Anda di halaman 1dari 43

‫الرِح ْي ِم‬

َّ ‫ْح ِن‬
ٰ ْ ‫الر‬ ِ ‫بِس ِم‬
َّ ‫هللا‬ ْ

Shalat Gerhana
Shalat Istisqo
Shalat Jenazah
Ibadah dengan Disiplin dan Penuh Harap Kepada Allah Swt serta Peduli
Terhadap Sesama Melalui Shalat Sunnah
Rian Hidayat,
S.Pd.I., M.Pd., Gr
Kita Mulai Dengan Membaca
Setelah mempelajari materi ini, kalian dapat:
1. Melalui metode karya kunjung, kalian dapat menjelaskan pengertian salat gerhana dan
istiska beserta ketentuan dan tata cara pelaksanaannya dengan benar, menjalankan
ketentuan agama sesuai syariat, serta memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
2. Melalui metode kunjung karya, kalian dapat menjelaskan pengertian salat jenazah
beserta ketentuan dan tata cara pelaksanaannya dengan benar, menjalankan ketentuan
agama sesuai syariat, serta memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
3. Melalui model pembelajaran inkuiri, kalian dapat menemukan sikap penuh harap kepada
Allah Swt dan kepedulian sosial dalam salat gerhana, istiska, dan jenazah dengan baik,
memiliki sikap penuh harap kepada Allah Swt serta peduli terhadap sesame
4. Melalui metode demonstrasi, kalian dapat mempraktikkan salat gerhana, istiska, dan
jenazah sesuai dengan ketentuan dengan benar, menjalankan ketentuan agama sesuai
syariat, serta memiliki sikap disiplin
Pembahasan dalam PPT ini mencakup:
1. Menjelaskan dan Mempraktikkan Shalat
Gerhana (Kusuf - Khusuf)
2. Menjelaskan dan Mempraktikkan Shalat Istisqo
(Shalat Minta Hujan)
3. Menjelaskan dan Mempraktikkan Shalat
Jenazah

Kata Kunci: • Shalat • Sunnah • Gerhana • Kusuf • Khusuf • Istisqo • Jenazah • Empati • Ibadah • Sosial
Shalat
Gerhana
Shalat Kusuf dan Khusuf
Shalat gerhana adalah salah satu ibadah sunnah yang dilakukan ketika terjadi gerhana matahari atau bulan. Pelaksanaan shalat ini
sangat penting bagi umat Islam karena mengandung keutamaan dan rahasia besar yang terkandung di dalamnya.
Mengenal Shalat Gerhana
Pengertian Dalam Fikih Bahasa Arab Kusufain Shalat dua gerhana

Shalat Gerhana Bulan / Khusuf Shalat Gerhana Matahari / Kusuf

Shalat gerhana bulan dilakukan saat terjadi gerhana bulan Shalat gerhana matahari dilakukan saat terjadi gerhana
ketika bulan berada di belakang bumi. matahari ketika matahari berada di belakang bumi.
TANDA-TANDA KEDATANGAN GERHANA
Gerhana Bulan Gerhana Matahari

• Bulan berubah menjadi merah tua atau coklat. • Terlihat cincin api pada bagian matahari yang masih terlihat.

• Terjadinya kedua Purnama (full moon) pada satu bulan kalender. • Terjadinya kedua Ambyar (new moon) pada satu bulan kalender.

• Posisi bumi di antara matahari dan bulan. • Posisi bulan di antara matahari dan bumi.
Hukum salat gerhana sunah muakkad (sangat dianjurkan). Pelaksanaannya disunnahkan secara berjamaah.
Meskipun demikian salat gerhana boleh dilakukan secara munfarid (sendiri-sendiri).
Waktu pelaksanaannya selama terjadinya gerhana, baik matahari maupun bulan. Salat kusuf dilaksanakan
pada waktu mulai terjadi gerhana matahari sampai saat matahari nampak utuh seperti semula. Sedangkan salat
Khusuf dilakukan pada saat gerhana bulan sampai bulan kembali nampak utuh.
TATA CARA SHALAT GERHANA
1. Niat
NIAT SHALAT GERHANA MATAHARI
Pada dasarnya niat wajib dilakukan di dalam hati
bersamaan dengan takbiratulihram. Sebagian ulama,
khususnya yang mengikuti mazhab Syafi'i
berpandangan bahwa untuk membimbing hati, niat Aku niat salat sunah gerhana matahari dua
perlu dilafalkan dalam bacaan yang dibaca sebelum rakaat sebagai makmum karena Allah taala
takbiratul ihram. Jika dilafalkan, bacaan niat
disesuaikan dengan kondisi salat yang akan
dilaksanakan. Misalnya jenisnya Kusuf atau Khusuf, NIAT SHALAT GERHANA BULAN
menjadi imam atau makmum, serta berjamaah atau
sendiri

Note: Niat sebagai imam atau makmum disesuaikan


dengan kondisi pada saat melaksanakan. Aku niat salat sunah gerhana bulan dua rakaat
sebagai imam karena Allah taala
2. Takbiratul ihram, yakni membaca takbir sambil mengangkat tangan
3. Membaca al-Fatihah, dilanjutkan
dengan surat atau ayat dalam al-
Qur’an
4. Ruku’
5. Berdiri dari ruku’ dilanjutkan
membaca surah al-Fatihah,
dianjurkan dilanjutkan membaca
ayat/surah dalam al-Qur’an
6. Ruku’ kedua
7. I’tidal
8. Sujud dua kali
9. Berdiri untuk rakaat kedua
dengan tatacara yang sama pada
rakaat pertama.
10. Diakhiri dengan salam
11. Khutbah terkait gerhana
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Saat Shalat Gerhana
1 Menjaga Kebersihan 2 Tidak Mengganggu Orang 3 Menjaga Khusyuk
Lain
Sebelum melaksanakan shalat Shalat gerhana dilakukan secara Berusaha untuk tetap khusyuk dan
gerhana, pastikan diri dan tempat berjama'ah, sehingga hindari fokus selama shalat untuk meraih
pelaksanaan shalat dalam keadaan melakukan hal-hal yang dapat manfaat maksimal dari shalat
bersih. mengganggu orang lain saat gerhana.
pelaksanaan shalat.
Catatan Penting tentang Shalat Gerhana

Berkumpul di Masjid Berdzikir dan Membaca Al- Fenomena Alam yang Indah
Quran
Shalat gerhana sangat dianjurkan Selain shalat, berdzikir dan membaca Melihat fenomena alam gerhana dengan
dilakukan di masjid dengan berjama'ah. Al-Quran juga menjadi kegiatan yang mata kepala sendiri adalah pengalaman
dianjurkan selama terjadinya gerhana. yang indah dan mengagumkan.

Dalam pelaksanaan shalat gerhana, ada beberapa hal penting yang perlu dipahami agar shalat dapat dilaksanakan dengan baik dan benar.
Selain itu, shalat gerhana memiliki keutamaan dan manfaat besar bagi umat Islam. Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk memperkuat iman
dan mendekatkan diri pada Allah SWT.
Shalat Istisqo
Shalat Meminta Datangnya Hujan
Mengenal Shalat Istisqo
Pengertian Istisqo Bahasa Arab Al-Istisqo Meminta hujan

Secara istilah salat Istisqa adalah salat sunah untuk meminta hujan kepada Allah Swt.

Sekurang-kurangnya meminta hujan bisa dilakukan dengan berdoa, baik sendiri maupun
bersama-sama

Cara Minta Hujan Doa meminta hujan juga bisa dilakukan pada waktu khutbah Jumat

doa meminta hujan bisa dilakukan dengan menyelenggarakan salat Istiska


Firman Allah tentang Shalat Istisqo
َ َ ُ ْ
ً َ ْ ْ ُ ‫ََْ َ ه‬ ‫َ َ َ َ َ ْ َ ه ُ ْ َه‬ َ ْ ْ ْ ُ َ ً َ ْ ُ ََْ َ
‫ه‬ ْ ُ ً ‫َ ُ ْ ُ ْ َ ْ ُ َه ُ ْ ه ُ َ َ َ ه‬
‫اٍ وََْل َّكم أنَارا‬ٍ ‫ال وب ِنين وََْل َّكم َن‬
ٍ ‫فقلت استغ ِفروا ربكم ِإنه كان غفارا ير ِس ِل السماء عليكم ِمدرارا ويم ِددكم ِبأمو‬

Maka aku katakan kepada mereka,"Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah
Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan
harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya)
untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh ayat 10-12).

Hadits Nabi tentang Shalat Istisqo


َ َ َْ ْ َ ُ َ َ َ ‫َ ْ ُ َه َ ْ َ ْ َ َ َه‬ ‫َ َ َ َ ُ ُ ه‬
‫ ِإلى المصلى واستسقى وحول ِرداءه ِحين استقبل‬-‫صلى اهلل عليه وسلم‬- ‫اهلل‬ ِ ‫خرج رسول‬،‫عن عبد اهلل بن زيد رضي اهلل عنه قال‬
َ
َ َ َ َ َ ْ ْ َ َ ْ َ ْ ‫َ َ َ ه َ َ ْ َ ْ ُ ْ َ ُه‬ َ ُ َ ْ َ َ ََ ْ ْ
‫يث ِه وبدأ ِبالصلا ِة قبل الخطب ِة ثم استقبل ال ِقبلة فدعا‬
ِ ‫ قال ِإسحاق ِفى ح ِد‬.‫ال ِقبلة‬
Dari Abdullah bin Zaid radhiAllah anhu berkata, “Rasulullah Saw pernah keluar ke tanah lapang dan beliau hendak
melaksanakan istisqo’ (meminta hujan). Beliau pun merubah posisi rida’nya yang semula di kanan dipindah ke kiri
dan sebaliknya) ketika beliau menghadap kiblat. (Ishaq mengatakan), “Beliau memulai mengerjakan shalat
sebelum berkhutbah kemudian beliau menghadap kiblat dan berdo’a”. ”(HR. Ahmad (4/41). Syaikh Syu’aib Al-
Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim.)
Para ulama sepakat bahwa shalat istisqo’ termasuk ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hukumnya adalah sunnah
muakkad (dianjurkan), khususnya ketika ada keperluan yang mendesak. Misalnya terjadi krisis air, kekeringan lahan pertanian,
kebakaran hutan, polusi asap disebabkan kebakaran hutan, dan lain sebagainya, sementara hujan belum kunjung datang.
Sebelum melaksanakan salat Istisqa, disunahkan agar memperbanyak bacaan istigfar atau memohon ampunan atas segala
dosa yang telah dilakukan. Sebab bencana kekeringan dan tidak datangnya hujan pada dasarnya disebabkan karena
perbuatan dosa yang dilakukan oleh manusia.
Begini Cara Shalatnya

1. Dua Rakaat. Tidak ada perbedaan pendapat di antara semua mazhab ulama tentang jumlah rakaat shalat istisqa’.
Seluruh ulama sepakat bahwa shalat istisqa’ itu hanya terdiri dari dua rakaat saja.
2. Takbir

A. Tujuh dan Lima Kali Takbir B. Takbir Sekali Tiap Rakaat

Mazhab Asy-Syafi’iyah dan Al-Hanabilah Dalam pandangan mazhab Maliki, shalat istisqa
berpandangan bahwa shalat istisqa’ punya dilakukan sebagaimana umumnya shalat sunnah dua
tata cara yang sama dengan shalat hari rakaat, tidak perlu bertakbir tujuh kali di rakaat pertama
Raya Idul Fithr dan Idul Adha, yaitu dan lima kali di rakaat kedua. Dasar pendapat ini
membaca tujuh kali takbir di rakaat pertama adalah bahwa hadits tentang shalat istisqa’ yang
dan lima kali takbir di rakaat kedua.Dasar mereka gunakan tidak ada tambahan keterangan
pendapat ini adalah hadits berikut : tentang jumlah takbir.

ْ َ َ َ َ
‫ه ه‬
َ‫النبهي َوأ َبا َبكر َو ُع َمر‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫يه‬ ‫ب‬‫أ‬ ‫ن‬ْ ‫َع ْن ََ َْ َفر ْبن ُم َحهمد َع‬ ْ َ َ ْ َ ‫ه ه ه ْ َ ْ َ َ َه‬
ًْ َ ٍ َ َ ُ َِ ُ َ ِْ ِ ْ َ َ ٍ َ َ ِ ُّ ِ َ ُ ُ َ ‫أن النبي استسقى فصلى ركَتي ِن‬
ِ
‫الاسَ ِتسق ِاء يك ِبرون ِفيَا سبَا‬ ِ ‫كانوا يصلون صلاة‬
ً
‫وخمسا‬ ْ َ

Bahwa Nabi SAW shalat istisqa’ sebanyak dua rakaat (HR.


Dari Ja’far bin Muhammad dari Ayahnya bahwa Nabi SAW, Ahmad)
Abu Bakar dan Umar melakukan shalat istisqa’ dengan
bertakbir tujuh dan lima kali. (HR. Abdurrazzaq)
3. Imam mengeraskan suaranya. Shalat ini dilakukan dengan mengeraskan bacaan oleh imam (jahr). Disunnahkan
untuk membaca surat Al-A'la (Sabbhisma rabbikal a'la) pada rakaat pertama dan surat Al-Ghasyiah (Hal Attaka) pada rakaat
kedua setelah membaca Al-Fatihah.
4. Khutbah. Khutbah salat Istiska di sunahkan dimulai dengan bacaan istigfar, yakni sembilan kali pada khutbah pertama
dan tujuh kali pada khutbah kedua. Khutbah dilanjutkan dengan puji-pujian kepada Allah, syahadat, salawat, nasehat
khususnya ajakan agar bertaubat, kemudian berdoa meminta hujan diturunkan.
5. Memindahkan Selendang
Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pada saat berkhutbah itu sempat memindahkan rida' (selendang) dari bagian kanan
tubuh ke bagian kiri atau sebaliknya.
6. Berdoa. Disunnahkan untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT setelah selesai shalat khususnya permintaan untuk
segera diturunkan hujan, dengan mengangkat tangan. Di antara doa yang ma’tsur diucapkan oleh Rasulullah SAW dalam
kesempatan istisqa’ adalah,
َ َ َ
َ ْ ‫ه ُه ْ َ ه ُه ْ َ ه ُه‬
‫هَّللا أ ِغثنا هَّللا أ ِغثنا هَّللا أ ِغثنا‬
”Ya Allah tolonglah kami, tolonglah kami, tolonglah kami.”
HAL-HAL SUNAH DALAM SHALAT ISTISQO
1. Berjamaah. Disunnahkan untuk dilakukan dengan berjamaah, minimal ada imam dan makmumnya. Tetapi yang afdhal shalat
ini dilaksanakan dengan mengerahkan semua anggota masyarakat, termasuk para wanita dan anak-anak untuk hadir. Hal ini
memberikan isyarat bahwa seluruh hamba Allah SWT telah bersimpuh memohon turunnya hujan.
2. Banyak Bersedekah. Dianjurkan kepada orang-orang untuk mengeluarkan sedekah, sebelum hari pelaksanaan shalat
istisqa'. Mazhab Al-Hanafyah, Asy-Syafi'iyah dan Al-Hanabilah mengatakan bahwa diantara tugas imam adalah memberikan
anjuran kepada orang-orang untuk mengeluarkan sedekah.

3. Puasa Sunnah Tiga Hari Sebelumnya. Mazhab As-Syafi'iyah dan Al-Hanabilah menyatakan bahwa termasuk disunnahkan
untuk berpuasa tiga hari sebelum mengikuti shalat istisqa' berjamaah. Sebab puasa itu salah satu kunci agar doa dikabulkan.

4. Mandi dan Bersiwak. Disunnahkan bagi jamaah yang akan ikut menghadiri dan menjalankan shalat istsqa' untuk mandi
terlebih dahulu sebelumnya, serta membersihkan giginya.
5. Tidak Pakai Parfum atau Perhiasan. Berbeda dengan shalat Jumat dan shalat Idul Fithr atau Idul Adha, dalam shalat
istisqa' tidak disunnahkan untuk memakai parfum dan perhiasan. Sebab shalat istisqa' bukan waktu yang tepat untuk itu. Shalat
istisqa' adalah shalat keprihatinan hamba-hamba Allah SWT atas cobaan dan adzab yang turun.

6. Membawa Hewan Ternak. Disunnahkan bahwa pada saat melaksanakan shalat istisqa' kepada jamaah untuk membawa
serta ternak dan hewan peliharaan mereka ke lapangan tempat dilaksanakannya shalat itu.
Shalat
Jenazah
Penghormatan untuk Jenazah
Fikih Shalat Jenazah
SHALAT JENAZAH • RUKUN SALAT JENAZAH
• Shalat yang dilakukan oleh 1. Niat
orang yang hidup kepada orang 2. Berdiri bagi yang mampu
yang mati. 3. Empat kali takbir
4. Membaca Surah al-Fatihah bagi takbir
SYARAT SAH SOLAT JENAZAH pertama
1. Jenazah telah dimandikan 5. Bershalawat ke atas nabi selepas takbir
2. Jenazah telah dikafankan kedua
3. Menghadap kiblat 6. Mendoakan mayat selepas takbir ketiga
4. Jenazah berada di hadapan dan empat
orang yang shalat. 7. Memberi salam selepas takbir keempat
Kewajiban Terhadap Jenazah
Shalat Jenazah adalah salah satu kewajiban seorang muslim
terhadap jenazah muslim, tiga kewajiban lainnya:

2 3

Memandikan Mengkafani Mengkuburkan

Empat kewajiban ini hukumnya farḍu kifayah. Artinya wajib dilaksanakan, tetapi apabila sudah ada yang
melaksanakannya yang lain terbebas dari kewajiban itu. Namun jika tidak ada satupun yang melaksanakan
kewajiban itu, maka semua umat Islam menjadi berdosa.
TATA CARA SHALAT JENAZAH
1. Niat
NIAT SHALAT JENAZAH

Sebagian ulama, khususnya yang mengikuti


Mazhab Syafi’i berpandangan bahwa untuk
membimbing hati, niat perlu dilafalkan dalam bacaan
yang dibaca sebelum takbiratulihram. Bacaan niat
NIAT SHALAT GHAIB
salat jenazah yang dilafalkan disesuaikan dengan
kondisi salat jenazah yang akan dilaksanakan, seperti
jenazahnya tunggal ataukah jamak, laki-laki ataukah
perempuan, hadir ataukah gaib, serta sendiri ataukah
bermakmum kepada imam.
2. Berdiri Salat jenazah wajib dilaksanakan dengan berdiri sebagaimana ketentuan dalam salat fardu,
kecuali ada halangan yang menyebabkan tidak bisa berdiri.
POSISI IMAM KETIKA SHALAT JENAZAH

Jenazah Berada di Depan Imam, Imam Menghadap ke Kepala Jenazah.


POSISI IMAM KETIKA SHALAT JENAZAH

Berhadapan dengan Pinggang Jenazah. Kepalanya di Sebelah Kanan Imam


TATA CARA SHALAT JENAZAH
3. Takbir Empat Kali

Takbir Pertama, membaca al-Fatihah

Takbir Kedua, membaca Shalawat


Takbir Ketiga, membaca doa
untuk jenazah
Doa tersebut adalah contoh doa untuk jenazah
laki-laki. Pendapat yang masyhur di kalangan
umat Islam menganjurkan agar membedakan
bacaan doa jika jenazahnya perempuan, yakni
dengan mengganti kata ganti pada bacaan doa
sesuai dengan jenis kelamin jenazah dari “hu”
menjadi “ha”

Takbir Keempat, membaca doa kembali

Jika tidak hafal yang panjang, bisa baca yang pendek

4. Diakhiri dengan Salam


DOA SETELAH SHALAT JENAZAH
Hikmah Shalat Jenazah
Memberi penghormatan dan kasih sayang kepada si mayat (Almarhum-Almarhumah)

Menimbulkan keinsafan dan keinginan untuk taubat

Memohon rahmat Allah kepada si mayat

Mengeratkan silaturrahim dengan keluarga si mayat


Nilai-nilai yang terkandung dalam
Shalat Gerhana
Shalat Istisqo
Shalat Jenazah
Nilai Disiplin
Dalam ibadah ada nilai rukun dan tertib. Seorang muslim yang melaksanakan ibadah tidak boleh
meninggalkan rukun. Seorang muslim juga tidak boleh mengubah urutan rukun yang sudah ditetapkan.

Rukun “tertib” dalam ibadah mengajarkan nilai kedisiplinan. Disiplin berarti menaati aturan yang telah
ditetapkan.

Orang yang disiplin adalah orang yang menjalankan sesuatu sesuai dengan aturan. Beribadah sesuai
dengan rukun dan tertib membangun kebiasaan agar selalu berperilaku disiplin dalam mengikuti aturan.

Nilai Penuh Harap (Tawakal)


Dalam konteks bab ini, salat gerhana, istisqa, dan jenazah harus dilakukan dengan
penuh harap agar Allah mengabulkan keinginan manusia.

Dalam salat gerhana, manusia menginginkan pertolongan dan perlindungan dari


kekhawatiran terhadap kejadian gerhana. Dalam salat istiska manusia meminta
hujan. Sedangkan dalam salat jenazah manusia memohonkan ampunan atas
jenazah yang disalati
Nilai Mengingat Keagungan Allah Swt
Sebelum mengenal sains, manusia memahami kejadian alam berdasarkan mitos. Mitos diceritakan secara turun temurun dari
generasi ke generasi.

Pada masa Nabi Saw kejadian gerhana diyakini berhubungan dengan kematian seseorang yang mulia. Saat itu masyarakat
menghubungkan gerhana yang terjadi di masa Nabi dengan meninggalnya putra Nabi Saw yang bernama Ibrahim.

Nabi Saw kemudian mengoreksi keyakinan itu dan menyatakan bahwa gerhana merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah. Nabi
Saw juga mengajak umat untuk mengagungkan Allah, melaksanakan salat, dan bersedekah. Nabi Saw berhasil mengubah
pengetahuan berdasarkan mitos menjadi pengetahuan berdasarkan keyakinan terhadap kekuasaan Allah Swt
Melalui sains, manusia memang bisa memprediksi hujan. Tapi hujan itu sendiri terjadi karena kekuasaan Allah atas segala
ciptaannya. Karena itu, manusia harus menyadari bahwa kemampuannya itu hanya bagian kecil dari ilmu Allah yang sangat luas.

Nilai Rendah Hati & Penuh Harap


Pada masyarakat tradisional yang belum mengenal sains, gerhana dipandang sebagai kejadian yang menakutkan. Ketakutan itu
muncul karena kejadian tidak biasa yang mereka alami.
Dalam situasi ketakutan, salat gerhana diselenggarakan dapat diselenggarakan dengan kerendahan hati dan penuh harap akan
pertolongan Allah Swt.

Salat istisqa dengan berbagai aktivitas ibadah yang mengiringinya, seperti memperbanyak membaca istigfar dan berpuasa
selama empat hari, harus tetap dilakukan dengan penuh kekhusyukan dan penuh harap akan hujan.
Nilai Mengingat Pada Sang Pencipta
Kekuasaan Allah Swt. pada fenomena gerhana tampak pada adanya keteraturan alam itu sendiri. Segala
keteraturan tidak mungkin terjadi dengan sendirinya. Keteraturan itu pasti ada yang menciptakan.

Keteraturan alam adalah ciptaan Allah Swt. Begitu teraturnya sampai-sampai kejadian gerhana bisa
dihitung jauh-jauh hari sebelumnya melalui ilmu falak atau astronomi.

Kejadian gerhana harus dijadikan momentum untuk mengingat pada kekuasaan Allah Yang Maha Besar
dan posisi manusia yang sangat kecil dan lemah di tengah-tengah alam dan jagat raya yang sangat luas

Nilai Kepedulian Sosial


Takziah adalah kunjungan ataupun ucapan untuk menyatakan turut berduka cita atau belasungkawa. Tujuannya untuk
menghibur hati orang yang mendapat musibah. Ucapan takziyah bisa melalui anjuran agar bersabar, mendoakan agar jenazah
mendapat ampunan, serta mendoakan agar musibah yang terjadi berganti dengan kebaikan.

Ada juga anjuran agar kerabat, tetangga, dan tokoh memberi bantuan makanan kepada keluarga yang berduka. Pada saat itu
keluarga jenazah sedang dalam keadaan bersedih sehingga membutuhkan bantuan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Nilai yang ditekankan dalam kegiatan salat jenazah dan takziah adalah kepedulian terhadap sesama. Hidup dalam kepedulian
dan gotong royong akan menghasilkan kehidupan sosial yang harmonis.
Tentang Penulis
• Rian Hidayat, S.Pd.I., M.Pd., Gr
• GPAI SMP-SMA Semesta Semarang
• Konselor MIBS Semarang
• Pengurus MGMP PAI SMA Kota Semarang
• Pengurus MGMP PAI SMA Jawa Tengah
• FB: Rian Hidayat Abi
• IG: @rianhidayatabi
• Twitter: @rianhidayatabi
• Youtube 1: Rian Hidayat Abi
• Youtube 2: Pendidikan Agama Islam

Anda mungkin juga menyukai