Anda di halaman 1dari 3

Diktat Kuliah Biostatistik Inferensial – Fakultas Kesehatan Masyarakat

Oleh : Finta Amalinda, S.Si., M.Sc

BAB III
Uji Chi Square

3.1 Pendahuluan
Prinsip dasar dari uji chi square adalah membandingkan frekuensi yang
diamati (O = observed) dengan frekuensi yang diharapkan (E = expected).
Adapun distribusi probabilitas dapat dituliskan sebagai berikut:
( )
..... (11)

ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam uji chi square, yaitu:
1. data dalam bentuk data hitung/ jumlah
2. untuk melihat hubungan ”asosiatif”
3. dapat digunakan untuk melihat kesamaan proporsi dan perbedaan
antara beberapa proporsi menurut variabel bebas

4. besarnya ( )( ) b = jumlah baris dalam tabel dan k =

jumlah kolom dalam tabel


5. jumlah nilai O dan E di dalam sel tidak boleh < 5
6. jumlah sampel sebaiknya > 30.
secara khusus uji chi square dapat digunakan untuk menentukan:
1. ada tidaknya asosiasi ”hubungan” antara 2 variabel
2. apakah suatu kelompok homogen
3. seberapa jauh suatu pengamatan sesuai dengan parameter yang
dispesifikasikan (goodness of fit).
3.2 Uji Independensi

3.3 Uji Homogenitas

3.4 Uji Goodness of Fit

1
Diktat Kuliah Biostatistik Inferensial – Fakultas Kesehatan Masyarakat
Oleh : Finta Amalinda, S.Si., M.Sc

Uji goodness of fit digunakan untuk melihat kesesuaian antara pengamatan


dengan suatu distribusi tertentu. Dalam penelitian kesehatan biasanya uji
chi square digunakan untuk menguji hipotesis dengan data yang disajikan
dalam bentuk tabel 2x2, yaitu dua kelompok dan dua kemungkinan respons
seperti yang disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.1 Bentuk Umum Tabel 2x2


Kelompok
Respons Jumlah
Kasus Kontrol
Ada a b a+b
Tidak c d c+d
Jumlah a+c b+d a+b+c+d=N

dengan data tersebut maka niai statistic chi square dapat dihitung tanpa
harus mencari nilai harapan (E) dengan rumus berikut:
[( )– ]
( ) ( )( )( )

rumus disebut digunakan, jika:


1. N > 40 gunakan dengan koreksi dikurang 0,5 N.
2. N 20-40 digunakan rumus 2x2 , dengan frekuensi 5 atau lebih. Jika ada
frekuensi < 5 digunakan Fisher exact test.
3. N < 20 gunakan Fisher exact test untuk kasus apapun.
contoh soal:
suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
tingkat pendidikan dengan pemilihan tenaga penolong persalinan.
Pendidikan masyarakat dibagi menjadi 2 kategori yaitu tinggi (SMA) dan
rendah (SD, SMP). Sampel pertama sebanyak 80 orang berpendidikan
tinggi dan 70 0rang sampel berpendidikan rendah. Dari hasil wawancara
yang dilakukan kepada sampel yang berpendidikan tinggi ada 60 orang

2
Diktat Kuliah Biostatistik Inferensial – Fakultas Kesehatan Masyarakat
Oleh : Finta Amalinda, S.Si., M.Sc

memilih bidan dan sampel yang berpendidikan rendah 40 orang memilih


dukun beranak. bagaimana kesimpulan penelitian tersebut jika α = 5 %?
penyelesaian:
 Formulasi hipotesis
 H0 : ; tidak ada perbedaan proporsi
masyarakat dalam memillih tenaga penolong persalinan.
 H1 : ; ada perbedaan proporsi masyarakat
dalam memillih tenaga penolong persalinan.

 nilai , dengan , nilai table chi square sebesar 3,841


 kriteria pengujian
H0 diterima jika nilai statistic hitung ≤ 3,841
H0 ditolak jika nilai statistic hitung > 3,841
 sebelum kita melakukan perhitungan nilai statistic, terlebih dahulu
pernyataan tadi kita buatkan ke dalam sebuah table berikut:
Tenaga Penolong Persalinan
Tingkat Pendidikan Jumlah
Bidan Dukun beranak
Tinggi 60 20 80
Rendah 30 40 70
Jumlah 90 60 150

[( )– ]
( ) ( )( )( )
[( )– ]
( ) ( )( )( )

 kesimpulan
karena nilai statistic hitung (14,76) > nilai table (3,841) maka H0 ditolak.

Anda mungkin juga menyukai