Anda di halaman 1dari 8

Teori-teori Inflasi

a. Teori Kuantitas (Irving Fisher)


Inflasi diakibatkan oleh dua faktor, yaitu
1. jumlah uang yang beredar;
2. psikologi (harapan) masyarakat mengenai kenaikan harga di masa
mendatang.

b. Teori Keynes
Inflasi terjadi karena:
1. keinginan masyarakat untuk hidup di luar batas kemampuan ekonominya.
2. adanya perebutan rezeki antar kelompok

c. Teori Strukturalis
Penyebab inflasi ialah:
1.kekakuan (ketidakelastisan) penerimaan ekspor.
2. kekakuan (ketidakelastisan) penawaran bahan makanan
CARA MENGATASI INFLASI

Tujuannya adalah untuk dapat menstabilkan


keadaan perekonomian Indonesia secara umum.
A. KEBIJAKAN MONETER
Yaitu kebijakan pemerintah melalui Bank Sentral
sebagai pemegang otoritas moneter untuk
mengendalikan jumlah uang yang beredar dalam
rangka mencapai kestabilan ekonomi.
Caranya dengan mengurangi atau mengendalikan
jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
TUJUAN KEBIJAKAN MONETER
Antara lain:
1. Menjaga stabilitas ekonomi
2. Menjaga stabilitas harga
3. Meningkatkan kesempatan kerja
4. Memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran.

JENIS KEBIJAKAN MONETER


Ada 2 jenis kebijakan moneter:
a. Tight money policy (kebijakan uang ketat) adalah kebijakan bank
sentral untuk mengurangi jumlah uang beredar di masyarakat.
Kebijakan ini dilakukan dengan: menaikkan suku bunga, menjual
surat-surat berharga, menaikkan cadangan kas dan membatasi pemberian
kredit.
b. Easy money policy (kebijakan uang longgar) adalah kebijakan
bank sentral untuk menambah jumlah uang beredar di masyarakat.
Kebijakan ini dilakukan dengan : menurunkan tingkat suku bunga,
membeli surat-surat berharga, penurunan cadangan kas dan
mempermudah pemberian kredit.

Instrumen kebijakan moneter:


1. Politik diskonto
2. Kebijakan operasi pasar terbuka
3. Kebijakan cadangan kas minimum di bank
4. Kebijakan kredit selektif
5. Kebijakan dorongan moral.
 Antara lain :
1. Politik Diskonto (discount policy)
Yaitu dengan menaikkan atau menurunkan suku bunga (diskonto).
Menaikkan suku bunga dapat mengurangi jumlah uang beredar.
Menurunkan suku bunga dapat menambah jumlah uang yang beredar.

2. Politik Pasar Terbuka (open market policy)


Yaitu dengan membeli atau menjual surat berharga dengan tingkat suku
bunga tertentu.
Jika bank sentral membeli surat berharga maka akan menambah jumlah
uang beredar.
Jika bank sentral menjual surat berharga maka akan banyak uang yang
ditarik dari peredaran.
3. Politik Cadangan Kas (cash ratio policy)
Bank Sentral dapat menentukan jumlah cadangan kas minimum yang harus
ada di bank-bank umum, dengan tujuan agar kredit yang diberikan kepada
masyarakat dapat dikendalikan sehingga dapat mempengaruhi jumlah uang
beredar.

4. Kebijakan Kredit Selektif


Bank Sentral memperketat syarat-syarat pemberian kredit kepada
masyarakat atau sering disebut dengan syarat 5C (Character, Capacity,
Collateral, Capital dan Condition).

5. Kebijakan dorongan moral (moral suasion)


Bank Sentral dapat memberikan pengumuman, pidato dan edaran yang
ditujukan kepada bank umum dan pelaku moneter lainnya. Isinya dapat
berupa ajakan atau larangan untuk menahan atau melepaskan pinjaman dan
tabungan.
B. KEBIJAKAN FISKAL
Kebijakan Fiskal dilakukan pemerintah untuk mengatur pendapatan dan
pengeluaran negara.
Ada 3 instrumen kebijakan fiskal yang diterapkan pemerintah, yaitu:
1. Sistem perpajakan
Dengan menaikkan tarif pajak, pemerintah bermaksud memperkuat kas pemerintah
dan dapat memperbesar pengeluaran yang bersifat umum.
Mengurangi tarif pajak, pemerintah bermaksud memberi kesempatan perusahaan
berinvestasi sekaligus meningkatkan konsumsi.

2. Politik Anggaran
a. Anggaran berimbang : peningkatan disiplin dan kepastian anggaran
b. Anggaran defisit : anggaran ini dipilih jika pemerintah ingin mengejar
pertumbuhan ekonomi.
c. Anggaran surplus : dilakukan untuk menekan laju inflasi di masyarakat karena
kelebihan jumlah uang yang beredar.
C. KEBIJAKAN NONMONETER DAN NONFISKAL
Adalah kebijakan untuk mengatasi inflasi dengan tidak mempengaruhi
jumlah uang yang beredar maupun pendapatan dan pengeluaran negara.
Bentuk kebijakannya antara lain:
1. Peningkatan produksi dan peningkatan jumlah barang di pasaran.
2. Kebijakan upah dengan menaikkan upah riil yang sudah
memperhitungkan inflasi.
3. Pengendalian dan pengawasan harga.

Anda mungkin juga menyukai