NIM 5211250013
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
karunianya sehingga saya dapat mengerjakan makalah ini.Adapun yang menjadi judul tugas saya
“Metode ASD (Allowable Stress Design)”. Tujuan saya menyelesaikan tugas ini adalah untuk
memenuhi tugas saya dari mata kuliah “Elemen Struktur Baja”.
Saya sadar bahwa tugas yang saya kerjakan ini masih terdapat beberapa kekurangan. Baik
dari segi penulisan maupun dari segi materi yang dituangkan pada tugas ini, karena keterbatasan
ilmu yang saya miliki, saya mohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat dalam tugas saya
ini.
Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan manfaat berupa
ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi saya sebagai penulis maupun pembaca.
Penulis
METODE ASD
Dimana :
Mn = kekuatan momen nominal
γ/φ = faktor kelebihan beban dibagi dengan faktor kkurangnya kekuatan
FS = faktor keamanan nominal paada design balok = 1,67
M = momen lentur beban layan.
𝛟Rn≥ƩQi
Keterangan:
Σ = Tegangan dasar
Dengan cara :
1. Cara pendekatan dengan menganggap buat paling bawah sebagai berikut titik putar dari
balok konsol
2. Cara luas peganti. Dengan menggunakan cara pertama dengan menganggap baut paling
bawah sebagai titik putar balok konsol
3. Kekuatan baut:
a. Desak = d x t x 1,2 σ
b. Geser = ¼ x π x d2x 0,6 σ (yang menentukan)
4. Tinjau kekuatan profil siku
A bruto = cm2 (dari table profil siku)
A netto = A bruto – Luas lubang
1 baut = cm 0,85 X A bruto = cm2
2
Ambil yang A netto terkecil
5. Baut memikul gaya (N)
Untuk baut NO. 1 (ada 2 buah, yaitu di flens kiri dan flens kanan)
Gaya paling besar di terima oleh baut pada baris pertama N1 (ada dua buah baut)
Gaya tiap paku :
1) Check baut:
Menimbulkan :
Geser = Dn < 0,6 ijin
1/4πd2
Untuk regangan geser yang dijinkan σ ijin tarik = 0,6 x σ
Tumpuan = Dn < 1,5 ijin
2,6 x r
Untuk tegangan tumpuan yang dijinkan = 1,5 x σ sesuai PPBBI
2). Akibat Normal tari Nn σ = <0,7 ijin 3.35
3). Tegangan ideal
Σ ideal = π2 + 1,56 π2
σ ideal <σ ijin .... OK
4). Tegangan geser ijin (τijin) PPBBI 1983 ayat 8.2 butir 56a τ ijin = 0,6 x σ ijin
5). Tegangan tarik ijin (σtr)PPBBI 1983 ayat 8.2 butir 56b σtr =0,7 x σ ijin
Dimana :
N1 = Gaya baut pada baris pertama
Nn = Jumlah baris baut
Na = gaya setiap baut
D = Gaya lintang
W = 1/6.a.hn3
iv. Tebal las maksimum:
a = ½ t. V2 (PPBBI 83 hal.75) tebal las tidak boleh melebihi dari 1/2t√2
dimana tebal pelat terkecil pelat yang dilas.
Momen Inersia Total :
Ix =n x 1/12.a ℎ3 + 2.a.bx 0,5ℎ = cm4
Momen Tahanan Penampang
Wx = 𝐼𝑥 = cm2
0,5ℎ
M=Pxe
D = P = Kg
Σ = M/W = Kg/cm2
Dimana :
A = Luas Las
M = Momen
h = tinggi profil
D = gaya Lintang
a = tebal las
e = jarak eksentisitas
n = jumlah pelat
Wx = Tahanan penampang
Ix = Inersia
τ = Tegangan geser
σ = Tegangan tarik
σ max = Tegangan maksimum
σijin = Tegangan Ijin
𝐴1
Keterangan:
ϕc = 0,70
fc' = mutu kuat tekan beton, (MPa)
A1 = luas penampang baja yang secara konsentris menumpu pada permukaan beton
(mm2)
A2 = luas maksimum bagian permukaan beton yang secara geometris sama dengan dan n
konsentris dengan daerah yang dibebani, (mm2)
KESIMPULAN
Dalam menghasilkan konstruksi yang kuat dan kokoh serta dapat mengantisipasi
seluruh beban yang sekiranya terjadi, diperlukan perencanaan yang matang. Dengan metode
Allowable Strees Design (ASD) tetap kuat menahan beban luar yang bekerja, karena metode
ASD menekankan penggunaan tegangan hanya mencapai batas elastisitasnya. Serta tegangan
yang terjadi dihitung dengan menganggap struktur bersifat elastis, dengan memenuhi syarat
keamanan (kekuatan yang memadai) untuk struktur.
DAFTAR PUSTAKA