Analisis Kesiapsiagaan Pada Unit Pelaksanaan Teknis Penanggulangan Bencana Daerah IV Balikpapan
Analisis Kesiapsiagaan Pada Unit Pelaksanaan Teknis Penanggulangan Bencana Daerah IV Balikpapan
ABSTRAK
Kebakaran merupakan suatu bencana yang tidak diinginkan yang dapat menimbulkan
kerugian dari berbagai pihak dan juga dapat banyak menelan korban jiwa. Bencana kebakaran
harus dikelola dengan baik dan terencana dan harus adanya sistem tanggap darurat dalam
melakukan penanggulangan dalam kebakaran. Pencegahan kebakaran dapat diwujudkan
dengan membuat sistem tanggap darurat kebakaran, penyuluhan tentang pencegahan
kebakaran, prosedur pencegahan kebakaran, dan pelatihan kebakaran. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui sejauh mana kesiapsiagaan petugas aparatur pemadam kebakaran. Manfaat
peneltian memberikan masukan sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan dalam upaya
pencegahan kecelakaan dan gangguan kesehatan akibat kerja. Metode penelitian adalah
deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data Observasi dan wawancara. Lokasi
penelitian di BPBD UPT PBD Balikpapan Selatan. Hasil penelitian ini dapat diekathui bahwa
Kesiapsiagaan pada petugas yang ada sudah baik terlihat dari adanya struktur organisasi yang
ada dan pada sistem tanggap darurat yang ada terdapat tidak kesesuaian, dari hasil
pengamatan yang dilakukan dari kesiapsiagaannya menurun dikarenakan adanya pandemi
covid yang menyebabkan pelatihan yang seharusnya dilakukan secara berkala menjadi
terhambat dalam beberapa bulan terakhir. Standar kualifikasi aparatur petugas pemadam yang
ada di tempat ini juga memiliki tidak kesesuaian yang cukup signifikan rata-rata kesesuaian
pada standar kualifikasi aparatur petugas kebakaran memiliki nilai sebesar 76%.
ABSTRACT
Fire is an unwanted disaster that can cause losses from various parties and can also cost many
lives. Fire disasters must be managed properly and planned and there must be an emergency
response system in handling fires. Fire prevention can be realized by establishing a fire
emergency response system, education on fire prevention, fire prevention procedures, and fire
training. This study aims to determine the extent to which firefighters are prepared. The
benefits of research provide input as material for evaluation and consideration in efforts to
prevent accidents and work-related health problems. The research method is descriptive
qualitative with observation and interview data collection techniques. The research location is
549
http://jurnald4k3.uniba-bpn.ac.id/index.php/identifikasi
at BPBD UPT PBD South Balikpapan. The results of this study can be concluded that the
preparedness of existing officers is good, it can be seen from the existing organizational
structure and the existing emergency response system there is a mismatch, from the
observations made of preparedness decreasing due to the covid pandemic which causes
training that should be carried out regularly. has periodically become hampered in recent
months. The qualification standards of firefighters in this place also have a significant
discrepancy, the average conformity with the qualification standards of firefighters has a
value of 76%.
550
http://jurnald4k3.uniba-bpn.ac.id/index.php/identifikasi
peralatan dan perlengkapan, petugas pemadam Data dikumpulkan dengan cara
kebakaran, faktor-faktor penghambat petugas checklist dan wawancara mendalam
tanggap darurat kebakaran dan warga sekitar kepada responden dan lembar observasi
dalam menghadapi adanya bencana kebakaran. sebagai pedoman penilaian. Untuk
Dari pemaparan tersebut, maka penulis membuat data penelitian lebih akurat data
melakukan penelitian dan perlu mencari tahu dibandingkan ke informan triangulas
serta melakukan “Analisis kesiapsiagaan pada sebagai sarana untuk mencapai keabsahan
Unit Pelaksana Teknis Penanggulangan data.
Bencana Daerah IV di Balikpapan”.
Hasil dan Pembahasan
Metode Penelitian
Tabel 1 Checklist Organisasi Tanggap
Jenis penelitian yang digunakan dalam Darurat
penelitian ini adalah penelitian deskriptif- No Komponen Keterangan
kualitatif dengan melakukan observasi dan 1. Terdapat tim Sesuai
wawancara mendalam untuk mendapatkan penanggulangan
informasi. Metode deskriptif-kualitatif lebih kebakaran
mudah menyesuaikan apabila berhadapan 2. Sesuai
Terdapat struktur
dengan kenyataan dilapangan (adaptif), metode organisasi
deskriptif-kualitatif adalah pendekatan dengan tanggap darurat
menggunakan latar belakang alamiah, dengan 3. Sesuai
Memiliki buku
maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan rencana
dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai penanggulangan
metode yang ada. Pada tahapan ini, data yang keadaan darurat
dikumpulkan akan diolah dan di manfaatkan 4. Sesuai
Terdapat petugas
sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan penanggung jawab
dengan baik untuk menjawab permasalahan. yang terlatih dan
Pada tahapan ini penulis menggunakan tabel memiliki peran
audit penilaian yang terdapat di dalam masing-masing
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No.26/PRT/M/2008 sebagai dasar dan acuan Terdapat empat komponen yang telah
552
http://jurnald4k3.uniba-bpn.ac.id/index.php/identifikasi
pemadam 2, seperti yang ditampilkan
pada Tabel 4. PT. X belum mampu
melaksanakan operasi ventilasi asap
bangunan rendah, belum mampu
Tabel 4 chekclist pemadam 2
melakukan perawatan medis kepada
No Komponen Keterangan korban, dan belum mampu melakukan
1 Mampu melaksanakan Tidak Sesuai dalam memimpin regu unit mobil,
operasi ventilasi asap dikarenakan tiga pekerjaan itu memang
bangunan rendah sudah ditunjuk khusus dalam menanganin
2 Mampu melaksanakan Sesuai bencana kebakaran dan yang sudah
prosedur penyelamatan diri diberikan pelatihan atau training terlebih
554
http://jurnald4k3.uniba-bpn.ac.id/index.php/identifikasi
5 Mampu melakukan Sesuai tugas untuk anggota regunya
penataan lalu lintas mendapatkan arahan dari komandan regu
di jalan raya yang ada pada setiap regu.
6 Memiliki kondisi Sesuai
Pembahasan
jasmani daya reflek
yang tinggi
Berikut ini adalah Analisis
7 Memiliki Sesuai Kesesuaian Kesiapsiagaan Sistem
pengetahuan umum Tanggap Darurat Kebakaran dan Standar
mengenai standar Kualifikasi Aparatur Petugas Pemadam
operasi institusi
pada Badan Penanggulangan Bencana
pemadaman
Daerah di Balikpapan yang dibandingkan
kebakaran dan multi
dengan standar acuan Keputusan Menteri
media
Tenaga Kerja RI No. 186 Tahun 1999
8 Memiliki tinggi dan Sesuai
tentang Unit Penanggulangan Kebakaran
berat badan yang
di Tempat Kerja untuk penilaian sistem
proposional dan fisik
tanggap darurat dan Peraturan Menteri
sehat jasmani
Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2009
maupun rohani
tentang Standar Kualifikasi Aparatur
9 Memiliki sertifikat Sesuai
Petugas Pemadam Kebakaran Daerah,
basic fire training
sebagai berikut :
Hanya terdapat dua komponen yang telah tidak
1. Sistem Tanggap Darurat
memenuhi kriteria penilaian pada komponen
caraka mobil pemadam, seperti yang Berdasarkan hasil data sekunder dan
ditampilkan pada Tabel 6. PT X belum mampu wawancara terhadap sistem tanggap
mempersiapkan sarana dan prasarana perbaikan darurat pada Badan Penanggulangan
dan pengujian yang dibutuhkan dan belum Bencana Daerah di Balikpapan yang
mampu menyusun laporan pelaksanaan tugas dibandingkan dengan standar acuan
secara rinci dan jelas, dikarenakan ada petugas Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No.
pemadam kebakaran yang khusus dalam 186 Tahun 1999 tentang Unit
menangani dan mempersiapkan sarana dan Penanggulangan Kebakaran di Tempat
prasarana baik dari perbaikan dan pengujian, Kerja. Maka didapat rata-rata kesesuaian
dan dalam penyusunan laporan pelaksanaan Sistem Tanggap Darurat 84% telah sesuai
555
http://jurnald4k3.uniba-bpn.ac.id/index.php/identifikasi
berdasarkan gambar 4.3 Diagram Rata- Rata memang sudah ditunjuk khusus dalam
Analisis Kesesuaian Sistem Tanggap Darurat menanganin bencana kebakaran dan yang
dan 16% tidak sesuai, maka kategori tingkat sudah diberikan pelatihan atau training
kesesuaian sistem tanggap darurat kebakaran terlebih dahulu jadi para petugas yang
adalah masuk kategori “BAIK”. Hasil tersebut paham dan mengerti betul yang ditunjuk
terdiri dari organisasi tanggap darurat dengan untul melakukan kegiatan tersebut, pada
jumlah kesesuaian 4 dan tidak sesui 0, dan pada kualifikasi pemadam tiga di kriteria tiga
pelatihan tanggap darurat jumlah kesesuaian 2 dan empat terdapat ketidaksesuaian
dan tidak sesuai 1 pada program pelatihan dikarenakan tidak semua petugas
evakuasi kebakaran dikarenakan terhambat pemadam mampu untuk melakukan
dengan adanya pandemi virus covid yang penyediaan dan distribusikan air ke mobil
melanda. pemadam kebakaran, dan tidak semua
petugas pemadam bisa melakukan atau
2. Standar Kualifikasi Aparatur Petugas
memimpin pada tiap-tiap regu petugas
Pemadam Kebakaran. Berdasarkan hasil dari
pemadam kebakaran dan yang terakhir
wawancara dan observasi secara langsung,
adalaha kualifikasi caraka mobil
kesesuaian standar kualifikasi aparatur petugas
kebakaran yang memiliki 2 kriteria
pemadam sebesar 76%. Maka Kategori tingkat
ketidaksesuaian yaitu kriteria tiga dan
kesesuaian dari standar kualifikasi petugas
empat dikarenakan ada petugas pemadam
pemadam yang ada pada Badan
kebakaran yang khusus dalam menangani
Penanggulangan Bencana Daerah di
dan mempersiapkan sarana dan prasarana
Balikpapan adalah “CUKUP”. Hasil tersebut
baik dari perbaikan dan pengujian, tidak
terdiri dari pemadam 1 dengan jumlah
mampunya menyusun laporan
kesesuaian 7 dan tidak sesuai 1, pemadam 2
pelaksanaan tugas secara rinci dan jelas
dengan jumlah kesesuaian 5 dan tidak sesuai 3,
dikarenakan dalam penyusunan laporan
pemadam 3 dengan jumlah kesesuaian 7 dan
pelaksanaan tugas untuk anggota regunya
tidak sesuai 2, dan caraka mobil kebakaran
mendapatkan arahan dari komandan regu
dengan jumlah kesesuaian 7 dan tidak sesuai 2.
yang ada pada setiap regu.
Hasil tersebut dikarenakan pada kualifikasi
pemadam satu kriteria empat tidak semua Kesimpulan
petugas pemadam bisa melaksanakan P3K,
Dari hasil penelitian yang telah
pada kualifikasi pemadam dua pada kriteria
dilakukan secara langsung dilapangan
tiga, lima, dan enam pekerjaan atau kegiatan itu
tentang analisis kesiapsiagaan pada unit
556
http://jurnald4k3.uniba-bpn.ac.id/index.php/identifikasi
pelaksanaan teknis penanggulangan bencana Sehingga rata-rata kesesuaian
daerah, dapat di tarik kesimpulan sebagai pada standar kualifikasi aparatur petugas
berikut : kebakaran memiliki nilai sebesar 76%,
A. Kesiapsiagaan pada petugas yang ada jika dalam tabel kesesuaian dapat
sudah baik terlihat dari adanya struktur dikategorikan “CUKUP”. Hal tersebut di
organisasi yang ada, dan di sesuaikan dengan sebabkan karena ada beberapa kualifikasi
masing-masing variabel. Pada sistem tanggap yang memang memiliki petugas khusus
darurat yang ada di Badan Penanggulangan yang ditunjuk langsung, jadi tidak semua
Bencana Daerah Unit Pelaksanaan Teknis petugas pemadam yang ada ditempat ini
Penanggulangan Bencana Daerah IV terdapat bisa melakukannya.
tidak kesesuaian, dari hasil pengamatan yang
Daftar Pustaka
dilakukan dari kesiapsiagaannya menurun
dikarenakan adanya pandemi covid yang Amiroel Pribadi & Edi Samiranto, 2009.
menyebabkan pelatihan yang seharusnya Emergency Planning untuk
industry. Jakarta: D’Agni
dilakukan secara berkala menjadi terhambat Publishing
dalam beberapa bulan terakhir. Hasil tersebut Arikunto, 2002, Metodologi Penelitian,
dapat diketehaui melalui chekclist yang sudah Penerbit PT. Rineka Cipta.
Jakarta
dilakukan dan di sesuaikan dengan regulasi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 186
Kota Balikpapan, 2020. Data
Tahun 1999 Tentang Unit Penanggulangan Bencana Kota Balikpapan,
Kebakaran Ditempat Kerja dengan kondisi Balikpapan.
yang ada dilapangan. Badan Nasional Penanggulangan
Bencana, Buku Pedoman Latihan
B. Standar kualifikasi aparatur petugas Kesiapsiagaan Bencana
pemadam yang ada di tempat ini juga DEPDAGRI, 2005. Modul
memiliki tidak kesesuaian yang cukup Pengembangan SDM Pemadam
Kebakaran dalam Upaya
signifikan, dapat dilihat pada variabel yang
Pencegahan dan Penanggulangan
telah di teliti sebagai berikut : Kebakaran.
1. Pemadam 1 87% Dr. Hernimawati, M.Si, 2018. Model
Implementasi Kebijakan
2. Pemadam 2 62%
Penataan Reklame. Surabaya
3. Pemadam 3 78% George D. Haddow, Jane A. Bullock,
4. Caraka mobil kebakaran 78% Damon P. Coppola, 2017,
Emergency Management
557
http://jurnald4k3.uniba-bpn.ac.id/index.php/identifikasi
Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Keselamatan Kebakaran 2005.
No : 11/KPTS/2000 Tentang
Ketentuan Teknis Menajemen Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970
Penanggulangan Kebakaran di Tentang Keselamatan Kerja.
Perkotaan. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 24 Tahun 2007 Tentang
Keputusan menteri tenaga kerja r.i Penanggulangan Bencana.
no.kep.186/men/1999 tentang unit
Yustinus Krisna Kusnendar,2009.
penanggulangan kebakaran
Laporan Khusus Sistem Dan
ditempat kerja
Implementasi Emergency
Response And Preparedness
Peraturan menteri dalam negeri nomo 16 tahun
Sebagai upaya Pengendalian
2009. Tentang standar
Kondisi Darurat di PT. Seamless
kualifikasi aparatur petugas pemadam
Pipe Indonesia Jaya Cilegon,
kebakaran di daerah
Banten.
Puslitbang Departemen Pekerjaan Umum. Pd-
T-11-2005-C. Tentang Pemeriksaan
558
http://jurnald4k3.uniba-bpn.ac.id/index.php/identifikasi