PENANGANAN KEBAKARAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
anugerah-Nya kepada kita, sehingga kita masih di beri kesempatan untuk menghirup
udara, Sekaligus berkarya dan beraktivitas untuk negara tercinta kita Republik
Indonesia umumnya dan RSUD Malinau pada khususnya. Semoga setiap gerak dan
langkah yang kita laksanakan, merupakan suatu ibadah yang akan memperoleh rahmat
dari Tuhan. Aamiin.
Penyusunan Program ini dijadikan sebagai acuan dalam menentukan langkah dan arah
kegiatan ini yang tertib dan teratur serta bertujuan memberikan pelayanan yang
maksimal pada masyarakat RSUD Malinau khususnya pasien dan keluarga pasien.
Untuk mewujudkan semua itu kami mengharapkan dukungan dari semua pihak baik
dari Direktur, Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala seksi, serta semua pelaksana yang
ada di RSUD Malinau ini.
Kami menyadari program kerja ini masih banyak kelemahan dan kekurangannya. Hal ini
dikarenakan kemampuan kami yang masih minim. Oleh karena itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan guna perbaikan di masa mendatang.
Akhirnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut
membantu dalam mensukseskan jalannya program kerja ini.
Penyusun
PROGRAM
PENANGANAN KEBAKARAN DAN EVAKUASI
I. PENDAHULUAN
Kebakaran merupakan hal yang sangat tidak diinginkan, tidak mengenal waktu,
tempat atau siapapun yang menjadi korbannya. Masalah kebakaran disana-sini masih
banyak terjadi. Hal ini menunjukkan betapa perlunya kewaspadaan pencegahan
terhadap kebakaran perlu ditingkatkan. Kebakaran dapat dicegah dengan melakukan
upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran mulai dari perencanaan darurat
kebakaran, organisasi/unit penanggulangan kebakaran, penyediaan jalur evakuasi,
penyediaan sarana dan fasilitas dalam menghadapi kebakaran serta pembinaan dan
latihan.
Penanganan bencana kebakaran di rumah sakit meliputi dua kegiatan besar, yaitu
kegiatan pemadaman kebakaran itu sendiri dan kegiatan kedua adalah tindakan
evakuasi terhadap penghuni gedung apabila ternyata kebakaran tidak dapat lagi diatasi.
Agar kedua kegiatan tersebut dapat berialan dengan cepat, maka semua sumberdaya di
rumah sakit tersebut harus dapat berfungsi dengan baik, dengan cara penetapan
masing-masing tugas dan tanggungjawab pada sumberdaya manusia yang ada, serta
kesiapan dan ketersediaan sumberdaya peralatan yang memadai.
Bencana kebakaran harus dikelola dengan baik dan terencana mulai dari
pencegahan, penanggulangan dan rehabilitasi setelah terjadi kebakaran, karena
kecenderungan masyarakat selama ini hanya bereaksi setelah kebakaran terjadi bahkan
bahaya kebakaran sering diabaikan dan tidak mendapat perhatian dari system
manajemen.
III. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kematian dan kecacatan akibat kegawatdaruratan dan
bencana.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan acuan bagi rumah sakit dalam penyusunan Disaster Plan
Rumah Sakit
b. Mempersiapkan rumah sakit dalam menghadapi bencana dari dalam dan
luar rumah sakit.
VI. Sasaran
Kelompok sasaran adalah Para Kepala Instalasi Rumah Sakit dan
Pengelola Program K3, Kepala Ruangan, Petugas Non-Medis, dan semua pegawai
yang bertugas di rumah sakit.
Penyimpanan dan
2. penanganan bahan yang
mudah terbakar
Pemasangan/
pemeliharaan sistem
3.
deteksi/ peringatan dini
bahaya kebakaran
Pemasangan/
pemeliharaan Sistem
4.
pemadaman api/
penghentian api
Diklat penanganan
6. kebakaran
Monitoring sistem
deteksi dini, sistem
pemadaman api dan
7. sistem evakuasi yang
aman secara terus
menerus
Asesmen risiko
kebakaran pada renovasi
8.
dan pembangunan
X. Penutup
Agar kegiatan Pelatihan pencegahan dan Penanggulangan bencana di
RSUD Kabupaten Malinau dapat berjalan dengan baik maka harus ditunjang
dengan sarana dan prasarana serta tenaga yang berkompeten. Untuk itu, perlu
adanya kegiatan peningkatan kapasitas kerja bagi petugas melalui pelatihan
tentang K3 rumah sakit.
Mengetahui,