dilakukan kepada staf Dinas BMCKTR yang akan menyusun
dan melaksanakan rencana upaya perlindungan sosial,
penyedia jasa konstruksi serta staf pemerintah daerah terkait
dalam mengelola upaya perlindungan sosial. Topik khusus
yang direkomendasikan untuk pelatihan ini adalah:
1. Memperkuat pengetahuan dan kesadaran para pemangku
kepentingan tentang ketentuan-ketentuan dalam LARP
termasuk SPS ADB 2009 tentang pemukiman kembali
secara tidak sukarela

116
2. Konsultasi dan penanganan keluhan yang bermakna yang
harus memperhatikan perempuan dan kelompok rentan
lainnya
3. Orientasi dan finalisasi rencana rinci untuk pemulihan
mata pencaharian, rencana pencairan kompensasi dan
dokumentasi yang diperlukan, dan dokumentasi yang
diperlukan untuk penanganan keluhan.
4. Mengelola dampak selama konstruksi
5. Pemantauan rencana pembangunan pemukiman kembali
dan pelaporan kepatuhan dan pencapaian tujuan
perlindungan sosial (agar WTP tidak menjadi lebih buruk).

117
BAB 14
JADWAL PELAKSANAAN

119. Berikut adalah jadwal pelaksanaan :


Tabel 14. 1 Jadwal Pelaksanaan

No Step Time Line


A Tahap Perencanan
1 Koordinasi Internal Desember 2021
2 Screening Minggu 1, Januari
2022
3 Identifikasi WTP Minggu 1-2, Januari
2022
4 Konsultasi ke Pemda Minggu 3, Januari
2022
5 Penetapan lokasi (Penlok) SK Gubernur 2023 -2024
B Tahap Pelaksanaan
6 PCM 1 (Sosialisasi Rencana Kegiatan) Minggu 2, Bulan
Maret 2022
7 Survei Inventaris Kerugian (IOL) Minggu 2, Bulan
Maret 2022
8 Survey Sosial Ekonomi (SES) Minggu 2, Bulan
Maret 2022
9 PCM II (Penyampaian hasil survei) Minggu 3, maret 2022
10 Analisa Data hasil IOL dan SES Minggu 3-4, Maret
2022
11 Penetapan Penilaian tim penilai 26-29 September
2022
12 Public Information Brochure 6 Desember 2022
13 Penetapan nilai kompensasi WTP 2023
14 PCM III (Penyampaian nilai kompensasi) 6 Desember 2022
15 Finalisasi Penyusunan dokumen LARP April 2023
16 Rapat Pleno dan Fnalisasi Dokumen 2023 -2024
17 Submit LARP ke PMC dan PIU untuk 2023 -2024
mendapatkan NOL

120. Jadwal pelaksanaan Pembangunan SPAM Regional Agam


Bukittinggi adalah sebagai berikut:

118
a. Konstruksi Intake dan jaringan transmisi (8 bulan). Asumsi
untuk pelaksanaan konstruksi Intake dan jaringan transmisi
dimulai pada Januari 2023 dan berakhir pada Agustus 2024.
b. Konstruksi Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang berada di
Jorong Pahambatan Nagari Balingka Kecamatan IV Koto
Kabupaten Agam dan Jaringan Distribusi Utama (JDU) serta
Off-take dengan asumsi masa pekerjaan 12 bulan dan paralel
dengan pekerjaan intake dan jaringan transmisi.
c. Konstruksi jaringan sekunder – SR (bertahap sesuai
kemampuan daerah). Untuk pelaksanaan konstruksi jaringan
sekunder – SR akan dilakukan bertahap selama 7 tahun untuk
menyesuaikan dengan kemampuan pembiayaan Pemerintah
Kabupaten/Kota terkait.
d. Operasional IPA yang berada di Bungin Kecamatan IV Koto
sudah siap beroperasi pada Mei 2024
e. Operasional JDU dan Off-take. JDU dan off-take akan siap
beroperasi pada Mei 2024
f. Operasional jaringan sekunder – SR : Jaringan sekunder – SR
sudah siap beroperasi pada Juni 2024. Jadwal pelaksanaan
proyek SPAM Regional Agam-Bukittinggi dapat dilihat pada
gambar berikut ini :

119
Tabel 14. 2 Jadwal Pelaksanaan Proyek SPAM Regional Kab. Agam – Kota Bukittinggi

Sumber : Dokumen FS Pembangunan SPAM regional Kab. Agam – Kota Bukittinggi , 2022

120
Sumber : Laporan DED, 2023

121
BAB 15
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

15.1 Internal Monitoring


121. Dinas BMCKTR Provinsi Sumatera Barat bekerjasama pihak
ketiga (konsultan) bertanggung jawab atas pemantauan
internal dan kepatuhan terhadap pelaksanaan LARP.
Pemantauan dan pengawasan internal akan fokus pada aspek
dan indikator berikut:

● Penyerahan hak (pembayaran kompensasi termasuk hak


yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dan kategori
kerugian yang ditentukan dalam matriks hak;
pembayaran tepat waktu untuk biaya transportasi yang
disepakati, dan bantuan pemukiman kembali).
● Konsultasi publik dan kesadaran tentang kebijakan
kompensasi. Konsultasi diadakan sesuai jadwal termasuk
pertemuan umum, diskusi kelompok terfokus, dll;
Pengetahuan tentang hak-hak warga terdampak;
pengungkapan informasi.
● Kepatuhan terhadap prosedur pengaduan dan masalah
yang belum terselesaikan.
● Pemantauan manfaat (perubahan pola kerja, produksi,
penggunaan sumber daya, pendapatan dan pengeluaran,
biaya hidup). Setiap potensi masalah dalam memulihkan
standar hidup akan dilaporkan. Indikator pemantauan
potensial lainnya dapat digunakan seperti yang dijelaskan
dalam Kerangka Kerja Pemukiman Kembali (RF).

121
122. Pemantauan internal akan dilakukan oleh CPMU dengan
dibantu oleh spesialis perlindungan sosial di bawah PMC
selama proses pengadaan tanah dan pemukiman kembali.
Spesialis perlindungan sosial di bawah PMSC akan
melakukan pemantauan harian atas penerapan LARP dan
data pendukung yang diperlukan untuk pemantauan ke PMC.
Laporan pemantauan setengah tahunan akan disiapkan
selama pelaksanaan proyek untuk melaporkan kemajuan
semua kegiatan dalam LARP, termasuk pelaksanaan program
pemulihan mata pencaharian. Instansi yang akan bertugas
menyusun laporan pemantauan adalah Dinas BMACKTR
Provinsi Sumatera Barat.

15.2 Eksternal Monitoring


123. CPMU akan mempekerjakan organisasi independen untuk
melakukan pemantauan eksternal terhadap pelaksanaan
LARP dan evaluasi pasca pelaksanaan. Lembaga Pemantau
Eksternal (EMA) akan melakukan pemantauan berkala dan
menyerahkan laporan pemantauan semesteran kepada
DGWR dan ADB. EMA juga akan melakukan studi evaluasi
pelaksanaan, 6 bulan setelah pembebasan lahan, kompensasi
warga yang terkena dampak sepenuhnya diselesaikan oleh
proyek. Laporan pemantauan akan disampaikan kepada para
warga terdampak dan dimuat di situs web ADB.
124. Indikator pemantauan potensial dari mana indikator spesifik
dapat dikembangkan dan disempurnakan sebagaimana
berlaku untuk dokumen perencanaan upaya perlindungan
sosial yang relevan, sebagaimana didefinisikan dalam Tabel
berikut.

122
Tabel 15. 1 Parameter dan Indikator Pemantauan Internal yang
Direkomendasikan
Parameter
Indikator yang disarankan
Pemantauan
• Konsultasi diadakan sesuai jadwal termasuk pertemuan,
kelompok, dan kegiatan masyarakat.
Konsultasi • Pengetahuan tentang hak-hak AP (perempuan, laki-laki, dan
dan kelompok rentan lainnya).
Pengaduan • Penggunaan mekanisme penanganan pengaduan oleh AP
(perempuan, laki-laki, dan kelompok rentan lainnya).
• Informasi tentang penyelesaian pengaduan.
• Informasi pelaksanaan tahap persiapan sosial.
• Pertemuan umum (untuk perempuan, laki-laki, dan kelompok
rentan lainnya).
• Beberapa pertemuan eksklusif dengan kelompok rentan.
Komunikasi
• Beberapa pertemuan antara tuan rumah dan AP.
dan
• Tingkat partisipasi dalam pertemuan (perempuan, laki-laki,
Partisipasi
dan kelompok rentan lainnya).
• Tingkat dan kecukupan informasi yang dikomunikasikan.
• Keterbukaan informasi.
• Terjemahan informasi yang diungkapkan dalam bahasa lokal.
• Hak yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dan kategori
kerugian yang ditentukan dalam matriks hak.
• Jadwalkan pencairan.
• Identifikasi AP yang kehilangan lahan sementara, mis. melalui
pembuangan tanah, lubang pinjaman, kamp penyedia jasa
konstruksi, telah dimasukkan.
Pengalihan
• Pencairan tepat waktu dari biaya transportasi yang disepakati,
Hak
dukungan substitusi pendapatan, dan tunjangan pemukiman
kembali, sesuai jadwal.
• Kualitas kavling baru dan penerbitan sertifikat tanah.
• Pemulihan infrastruktur dan layanan sosial.
• Kemajuan dalam pelaksanaan kegiatan pemulihan
pendapatan dan mata pencaharian sebagaimana diatur dalam
rencana pemulihan pendapatan.
Anggaran dan • Staf perlindungan sosial ditunjuk dan dimobilisasi sesuai
Kerangka jadwal untuk pekerjaan lapangan dan kantor.
Waktu • Kegiatan peningkatan kapasitas dan pelatihan selesai sesuai
jadwal.

123
Parameter
Indikator yang disarankan
Pemantauan
• Mencapai kegiatan pelaksanaan pemukiman kembali terhadap
rencana pelaksanaan yang telah disepakati.
• Alokasi dana untuk lembaga pemukiman kembali untuk
pemukiman kembali tepat waktu.
• Penerimaan dana yang dijadwalkan oleh kantor pemukiman
kembali.
• Pencairan dana sesuai dengan LARP/DDR
• Tahap persiapan sosial sesuai jadwal.
• Pembebasan lahan dan pendudukan tepat waktu untuk
implementasi.

15.3 Mekanisme dan Tolak Ukur


125. Kegiatan pemantauan akan dilakukan secara bertahap mulai
dari tahapan perencanaan sampai kepada pelaksanaan.
Tujuan Pemantaun dan Pelaporan yakni untuk memastikan
pelaksanaan sudah mengacu kepada prinsip atau aturan
secara nasional dan lokal serta sudah meminimalkan antara
resiko dan dampak yang ditimbulkan dari proyek. Selain itu
untuk menentukan efektivitas pengaturan kelembagaan,
mengidentifikasi masalah dan tindakan perbaikan jika ada,
dan mengidentifikasi metode untuk merespons segera dalam
menyelesaikan atau mengurangi masalah.
126. Pemantauan dan pelaporan juga akan mencatat kemajuan
dalam pembayaran kompensasi, serta akan menjadi bagian
dari keseluruhan sistem pemantauan dan pelaporan proyek
yang diuraikan dalam Manual Implementasi Proyek SPAM
Regional Agam - Bukittinggi Provinsi Sumatera Barat. Proses
berikut ini akan diterapkan untuk pemantauan dan
pelaporan LARP ini :
- Jumlah pihak yang berhak berdasarkan kategori dampak

124
per komponen, kemajuan pelaksanaan pengadaan tanah
termasuk status pembayaran kompensasi, program
pemulihan pendapatan dan status pemberian hak
lainnya. Jumlah dana yang dialokasikan untuk operasi,
kerangka waktu, kompensasi dan hak lainnya.
- Tingkat kepuasan Warga yang terkena dampak terhadap
program pemulihan mata pencaharian, khususnya WTP
yang rentan dan parah.
127. Konsultasi melalui berbagai pertemuan dan termasuk
konsultasi yang diselenggarakan untuk kegiatan LARP,
pengetahuan tentang LARP dan hak oleh WTP, informasi dan
penggunaan mekanisme penanganan keluhan, dan masalah
yang belum diselesaikan yang memerlukan tindakan dari
manajemen.

15.4 Mekanisme Pelaporan


128. Dalam kegiatan Monitoring ini akan terlibat Direktorat
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Direktorat
Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan yang diwakili oleh PIU yang dibantu konsultan
supervisi berperan sebagai pengawas internal proyek.
Sedangkan di tingkat PIU Provinsi Sumatera Barat
diserahkan kepada Gubernur Provinsi Sumatera Barat
bersama dengan Bupati Agam dan Walikota Bukittinggi.

125
LAMPIRAN

127
LAMPIRAN 1 – SCRENING

Tanggal: 15/12/2021

A. Data Proyek

Negara/No : Indonesia/Accelerating
Proyek/Judul Infrastukture Delivery Through
Proyt Better Engineering Service
Project (ESP) Consulting Service
Development of Regional Water
Supply System in West Sumatera
Province, LOAN 3455 - INO

Lokasi Proyek : Kabupaten Agam.

Tahapan Proses : LARP

Modality :

[ √ ] Project Loan [ ] Program Loan [ ] Financial


Intermediary [ ] General Corporate Finance

[ ] Sector Loan [ ] MFF [ ] Emergency


Assistance [ ] Grant

[ ] Other financing modalities:

B. Check list kategorisasi dilengkapi oleh:

Dipersiapkan oleh: Direview oleh:

128
Nama :Andy Armansyah Nama : Ibu Surya Armi

Jabatan : Koordinator Tim Jabatan : PIU Sumatera Barat


Safeguard / LARP
Email/phone : 0813 10 25 5871
Email/phone : 0812 1071 9341

Kemungkinan
Efek Pemukiman Not
Yes No Catatan
Kembali Tidak Known
Secara Sukarela

A. Akuisisi Tanah Secara Paksa

1. Apakah akan √ Pembanguna SPAM Regional Agam –


ada Bukittinggi membutuhkan tanah
pembebasan milik masyarakat yang berada di
lahan? Nagari Sungai Landia dan Nagari
Balingka Kecamatan IV Koto, Nagari
Bangkaweh Kec. Sungai Pua, Nagari
Bukik Batabuah Kecamatan
Canduang Kabupaten Agam. Luas
total lahan milik yang dibutuhkan
sekitar 11.607 m2. Terdiri dari 2
bidang di nagari Sungai Landia, 1
bidang di Nagari Balingka dan 1
bidang di Nagari Bukik Batabuah, 1
bidang di Nagari Bangkaweh.

2. Apakah lokasi √ Lokasi proyek sudah diketahui dan


pengadaan perlu dikaji lebih mendalam terkait
tanah status kepemilikan lahan. Untuk
diketahui? lokasi in take berdekatan/berada
dikawasan lindung sedangkan lokasi
lainnya ada di lahan milik masyarakat
dan bahu jalan milik pemerintah
untuk jalur pipa distribusi

129
Kemungkinan
Efek Pemukiman Not
Yes No Catatan
Kembali Tidak Known
Secara Sukarela

3. Apakah √ Ya diketahui. Detil kepemilikan lahan


status di tabel terlampir.
kepemilikan
dan
penggunaan
lahan saat ini
yang akan
dibebaskan
diketahui?

4. Akankah √ Kemudahan Righ Of Way akan diteliti


kemudahan lebih lanjut oleh Tim LARP dimana
digunakan saat ini masih terdapat dua opsi jalur
dalam Right pipa mulai dari intake hingga ke
of Way (ROW) reservoir.
yang ada?

5. Apakah akan √ Tidak ada tempat tinggal dan tanah


ada tempat tinggal pada keseluruhan
kehilangan lahan yang telah diidentifikasi.
tempat tinggal
dan tanah
tempat tinggal
karena
pembebasan
tanah?

6. Apakah akan √ Pada lahan yang terdampak terdapat


ada aset yang hilang adalah tanah dan
kehilangan tanaman/pohon yang hilang
aset
pertanian dan
aset produktif
lainnya
karena
pembebasan
lahan?

7. Apakah akan √ Lahan Pertanian, lahan kosong


ada kerugian

130
Kemungkinan
Efek Pemukiman Not
Yes No Catatan
Kembali Tidak Known
Secara Sukarela

tanaman,
pohon, dan
aset tetap
karena
pembebasan
lahan?

8. Apakah akan √ Pada keseluruhan lahan yang


ada kerugian terdampak tidak ada kegiatan
bisnis atau usaha/bisnis.
perusahaan
karena
pembebasan
lahan?

9. Apakah akan Lahan yang akan dibebaskan untuk


ada pembangunan, dan potensi di lahan
kehilangan √ pertanian yang dilewati untuk jalur
sumber pipa transmisi
pendapatan
dan mata
pencaharian
karena
pembebasan
lahan?

B. Involuntary restrictions on land use or on access to legally designated parks


and protected areas

10. Apakah orang √ Masyarakat umum dan khusunya


akan masyarakat yang lahannya terdampak
kehilangan di dalam wilayah proyek akan tetap
akses ke mendapat informasi lengkap tentang
sumber daya proyek melalui cara artikel, surat
alam, fasilitas kabar, dan lokakarya konsultasi
dan layanan publik. akan diberikan versi
komunal? ringkasan LARP. Ringkasan LARP
juga harus tersedia di kantor Wali
Nagari, Kecamatan dan Kabupaten.

131
Kemungkinan
Efek Pemukiman Not
Yes No Catatan
Kembali Tidak Known
Secara Sukarela

11. Jika √ Tidak terdapat orang yang dianggap


penggunaan rentan karena tidak ada penghidupan
lahan diubah, yang hilang dari tanah.
apakah akan
berdampak
buruk pada
kegiatan sosial
dan ekonomi?

12. Akankah √ -
akses ke tanah
dan sumber daya
yang dimiliki
secara komunal
atau oleh negara
dibatasi?

C. Informasi tentang Pengungsi:

Adakah perkiraan tentang kemungkinan jumlah orang yang akan dipindahkan


karena Proyek?

[ √] No [ ] Yes

Jika ya, kira-kira berapa?

Apakah ada di antara mereka yang miskin, perempuan kepala keluarga, atau
rentan terhadap risiko kemiskinan?

[√ ] No [ ] Yes

Apakah ada pengungsi dari Komunitas Adat?

[ √] No [ ] Yes

132
LAMPIRAN 2 – SPS ADB
Peraturan
Indonesia; UU
Kebijakan Kebijakan
Prinsip No 11/2020, Gap
ADB Proyek
dan PP No
19/2021

Tingkat Kompensasi Tingkat Undang- Prinsip biaya


kompensa akan diberikan kompensasi undang tidak penggantian
si dan berdasarkan akan dihitung membahas penuh akan
dasar penilaian dengan biaya masalah diterapkan.
perhitunga penilai penggantian apakah Pajak capital
n: independen penuh yang depresiasi gain dan biaya
untuk akan akan pengalihan
sebidang tanah didasarkan diterapkan kepemilikan,
yang meliputi i) pada; i) nilai saat termasuk biaya
tanah; ii) di pasar wajar; ii) menghitung sertifikat tanah
atas tanah dan biaya kompensasi baru, tidak
ruang bawah transaksi; untuk struktur akan dipotong
tanah; iii) bunga yang yang terkena dari kompensasi
bangunan; iv) masih harus dampak. bagi mereka
tanaman; v) dibayar, iv) Sementara itu, yang kehilangan
benda-benda biaya restorasi standar tanah.
yang dan transisi; penilaian yang
berhubungan dan v) ditetapkan
dengan tanah pembayaran oleh Asosiasi
dan/atau; vi) lain yang Penilai
kerugian lain berlaku. Independen
yang dapat (MAPPI)
dinilai seperti menunjukkan
kehilangan bahwa
bisnis, penyusutan
pekerjaan, kondisi fisik
perubahan bangunan
profesi, dan yang terkena
biaya pindah. dampak
diterapkan
untuk
memenuhi
rasa keadilan.
Namun untuk
bangunan
yang terkena
dampak,
133
Peraturan
Indonesia; UU
Kebijakan Kebijakan
Prinsip No 11/2020, Gap
ADB Proyek
dan PP No
19/2021

MAPPI
menerapkan
solatium
(kompensasi
emosional)
sebesar 10% -
30% dari total
santunan
kerugian fisik.

Penyusuta Namun untuk Tidak ada Insentif pajak Kompensasi


n struktur bangunan yang pemotongan diberikan dengan biaya
yang terkena pajak dan kepada: a) penggantian
terkena dampak, biaya orang-orang penuh untuk
dampak MAPPI administrasi yang struktur yang
menerapkan untuk tanah mendukung terkena dampak
solatium yang terkena proyek; b) akan
(kompensasi dampak, serta tidak ditentukan
emosional) depresiasi nilai menyampaika berdasarkan
sebesar 10% - bangunan n pengaduan biaya
30% dari total yang terkena mengenai penggantian
santunan dampak akan penetapan gedung baru
kerugian fisik. diterapkan. lokasi proyek sesuai dengan
dan/atau ganti kondisi fisik
rugi. (Kompensasi
akan
didasarkan
pada i) nilai
pasar; ii) biaya
transaksi; iii)
bunga yang
masih harus
dibayar; iv)
biaya transisi
dan perbaikan;
v) pembayaran
lain yang
berlaku).

134
Peraturan
Indonesia; UU
Kebijakan Kebijakan
Prinsip No 11/2020, Gap
ADB Proyek
dan PP No
19/2021

Pengurangan
penyusutan
struktur kondisi
fisik akan
ditutupi melalui
pemberian
kompensasi
emosional
(solatium).
Barang-barang
yang dibongkar
menjadi milik
negara.

Bantuan Pemukiman Jika ada UU Tunjangan


relokasi: kembali relokasi, No.11/2020 transisi dan
Tunjangan merupakan berikan dan PP pindah akan
transisi. salah satu opsi bantuan No.19/2021 diberikan untuk
kompensasi kepada orang- tidak relokasi AH dan
yang akan orang yang menyebutkan akan
diberikan oleh dipindahkan bantuan ditanggung oleh
instansi yang secara fisik transisi bagi solatium.
membutuhkan atau ekonomi warga yang
tanah melalui termasuk i) direlokasi
Panitia hak secara fisik.
Pelaksana kepemilikan Namun, UU
Pengadaan atas tanah dan no. 9/2009
Tanah. perumahan tentang
Pelaksanaan dengan akses Ketransmigrasi
pemukiman yang sama an dan
kembali akan terhadap Keputusan
dilaksanakan kesempatan Menteri
selambat- kerja dan Transmigrasi
lambatnya 1 produksi; ii) Nomor 17
(satu) tahun membantu Tahun 1997
sejak mengintegrasik mengatur
dibentuknya an dan berbagi tentang
formulir ganti manfaat pelayanan

135
Peraturan
Indonesia; UU
Kebijakan Kebijakan
Prinsip No 11/2020, Gap
ADB Proyek
dan PP No
19/2021

rugi oleh dengan tuan transmigrasi


Panitia rumah, iii) termasuk
Pelaksana memulihkan bantuan
Pengadaan fasilitas sosial; pangan selama
Tanah. Lokasi iv) masa transisi.
pemukiman memberikan Standar
kembali harus dukungan penilaian
berdasarkan perpindahan Indonesia
musyawarah dan transisi memberikan
dengan pihak seperti solusi bagi
yang berhak. persiapan pemilik
Biaya pindah lahan, gedung/gedun
termasuk pelatihan, g termasuk AH
dalam unsur akses ke yang secara
kompensasi. kredit, fisik direlokasi
infrastruktur
sipil dan
layanan
masyarakat
jika
diperlukan.

Risiko Pihak yang Perhatian UU Program


Tinggi Berhak adalah khusus harus No.11/2020 rehabilitasi
Pemiskina pihak dengan diberikan pada dan PP mata
n siapa objek kebutuhan No.19/2021 pencaharian /
tanah yang miskin AP dan tidak pendapatan
diperoleh AH rentan menjelaskan akan diberikan
dikuasai atau yang secara khusus kepada populasi
dimiliki. Pihak- menghadapi AP buruk dan yang terkena
pihak yang risiko AH rentan dan dampak parah
berhak dengan marginalisasi AH berat. dan rentan.
risiko dan Program untuk
pemiskinan pemiskinan kelompok
tinggi tidak lebih lanjut. rentan mengacu
tercakup pada UU no.
dalam UU 11/2009 dan
Pengadaan peraturan

136
Peraturan
Indonesia; UU
Kebijakan Kebijakan
Prinsip No 11/2020, Gap
ADB Proyek
dan PP No
19/2021

Tanah yang pelaksanaannya


baru. Namun, . Dalam UU ini,
UU no. pemerintah
11/2009 daerah
tentang bertanggung
Kesejahteraan jawab untuk
Sosial dan mengatasi
peraturan masalah
pelaksanaanny tersebut.
a menjadi Program-
Keputusan program yang
Menteri akan
Kesejahteraan dilaksanakan
Sosial No. termasuk dalam
39/2012 Rencana Aksi
sosial bagi
masyarakat/Ke
pala Keluarga
yang terkena
dampak.

Meliputi atau Orang / Kepala


mengidentifika Keluarga dan
si masyarakat kelompok
yang rentan lainnya
rentan/berdam yang terkena
pak parah dampak parah
sedini mungkin akan
dapat diidentifikasi
dimasukkan dalam
dalam AMDAL perencanaan
Analisis pengadaan
Mengenai tanah /
Dampak Sosial pemukiman
sebagaimana kembali.
dimaksud Bantuan
dalam UU peningkatan
Lingkungan mata

137
Peraturan
Indonesia; UU
Kebijakan Kebijakan
Prinsip No 11/2020, Gap
ADB Proyek
dan PP No
19/2021

Hidup No. pencaharian


32/2009; akan diberikan
Peraturan kepada mereka
Pemerintah melalui: i)
Republik program sosial
Indonesia yang
Nomor 27 dilaksanakan
Tahun 2012 oleh pemerintah
tentang Izin daerah; ii)
Lingkungan, program
Peraturan pengembangan
Menteri masyarakat di
Lingkungan bawah
Hidup Nomor komponen
17 Tahun 2012 proyek. Direktur
tentang Jenderal
Pedoman Pembangunan
Keterlibatan Daerah akan
Masyarakat memfasilitasi
Dalam Proses koordinasi
Analisis pelaksanaan
Mengenai program di
Dampak tingkat daerah.
Lingkungan
dan Izin
Lingkungan,
Keputusan
Kepala
BAPEDAL
Nomor 299
Tahun 1996
tentang Teknis
Pedoman
Kajian Aspek
Sosial dalam
Penyusunan
Analisis
Mengenai

138
Peraturan
Indonesia; UU
Kebijakan Kebijakan
Prinsip No 11/2020, Gap
ADB Proyek
dan PP No
19/2021

Dampak
Lingkungan.

Pemantau Pemantauan ADB UU SPAM Regional


an dan evaluasi memerlukan No.11/2020 Agam Bukittingi
Pelaksana kinerja pemantauan dan PP dikategorikan
an Proyek Pengadaan pelaksanaan No.19/2021 sebagai Kategori
Tanah Untuk LARP oleh tidak B untuk
Kepentingan badan menyebutkan pemukiman
Umum pelaksana pemantauan kembali tidak
dilakukan oleh untuk proyek- dampak secara sukarela
Pemerintah. proyek pemukiman karena kurang
Kategori B kembali bagi dari 200 orang
pemukiman pihak yang akan terkena
kembali, dan berhak dan dampak yang
oleh organisasi pemantauan parah. Oleh
eksternal eksternal oleh karena itu,
independen pihak pemantauan
untuk proyek- independen eksternal
proyek eksternal. terhadap
Kategori A pelaksanaan
pemukiman pemukiman
kembali kembali tidak
diperlukan.

Badan
Pertanahan
Nasional
melakukan
pemantauan
dan evaluasi
penguasaan,
pemilikan,
penggunaan
dan
pemanfaatan
hasil
pengadaan
tanah untuk
139
Peraturan
Indonesia; UU
Kebijakan Kebijakan
Prinsip No 11/2020, Gap
ADB Proyek
dan PP No
19/2021

pembangunan
bagi
kepentingan
umum.

140
LAMPIRAN 3 – CUT OFF DATE

141
142
LAMPIRAN 4 – CITRA SATELIT ANTARA DED YG SUDAH DI
OVERLAY DGN WTP (39 WTP)

Lokasi Nagari Sungai Landia dan Nagari Balingka, Kecamatan IV


Koto

Lokasi
Objek

Lokasi Nagari Padang Lua, Kec. Banuhampu

143
Lokasi
Objek

Lokasi
Objek

Lokasi Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang

Gambar udara lokasi penilaian


(Sumber: PT Prismaita/Tim Safeguard/Larap)

144
LAMPIRAN 5 – STATUS KAWASAN LINDUNG SUNGAI LANDIA

145
146
147
LAMPIRAN 6 SURAT KLHK TENTANG PIPPIB

148
149
150
LAMPIRAN 7 SURAT KESESUAIAN PEMANFAATAN
RUANG WATER INTAKE SUNGAI LANDIA

151
152
LAMPIRAN 8 SURAT KESESUAIAN PEMANFAATAN
RUANG OFF TAKE MANDIANGIN

153
LAMPIRAN 9 TABEL REKAP IOL DAN SESAH
Tabel 1. Ringkasan Profil Pemilik Lahan Dalam Lokasi IPA Bungin
Balingka, IPA Pendukung Sungai Landia dan Offtake Canduang

Jumla
h
Nama
No Jenis Pekerjaa Pendapatan/ anggot Rent
Pemilik Usia
. Kelamin n Bulan a an
Lahan
keluar
ga
Tukang
Ujang/ Renta
1. Laki-laki 60 banguna 900.000 4
M.Rizal n
n

2. Erni Perempu 57 Penjahit 2


5.000.000 Tidak
an

3. Afrizal Laki-laki 59 Pedagang 10.000.000 9 Tidak

4. Gusmawati Perempu 59 Pedagang 3


1.700.000 Tidak
/ Yanti an

5. Suryani Perempu 50 Pedagang 1 Tidak


1.200.000
an

6. Sukmaneti Perempu 47 Petani 6 Tidak


1.500.000
an

7. Zulmiati/ Perempu 70 Ibu 5 Tidak


Yulisdar an rumah 2.600.000
tangga

154
Tabel 2. Ringkasan Profil Pemilik Lahan Dalam Lokasi Lahan
Kritis/HDD Jorong Baruah Sungai Landia, Jorong Pahambatan
Balingka

Jumla
h
Nama
No Jenis Pekerjaa Pendapatan/ anggot Rent
Pemilik Usia
. Kelamin n Bulan a an
Lahan
keluar
ga
1. Marjulis Laki-laki 56 Petani 3.000.000 2 Tidak
2. Sanidal Perempu 51 Petani 3 Tidak
2.500.000
an
3. Dt. Malano Laki-laki 62 Petani 3.000.000 3 Tidak
4. Cahya Perempu 45 Petani 4 Tidak
3.500.000
an
5. Eri Laki-laki 61 Petani 3.000.000 2 Tidak
6. Mis Syahrial Perempu 48 Ibu Rmh 3 Tidak
3.500.000
an Tangga
7. Iswahyuni Perempu 50 Petani 3 Tidak
3.000.000
an
8. Warnima Perempu 51 Ibu rmh 4 Tidak
3.000.000
an tangga
9. Novial Laki-laki 48 Petani 4.000.000 3 Tidak
10. Darliana Perempu 60 Ibu rmh 2 Tidak
3.000.000
an tangga
11. Mulyanis Perempu 49 Petani 3 Tidak
3.500.000
an
12. Sukra Laki-laki 53 Pedagang 5 Tidak
4.000.000
Maulana
13. Zuriati Perempu 65 Petani 3 Tidak
2.500.000
an
14. Saloma Perempu 62 Ibu rmh 4 Tidak
3.000.000
an tangga
15. Ritna Wilis Perempu 60 Petani 3 Tidak
3.000.000
an
16. Muslim(Kud Laki-Laki 66 Petani 3 Tidak
1.000.000
un)
17. Isundri Perempu 61 Petani 6 Tidak
2.100.000
Yanti an

155
Jumla
h
Nama
No Jenis Pekerjaa Pendapatan/ anggot Rent
Pemilik Usia
. Kelamin n Bulan a an
Lahan
keluar
ga
18. Rijan Laki-laki 45 Pedagang 2.000.000 1 Tidak
19. Animar Perempu 66 Petani 1 Renta
800.000
an n
20. Nur Hayati Perempu 46 Petani 4 Tidak
2.000.000
an
21. Sutan Nagri Laki-laki 55 Pedagang 4.000.000 4 Tidak
22. Delfitrina/ Perempu 46 Pedagang 3 Tidak
3.000.000
Detno an
23. Dt. Sati Laki-laki 67 Pedagang 3.500.000 4 Tidak

Tabel 3. Ringkasan Profil Pemilik Lahan di Jalur Pipa Transmisi dan


JDU
Jumla
h
Nama
No Jenis Pekerjaa Pendapatan/ anggot Rent
Pemilik Usia
. Kelamin n Bulan a an
Lahan
keluar
ga
1. Suarni Perempu 43 Guru 5 Tidak
4.000.000
an
2. Eni Perempu 47 Pedagang 4 Tidak
4.000.000
an
3. Darnis Perempu 68 Ibu rmh 4 Tidak
3.500.000
an tangga
4. Musholla Laki-laki 69 Marbot 2
Almuhsinin 2.000.000 Tidak
/ Ajo
5. Dt. Laki-laki 49 Pedagang 4 Tidak
4.500.000
Mangiang
6. Erita Perempu 63 Pedagang 3 Tidak
4.000.000
an
7. Zarwati Perempu 60 Ibu rmh 4 Tidak
4.000.000
an tangga

156
8. Desi Perempu 51 Guru 3 Tidak
4.000.000
an
9. Mardizen Laki-laki 55 Petani 3.500.000 3 Tidak

Tabel 4. Ringkasan Dampak Untuk IPA, Offtake, Jalur Transmisi,


JDU
Komponen Unit Jumlah

Orang Terdampak Orang 135

Keluarga terdampak HH 39

Lahan Pertanian M2 6744,1

Pohon Pohon 143

Agricultural Crops M2 -

rentan Orang 5

Bangunan (pondasi) Unit -

Bangunan (Aset M2 -
desa/Jalan Rabat
Keluarga miskin Keluarga 2

Kepala keluarga Keluarga 1


miskin perempuan
Kepala keluarga Keluarga -
orang tua miskin

Tabel 5. Pohon, Tanaman Warga Terkena Dampak


Jenis pohon dan Jumlah
No. tanaman Total
Besar Sedang Kecil

1. Kayu Manis 42 97 64 203


2. Pisang 50 50
3. Alpokat 2 1 1 4
4. Kayu hutan 5 5

157
Tabel 6. Distribusi Kelompok Umur
No. Kelompok Umur Jumlah Persentase
1. 0-14

2. 15-64 33 84,21

3. >65 6 15,79

Total 39 100

Sumber: Diolah dari data survey social ekonomi 2022

Table 7. Tingkat Pendidikan


No. Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase
1. Tidak Sekolah/tidak lulus 3 7,69
SD
2. Lulus SD 13 33,33
3. Lulus SMP 14 35,89
4. Lulus SMA 6 15,38
5. Lulus D4/S1 3 7,69
Total 39 100
Sumber: Diolah dari data survey social ekonomi 2022

Tabel 8. Pengetahuan Terhadap Proyek

Pengetahuan Sumber
Masyarakat
Terhadap Pemerintah Informasi
No. Sekitar Total
Rencana Lokal Pihak
Rumah
Proyek Proyek
1. Mengetahui 33 4 1 38
2. Tidak 1
Mengetahui
Total 39
Sumber: Diolah dari data survey social ekonomi 2022

158
Tabel 9. Pendapatan Keluarga Pertahun
Rata-rata
Jumlah Pendapatan
Status pedapatan
No Nama Jenis kelamin Usia Pekerjaan Pendidikan anggota keluarga/ta
Pernikahan jiwa/tahun
keluarga hun (Rp)
(Rp)
1. Marjulis Laki-laki 56 Menikah Petani SMP 2 36.000.000 18.000.000

2. Sanidal Perempuan 51 Menikah Petani SD 3 30.000.000 10.000.000

3. Dt. Malano Laki-laki 62 Menikah Petani SMP 3 36.000.000 12.000.000

4. Cahya Perempuan 45 Menikah Petani SMP 4 42.000.000 10.500.000

5. Eri Laki-laki 61 Menikah Petani SMA 2 36.000.000 18.000.000

6. Mis Syahrial Perempuan 48 Ibu Rmh 3


Menikah SD 42.000.000 14.000.000
Tangga

7. Iswahyuni Perempuan 50 Menikah Petani SMP 3 36.000.000 12.000.000

8. Warnima Perempuan 51 Ibu rmh 4


Menikah SD 36.000.000 4.500.000
tangga

9. Novial Laki-laki 48 Menikah Petani SMA 3 48.000.000 16.000.000

159
Rata-rata
Jumlah Pendapatan
Status pedapatan
No Nama Jenis kelamin Usia Pekerjaan Pendidikan anggota keluarga/ta
Pernikahan jiwa/tahun
keluarga hun (Rp)
(Rp)
10. Darliana Perempuan 60 Ibu rmh 2
Menikah SD 36.000.000 18.000.000
tangga

11. Mulyanis Perempuan 49 Menikah Petani SMP 3 42.000.000 14.000.000

12. Sukra Laki-laki 53 Pedagang 5


Menikah SMA 48.000.000 9.600.000
Maulana

13. Zuriati Perempuan 65 Menikah Petani SMP 3 30.000.000 10.000.000

14. Saloma Perempuan 62 Ibu rmh 4


Menikah SD 36.000.000 4.500.000
tangga

15. Nur Hayati Perempuan 46 Menikah Petani SD 5 24.000.000 4.800.000

Tidak Lulus
16. Ritna Wilis Perempuan 60 Menikah Petani 3 36.000.000 12.000.000
sd

Isundri
17. perempuan 61 Menikah Petani SD 6 25.200.000 4.200.000
Yanti

18. Muslim Laki-Laki 66 Menikah Petani SD 3 12.000.000 4.000.000

160
Rata-rata
Jumlah Pendapatan
Status pedapatan
No Nama Jenis kelamin Usia Pekerjaan Pendidikan anggota keluarga/ta
Pernikahan jiwa/tahun
keluarga hun (Rp)
(Rp)
19. Animar perempuan 66 Janda Petani SD 1 9.600.000 9.600.000

Sutan
20. Laki-laki 55 Menikah Pedagang SMP 4 48.000.000 12.000.000
Nagari

Tukang Tidak lulus


20. Ujang Laki-laki 60 Duda 5 10.800.000 2.160.000
Bangunan Sd

21. Erni Perempuan 57 Janda Penjahit SD 5 60.000.000 12.000.000

120.000.00
22. Afrizal Laki-laki 59 Menikah Pedagang S1 9 13.333.333
0

23. Suryani Perempuan 50 Janda Pedagang SMA 1 14.400.000 14.000.000

18.0000.00
24. Sukmaneti Perempuan 47 Menikah Petani SMP 6 3.000.000
0

25. Rijan Laki-laki 45 Duda Pedagang SMP 1 24.000.000 2.000.000

26. Suarni Perempuan 43 Menikah Guru S1 5 48.000.000 4.000.000

161
Rata-rata
Jumlah Pendapatan
Status pedapatan
No Nama Jenis kelamin Usia Pekerjaan Pendidikan anggota keluarga/ta
Pernikahan jiwa/tahun
keluarga hun (Rp)
(Rp)
27. Delfitrina Perempun 46 Janda Pedagang SMA 3 36.000.000 3.000.000

Zulmiarti/ Ibu rumah Tidak lulus


28. Perempuan 70 Janda 5 31.200.000 6.240.000
Yulisdar tangga Sd

29. Eni Perempuan 47 Menikah Pedagang SMP 4 48.000.000 12.000.000

Darnis Perempuan 68 Ibu rmh 4


30. Menikah SD 42.000.000 10.500.000
tangga

Musholla Laki-laki 69 Marbot 2


31. Almuhsinin Menikah SD 24.000.000 12.000.000
/ Ajo

Dt. Laki-laki 49 Pedagang 4


32. Menikah SMA 54.000.000 13.500.000
Mangiang

33. Erita Perempuan 63 Menikah Pedagang SMP 3 48.000.000 16.000.000

Zarwati Perempuan 60 Ibu rmh 4


34. Menikah SMP 48.000.000 12.000.000
tangga

162
Rata-rata
Jumlah Pendapatan
Status pedapatan
No Nama Jenis kelamin Usia Pekerjaan Pendidikan anggota keluarga/ta
Pernikahan jiwa/tahun
keluarga hun (Rp)
(Rp)
35. Desi Perempuan 51 Menikah Guru S1 3 48.000.000 12.000.000

37. Dt. Sati Laki-laki 67 Menikah Pedagang SMP 3 36.000.000 12.000.000

Delfitrina/ Perempuan 46
38. Menikah Pedagang SD 4 42.000.000 10.500.000
Detno

39. Mardizen Laki-laki 55 Menikah Petani SMP 3 36.000.000 12.000.000

Sumber: Diolah dari data survey social ekonomi 2022

163
Tabel 10. Bidang Tanah Warga Terdampak
Luas
Luas Luas
Lahan
IPA/OFFTAKE Nama Lahan Lahan Bukti
No Terdampa
(OT) Pemilik Total Sisa Kepemilikan
k
(m²) (m²)
(m²)
1 IPA Bungin Ujang 600 600 0 Tidak ada
2 IPA Bungin Erni 800 800 0 Tidak ada

3 IPA Bungin Afrizal 300 300 0 Tidak ada


4 IPA Bungin Gusmawati 800 800 0 Tidak ada
5 IPA Bungin Suryani 400 400 0 Tidak ada

6 IPA Pendukung Sukmaneti 100 60 40 Tidak ada

7 Transmisi Nurhayati 800 510 290 Tidak ada


8 Transmisi Ritnawilis 900 520 375 Tidak ada
9 Transmisi Isundrianti 1000 450 550 Tidak ada

10 Transmisi Animar 700 480 220 Tidak ada

11 Transmisi Muslim 1000 547,4 452,5 Tidak ada

12 Transmisi Rijan 1000 397,5 602,5 Tidak ada


13 Offtake Zulmiati 6000 879,2 5120,8 Tidak ada
14 Transmisi 30.000 60 29.940 Tidak ada
Delfitrina
15 Transmisi Suarni 60 3 57 Tidak ada
16 Transmisi Marjulis 150 Tidak ada
17 Transmisi Sanidal 75 Tidak ada
18 Transmisi Dt. Malano 45 Tidak ada
19 Transmisi Cahya 68 Tidak ada
20 Transmisi Eri 158 Tidak ada
21 Transmisi Mis Syahrial 90 Tidak ada
22 Transmisi Iswahyuni 150 Tidak ada
23 Transmisi Warnima 120 Tidak ada
24 Transmisi Novial 45 Tidak ada
25 Transmisi Darliana 45 Tidak ada
26 Transmisi Mulyanis 225 Tidak ada
27 Transmisi Sukra 270 Tidak ada
Maulana
28 Transmisi Zuriati 75 Tidak ada

164
Luas
Luas Luas
Lahan
IPA/OFFTAKE Nama Lahan Lahan Bukti
No Terdampa
(OT) Pemilik Total Sisa Kepemilikan
k
(m²) (m²)
(m²)
29 Transmisi Saloma 128 Tidak ada
30 Transmisi Sutan Nagari 75 Tidak ada
31 Transmisi Dt. Sati/ nita 105 Tidak ada
32. Transmisi Eni 3 Tidak ada
33 JDU Darnis 8 Tidak ada
34 JDU Musholla 9 Tidak ada
Almuhsinin/
Ajo
35 JDU Dt. Mangiang 70 Tidak ada
36 JDU Erita 30 Tidak ada
37 JDU Zarwati 30 Tidak ada
38 JDU Desi 70 Tidak ada
39 Transmisi Mardizen 120 Tidak ada

165
LAMPIRAN 10 – KOMITMEN-KOMITMEN SURAT

166
167
LAMPIRAN 11 – BERITA ACARA KONSULTASI, FGD, BERITA
ACARA, DOKUMENTASI KEGIATAN

Pendahuluan
Penyediaan air minum merupakan salah satu kebutuhan dasar dan
hak sosial ekonomi masyarakat yang harus dipenuhi, baik oleh
pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Ketersediaan air
minum merupakan salah satu penentu peningkatan kesejahteraan
masyarakat, yang mana diharapkan dengan ketersediaan air
minum dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dan
dapat mendorong peningkatan produktivitas masyarakat, sehingga
dapat terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Oleh
karena itu, penyediaan prasarana dan sarana air minum menjadi
salah satu kunci dalam pengembangan ekonomi wilayah.
Pembangunan SPAM Regional Agam-Bukittinggi Provinsi Sumatera
Barat ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia
melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR), dengan didukung dana pinjaman (loan) dari ADB (Asian
Development Bank). Pembangunan ini akan berdampak pada warga
di sekitar area rencana pembangunan, baik secara positif dan
negatif. Oleh sebab itu, pertemuan konsultasi masyarakat
dilaksanakan sebagai bentuk implementasi Peraturan Pemerintah
No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan, Pengelolaan, dan
Perlindungan Lingkungan Hidup, terkait pelibatan masyarakat
yang terkena dampak dalam proses penyusunan AMDAL.

168
Tujuan
Pertemuan konsultasi masyarakat 1,2 dan 3 ini bertujuan untuk:
Mensosialisasikan rencana Kegiatan SPAM Regional Agam
Bukittinggi dan mendapatkan umpan balik dari warga yang
berpotensi terdampak proyek dan tahapan pengadaan tanah
Menyampaikan Informasi tentang objek-objek tanah yang akan
dibebaskan, serta hak dan kewajiban pihak pemerintah dan warga
terdampak proyek.
Menyampaikan informasi hasil survei Inventory of Losses (IOL) dan
Social Economic Survey (SES).
Menyampaikan hasil dokumen rencana pengadaan tanah dan
tahapan di fase implementasi kepada warga terdampak proyek
(WTP) dan stakeholder terkait.
Membangun Kesepahaman dan kesepakatan terkait tahapan jadwal
pengadaan tanah, kisaran harga harga lahan dan metode ganti rugi.

Hasil yang dicapai


Sasaran pertemuan konsultasi masyarakat adalah sebagai berikut.
Tersosialisasikan rencana Kegiatan SPAM Regional Agam
Bukittinggi dan mendapatkan umpan balik dari warga yang
berpotensi terdampak proyek dan tahapan pengadaan tanah pada
pertemuam PKM 1
Tersampaikan Informasi tentang objek-objek tanah yang akan
dibebaskan, serta hak dan kewajiban pihak pemerintah dan warga
terdampak proyek pada pertemuan PKM 1.
Tersampaikan informasi hasil survei Inventory of Losses (IOL) dan
Social Economic Survey (SES) pada PKM 2.

169
Tersampaikan hasil dokumen rencana pengadaan tanah dan
tahapan di fase implementasi kepada warga terdampak proyek
(WTP) dan stakeholder terkait pada PKM 3.
Terbangun Kesepahaman dan kesepakatan terkait tahapan jadwal
pengadaan tanah, kisaran harga harga lahan dan metode ganti rugi
pada PKM 3.

Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksanaan Kegiatan pertemuan konsultasi masyarakat ini
dilakukan secara bertahap yaitu sebanyak tiga kali pertemuan.
Berikut ini dokumen terkait kegiatan PKM terdapat dalam link
berikut:
https://drive.google.com/drive/folders/18FYnXmrohmu_qSlU0pbl
VJgVU00iCjq?usp=share_link

Adapun kegiatan pertemuan konsultasi masyarakat masing-masing


sebagai berikut:
4.1. Hasil pertemuan PKM 1
Pelaksanaan PKM 1 ini dilakukan dalam hari yang berbeda antara
kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi
Lokasi kegiatan dan tanggal pelaksanaan
Lokasi: Hotel Pusako Bukittinggi, Jl. Soekarno-Hatta No 7 Manggis
Ganting, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi
Tanggal: Senin, 21 Maret 2022 (Kabupaten Agam) – Selasa, 22 Maret
2022 (Kota Bukittinggi)
Jumlah peserta yang hadir
Jumlah peserta hadir pada PKM Kabupaten Agam: 70 orang (daftar
hadir terlampir), terdiri dari 49 orang laki-laki dan 21 orang
perempuan.

170
Jumlah peserta hadir pada PKM Kota Bukittinggi: 48 orang (daftar
hadir terlampir), terdiri dari 30 orang laki-laki dan 18 orang
perempuan.
Peserta yang hadir tersebut berasal dari perwakilan unsur
Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat, Pemda Kabupaten
Agam, Pemda Kabupaten Bukittinggi, Camat dan Lurah/nagari,
tokoh masyarakat dan adat serta perwakilan masyarakat
terdampak proyek SPAM Regional Agam Bukittinggi.

Hasil Pertemuan
Kegiatan ini dilakukan dalam 3 sesi yaitu sambutan dan
Pembukaan, pemaparan dan sesi Tanya jawab, tanggapan dan
saran.

Sesi Pembukaan dan Sambutan


Sesi Sambutan dan arahan disampaikan oleh Bapak Isriza, S.T, M.T
Kepala Bidang Dinas Bina Marga, CIpta karya dan Tata Ruang.
Beliau menyampaikan bahwa Kegiatan SPAM regional ini
merupakan program dari pemerintah pusat, secara umum, kegiatan
penyediaan air minum yang diprogramkan pemerintah pusat ada di
10 provinsi di Indonesia, termasuk di Sumatera Barat, khususnya
di Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi. Pemilihan Kabupaten
Agam sebagai wilayah SPAM Regional ini berdasarkan kondisi
pelayanan air minum di Kabupaten Agam, khususnya Kabupaten
Agam Timur, yang masih minim, sedangkan pemilihan Kota
Bukittinggi sebagai wilayah SPAM Regional ini berdasarkan kondisi
pelayanan kondisi air minum yang masih kurang dan juga status
Kota Bukittinggi sebagai daerah wisata yang sering dikunjungi juga

171
oleh Pejabat Pusat, sehingga kita berharap masalah kesediaan air
bersih dan sanitasi di Kota Bukittinggi dapat terselesaikan.

Sesi Materi
Pada Sesi presentasi rencana kegiatan pengadaan tanah bagi
pembangunan SPAM untuk kepentingan umum yang disampaikan
oleh Andy Aramsnyah (PPC SPAM Reg. Agam Bukittinggi) bahan
paparan terdapat pada link berikut:
https://docs.google.com/presentation/d/1N6a1OEjuWkZXAPBNS
CBUDWg4fAh5Z2H/edit?usp=share_link&ouid=102381370664325
085044&rtpof=true&sd=true. dan kemudian dilanjutkan dengan
sesi diskusi dan Tanya jawab.
Sesi Diskusi dan Tanya Jawab
Hasil pembahasan diskusi dan Tanya jawab di masing-masing
kabupaten/kota sebagai beriktut:
Kabupaten Agam
Pada sesi diskusi dan Tanya jawab, kami mencatat ada beberapa
komentar dari warga dan juga perwakilan dari pemerintah daerah
antara lain:
Eka Putra – Warga Jorong Ranah Nagari Sungai Landia
Afrizal – Warga Nagari Balingka
Amrizal – Staf Kecamatan IV Koto
Arif – Warga Jorong Ranah, Nagari Sungai Landia
Yanasrial – Warga Nagari Ladang Laweh
Endang - Nagari Canduang Koto Laweh
Haris – Staf Bappeda Provinsi Sumatera Barat
Anton Darmawan - Wakil Kecamatan IV Angkek
Pertanyaan, tanggapan dan saran yang dilontarkan oleh
masyarakat umumnya berupa permintaan kejelasan informasi

172
terkait proyek, perlunya ada sosialisasi yang lebih luas kepada
masyarakat terdampak dan perlunya dilibatkan warga pada saat
kegiatan konstruksi/pelaksanaan.
Pertanyaan dan tanggapan dari peserta PKM 1 tersedia dalam berita
acara terdapat pada link berikut:
https://drive.google.com/file/d/1H7kClNbXmxnAASPUIlFEXWeBi
yO2S0G6/view?usp=share_link
Kota Bukittinggi
Pada sesi diskusi dan Tanya jawab, kami mencatat ada beberapa
komentar dari warga dan juga perwakilan dari pemerintah daerah
antara lain:
Perwakilan DInas Lingkungan Hidup
Wakil dari Kelurahan Pakan Kurai (Yeti Efrita)
Lurah Koto Selayan (Ferizal)
Dinas Perkim Kota Bukittinggi
Dinas PUPR Kota Bukittinggi
Pertanyaan, tanggapan dan saran yang dilontarkan oleh
masyarakat umumnya berupa permintaan kejelasan informasi
terkait proyek, harapan agar proyek segera diimplementasikan, dan
potensi dampak pembangunan. Pertanyaan dan tanggapan dari
peserta PKM 1 tersedia dalam berita acara terdapat pada link
berikut:
https://drive.google.com/file/d/1XSeuM4ZtRkl3AoVFOW2CIAhz4
PZpD_T-/view?usp=share_link

Hasil Pertemuan PKM 2


Lokasi kegiatan dan tanggal pelaksanaan
Lokasi: Hotel Grand Royal Denai, Kota Bukittinggi
Hari, Tanggal: Selasa, 27 September 2022

173
Jumlah peserta yang hadir
Peserta dari Kabupaten Agam: 57 peserta
Peserta dari Kota Bukittinggi: 42 peserta
Hasil pertemuan
Terkait dengan pembebasan lahan yang terdampak pada proyek
SPAM Regional Agam-Bukittinggi, harga penggantian lahan
disesuaikan dengan harga yang semestinya.
Dalam kegiatan SPAM Regional Agam-Bukittinggi untuk lebih
berkoordinasi dengan tokoh masyarakat, Kerapatan Adat Nagari
(KAN).
Pemda Kabupaten Agam di tahun pertama memfokuskan pada
pembebasan lahan.
Link berita acara pertemuan sebagai berikut:
https://drive.google.com/file/d/1Z8vi0zJECx9bqMdqGUv9sfroXOo
7DpDa/view?usp=share_link
Hasil Pertemuan PKM 3
Lokasi kegiatan dan tanggal pelaksanaan : Hotel Santika
Bukittinggi, 6 Desember 2022
Jumlah peserta yang hadir : 56 (45 laki-laki dan 11 perempua).
Hasil pertemuan :
Warga telah setuju dan mendukung Pembangunan SPAM Regional
Agam Bukittinggi. Jika masih ada yang belum sepaham, ini lebih
karena persoalan internal (kecemburuan) di antar masyarakat
khususnya di Sungai Landia dan akan diselesaikan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten Agam.
Dokumen Perencanaan pengadaan Tanah perlu mengacu sesuai
aturan Perment ATR/BPN nomor 19 tahun 2021.
Kantor Pertanahan ATR/BPN Agam siap membantu dalam
kelengkapan dokumen alas hak Tanah milik warga terdampak

174
proyek dan diminta pemrakarsa menyurati BPN untuk proses lebih
lanjut.
Pemda Agam diminta untuk lebih proaktif untuk bisa memfasilitasi
terselanggaranya kegiatan pembangunan SPAM Regional Agam
Bukittinggi khususnya persoalan social di wilayah proyek.

Kesimpulan dan Rekomendasi


Kesimpulan
Kegiatan konsultasi Publik dan/atau Pertemuan Konsultasi
Masyarakat sangat penting untuk dilakukan khususnya kepada
warga terdampak proyek agar mendapatkan informasi yang jelas
dan lengkap mulai sejak dari awal rencana proyek sampai serah
terima kepemilikan asset WTP kepada Pemerintah dalam hal ini
Proyek SPAM Regional Agam Bukittinggi.
Pelaksana Proyek perlu untuk betul betul mengidentifikasi aktor-
aktor yang terkait, sehingga dapat memetakan bentuk-bentuk
intervensi yang perlu dilakukan pada saat selanjutnya.
Konsultasi public dana tau Pertemuan Konsultasi Masyarakat
merupakan ruang dimana khususnya Warga Terdampak proyek
untuk menyuarakan aspirasinya, kepentingannya kepada Pelakana
Proyek untuk dikelola dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan
umpan balik yang diterima oleh mereka.
Rekomendasi
Mengacu pada Perment ATR/BPN Nomor 19 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaranan Pengadaan Tanah bagi pembangunan untuk
kepentingan umum, perlu dilakukan konsultasi publik dan
konsultasi publik ulang (jika diperlukan) di fase pelaksanaan
proyek.

175
Dinas Bina Marga, CIpta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumatera
Barat, Pemda Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi, menjadi perlu
menyiapkan pusat informasi yang diketehui oleh masyarakat
khususnya di daerah terdampak sehingga memudahkan
Masyarakat yang ingin mengetahui informasi tentang rencana
Proyek SPAM Regional Agam Bukittinggi.
Pendekatan kepada tokoh Agama, Tokoh masyarakat, tokoh adat,
nini Mamak wajib dilakukan sehingga meminimal potensi
kesimpangsiuran informasi yang dapat berdampak negatip
terhadap proyek.

Penutup
Dari penjelasan laporan ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa
kegiatan konsultasi publik dan atau pertemuan konsultasi
masyarakat merupakan kegiatan yang sangat penting untuk
diselenggarakan dimana kegiatan ini merupakan bagian dari
tahapan penyelenggaraan LARP yang berguna untuk proses
pengadaan tanah yang menganut asas kemanusiaan, keadilan,
kemanfaatan, kepastian, partisipasi/keukutsertaan, keterbukaan,
kesepakatan, kesejahteraan, keberlanjutan dan keselarasan sesuai
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 terkait pengadaan tanah
untuk pembangunan bagi kepentingan umum.

176
Lampiran:
Surat undangan

Berita Acara, dapat di unduh pada link berikut ini:


Berita acara pertemuan di Kota Bukittinggi:
https://drive.google.com/file/d/1XSeuM4ZtRkl3AoVFOW2CIAhz4
PZpD_T-/view?usp=share_link

177
Berita Acara di pertemuan Kabupaten Agam:
https://drive.google.com/file/d/1H7kClNbXmxnAASPUIlFEXWeBi
yO2S0G6/view?usp=share_link
Bahan Paparan, dapat di unduh pada link berikut ini:
https://docs.google.com/presentation/d/1N6a1-
OEjuWkZXAPBNSCBUDWg4fAh5Z2H/edit?usp=share_link&ouid=
102381370664325085044&rtpof=true&sd=true

178
Daftar Hadir PKM 1

Kabupaten Agam

179
180
181
182
Kota Bukittinggi

183
184
185
186
Foto Kegiatan PKM I

Bapak Kabid Cipta Karya Dinas BappAndy Armansyah, PPC


BMCKTR Prov. Sumbar LARAP SPAM Sumbar
Memberikan Sambutan

Tanggapan Masyarakat Peserta Peserta PKM 3


PKM 3

187
Peserta Konsultasi Publik/PKM Tanggapan Masyarakat
1

188
LAMPIRAN

Undangan Kota Bukittinggi

189
Undangan Kabupaten Agam

190
Berita Acara/Notulensi

Kota Bukittinggi :

https://drive.google.com/file/d/1Z8vi0zJECx9bqMdqGUv9sfroXOo
7DpDa/view?usp=share_link

Kabupaten Agam:

https://drive.google.com/drive/folders/1HFdhIjukYi7qxrGYM9-
GqZzMLO55YrPI

Bahan Presentasi PKM 2:

https://docs.google.com/presentation/d/1y2mIFUYfSGdq92hI45P
MVsFQKmpAp8KA/edit?usp=share_link&ouid=102381370664325
085044&rtpof=true&sd=true

191
Daftar Hadir PKM 2

Kota Bukittinggi

192
Kabupaten Agam

193
Foto Kegiatan PKM II

194
PKM 2 Untuk Bukittinggi Andy Armansyah, PPC LARAP
SPAM Sumbar

PKM 2 Dengan Warga Kota PKM 2 Dengan Warga Kota


Bukittinggi Bukittinggi

PKM 2 Dengan Warga Kabupaten PKM 2 Dengan Warga Kabupaten


Agam Agam

195
LAMPIRAN

Undangan

196
Notulensi

NOTULENSI
PERTEMUAN KONSULTASI MASYARAKAT TAHAP 3
SPAM REGIONAL AGAM - BUKITTINGGI

Tanggal : 6 Desember 2022

Pukul : 09.00 s,d 13.00 wib

Tempat : Hotel Santika Bukittinggi Sumatera Barat

Topik : Presentasi Dokumen Perencanaan Pengadaan


Tanah SPAM Regional Agam - Bukittinggi

Peserta : Perwakiland ari Pemda, tokoh masyarakat,


tokoh adat dan warga terdampak proyek (list
peserta terlampir)

Sesi I : Sambutan

Kata sambutan dari Kadis Perkim Kab. Agam

Spamreg telah dikaji sejak beberapa tahun yang lalu, yang


merupakan proyek strategis Nasional.

Pada pertemuan PKM-3 ini akan membahas izin penggunaan


sumber air, izin penggunaan lahan.

Jumlah kecamatan, nagari/kelurahan yang akan dilalui oleh


Spamreg

197
Spamreg merupakan program bersama pemda Agam dengan kota
Bukittinggi

Kegiatan Spamreg yang merupakan proyek strategis nasional perlu


diamankan, demi kelancaran pelaksanaan perencanaan sampai
pelaksanaan pembangunan.

Sesi II Pemaparan dan pembahasan PKM-3 oleh Bpk Andy


(Konsultan)

Bahan presentasi terlampir

Sesi III DIskusi dan Tanya Jawab

Sesi tanya Jawab (Sesi I)

Tanggapan dari Pemuka Jorong Ranah (Mairizal)

Adanya kecemburuan sosial antar kejorongan di nagari Sungai


Landia (Jrg Baruah dan Jrg Ateh)

Kegiatan SPAM Regional agar dilanjutkan ke tahap selanjutnya

Jika diperlukan kepada beberapa warga masyarakat perlu


disampaikan tentang isi Pasal 33 UUD 1945, terutama kepada
setiap warga yang terkena dampak akan dilakukan ganti rugi

Adanya oknum yang ingin menggagalkan kegiatan Spamreg di


Nagari Sei Landia

198
Komentar Narasumber: Dicatat untuk ditindaklanjuti oleh Pemda
Agam

Pemuka Masyarakat Balingka (Afrizal)

Luas lahan yang IPA tertulis 8.000 M2 dengan pemilik lahan ada 4
orang

Ada nilai ganti rugi yang berbeda-beda

Karena di Nagari Balingka merupakan daerah jalan nasional, maka


harga pasar penggantian ganti rugi lahan sebesar 1 juta per M2

Apakah telah dilakukan pertemuan dengan pemuka masyarakat


dan ninik mamak nagari Balingka

Dinas Pertanahan kab. Agam

Rencana penganggaran ganti rugi juga diperlukan penganggaran


persiapan dan apakah pemilik lahan sudah ada bukti-bukti
kepemilikan alas hak nya?

Penulisan DPPT perlu dilengkapi sesuai Permen ATR/BPN No.19


tahun 2021

Jawaban dari Pertanyaan dan Tanggapan (Sesi I)

Pemukan Jorong Ranah (Mairizal)

Apa yang harus dilakukan lagi untuk menyelesaikan permasalahan


kecemburuan sosial antar jorong

199
Meminta bantuan kepada aparat untuk mendampingi konsultan
dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat terdampak,
tetapi bukan untuk menakut-nakuti masyarakat

Masukan dari Bappeda Prov. Sumbar (Pak Ris)

Tanggapan untuk menjauhi kesenjangan antara Jrg ranah, Jrg


Baruah dan jrg Ateh itu lebih tepatnya Pemda Agam yang dapat
memberikan perhatian lebih dengan memberikan program-program
seimbang kepada jrg baruah dan jrg Ateh.

Masukan dari Dinas BMCKTR (Pak Ozzi)

Dinas BMCKTR (Pemprov Sumbar) selaku mediator dalam


perencanaan Spamreg Agam – Bukittinggi yang ditetapkan oleh
kementerian PUPR

Seandainya Spamreg ini tidak berjalan, maka kegiatan pemerintah


pusat akan terhenti dalam upaya peningkatan standar pelayanan
minimum (SPM) Air Minum di prov. Sumbar. Tentunya ini juga akan
memberikan imbas yang tidak baik kepada pemprov Sumbar

Penggantian ganti rugi lahan di lokasi IPA Bungin hanya untuk


lahan IPA dan jaringan pipa tidak diganti rugi karena lahan dapat
dimanfaatkan kembali oleh warga terdampak

Masukan dari Pemuka Jorong Ranah

200
Fokus kita tidak lagi terhadap penyelesaiaan masalah warga
terdampak yang tidak setuju, focus di jalur transmisi di Jorong
Baruah sepanjang 1,3 km

Masukan dari Pak Dodi (Dinas Pertanahan Agam)

Akan dilakukan konsultasi publik lagi pada saat tahap persiapan


sebelum tahap pelaksanaan. Setelah Bapak gubernur setuju
dengan dokumen perencanaan, maka dapat diteruskan ke tahap
persiapan

Dokumen DPPT akan direview oleh tim persiapan sebelum Penlok


di tetapkan.

Jawaban pertanyaan Pemuka Masyarakat Balingka (Pak Afrizal)


dari Pak Andy

Tim apraizal merupakan tim independent yang telah melakukan


survey harga pasar dari setiap lahan WTP, tetapi pada saat nantinya
pada saat tahap persiapan akan ada pembahasan harga yang belum
sesuai dengan harga pasar Tim appraisal sudah melakukan survey
untuk data pembanding harga pasar di lokasi terdekat dengan
minimal 3 pembanding. Jika Pak Afrizal memiliki bukti bahwa harga
yang disampaikan lebih tinggi dari harga pasar tersebut, silahkan
diinformasikan kepada dinas BMCKTR.

Masyarakat belum bisa menunjukkan sertifikat hak milik, hanya


sebatas surat hak milik kaum

201
Sayang sekali apabila ada beberapa orang yang mau menggagalkan
program Spamreg apabila kita semua kita semua tidak dapat
mengatasi permasalahan secara bersama-sama

Terkait pertemuan dengan pemuka masyarakat di Balingka akan


difasilitasi oleh Pemda Agam kedepan.

Sesi tanya Jawab (Sesi II)

Kadis Perkim Agam

Masih ada masyarakat Sungai Landia yang belum memahami


tentang program Spamreg (kebutuhan air yang akan diambil)

Pemkab Agam akan mampu melaksanakan kegiatan Spamreg ini


tanpa bantuan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi,
karena keterbatasan dana.

Pemkab Agam juga telah melakukan pembahasan permasalahan


Sei Landia ini, dan dalam minggu ini pemda dan pak Camat akan
memberikan sosialisasi/ komunikasi dengan warga masyarakat
jorong Baruah yang tidak mau menerima program Spamreg.

Tim Apraisal yang dibentuk dan ditugaskan oleh provinsi Sumbar


harus betul-betul kualivaif dan independen untuk menentukan
harga lahan tanpa ada keberpihakan

Masalah perizinan bangunan sesuai dengan Perda dimana setiap


bangunan yang didirikan harus mempunyai Izin Mendirikan
Bangunan (IMB)

202
Pada tahap perencanaan Spamreg ini mari bersama-sama
melakukan sosialisasi dan komunikasi dengan masyarakat, ninik
mamak dan tokoh masyarakat yang belum memahami
pemabngunan air minum ini.

Tanggapan Pak Wali Nagari Bukit Batabuah

Kenapa bukan PDAM, Dinas Perkim yang datang ke nagari untuk


menyelesaikan untuk menyelesaikan permasalahan daerah
pelayanan air minum nagari Bukit Batabuah dan pembebasan
lahan offtake Canduang

Tidak ada masyarakat/warga Nagari Bukit batabuah yang menolak


program Spmareg

Daerah pelayanan di Nagari Bukit Batabuah sebesar 75%, tetapi


sampai saat ini belum ada kejelasan jumlah warga yang akan dapat
memanfaatkan Spamreg ini

Bagi daerah yang tidak terlayani oleh Spamreg di nagari Bukit


batabuah akan dilayani dari program lain, tetapi saat ini belum ada
tanggapan dari pemkab ataupun pemprov

Tanggapan Pemuka masyarakat Jorong Ranah

Warga Jorong Ranah telah memberikan izin untuk pengambilan


sumber air, jadi mohon jangan sampai terjadi pembatalan program
Spamreg

203
Izin lahan pipa yang paling sulit dimulai dari kampung Rao-Rao
sampai ke pintu angin (titik kritis), ini perlu kita tuntaskan. Pemuka
jorong Ranah bersedia mendampingi konsultan dan pemda untuk
menemui masyarakat pemilik lahan.

Jawaban tanggapan Wali Nagari Bukit Batabuah nomor 4

Wali Nagari Bukit batabuah harus mengajukan permohonan


pengajuan program Pamsimas ke Dinas PUTR kab. Agam dengan
syarat harus ada sumber yang dapat digunakan dan kemudian
Dinas PUTR akan mengajukan ke PPK Air Minum (Pak Luluk)

Kesimpulan dan Rekomendasi

Warga telah setuju dan mendukung Pembangunan SPAM Regional


Agam Bukittinggi. Jika masih ada yang belum sepaham, ini lebih
karena persoalan internal (kecemburuan) di antar masyarakat
khususnya di Sungai Landia dan akan diselesaikan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten Agam.

Dokumen Perencanaan pengadaan Tanah perlu mengacu sesuai


aturan Perment ATR/BPN nomor 19 tahun 2021.

Kantor Pertanahan ATR/BPN Agam siap membantu dalam


kelengkapan dokumen alas hak Tanah milik warga terdampak
proyek dan diminta pemrakarsa menyurati BPN untuk proses lebih
lanjut.

204
Pemda Agam diminta untuk lebih proaktif untuk bisa memfasilitasi
terselanggaranya kegiatan pembangunan SPAM Regional Agam
Bukittinggi khususnya persoalan social di wilayah proyek.

Notulen:

Andy Armansyah

205
Daftar hadir

206
207
Foto Kegiatan PKM III

Sambutan Mewakili Kadis Sambutan Kadis Perkim Kab.


BMCKTR Sumbar Agam

208
Peserta PKM 3 Peserta PKM 3

Tanggapan Tokoh adat dari Tanggapan Pak Safrizal, warga


Kenagarian Sungai Landia terdampak proyek dari
Balingka

209
LAMPIRAN 12 – LAPORAN TIM APRAISAL

Berikut ini link laporan dari Tim Apraisal:

https://drive.google.com/drive/folders/1JUHdHxWrEbymgoHpWcf
HgSdurGolI3gl?usp=share_link

210
LAMPIRAN 13– Brosur /Pamflet

211
212
LAMPIRAN 14 - JALUR TRANSMISI DAN JALUR DISTRIBUSI UMUM SPAM REGIONAL AGAM – BUKITTINGGI
Kepala
Keluarga Keterangan dan
No Lokasi Jalur Terdampak/ Dampak Foto
Orang Teridentifikasi
Terdampak

JALUR TRANSMISI

1. Jorong Jaringan pipa Lahan Pada jalur ini akan


Ranah Transmisi dari Intake perkebunan dan melewati lahan
Nagari Sungai Landia – pertanian : 32 perkebunan dan
Sungai Perkampungan/peru pertanian
Landia mahan Jorong Ranah beberapa warga.
Nagari Sungai Landia
Akan ada
pelebaran jalan
Jalur guna penempatan
Transmisi pipa
0 - 2.800 m Pembebasan lahan
Pipa Ø 600 secara permanen
mm

213
Kepala
Keluarga Keterangan dan
No Lokasi Jalur Terdampak/ Dampak Foto
Orang Teridentifikasi
Terdampak

2. Jorong Jaringan pipa Pada jalur ini pipa


Ranah – Transmisi air baku melewati jalan
Jorong dari Perkampungan/ nagari/ desa
Baruah perumahan warga
Nagari Jorong Ranah Nagari Pipa ditanam
Sungai Sungai Landia – Titik dengan kedalaman
Landia masuk pipa menuju tertentu Jorong Ranah Nag. Sungai Landia
lahan kritis Jorong Terganggu
Baruah Nagari Sungai sementara akses
Jalur Landia menuju rumah
Transmisi

2.800 –
4.300 m

Pipa Ø 600
Jorong Ranah Nag. Sungai Landia
mm

214
Kepala
Keluarga Keterangan dan
No Lokasi Jalur Terdampak/ Dampak Foto
Orang Teridentifikasi
Terdampak

Jorong Baruah Nag.Sungai Landia

3. Jorong Jaringan pipa Lahan Pada jalur ini pipa


Baruah/ Transmisi air Baku perkebunan dan melewati
Lahan kritis pertanian : 6 persawahan dan
HDD perkebunan warga

215
Kepala
Keluarga Keterangan dan
No Lokasi Jalur Terdampak/ Dampak Foto
Orang Teridentifikasi
Terdampak

Jalur Jorong Baruah Nagari Sungai Landia


Transmisi

4.300 –
6.300 m

Pipa Ø 600
mm

4. Jalan Raya Jaringan pipa Pipa Transmisi


Padang Lua Transmisi Air Baku melewati jalan
– Maninjau dari Lahan Kritis/HDD kabupaten
– IPA Bungin Balingka
Pipa ditanam pada
kedalaman sekitar
Jalur 1,5 m
Transmisi

6.300 –
8.700 m

216
Kepala
Keluarga Keterangan dan
No Lokasi Jalur Terdampak/ Dampak Foto
Orang Teridentifikasi
Terdampak

Pipa Ø 600
mm

217
Kepala
Keluarga Keterangan dan
No Lokasi Jalur Terdampak/ Dampak Foto
Orang Teridentifikasi
Terdampak

Jalan Malalak

218
Kepala
Keluarga Keterangan dan
No Lokasi Jalur Terdampak/ Dampak Foto
Orang Teridentifikasi
Terdampak

JALUR DISTRIBUSI UMUM

5. Jalan Raya Jalur Distribusi Pipa JDU melewati


Padang Lua Umum dari IPA Bungin jalan kabupaten
– Maninjau – Simpang Padang Lua
Nagari Padang Lua Pipa ditanam pada
Kec. Banuhampu kedalaman sekitar
1,5 m
JDU
Jalur lalu lintas
0 – 8.000 m sedikit terganggu
Pipa Ø 350
mm

219
Kepala
Keluarga Keterangan dan
No Lokasi Jalur Terdampak/ Dampak Foto
Orang Teridentifikasi
Terdampak

220
Kepala
Keluarga Keterangan dan
No Lokasi Jalur Terdampak/ Dampak Foto
Orang Teridentifikasi
Terdampak

6. Jalan Jalur Distribusi Pipa JDU melewati


Datuak Tan Umum dari Simpang jalan kabupaten
Malaka Padang Lua Nagari
Padang Lua Kec. Pipa ditanam pada
Banuhampu – Offtake kedalaman sekitar
Canduang/ Nagari 1,5 m
JDU
Ladang Laweh Jalur lalu lintas
8.000 – Kec.Canduang sedikit terganggu
12.500 m

221
Kepala
Keluarga Keterangan dan
No Lokasi Jalur Terdampak/ Dampak Foto
Orang Teridentifikasi
Terdampak

Pipa Ø 350
mm

222
Kepala
Keluarga Keterangan dan
No Lokasi Jalur Terdampak/ Dampak Foto
Orang Teridentifikasi
Terdampak

7. Jalan Raya Jalur Distribusi Pipa JDU melewati


Padang Umum dari Simpang jalan Provinsi
Panjang - Padang Lua Nagari
Bukittinggi Padang Lua Kec. Pipa JDU melewati
Banuhampu – jalan kabupaten
Simpang kangkuang Pipa ditanam pada
JDU (depan Kantor PLN) kedalaman sekitar
1,5 m

223
Kepala
Keluarga Keterangan dan
No Lokasi Jalur Terdampak/ Dampak Foto
Orang Teridentifikasi
Terdampak

Sepanjang Jalur lalu lintas


lebih kurang sedikit terganggu
3.000 m

Pipa Ø 350
mm

224
Kepala
Keluarga Keterangan dan
No Lokasi Jalur Terdampak/ Dampak Foto
Orang Teridentifikasi
Terdampak

Jalan Sudirman Bukittinggi

225

Anda mungkin juga menyukai