Anda di halaman 1dari 12

Ngaliman

Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat


Vol. 1, No. 1, Februari 2022

Pelatihan Intensif Metode UMMI Dalam Meningkatkan Kualitas


Pengajaran Guru Al-Qur’an Di Desa Pisang Kecamatan
Patianrowo
Mastur1 dan Anik Indramawan2
1,2 IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk

Email:anikindramawan@iaipd-nganjuk.ac.id

ABSTRAK
Peran sentral dari guru pada lembaga pendidikan termasuk Taman Pendidikan AL-Qur-an
(TPQ), serta tuntutan bagi guru untuk memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam pembelajaran Al
Qur’an. Maka peneliti berinisiatif untuk menyelesaikan problematikan tersebut dengan metode
PAR (Participatory Action Research). Fokus dari pendampingan ini adalah Bagaimana Prosedur
Pelatihan Guru Al-Qur’an Metode UMMI serta bagaimana dampak pelatihan guru Al-Qur’an
Metode UMMI di desa Pisang. Adapun hasil dari pendampingan ini adalah Pertama,
Bertambahnya kesadaran guru TPQ akan pentingnya metode pengajaran yang digunakan dalam
proses pengajaran baca tulis Al-Qur’an. Misalnya saja bahwa dengan penerapan 4 model
pembelajaran Al-Qur'an Metode UMMI yang meliputi: privat/individual, klasikal individual,
klasikal baca simak, dan klasikal baca simak murni, dapat meningkatkan ketrampilan santri
dalam baca tulis Al-Qur'an secara cepat dan dinamis. Kedua, Tumbuhnya semangat juang para
para guru TPQ dalam mengajar santrinya menggunakan metode UMMI. Penerapan dan
pelaksanaan Metode UMMI dalam proses pembelajaran Al-Quran di TPQ dampingan
berpedoman kepada program dan tahapan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh UMMI
Foundation. Di antaranya; Penerapan 7 Program Dasar Metode Ummi yang meliputi: Tashih,
Tahsin, Sertifikasi Guru, Coaching, Supervisi, Munaqasah, dan Khataman.

Kata Kunci: Kualitas pembelajaran, TPQ. Metode UMMI, Baca Tulis Al-Qur'an.

ABSRACT
The important role of teachers in educational institutions includes the Al-Qur'an Education
Institution (TPQ), as well as the demand for teachers to have the capacity and capability in
learning the Qur'an. So the researchers took the initiative to solve the problem using the PAR
(Participatory Action Research) method. The focus of this assistance is the UMMI Method of Al-
Qur'an Teacher Training Procedures and how the impact of the UMMI Method of Al-Qur'an teacher
training in Pisang village. The results of this assistance are First, the increasing awareness of TPQ
teachers about the importance of the teaching methods used in the process of teaching reading and
writing the Qur'an. For example, with the application of 4 models of learning Al-Qur'an, the UMMI
Method which includes: private/individual, individual classical, classical reading and listening, and
classical reading and listening purely, can improve students' skills in reading and writing the
Qur'an quickly and easily. dynamic. Second, the growing fighting spirit of the TPQ teachers in
teaching their students using the UMMI method. The application and implementation of the UMMI
Method in the Al-Quran learning process at assisted TPQs is guided by the program and learning
stages that have been set by the UMMI Foundation. Among them; Implementation of the 7 Basic
Ummi Method Programs which include: Tashih, Tahsin, Teacher Certification, Coaching,
Supervision, Munaqasah, and Khataman.
Keywords: Quality of learning, TPQ. UMMI Method, Read and Write Al-Qur'an.

Mastur dan Anik Indramawan 30


Ngaliman
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Februari 2022

A. Pendahuluan
Desa Pisang merupakan Desa yang berada di wilayah kecamatan Patianrowo
Kabupaten Nganjuk Provinsi Jawa Timur dengan luas wilayah 1.864, 45 Ha dan
ketinggian 598 M diatas permukaan laut. wilayah darat seluas 517 Ha sedangakan
wilayah Sawah seluas 1.347,45 Ha. memiliki komoditas unggulan berupa Padi. Batas
wilayah desa ini adalah : Sebelah Utara : Desa Pecuk, Sebelah Selatan : Desa
Pandantoyo Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk, Sebelah Barat: Desa
Babadan, Sebelah Timur: Desa Lestari.
Terdapat banyak problematika dalam semua bidang di desa Pisang. Bidang
tersebut meliputi bidang pendidikan, bidang keagamaan, bidang kesehatan, bidang
ekonomi dan bidang sosial. Dalam bidang pendidikan misalnya minimnya tingkat
ketercapaiannya pendidikan yang ideal di desa Pisang. Yang menjadi penghambat
utama dalam hal ini adalah selain factor ekonomi, juga factor kurang minatnya anak
dalam menempuh pendidikan. Dalam bidang keagamaan problematikanya yaitu
kurangnya ustadz/ustadzah, sarana prasarana, dan kurangnya dana untuk
mendirikan taman pendidikan Islam. Selain itu untuk warga pendatang tidak berani
ikut campur terlalu dalam, terhadap masalah tersebut dan hanya bisa membantu
tenaga sebisa mungkin. Sedangkan masalah dalam bidang kesehatan, yaitu
minimnya tenaga medis dan obat-obatan yang kurang lengkap di polindes desa
Pisang. Kendala tersebut menyebabkan masyarakat lebih memilih cek kesehatan di
puskesmas.
Problematika lain muncul dari bidang ekonomi yaitu adanya berbagai usaha
kecil di Masyarakat belum mendapatkan perhatian dan pembinaan dari pemerintah
termasuk dengan bantuan pendanaan dalam meningkatkan produksi, sehingga bisa
menyerap kebutuhan tenaga kerja, namun demikian jumlah pengangguran masih
cukup besar terutama pada masa setelah Tanam/Panen Pertanian. Masih rendahnya
pendapatan Petani dan produktifitas pertanian. Desa Pisang termasuk daerah
agraris sehingga mayoritas masyarakat bermata pencaharian sebagai petani atau
bekerja di bidang pertanian. Dengan demikian untuk meningkatkan perekonomian

Mastur dan Anik Indramawan 31


Ngaliman
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Februari 2022

masyarakat, bidang pertanian harus menjadi prioritas utama. Produktifitas


komoditi tertentu sudah meningkat, akan tetapi harga hasil produksi relatif masih
rendah, sehingga pendapatan petani masih rendah.
Dari pemaparan permasalahan dari segala bidang yang dihadapi oleh Desa
Pisang, peneliti berpendapat bahwa permasalah keagamaan yang urgent untuk
segera dicarikan solusi bersama. Peneliti tertarik mengambil salah satu
problematika dari bidang keagamaan, yaitu tentang meningkatkan kualitas guru
ngaji Al-Qur’an di desa Pisang. Alasan yang menguatkan peneliti memilih
permasalahan dalam bidang keagamaan yaitu pertimbangan satu bidang dengan
semua bidang dalam tindak lanjut penyelesaian permasalahan yang merupakan inti
dari pembuatan penelitian.
Mengingat ada suatu problematika yang besar, dimana guru atau ustadz
dituntut untuk memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam pembelajaran Al Qur’an.
Maka peneliti berinisiatif untuk menyelesaikan problematikan tersebut dengan
metode PAR (Participatory Action Research). Peneliti membuat suatu penelitian
yang berbasis PAR atau sering disebut dengan penelitian tindakan langsung. PAR
adalah istilah yang memuat seperangkat asumsi yang mendasari paradigma baru
ilmu pengetahuan dan bertentangan dengan paradigma pengetahuan tradisional
atau kuno1. Asumsi-asumsi baru tersebut menggaris bawahi arti penting proses
sosial dan kolektif dalam mencapai kesimpulan-kesimpulan mengenai “apa kasus
yang sedang terjadi” dan “apa implikasi perubahannya” yang dipandang berguna
oleh orang-orang yang berbeda pada situasi problematis, dalam mengantarkan
untuk melakukan penelitian awal.
Pada dasarnya, PAR merupakan penelitian yang melibatkan secara aktif
semua pihak-pihak yang relevan (stakeholders) dalam mengkaji tindakan yang
sedang berlangsung (dimana pengalaman mereka sendiri sebagai persoalan) dalam
rangka melakukan perubahan dan perbaikan kearah yang lebih baik. Untuk itu,

1 Diktat Materi KKN PAR Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah IAI-TABA, 2019, 5, diakses melalui:

Hhttp://iai-tabah.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/MATERI-PAR-KKN.pdf
Mastur dan Anik Indramawan 32
Ngaliman
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Februari 2022

mereka harus melakukan refleksi kritis terhadap konteks sejarah, politik, budaya,
ekonomi, geografis, dan konteks lain-lain terkait. Yang mendasari dilakukannya
PAR adalah kebutuhan kita untuk mendapatkan perubahan yang diinginkan. Oleh
karena itu fokus program kami adalah meningkatkan kualitas guru Al Qur’an di
Desa Pisang. Sehingga kajian dalam penelitian ini meliputi: Bagaimana Prosedur
Pelatihan Guru Al-Qur’an Metode UMMI serta bagaimana dampak pelatihan guru
Al-Qur’an Metode UMMI di desa Pisang.
B. Metode Pengabdian
Adapun metode pendampingan yang dilakukan menggunakan model
pengabdian berbasis PAR (Participatory Action Research). Model pengabdian
berbasis PAR ini memiliki tiga Variabel kunci yaitu, berpartisipasi, aksi dan
penelitian2. Dari ketiga prinsip PAR itulah tim pengabdian IAI Pangeran Diponegoro
Kabupaten Nganjuk mampu bersama-sama masyarakat melakukan identifikasi
masalah, perencanaan, dan tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan
yang mereka hadapi. Di samping itu PAR memiliki nuansa penelitian kritik yang
konstruktif terhadap kondisi masyarakat, sehingga menjadi tugas independent
dosen sebagai bentuk laporan pertangung jawaban atas keterlibatan mereka
terhadap proses perubahan yang dilakukan beserta masyarakat tersebut.
Salah satu ukuran kelayakakn suatu strategi pendampingan dapat dilihat dari
manfaat yang akan diperoleh dari selama dan sesudah adanya program
pendampingan. Beberapa manfaat praktis dari pendampingan yang kami lakukan
antara lain: Pertama, Bagi Tim Peneliti. Menambah wawasan peneliti mengenai
wacana nilai keagamaan khususnya keagamaan desa, untuk selanjutkan dijadikan
sebagai acuan dalam penelitian yang berbasis PAR (Participatory Action Research).
Kedua, Bagi Perguruan Tinggi. Merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada

2 M. Arif Khoiruddin, Imam Taulabi dan Ali Imron, Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini Di Taman Baca
Masyarakat, Journal An-nafs: Vol. 1 No. 2 Desember 2016. 299. Diakses melalui:
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwjqr4rIw9L1AhViSGwGH
RgfCf4QFnoECAoQAQ&url=https%3A%2F%2Fejournal.iai-
tribakti.ac.id%2Findex.php%2Fpsikologi%2Farticle%2Fdownload%2F295%2F438%2F&usg=AOvVaw1UmrTT
hQM5wHcD-LJGbL3h
Mastur dan Anik Indramawan 33
Ngaliman
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Februari 2022

masyarakat, sebagai salah satu stakholder yang memiliki tanggung jawab moral
terhadap pendidikan masyakatat secara umum. Ketiga, Bagi Masyarakat Desa
Pisang. Menambah wawasan masyarakat mengenai metode UMMI. Masyarakat
memahami arti pentingnya pelatihan intensif dan hasil dari pelatihan metode
UMMI. Metode UUMI menjadi salah satu alternatif solusi untuk mempermudah
proses mengajar anak-anak di desa Pisang. Proses mengajar yang mudah,
menyenangkan dan menyentuh hati sehingga lebih mudah dipahami.
C. Pembahasan
1. Kondisi Umum Komunitas Dampingan
Komunitas yang kami dampingi adalah guru-guru yang mengajar di TPQ di
Desa Pisang, pada prinsipnya keadaan komunitas yang kami dampingi memiliki
keadaaan yang sama dengan guru TPQ lainnya di Kabupaten Nganjuk, diantaranya
adalah minimnya reward atau honorarium yang diterima dan bahkan sebagian
besar tidak diberi gaji. Kesimpulan awal yang peneliti dapatkan adalah pada
dasarnya para guru Al Quran ini tidak mempermasalahkan gaji yang di TPQ, tetapi
diakui atau tidak bahwa tidak adanya gaji akan berdampak pada kualitas
pembelajaran di TPQ.
Permasalahn lainnya yang dihadapi oleh komunitas adalah mengatasi ketidak
tertiban santri selama proses belajar mengajar dan mengatasi ketidaklancaran
mengaji. Ujung persoalan tersebut berakibat mutu bacaan santri makin merosot dan
waktu belajarnya semakin lama bahkan tidak sedikit santri drop out sebelum tartil
dan khatam baca Al-Qur’an. Guru TPQ sebagai ujung tombak da’wah islam harus
diberi perhatian lebih besar. Namun keberadaan Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ)
di Masjid/musholla dan balai da’wah dirasakan semakin menurun kiprahnya akhir-
akhir ini dikarenakan berbagai sebab. Oleh karena itu pihak akademisi merasa perlu
menghidupkan kembali TPQ dengan mengadakan pembinaan terhadap para ustadz
dan ustadzah atau guru TPQ. Gebrakan awal pembinaan bagi guru TPQ di
kecamatan Patianrowo, utamanya di Desa Pisang.

Mastur dan Anik Indramawan 34


Ngaliman
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Februari 2022

Karena permasalahan-permasalahan yang ada akan berdampak pada kualitas


penjgajaran sehingga output yang dihasilakn juga tidak sesuai dengan harapan
masyarakat luas. dan ini yang disayangkan harusnya semua pihak mau memikirkan
dan bertindak untuk menyelesaikan problematika yang dihadapi oleh lemabaga
pendidikan Islam tersebut, khususnya lembaga yang mengenalkan Al-Qur’an pada
mereka pemula.
Keberadaan TPA/TPQ merupakan penunjang bagi pendidikan agama Islam
pada lembaga-lembaga pendidikan sekolah (TK-SD-MI) untuk itu
penyelenggaraannya pada siang dan sore hari diluar jam sekolah. Sedang bagi
lingkungan masyarakat yang memiliki Madrasah Diniyah pada jam-jam tersebut,
maka TPA/TPQ dapat dijadikan sebagai kegiatan “Pra Madrasah Diniyah”. Lama
pendidikan satu tahun dan terbagi dalam dua semester. Tiap kali masuk TPQ
diperlukan waktu 60 menit. Sesuai dengan tujuan dan targetnya, maka materi
pelajaran dibedakan menjadi dua macam yaitu materi pokok dan materi tambahan.
Yang dimaksud materi pokok adalah materi yang harus dikuasi benar oleh
setiap santri dan dijadikan tolak ukur keberhasilan santri. Sebagai materi pokok
santri adalah belajar membaca Al-Qur’an dengan menggunakan buku iqro’ jilid 1-6.
Bila santri telah menyelesaikan jilid 6 dengan baik, dapat dipastikan ia dapat
membaca Al-Qur’an dengan benar. Untuk selanjutnya ia mulai belajar membaca Al-
Qur’an. Adapun materi tambahan adalah materi yang belum dijadikan syarat untuk
menentukan lulus tidaknya santri tersebut. Sebagai materi tambahan adalah :
hafalan bacaan sholat dan prakteknya, hafalan do’a sehari-hari, hafalan surat-surat
pendek, hafalan kalimat thoyibah, bermain cerita, ibadah, aqidah dan akhlak.
Permasalahan teknik yang kami temui antara lain:
a. Suara guru kurang lantang
b. Guru membaca terlalu cepat
c. Murid tidak memperhatikan tulisan pada alat peraga
d. Murid bercakap-cakap atau mempermainkan sesuatu
e. Suara guru berbenturan dengan suara guru dari kelompok lain

Mastur dan Anik Indramawan 35


Ngaliman
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Februari 2022

f. Tulisan pada alat peraga terlalu kecil


Untuk itu pembelajar harus menguasai bacaan-bacaan panjang, yang
meliputi (mad thobi’i, mad aridli Sukun, dan bacaan panjang yang lainnya), sifat-
sifat huruf, cara berhentinya bacaan, dan pelafalan 28 huruf hijaiyah dengan
mudah dan benar, tanda baca harkat fathah (a), kasrah (i), dhammah (u), tanwin,
sukun, tasydid, dan sebagainya.
Sehingga harapan tim peneliti setelah adanya program ini antara lain:
a. Meningkatnya pemahaman guru Al-Qur’an di Desa Pisang terhadap metode
UMMI.
b. Kualitas pembelajaran dan pengajaran di TPA dan TPQ yang ada di Desa
Pisang dapat memahamkan santri akan ketrampilan Al-Qur’an.
c. Tata Kelola yang semakin profesional yang ada di TPA dan TPQ yang ada di
Desa Pisang.

Dari hasil observasi dan wawacara tim peneliti mendapatkan informasi


dari puluhan TPQ yang aktif, terdapat 120 lebih guru yang aktif mengajar. Hal
ini tentu menjadi modal tersendiri bagi TPQ-TPQ yang ada, karena selain
didukug oleh legal formal TPQ yang ada, keberdaaan guru jika dilihat dari
jumlahnya juga banyak. Sehingga kewajiban pendidikan juga akan terbantu
dengan banyaknya pendidik yang ada. Seorang pendidik harus belajar
bagaimana memberikan hak dan ke-wajibannya dengan baik. Ia harus
mengetahui perkembangan-perkembang-an baru tentang metode dan media
pendidikan yang baik untuk menu-naikan tugasnya sehingga memperoleh hasil
yang maksimal. Salah satu tugas pokok pendidik yang harus mendapat
perhatian serius ialah mencari metode yang tepat untuk mengajarkan al-Qur’an
kepada anak-anak usia dini. Mengajarkan al-Qur’an merupakan salah satu dasar
pendidikan Islam. Sehingga anak-anak tumbuh berdasarkan fitrah yang baik dan
hati mereka dituntun oleh hikmah dan selanjutnya mampu membendung polusi
kese-satan dan keruhnya kemaksiatan.

Mastur dan Anik Indramawan 36


Ngaliman
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Februari 2022

2. Pelaksanaan Pendampingan
Dalam tahap ini, kami melakukan analisis secara lebih mendalam lagi
mengenai permasalahan-permasalahan yang dianggap prioritas dalam tahap matrix
rangking, hal ini kami lakukan guna mengenal tingkat relevansi, urgensi, dan
kemampuan penyelesaian masalah baik dari masyarakat maupun tim
pendampingan dari IAI Pangeran Diponegoro Kabupaten Nganjuk. Sehingga
nantinya dapat diketahui permasalahan yang relevan, urgen, dan dapat diselesaikan.
Dari hasil pemetaan didapa beberapa probletika dan kemampuan penyelesaiannya,
sebagaimana tabel 1.1 berikut ini.
Tabel 1.1 Relevansi, Urgensi, dan Kemampuan Penyelesaian Masalah
Desa Pisang Kecamatan Patianrowo.
KEMAMPUAN KEMAMPUAN
MASALAH RELEVANSI SKOR
TIM PAR MASYARAKAT
Permasalahan + + + 3
Keagamaan
Kurangnya + - + 2
Kerjasama
Kurangnya + _ + 2
kuantitas dan
kualitas guru
ngaji
Kurangnya + - + 2
Kesadaran Orang
Tua
Kurangnya + - + 2
Pemuda sebagai
Penerus guru
Ngaji di TPQ
Kurangnya + - + 2
motivasi anak-
anak dalam
mengaji

Setelah melakukan analisis urgensi dan relevansi tersebut, kami menemukan


beberapa masalah yang kiranya merupakan masalah yang urgen, relevan dan dapat
dipecahkan oleh masyarakat beserta tim peneliti:

Mastur dan Anik Indramawan 37


Ngaliman
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Februari 2022

Adapun permasalahan yang mendapatkan skor tertinggi yang dapat dikatakan


sebagai masalah yang relevan, urgen dan dapat dipecahkan oleh masyarakat dan
difasilitasi oleh tim peneliti adalah sebagai berikut :
a. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perkembangan TPQ
b. Perlunya penggerakan kaderisasi guru ngaji di TPQ setempat.
Untuk menyelesaikan problematika yang ada, kami tim peneliti melakuan FGD
dengan stakholder yang ada, dan disepakati tiga progam utama sebagaimana
berikut:
a. Pengadakan pertemuan dengan perangkat Desa, tokoh masyarakat dan
Pengurus TPQ se Desa Pisang, denga tujuan untuk memberi gambaran.
Terakait dengan apa yang telah peneliti temukan dilapangan terutama terkait
dengan keadaan dan kondisi pembelajaran dan pengajaran TPQ di Desa.
b. Mengajak diskusi terkait dengan problematika yang peneliti temukan
dilapangan, serta meminta tanggapan dan respon dari para stakeholder yang
ada.
c. Mengadakan pelatihan dan pendampingan kepada segenap guru Al-Qur’an di
TPQ yang ada di Desa Pisang, pelatihan terkait dengan metode pengajaran
sampai dengan tatakelola TPQ sesuai dengan manajaemen tatakelola institusi.
Kegiatan pembinaan tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu 4 Maret 2020 di
salah satu TPQ Desa Pisang Patianrowo. Sebanyak 25 ustadz dan ustadzah TPQ se-
desa pisang yang hadir. Menurut ustadz Zainul Muslimin, pengurus Lazisnu
Kertosono, Guru atau ustadz dan ustadzah TPQ adalah ujung tombak da’wah.
Mereka harus diperhatikan dan difasilitasi oleh Persyarikatan. Menjadi tugas
bersama antara masyarkat, pelaku TPQ dan akademisi untuk mengembangkan
kuailitas pengajaran dan pembelajaran terkait dengan Al-Qur'an. Setelah adanya
pelatihan, tim pendamping juga mengadakan dampingan kepada ustadz dan
ustadzah TPQ dalam proses pembelajaran, yang dilakukan secara berkala setiap
satu pekan sekali tim pendamping dengan membagi anggota berdasarkan wilayah
yang telah disepakati.

Mastur dan Anik Indramawan 38


Ngaliman
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Februari 2022

3. Dampak Perubahan
Tim Pengabdian/ pendamping IAI Pangeran Diponegoro, khususnya tim yang
diturunkan ke Desa Pisang. Telah selesai melakukan sederetan kegiatan
pengabdian berbasis PAR dari satu tahapan ke tahapan yang lainnya sebagaimana
yang telah diprogram oleh pihak kampus. Adapun hasil yang dicapai dengan
adanya pelatihan dan pendampingan kepada ustadz dan ustadzah TPQ di Desa
Pisang Kecamatan Patianrowo secara umum adalah adanya Antusias dari guru
TPQ selama pelatihan serta meningkatnya referensi dan ketrampilan bagi pengajar
di TPQ. Dengan adanya pelatihan UMMI tersebut telah menyadarkan masyarakat
terutama guru TPQ tentang betapa pentingnya standarisasi kualitas guru Al-Qur’an
melalui pelatihan metode UMMI untuk guru TPQ, Karena Dengan diadakannya
pelatihan UMMI ini, memberikan pandangan referensi metode pengajaran baru
bagi para guru TPQ tentang metode UMMI sebagai metode pengajaran baca tulis
Al-Qur'an yang efektif untuk meningkatkan kemampuan dari peserta didik. Dan
Setelah dilaksanakan pelatihan serta pendampingan penerapan metode membaca
Al-Qur’an ini banyak guru TPQ yang merasa terbantu serta menggunakan metode
UMMI tersebut dalam proses pengajaran dan pendidikan pada santrinya.
Dampak yang dihasilkan dari pelatihan dan pendampingan metode UMMI
kepada guru TPQ di desa Pisang secara tidak langsung telah membawa peubahan
positif terhadap atmosfer pembelajaran Al-Qur'an pada lembaga pendidikan
(TPQ), diantaranya:
a. Bertambahnya kesadaran guru TPQ akan pentingnya metode pengajaran yang
digunakan dalam proses pengajaran baca tulis Al-Qur’an. Misalnya saja bahwa
dengan penerapan 4 model pembelajaran Al-Qur'an Metode UMMI yang
meliputi: privat/individual, klasikal individual, klasikal baca simak, dan
klasikal baca simak murni, dapat meningkatkan ketrampilan santri dalam baca
tulis Al-Qur'an secara cepat dan dinamis.
b. Tumbuhnya semangat juang para para guru TPQ dalam mengajar santrinya
menggunakan metode UMMI. Penerapan dan pelaksanaan Metode UMMI

Mastur dan Anik Indramawan 39


Ngaliman
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Februari 2022

dalam proses pembelajaran Al-Quran di TPQ dampingan berpedoman kepada


program dan tahapan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh UMMI
Foundation. Di antaranya; Penerapan 7 Program Dasar Metode Ummi yang
meliputi: Tashih, Tahsin, Sertifikasi Guru, Coaching, Supervisi, Munaqasah, dan
Khataman. Kemudian dalam penerapan pembelajaran Al-Qur'an diterapkan 7
(tujuh) Tahapan Pembelajaran Metode UMMI yakni pembukaan, pemahaman
konsep, penanaman konsep, keterampilan, evaluasi, dan penutup.

Dari dampak yang telah disebutkan di atas, diharapkan masyarakat setempat


dapat melanjutkan kepedulian akan perkembangan dan pengkaderan guru TPQ
agar terhindar dari minimnya kuantitas dan kualitas guru TPQ di desa Pisang,
selain itu antusias masyarakat terhadap perkembangan pengajaran di TPQ
diharapakan juga semakin meningkat.

D. Kesimpulan
Keberadaan SDM pada lingkungan pendidikan TPQ memiliki peran penting
dalam pembelajaran serta peningkatan ketrampilan baca tulis Al-Qur'an bagi
peserta didik (santri), sehingga peningkatan kualitas ustad atau ustadzah perlu
selalu ditingkatkan salah satunya melalui pelatihan dan pendampingan, yang
dilakukan secara sistematis dan masif. Dengan adanya program pengabdian ini telah
memabawa antusiasme dari guru TPQ serta meningkatnya referensi dan
ketrampilan bagi guru TPQ di Desa Pisang Kecamatan Patianrowo, selain itu juga
telah menyadarkan masyarakat terutama guru TPQ tentang betapa pentingnya
standarisasi kualitas guru TPQ serta metode pembelaran yang digunakan.

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrohim, Hasan, Strategi Pembelajaran Al-Qur‟an Metode Tilawati. Surabaya:
Pesantren Nurul Falah. 2010
Ahmad Rifa'i. Implementasi Metode UMMI Untuk Meningkatkan Kualitas Membaca Al-
Quran Di Sdit Ihsanul Amal Alabio. Al-Madrasah Jurnal Pendidikan Madrasah
Ibtidaiyah. October 2018

Mastur dan Anik Indramawan 40


Ngaliman
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Februari 2022

As‟ad Humam, Cara Cepat Belajar Membaca Al-Qur‟an, Yogyakarta: Balai Litbang
LPTQ, 2000
Diktat Materi KKN PAR Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah IAI-TABA. 2019.
Diakses melalui: Hhttp://iai-tabah.ac.id/wp-
content/uploads/2020/02/MATERI-PAR-KKN.pdf
Fuad, A. Jauhar, Perkembangan anak: bagaimana anak belajar?, Edupedia: Jurnal Studi
Pendidikan dan Pedagogi Islam. 1(1), 2013, h. 113-124.
Gani, Ainal. dkk, Pelatihan Penerapan Metode Pembelajaran Al-Qur‟an Kontemporer
Dalam Peningkatan Kompetensi Guru Ngaji di Kecamatan Kedaton Bandar
Lampung, Lampung: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
IAIN Raden Intan, 2014 Anwar, Rosihan, Ulum Al-Qur‟an, Bandung: CV Pustaka
Setia, Cet.7, 2017
Harahap, Sri Belia, Penerapan Metode Ummi dan Dampaknya Terhadap Kemampuan
Membaca Al-Qur‟an Siswa (Studi Multisitus di Sekolah Tahfizh Plus Khoiru
Ummah dan SD Islam As-Salam Malang), Malang: Pasca Sarjana UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang, 2017
Khoiruddin, M. Arif, dkk. Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini Di Taman Baca
Masyarakat, Journal An-nafs: Vol. 1 No. 2 Desember 2016. 299. Diakses melalui:
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2a
hUKEwjqr4rIw9L1AhViSGwGHRgfCf4QFnoECAoQAQ&url=https%3A%2F%2Fejo
urnal.iai-
tribakti.ac.id%2Findex.php%2Fpsikologi%2Farticle%2Fdownload%2F295%2F4
38%2F&usg=AOvVaw1UmrTThQM5wHcD-LJGbL3h
Murjito, Imam. Pedoman Metode Praktis Pengajaran Ilmu Al-Qur’an Qiroati. Semarang:
Raudhatul Mujawwidin. 2010
Murjito, Imam. Pengantar Metode Qiroati. Semarang: Raudhatul Mujaw-widin. 2017
Marzuki, Wawancara, Patiantorowo: 28 Maret 2020.

Mastur dan Anik Indramawan 41

Anda mungkin juga menyukai