PENDAHULUAN
Era Industrilisasi yang terjadi di Indonesia sejak tahun 1826 dimulai sejak
jaman kolonia Belanda, peralihan dari agraris menjadi industri ini
menyebabkan pertumbuhan industri di Indonesia mengalami peningkatan
yang cukup signifikan hingga saat ini.
Dalam proses kegiatan suatu industri terdapat risiko yang selalu ada, baik
yang berasal dari kegiatan industri maupun dari luar kegiatan industri.
Risiko adalah kombinasi dari kemungkinan terjadinya kejadian berbahaya
atau paparan dengan keparahan dari cidera atau gangguan kesehatan
yang disebabkan oleh kejadian atau paparan tersebut. Risiko dalam
konteks K3 biasanya bersifat negatif seperti cidera, kerusakan, atau suatu
gangguan operasional. Risiko yang bersifat negatif harus dihindarkan atau
ditekan semaksimal mungkin agar tidak terjadi hal yang dapat merugikan
dan tidak diinginkan. Salah satu contoh risiko yang ada di industri adalah
risiko terjadinya kebakaran. Kebakaran merupakan api yang tidak
terkendali artinya diluar kemampuan dan keinginan manusia. [ CITATION
Soe10 \l 1057 ]
Kebakaran timbul akibat adanya api, nyala api diakibatkan karena adanya
interaksi antara bahan bakar, oksigen, dan dengan adanya sumber panas.
Tanpa adanya tiga unsur tersebut api tidak akan menyala dan insiden
kebakaran tidak akan terjadi.
1
2
Pada berita yang ditulis dalam media Tempo.co, pada Rabu, 09 Maret
2005 pukul 09.00 WIB [ CITATION Def05 \l 1057 ] PT Prasadha Pamunah
Limbah Industri (PPLi) mengalami insiden kebakaran. Menurut keterangan
para saksi yang melihat kejadian tersebut api baru bisa dipadamkan
setelah berjam-jam lamanya. Insiden kebakaran tersebut disertai dengan
ledakan yang terdengar berkali-kali, puluhan unit mobil kebakaran
dikerahkan oleh petugas pemadam. Dalam insiden ini tercatat dua
bangunan PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLi) hangus
terbakar. Dari insiden kebakaran ini, PT Prasadha Pamunah Limbah
Industri (PPLi) mengalami kerugian yang tidak sedikit yaitu hangusnya
dua bangunan PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLi) hal tersebut
belum termasuk kerugian lain seperti terhentinya proses kegiatan, adanya
korban jiwa maupun pekerja yang terluka, serta aset lain yang ada di
dalam bangunan tersebut.
Melihat jenis limbah yang digunakan pada pengolahan fuel blending dan
besarnya dampak serta kerugian dari risiko kebakaran tersebut, maka
penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Analisis
Risiko Kebakaran Dengan Metode Dow’s Fire and Explosion Index (F&EI)
Pada Bagian Fuel blending Di PT Prasadha Pamunah Limbah Industri
(PPLi) Bogor, Jawa Barat Tahun 2017”.
6
Penelitian ini memiliki dua tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus,
yaitu :
Penelitian ini dilakukan dengan cara analisis data sekunder dan observasi
langsung ke lapangan untuk melihat dan menilai proses fuel blending di
PT Prasadha Pamunah Limbah Industri di Jl. Raya Narogong, Desa
Nambo, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat dengan menggunakan Dow’s Fire
and Explosion Index. Penelitian ini dilakukan pada bagian fuel blending
menggunakan bahan fuel blending. Bahan yang digunakan dan proses
yang dilakukan memiliki risiko untuk memicu terjadinya suatu insiden
kebakaran. Oleh karena itu perlu dilakukan penilaian risiko kebakaran
terhadap proses fuel blending agar diketahui seberapa besar resiko nya
dan dapat dibuat rencana pencegahan dan pengendaliannya sehingga
insiden kebakaran dapat dicegah dan dikendalikan.
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 8 PENUTUP