Anda di halaman 1dari 13

DEDICATIO

Jurnal Pengabdian Masyarakat

p-ISSN: xxxxxx/e-ISSN : xxxxxxx

Vol.1, No.1,2023, hal xx-xx

Judul : Pembekalan dan Pelatihan Musik di Gereja-Gereja GMIM Tokin Raya

Yerikho Karundeng, Intan R. Lumasuge, Firlani P. Doaly, Haris D. Lembo, Richi K. Salenda,
Merianti Atakameng, Mercy F. Pinunsada, Novela K. Lalisang

kokokarundeng@gmail.com, intanlumas@gmail.com, doalyfirlani@gmail.com,


lemboharis@gmail.com, richisalenda@gmail.com, meriantiatakameng@gmail.com,
mercypinunsada@gmail.com, novellalisang@gmail.com

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI MANADO

ABSTRAK

Musik yang baik dan benar akan membawa jemaat kepada kondisi ibadah yang penuh
khidmad, diperlukan juga perangkat musik gereja yang mau dan mumpuni dalam pelayanan
musik gereja. Pelayanan musik diperlukan oleh gereja-gereja GMIM di Tokin Raya yang
memiliki pemain musik dan kantoria kebanyakan secara otodidak, mengharapkan regenerasi
pemain musik dari kalangan remaja. Pembekalan musik gerejawi sangat penting dilaksanakan
bagi komisi musik gerejawi di GMIM Imanuel Tokin guna memberikan pemahaman bagi
komisi musik gerejawi bagaimana menjadi pemain musik dan kantoria yang baik dan
menghentar jemaat untuk dapat larut dalam suasana ibadah dan mencapai tujuan ibadah itu
sendiri. Pelatihan musik dengan media keyboard bagi remaja GMIM Kamang Tokin baru
sangat diperlukan bagi regenerasi pemain musik di gereja tersebut mengingat permintaan dari
Ketua BPMJ GMIM Kamang Tokin baru. Pelaksanaan pembekalan dan pelatihan musik
memakai metode ceramah dan demontrasi yang sangat diharapkan dapat membantu
perkembangan musikalitas bagi komisi musik gerejawi dan remaja-remaja nantinya dalam
melayani sebagai pemain musik dan kantoria di gereja-gereja GMIM Tokin Raya.

Kata Kunci : musik, pembekalan musik gerejawi, pelatihan musik

PENDAHULUAN

Desa Tokin Baru merupakan desa pemekaran dari desa Tokin, yang dipimpin oleh
pejabat Hukum Tua Bapak Yudi Yupiters Turangan, SE. Kedua desa ini biasanya disebut
dengan Tokin Raya. Semua warga masyarakat desa Tokin Baru beragama Kristen, dan
didalamnya terdapat dua denominasi gereja yaitu, GMIM Kamang dan GPDI El Shadai, namun
mayoritas masyarakatnya adalah warga GMIM. Masyarakat desa Tokin Baru terbagi dua gereja
GMIM yaitu GMIM Imanuel Tokin dan GMIM Kamang Tokin Baru.

Proses Inkulturasi yang dijalani oleh kami membuat warga gereja GMIM meminta kami
untuk melatih para remaja dari masing-masing kolom guna menjadi regenerasi pemain musik
di GMIM Kamang Tokin Baru.1 Setelah itu kami juga diminta membawakan pembekalan
musik gereja di GMIM Imanuel Tokin, karena menurut pendeta jemaat masih perlu adanya
pembekalan pelayanan musik gereja dalam ibadah, baik dari segi pemain musik bahkan
kantoria.2

Hubungan musik dengan ibadah sangatlah erat, karena musik menjadi sarana bagi jemaat
untuk berkomunikasi dengan Tuhan dan mengekspresikan hatinya yang dapat meluapkan rasa
syukur, kesusahan, permohonan dan pengharapan,3 dikuatkan oleh pernyataan Sloboda dalam
Djohan musik memiliki fungsi untuk meningkatkan, mengubah emosi dan aspek spiritual, atau
membawa seseorang pada kondisi transenden,4 sehingga musik menjadi budaya masyarakat
gereja sampai sekarang ini.

Masalah yang kerap dialami gereja-gereja dalam perkembangan musik gerejawi tentunya
ada pada beberapa faktor seperti sumber daya manusia yang kurang, sarana musik yang terbatas
dan tidak terjangkau, dan bisa juga ketidakpedulian untuk meng-update sesuai dengan

1
Wawancara dengan ibu Lili Patras pada 10 Februari 2023
2
Wawancara dengan ibu Meity Mangare pada 8 Februari 2023
3
Ariel Januar Chrisnahanungkara. Gereja Dan Pendidikan Seni Musik Bagi Anak, Vol 2 No. 1 Mei 2019, hal 68.
4
Djohan. Respons Emosi Musikal. 2009, hal 6.
perkembangan zaman dan masih mau bertahan pada pola pelayanan pujian yang lama. Maka
dalam hal ini diperlukan pemahaman yang berkembang dan baik tentang musik gereja untuk
mempertahankan eksistensi pelayanan gerejawi pada masa mendatang.5 Dalam perkembangan
musik dalam gereja memerlukan sumber daya manusia yang mau melayani dan memiliki
kemauan untuk terus berlatih sebagai seorang pemain musik maupun kantoria.

Gereja perlu melaksanakan pendidikan sebagai sebuah upaya konservasi dalam menjaga
warisan penting ini. Gereja perlu menanamkan nilai pentingnya interaksi aktif dalam ibadah
melalui kegiatan bermusik (menyanyi maupun memainkan instrumen) sehingga aktifitas gereja
di masa mendatang tetap memiliki ibadah yang mempertahankan interaksi aktif antar manusia
dalam gereja.6 Pembekalan dan pelatihan pemusik gereja ini dilaksanakan untuk memenuhi
permintaan dari pihak gereja baik GMIM Kamang Tokin Baru maupun GMIM Imanuel Tokin,
dengan tujuan menanamkan teori dasar musik yang didalamnya mempelajari tentang unsur-
unsur musik yang perlu diperhatikan, serta cara membaca not angka bagi komisi musik
gerejawi GMIM Imanuel Tokin. Pada pelatihan musik pada remaja di GMIM Kamang Tokin
Baru kami pun menyarankan kepada setiap kolom untuk dapat mengutus perwakilan anak
remaja yang mau untuk belajar dan selalu mau untuk giat berlatih.

METODE PELAKSANAAN

Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini yaitu metode observasi partisipasi
lengkap, dimana dalam pengumpulan data peneliti terlibat secara langsung dalam masyarakat
dan mempelajari dan beradaptasi dengan budaya masyarakat setempat dalam waktu yang
cukup lama, serta peneliti sudah terlibat dalam segala kegiatan masyarakat itu secara intens.
Kemudian metode tindakan, yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru,
menerapkan secara langsung. Berdasarkan observasi, kami mencocokkan data yang kami
dapati dengan kebutuhan masyarakat yang menurut kami sangat perlu, kami membekali,
mempraktekan, mendemonstrasikan dan mengembangkan keterampilan baru baik kepada
komisi musik gerejawi GMIM Imanuel Tokin dan remaja GMIM Kamang Tokin Baru.

Tempat dan Waktu

5
Fenada Ziduhu Dakhi. Pelayanan Musik, Pujian Dan Penyembahan Pada Ibadah dan Kontribusinya bagi
Pertumbuhan Gereja, Vol 1, No.1, 2021. Hal 139.
6
Ariel Januar Chrisnahanungkara. Gereja dan Pendidikan Seni Musik Bagi Anak. Vol 2 No 1, 2019. Hal 70.
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini dilaksanakan Di Desa Tokin Baru, Kec.
Motoling Timur, Kab. Minahasa Selatan. Kegiatan ini dilaksanakan mulai dari tanggal 6
Februari 2022 s/d 8 Maret 2022.

Khayalak Sasaran

Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat di Minahasa Selatan ini ditujukan kepada


seluruh masyarakat Desa Tokin Baru, yang semua masyarakatnya beragama Kristen.

Metode Pengabdian

Pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilakukan di Desa Tokin Baru
dilaksanakan kurang lebih satu bulan, dan hadir secara langsung berinteraksi, melaksanakan
program mayor dan minor dengan masyarakat Tokin Baru. Beberapa program minor kami
diantara lain adalah beribadah bersama disemua denominasi gereja, beribadah bersama
pemuda, membantu administrasi desa seperti posyandu dan pendataan warga masyarakat,
melayani ibadah kolom sebagai khadim, melayani ibadah minggu sebagai pemain musik,
melayani ibadah duka sebagai pemain musik, mengajar disekolah TK, SD dan SMP dan
mengunjungi aset-aset desa yang ada. Program mayor yang kami laksanakan adalah
pembekalan dan pelatihan musik gerejawi di gereja-gereja GMIM yang ada di Tokin Raya serta
penanaman nilai-nilai etika Kristen di SMP Negeri 1 Motoling Timur. Melengkapi pengabdian
kami kepada masyarakat desa Tokin Baru, kami memberikan cendera mata fisik bagi desa
Tokin Baru berupa perlengkapan dekorasi kedukaan untuk nantinya dapat dipakai ketika ada
warga masyarakat yang mengalami kedukaan.

Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dari kegiatan pengabdian kami pada masyarakat di desa Tokin
Baru, yakni:

Berkembangnya pengetahuan dan keterampilan para remaja dari tidak tahu menjadi tahu
walaupun tidak semua dari remaja-remaja perwakilan setiap kolom yang berkembang pesat.
Serta memiliki pemahaman tentang bagaimana menjadi pemain musik dan kantoria yang baik.

Metode Evaluasi

Evaluasi atas indikator keberhasilan kegiatan KKN yaitu melalui tercapainya


pemahaman musik gerejawi yang disampaikan saat sambutan dan ucapan terima kasih dari
ketua komisi musik gerejawi serta ketua BPMJ GMIM Imanuel Tokin. Serta melalui evaluasi
yang dilaksanakan mahasiswa dengan aparat desa dan dosen pembimbing lapangan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan program utama Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posko 36 di desa Tokin Baru,
Kec, Motoling Timur dimulai tanggal 06 Februari – 8 Maret 2023 dapat terlaksana dengan baik
oleh karena dukungan dari masyarakat desa Tokin Baru dan desa Tokin (Tokin Raya).
Pelaksanaan program utama ini dilaksanakan di dua GMIM yang ada di Tokin Raya, yaitu
GMIM Kamang Tokin Baru dan GMIM Imanuel Tokin.

Materi Pembekalan Untuk Komisi Musik Gerejawi GMIM Imanuel Tokin

Pembekalan ini dilaksanakan pada hari Sabtu 25 Februari 2023, pukul 18.00 WITA.
Dengan materi-materi yang sudah disusun oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Musik Gereja.
Suatu proses pembelajaran musik akan berhasil apabila pemilihan materi dilakukan secara
cermat serta memperhatikan kemampuan peserta didik.7 Diharapkan melalui kegiatan ini
dapat menghasilkan pemain musik dan kantoria yang mumpuni dalam pelayanan ibadah.

1. Materi pembekalan pemain musik


Pemain musik memiliki peran yang sangat penting dalam peribadatan umat Kristen.
Peran pemusik bukan hanya membantu jemaat agar mereka merasakan suasana ibadah
dengan baik, tetapi mereka adalah hamba Tuhan yang berkotbah secara tidak langsung
melalui bahasa musik karena mendorong jemaat menuju pertobatan dan suka cita di
dalam kasih Tuhan melalui musiknya itu.8
Untuk dapat menjadi pemain musik yang baik tentu harus mengenal unsur-unsur musik
yang ada pada umumnya, karena unsur-unsur musik digunakan dalam fungsi ritual
untuk mendukung sisi kerohanian kehidupan manusia.9 Pada materi ini kami memilih
satu lagu Himne sebagai contoh untuk masing-masing unsur musik dan pembelajaran
not angka yaitu KJ 453 Yesus Kawan Yang Sejati.

7
Gilbert J. Maningkas. Erwin. Sianturi. Analisis Metode Pembelajaran Musik Pada Pelatihan Band fi GPDI
Genesaret Manado. Vol. 3 No. 1. 2022, hal 55-56.
8
M. Hari Sasongko. Musik Enik dan Pengembangan usik Gereja. Vol.2 No.1. 2019, hal 45.
9
Agus Budi Handoko. Estetika Musik Gereja dalam Perspektif Estetika Musik dan Teologi Kristen. Vol.5
No.2.2022, hal 73.
Gambar 1. Pengaplikasian unsur-unsur musik pada lagu KJ 453. Yesus Kawan
Yang Sejati
 Timbre
Pemilihan timbre/warna bunyi sangat perlu diperhatikan oleh pemain musik
dalam ibadah. Timbre yang tepat akan sangat mendukung suasana lagu yang
dikehendaki.10 Bahkan penggabungan beberapa bunyi instrumen dalam
mengiring pujian juga dapat meningkatkan ekspresi dari jemaat.
Pada umumnya warga GMIM menggunakan piano dan keyboard sebagai
iringan dalam ibadah.
 Melodi
Melodi merupakan susunan-susunan nada yang terkait dan umumnya memiliki
tinggih-rendah dan panjang-pendek nada-nada yang bervariasi.11 Melodi lagu
berfungsi sebagai acuan jemaat menyanyikan lagu pujian dan membantu jemaat
yang tidak menguasai lagu.
 Harmoni
Berdasarkan fungsinya alat musik terdiri dari ritmis dan melodis, dan alat musik
keyboard memiliki fungsi keduanya. Oleh karena itu dalam penerapannya pada
alat musik keyboard tangan kiri memainkan harmoni (yang umumnya disebut
akor) sedangkan tangan kanan memainkan melodi.

10
Djohan. Respons Emosi Musikal. 2006, hal 19.
11
Hugh M. Miller. Apresiasi Musik, 2016, hal 39.
 Tangga Nada
Pemain musik perlu memperhatikan tangga nada yang digunakan guna
menyelaraskan jangkauan suara wanita dan pria dalam suatu persekutuan
ibadah, sehingga tidak ada satu yang kerendahan atau ketinggian register
suaranya, karena tingkatan nada mempengaruhi kualitas sebuah melodi.12
 Ekspresi
Ekspresi merupakan ungkapan pikiran dan perasaan melalui bunyi.
Ekspresi yang didalamnya ada dinamika yang sangat berpengaruh terhadap
ketegangan (tensi) misalnya, piano, forte, crescendo dan decrescendo.
Sedangkan untuk tempo, diekspresikan secara lambat (largo), sedang (andante),
cepat (presto), berangsur-angsur melambat (ritardando) dan berangsur-angsur
cepat (accelerando.).
 Ritme
Memahami karakter ritme melalui rasa, misalkan lagu yang memiliki sukat 4/4
akan berbeda rasa dengan lagu yang memiliki sukat 3/4, dan bahkan sukat yang
lain. Ritme dalam musik dihasilkan oleh dua faktor, yaitu aksen dan panjang
pendek nada.
Contohnya aksen pada sukat 4/4 terletak pada ketukan 1 dan 3, sedangkan pada
sukat 3/4, aksennya terletak pada ketukan pertama saja.
2. Pembelajaran not angka
 Mempelajari nama not dan nilai not
 Membunyikan not
 Membaca melodi sederhana pada sukat 4/4 dan 3/4
3. Materi pembekalan kantoria
Cara bernyanyi yang baik akan mendukung suasana peribadatan, bene cantat bis orat
artinya beernyanyi yang baik sama dengan dua kali berdoa.13 Beberapa aspek yang
perlu diperhatikan oleh tim kantoria:

12
Ibid., hal 40
13
Perry Rumengan. RA. Dinar Sri Hartati. Fungsi dan Peran Musik dalam Pencapaian Tujuan Peribadatan: Studi
Kasus pada Ibadat Ekaristi di Gereja Katolik Keuskupan Manado. Vol.3 No.1. 2022, hal 46.
Gambar 2. Pemberian materi pada tim kantoria
 Intonasi
Intonasi merupakan ketepatan membunyikan nada.14 Membunyikan nada
dengan tepat adalah salah satu kunci menyampaikan pesan lagu serta tidak
mempengaruhi ketegangan suatu ibadah.
 Artikulasi
Artikulasi merupakan teknik pengucapan kata dalam bernyanyi agar terdengar
jelas dan pesan dalam lagu dapat dipahami oleh jemaat.15 Artikulasi juga sangat
penting ketika ada sumber nyanyian yang berbahasa daerah setempat.
 Frasering
Frasering dapat diartikan sebagai ketepatan membagi kalimat lagu dengan
pernapasan yang tepat. Umumnya satu kalimat lagu diakhiri dengan tanda
koma.16 Frasering yang baik ditentukan dari teknik pernapasan yang baik pula.
 Ekpresi
Salah satu keberhasilan dari kantoria adalah mampu menginterpretasikan makna
dari sebuah lagu dengan baik, dengan memperhatikan tema lagu, unsur-unsur

14
Jubelando O. Tambunan. Teknik Vokal dalam Menyanyikan Buku Ende bagi Song Leader di Gereja HKBP
Sukadame Pematangsiantar. Vol.5 No.2. 2021, hal 294.
15
Ibid.,
16
Junita Batubara, et al. Meningkatkan Kemampuan Ketrampilan Bernyanyi Generasi Muda di Gereja HKBP
Berastagi Kabupaten Karo. Vol.4 No.1. 2023, hal 73.
musik.17 Bahkan ekspresi wajah atau gestur tubuh disesuaikan dengan kondisi
lagu yang dinyanyikan, apakah lagu itu menunjukan kesedihan atau
kebahagiaan.

Gambar 3. Sesi tanya jawab dengan komisi musik gerejawi GMIM


Imanuel Tokin.

Gambar 4. Selesai melaksanakan pembekalan bersama komisi musik


gerejawi GMIM Imanuel Tokin.

Materi Pelatihan musik dengan media keyboard bagi remaja-remaja di GMIM


Kamang Tokin Baru
Pelatihan musik pada ramaja-remaja ini berlangsung dari minggu ke dua sampai hari
terakhir kami melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Tokin Baru. Diharapkan
remaja-remaja dapat memahami teori dan teknik yang diajarkan, serta mendapat dukungan
penuh dari BPMJ GMIM Kamang.

17
Jubelando O. Tambunan. Teknik Vokal dalam Menyanyikan Buku Ende bagi Song Leader di Gereja HKBP
Sukadame Pematangsiantar. Vol.5 No.2. 2021, hal 294.
Gambar 5. Memberikan materi dasar musik

1. Fingering
Melatih jari-jari baik tangan kiri dan tangan kanan serta koordinasi pergerakan
tangan kiri dan kanan.
 Posisi duduk yang benar
 Pengenalan Solmisasi
 Posisi tangan dan letak jari pada tuts
 Pergerakan tangan saat fingering
 Mental
2. Akor

Gambar 6. Praktik membunyikan akor

 Akor posisi dasar


Akor I (do mi sol)
Akor IV ( fa la do)
Akor V (sol si re)
Akor ii (re fa la)
Akor iii (mi sol si)
Akor vi (la do mi)
Akor vii (si re fa)
 Akor I, ii, iii, IV, V, vi, vii dengan ritme sederhana.
3. Mengiring lagu dengan style pada Keyboard
 Pengenalan style
 Menentukan jenis style yang digunakan
 Lagu Yesus ada sobat kita dan Ku lihat ibu pertiwi dengan progresi akor
I, IV dan V
 Lagu Ku mau cinta Yesus selamanya dengan progresi akor I, ii, iii, IV,
V, vi

Gambar 7. Pelatihan hari terakhir, serta pemberian motivasi dan apresiasi bagi
remaja di GMIM Kamang Tokin Baru

Program pelatihan musik bagi remaja-remaja ini, tidak semua sampai pada materi akhir
karena keterbatasan waktu dan kemauan dari masing-masing remaja. Namun ada beberapa
yang sangat berkembang pesat, dari segi pengetahuan maupun keterampilan. Dari beberapa
remaja yang mengikuti pelatihan ini, hanya sembilan remaja yang mengikuti sampai selesai,
diantaranya :

Jovando Excellent Tanda – Kolom 4

Rido Princly Junior Kumayas – Kolom 3


Vilenro Kensi Rompas – Kolom 7

Queenzhy Graciella Givheart Mongkaren – Kolom 5

Rafa D.F. Turangan – Kolom 4

Livinia Gracia Raranta – Kolom 4

Eugenio Kussoy – Kolom 7

Veronika Rosalia Cristina Atmo – Kolom 6

Livia Maria Wua – Kolom 3

KESIMPULAN

Pelaksanaan program utama berjalan dengan sangat baik, dengan dukungan warga
masyarakat dan warga gereja yang ada di desa Tokin Raya. Gereja yang dalam segala bentuk
ibadahnya tidak pernah lepas dari musik, sangat bergantung pada tim musik yang didalamnya
ada pemain musik dan kantoria. Pembekalan dan pelatihan musik yang dilaksanakan di GMIM
Imanuel Tokin dan GMIM Kamang Tokin Baru, dikuti dengan sangat antusias baik dari komisi
musik gerejawi GMIM Imanuel Tokin bahkan anak-anak remaja GMIM Kamang Tokin baru.

Pemahaman musik gerejawi yang baik akan menghasilkan pemain musik dan kantoria
yang baik juga dalam membawa jemaat dalam kondisi yang diinginkan. Walaupun dalam
pelaksanaannya harus selalu melaksanakan evaluasi, sharing, dan latihan yang rutin bagi
semua komisi musik gereja. Walaupun keterbatasan waktu, kami merasakan dan berdasarkan
pengamatan beberapa anak remaja berkembang pesat dalam teknik bermain keyboard pada
pelatihan musik gereja di GMIM Kamang, yang nantinya diharapkan akan senantiasa mendapat
dukungan dari warga GMIM Kamang Tokin baru, dalam bentuk motivasi, dukungan moral,
bahkan sarana prasarana latihan yang nyaman bagi mereka.

REFERENSI

Batubara, Junita.et.al. (2023). “Meningkatkan Kemampuan Ketrampilan Bernyanyi Generasi


Muda di Gereja HKBP Berastagi Kabupaten Karo.” Communnity Development Journal.
Vol.4. No.1. 71-76.
Chrisnahanungkara, Ariel Januar. (2019). ”Gereja dan Pendidikan Seni Musik bagi Anak.”
Tonika. Vol.2. No.1. 63-74.

Dhaki, Fenada Ziduhu. (2021). “Pelayanan Musik, Pujian dan Penyembahan pada Ibadah dan
Kontribusinya bagi Pertumbuhan Gereja”. Prosiding Seminar Nasional STT Sumatera
Utara. Vol.1 No.1. 138-146.

Djohan. (2009). Respons Emosi Musikal. Yogyakarta: Joglo Alit.

Handoko, Agus Budi. (2022). “Estetika Musik Gereja dalam Perspektif Estetika Musik dan
Teologi Kristen.” Tonika, Jurnal Penelitian dan Pengkajian Seni. Vol.5 No.2. 72-83.

Maningkas, Gilbert. Sianturi, Erwin. (2022). “Analisis Metode Pembelajaran Musik pada
Pelatihan Band di GPDI Genesaret Manado.” Clef: Jurnal Musik dan Pendidikan Musik.
Vol.3 No.1. 53-60.

Miller, Hugh M. (2016). Apresiasi Musik. Jogjakarta: Panta Rhei Books.

Rumengan, Perry. Hartati, RA. Dinar Sri. (2022). “Fungsi dan Peran Musik dalam Pencapaian
Tujuan Peribadatan: Studi Kasus pada Ibadat Ekaristi di Gereja Katolik Keuskupan
Manado.” Clef: Jurnal Musik dan Pendidikan Musik. Vol.3. No.1. 40-52.

Sasongko, M Hari. (2019). “Musik Etnik dan Pengembangan Musik Gereja.” Tonika. Vol.2.
No.1. 32-47.

Tambunan, Jubelando O. (2021). “Teknik Vokal dalam Menyanyikan Buku Ende bagi Song
Leader di Gereja HKBP Sukadame Pematangsiantar.” Gondang: Jurnal Seni dan
Budaya. Vol.5. No.2. 293-298.

Anda mungkin juga menyukai