Anda di halaman 1dari 9

TERNAK TROPIKA DOI: 10.21776/ub.jtapro.2022.023.01.

9
Journal of Tropical Animal Production OPEN ACCES Freely Available Online
Vol 23, No. 1 pp. 71-79, Juni 2022

ANALISIS KUALITAS AIR LIMBAH PETERNAKAN SAPI PERAH


BERDASARKAN NILAI BIOCHEMICAL OXYGEN DEMAND (BOD),
CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD), PH DAN ESCHERICHIA COLI
DI KABUPATEN KEDIRI

Analysis of the Quality of Dairy Farming Wastewater Based on the Value of


Biochemical oxygen demand (BOD), Chemical oxygen demand (COD), pH and
Escherichia coli in Kediri Regency

Fidi Nur Aini Eka Puji Dameanti 2*), M. Ali Akramsyah S.1), Chyntia Silvi Yanti
Hasan1), Jacky Teguh Amanda1), Rahayu Sutrisno2)
1
Mahasiswa Pendidikan Kedokteran Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Brawijaya Puncak Dieng Ekslusif, Kalisongo, Kec. Dau, Kab. Malang 65151
2
Laboratorium Mikrobiologi dan Imunologi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Brawijaya Puncak Dieng Ekslusif, Kalisongo, Kec. Dau, Kab. Malang 65151

*Corresponding author: drhfidi@ub.ac.id

Submitted 20 Mei 2022, Accepted 1 Juni 2022

ABSTRAK

Peternakan sapi perah mampu menghasilkan produk susu yang bernilai ekonomi tinggi namun
juga menghasilkan produk berupa limbah baik cair (air), padat dan gas. Limbah cairan pada
peternakan sapi perah didominasi oleh air yang telah digunakan untuk pembersihan, sanitasi,
pemanasan, pendinginan, dan pencucian lantai. Air limbah yang langsung dibuang tanpa
melalui pengolahan dapat berdampak pada kualitas lingkungan sekitar. Pencemaran air di
sekitar lingkungan peternakan sapi perah disebabkan karena kontaminasi dari limbah yang bisa
dilihat dari nilai BOD, COD, pH dan keberadaan Escherichia. coli. Desain penelitian yang
digunakan adalah penelitian deskriptif laboratorik yang dilakukan pada bulan Juni-September
2021. Pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling sehingga sampel yang diperoleh
adalah 8 sampel dari Kelompok Ternak Sukses Bersama, Desa Deyeng, Kabupaten Kediri.
Sampel air limbah dilakukan pengujian kadar BOD dan COD di Laboratorium Lingkungan
Perum Jasa Tirta 1 dan analisis kadar pH serta deteksi E. coli. dilakukan di Laboratorium
Mikrobiologi dan Imunologi Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya. Pengujian
kadar BOD dengan menggunakan metode APHA 5210B-2017, kadar COD berdasarkan SNI
6989.2:2009, pengujian pH berdasarkan SNI 6989.2:2019, dan deteksi E. coli dilakukan
dengan uji penguat atau confirmed test uji kualitatif koliform. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa nilai BOD berkisar antara 3466 – 18000 mg/L, nilai COD antara 12800 – 66300 mg/L,
nilai pH antar 7,3-8,04, dan seluruh sampel positif mengandung E.coli. Hasil tersebut
menujukkan bahwa seluruh indikatir berada di atas ambang batas yang ditetapkan sehingga
perlu dilakukan pengolahan air limbah yang lebih baik.

Kata kunci: Kualitas air limbah, peternakan sapi perah, Kabupaten Kediri.

J. Ternak Tropika Vol 23, No 1: 71-79, 2022 71


Analisis Kualitas Air Limbah Peternakan Sapi Fidi Nur Aini Eka Puji Dameanti, dkk. 2022
Perah

ABSTRACT

Dairy farms can produce dairy products with high economic value and produce waste products
in liquid (water), solid, and gas. Liquid waste in dairy farms is dominated by water that has
been used for cleaning, sanitation, heating, cooling, and washing floors. Wastewater that is
directly disposed of without going through treatment can impact the quality of the surrounding
environment. Water pollution around the dairy farming environment is caused by
contamination from waste which can be seen from the values of BOD, COD, pH, and the
presence of Escherichia. coli. The research design used is a descriptive laboratory study
conducted in June-September 2021. The sample selection was carried out by purposive
sampling so that the samples obtained were eight samples from the Kelompok Ternak Sukses
Bersama, Deyeng Village, Kediri Regency. Wastewater samples were tested for BOD and COD
levels at the Environmental Laboratory of Perum Jasa Tirta 1, analyzed for pH levels, and
detected E. coli. conducted at the Laboratory of Microbiology and Immunology, Faculty of
Veterinary Medicine, Universitas Brawijaya. BOD levels were tested using the APHA 5210B-
2017 method, COD levels were based on SNI 6989.2:2009, pH testing was based on SNI
6989.2:2019, and detection of E. coli was carried out by confirmed qualitative coliform tests.
The results showed that BOD values ranged from 3466 – 18000 mg/L, COD values between
12800 – 66300 mg/L, pH values between 7,3-8,04, and all samples were positive for E. coli.
These results show that all indicators are above the specified threshold, so it is necessary to
better wastewater treatment.

Keywords: Wastewater quality, dairy cattle, Kediri regency.

How to cite : Dameanti, F. N. A. E. P., Akramsyah, M. A., Hasan, C. S. Y., Amanda, J. T., &
Sutrisno, R. (2022). Analisis Kualitas Air Limbah Peternakan Sapi Perah
Berdasarkan Nilai Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen
Demand (COD), Ph dan Escherichia Coli di Kabupaten Kediri. TERNAK
TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 23, No 1 (71-79)

PENDAHULUAN digunakan untuk pembersihan, sanitasi,


Peternakan sapi perah merupakan pemanasan, pendinginan, dan pencucian
salah satu jenis usaha perorangan di bidang lantai (Lumina, 2018). Limbah peternakan
peternakan atau peternakan rakyat yang sapi perah pada umumnya mengandung
banyak dimiliki oleh masyarakat khususnya bahan organik dengan konsentrasi tinggi
di Jawa Timur. Peternakan sapi perah seperti protein, karbohidrat dan lipid, BOD
mampu menghasilkan produk susu yang (Biochemical Oxygen Demand) dan COD
bernilai ekonomi tinggi. Sejalan dengan (Chemical Oxygen Demand) yang tinggi,
keuntungan yang diperoleh, usaha dan konsentrasi padatan tersuspensi dan
peternakan sapi perah juga menghasilkan minyak-lemak tersuspensi yang tinggi
produk berupa limbah yang cukup tinggi. (Lumina, 2018). Selain mengandung bahan
Limbah peternakan terdiri dari limbah cair organik, limbah air dari peternakan sapi
(air), padat dan gas. Air limbah peternakan perah dapat mengandung mikroorganisme
memiliki sifat fisik yaitu cairan 99,9% (urin, patogen terutama dari golongan bakteri
air dan campuran feses dengan urin) dan coliform yaitu Escherichia coli (E. coli).
padatan 0,1% berupa suspensi padat Pengolahan air limbah peternakan
bercampur dengan bahan organik maupun yang tidak optimal dapat menyebabkan
anorganik limbah peternakan (Hidayatullah terjadinya cemaran lingkungan di sekitar
dkk. 2005). Limbah cairan pada peternakan peternakan, diantaranya pada daerah
sapi perah didominasi oleh air yang telah resapan air limbah seperti sungai, drainase

J. Ternak Tropika Vol 23, No 1: 71-79, 2022 72


Analisis Kualitas Air Limbah Peternakan Sapi Fidi Nur Aini Eka Puji Dameanti, dkk. 2022
Perah

dan sumber air tanah masyarakat. MATERI DAN METODE


Pencemaran air tersebut dapat disebabkan Desain penelitian yang digunakan
karena air limbah peternakan langsung adalah penelitian deskriptif laboratorik yaitu
dibuang ke saluran drainase/sungai tanpa penelitian yang bertujuan untuk
pengolahan terlebih dahulu sehingga mendeskripsikan hasil dari pengujian yang
mempengaruhi pertumbuhan mikrobiota dilakukan di laboratorium. Penelitian
dan makhluk hidup disekitar peternakan dilakukan pada bulan Juni-September 2021.
(Olivianti dkk., 2016). Sampel air limbah peternakan diperoleh
Pencemaran air di sekitar secara purposive sampling dengan kriteria
lingkungan peternakan sapi perah yang yaitu merupakan kelompok ternak, terletak
disebabkan karena kontaminasi dari limbah di wilayah Kabupaten Kediri, lebih dari 50%
dapat dilihat dari kualitas air berdasarkan anggota kelompok ternak memiliki riwayat
nilai BOD, COD, pH dan keberadaan E. penggunaan antibiotik dalam kurun waktu
coli. Semakin tinggi nilai BOD dan COD minimal 6 bulan terakhir, dan ternak tidak
maka semakin buruk pencemaran air limbah dalam kondisi bunting.
oleh bahan organik dan anorganik limbah Berdasarkan kriteria tersebut maka
peternakan (Nasution, 2021). Tingginya dan pengambilan sampel dilakukan pada
rendahnya nilai pH pada air menjadi Kelompok Ternak Sukses Bersama, Desa
perhatian karena pH merupakan parameter Deyeng, Kabupaten Kediri dengan jumlah
penting dalam analisis kualitas air karena sampel peternakan yang digunakan adalah 8
mempengaruhi proses biologi dan kimia di sampel. Analisis sampel untuk pengujian
dalamnya (Hasrianti & Nurasia, 2019). kadar BOD dan COD air limbah perternakan
Kehadiran E. coli menjadi bukti sapi perah dilakukan di Laboratorium
bahwa air terkontaminasi maupun indikasi Lingkungan Perum Jasa Tirta 1 sedangkan
rendahnya tingkat sanitasi yang diterapkan untuk analisis kadar pH dan deteksi E. coli.
(Ismail, 2012; Rahayu 2018). Parameter- dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi
parameter tersebut harus diperhatikan dan Imunologi Fakultas Kedokteran Hewan,
sehingga kualitas air limbah yang dihasilkan Universitas Brawijaya.
sesuai dengan standar yang ditentukan agar Instrumen dan bahan penelitian yang
lingkungan sekitar peternakan sapi tetap digunakan adalah tabung falcon steril, cool
aman untuk proses berlangsungnya box, cawan petri, Bunsen, batang ose bulat,
kehidupan (Bintang dkk., 2019). laminar air flow, inkubator, Eutech pHTestr
Kabupaten Kediri merupakan salah 10 waterproof pH meter, media Nutrient
satu dari 4 wilayah di Jawa Timur yang Broth (NB), dan media Eosin Methylene
menyumbang produksi susu sapi perah Blue Agar (EMB Agar). Pengambilan
terbesar pada tahun 2017 (BPS, 2019). sampel air limbah dilakukan berdasarkan
Tingginya produksi susu sapi pada wilayah SNI 6989.59:2008 tentang Air dan Air
ini masih belum diikuti dengan adanya data Limbah-Bagian 59 : Metode pengambilan
terkait kondisi air limbah yang dihasilkan contoh air limbah, dengan contoh yang
dari peternakan-peternakan sapi perah di diambil adalah contoh sesaat atau grab
Kabupaten Kediri. sample yaitu air limbah yang diambil sesaat
Berdasarkan kondisi di atas maka pada satu lokasi tertentu. Pengujian kadar
peneliti ingin mengetahui kualitas air limbah BOD dilakukan dengan menggunakan
berdasarkan nilai BOD, COD, pH dan E. metode APHA 5210B-2017, kadar COD
coli pada salah satu kelompok ternak yang berdasarkan SNI 6989.2:2009 tentang Air
berada di Kabupaten Kediri agar dapat dan Air Limbah-Bagian 2 : Cara uji
menjadi evaluasi dalam manajemen Kebutuhan Oksigen Kimiawi (Chemical
pengolahan air limbah pada peternakan sapi Oxygen Demand/COD) dengan refluks
perah dan public awareness. tertutup secara spektrofotometri, pengujian
pH berdasarkan SNI 6989.2:2019 tentang

J. Ternak Tropika Vol 23, No 1: 71-79, 2022 73


Analisis Kualitas Air Limbah Peternakan Sapi Fidi Nur Aini Eka Puji Dameanti, dkk. 2022
Perah

Air dan Air Limbah-Bagian 11 : Cara uji terbuka untuk pembuangan limbah cair dan
derajat keasaman (pH) dengan hanya 25% peternakan yang menggunakan
menggunakan pH meter, dan deteksi E. coli kolam oksidasi dalam manajemen
dilakukan dengan uji penguat atau pengolahan air limbah (Gambar 1).
confirmed test uji kualitatif koliform Gambar 1 menyajikan bahwa sebagian
(Widiyanti dan Ristiati, 2004). Data yang besar peternak menggunakan tanah terbuka
diperoleh dianalisis secara deskriptif dan dalam pembuangan air limbah yang
disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. dihasilkan, hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar peternak tidak melakukan
HASIL DAN PEMBAHASAN pengolahan terhadap air limbah yang
Pengolahan limbah peternakan sapi dihasilkan. Limbah yang langsung dibuang
perah khususnya limbah cair berupa air ke lingkungan tanpa diolah akan
limbah perlu menjadi perhatian baik oleh mengkontaminasi udara, air dan tanah
peternak maupun penentu kebijakan. sehingga menyebabkan polusi (Raghunath
Penanganan limbah yang tidak tepat dapat et al., 2016; Sutaryo, 2020). Beberapa gas
menyebabkan akibat yang buruk yang dihasilkan dari limbah ternak dapat
diantaranya penurunan kualitas lingkungan, melemahkan daya dukung tanah sehingga
bau yang tidak sedap, gangguan kesehatan menyebabkan polusi bau. Selain itu,
pada manusia, hingga berpengaruh pada mikroorganisme patogenik (penyebab
lingkungan global yaitu green house effect penyakit) yang berasal dari limbah ternak
(Ismanto dkk., 2018). Hasil pengamatan dapat mencemari lingkungan perairan yang
yang dilakukan menunjukkan bahwa 75% akan berpengaruh pada keseimbangan
perternakan menggunakan metode tanah lingkungan dan kesehatan manusia.
Pengolahan Air Limbah

Kolam
oksidasi
25%

Tanah
terbuka
75%

Gambar 1. Metode manajemen pengolahan air limbah

Peternak yang melakukan manajemen menjernihkan air limbah sehingga menjadi


pengolahan air limbah sebelum dibuang tidak berbahaya terhadap lingkungan. Selain
adalah sebesar 25%. Peternak melakukan itu menurut (Andiese, 2011) keunggulan
pengolahan air limbah menggunakan kolam dari penggunaan kolam oksidasi untuk
oksidasi. Prinsip dari kolam oksidasi ini pengolahan air limbah yaitu konstruksi
adalah pemanfaatan dari sinar matahari, sederhana, mudah dirancang dan diubah jika
ganggang, bakteri, dan oksigen. diperlukan perubahan tanah. Namun di sisi
Komponen-komponen tersebut lain, metode kolam oksidasi masih memiliki
berperan sebagai pembersih alami untuk banyak kekurangan karena konsentrasi

J. Ternak Tropika Vol 23, No 1: 71-79, 2022 74


Analisis Kualitas Air Limbah Peternakan Sapi Fidi Nur Aini Eka Puji Dameanti, dkk. 2022
Perah

mikroorganisme pengurai yang relatif 2020). Beberapa indikator yang dapat


rendah, suplai oksigen kurang, dan digunakan untuk mengetahui tingkat
pengadukan yang berjalan secara alami cemaran atau kondisi air limbah adalah
menyebabkan proses penguraian berjalan indikator kadar COD, BOD, pH, dan adanya
lambat sehingga air limbah semakin lama bakteri E.coli. Hasil penelitian terhadap
berada di dalam kolam oksidasi dan dapat indikator tersebut pada air limbah
menyebabkan pencemaran penyakit di peternakan sapi perah tersaji dalam Tabel 1.
lingkungan sekitar peternakan (Sutaryo,

Tabel 1. Hasil pengujian kualitas air limbah peternakan


Kode Sampel Manajemen Pengolahan BOD (mg/L) COD (mg/L) pH E. coli
1 Kolam oksidasi 3466 12800 8,04 +
2 Tanah terbuka 10220 38900 7,30 +
3 Tanah terbuka 11000 38500 7,80 +
4 Tanah terbuka 6341 23800 7,30 +
5 Tanah terbuka 10240 37600 7,85 +
6 Kolam oksidasi 9436 29900 7,70 +
7 Tanah terbuka 18000 66300 7,40 +
8 Tanah terbuka 10680 28800 8,00 +
Standar air
1300-1600 2500-3000 7,2-7,5
limbah*
*(Raghunath et al., 2016)

Tabel 1 menunjukkan bahwa seluruh masih lebih tinggi dari nilai normal (>2x
sampel air limbah peternakan memiliki nilai lebih tinggi). Nilai BOD tertinggi terdapat
BOD yang jauh di atas standar menurut pada peternakan dengan air limbah pada
Raghunath et al., 2016. BOD yang tanah terbuka.
merupakan Biological Oxygen Demand Nilai tersebut mencapai >11x lipat
adalah jumlah oksigen terlarut yang lebih tinggi dari standar. Nilai ini lebih
diperlukan oleh mikroorganisme untuk tinggi dari penelitian yang dilakukan oleh
mendekomposisi bahan organik dalam (Sumiarsa dkk., 2011) Sumiarsa dkk (2011),
kondisi aerobik (Santoso, 2018). Nilai BOD dimana nilai BOD yang terdapat pada
tidak menunjukkan jumlah bahan organik limbah sejenis adalah 1250 mg/L dan
yang sebenarnya, melainkan hanya penelitian oleh Kusumadewi (2016), dimana
mengukur jumlah oksigen yang dibutuhkan nilai BOD pada air limbah peternakan sapi
untuk mendekomposisi bahan organik perah adalah 1605,24 mg/L. Nilai BOD
tersebut (Wulandari, 2018) atau juga yang tinggi tersebut menandakan tingginya
diartikan sebagai gambaran jumlah bahan akumulasi limbah organik dari air limbah
organik mudah urai (biodegradable pada peternakan-peternakan tersebut. Hal
organics) yang terdapat pada air limbah ini menyebabkan proses dekomposisi
(Atima, 2015). Semakin tinggi nilai BOD meningkat dan menyebabkan kandungan
maka semakin tinggi oksigen yang oksigen terlarut menurun sehingga oksigen
dibutuhkan untuk mendekomposisi bahan yang dibutuhkan pada proses aerobik dalam
organik yang mudah terurai yang terdapat dekomposisi bahan organik menjadi tinggi
pada air limbah. Nilai BOD pada sampel (Putri dkk., 2019).
penelitian berkisar antara 3466 – 18000 Selain nilai BOD, nilai COD juga
mg/L. Nilai BOD terendah dimiliki oleh air menjadi salah satu parameter dalam
limbah yang dilakukan pengolahan dengan pengukuran kualitas air limbah. COD atau
metode kolam oksidasi, namun nilai tersebut Chemical Oxygen Demand merupakan

J. Ternak Tropika Vol 23, No 1: 71-79, 2022 75


Analisis Kualitas Air Limbah Peternakan Sapi Fidi Nur Aini Eka Puji Dameanti, dkk. 2022
Perah

jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk Terdapat 3 peternakan yang memiliki pH air
mengoksidasi (mendegradasi) bahan-bahan limbah dalam rentang normal (37.50%),
organik yang ada didalam air secara kimiawi sedangkan 5 peternakan lainnya memiliki
(Islamawati et al., 2018). Hal ini nilai pH di atas normal. Menurut Raghunath
dikarenakan bahan organik diurai secara et al., (2016), nilai normal pH air limbah
kimia menggunakan oksidator kuat dalam peternakan sapi perah adalah berkisar antara
kondisi asam dan panas dengan katalisator 7,2-7,5. pH merupakan parameter penting
perak sulfat (Ag2SO4) (Atima, 2015), dalam analisis kualitas air karena
sehingga segala macam bahan organik, baik mempengaruhi proses biologi dan kimia di
yang mudah urai maupun yang kompleks dalamnya (Hasrianti dan Nurasia, 2019). pH
dan sulit urai, akan teroksidasi (Atima, memberikan gambaran aktivitas atau jumlah
2015). Nilai COD pada sampel berkisar ion hidrogen yang terdapat di perairan.
antara 12800 – 66300 mg/L. Nilai ini lebih Menurut Hatta (2014) beberapa faktor yang
tinggi dari standar yaitu 2500 – 3000 mg/L. mempengaruhi tinggi atau rendahnya nilai
Nilai ini juga lebih tinggi dari penelitian pH di perairan, antara lain:
yang dilakukan oleh Sumiarsa dkk. pada konsentrasi jumlah gas terlarut seperti CO2,
tahun 2011, dimana nilai COD dari air garam karbonat dan bikarbonat di perairan,
limbah yang diambil dari peternakan sapi serta proses penguraian bahan organik di
perah adalah sekitar 3460 mg/L dan dasar perairan. Organisme akuatik
penelitian oleh (Kusumadewi, 2016) yang menyukai
menyatakan bahwa nilai COD pada air pH mendekati netral (7) yang dapat
limbah peternakan sapi perah adalah mengoptimalkan proses dekomposisi di
4134,35 mg/L. perairan (Roem dkk., 2016). Selain itu
Nilai COD yang tinggi menunjukkan Rohim dkk. (2015), mengungkapkan bahwa
bahwa jumlah oksigen yang dibutuhkan pH 7-8 merupakan pH yang baik untuk
untuk mengurai bahan organik pada air pertumbuhan bakteri pengurai seperti
limbah peternakan sapi perah tinggi atau Nitrosomonas sp., Nictrobacter sp.,
dengan kata lain, bahan organik yang Pseudomonas sp., maupun golongan
terdapat pada air limbah sapi perah tinggi. coliform khususnya E. coli.
Proses pemeliharan ternak sapi perah seperti Hasil pengujian pada media EMBA
pembersihan kandang, pembersihan ternak, (Gambar 2) menunjukkan bahwa 8 (100%)
pemerahan, pemberian pakan konsentrat, sampel air limbah peternakan sapi perah
dan lain sebagainya dapat menjadi sumber positif E. coli. Hal ini menunjukkan bahwa
dari cemaran pada air limbah (Widyastuti, telah terjadi kontaminasi E. coli pada air
2013). Penggunaan air yang berlebihan limbah. Pengolahan air limbah yang ytidak
untuk pencucian kandang dan ternak dapat optimal sehingga dapat mencemari
menjadi penyebab cemaran pada air limbah lingkungan khususnya pada pengolahan
karena air akan mengandung kotoran dari tanah terbuka. E. coli merupakan kelompok
ternak. Kegiatan pemberian pakan bakteri coliform dan termasuk dalam
konsentrat dapat menyebabkan ceceran atau Enterobacteriaceae. E. coli secara normal
tumpahan, selain itu pakan konsentrat tidak dapat tumbuh pada saluran pencernaan
selalu habis dimakan ternak, sisa pakan yang namun dapat bersifat patogen serta mampu
terbuang yang menjadi sampah dan dibuang menginfeksi hewan dan manusia seperti
ke lingkungan sekitar. Proses pengumpulan gangguan pada sistem pencernaan serta
susu dari hasil perahan ke wadah susu juga imunosupresi. E. coli menunjukkan ada
bisa menjadi penyebab cemaran, susu dapat tidaknya pencemaran tinja dan menentukan
tercecer jika kurang hati-hati dalam tidak sehatnya air, makanan dan minuman
penanganan (Widyastuti, 2013). (Ismail, 2012). Sanitasi yang kurang baik
Nilai pH air limbah sampel peternakan dari manajemen peternakan mengakibatkan
sapi perah berkisar antara yaitu 7,3-8,04. terjadinya cemaran E. coli yang merupakan

J. Ternak Tropika Vol 23, No 1: 71-79, 2022 76


Analisis Kualitas Air Limbah Peternakan Sapi Fidi Nur Aini Eka Puji Dameanti, dkk. 2022
Perah

bakteri environment contaminant yaitu kerusakan pada lapisan usus


bakteri cemaran lingkungan (Mundi, 2018). (Gastroenteritis) dengan beberapa gejala
E. coli apabila telah bersifat patogen mampu mulai dari diare ringan sampai hemolytic
menyebabkan berbagai penyakit infeksi uremic syndrome (HUS), gagal ginjal, dan
oportunistik dengan menghasilkan yang lebih parah lagi dapat menyebabkan
enterotoxin yang dapat menimbulkan kematian (Amin, 2015).

Gambar 2. Media EMBA koloni E. coli berwarna hijau metalik

Gambar 3. Desain pengolahan air limbah peternakan. Bintang dkk., (2019).

Berdasarkan nilai BOD, COD, pH dan Selanjutnya air limbah dialirkan menuju bak
cemaran E. coli air limbah maka diperlukan biofilter menggunakan bongkahan batu atau
public awareness yang cukup tinggi agar plastik tipe sarang tawon sebagai tempat
industri peternakan, utamanya peternakan tumbuhnya mikroorganisme. Setelah itu air
rakyat mampu melakukan manajemen limbah di alirkan menuju bak pengendapan
pengolahan air limbah yang baik. akhir dan selanjutnya dialirkan ke sungai
Pengolahan dapat menerapkan metode ataupun saluran drainase (Bintang dkk,
sistem tricking filter dengan harapan dapat 2019). Penelitian yang dilakukan Bintang
mengurangi beban kontaminan pada air dkk. (2019) (Gambar 3), menunjukkan
limbah ternak sapi perah. Sistem ini bekerja bahwa dengan penerapan sistem tricking
dengan mengalirkan limbah cair ke bak filter mampu menurunkan nilai BOD dan
pengendapan awal untuk menghilangkan COD pada air limbah peternakan sapi perah.
kotoran padat dan mikroorganisme yang Nilai BOD dan COD sebelum dilakukan
tidak diinginkan pada air limbah. pengolahan adalah 4488 mg/L dan 11000

J. Ternak Tropika Vol 23, No 1: 71-79, 2022 77


Analisis Kualitas Air Limbah Peternakan Sapi Fidi Nur Aini Eka Puji Dameanti, dkk. 2022
Perah

mg/L. Setelah menerapkan pengolahan air mutu air limbah. Biosel: Biology
limbah dengan sistem tricking filter, nilai Science and Education. 4(1):83.
BOD dan COD menjadi 80,784 mg/L dan Badan Pusat Statistika Jawa Timur. 2019.
198 mg/L. Selain itu, penerapan manajemen Populasi sapi perah menurut
pengolahan air limbah yang baik diharapkan Kabupaten/Kota dan jenis ternak di
mampu mencegah penyebaran penyakit Provinsi Jawa Timur, 2017-2018. BPS
khususnya bakteri E. coli patogen pada Propinsi Jawa Timur. Surabaya
lingkungan, daerah resapan air limbah dan Bintang, Y.K., Chandrasasi, D., Haribowo,
sumber air masyarakat. Air limbah yang R. 2019. Studi efektifitas dan kinerja
telah diolah diharapkan akan aman untuk di instalasi pengolahan air limbah
alirkan menuju sungai dan drainase (IPAL) pada peternakan sapi skala
masyarakat sehingga menciptakan rumah tangga. Jurnal Teknik
kesehatan dan kesejahteraan maupun akses Pengairan. 10(1): 51-58.
air bersih dan sanitasi yang baik. Hasrianti dan Nurasia. 2019. Analisis warna,
wuhu, pH dan salinitas air sumur bor
KESIMPULAN di Kota Palopo. Prosiding Seminar
Analisis kualitas air limbah Nasional. 2(1):747-896.
peternakan sapi perah pada Kelompok Hatta M. 2014. Hubungan antara parameter
Ternak Sukses Bersama, Deyeng, oseanografi dengan kandungan
Kabupaten Kediri berdasarkan indikator klorofil-a pada musim timur di
BOD, COD, pH, dan E. coli menunjukkan perairan Utara Papua. Jurnal Ilmu
hasil yang berada di atas ambang batas yang Kelautan dan Perikanan. 24(3): 29-
ditetapkan sehingga perlu dilakukan 39.
pengolahan air limbah yang lebih baik. Hidayatullah, Gunawan, Mudikdjo, K., dan
Erliza, N. 2005. Pengelolaan limbah
UCAPAN TERIMA KASIH cair usaha peternakan sapi perah
Peneliti mengucapkan terimakasih melalui penerapan konsep produksi
kepada Kelompok Ternak Sukses Bersama, bersih. Jurnal Pengkajian dan
Deyeng, Kabupaten Kediri atas izin yang Pengembangan Teknologi Pertanian.
telah diberikan untuk melakukan penelitian 8(1):124-136.
dan kepada Fakultas Kedokteran Hewan Islamawati, D., Darundiati, Y. H & Dewanti,
Universitas Brawijaya yang telah N. A. 2018. Studi penurunan kadar
memberikan kesempatan pendanaan COD
penelitian melalui skema DPP/SPP tahun (Chemical Oxygen Demand)
2021. menggunakan Ferri Klorida (FeCL3)
pada limbah cair tapioka di Desa
DAFTAR PUSTAKA Ngemplak Margoyoso Pati. Jurnal
Kesehatan Masyarakat. 6(6):69-78.
Amin, A.I.L., Agustina, K.K., dan Suardana Ismail, D. 2012. Uji bakteri Escherichia coli
I. W. 2015. Faktor risiko rnfeksi pada minuman susu kedelai bermerek
Escherichia coli O157:H7 pada sapi dan tanpa merek di Kota Surakarta.
bali di Petang, Badung, Bali. [Naskah publikasi]. Fakultas
Indonesia Medicus Veterinus, Kedokteran. Universitas
4(3):213-227. Muhammadiyah Surakarta.
Andiese, V. W. 2011. Pengolahan limbah Ismanto, A., Yetriani, Y., dan Lesmana, D.
cair rumah tangga dalam metode 2018. Tingkat pengetahuan peternak
kolam oksidasi. INFRASTRUKTUR, sapi terhadap limbah yang dihasilkan
1(2):103–108. di Desa Sidorejo Kecamatan Penajam
Atima, W. 2015. BOD dan COD sebagai Kabupaten Penajam Paser Utara.
parameter pencemaran air dan baku

J. Ternak Tropika Vol 23, No 1: 71-79, 2022 78


Analisis Kualitas Air Limbah Peternakan Sapi Fidi Nur Aini Eka Puji Dameanti, dkk. 2022
Perah

Jurnal Pertanian Terpadu. 6(2):50– : Patogenesitas, Analsis dan Kajian


63. Resiko. IPB Press, p. 25-35.
Kusumadewi, R. Y. 2016. Perencanaan Roem, M., Laga, A., Listina, I., Rukmana, I.,
instalasi pengolahan air limbah and Astriani, K. 2016. Studi parameter
kegiatan peternakan sapi perah dan oseanografi fisik perairan Pulau
industri tahu. Jurnal Teknik ITS. Derawan. Jurnal Harpodon Borneo.
5(2):D98–D102. 9(2):143-517.
Lumina, P. 2018. Treatability studies of Rohim, M.F., Samudro, G., dan Sumiyati, S.
Dairy Wastewater by 2015. Pengaruh konsentrasi chemical
Electrocoagulation Process. oxygen demand (COD) dan pH
International Journal of Applied Terhadap kinerja dual chamber
Engineering. 13(7):249-252. microbial fuel cells (DCMCs).
Mundi, N. 2018. Karakterisasi profil [Naskah publikasi]. Program Studi
resistensi antibiotik pada Escherichia Teknik Lingkungan Fakultas Teknik.
coli yang diisolasi dari daging ayam Universitas Diponegoro.
yang dijual di beberapa pasar di Santoso, A.D. 2018. Keragaan nilai DO,
Surabaya. [Thesis]. Fakultas BOD dan COD di Danau Bekas
Kedokteran Hewan. Universitas Tambang
Airlangga. Batu Barastudi kasus pada Danau
Nasution, F.R. 2021. Pengujian kadar Sangatta North Pt. Kpc di Kalimatan
Chemical Oxygen Demand (COD) Timur. Jurnal Teknologi Lingkungan.
dan Biochemical Oxygen Demand 19(1):89-96.
(BOD) pada limbah cair minyak Sumiarsa, D., Jatnika, R., Kurnano, Tb. B.
kelapa sawit di Pusat Penelitian A., dan Wahyudin, L. 2011. Perbaikan
Kelapa Sawit (PPKS) Medan. kualitas limbah cair peternakan sapi
[Skripsi]. Fakultas Matematika dan perah oleh Spirulina sp. Jurnal
Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Akuatika. 2(2):91–97.
Sumatera Utara. Sutaryo. 2020. Limbah peternakan,
Olivianti, A., Abidjulu, J., and Koleangan, pengolahan limbah ternak. Modul.
H.S.J. 2016. Dampak limbah LUHT4452.
peternakan ayam terhadap kualitair Widiyanti, N. L. P. M., dan Ristiati, N. P.
Sungai Sawangan di Desa Sawangan 2004. Analisis kualitatif bakteri
Kecamatan Tombulu Kabupaten Koliform pada depo air minum isi
Minahasa. Chem. Prog. 9(2):46-51. ulang di Kota Singaraja Bali. Jurnal
Putri, W.A.E., Purwiyanto, A.I.S., Fauziyah, Ekologi Kesehatan. 3(1):63–74.
Agustriani, F. dan Suteja, Y. 2019. Widyastuti, F. R. 2013. Upaya pengelolaan
Kondisi nitrat, nitrit, amonia, fosfat lingkungan usaha peternakan sapi di
dan BOD di Muara Sungai Banyuasin, kawasan usahatani terpadu Bangka
Sumatera Selatan. Jurnal Ilmu dan Botanical Garden Pangkalpinang.
Teknologi Kelautan Tropis. 11(1):65- [Thesis]. Pasca Sarjana. Universitas
74 Diponegoro.
Raghunath, B. V., Punnagaiarasi, A., Wulandari, A. 2018. Analisis Beban
Rajarajan, G., Irshad, A., Elango, A., Pencemaran dan Kapasitas Asimilasi
and Mahesh kumar, G. 2016. Impact Perairan Pulau Pasaran Di Provinsi
of dairy effluent on environment—a Lampung. [Skripsi]. Fakultas
review. Environmental Science and Pertanian Universitas Lampung,
Engineering,. 239–249. Bandar Lampung
Rahayu, W.P., Nurjanah, S., dan
Komalasari, E. 2018. Escherichia coli

J. Ternak Tropika Vol 23, No 1: 71-79, 2022 79

Anda mungkin juga menyukai