Abstract: Investigation of fire incident to find its cause is a repressive rule after
the accident.The Loss Causation Model is one of the causal accident
theories.The purpose of this research was to analyze a fire incident using "Loss
Causation Model" method in a plywood factory of Pacitan Regency. This
research was a qualitative research,conduct in-depth interviews with four main
informants and two triangulation informants. The results of this study indicated
that the Pacitan Plywood Plant has no standard and specific programs in
preventing and preventing the fire hazard, it was reported that the condition
triggered the emergence of basic cause in form of nonoptimal emergency
preparedness. Hazardous conditions at risk of fire occurrence arising from
physical or mechanical processes that cause contact between combustible
materials, burning furnaces and excessive heating. The impact of fire incident
affects workers, materials, production processes and working hours. The fire
extinguishers and water tank were available but no accident analysis was
conducted after the accident.
Keywords : Fire, Loss Causation Model
1
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
2
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
3
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
Perilaku berbahaya pekerja dapat menjadi Kondisi ruangan cady sendiri panas dan
faktor terjadinya kebakaran dan peledakan didalamnya tentunya terdapat lembaran
dikarenakan beberapa sikap diantaranya bahan baku vinir yang sangat mudah
tidak mau tahu atau kurang untuk terbakar. Sedangkan kejadian
memahami prinsip kebakaran kedua dan ketiga terjadi di
pencegahan kebakaran dan peledakan, lokasi yang sama yaitu di bagian HPV.
meletakkan dan Menurut keterangan informan, kejadian
menyusun barang yang mudah terbakar kebakaran diawali dari adanya suara
tanpa menghiraukan norma dasar letupan dan semburan oli yang berasal
pencegahan kebakaran dan peledakan, dari pipa di HPV. Oli yang berfungsi
pemakaian tenaga listrik yang berlebihan sebagai pelumas mesin yang selalu
atau melebihi kapasitas yang ditentukan, berputar dalam waktu 24 jam dan tentunya
kurang memiliki rasa tanggung jawab, dan dalam kondisi panas. Di sekitar mesin dan
adanya unsur kesengajaan. Perilaku di dalam mesin terdapat bahan kayu lapis
berbahaya dari pihak pengelola dapat yang berpotensi mudah terbakar jika
berupa sikap dari pengelola yang tidak terkena percikkan api. Selain itu kondisi
memperhatikan keselamatan kerja, area produksi terdapat udara dan partikel
kurangnya pengawasan terhadap kegiatan debu yang memungkinkan untuk
pekerja, sistem dan prosedur kerja tidak menimbulkan api.
diterapkan dengan baik, terutama dalam Hal ini didukung oleh Suma’mur
bidang kegiatan penentuan bahaya, tidak yang menyatakan sumber nyala api dapat
adanya standar atau tanda tidak dapat berasal dari listrik, rokok, pemanasan
diandalkan atau penerapan kurang tegas berlebihan, api terbuka, lentikan bara
menyangkut bagian kritis dari peralatan. pembakaran, sambaran petir dan reaksi
Kondisi berbahaya dapat ditimbulkan dari kimia. Instalasi listrik dapat
faktor teknis melalui proses fisik dan mengakibatkan nyala api dikarenakan
mekanis ketika dua faktor utama yang faktor pemasangan instalasi kurang tepat
berperan dalam proses ini yaitu timbulnya dan kondisi instalasi itu sendiri.
panas karena kenaikan suhu atau Membuang puntung rokok yang masih
munculnya panas akibat dari pengetasan menyala. Pemanasan berlebihan bisa
benda – benda,serta adanya api terbuka. ditimbulkan oleh alat yang beroperasi
tanpa kendali.dan mesin yang tidak
Analisis Incident pada Kejadian terawat, misalkan pengoperasian ketel uap
Kebakaran Pabrik Kayu Lapis yang tidak terkontrol air pengisinya. Api
Pacitan terbuka timbul dari penggunaan api pada
Pabrik Kayu Lapis Pacitan tempat – tempat yang terdapat bahan
mengalami kejadian kebakaran sebanyak mudah terbakar. Lentikan bara
3 kali. Pada kejadian pertama, informan pembakaran dapat menimbulkan bunga
menceritakan bahwa kebakaran terjadi api, dalam hal ini dapat ditimbukan dari
diruang cedy atau pengeringan bahan proses pembakaran menggunakan tungku
baku vinir yang disebabkan oleh bara api boiler, Sambaran petir dapat mengenai
kecil yang berasal dari tungku boiler. Bara obeyk yang tidaj terlindungi penyalur
api kecil tersebut, diduga sampai e ruang petir. Reaksi kimia menimbulkan nyala
cady karena terbawa oleh angin dan api dar reaksi bahan-bahan kimia
masuk melalui celah ruangan. tertentu yang
4
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
5
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm