Anda di halaman 1dari 13

Ngaliman

Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat


Vol. 1, No. 1, Februari 2022

Pemberdayaan Ekonomi Transformatif: Upaya Pemanfaatan


Lahan Kosong Untuk Peningkatan Pendapatan
Agus Tohawi1 dan Juni iswanto2
1,2 IAI
Pangeran Diponegoro Nganjuk
Email: agustohawi28@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan dari pengabdian ini antara lain, pertama, Memanfaatkan lahan kosong di area pekarang
rumah warga untuk ditanami tanaman holtikutura, kedua, Menjadikan tanaman holtikultura
sebagai tanaman produktif dan dapat dijadikan pendapatan tambahan, dan ketiga, dalam jangka
panjang Desa Jatikalen dapat dijadikan sebagai desa wisata tanaman holtikultura. Adapun
pendekatan pengabdian yang digunakan oleh peneliti adalah PAR (Participatory Action Reseach).
Adapun hasil dari pengabdian ini adalah (i) Kesadaran masyarakat khususnya ibu-ibu rumah
tangga Desa Jatikalen Kecamatan Jatikalen tentang pemanfaatan lahan pekarangan kosong
menjadi terbangun sebab masyarakat sebelumnya tidak ada yang memotivasi unruk
pemanfaatan lahan kosong itu. Setelah adanya pelatihan dan pendampingan keadaan jadi bisa
berubah ke arah positif secara perlahan, (ii) Masyarakat menjadi tahu bagaimana cara budidaya
tanaman holtikultura yang baik dengan media polibek, dengan hasil yang tidakk kalah dengan
ditanam secara langsug di tanah, (iii) Masyarakat menjadi tahu dan memahami kelebihan-
kelebihan serta kekerangan, jika melakukan budidaya dengan media polibek, (iv) Masyarakat
menjadi mengerti bagaimana cara membuat pupuk kompos dan stater, yang tidak mengunakan
pupuk petstisida, (v) Terbentuknya badan untuk mewadai hasil dari panen tanaman holtikultura
ini.
Kata Kunci: Ekonomi Transformatif, Kenaikan Pendapatan, Tanaman Holtikultura.

ABSRACT
The objectives of this service include, first, using vacant land in the yard of residents' houses to
plant horticultural crops, second, making horticultural crops a productive plant and can be used as
additional income, and third, in the long term Jatikalen Village can be used as a plant tourism
village. horticulture. The service approach used by researchers is PAR (Participatory Action
Research). The results of this service are (i) Public awareness, especially housewives in Jatikalen
Village, Jatikalen District, regarding the use of empty yards has been awakened because the
community previously had no motivation to use the vacant land. After the training and mentoring,
the situation can slowly change in a positive direction, (ii) the community knows how to properly
cultivate horticultural crops using polybek media, with results that are not inferior to planting
directly on the ground, (iii) the community knows and understand the advantages and
disadvantages of cultivating with polybek media, (iv) the community will understand how to make
compost and starter fertilizers, which do not use pesticide fertilizers, (v) Establishment of a body to
accommodate the results of this horticultural crop harvest.
Keywords: Transformative Economy, Income Increase, Horticultural Crops.

Agus Tohawi dan Juni Iswanto 1


Ngaliman
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Februari 2022

A. Pendahuluan
Salah satu persoalan terbesar petani untuk meningkatkan nilai tambah adalah
terbatasnya aksesbilitas terhadap pasar1. Bahwa 90% petani menyatakan
mengalami kesulitan dalam menjual hasil produksi ditambah dengan harga jual
yang rendah. Seringkali, pada masa panen, sebagian besar petani tidak mampu
mengakses pasar dan pada akhirnya menggunakan sistem tebang jual/tebas yang
membuat petani mengalami kerugian, karena hampir separo dari hasil penjualan
panen menjadi milik pedagang. Kondisi ini mengakibatkan petani mengalami
disinsentif untuk berkembang meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian.
Nilai Tukar Petani (NTP) yang mengalami stagnasi di angka 100 poin 2.
Rendahnya NTP ini mengindikasikan rendahnya tingkat kesejahteraan petani,
sehingga wajar jika profesi petani akan dihindari oleh generasi muda, karena
terkesan bahwa menjadi petani tidak akan menjamin masa depan mereka.
Percepatan peningkatan nilai tambah (value added) di sektor pertanian menjadi
sebuah keharusan, dengan berbagai cara yang dapat dilakukan oleh stakeholder.
Adapun permaslah petani jawa timr sebagaimana Gambar 1.1 Berikut:

Gambar 1.1 Permasalahan Petani Jawa Timur

3% 3%
2%
2%
kesulitan memenuhi standar
kualitas

kesulitan produksi

kesulitan transportasi

kesulitan lainnya

Harga Jual Rendah


90%

Sumber: World Bank dalam Arif. 2015

1 Bank Dunia, 2010 Dalam Arif, dkk. Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Pasar Lelang Kabupaten Jombang.

Bappeda Kab. Jomban 2015.


2 Badan Pusat Statstik (BPS). Nilai Tukar Petani, 2015

Agus Tohawi dan Juni Iswanto 2


Ngaliman
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Februari 2022

Permasalah-permasalahan yang dihadapi petani di atas menyebabkan


kemisikina dan ketimpangan petani jawa timur. Oleh karena itu diperlukan upaya
dan usaha dari stakeholder pertanian untuk menyelesaikan permasalahan petani
tersebut, mewujudkan tujuan di atas masih dihadapkan pada dua kendala utama,
yakni persoalan kemiskinan dan ketimpangan yang sudah cukup lama mengakar di
masyarakat.
Pada dasarnya jika ditarik kesimpulan, permsalahan petani di kabupaten-
kabupaten di jawa timur tidak akan berbeda jauh. Termasuk di kecamatan Jatikalen
Kabupaten Nganjuk. di Kecamatan Jatikalen yang mayoritas penduduknya adalah
petani, namun sektor pertanian belum bisa meningkatkan kesejahteraan
masyarakat setempat, adapun bebrapa persoalan atau penyebab terjadinya hal
tersebut dari hasil observasi anatara lain,biaya pengarapan lahan pertanian mahal,
harga produk petani saat panen raya turun drastis dan akses ke pasar sangat sulit,
karena banyak “makelar” yang datang ke lokasi dengan penawaran di bawah harga
pasar.
Hasil observasi dan inkulturilasi, permasalahan yang dihadapi adalah bahwa
bertani sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka, namun tingkat kesejahteraan
(jika dilihat secara kasat mata), cenderung stagnan, di satu sisi sekitar rumah
mereka banyak halaman-halaman (lahan) yang menganggur, tidak ditanami dan
tidak diproduktifkan. Padahal halaman-halaman tersebut jika dimanfaatkan atau
diproduktifkan tentu akan memberikan tambahan pendapatan bagi warga sendiri.
Oleh karena itu, setelah melalui proses observasi dan kesepakatan dengan
aparatur Desa, disepakati untuk memanfaatkan lahan-lahan yang kosong dengan
membudidayakan tanaman holtikultura. Pada umumnya, tanaman holtikultura
adalah jenis tanaman yang nilai baik bagi para petani untuk di budidayakan. Selain
karena sesuai dengan lahan pertanian dan menjadi komoditas yang banyak tersebar
di berbagai wilayah, pergiliran tanaman holtikultura dapat dilakukan setiap
tahunnya sesuai permintaan pasar yang seringkali berubah-ubah.

Agus Tohawi dan Juni Iswanto 3


Ngaliman
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Februari 2022

Diantara warga yang menjadi pendampingan juga berasal dari anggota


Koperasi Simpan Pinjam Amanah (Koperasi Setempat), di mana kami hanya sebagai
fasilitator, sehingga kami juga mengundang tenaga ahli tanaman holtikultura,
sehingga tujuan akan memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang kosong menjadi
lahan perkarangan yang memiliki nilai guna bagi pemiliknya, dapat terwujud.
Terkhusus ibu-ibu anggota Koperasi Simpan Pinjam Amanah, maka kami menarik
untuk melakukan pendampingan berbasis metode PAR (Partisipatory Action
Reseach) dalam judul "Pemberdayaan Ekonomi Transformatif: Upaya Pemanfaatan
Lahan Kosong Untuk Peningkatan Pendapatan".
B. Metode Pengabdian

Pengabdian ini mengunakan metode pengabdian PAR (Participatory Action


Reseach), pengunaan metode ini berdasarkan kebutuhan pengabdian dalam
pemberdayaan warga terlebih ibu rumah tangga di Desa Jatikalen Kecamatan
Jatikalen Kabupaten Nganjuk. Sebagaimana pendapat Karen Mcardl, 2013.
"Participation raises the likelihood that research questions and designs will be more
responsive to community needs; that research executions will be more accurate in
capturing community nuances; and that community members, having been brought
into the research enterprise, will be more likely to pay attention to, agree with, and
implement the recommenda - tions of the research findinga".3
Secara operasional langkah-langkah strategis dalam pengabdian ini untuk
meningkatkan pendapatan warga setempat dengan memanfaatkan lahan kosong
berbasis PAR adala sebagaimana berikut:
1. Mengidentifikasi masalah-masalah di lapangan yakni pemanfatan lahan kosong
untuk meningkatkan pendapatan. Agar problematika dapat diidentifikasi
secara ilmiah, kami mengunakan metode SWOT (strength, weakness,
opportunity, dan thread).

3 R. Harry Hikmat, Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Edisi Revisi, (Bandung, Humanira Utama Press,

2004), 56
Agus Tohawi dan Juni Iswanto 4
Ngaliman
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Februari 2022

2. Melakukan inkulturasi dengan warga dan pemerintah setempat, yakni tokoh


pemuda, aparatur desa dan warga, guna membangun kepercayaan (trust
building) dengan stakeholder masyarakat desa Jatikalen, sehingga akan terjalin
hubungan setara dan saling menguatkan satu sama lain.
3. Menentukan agenda riset untuk perubahan dan tujuan dari pengabdian.
Agenda riset nanti yang akan menjadi alat perubahan sosial dalam
pemberdayaan masyarakat Jatikalen. Agenda-agenda ini tidak hanya inisiatif
dari peneliti tetapi dari semua pihak termasuk diantaranya warga desa dan
tokoh masyarakat.
C. Pembahasan
1. Kondisi Dampingan dan Kondisi yang diharapkan
a. Kondisi saat ini Masyarakat Dampingan
Ibu-Ibu Rumah Tangga yang mayoritas adalah tidak memiliki pekerjaan
tetap,sebagian besar menjadi buruh tani musiman, artinya memiliki banyak
waktu luang, disisi lain terdapat lahan kosong di area pekarangan rumah yang
belum dimanfaatkan. Kegiatan-kegiatan yang sering dilakukan bersifat
interaksi sosial, biasanya adalah kelompok-kelompok pengajian pada
organisasi masyarakat keagamaan tertentu.
b. Kondisi yang Diharapkan
Ibu-ibu rumah tangga dapat memanfaatkan waktu kosong mereka dengan
memanfaatkan waktu luang untuk kegiatan produktif. Agar itu semua tercapai
maka, ibu-ibu rumah tangga tersebut harus memahami pentingnya melakukan
kegiatan yang produkti, pentingnya tanaman holtikutura, dan pentingnya
memiliki keterampilan dalam pengelolaan lahan kosong. Sehingga ibu-ibu
rumah tangga tidak jadi kaum nomor dua, tidak lagi menjadi beban keluarga,
namun sebaliknya mampu membantu suami dalam meningkatkan
perekonomian keluarga tanpa meninggalkan tugas utama seorang ibu rumah
tangga. Kondisi yang idealis memang, dan sulit untuk diwujudkan, namun

Agus Tohawi dan Juni Iswanto 5


Ngaliman
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Februari 2022

dengan usaha keras dan usaha yang cerdas maka, urusan dunia tidak ada yang
tidak mungkin.
2. Pelaksanaan Pengabdian
a. Perencanaan Lapangan
Dari permasalahan-permasalahan yang di anggap paling relevan dan
berpotensi untuk di carikan solusinya bersama masyarakat, kami sepakat untuk
mengatasi masalah mengenai banyaknya lahan pekarangan rumah masyarakat
yang kosong yang tidak dimanfaatkan secara optimal dengan adanya penanaman
tanaman holtikultura. Sebab lahan pekarangan itu sangat luas tapi oleh warga
tidak di manfaatkan secara maksimal. Sasaran kegiatan ini adalah dusun Jati ,
desa Jatikalen. Sebab di dusun Jati kami lihat banyak lahan pekarangan rumah
warga yang luas tapi tidak di manfaatkan.
Tabel 3.1 Perencanaan Lapangan
Goal Masyarakat mampu mengelola dan memanfaatkan lahan
pekarangan rumah mereka agar lahan itu bisa menghasilkan
nilai guna tinggi bagi pemiliknya sendiri dengan di tanami
tanaman holtikultura
Output Kesadaran masyarakat tentang pentingnya memanfaatkan
lahan pekarangan yang kosong dengan adanya penanaman
tanaman holtikultura.
Aktivitas - Sosialisasi tentang pemanfaatan lahan pekarangan
yang kosong.
- pelatihan pembuatan pupuk
- pelatihan penanaman tanaman holtikultura
Indikator Kehadiran tokoh desa dan masyarakat dusun Jati, desa
Jatikalen
Asumsi - Kegiatan di setujui oleh kepala desa Jatikalen
- Kegiatan di dukung oleh masyarakat dusun Jati, desa
Jatikalen
- Narasumber dari Dinas Pertanian Jombang
Pihak-pihak yang - Perangkat desa Jatikalen
terlibat - Masyarakat dusun Jati
- Mahasiswa KPMT kelompok 1
Waktu Pada hari Senin , tanggal 28 Agustus 2017
Dilaksanakan pada pukul 18.00- 20.30 WIB
Tempat Rumah bapak Lutfi selaku salah satu masyarakat dusun Jati

Agus Tohawi dan Juni Iswanto 6


Ngaliman
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Februari 2022

b. Proses Aksi
Sebelum aksi dilaksanakan, kami meminta persetujuan dengan kepala desa
Jatikalen, kelompok Simpan Pinjam Amanah dan semua masyarakat dusun Jati
tentang masalah kapan dan dimana aksi ini laksanakan. Kegiatan ini di ikuti oleh
semua anggota kelompok Simpan Pinjam Amanah yang anggotanya para ibu-ibu
yang mayoritas ibu rumah tangga dan buruh tani serta masyarakat setempat.
Masyarakat sangat antusias dalam kegiatan ini sebab selain ada pelatihan
penanaman tanaman holtikultura juga ada pelatihan pembuatan pupuk kompos
untuk sebagai media tanam bagi tanaman holtikultura. Masyarakat yang hadir
ada 30 orang. Narasumber yang kami datangkan adalah dari dinas pertanian
Jombang bernama bapak Ahmad Fausi, SP. Sebelum pelatihan penanaman di
mulai, bapak Ahmad Fauzi, SP terlebih dahulu menjelaskan tentang pengertian
holtikultura, jenis-jenis holtikultura, cara membuat media tanam dan yang
terakhir bagaimana cara menanam yang baik. Berikut ini kami jelaskan
bagaimana cara pembuatan media tanam untuk tanaman holtikultura:
1) Pembuatan Stater
Stater ini berguna untuk mengguraikan kotoran hewan untuk pembuatan
kompos.
Bahan-bahannya:
a) Seperempat buah nanas besar
b) Air leri atau air cucian beras 600 ml
c) Air kelapa 300 ml
d) Tetes tebu 1 sendok makan
e) Mol / stater yang sudah jadi
a. Alat-alat yang di gunakan
f) Blender
g) Saringan
h) Botol Aqua besar
i) Wadah untuk mencampur

Agus Tohawi dan Juni Iswanto 7


Ngaliman
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Februari 2022

Cara membuat stater


a) Blender nanas sampai halus kemudian saring jus nanas itu untuk
memisahkan ampas dan sari nanas sebab yang di butuhkan adalah
sari nanas.
b) Campurkan sari nanas , air cucian beras, air kelapa, tetes tebu, dan
mol pada wadah. Aduk sampai rata.
c) Setelah rata masukan campuran itu pada botol aqua besar dan tutup
rapat. Diamkan selama 1 hari agar menjadi bakteri penggurai kotoran

2) Pembuatan Pupuk Kompos


Bahan-bahannya
a) Satu botol stater
b) 10 liter air bersih
c) Terpal
d) 3 Karung Kotoran telur puyuh
Alat-alat:
a) Tempat untuk fermentasi
b) Tongkat untuk mengaduk
c) Cangkul

Adapun cara pembuatan adalah Pertama campuran stater dengan air untuk
mengguraikan kotoran puyuh yaitu campurkan satu botol stater dengan 10 liter
air setelah itu aduk sampai rata dan di tutup secara rapat. Kedua untuk membuat
pupuk kompos dari kotoran telur puyuh pertama kita campurkan kotoran puyuh
dengan stater tiap ketinggian kotoran 10 cm kita kasih stater sampek rata di
permukaan kotoran puyuh setelah itu di aduk lagi sampek tercampur antara
kotoran dengan stater setelah itu di ratakan dan di tumpuk lagi dengan kotoran
puyuh 10 cm lagi dan di atasnya di kasih stater lagi di aduk sampai rata dan
seterusnya sampai kotoran dan stater habis. Setelah itu tutup rapat dengan terpal
diamkan selama 14 hari. Setelah di diamkan pupuk kotoran telur puyuh jadi.

Agus Tohawi dan Juni Iswanto 8


Ngaliman
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Februari 2022

3) Proses penanaman
Bahan-bahan yang digunakan meliputi,
a) 600 Polibek
b) 600 bibit holtikultura
c) Pupuk kompos dari kotoran puyuh
d) Tanah wadek dari sungai
e) Bambu
f) Air
g) Sekam
Alat-alat yang digunakan dalam penanaman tanaman Holtikultura adalah
sebagai berikut;
h) Cangkul
i) Gergaji
j) Golok
k) Paku
Adapun proses nya adalah sebagai berikut:
a) Sebelum proses penanaman kita membuat tempat untuk polibek itu dari
bambu dengan tiga tingkat sehingga memudahkan untuk menyiraminya
b) Untuk membuat media tanam kita campurkan tanah, pupuk kompos, dan
sekam dengan perbandingan 2: 1:1 untuk tanah 2 karung, pupuk kompos
1 karung dan sekam 1 karung . Semua itu kita campurkan dengan rata.
c) Setelah semua rata kita masukan media tanam itu ke dalam polibek
dengan tinggi 3/4 polibek. Setelah itu tanah dalam polibek kita sirami air
terlebih dahulu setelah itu kita tanam tanaman tersebut dalam polibek
sampai tanaman habis.
3. Hasil yang Dicapai
Kegiatan pengabdian yang bejalan selama kurang lebih satu bulan, yang
dilakukan sesuai dengan tahapan dalam metode PAR. Adapun hasil yang dicapai
dengan adanya program pengabdian ini adalah dapat terselenggaranya pelatihan

Agus Tohawi dan Juni Iswanto 9


Ngaliman
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Februari 2022

penanaman holtikultura di dusun Jati, Desa Jatikalen Kecamatan Jatikalen di rumah


bapak Lutfi . Adapun narasumber dan pembicara dalam pelatihan ini adalah bapak
Ahmad Fauzi,SP dari dinas pertanian Kabupaten Jombang.
Adapun hasil yang dicapai dalam pengabdian ini antara sebagai berikut:
1) Kesadaran masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga Desa Jatikalen
Kecamatan Jatikalen tentang pemanfaatan lahan pekarangan kosong menjadi
terbangun sebab masyarakat sebelumnya tidak ada yang memotivasi unruk
pemanfaatan lahan kosong itu. Setelah adanya pelatihan dan pendampingan
keadaan jadi bisa berubah ke arah positif secara perlahan.
2) Masyarakat menjadi tahu bagaimana cara budidaya tanaman holtikultura
yang baik dengan media polibek, dengan hasil yang tidakk kalah dengan
ditanam secara langsug di tanah.
3) Masyarakat menjadi tahu dan memahami kelebihan-kelebihan serta
kekerangan, jika melakukan budidaya dengan media polibek.
4) Masyarakat menjadi mengerti bagaimana cara membuat pupuk kompos dan
stater, yang tidak mengunakan pupuk petstisida.
5) Terbentuknya badan untuk mewadai hasil dari panen tanaman holtikultura
ini.
Dengan di adakannya pelatihan tanaman holtikultura ini diharapkan
masyarakat mampu mengembangkan tanaman holtikultura ini menjadi suatu usaha
untuk meningkatkan pendapatan. Jadi ibu-ibu rumah tangga pada tahap selanjutnya
mampu membantu suami dalam keuangan keluarga, setidaknya ibu-ibu rumah
tangga tersebut tidak membelanjakan uang keluarga untuk keperluan sayur mayur.
Dan dalam jangka panjang diharap pemerintah desa dan kecamatan mau
mendukung program kami yang sudah dirintis ini, sehingga desa Jatikalen dapat
menjadi desa destinasi atau desa wisata holtikultura, sehingga dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat maupun pemerintah setempat.

Agus Tohawi dan Juni Iswanto 10


Ngaliman
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Februari 2022

4. Dampak Perubahan yang Dihasilkan


Dampak yang dihasilkan dari pelatihan ini dalah:
1. Tumbuhnya semangat para ibu-ibu dan masyarakat dalam menanam tanaman
holtikultura.
2. Antusias masyarakat dan juga ibu-ibu semakin meningkat dengan adanya
pemateri dari dinas pertanian.
3. Terbentuknya suatu kelompok untuk meneruskan dan merawat tanaman
holtikultura ini.
Dampak perubahan jika sudah panen, kita misalkan saja untuk tanaman
cabe, kita menyediakan 200 bibit cabe. Berikut ini perhitungan sementara
kita terhadap pendapatan cabe setiap kali panen.

Contoh:
Misalkan 1 bibit cabe jika panen menghasilkan 1 ons cabe
Kemudian 1 ons cabe x 200 bibit (banyaknya pohon cabe) =200 ons
Setelah itu 200 ons : 10 ons = 20 kg
Kemudian jika harga cabe per kilo 20.000 maka 20 kg x 20.000= 400.000
Jadi dapat di simpulkan bahwa setiap panen cabe bisa menghasilkan uang
400.000.

Adapun tanggapan masyarkat terhadap adanya kegiatan pengabdian ini


dapat dilihat dari sikap para tokoh masyarakat dan masyarakat umum di
mana terdapat dukungan besar terhadap program-program atau kegiatan
pengabdian yang kami jalankan. Kami juga tidak ketinggalan untuk menjalin
hubungan emosional dengan warga di desa Jatikalen. Selain itu tanggapan
yang lebih khusus datang dari para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh
pendidikan, tokoh pemuda , dan masyarakat awam.

Agus Tohawi dan Juni Iswanto 11


Ngaliman
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Februari 2022

D. Kesimpulan
Dalam mencapai suatu tujuan, pasti akan membutuhkan suatu proses. Dan hal
itu tentunya akan dirasakan oleh suatu kelompok untuk mencapai tujuan yang di
inginkan. Bagitu pula tujuan dari pengabdian ini, tidak hanya begitu saja terjadi dan
tujuan demikian, maka masih diperlukan lagi upaya-upaya yang berkesinambungan
dalam menjadikan prngabdian ini dapat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh
objek dari pengabdian ini. Begitu banyak proses yang kami lewati dalam mencari
informasi yang dapat dipercaya demi mengumpulkan data-data yang kami
butuhkan. Hingga pada akhirnya kami mendapatkan informasi yang kami butuhkan
sesuai harapan dan keinginan kami. Dan pada saat data-data yang kami butuhkan
telah terkumpul kami baru dapat menemukan masalah yang ada dan membutuhkan
penyelesaian sesegera mungkin di desa Jatikalen khususnya dusun Jati. Kemudian
secara bersama-sama kami mencoba menyelesaikan masalah tersebut dengan
warga sekitar.
Program pengabdian yang diprogramkan oleh Kampus, menjadikan para dosen
untuk selalu peka terhadap masalah sosial yang sedang dihadapi oleh masyarakat.
Memang disana-sini masih banyak kekurangan, karena pada dasarnya dosen
memiliki tiga tugas utama, yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian. Tentu itu
semua memerlukan daya upaya yang tidak sedikit baik secara materi maupun
imateri. Dengan mengucap syukur Alhamdulillah , kami menyimpulkan bahwa
kegiatan pengabdian ini yang kami laksanakan berhasil walaupun masih ada
kekurangan. Meskipun demikian, kami merasa semua kegiatan yang kami
laksanakan sangat bermanfaat bagi kami. Dan semoga ilmu dan pengalaman yang
telah kami dapatkan dari masyarakat desa Jatikalen dapat menjadi tambahan ilmu
yang bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA
Arif, dkk. Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Pasar Lelang Kabupaten Jombang. Bappeda
Kab. Jomban 2015.
Anwar. Manajemen Pemberdayaan Perempuan. Bandung : Alfabeta, 2007
Agus Tohawi dan Juni Iswanto 12
Ngaliman
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 1, No. 1, Februari 2022

Badan Pusat Statstik (BPS). Nilai Tukar Petani. 2015


Buku Profil Desa Jatikalen Tahun 2017
Rahmawati dkk. Pemberdayaan Ekonomi Transformatif: Pendampingan Manajemen
Bisnis pada Jamaah Musholla Putri Manbaul Falah Desa Manyarsidorukun
Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik . ENGAGEMENT
JurnalPengabdianKepadaMasyarakat. Volume 1, Number 2, November 2017.
Surabaya: Kopertais IV.
Salman, Ismah. Keluarga Sakinah dalam Aisyiyah Cetakan I. Jakarta: PSAP
Muhammadiyah, 2005
Hikmat, Harry Hikmat, Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung : Humaniora
Utama Press, 2010
Machendrawaty, Nanih dkk. Pengembangan Masyarakat Islam, ( Bandung : Remaja
Rosdakarya, 1994
Harry Hikmat. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung : Humaniora UtamaPress,
2010
Rahmawati, Lilik. dkk. Pemberdayaan Ekonomi Transformatif: Pendampingan
Manajemen Bisnis pada Jamaah Musholla Putri Manbaul Falah Desa
Manyarsidorukun Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Engaement: Jurnal
Pengabdian Masyarakat. Volume 1, Number 2, November 2017
Panduan Perencanaan dan Penyusunan Proposal CBR Universitas Islam Negeri Sunan
Ampel (UINSA) Surabaya. Diunduh dari
http://digilib.uinsby.ac.id/6455/4/Manual%20CBR.pdf. diakses pada maret
2020.
Zakiyah. Pemberdayaan Perempuan oleh Lajnah Wanita, Jurnal Pengkajian Masalah
Sosial Keagamaan, XVII, 01 (Januari-Juni 2010)

Agus Tohawi dan Juni Iswanto 13

Anda mungkin juga menyukai