Anda di halaman 1dari 10

1, JENIS KOPLING

Klasifikasi kopling ada tiga jenis, yaitu jenis manual, otomatis, dan ganda. Jenis manual
banyak diaplikaskan pada motor sport seperti Honda Tiger, Ciri kopling manual adalah
dioperasikan dengan tangan dengan cara menarik tuas kopling (bekerja secara manual,
dilakukan oleh pengendara motor itu sendiri). Berbeda dari kopling otomatis yang bekerja
berdasarkan gaya sentrifugal (putaran mesin).

Contohnya adalah motor bebek lama seperti Honda Astrea 800, Bebek jaman sekarang
banyak mengadopsi model kopling ganda. Terdiri atas kopling primer yag bekerja
berdasarkan gaya sentrifugal dan kopling sekunder (konvensional). Pada bagian kopling
primer terdapat tiga buah sepatu kopling (clutch shoe) yang berputar mengikuti poros
engkol.

Bagian luarnya terdapat rumah kopling (clutch drum), yang berhubungan dengan bagian
kopling sekunder. Bagian kopling sekunder terdiri atas rumah kopling (clutch outer drum)
yang ikut berputar dengan poros engkol. Perputaran ini lewat pertautan gigi primer dan
sekunder. Lalu ada pusat kopling (clutch center) yang dipasang pada ujung poros input
transmisi.

Dalam rumah kopling terdapat kampas, steel plate, pegas serta plat penekan. Pada saat
kruk as berputar rendah (transioner), clutch shoe belum mengembang karena masih
tertahan pegas sehingga clutch drum belum berputar. Seiring naiknya kecepatan putaran
mesin, clutch shoe turut mengembang karena gaya sentrifugal.

Ketika clutch shoe menempel dinding clutch drum putaran kruk as diteruskan ke rumah
kopling sekunder. Karena rumah kopling, kampas, plate dan center clutch menjadi satu
kesatuan, putaran mesin diteruskan ke transmisi. Tetapi ketika pedal transmisi diinjak,
pegas kopling ditekan. Langah ini menyebabkan hubungan kampas dan plat merenggang,
akibatnya putaran mesin ke transmisi terputus.

Secara ringkas mekanisme kerja kopling adalah putaran mesin dari poros engkol
diteruskan oleh kopling menuju transmisi dan ke roda belakang pada saat kampas kopling
dan plat kopling merapat. Namun, putaran mesin dari poros engkol menuju transmisi akan
terputus jika kampas kopling merenggang.

Fungsi Kopling
Kopling memiliki beberapa hal fungsi kopling pada motor, berikut adalah beberapa fungsi
kerja dari kopling:

 Menghubungkan atau meneruskan putaran poros engkol ke transmisi secara


berangsur-angsur dan halus.
 Memindahkan tenaga tanpa terjadi selip.
 Melepaskan hubungan atau membebaskan hubungan antara potos engkol mesin dan
transmisi dengan sempurna.

Bagian-bagian Kopling
Kopling terdiri atas dua bagian utama yaitu rumah dan pusat kopling. Sedangkan untuk
meneruskan perputaran rumah kopling ke pusat kopling dipakai susunan plat gesek. Atau
hal ini sering disebut (kampas kopling) dan plat–plat baja (plat kopling/plat tekan) yang
saling bersentuhan. Berikut adalah bagian-bagian kopling:

 Rumah kopling (clutch outer drum), bagian ini ikut berputar dengan poros engkol
(yang digerakan oleh roda didi pada ujung poros engkol).
 Pusat kopling (clutch center), dipasang pada ujung poros utama perseneling.

 Plat-plat gesek (friction plate) mengikuti gerak memutar rumah kopling (lidah-
lidahnya terkait pada rumah kopling).
 Plat-plat baja mengikuti gerak memutar pusat kopling (lidah-lidahnya terkait pada
pasak/spie kopling).

Agar pelat-pelat gesek dan pelat-pelat baja (tekan) berputar besama-sama sebagai satu
kesatuan, pelat gesek dan pelat baja ditekan bersama oleh pegas-pegas yang kuat. Jika
pegas atau per kopling lemah, kopling akan selip, yaitu perputaran rumah kopling tidak
diteruskan seluruhnya ke pusat kopling. Bagian yang mengatur besarnya tekanan pegas
atas susunan pelat gesek dan pelat baja adalah pelat pengungkit (lifter plate) yang
digerakkan secara manual oleh handle kopling.

Pengertian Plat Besi

Plat besi adalah jenis besi plat dengan berbentuk lembaran yang memiliki permukaan
rata. Dalam pasaran. Plat besi merupakan jenis baja struktural dan sering dipakai dalam
pembuatan baja karbon rendah sehingga dapat menghasilkan ketahanan bahan yang
baik. Dengan keunggulan materialnya, plat besi mudah di bor maupun dibentuk sesuai
dengan kebutuhan konstruksi. Plat besi umumnya digunakan dalam pembuatan gelegar
atau plat penguat dalam konstruksi industri seperti alas, lapisan pintu dan fabrikasi pada
tangki air.
Jenis Plat Besi dan Fungsinya

Berikut ini adalah jenis-jenis plat besi beserta fungsinya:

1. Plat Hitam (Standar)

Plat hitam adalah plat besi yang standar ditemukan di pasaran. Jenis plat ini banyak
digunakan sebagai material penguat bangunan karena material baja plat hitam lebih kokoh
dari kayu. Selain itu, plat hitam juga tidak mudah mengalami korosi sehingga banyak
kontraktor memilih plat jenis ini sebagai dudukan bangunan atau material profil. Sifat
materialnya yang fleksibel seperti mudah dibengkokkan atau dibentuk membuat pipa ini
banyak dijadikan bahan baku pembuatan tangki.

2. Plat Perbatasan

Plat bordes memiliki tekstur permukaan yang tidak rata (memiliki motif yang sama dengan
plat kembang). Dengan kondisi permukaan tersebut pembuangan plat ini banyak
digunakan sebagai bahan material untuk lantai bangunan, tangga anak serta lantai , serta
lantai transportasi. Hal itu disebabkan karena permukaan kasar pada plat bisa mengurangi
risiko jatuh terpleset, khusunya saat di area yang basah. Dengan kelebihan plat bordes
tersebut, plat jenis ini sering ditemukan sebagai bahan material lantai.
3.Plat Kembang

Plat kembang merupakan jenis plat besi yang memiliki permukaan/penampang tidak
rata. Oleh karena itu, plat ini juga banyak disebut dengan plat lantai atau plat berlian
karena coraknya dari jauh yang terlihat berkilap. Dengan kondisi tersebut, plat ini sering
digunakan sebagai alas lantai bangunan, anak tangga, ataupun lantai pada kendaraan
transportasi seperti bis dan angkutan umum.

4. Pelat Strip

Plat strip sudah umum sangat di jual dipasaran sebagai material bangunan karena plat jenis
ini lebih fleksibel yaitu mudah ditekuk dengan las dan dibengkokan sesuai dengan
kebutuhan. Contohnya seperti teralis jendela, jari-jari pagar, sekat, hingga lebar. Jadi
jangan kaget jika jenis plat besi ini banyak ditemukan pada bangunan rumah Anda.

5. Plat Kapal

Plat kapal merupakan salah satu plat besi yang digunakan untuk bahan pembuatan kapal
atau tangki minyak dan gas. Hal tersebut terjadi karena plat jenis ini mempunyai material
struktur yang tahan dengan api dan juga korosi. Dibandingkan dengan jenis plat besi
lainnya, plat kapal memiliki ketahanan kapal yang tinggi terhadap korosi dan membuat
lapisan atau tangki tidak mudah bocor. Oleh karena itu, plat kapal banyak ditemukan
dalam industri minyak, gas, serta pembuatan badan. Alasan ini juga lah yang membuat plat
jenis ini disebut dengan nama plat kapal.

Itulah beberapa Informasi terkait fungsi plat besi yang dapat memenuhi kebutuhan
Anda. Pemilihan kualitas plat besi yang Anda gunakan akan mempengaruhi kualitas
penggunaan. Semakin bagus kualitas plat besi, maka akan semakin kokoh dan tahan lama
serta pastinya fungsi plat besi semakin optimal. Oleh karena itu, memilih distributor plat
besi yang terpercaya menjadi hal wajib bagi para kontraktor agar terhindar dari kerugian
dalam menjalankan proyek pengembangan serta pembuatan produk.

Mur merupakan sebuah alat mekanik dan berbahan dasar dari campuran logam yang
berbentuk segi enam serta di tengahnya ada lubang ulir. Fungsi dari lubang ulir adalah
sebagai penguji atau pengencang antara baut terhadap objek suatu benda. Sehingga bisa
dikatakan bahwa mur berperan penting dalam membantu baut agar dapat menjepit suatu
objek, dengan begitu kedua benda antara baut dan mur ini bisa menjadi satu kesatuan agar
saling mengikat.

Sedangkan baut merupakan sebuah alat sambung yang menggunakan batang besi berulir
dan bulat, yang mana salah satu sisinya memiliki bentuk kepala baut, dan standar umum
memiliki bentuk segi enam dengan ujungnya yang dipasang pengunci atau mur agar dapat
mengunci baut tersebut. Baut sendiri dalam penggunaannya digunakan untuk membuat
suatu sambungan konstruksi bersifat tetap, sementara, serta sambungan bergerak yang bisa
dibongkar, dilepas, atau dirubah.

Umumnya bentuk uliran dari batang bautnya berbentuk segitiga, yang mana disesuaikan
terhadap fungsi kegunaannya untuk pengikat. Sedangkan ulir yang berbentuk segi empat
akan dipakai untuk baut penggerak, yang mana contoh pengaplikasiannya di alat-alat
permesinan, misalnya dongkrak. Mengenai harga mur baut sendiri, tentunya harganya akan
disesuaikan dengan jenisnya masing-masing.
Ada berbagai keuntungan yang bisa diperoleh ketika melakukan sambungan menggunakan
baut. Beberapa keuntungan tersebut adalah sebagai berikut.

 Lebih mudah dalam penyetelan atau pemasangan konstruksi saat di


lapangan.
 Bisa digunakan agar dapat menyambung terhadap jumlah tebal baja, yaitu >
4d (Hal ini tidak seperti menggunakan paku keling yang dibatasi maksimum
4d).
 Konstruksi sambungan bisa dibongkar pasang.
 Dengan memakai jenis baut pass tentunya bisa digunakan dalam konstruksi
berat atau jembatan

Jenis-Jenis Baut

Baut tidak hanya memiliki satu jenis saja, ya. Tentunya jenis-jenis baut bisa dilihat dari
bentuk kepalanya. Sedangkan dalam menentukan ukurannya bisa dilihat dari diameter
batang ulir, jenis ulir, dan panjang batangnya.
Jenis baut yang ternyata sering digunakan yaitu baut ulir kanan, merupakan baut yang
pemasangannya dengan cara memutar ke arah kanan. Tetapi, ada pula baut ulir kiri dan
untuk mengencangkannya dengan cara memutar ke kiri. Untuk mengenal berbagai jenis
baut ini, berikut akan dipaparkan ulasan selengkapnya.

1. Flange Bolt (Baut Flange)


Baut flange adalah jenis baut yang mempunyai washer pada bagian kepalanya. Biasanya
baut flange ini digunakan agar dapat mengikat dua benda dengan permukaan rata. Ketika
adanya washer pada bagian kepala baut tersebut, maka hal ini membuat bagian benda yang
akan dihubungkan dengan baut tidak mudah rusak. Baut flange dibuat dari berbagai bahan,
dari mulai besi sampai jenis baja hitam.

2. Hexagonal Bolt (Baut Segienam)


Baut hexagonal adalah baut yang cukup sering digunakan. Sehingga anda bisa dengan
mudah membelinya di toko mur baut. Yang mana jenis baut ini mempunyai bentuk kepala
yang berbentuk segi enam, dan biasanya mempunyai pasangan mur berukuran sama seperti
kepala bautnya. Nah, baut ini banyak digunakan di dunia otomotif maupun bangunan.

3. Square Bolt (Baut Kepala Segiempat)


Jenis baut berikutnya adalah baut yang berkepala segiempat. Fungsi dari segiempat ini
adalah digunakan di permukaan benda yang mempunyai alur lubang. Selain itu, baut
segiempat ini ternyata banyak digunakan untuk pemasangan aki motor.

4. Stud Bolt (Baut Tanam)


Baut tanam merupakan jenis baut yang ternyata tidak mempunyai kepala baut, dan kedua
ujungnya merupakan batang ulir. Biasanya penggunaan baut ini digunakan di baut silinder
dari head motor serta knalpot. Yang mana salah satu ujungnya akan tertanam di blok
mesin. Kemudian di salah satu ujungnya digunakan dalam mengunci komponen yang
sudah terpasang di baut tanam tersebut.

5. Carriage Bolt (Baut Jamur)


Baut jamur adalah jenis baut yang memiliki bentuk kepala seperti jamur. Biasanya mur
baut ini digunakan khusus agar dapat mengikat dua macam benda yang terletak di area
sempit. Karena mempunyai bentuk kepala yang terlihat pipih, baut ini bisa terpasang di
tempat yang sempit.

6. U-Bolt (Baut U)
Sesuai dengan namanya bahwa baut U merupakan baut yang menyerupai seperti huruf U.
Selain itu, baut ini pun tidak mempunyai kepala, namun kedua ujung bautnya hanya berupa
ulir. Biasanya baut U ini digunakan dalam mengikat dua macam benda tanpa perlu
melubangi bendanya.

7. Shock Bolt (Baut L)


Baut L merupakan baut yang mempunyai kepala bulat dan mempunyai lubang di
tengahnya. Nah, lubang tersebut memiliki bentuk bintang atau segienam. Disebut sebagai
baut L karena agar dapat memutarnya anda perlu menggunakan kunci L.

8. Eye Bolt (Baut Mata)


Baut mata adalah baut yang mempunyai kepala seperti batang lingkaran. Biasanya baut ini
digunakan sebagai cantelan di mesin yang bisa dipindah-pindahkan. Selain itu, sering juga
digunakan agar dapat merekatkan dua macam benda yang memang tidak terlalu kencang.
Yang jelas baut mata ini bisa diputar dengan menggunakan tangan tanpa perlu
menggunakan kunci.

Jenis-Jenis Mur

Mur juga terdiri oleh beberapa jenis, dan setiap jenis mur memiliki bentuk yang memang
disesuaikan dengan fungsinya masing-masing. Seperti halnya baut, mur juga bisa dengan
mudah dibeli pada penjual mur baut terpercaya di kota anda. Tentunya beberapa mur
mempunyai bentuk yang berbeda-beda lho dengan tambahan tertentu supaya bisa memiliki
fungsi yang lebih saat keadaan tertentu.
Selain itu, bentuk ulir mur juga harus sama terhadap ulir baut supaya dapat digunakan
dengan baik. Ketika ulir mur berbeda dari baut dan dipaksa ketika dipasangkan, tentunya
baut dan mur tersebut akan rusak. Berikut berbagai jenis mur yang sering ditemui dalam
kehidupan sehari-hari.

1. Mur Bekerah (Flange Nut)


Yang pertama ada mur bekerah. Nah, mur berkerah ini mempunyai bentuk yang seperti
segi enam dan ditambahkan pula dengan ring di salah satu sisinya. Selain itu, mur berkerah
pun disebut juga dengan mur cincin atau mur ring.

2. Mur Pengunci (Lock Nut)


Kemudian ada mur pengunci atau yang disebut pula dengan lock nut. Tentunya mur
pengunci ini mempunyai ukuran yang lebih tipis daripada mur pada umumnya. Biasanya
mur jenis ini dipasangkan pada bawah mur utama, dan seperti namanya fungsinya adalah
sebagai pengunci.

3. Mur Bersayap (Wing Nut)


Jenis mur yang satu ini adalah mur yang dipasangi oleh sayap di salah satu sisinya. Selain
itu, mur ini juga dinamakan sebagai mur kupu-kupu. Yang jelas fungsi sayap ini adalah
sebagai pegangan ketika mengencangkan mur. Selain itu, mur bersayap digunakan di
media yang memang tidak terlalu memerlukan momen kekencangan yang terbilang tinggi.
Biasanya mur ini digunakan di media plastik. Ketika mur bersayap dikencangkan terlalu
tinggi, maka sayap tersebut akan patah. Sehingga ketika ingin melakukan pengencangan
mur bersayap ini perlu menggunakan tangan.

4. Mur Sangkar (Cage Nut)


Mur sangkar berbentuk kotak. Mur baut sangkar tidak bisa dikencangkan di bagian
murnya. Hal ini dikarenakan mur ini diletakkan di sebuah sangkar maupun rumah. Dengan
begitu untuk mengencangkannya adalah dengan memutar baut, dan mur akan tertahan oleh
sangkar.

5. Mur Benteng (Castle Nut)


Castle nut disebut pula dengan mur mahkota atau mur benteng. Ya, sesuai dengan
namanya bahwa di salah satu sisinya ada permukaan yang memang tidak rata menyerupai
seperti mahkota atau benteng. Tentunya mur benteng dilengkapi pula dengan pengunci.

Selain itu, mur ini dipasangkan pula dengan baut yang memiliki lubang pada ulirnya.
Tentunya lubang ini dapat digunakan agar bisa meletakkan pengunci supaya mur tidak bisa
berputar lagi. Yang pasti mur benteng ini akan digunakan di bagian yang berbahaya ketika
mur terlepas.

Anda mungkin juga menyukai