Anda di halaman 1dari 12

HYDRAULIC JUMP

EKSPERIMEN 7
HYDRAULIC JUMP

1. TUJUAN PERCOBAAN
a. Untuk menunjukkan kehilangan energi yang terjadi pada perubahan aliran yang
cepat (superkritis) menjadi aliran yang lambat (subkritis) pada jarak yang relatif
pendek disertai dengan kehilangan energi.

2. PERALATAN
a. Multi Purpose Teaching Flume
b. Hook and Point Gauge
c. Perangkat Pitot Tube
d. Adjustable Undershot Weir.
e. Stop Watch ( Pengukur Waktu)

3. DASAR TEORI

Gambar (7-1)
Hydraulic Jump terjadi bila suatu aliran superkritis berubah menjadi aliran subkritis
pada jarak yang relatif pendek di dalam saluran.
HYDRAULIC JUMP

Tipe-tipe Hydraulic Jump

Gambar (7-2)
a. Undular Jump (Loncatan Berombak)
Loncatan ini terjadi untuk angka froude 1 – 1.7, dimana muka air menunjukkan gerak
mengombak / bergelombang dan hanya perbedaaan muka air yg kecil pada kedalaman
konjugasi.
b. Weak Jump (Loncatan Lemah)
Loncatan ini terjadi untuk angka froude 1.7 - 2.5, dimana serangkaian gulungan-
gulungan kecil muncul dari permukaan loncatan, serta muka airnya cukup tenang. Kecepatan
aliran pada tipe loncatan ini hampir seragam dan kehilangan energinya rendah.
c. Oscillation Jump (Loncatan Berisolasi)
Loncatan ini terjadi untuk angka froude 2.5 - 4.5, dimana terdapat pancaran getaran
masuk dari dasar ke permukaan dan dan tidak memiliki periode yang teratur. Masing-masing
getaran menghasilkan sebuah gelombang besar yang periodenya tidak teratur dan dapat
berjalan pada jarak yang jauh serta dapat menyebabkan erosi tanggul.
d. Steady Jump (Loncatan Tetap)
Loncatan ini terjadi untuk angka froude 4.5 - 9.0, dimana loncatan ini cukup seimbang
dan permukaan air di hilir loncatan agak halus. Peredaman energi untuk loncatan ini berkisar
antara 45% - 70%.
e. Strong Jump (Loncatan Kuat)
Loncatan ini terjadi untuk angka froude > 9.0, dimana terjadi perbedaan muka air yang
besar pada kedalaman konjgasi, memiliki kecepatan aliran tinggi, serta permukaan air di hilir
loncat agak kasar. Peredaman energi pada loncatan ini dapat mencapai 85%.
Jika loncatan air yang terjadi rendah, dimana perubahan kedalamannya kecil, maka
elevasi muka air tidak akan naik secara nyata dan tiba-tiba, akan tetapi melalui serangkaian
HYDRAULIC JUMP

ombak yang ukurannya berkurang secara berangsur-angsur. Akan tetapi jika loncatan yang
terjadi tinggi, dimana perubahan kedalamannya besar, loncatan yang terjadi memerlukan
sejumlah energi yang relatif besar yang kemudian menghilang akibat adanya turbulen pada
loncatan. Akibatnya, energi setelah aliran lebih keci daripada sebelum loncatan (Chow -
1959).

Gambar (7-3)
Analisa gaya dari volume loncatan yang terkontrol pada section a dan b yang
berhubungan antara aliran dan kedalaman pada kedua sisi dari loncatan. Gaya gesek pada
dasar saluran diabaikan, hanya gaya luar horizontal pada air dengan volume yang terkontrol.
Gaya luar tersebut adalah tekanan hidrostatis yang terdistribusi pada section a dan b.
Resultan gaya dipakai untuk fluida dengan volume yang terkontrol pada bahagian hilir
adalah:

1 1
F x 
2
.g. ya 2  .g. yb 2
2

Pengaruh gaya ini pada momentum aliran rata-rata dari fluida dengan volume yang
terkontrol adalah:

.Q.Vb  .Q.Va

Sehingga:

.g. ya  .g. yb  .Q.Vb  Va 


1 1
2 2

Setelah mensubtitusikan harga Q dan Vb ke dalam bentuk Va dan ya persamaannya


menjadi sebagai berikut:
HYDRAULIC JUMP

ya 1   8Va 2  
  1   
yb 2   g . y   1
  a 

Kehilangan energi pada jump adalah:

Va  Vb 
2 2
H  ya    yb  
2 g  2 g 
( yb  ya )3
H 
4. ya . yb

atau
3
 yb 
  1
H  ya 

ya 4. yb
ya

Karena daerah kerja dari aliran di saluran adalah pendek, maka untuk kepentingan
pembuktian pada eksperimen dapat dipakai ya = y1 dan yb = y3.

4. PROSEDUR
a. Pastikan bahwa flume sudah horizontal.
b. Tempatkan adjustable undersot weir pada flume secara vertikal dengan tepi
bawahnya 12 mm (yg) di atas dasar flume.
c. Alirkan air ke dalam flume sampai setinggi y0.
d. Atur tinggi bukaan pintu sehingga terjadi hydraulic jump di tengah flume.
e. Ukur dan catat harga y1, y3 dan Q.
f. Ulangi untuk harga yg dan y0 lainnya.

5. HASIL DAN PERHITUNGAN


Tabel data hasil eksperimen Hydraulic Jump :
𝑽𝟐𝟏 𝒚𝟑 𝑯
Yg Y0 Y1 Y3 Q A1 A3 V1 V3 E1 E3 .𝒚 yc
𝒈 𝟏 𝒚𝟏 𝒚𝟏
HYDRAULIC JUMP

(mm) (mm) (mm) (mm) (L/det) (bxYo) (bxY1) (Q/Ao) (Q/A1) (mm) (mm) (mm/det) (mm) (mm)

12 110 11 55 0.5 836 4180 598.1 119.62 29.23 55.73 3.31 5 3.2 16.4

15 110 15 61 0.8 1140 4636 701.75 172.56 40.1 62.52 3.35 4.07 1.77 22.44

18 110 19 68 1 1444 5168 692.52 193.5 43.44 69.91 2.57 3.58 1.2 26.04

21 110 20.6 71 1.15 1565.6 5396 734.54 213.12 48.1 73.32 2.67 3.45 1.06 28.58

24 110 24 76 1.45 1824 5776 794.96 251.04 56.21 79.21 2.68 3.17 0.8 33.35

Lebar Weir (B) = 76 mm

Contoh Perhitungan

Data (1)

1. A1 = B x y1 = 76 x 11 = 836 mm2
2. A3 = B x y3 = 76 x 55 = 4180 mm2
𝑄 0.5 𝑥 10 6
3. V1 = 𝐴 = 836
= 598.1 mm/detik
1

𝑄 0.5 𝑥 10 6
4. V3 = 𝐴 = 4180
= 119.62 mm/detik
3

𝑉 2 598.12
5. E1 = Y1 + 2 𝑥1 𝑔 = 11 + 2 𝑥 9810 = 29.23 mm

𝑉 2 119.62 2
6. E3 = Y3 + 2 𝑥3 𝑔 = 55 + 2 𝑥 9810 = 55.73 mm

𝑉12 598,12
7. 𝑔.𝑦1
= 9810 .11 = 3.31 mm/detik
𝑦3 55
8. 𝑦1
= 11 = 5 mm
𝑦3 3
𝐻 −1 5−1 3
𝑦1
9. 𝑦1
= 𝑦3 = 4. 5
= 3.2
4.
𝑦1

3 𝑄2 3 (0.5 𝑥 10 6 )2
10. 𝑦𝑐 = 𝑔 .𝐵 2
= 9810 𝑥 76 2
= 16.4 mm

Data (2)

1. A1 = B x y1 = 76 x 15 = 1140 mm2
2. A3 = B x y3 = 76 x 61 = 4636 mm2
𝑄 0.8 𝑥 10 6
3. V1 = 𝐴 = 1140
= 701.75 mm/detik
1
HYDRAULIC JUMP

𝑄 0.8 𝑥 10 6
4. V3 = = = 172.56 mm/detik
𝐴3 4636

𝑉 2 701.75 2
5. E1 = Y1 + 2 𝑥1 𝑔 = 15 + 2 𝑥 9810 = 40.10 mm

𝑉 2 172.56 2
6. E3 = Y3 + 2 𝑥3 𝑔 = 61 + 2 𝑥 9810 = 62.52 mm

𝑉12 701.75 2
7. 𝑔.𝑦1
= 9810 .15 = 3.35 mm/detik
𝑦3 61
8. 𝑦1
= 15 = 4.07 mm
𝑦3 3
𝐻 −1 4.07−1 3
𝑦1
9. = 𝑦3 = = 1.77
𝑦1 4. 4 𝑥 4.07
𝑦1

3 𝑄2 3 (0.8 𝑥 10 6 )2
10. 𝑦𝑐 = 𝑔 .𝐵 2
= 9810 𝑥 76 2
= 22.44 mm

Data (3)

1. A1 = B x y1 = 76 x 19 = 1444 mm2
2. A3 = B x y3 = 76 x 68 = 5168 mm2
𝑄 10 6
3. V1 = = = 692.52 mm/detik
𝐴1 1444

𝑄 10 6
4. V3 = 𝐴 = 5168 = 193.5 mm/detik
3

𝑉 2 692.52 2
5. E1 = Y1 + 2 𝑥1 𝑔 = 19 + 2 𝑥 9810 = 43.44 mm

𝑉 2 193.52
6. E3 = Y3 + 2 𝑥3 𝑔 = 68 + 2 𝑥 9810 = 69.91 mm

𝑉12 692.52 2
7. 𝑔.𝑦1
= 9810 .19 = 2.57 mm/detik
𝑦3 68
8. 𝑦1
= 19 = 3.58 mm
𝑦3 3
𝐻 −1 3.58−1 3
𝑦1
9. 𝑦1
= 𝑦3 = 4 𝑥 3.58
= 1.2
4.
𝑦1

3 𝑄2 3 (10 6 )2
10. 𝑦𝑐 = 𝑔 .𝐵 2
= 9810 𝑥 76 2
= 26.04 mm

Data (4)

1. A1 = B x y1 = 76 x 20.6 = 1565.6 mm2


2. A3 = B x y3 = 76 x 71 = 5396 mm2
𝑄 1.15 𝑥10 6
3. V1 = 𝐴 = 1565 .6
= 734.54 mm/detik
1

𝑄 1.15 𝑥 10 6
4. V3 = 𝐴 = 5396
= 213.12 mm/detik
3
HYDRAULIC JUMP

𝑉1 2 734.542
5. E1 = Y1 + = 20.6 + = 48.10 mm
2𝑥𝑔 2 𝑥 9810

𝑉 2 213.12 2
6. E3 = Y3 + 2 𝑥3 𝑔 = 71 + 2 𝑥 9810 = 73.32 mm

𝑉12 734.542
7. = = 2.67 mm/detik
𝑔.𝑦1 9810 𝑥 20.6
𝑦3 71
8. 𝑦1
= 20.6 = 3.45 mm
𝑦3 3
𝐻 −1 3.45−1 3
𝑦1
9. 𝑦1
= 𝑦3 = 4 𝑥 3.45
= 1.06
4.
𝑦1

3 𝑄2 3 (1.15 𝑥 10 6 )2
10. 𝑦𝑐 = = = 28.58 mm
𝑔 .𝐵 2 9810 𝑥 76 2

Data (5)

1. A1 = B x y1 = 76 x 24 = 1824 mm2
2. A3 = B x y3 = 76 x 76 = 5776 mm2
𝑄 1.45 𝑥 10 6
3. V1 = = = 794.96 mm/detik
𝐴1 1824

𝑄 1.45 𝑥 10 6
4. V3 = 𝐴 = 5776
= 251.04 mm/detik
3

𝑉1 2 794.962
5. E1 = Y1 + = 24 + = 56.21 mm
2𝑥𝑔 2 𝑥 9810

𝑉 2 251.042
6. E3 = Y3 + 2 𝑥3 𝑔 = 76 + 2 𝑥 9810 = 79.21 mm

𝑉12 794.962
7. = = 2.68 mm/detik
𝑔.𝑦1 9810 .24
𝑦3 76
8. = = 3.17 mm
𝑦1 24

𝑦3 3
𝐻 −1 3.17−1 3
𝑦1
9. = 𝑦3 = = 0.8
𝑦1 4. 4 𝑥 3.17
𝑦1

3 𝑄2 3 (1.45 𝑥 10 6 )2
10. 𝑦𝑐 = 𝑔 .𝐵 2
= 9810 𝑥 76 2
= 33.35 mm

6. GRAFIK
HYDRAULIC JUMP

Hubungan Antara yg Dan y3


80
76
70 71
68
60 61
55
50

40

30

20

10

0
12 15 18 21 24

Hubungan Antara yg Dan y3/y1


6

5 5

4 4.07
3.58 3.45
3 3.17

0
12 15 18 21 24
HYDRAULIC JUMP

Hubungan Antara V12/g.y1 Dan y3/y1


6

5 5

4 4.07
3.58 3.45
3 3.17

0
3.31 3.35 2.57 2.67 2.68

Hubungan Antara y3/y1 Dan H/y1


3.5
3.2
3

2.5

2
1.77
1.5
1.2
1 1.06
0.8
0.5

0
5 4.07 3.58 3.45 3.17

7. APLIKASI
HYDRAULIC JUMP

Aplikasi dari loncatan hidrolik adalah kita dapat mengetahui besarnya energi akibat
hydraulic jump sehingga kita dapat merekayasa bangunan perendam energi pada suatu
bangunan air agar pengikisan struktur di bagian hilir dapat dicegah.
Memperbesar tekanan pada lapis bendung adalah salah satu yang dapat dilakukan,
sehingga memperkecil tekanan angkat pada struktur tembok. Dengan memperbesar
kedalaman air pada lapis lindung sehingga dapat menghilangkan kantong udara dari jaringan
pensuplai air, diharapkan hal ini dapat mencegah penguraian udara.

Gambar (7-4) Disebelah Hilir Bangunan Pelimpah

Gambar (7-5) Disebelah Hilir Pintu Air

Selain itu, dalam mendesain kolom untuk kolam olak pada bendungan juga
memperhitungkan hydraulic jump.

8. FOTO ALAT
HYDRAULIC JUMP

Multy Purpose Teaching Flume

Stop Watch (Pengukur Waktu) (Hook & Point Gauge)

9. KESIMPULAN
1) Kehilangan energi pada suatu saluran dipengaruhi oleh tinggi muka air di hilir gate
(y1) dan tinggi aliran aliran sub kritis di hilir bendung (y3).
HYDRAULIC JUMP

2) Semakin tinggi bukaan pintu yg, maka gaya hidrostatis yang bekerja pada pintu
semakin kecil dan debit Q semakin besar, maka gaya hidrostatis yang bekerja
semakin kecil.
3) Dari hasil percobaan diperoleh bahwa y1 < yc < y3 dan ada nilai kehilangan energi
akibat hydraulic jump.
4) Dari gambar grafik hubungan antara yg dan y3 adalah berbanding lurus.
𝑦
5) Dari gambar grafik hubungan antara yg Dan 𝑦3 adalah berbanding terbalik.
1
2
𝑉 𝑦
6) Dari gambar grafik hubungan antara 𝑔 1.𝑦 dan 𝑦3 adalah berbanding terbalik.
1 1

𝑉 2 𝐻
7) Dari gambar grafik hubungan antara 𝑔 1.𝑦 dan 𝑦 adalah berbanding terbalik.
1 1

8) Ketidak akuratan data dipengaruhi oleh :


1. Kalibrasi alat
2. Kurang cermat dalam pembacaan alat saat praktikum (human error).

10. REFERENSI
 Asisten laboratorium Hidrolika FT USU
 Laporan praktikum Hidroika FT USU
 Modul penuntun praktikum laboratorium Hidrolika FT USU

Anda mungkin juga menyukai