Anda di halaman 1dari 8

a.

Uji Heteroskedastisitas

Tujuan dari Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance

dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain

tetap, maka disebut homoskedastisitas dan berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi heteroskedastisitas. Dasar pengambilan keputusan pada

uji heteroskesdastisitas yakni :

a. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 kesimpulannya

adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika nilai signikansi lebih kecil dari 0,05 kesimpulannya

adalah terjadi heteroskedastisitas.

Untuk hasil Uji Heteroskedastisitas dalam penelitian ini dapat

kita lihat pada tabel 5.16 berikut :

Tabel 4.15
Tabel Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 4,011 1,481 2,709 ,008

Budaya -,091 ,057 -,160 -1,589 ,115

Sosial -,052 ,032 -,167 -1,634 ,106

Psikologis -,007 ,039 -,019 -,185 ,853


a. Dependent Variable: ABRESID
Sumber : olah data SPSS 23 (2020)
Berdasarkan dari tabel 4.15 diatas, dapat kita lihat bahwa

nilai signifikan pada Budaya (X1) sebesar 0,115 > 0,05

kemudian variabel Sosial (X2) sebesar 0, 106 > 0,05 dan

variabel Psikologis (X3) sebesar 0,853 > 0,05. Maka dapat kita

simpulkan pada penelitian ini semua variabel Independen

memiliki nilai lebih besar dari 0,05, sehingga bisa dikatakan

dalam penelitian ini tidak terjadi Heteroskedastisitas, maka, data

dalam penelitian layak untuk jadikan penelitian.

1. Uji Hipotesis

1) Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan dalam penelitian

ini dengan tujuan untuk membuktikan hipotesis mengenai

adanya pengaruh variabel Budaya (X1), Psikologis (X2) dan

Sosial (X3) secara parsial maupun bersama-sama terhadap

Peningkatan Nasabah (Y). Perhitungan statistic dalam analisis

regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan bantuan program SPSS 23.

Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.16
Tabel Analsisi Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 9,823 2,727 3,602 ,001

Budaya ,305 ,105 ,259 2,901 ,005


Sosial ,245 ,059 ,379 4,173 ,000

Psikologis ,132 ,072 ,167 1,844 ,068

a. Dependent Variable: Peningkatan Nasabah


Sumber : olah data SPSS 23 (2020)

Analisis Regresi Linear Berganda

Y = α + β 1 x 1 + β2 x 2 + β 3 x 3

Ket : Y = Peningkatan Nasabah

α = Konstanta

β = Koefisien Regresi

x1 = Budaya

x2 = Sosial

x3 = Psikologis

e = Standar error

Y = 9,305 + 0,305X1 + 0,245X2 + 0,132X3

Dari persamaan regresi diatas maka diinterpretasikan beberapa

hal, antara :

1) Nilai konstanta persamaan di atas adalah sebesar 9,305.

Angka tersebut menunjukkan tingkat Peningkatan Nasabah

yang diperoleh oleh perusahaan bila variabel BSP sama

dengan nol. Artinya ketika ketiga variabel diabaikan maka

variabel Peningkatan Nasabah bernilai negatif. Atau jika

tingkat BSP konstan atau sama dengan nol (0), maka

besarnya Peningkatan Nasabah sebesar 9,305.

2) Variabel Budaya (X1) memiliki nilai koefisien regresi yaitu

sebesar 0,305. Hal ini berarti jika meningkat satu satuan,

maka Peningkatan Nasabah (Y) akan mengalami penurunan


sebasar 0,305 satuan dengan syarat variabel independen

lainnya tetap.

3) Koefisien variabel Sosial memiliki nilai sebesar 0,245. Hal ini

berarti nilai Peningkatan Nasabah akan mengalami nilai

peningkatan sebesar 0,245, dengan asumsi bahwa variabel

yang lain dianggap konstan.

4) Variabel Psikologis (X3) memiliki nilai koefisien regresi yaitu

sebesar 0,132. Hal ini berarti jika meningkat satu satuan,

maka Peningkatan Nasabah (Y) akan mengalami penurunan

sebasar 0,132 satuan dengan syarat variabel independen

lainnya tetap.

5) Dari model ini diperoleh koefisien regresi bernilai positif

artinya semakin tinggi tingkat variabel faktor Budaya, Sosial

dan Psikologis maka semakin tinggi pula peningkatan

nasabah dalam pengambilan kredit.

2) Uji Simultan (F)

Penggunaan Uji Simultan (F) dilakukan untuk menilai apakah

variabel BSP (X) berpengaruh secara serempak (simultan)

terhadap Peningkatan Nasabah, dasar pengambilan keputusan

terbukti atau tidaknya hipotesis yang diajukan yaitu jika nilai f-

> f-tabel dan pada tingkat signifikansi < 0.05, maka hipotesisi
hitung

serempak (simultan) dinyatakan di terima. Hasil pengujian ini

dapat di lihat pada tabel 5.17 di bawah ini:

Tabel 4.17
Tabel Uji Simultan (F)
ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 44,207 3 14,736 10,514 ,000b

Residual 134,543 96 1,401

Total 178,750 99

a. Dependent Variable: Peningkatan Nasabah


b. Predictors: (Constant), Psikologis, Budaya , Sosial
Sumber : olah data SPSS 23 (2020)
Hasil pengujian pada tabel 4.17 menunjukkan bahwa nilai f

dengan nilai df2 = 3, 96, maka f – tabel di peroleh pada

lampiran yaitu sebesar 2,47, berdasarkan nilai f-tabel tersebut

maka dapat disimpulkan bahwa nilai f-hitung lebih besar dari f-

tabel (10,514 > 2,47) dan nilai sig 0,00 < 0,05. Sehingga dapat

disimpulkan secara simultan variabel Budaya, Sosial dan

Psikologis berpengaruh secara simultan positif dan signifikan

terhadap Peningkatan Nasabah. Maka, H0 ditolak dan H1

diterima.

3) Uji Parsial (Uji T)

Uji Parsial (Uji T) digunakan untuk mengetahui seberapa

jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam

menerangkan variasi variabel terikat. Pengujian melalui uji t

adalah dengan t-hitung dan t-tabel pada derajat signifikasi

95% ("α" = 0,05) dengan pengujian dua sisi.

Tabel 4.18
Tabel Uji Parsial (Uji T)

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.


1 (Constant) 9,823 2,727 3,602 ,001

Budaya ,305 ,105 ,259 2,901 ,005

Sosial ,245 ,059 ,379 4,173 ,000

Psikologis ,132 ,072 ,167 1,844 ,068

a. Dependent Variable: Peningkatan Nasabah


Sumber : olah data SPSS 23 (2020)

Berdasarkan tabel 4.18 diatas dapat dilihat yaitu pada nilai

t dengan nilai df2 = n-k-1 =100-3-1 = 96, maka t−tabel

diperoleh pada lampiran yaitu 1,695. berdasarkan nilai t tabel

tersebut maka dapat dilakukan pengujian hipotesis dalam

penelitian ini yaitu :

1) Pengaruh Budaya (X1) terhadap Peningkatan Nasabah

Berdasarkan hasil pengujian t dapat disimpulkan bahwa nilai

t-hitung lebih besar dari t-tabel (2,901 > 1,660) dan nilai

signifikan 0,005 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa H0

ditolak dan H1 diterima., sehingga hipotesis dalam penelitian

ini diterima bahwa Faktor Budaya berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Peningkatan Nasabah PT.Bank Rakyat

Indonesia (PERSERO),Tbk KCP, Palangga Mas Makassar.

2) Pengaruh Sosial (X2) terhadap Peningkatan Nasabah

Berdasarkan hasil pengujian t dapat disimpulkan bahwa nilai

t-hitung lebih besar dari t-tabel (4,173 > 1,660) dan nilai

signifikan 0,000 < lebih lebih kecil dari 0.05, maka dapat

disimpulkan bahwa, H0 ditolak dan H1 diterima., sehingga

hipotesis dalam penelitian ini diterima bahwa Faktor Sosial


berpengaruh positif dan signifikan terhadap Peningkatan

Nasabah PT.Bank Rakyat Indonesia (PERSERO),Tbk KCP,

Palangga Mas Makassar.

3) Pengaruh Psikologis (X3) terhadap Peningkatan Nasabah

Berdasarkan hasil pengujian t dapat disimpulkan bahwa nilai

t-hitung lebih besar dari t-tabel (1,844 > 1,660) dengan nilai

signifikan 0,068 > lebih lebih besar dari 0.05, maka, hipotesis

dalam penelitian ini H0 diterima dan H1 ditolak. Karena

terdapat pengaruh positif tapi tidak signifikan variabel

terhadap Peningkatan Nasabah PT.Bank Rakyat Indonesia

(PERSERO),Tbk KCP, Palangga Mas Makassar.

4) Uji Determinasi (R2)

Uji Determinasi (R2) ini digunakan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel bebas memiliki pengaruh

terhadap variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi

untuk dua varibel bebas digunakan R Square, sebagai

berikut :

Tabel 4.18
Tabel hasil Uji Determinasi

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 ,942 ,888 ,877 ,978
Sumber : olah data SPSS 23 (2020)

Berdasarkan tabel di atas hasil analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi Peningkatan Nasabah pada tabel di atas


menunjukkan nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar

0,888 hal ini berarti seluruh variabel bebas yakni Budaya (X1),

Sosial (X2) dan Psikologis (X3) mempunyai kontribusi secara

bersama-sama sebesar 88,8% terhadap variabel terikat (Y)

yaitu Peningkatan Nasabah , sedangkan sisanya sebesar

11,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain dari penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai