Anda di halaman 1dari 2

DIAGNOSA KUSTA

No. Dokumen : 440/B V.SOP.00642.01/436.6.3.32/2016


No. Revisi : 00
Tanggal Terbit: 2 Januari 2016
SOP Halaman :2

UPTD Kepala Puskesmas


PUSKESMAS drg. Prasukma Y
PUCANG SEWU NIP 1965 0411 199003 2005

1. Pengertian Menegakkan diagnosa kusta dengan pemeriksaan klinis yang teliti dan
lengkap.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mendiagnosa pasien


kusta di puskesmas.

3. Kebijakan 1. Surat Penetapan Kepala UPTD Puskesmas Pucang Sewu Nomor


440/A.I.SP.00001.01/436.6.3.32/2016 tentang Jenis Pelayanan
2. Surat Penetapan Kepala UPTD Puskesmas Pucang Sewu Nomor
440/A.II.SP.00006.01/436.6.3.32/2016 tentang Penetapan Penanggung
Jawab Program Puskesmas

4. Referensi Buku Pedoman Nasional Program Pengendalian Penyakit Kusta, Kemenkes


RI Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
2012

5. Prosedur/ 1. Menyiapkan alat-alat pemeriksaan dan kartu pasien.


Langkah-
2. Menyiapkan tempat pemeriksaan yang cukup cahaya dengan arah sinar
langkah
oblik/ miring. Dan menjaga kenyamanan orang yang diperiksa.
3. Memeriksa kelainan (lesi) kulit yang mati rasa. Dapat berbentuk bercak
putih (hipopigmentasi) atau kemerahan (eritma) yang mati rasa (anastesi).
4. Penebalan saraf tepi yang disertai dengan gangguan fungsi saraf.
Gangguan bisa berupa :
a. Gangguan fungsi sensoris; mati rasa
b. Gangguan fungsi motoris; kelemahan (paresis) atau kelumpuhan
(paralisis) otot.
c. Gangguan fungsi otonom; kulit kering dan retak-retak.
5. Adanya basil tahan asam (BTA) didalam kerokan jaringan kulit (Slit Skin
Smear).
6. Dinyatakan sebagai penderita kusta bilamana terdapat satu dari tanda-
tanda utama diatas. Apabila hanya ditemukan cardinal sign ebutng
terkedua, perlu dirujuk kepada wasor atau ahli kusta. Jika masih ragu
orang tersebut dianggap sebagai penderita yang dicurigai (suspek).
7. Mengklarifikasi penyakit kusta apakah tipe PB atau MB;
PB; Bercak kusta jumlah 1-5, hanya 1 penebalan saraf tepi disertai
gangguan fungsi, BTA negative, Distribusi Unilateral atau bilateral
asimetris, permukaan bercak kering/ kasar, mati rasa pada bercak jelas,
deformitas terjadi lebih cepat.
MB; jumlah >5, penebalan saraf dan gangguan fungsi lebih dari satu, BTA
positif, distribusi bilateral simetris, permukaan bercak halus dan
mengkilap, batas bercak kurang tegas, mati rasa pada bercak biasanya
kurang jelas, deformitas terjadi pada tahap lanjut, madarosis, hidung
pelana, wajah singa (facies leonine), ginekomastia pada laki-laki.

1/2
6. Bagan Alir Menyiapkan alat dan kartu pasien

Menyiapkan ruangan yang cukup cahaya

Tanda utama

Ada Ragu Tidak ada

Kusta Tersangka Bukan kusta

Jumlah bercak BTA Atau Observasi


Penebalan saraf dan 3-6 bulan
gangguan fungsi
BTA

Tanda utama

Ada Tidak ada Ragu


rujuk

Bercak 1-5 Bercak >5


Saraf 1 Saraf > 1
BTA (-) BTA (+)

PB MB

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan

8. Unit terkait 1. Poli Umum


2. Poli Gigi
3. Poli KIA/KB
4. Sanitasi
5. Promkes
6. Apotik

9. Dokumen 1. Kartu status


terkait
2. Kohort

10. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai


historis diberlakukan
perubahan

2/2

Anda mungkin juga menyukai