Anda di halaman 1dari 8

KARYA ILMIAH TEKNOLOGI DIGITAL

(PENYIMPANAN DATA)

Di Susun Oleh: Jonathan Dwi Putra Winarto

Kelas: 12 MIA

SMAS Lentera Harapan Jati Agung Tahun Ajaran 2022/2023


Kata Pengantar
Puji dan syukur saya panjankan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena karunia-Nya
saya dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah yang berjudul Teknologi Digital (Peyimpan
Data). Karya Ilmah ini disusun berdasarkan dari data yang di dapatakan dan disusun sehingga
menjadi sebuah Karya Ilmiah.

Selama proses pembuatan makalah ini banyak hal yang saya dapatkan
termasuk ilmu pengetahuan baru tepatnya mengenal lebih dalam tentang salah satu dari
berbagai macam materi yaitu tentang "Teknologi Digital (Penyimpanan Data)" semoga
dengan tersusunnya makalah ini bisa menjadikan saya menjadi orang yang lebih baik dari
sebelumnya.

Dengan apa yang telah saya dapatkan dan saya pelajari dalam makalah ini saya
juga berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi orang lain. Saya menyadari bahwa
dalam pembuatan makalah ini banyak kekurangan sebab pengetahuan saya yang sangat
terbatas oleh karena itu kritik dan saran saya harapkan agar dapat memperbaiki kesalahan
kesalahan tersebut.
BAB I

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Teknologi digital merupakan teknologi yang dimana pengoperasionalannya tidak lagi


banyak membutuhkan tenaga manusia dan lebih cenderung memanfaatkan sistem yang otomatis
dengan sistem komputer. Tentu saja hal ini sangat membantu manusia untuk melaksanakan
kegiatan sehari-harinya, terutama didalam penyimpanan data. Di dalam teknologi digital
penyimpanan data terbagi menjadi dua macam yaitu Penyimpanan data analog dan penyimpanan
data digital. Penyimpanan data analog adalah proses penyimpanan atau perekaman suatu data
analog (analog recording). Pada teknologi analog gambar dan suara akan di ubah menjadi
gelombang radio, contohnya adalah kaset dan piringan hitam. Sedangkan penyimpanan data
digital adalah proses penyimpanan suatu data dalam bentuk digital yang berupa angka Biner 1
dan 0. Teknologi digital menggunakan sistem bit dan bite yang ditujukan untuk menyimpan data
dan memproses data, contohnya CD, DVD, Hard disk, Flash disk dan MicroSD. (K Juman, 2020)

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu penyimpanan data analog?


2. Apa itu penyimpanan data digital?
3. Proses penyimpanan dan cara penggunaan data analog (kaset dan piringan hitam)?
4. Proses penyimpanan dan cara penggunaan data digital (CD, DVD, Hard disk, Flash disk,
dan MiroSD)?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu penyimpanan data analog


2. Untuk mengetahui apa itu penyimpanan data digital
3. Untuk mengetahui proses penyimpanan dan cara penggunaan data analog
4. Untuk mengetahui proses penyimpanan dan cara penggunaan data digital
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penyimpanan data analog

Penyimpanan data analog adalah proses menyimpan data dalam bentuk sinyal analog yang
kontinu dan berkelanjutan. Ini berbeda dengan penyimpanan data digital, di mana data disimpan
dalam bentuk kode biner diskrit yang terdiri dari angka 0 dan 1. Contoh dari penyimpanan data
analog adalah perekaman audio dan video pada pita kaset, piringan hitam, atau film, di mana
suara dan gambar direkam sebagai sinyal analog yang dapat diputar kembali. Namun, dengan
berkembangnya teknologi digital, sebagian besar media penyimpanan analog sudah digantikan
oleh media digital yang lebih efisien dan memiliki kualitas suara dan gambar yang lebih baik.

2.2 Penyimpanan data digital

Penyimpanan data digital adalah proses menyimpan data dalam format digital pada suatu
media penyimpanan elektronik, seperti hard disk, flash drive, kartu memori, atau cloud storage.
Data akan diubah menjadi angka 1 dan 0. Angka 1 dan 0 merupakan lambang dari ON dan OFF,
High dan Low, atau True dan False. Dua angka ini disebut juga bilangan biner atau BIT.
Bilangan biner inilah yang menjadi tumpuan dari semua perintah-perintah dan menjadi kode dari
sebuah sistem digital.

2.3 Proses penyimpanan dan cara penggunaan pada penyimpanan data analog

• Kaset

Pita kaset (tape recorder) adalah penyimpanan data analog yang berupa suara dan
musik. Di dalamnya terdapat pita plastik yang dilapisi serbuk oksidasi besi yang berperan
sebagai magnet kecil. Saat kaset diputar, perubahan medan magnetik pada pita kaset akan
dikonversi menjadi tegangan listrik oleh head pemutar. Tegangan ini diperkuat oleh
amplifier lalu dilanjutkan pada loudspeaker dan dikonversi menjadi suara. (kelas pintar, 2021)

• Piringan Hitam

Piringan hitam mulai ada sejak tahun 1948. Ada tiga ukuran piringan hitam dalam
hitungan rpm (rotation per minute) yaitu 78, 45, 33 ⅓. Piringan hitam 78 dan 45 untuk
plat
berdiameter 25 cm, sedangkan 33 ⅓ untuk plat berdiameter 30 cm. 78, 45, 33 ⅓ rpm
adalah setiap satu menit piringan hitam itu berputar sebanyak angka yang menjadi
ukurannya (78, 45, 33 ⅓). Semakin besar diameter platnya, semakin kecil ukuran untuk
memutarnya. Piringan hitam melakukan perekaman analog dengan memanfaatkan
sensitivitas terhadap perubahan tekanan udara dari diafragma mikrofon. Perubahan pada
tekanan udara akan dikonversi menjadi getaran jarum yang menggores dan membentuk
alur pada piringan. Saat dimainkan piringan hitam berputar dengan kecepatan konstan
sesuai dengan ukuran piringan hitam yang digunakan dan jarum yang dipasang di tepi
piringan hitam akan mengikuti alur pada piringan sambil bergetar dan menghasilkan bunyi.

2.4 Proses penyimpanan dan cara penggunaan pada penyimpanan data digital

• CD (Compact Disk)

CD atau Compact Disk merupakan salah satu dari sekian banyak media penyimpanan
data yang ada saat ini. Benda berbentuk bundar dan tipis ini mampu menyimpan ratusan
hingga ribuan megabyte data. Semua data dalam CD disimpan dalam bentuk biner dengan
menggunakan angka 0 dan 1. Untuk menyatakan biner pada lempengan CD tersebut, ada
lubang-lubang kecil pada lapisan alumunium. Adanya lubang menandakan nilai 0,
sedangkan tidak adanya lubang menandakan nilai 1. Namun, ada jenis CD yang
menggantikan konsep lubang dengan transparansi. Terdapat lapisan tambahan yang
bernama photosensitive dye. Dimana nilai 0 dinyatakan dengan bagian photosensitive dye
yang lebih buram, sedangkan nilai 1 dinyatakan dengan bagian yang transparan. Proses
pembuatan bagian photosensitive dye ini dilakukan dengan membakarnya sehingga terlihat
buram. Cara kerja CD adalah dengan memantulkan sinar laser dan menerima pantulannya.
Pada saat sinar laser menyinari bagian yang transparan atau tidak berlubang, sinar akan
terpantul tepat pada bagian penerima sinar, sehingga penerima dapat menangkap sinar laser
itu dengan baik. Sedangkan saat sinar laser menyinari bagian yang berlubang atau buram,
sinar tidak akan terpantul ke bagian penerima. Akibatnya, penerima tidak dapat menangkap
sinar laser dengan baik. Hasil pembacaan penerima inilah yang disandikan kembali
menjadi biner. Kondisi saat penerima menangkap cahaya dengan baik disandikan sebagai
1, sedangkan saat penerima tidak dapat menangkap cahaya disandikan sebagai 0. (Ibrahim,
2018)

• DVD (Digital Video Disk)

DVD adalah salah satu tipe cakram optik yang menggunakan diameter 120 mm yang
sama seperti CD. DVD tampak seperti CD, namun kapasitas penyimpanannya jauh lebih
tinggi. DVD dapat merekam pada kedua sisi dan beberapa versi komersialnya dapat
mendukung dua lapisan tiap sisinya. Ini dapat menghasilkan lebih dari 25 kali kemampuan
simpan CD. Cara penyimpanan data dan penggunaan di dalam DVD sama dengan CD,
yaitu dengan lubang lubang kecil pada lapisan alumunium yang menandakan angka angka
biner agar dapat diterima saat terkena sinar laser.

•Hard Disk

Hard disk atau cakram keras atau hard disk drive (HDD) atau hard drive (HD) adalah
sebuah benda yang mampu menyimpan data digital. Data yang tersimpan dalam Hard Disk
dapat diolah kembali oleh pengguna komputer. Pengolahan data dapat berupa penggandaan,
penghapusan, penambahan, pengeditan dan sebagainya. Bentuk sebuah hard disk adalah
piringan magnet. Kapasitas terbesar Hard Disk saat ini mencapai 8 TB dengan ukuran standar
3,5 inci. Cara kerja hard disk yaitu dengan menyatukan nilai-nilai yang ada pada sebuah
komponen platter. Di dalam komponen tersebut, terdapat material magnetik yang terbagi
menjadi milyaran area yang sangat kecil. Di setiap area tersebut bisa memberikan gaya
magnet untuk menyimpan satu data dan yang tidak memberikan gaya magnet berarti
menyimpan nol data. Dengan bersatunya nilai-nilai tadi, maka akan menghasilkan sebuah data
atau informasi. Gaya magnet yang digunakan berfungsi supaya data dapat tetap tersimpan
meskipun perangkat telah dimatikan. (Minardi, 2020)

• Flash Disk

Flashdisk adalah sebuah alat penyimpanan data eksternal yang dihubungkan port USB
yang mampu menyimpan berbagai format data dan memiliki kapasitas penyimpanan yang
cukup besar. Flashdisk memiliki IC atau chip memori yang berperan dalam penyimpanan
data. Chip memori dalam flashdisk menggunakan gerbang logika NAND dalam
penyimpanan data. Flashdisk dapat menyimpan data secara permanen walaupun aliran
listrik pada rangkaian flashdisk diputuskan. Ini terjadi karena didalam flashdisk terdapat
sebuah controller dan memori yang mampu menyimpan data secara permanen walaupun
aliran listrik yang ada pada flashdisk sudah diputuskan oleh user.

• MicroSD

MicroSD adalah kartu memori non-volatile yang dikembangkan oleh SD Card


Association yang digunakan dalam perangkat portable. MicroSD berkerja ketika terhubung
ke perangkat dengan pin yang cocok dengan port di alat. Setiap kartu memiliki
mikrokontroler yang berkomunikasi dengan perangkat, membawa data dari host ke
komponen penyimpanan flash yang disebut NAND, atau Not And, chips. Mikrokontroler
hanya aktif ketika ketika secara aktif menyimpan atau mengambil data, mengurangi jumlah
daya yang dibutuhkan untuk mendukung kartu. MicroSD biasanya digunakan pada telefon
genggam (handphone) yang biasanya kita gunakan.
BAB III

KESIMPULAN & SARAN

3.1 Kesimpulan

Perkembangan teknologi saat ini sangat membantu kita terutama dalam melakukan
penyimpanan data. Saat ini kita tidak perlu bingung jika kita akan menyimpan foto-foto
kenangan ataupun video video kenangan yang berukuran besar karena sekarang ini banyak
tempat penyimpanan data yang berukuran besar yang dapat meyimpan data-data kita dengan
aman, contohnya Flash Disk, MicroSD, dan juga Hard Disk. Sekarang juga, kita tidak perlu lagi
repot repot menyimpan data ke penyimpanan analog yang menggunakan pita kaset ataupun
piringan hitam yang harus merekam data terlebih dahulu. Saat ini, ada penyimpanan data digital
yang jauh lebih mudah dimana data disimpan dengan kode angka biner (1 dan 0) seperti CD,
DVD, Flash Disk, Hard Disk, dan juga MicroSD. Selain itu, kita juga lebih mudah jika ingin
mencari data yang kita simpan.

3.1 Saran

Saran dari saya untuk pembaca, jika ingin menyimpan data dengan ukuran yang cukup
besar sebaiknya menggunakan Hard Disk karena dapat menyimpan data hingga 8 TB. Selain itu,
dengan menyimpan data menggunakan Hard Disk kita dapat mengubah, menambahkan, ataupun
menghapus data dimana pun dan kapan pun kita mau.

Daftar Pustaka
Ibrahim, M. (2018, Mei 4). dictio. Retrieved Maret 12, 2023 from dictio.id:
https://www.dictio.id/t/bagaimana-mekanisme-cd-menyimpan-dan-membaca-data/80442
K Juman, K. (2020). Digital Technology. Jakarta: Universitas Esa Unggul.
kelas pintar. (2021, Maret 24). Kelas Pintar. Retrieved Maret 12, 2023 from kelaspintar.id:
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/pengertian-dan-bentuk-penyimpanan-data-
11035/
Minardi. (2020). PENYIMPANAN DAN TRANSMISI DATA. Bekasi: KemenDikBud.

Anda mungkin juga menyukai