JUMAT TERPOPULER
Hukum Berbicara saat Khutbah Berlangsung 1 Bacaan Shalawat Nariyah: Arab, Latin, dan
Terjemahnya
Jumat, 25 Januari 2019 | 08:00 WIB
2 Tabel 99 Asmaul Husna dan Artinya
kebiasaan atau keperluan tertentu, terkadang sebagian jamaah berbicara kepada rekannya. Maulid Simthud Durar: Penyusun, Keutamaan, dan
Bagaimana hukum berbicara saat khutbah berlangsung? Cara Pembacaannya
Shalawat/Wirid
Ulama Syafi’iyyah menegaskan bahwa berbicara saat khutbah bagi jamaah Jumat hukumnya Sayyidah Nafisah, Ulama Perempuan Guru Imam
makruh. Kemakruhan ini berdasarkan petunjuk ayat: Syafi’i
Hikmah
ﻥ
َ ﺣﻣُﻭ
َ ﺳ َﺗ ِﻣﻌُﻭﺍ َﻟ ُﻪ ﻭَﺃَﻧْﺻِﺗُﻭﺍ َﻟ َﻌ ﱠﻠ ُﻛ ْﻡ ُﺗ ْﺭ
ْ ﻥ ﻓَﺎ
ُ ﺉ ﺍ ْﻟ ُﻘﺭْﺁ
َ َﻭ ِﺇﺫَﺍ ُﻗ ِﺭ Apakah Mengulang Akad Nikah Batalkan Akad
Sebelumnya?
perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (Surat Al-A’raf, ayat 204) TOPIK
ﺕ
َ ﺏ َﻓ َﻘ ْﺩ َﻟ َﻐ ْﻭ
ُ ﻁ
ُ ﺧ
ْ ﻹﻣَﺎ ُﻡ َﻳ
ِْ ﺟ ُﻣ َﻌ ِﺔ ﻭَﺍ
ُ ﺕ َﻳ ْﻭ َﻡ ﺍ ْﻟ
ْ ﺻ
ِ ﺣﺑِﻙ َﺃ ْﻧ
ِ ﺇﺫَﺍ ﻗُﻠْﺕ ِﻟﺻَﺎ
Artinya, “Jika kamu katakan kepada temanmu, ‘diamlah!’, di hari Jumat saat khatib berkhutbah,
maka kamu telah melakukan perbuatan menganggur (tiada guna).” (HR Muslim)
Kumpulan Khutbah Jumat Hari Santri
Redaksi “Laghauta” memiliki banyak versi. Ada yang mengartikan merugi dari pahala, batalnya
keutamaan Jumat dan Jumatnya menjadi Zhuhur. Yang dimaksud Jumatnya menjadi Zhuhur
adalah, Jumatnya sah, namun tidak mendapatkan keutamaannya. Kumpulan Khutbah Jumat Dalil Lengkap tentang
Bulan Maulid Perayaan Maulid Nabi
Syekh Jalaluddin al-Suyuthi menegaskan:
BERITA LAINNYA
lain, batal keutamaan Jumatmu. Pendapat lain, Jumatmu menjadi Zhuhur. Al-Hafizh Ibnu Hajar
Ketenagakerjaan | Kamis, 21 Okt 2021
al-Asqalani berkata, pendapat terakhir didukung oleh haditsnya Abu Daud, barangsiapa yang Mendes PDTT Siap Fasilitasi Pengembangan Desa
menganggur dan melangkahi leher manusia, maka Jumat baginya menjadi shalat Zhuhur. Ibnu Wisata Buru Selatan
Mitra | Kamis, 21 Okt 2021
Wahab, salah satu perawi hadits tersebut berkata, maknanya adalah tercukupi baginya shalat
Jumat dan ia terhalang dari keutamaan Jumat.” (Syekh Jalaluddin al-Suyuthi, Hasyiyah al- Kemenag Gelar Pemberdayaan Ekonomi Umat
Berbasis Tokoh Agama
Suyuthi ‘ala Sunan al-Nasa’i, juz 2, hal. 452)
Balitbang Kemenag | Kamis, 21 Okt 2021
Senada dengan penjelasan al-Suyuthi di atas, Syekh Abdurrahman al-Mubarakfauri Hari Santri, Kemenag Sajikan Pagelaran Wayang
Virtual Semar Bangun Pesantren
mengatakan: Nasional | Rabu, 20 Okt 2021
seorang Baduwi yang datang saat Nabi sedang berkhutbah, ia mengadu hartanya hilang,
keluarganya lapar dan meminta Nabi mendoakannya. Nabi tidak mengingkari perilaku Baduwi
tersebut, bahkan Nabi mendoakannya.
Berikut ini bunyi penjelasan Syekh Zakariyya dalam kitabnya Asna al-Mathalib:
ﻭﻳﻛﺭﻩ ﻟﻠﺣﺎﺿﺭﻳﻥ ﺍﻟﻛﻼﻡ ﻓﻳﻬﺎ ﻟﻅﺎﻫﺭ ﺍﻵﻳﺔ ﺍﻟﺳﺎﺑﻘﺔ ﻭﺧﺑﺭ ﻣﺳﻠﻡ ﺇﺫﺍ ﻗﻠﺕ ﻟﺻﺎﺣﺑﻙ ﺃﻧﺻﺕ ﻳﻭﻡ ﺍﻟﺟﻣﻌﺔ ﻭﺍﻹﻣﺎﻡ ﻳﺧﻁﺏ ﻓﻘﺩ ﻟﻐﻭﺕ
“Makruh bagi hadirin jamaah Jumat berbicara saat khutbah, karena zhahir ayat di atas dan
haditsnya Imam Muslim, Jika kamu katakan kepada temanmu, diamlah, di hari Jumat saat
khatib berkhutbah, maka kamu telah melakukan perbuatan menganggur (tiada guna).”
ﻭﻻ ﻳﺣﺭﻡ ﻟﻸﺧﺑﺎﺭ ﺍﻟﺩﺍﻟﺔ ﻋﻠﻰ ﺟﻭﺍﺯﻩ ﻛﺧﺑﺭ ﺍﻟﺻﺣﻳﺣﻳﻥ ﻋﻥ ﺃﻧﺱ ﺑﻳﻧﻣﺎ ﺍﻟﻧﺑﻲ ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﻳﻪ ﻭﺳﻠﻡ ﻳﺧﻁﺏ ﻳﻭﻡ ﺍﻟﺟﻣﻌﺔ ﻗﺎﻡ
ﺃﻋﺭﺍﺑﻲ ﻓﻘﺎﻝ ﻳﺎ ﺭﺳﻭﻝ ﷲ ﻫﻠﻙ ﺍﻟﻣﺎﻝ ﻭﺟﺎﻉ ﺍﻟﻌﻳﺎﻝ ﻓﺎﺩﻉ ﷲ ﻟﻧﺎ ﻓﺭﻓﻊ ﻳﺩﻳﻪ ﻭﺩﻋﺎ
“Dan berbicara hukumnya tidak haram karena terdapat beberapa hadits yang menunjukan
kebolehannya, seperti haditsnya al-Bukhari dan Muslim dari Sahabat Anas, suatu ketika Nabi
tengah berkhutbah di hari Jumat, berdirilah seorang Baduwi, lalu ia berkata, ‘Wahai Rasulullah,
harta kami rusak, keluarga kami lapar, maka berdoalah kepada Allah untuk kami.’ Lalu Nabi
mengangkat kedua tangannya dan berdoa untuk Baduwi tersebut.”
ﻭﺟﻪ ﺍﻟﺩﻻﻟﺔ ﺃﻧﻪ ﻟﻡ ﻳﻧﻛﺭ ﻋﻠﻳﻪ ﺍﻟﻛﻼﻡ ﻭﻟﻡ ﻳﺑﻳﻥ ﻟﻪ ﻭﺟﻭﺏ ﺍﻟﺳﻛﻭﺕ ﻭﺍﻷﻣﺭ ﻓﻲ ﺍﻵﻳﺔ ﻟﻠﻧﺩﺏ
“Sudut pandang petunjuknya adalah bahwa Nabi tidak mengingkari percakapan sang Baduwi,
Nabi tidak menjelaskan kepadanya kewajiban diam saat khutbah. Perintah diam dalam ayat
diarahkan kepada perintah sunnah.” (Syekh Zakariyya al-Anshari, Asna al-Mathalib, juz 2, hal.
138)
Bagaimana bila ada hajat untuk berbicara, semisal mengingatkan rekannya yang salah atau
khatib yang tidak membaca salah satu rukun khutbah? Apakah juga dilarang?.
Jika terdapat hal-hal mendesak yang memerlukan bicara sebagaimana contoh-contoh tersebut,
maka hukumnya boleh (tidak makruh), bahkan berbicara bisa menjadi wajib dalam sebagian
kasus seperti memperingatkan rekan jamaah dari bahaya binatang yang hendak melukai atau
khatib yang cacat khutbahnya.
Meski berbicara hukumnya boleh saat ada hajat, namun sebaiknya dihindari, cukup dengan
berisyarat bila hal tersebut telah mencukupi dalam menyampaikan maksud.
ﻭﺇﻥ ﻋﺭﺽ ﻣﻬﻡ ﻧﺎﺟﺯ ﻛﺗﻌﻠﻳﻡ ﺧﺑﺭ ﻭﻧﻬﻲ ﻋﻥ ﻣﻧﻛﺭ ﻭﺇﻧﺫﺍﺭ ﺇﻧﺳﺎﻥ ﻋﻘﺭﺑﺎ ﺃﻭ ﺃﻋﻣﻰ ﺑﺋﺭﺍ ﻟﻡ ﻳﻣﻧﻊ ﻣﻧﻪ ﺃﻱ ﻣﻥ ﺍﻟﻛﻼﻡ ﺑﻝ ﻗﺩ
ﻳﺟﺏ ﻋﻠﻳﻪ ﻟﻛﻥ ﻳﺳﺗﺣﺏ ﺃﻥ ﻳﻘﺗﺻﺭ ﻋﻠﻰ ﺍﻹﺷﺎﺭﺓ ﺇﻥ ﺃﻏﻧﺕ
“Bila baru datang perkara penting yang mendesak seperti memberitahukan kewaspadaan,
melarang kemunkaran, memperingatkan manusia dari kalajengking atau orang buta agar tidak
jatuh ke sumur, maka berbicara tidak dicegah, bahkan terkadang wajib. Namun sunah
mencukupkan dengan isyarah bila hal tersebut mencukupi.” (Syekh Zakariyya al-Anshari, Asna
al-Mathalib, juz 2, hal. 139)
Selain ada kebutuhan mendesak, berbicara juga diperbolehkan dalam beberapa kondisi yang
dianjurkan, seperti membaca shalawat saat khatib menyebut nama atau sifat Nabi, mendoakan
orang yang bersin, mendoakan taradldli (radliyaallah ‘anhu) saat nama sahabat disebut dan
mengamini doanya khatib. Beberapa anjuran tersebut sebagaimana yang telah kami jelaskan
dalam tulisan sebelumnya yang berjudul “Inilah Delapan Adab saat Mendengarkan
Khutbah.”
Demikian penjelasan mengenai hukum berbicara saat khutbah, semoga kita diberi kekuatan
untuk menjalankan ibadah Jumat dengan memenuhi tata cara dan adab-adabnya.
TAGS:
BAGIKAN:
JUMAT LAINNYA
DMCA PROTECTED
logo nu online
© 2021 NU Online | Nahdlatul Ulama Beranda Tentang NU Redaksi Kontak Kami Download NU Online English