Tugas Bbbcccddeee
Tugas Bbbcccddeee
NRP : 1011910000001
Kelas :A
TUGAS 2
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENDUDUK
MISKIN DI INDONESIA
6
Series: Residuals
Sample 1998 2014
5
Observations 17
4 Mean 1.31e-14
Median -0.324344
3 Maximum 7.202674
Minimum -2.952636
Std. Dev. 2.534940
2
Skewness 1.350629
Kurtosis 4.854879
1
Jarque-Bera 7.605642
0 Probability 0.022308
-3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8
Gambar 1. Statistik Uji Normalitas
Gambar 1 menunjukkan bahwa diperoleh nilai p-value sebesar 0,022 lebih kecil dari α sebesar
0,05 sehingga diputuskan tolak H0 yang artinya residual tidak berdistribusi normal.
1.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk mengetahui adakah korelasi variabel yang ada di dalam model
prediksi dengan perubahan waktu.
Hipotesis:
H0: tidak terdapat autokorelasi
H1: terdapat autokorelasi
Taraf signifikan: α = 0,05
Daerah penolakan: Tolak H0 jika p-value (prob chi-square) < 0,05
Statistik uji:
Tabel 2. Statistik Uji Autokorelasi
p-value
0,463
Tabel 2 menunjukkan bahwa diperoleh nilai p-value sebesar 0,463 lebih besar dari α sebesar 0,05
sehingga diputuskan gagal tolak H0 yang artinya tidak terdapat autokorelasi.
1.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi memiliki
ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain jika tetap maka
disebut homokedastisitas dan bila berbeda disebut heteroskedastisitas.
Hipotesis:
H0: residual bersifat heteroskedastisitas
H1: residual bersifat homoskedastisitas
Taraf signifikan: α = 0,05
Daerah penolakan: Tolak H0 jika p-value (prob chi-square) < 0,05
Statistik uji:
Tabel 3. Statistik Uji Heteroskedastisitas
Nama : Tasya Fadia Choirunnisa
NRP : 1011910000001
Kelas :A
p-value
0,153
Tabel 3 menunjukkan bahwa diperoleh p-value sebesar 0,153 yang lebih besar dari α sebesar 0,05
sehingga diputuskan gagal tolak H0 yang artinya residual bersifat heteroskedastisitas.
2. HASIL REGRESI
Berikut ini adalah analisis mengenai faktor-faktor yang diduga mempengaruhi jumlah penduduk
miskin di Indonesia yaitu, tingkat inflasi, pengeluaran per kapita, dan rata-rata upah buruh.
2.1 Uji Serentak
Berikut ini adalah pengujian secara serentak faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk
miskin di Indonesia.
Hipotesis:
H0: β1 = β2 = β3 = 0 (seluruh variabel eksogen tidak berpengaruh terhadap jumlah penduduk miskin di
Indonesia)
H1: minimal ada 1 βj ≠ 0 (minimal ada 1 variabel eksogen yang berpengaruh terhadap jumlah penduduk
miskin di Indonesia)
Taraf signifikan: α = 0,05
Daerah penolakan: Tolak H0 jika Fhitung>Ftabel atau p-value<α
Statistik uji:
Tabel 4. Statistik Uji Serentak
H1: β2 ≠ 0 (rata-rata pengeluaran per kapita berpengaruh signifikan tehadap jumlah penduduk miskin)
Hipotesis 1:
H0: β3 = 0 (rata-rata upah buruh tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah penduduk miskin)
H1: β3 ≠ 0 (rata-rata upah buruh berpengaruh signifikan tehadap jumlah penduduk miskin)
Taraf signifikan: α = 0,05
Daerah penolakan: Tolak H0 jika thitung>ttabel atau p-value<α
Statistik uji:
Tabel 5. Statistik Uji Parsial
Variabel thitung ttabel p-value
Intersep 18,520 0.000
Tingkat inflasi 1,754 0.103
2,473
Rata-rata pengeluaran per kapita 0,189 0.853
Rata-rata upah buruh 4,868 0.000
Tabel 2 menunjukkan bahwa variabel intersep dan rata-rata upah buruh masing-masing
mempunyai nilai thitung sebesar 18,520 dan 4,868 yang lebih besar dari ttabel sebesar 2,473 diperkuat
dengan nilai p-value sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α sebesar 0,05 sehingga diputuskan tolak H0
yang artinya variabel intersep dan rata-rata upah buruh berpengaruh siginifikan terhadap jmlah
penduduk miskin di Indonesia. Sedangkan pada variabel tingkat inflasi dan rata-rata pengeluaran per
kapita masing-masing memiliki niali thitung sebesar 1,754 dan 0,189 yang lebih kecil dari nilai ttabel
sebesar 2,473 diperkuat dengan nilai p-value sebesar 0,103 dan 0,853 yang lebih besar dari α sebesar
0,05 sehingga diputuskan gagal tolak H0 yang artinya tingkat inflasi dan rata-rata pengeluaran per kapita
tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di Indonesia.
2.3 Model Regresi
Berdasarkan variabel-variabel yang berpengaruh signifikan terhadap jumlah penduduk miskin di
Indonesia maka terbentuk model regresi sebagai berikut.
𝑌̂ = 46,788 − 0,031𝑋3
Model yang terbentuk artinya jika rata-rata upah buruh bernilai 0 maka jumlah penduduk miskin
adalah sebanyak 46,788 juta orang, dan jika upah buruh bertambah sebanyak 1 (dalam ribu rupiah)
maka jumlah penduduk miskin akan berkurang sebesar 0,031 juta orang.
2.4 Kebaikan Model
Kebaikan dari model yang terbentuk disajikan pada Tabel 3.
Tabel 6. Kebaikan Model
R-square
83,17%
Tabel 3 menunjukkan bahwa kebaikan dari model yang terbentuk adalah sebesar 83,17% atau
variabel rata-rata upah buruh dapat menjelaskan jumlah penduduk miskin sebesar 83,17%, sedangkan
16,83% lainnya dipengaruhi variabel lain di luar model.
Nama : Tasya Fadia Choirunnisa
NRP : 1011910000001
Kelas :A
LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Regresi
Dependent Variable: JPM
Method: Least Squares
Date: 02/24/22 Time: 02:54
Sample: 1998 2014
Included observations: 17
C 6.382696 13.71958 NA
INFLASI 0.002045 1.854965 1.252860
PENGELUARANCAP 1.80E-13 2.113787 1.676737
UPAH 4.15E-05 14.41430 1.991051