Mazmur 133 : 1 – 3
mengatakan "berat sama dipikul, ringan sama dijinjing".
Hidup Rukun, damai dan harmonis merupakan sebuah kualitas
hidup dan impian setiap orang. Namun saat ini keadaan seperti itu
semakin hari semakin langka bahkan cenderung mendapatkan
tantangan besar. Rukun dan damai hilang dari lingkungan sosial
bahkan kelaurga kita masing masing. Tak bisa dipungkiri bahwa
gaya hidup modern membuat kasih manusia semakin terdegradasi
Pada dasarnya manusia selalu ingin bisa hidup rukun dalam
kehidupan Kerukunan seperti Rukun Karondoran, hidup rukun
dengan sesama dan hidup rukun dengan keluarga.
Apakah ada manusia yang selalu ingin mencari keributan?
Dalam kehidupan yang lebih majemuk, kerukunan satu dengan yang
lain, tidaklah otomatis terjadi, tetapi harus diupayakan, harus
dibangun dengan karakter dan dengan kasih Kristus.
Hidup Rukun dan damai dengan sesama
Pertanyaannya: Mengapa kita harus hidup rukun dengan sesama?
Karena disanalah ada berkat Tuhan
Ternyata keegoisan, iri hati dan pertengkaran dapat membuat berkat
Tuhan tidak tercucah bagi kehidupan kita. Lebih tepatnya tidak
hidup rukun antar saudara dan sesama dapat menutup berkat
Tuhan. Tuhan Yesus berkata didalam Matius 12:25 “Tetapi Yesus
mengetahui pikiran mereka lalu berkata kepada mereka:”setiap
kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap kota atau
rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan.Mengingat
hal ini, Tuhan mengharapkan setiap orang untuk hidup rukun,
dengan hidup rukun dengan sesama kita dapat membuat hidup kita,
keluarga kita dapat membuat hidup kita damai, sukacita dan penuh
berkat. Ada Filosofi sapu lidi, jika hanya satu tidak kuat dan berarti,
tetapi jika banyak dan bersatu kuat dan dapat berguna. Pekerjaan
yang berat akan mudah terkerjakan, benar kata pepatah yang
Hidup rukun dalam suatu kerukunan Karondoran
Di dalam organisai atau perkumulan Kerukunan seperti halnya
Rukun Karondoran, mungkin kadangkala terjadi perselisihan dan
berbeda pendapat ada yang mengatasnamakan kepentingan
bersama padahal sebenarnya kepentingan pribadilah yang lebih
menonjol. Dalam hal ini, hasrat diri, tujuan pribadi, keinginan sendiri
dan lain sebagainya sering mendompleng dengan nama
kepentingan bersama. Yang paling nda bagus kalo berbeda
pendapat trus maraju trus keluar dari Kerukunan atau so nda mo
pigi Rukun, mar nda ada di Rukun Karondoran itu.
Kondisi-kondisi seperti ini mengakibatkan adanya perselisihan dan
pertengkaran yang berbuntut pada ketidaknyamanan dalam hidup.
Ketika kita memiliki banyak musuh, ketika kita merasa tidak nyaman
dengan lingkungan kita karena adanya perselisihan, disitulah kita
merasakan bahwa ternyata hidup rukun itu sangat diperlukan. Hidup
bersama atau berdampingan dengan sehati, sepakat, satu suara
dalam damai itulah kerukunan. Kerukunan dalam Rukun Karondoran
perlu terus diusahakan karena banyak proses yang harus dilewati
bersama sampai pada satu sikap mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama juga.  Itulah yang di kehendaki Tuhan.
Hidup Rukun dan damai dengan kelurga.
Berbicara tentang hidup rukun, sebenarnya harus dimulai dari
keluarga kita, bagaimana kita bisa hidup rukun dengan sesamA
sedangkan kita tidak bisa rukun dengan suami kita, istri kita, anak
kita atau dengan orang tua kita.
Hidup rukun juga penting dalam keluarga sebab kerukunan akan
mendatangkan berkat, ketentraman dan kedamaian bagi anggota
keluarga. Berusahalah saling menyesuaikan diri satu dengan yang
lain karena pada prinsipnya, dalam pernikahan dan keluarga tidak
ada seorangpun yang cocok sama persis dalam hal karakter, apa
yang kita mau kadang berbeda beda, kadang-kadang memang
harus ada yang mengalah, karena tidak bisa keras dengan keras
bersatu, yang terpenting adalah saling mencocokkan diri masing-
masing, mau menerima kekurangan dan kelebihannya.
Intinya Semua orang pasti menginginkan sebuah keluarga yang
rukun dan dipenuhi damai sejahtera.  Keluarga rukun adalah apabila
hubungan suami-isteri harmonis, hubungan antara orang tua dan
anak-anak begitu dekat dan kompak.... Bila keluarga rukun, rumah
akan menjadi tempat paling nyaman di dunia. 
Hal –hal yang menghalangi agar tidak hidup rukun dan damai
dengan menjauhkan egoisme dan iri hati serta kedengkian
Hanya mementingkan hal pribadi
Tidak perduli sama orang lain
Sering mengomentari hidup orang
Sering melakukan yg tidak di sukai oleh orang lain
Sering tidak saling membantu
Penutup
Filsofi orang Manado “ Si Tou Timou Tumou Tou”
……………………………
Oleh karena itu, marilah kita selalu mau hidup rukun dengan
sesama dengan kelaurga kita, didalam kerukunan Korondoran dan
mau menciptakan perdamaian dengan sesame kita agar ada berkat
berkat Tuhan untuk kehidupan kita dan kelaurga kita.

Penyebab penyebab hidup sehingga hidup tidak rukun

Jawaban:
Iri hati
Dengki
Kepahitan
Kesombongan
Egois
Sering menceritakan aib orang
Sering bertengkar
Tidak saling tegur sapa