Anda di halaman 1dari 6

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

ANALISIS KEJADIAN KEBAKARAN DENGAN METODE “LOSS


CAUSATION MODEL” PADA SEBUAH PABRIK KAYU LAPIS
DI PACITAN

Evi Yunita Karuniawati, Bina Kurniawan, Hanifa Maher Denny


Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Diponegoro
Email: eviyunitakaruniawati13@gmail.com

Abstract: Investigation of fire incident to find its cause is a repressive rule after
the accident.The Loss Causation Model is one of the causal accident
theories.The purpose of this research was to analyze a fire incident using "Loss
Causation Model" method in a plywood factory of Pacitan Regency. This
research was a qualitative research,conduct in-depth interviews with four main
informants and two triangulation informants. The results of this study indicated
that the Pacitan Plywood Plant has no standard and specific programs in
preventing and preventing the fire hazard, it was reported that the condition
triggered the emergence of basic cause in form of nonoptimal emergency
preparedness. Hazardous conditions at risk of fire occurrence arising from
physical or mechanical processes that cause contact between combustible
materials, burning furnaces and excessive heating. The impact of fire incident
affects workers, materials, production processes and working hours. The fire
extinguishers and water tank were available but no accident analysis was
conducted after the accident.
Keywords : Fire, Loss Causation Model

PENDAHULUAN proses dalam pembuatan kayu lapis adalah


Kebakaran merupakan reaksi adanya proses Pressing. Proses Pressing
oksidasi dari bertemunya bahan bakar, sendiri terbagi menjadi 2 yaitu Hot
oksigen dan panas. Dampak dari Pressing dan Cold Pressing. Pada
kebakaran dapat berakibat menimbulkan proses Hot Pressing ini menggunakan
kerugian harta benda atau cidera bahkan bahan baku softwood dengan suhu
kematian.1 mencapai 180 derajat dengan tekanan dan
Di Indonesia, tepatnya di Sumatra temperature tinggi.3 Hal ini tentunya
Selatan, 50 persen kejadian kebakaran di memiliki potensi untuk terjadinya
tahun 2015 juga terjadi pada konsesi kebakaran.
akasia dan serat kayu. Data peringatan Prinsip penanggulangan
titik api tahun 2016 menunjukkan bahwa bahaya kebakaran dapat dicegah melalui
pola ini juga berlanjut di Riau sebanyak upaya pemberian pemahaman terhadap
47 persen kebakaran berada pada konsesi sebab-sebab, proses terjadinya kebakaran
serat kayu.2 dan akibat yang ditimbulkan dari
Pabrik Kayu Lapis adalah yang kebakaran. Selain itu, dalam suatu
bergerak di bidang pengolahan kayu lapis perusahaan dapat dilakukan upaya
atau biasa di sebut dengan Plywood. pencegahan dan penanggulangan
Proses produksi dengan bahan kayu kebakaran dengan menyediakan sarana
merupakan jenis bahan yang mudah proteksi dan penyelamatan ketika
terbakar. Salah satu kebakaran serta

1
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

membentukan organisasi tanggap darurat menjadi penanggung jawab


ketika terjadi kebakaran.4 operasional perusahaan dan Kepala
Loss Causation Model Produksi.
merupakan salah satu teori penyebab Pengumpulan data
kecelakaan yang dikemukaan oleh Bird menggunakan instrumen indept interview
and Germain pada Tahun 1985 yang berisi untuk wawancara informan utama dan
petunjuk untuk memudahkan dan triangulasi serta dilengkapi dengan
memahami suatu penyebab kecelakaan observasi.
dan kerugian termasuk persoalan Validitas dan reabilitas data
manajemen.5 Serangkaian faktor-faktor menggunakan teknik triangulasi.
penyebab yang berurutan dapat Melakukan pengecekan kesesuaian
menyebabkan kerugian (loss) terdiri dari informasi dari informan dilengkapi juga
faktor manajemen, penyebab dasar, dengan observasi oleh peneliti.
penyebab langsung,dan incident. 6
Berdasarkan hasil survey HASIL DAN PEMBAHASAN
pendahuluan dengan mewawancarai pihak Analisis Controlling Factor pada
pimpinan perusahaan Kejadian Kebakaran Pabrik Kayu
mengatakan bahwa dalam kurun waktu Lapis Pacitan
2017-2018 telah terjadi kebakaran Kurangnya kontrol dalam
sebanyak 3 kali. Kebakaran pertama melakukan manajemen kerugian secara
terjadi pada Senin, 13 Februari 2017 di umum merupakan kurangnya pengelolaan
bagian tungku. Kedua terjadi pada Sabtu, kerugian dari satu atau dua area yang
2 September 2017 di bagian Hot Press terdiri dari program atau sistem,standar
Vinir (HPV) yang mengakibatkan yang diidentifikasi dan ditetapkan untuk
rusaknya mesin HPV sebanyak 7 unit. program manajemen dan kepatuhan
Ketiga terjadi lagi pada Senin, 26 Februari terhadap standar.5
2018 di bagian HPV dan mengakibatkan Kebijakan manajemen memiliki
rusaknya mesin HPV sebanyak 3 unit. peranan penting dalam kejadian
Perusahaan belum memiliki divisi Khusus kebakaran. Hal ini karena kebijakan
terkait bidang Keselamatan dan Kesehatan merupakan bentuk konkrit untuk
Kerja (K3). Oleh karena itu, berdasarkan mengantisipasi suatu bencana. Kebijakan
rentetan kejadian kebakaran, perusahaan dalam kesiapsiagaan berupa pendidikan
belum melakukan investigasi secara publik, emergency planning, sistem
mendetail untuk mengetahui akar peringatan bencana, mobilitas
penyebab apa saja yang dapat sumberdaya, pendanaan, organisasi
menimbulkan kebakaran. pengelola, sumber daya manusia, fasilitas
Oleh karena itu, peneliti dan sarana kondisi darurat.7
bermaksud untuk menganalisis kejadian Upaya pengendalian
kebakaran di lokasi yaitu pabrik kayu kebakaran di tempat kerja yang dapat
lapis. dilakukan meliputi penyediaan alat
proteksi dan pengendalian kebakaran yang
METODE PENELITIAN memadai, petugas
Penelitian ini adalah penelitian penanggulangan yang khusus, dan
kualitatif. Informan utama terdiri dari pelaksanaan prosedur
karyawan, pengawas, dan Kepala penanggulangan keadaan darurat.
Produksi. Informan Triangulasi dalam Penelitian ini menunjukkan bahwa Pabrik
penelitian ini adalah HRD yang Kayu Lapis Pacitan belum melakukan
pengendalian kebakaran

2
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

yang memadai didukung dengan belum mengikuti ketentuan diharapkan tidak


adanya petugas terjadi kejadian kebakaran dan dapat
penanggulangan khusus dan juga belum diminimalkan. Selain itu, prosedur juga
adanya prosedur berisi tata cara melakukan pekerjaan dari
penanggulangan keadaan darurat. Faktor awal hingga akhir didahului dengan
penyebab dan cara penanggulangan penilaian risiko terhadap pekerjaan yang
kebakaran perlu dijadikan pertimbangan mencakup tentang keselamatan dan
daam menyusun program pencegahan dan kesehatan tenaga kerja terkait.9
pengendalian kebakaran di Berdasarkan keterangan
perusahaan. Selain itu, bermacam- macam informan, disampaikan bahwa dalam
panduan teknis dan peraturan berlaku pelaksanaan pengarahan kerja dan
perlu dipahami dan diimplementasikan pengawasan mengacu pada tugas
secara baik. 8 pekerjaannya. Prosedur yang diikuti
adalah prosedur pengoperasian alat yang
Analisis Basic Cause pada terdapat di masing-masing alat.
Kejadian Kebakaran Pabrik Kayu Sedangkan berdasarkan observasi yang
Lapis Pacitan dilaksanakan peneliti, prosedur kerja pada
Teori Domino alat masih bersifat umum dan belum
ILCI menyebutkan bahwa spesifik membahas tentang risiko
pengawasan petugas K3 merupakan kebakaran.
faktor kerja yang dapat mempengaruhi Teori Domino
praktik kesiapsiagaan. ILCI menyebutkan
Informan menyampaikan bahwa pelatihan merupakan faktor pribadi
bahwa untuk meningkatkan yang masuk dalam penyebab dasar
kewaspadaan terhadap keselamatan kerja timbulnya praktik kesiapsiagaan yang
dan juga sebagai bentuk kurang. Selain itu dalam penelitian yang
pengawasan, dilakukan breafing dilakukan oleh Laila Fitriana memperoleh
yang dilakukan oleh ketua regu, hasil bahwa pelatihan pemadaman
pengawas atau kepala produksi. Dalam kebakaran memiliki hubungan
breafing disampaikan target produksi, dengan upaya
dan juga deteksi masalah melalui kesiapsiagaaan dalam menghadapi bahaya
kewajiban lapor oleh pekerja bila kebakaran.
menemukan hal – hal yang Hasil penelitian menunjukkan
janggal baik dari mesin maupun bahwa pelatihan yang dilakukan oleh
proses kerja agar tidak terjadi risiko pihak manajemen terhadap karyawan
bahaya selanjutnya dan dapat segera hanya sebatas pada pendukung dalam
diperbaiki. Kegiatan maintenance yang keahlian proses pekerjaannya yang
dilakukan oleh manajemen meliputi cara memasukkan bahan dan
dijadwalkan setiap satu minggu sekali. cara kerjanya. Informan triangulasi juga
Prosedur pengarahan kerja di pabrik, menyatakan belum pernah mengadakan
pengawasan selama proses pekerjaan simulasi kepada seluruh karyawan terkait
dan prosedur maintenance semestinya dengan keadaan darurat kebakaran.
mengacu pada prosedur yang telah
ditetapkan oleh Analisis Immediate Cause pada
perusahaan berdasarkan hasil Kejadian Kebakaran Pabrik Kayu
identifikasi risiko. Prosedur Lapis Pacitan
operasional ini menunjukkan alur Faktor penyebab kebakaran terdiri dari
proses yang semestinya diadopsi faktor manusia dan faktor teknis.
dalam pencegahan dan
penanggulangan kebakaran. Melalui

3
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

Perilaku berbahaya pekerja dapat menjadi Kondisi ruangan cady sendiri panas dan
faktor terjadinya kebakaran dan peledakan didalamnya tentunya terdapat lembaran
dikarenakan beberapa sikap diantaranya bahan baku vinir yang sangat mudah
tidak mau tahu atau kurang untuk terbakar. Sedangkan kejadian
memahami prinsip kebakaran kedua dan ketiga terjadi di
pencegahan kebakaran dan peledakan, lokasi yang sama yaitu di bagian HPV.
meletakkan dan Menurut keterangan informan, kejadian
menyusun barang yang mudah terbakar kebakaran diawali dari adanya suara
tanpa menghiraukan norma dasar letupan dan semburan oli yang berasal
pencegahan kebakaran dan peledakan, dari pipa di HPV. Oli yang berfungsi
pemakaian tenaga listrik yang berlebihan sebagai pelumas mesin yang selalu
atau melebihi kapasitas yang ditentukan, berputar dalam waktu 24 jam dan tentunya
kurang memiliki rasa tanggung jawab, dan dalam kondisi panas. Di sekitar mesin dan
adanya unsur kesengajaan. Perilaku di dalam mesin terdapat bahan kayu lapis
berbahaya dari pihak pengelola dapat yang berpotensi mudah terbakar jika
berupa sikap dari pengelola yang tidak terkena percikkan api. Selain itu kondisi
memperhatikan keselamatan kerja, area produksi terdapat udara dan partikel
kurangnya pengawasan terhadap kegiatan debu yang memungkinkan untuk
pekerja, sistem dan prosedur kerja tidak menimbulkan api.
diterapkan dengan baik, terutama dalam Hal ini didukung oleh Suma’mur
bidang kegiatan penentuan bahaya, tidak yang menyatakan sumber nyala api dapat
adanya standar atau tanda tidak dapat berasal dari listrik, rokok, pemanasan
diandalkan atau penerapan kurang tegas berlebihan, api terbuka, lentikan bara
menyangkut bagian kritis dari peralatan. pembakaran, sambaran petir dan reaksi
Kondisi berbahaya dapat ditimbulkan dari kimia. Instalasi listrik dapat
faktor teknis melalui proses fisik dan mengakibatkan nyala api dikarenakan
mekanis ketika dua faktor utama yang faktor pemasangan instalasi kurang tepat
berperan dalam proses ini yaitu timbulnya dan kondisi instalasi itu sendiri.
panas karena kenaikan suhu atau Membuang puntung rokok yang masih
munculnya panas akibat dari pengetasan menyala. Pemanasan berlebihan bisa
benda – benda,serta adanya api terbuka. ditimbulkan oleh alat yang beroperasi
tanpa kendali.dan mesin yang tidak
Analisis Incident pada Kejadian terawat, misalkan pengoperasian ketel uap
Kebakaran Pabrik Kayu Lapis yang tidak terkontrol air pengisinya. Api
Pacitan terbuka timbul dari penggunaan api pada
Pabrik Kayu Lapis Pacitan tempat – tempat yang terdapat bahan
mengalami kejadian kebakaran sebanyak mudah terbakar. Lentikan bara
3 kali. Pada kejadian pertama, informan pembakaran dapat menimbulkan bunga
menceritakan bahwa kebakaran terjadi api, dalam hal ini dapat ditimbukan dari
diruang cedy atau pengeringan bahan proses pembakaran menggunakan tungku
baku vinir yang disebabkan oleh bara api boiler, Sambaran petir dapat mengenai
kecil yang berasal dari tungku boiler. Bara obeyk yang tidaj terlindungi penyalur
api kecil tersebut, diduga sampai e ruang petir. Reaksi kimia menimbulkan nyala
cady karena terbawa oleh angin dan api dar reaksi bahan-bahan kimia
masuk melalui celah ruangan. tertentu yang

4
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

menghasilkan panas yang berakibat Unit yang dibentuk dalam


kebakaran.10 melakukan kegiatan administrasi,
mengidentifikasi sumber bahaya,
Analisis Loss pada Kejadian memeriksa, memelihara dan melakukan
Kebakaran Pabrik Kayu Lapis perbaikan sistem proteksi kebakaran
Pacitan dalam penanggulangan kejadian
Kerugian akibat kecelakaan kerja kebakaran.
dapat meliputi gangguan terhadap pekerja Komponen tersebut wajib
dan juga perusahaan.1 Salah satu kerugian dibentuk dan ada di perusahaan karena
tidak langsung (Indirect Costs) dapat merupakan bagian dari usaha dalam
berupa biaya yang dikeluarkan dan tidak mencegah,mengurangi dan memadamkan
terlihat pada waktu itu atau beberapa serta menangani dalam latihan
waktu setelah terjadinya kecelakaan yang penanggulangan kebakaran di tempat
mencakup hilangnya waktu kerja dari kerja.
tenaga kerja, terhentinya proses Menurut Suma’mur seorang
produksi sementara, petugas pemadam kebakaran tidak
kegagalan pencapaian target, kerugian ditunjuk berdasarkan pengalaman saja
akibat kerusakan mesin, perkakas atau tetapi dibentuk dan dibina melalui
peralatan kerja, termasuk juga biaya program latihan yang meliputi pendidikan
penyelidikan sebab-sebab terjadinya teori latihan jasmani, praktek,dan
kecelakaan dan juga timbulnya pengalaman yang didapatkan dari
ketegangan,stress dan mental tenaga pelatihan pemadaman kebakaran.10
kerja.2 Keberhasilan dalam
Pada penelitian ini, informan penanggulangan keadaan darurat
utama dan triangulasi menyatakan bahwa kebakaran bergantung dengan sistem
kerugian yang dialami pekerja juga pelatihan yang ada. Pelatihan dan simulasi
meliputi libur bagi pekerja yang bukan hanya untuk melengkapi pelatihan
menyebabkan hilangnya jam kerja akibat keadaan darurat tetapi juga untuk menguji
dari kerusakan mesin pada saat kejadian efektivitas rencana darurat.
kebakaran. Proses produksi secara tidak Setelah dilaksanakan
langsung juga terganggu baik dalam pelatihan dan simulasi, dapat diketahui
pencapaian target maupun material bahan bagaimana program latihan dilaksanakan
yang hangus pada saat kejadian sekaligus menguji peralatan dari aspek
kebakaran. ketersediaan dan kondisi peralatan.11
Analisis Hasil Observasi KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil observasi Dapat disimpulkan bahwa
mengenai unit penanggulangan kebakaran kejadian kebakaran di pabrik kayu lapis
berdasarkan dalam hal pengawasan pihak manajemen
Permenakertrans 186 Tahun 1999 dapat terletak pada program tanggap darurat dan
diambil kesimpulan bahwa perusahaan standar yang belum memadai.
belum memiliki unit penanggulangan Penyebab dasar yang dapat
kebakaran yang terdiri dari petugas peran memicu kejadian kebakaran di penelitian
kebakaran, regu penanggulangan ini adalah praktik kesiapsiagaan yang
kebakaran, dan ahli K3 spesialis belum optimal karena belum adanya
penanggulangan kebakaran. prosedur pekerjaan yang dibuat
berdasarkan

5
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 6, Nomor 4, Agustus 2018 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm

hasil penilaian risiko kebakaran dan Widjasena B. ANALISIS SISTEM


belum adanya pelatihan khusus terkait TANGGAP DARURAT
tanggap darurat kebakaran KEBAKARAN DI AREA
Pabrik Kayu Lapis Pacitan PRODUKSI INDUSTRI KIMIA PT
melakukan pengawasan terhadap perilaku . X TAHUN 2015. 2015;3(April).
berbahaya melalui breafing sebelum 5. Amyotte PR, Oehmen AM.
pekerjaan dimulai untuk meningkatkan Application of a loss causation model
kewaspadaan pekerja dalam bekerja. to the Westray mine explosion.
Kondisi berbahaya dapat berisiko Process Saf Environ Prot Trans Inst
terhadap kejadian kebakaran ditimbulkan Chem Eng Part B. 2002;80(1):55–9.
dari faktor teknis melalui proses fisik atau 6. Investigation LC. Loss causation and
mekanis dalam proses produksi yaitu incident investigation. :1–9.
timbulnya panas akibat kenaikan suhu 7. LIPI-UNESCO/ISDR. Kajian
atau timbulnya panas akibat dari Kesiapsiagaan Masyarakat
pengetasan benda – benda, maupun Dalam Mengantisipasi Bencana
adanya api terbuka. Gempa dan Tsunami. In Jakarta:
Kejadian kebakaran Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian
disebabkan oleh adanya kontak dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan
sumber panas. Kontak berasal dari bahan Indonesia; 2006.
padat berupa bahan baku kayu lapis dan 8. Angela TA. Studi Kasus : Evaluasi
sumber nyala api yang berupa bara Sistem Penanggulangan
pembakaran dan pemanasan berlebihan Kebakaran PT . Indogravure.
pada mesin produksi yang menjadikan 1980;63–8.
kondisi mesin berpotensi menimbulkan 9. Kurniawati D. Taktis Memahami
kebakaran. Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Sehingga dapat ditarik Surakarta: PT Aksara Sinergi Media;
kesimpulan bahwa kerugian dari kejadian 2013.
kebakaran di pabrik kayu lapis meliputi 10. Suma’mur. Keselamatan Kerja dan
dampak bagi pekerja, material, proses Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: PT
produksi dan hilangnya jam kerja. Toko Gunung Agung; 1996.
11. Sahab S. Teknik Manajemen
DAFTAR PUSTAKA Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
1. Ramli S. Petunjuk Praktis Jakarta: Dian Rakyat; 1997.
Manajemen Kebakaran (Fire
Management). 2010.
2. Chamorro A.
Exploring
Indonesia’s Long and
Complicated History of Forest Fires
[Internet]. Available from:
www.globalforestwatch.org
3. Setiawan F dkk.
KARAKTERISTIK KAYU LAPIS
DARI BAHAN BAKU
KAYU
KARET (Hevea braziliensis Muell.
Arg) BERDASARKAN UMUR
POHON. In.
4. Ashary IZ, Kurniawan B,

Anda mungkin juga menyukai