Anda di halaman 1dari 4

TEKS HAFID

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Selamat pagi,

Perkenalkan nama saya …….. No.Absen ……

Disini saya sebagai moderator, dan topic yang akan kita debatkan hari ini adalah tentang Penularan
virus Covid-19 yang terus meningkat dan menimbulkan dampak luar biasa terhadap kehidupan sosial
ekonomi masyarakat.

Oke, Bagaimana menurut pendapat dari tim afirmasi dan bagaimana pula pendapat dari tim oposisi??

Untuk itu debat hari ini saya buka |||

Untuk itu tim afirmasi kami persilahkan memperkenalkan diri.

[ TIM AFIRMASI MEMPERKENALKAN DIRI ]

Waktu saya kembalikan ke moderator

Dari tim oposisi kami persilahkan untuk perkenalkan diri

Baik terimakasih atas waktu yang diberikan kepada tim kami

Perkenalkan nama saya …. Dan rekan saya ….

[ TIM OPOSISI PERKENALKAN DIRI ]

Waktu kami kembalikan ke moderator

Terimakasih atas perkenalan dari tim afirmasi dan tim oposisi.

Silahkan untuk tim afirmasi 1 menyampaikan pendapat mengenai topic pembicaraan hari ini

[ TIM AFIRMASI 1 MENYAMPAIKAN PENDAPATAN ]

[Type text] Page 1


Selanjutnya untuk tim oposisi saya persilahkan untuk menyampaikan pendapatnya

Baik terimakasih atas waktu yang tlah diberikan kepada saya

Menrut saya Berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran
virus Covid-19, antara lain dengan menerapkan protokol kesehatan dan pemberian vaksin
secara massal. Target pemberian vaksin dilakukan terhadap 181,5 juta orang atau 70%
populasi nasional untuk menciptakan kekebalan kelompok. Untuk meningkatkan kepatuhan
terhadap vaksinasi massal, Presiden menetapkan Peraturan presiden No. 14 Tahun 2021,
yang memuat sanksi administratif dan pidana. Hal l ini mengkaji perlukah sanksi bagi orang
yang menolak divaksin Covid-19. Sanksi merupakan bagian yang penting dalam perundang-
undangan. Namun, sanksi terhadap orang yang menolak divaksin menimbulkan kritik dari
Komisi IX DPR RI. Pencantuman sanksi pidana dalam Peraturan presiden tidak sesuai dengan
ketentuan dalam UU No. 12 Tahun 2011, bahwa materi muatan ketentuan pidana hanya ada
di dalam undang-undang dan peraturan daerah. Penetapan sanksi di dalam Perpres
menunjukkan ketidakberhasilan pemerintah melakukan pendekatan persuasif untuk
meyakinkan setiap orang mengenai pentingnya mengikuti program vaksinasi dan keamanan
penggunaannya. Ada berbagai alasan orang menolak divaksin, di antaranya meragukan
kehalalan vaksin Covid-19, sehingga tidak tepat apabila diberikan sanksi. Pemerintah
seharusnya meningkatkan komunikasi dan sosialisasi kepada setiap orang untuk meyakinkan
manfaat vaksinasi Covid-19 yang tidak hanya untuk keamanan diri sendiri, tetapi juga orang
lain dari penularan virus Covid-19.

Terimakasih atas Waktu yang diberikan kepada saya, waktu saya kembalikan ke moderator

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

seLanjutnya dari tim afirmasi 2 kami persilahkan menyampaikan pendapatnya

[TIM AFIRMASI 2 MENYAMPAIKAN PENDAPAT]

Oke baik terimakasih atas pendapat-pendapat dari tim afirmasi 1, afirmasi 2 dan tim oposisi

Setelah itu bagaimana kesimpulan dari tim netral, untuk tim netral saya persilahkan

[Type text] Page 2


[TIM NETRAL MENYIMPULKAN]

BAIK TERIMAKASIH ATAS WAKTU YANG DIBERIKAN KPD SAYA

MENURUT DARI TIM AFIRMASI 1, AFIRMASI 2, DAN TIM OPOSISI MENURUT SAYA
saya menerima semua pendapat dari anda, dan menurut saya Sebagai upaya menyukseskan
program vaksinasi Covid-19, Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan aturan yang salah satunya
berisi sanksi bagi warga yang menolak divaksin.

Sanksi tersebut terdapat dalam Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2021 sebagai perubahan atas
Peraturan presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan pelaksanaan vaksinasi
dalam rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.

Disebutkan, sanksi bagi warga yang menolak divaksin di antaranya berupa denda atau penghentian
pemberian bantuan sosial.

Beragam tanggapan muncul setelah adanya aturan tersebut, terutama mengenai pemberian sanksi
bagi masyarakat yang menolak divaksin. Sebab kebijakan tersebut bisa menyebabkan konvlik baru.

Kita harus mengkomunikasikan itu secara hati-hati dengan masyarakat. Yang kita kedepankan
adalah kewajiban bersama untuk masyarakat. Kalau mengedepankan sanksi dan ancamannya,
khawatir akan menimbulkan sesuatu yang kontra produktif,

Dijelaskan, soal sanksi bagi warga yang menolak divaksin diatur dalam Pasal 13 A ayat 4,
menetapkan penerima vaksin yang tidak mau mengikuti vaksinasi akan dikenakan sanksi
administratif.

Sanksi administratif ini berupa penundaan atau penghentian pemberian jaminan sosial atau bantuan
sosial, penundaan atau penghentian layanan administrasi pemerintahan, dan atau denda.

Itu yang dapat saya sampaikan, terimakasih atas waktu yang diberikan kepada saya, waktu saya
kembalikan ke moderator.

baik terimakasih atas semua pendapat-pendapat dari tim afirmasi,oposisi dan tim netral mengenai
Penularan virus Covid-19 yang terus meningkat dan menimbulkan dampak luar biasa terhadap
kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

Oke, debat hari ini telah selesai mohon maaf bila ada kesalahan kata yang disengaja atau tidak
disengaja, kurag lebih begitu debat hari ini, saya tutup

Wassalamualaikum wr.wb

[Type text] Page 3


[Type text] Page 4

Anda mungkin juga menyukai