Anda di halaman 1dari 4

Transpor Pasif (spontan)

Merupakan mekanisme transpor yang tidak memerlukan energi dan terjadi secara spontan. Transport
pasif terjadi akibat perbedaan konsentrasi antara zat dengan pelarutnya. Bergerak dari konsentrasi zat
yang lebih tinggi (Hipertonis) ke konsentrasi zat yang lebi rendah (Hipotonis). Transpor pasif meliputi
difusi dan osmosis.

1. Difusi

Difusi adalah pergerakan acak molekul- molekul terlarut dari lingkungan dengan konsentrasi tinggi
(hipertonis) ke lingkungan dengan konsentrasi yang lebih rendah (hipotonis). Molekul- molekul yang
ditransportasikan secara difusi adalah molekul berukuran kecil, molekul yang larut dalam lemak, dan zat
bukan ion.

Difusi dapat dibedakan menjadi dua yaitu difusi sederhana dan difusi terfasilitasi.

a. Difusi sederhana

Difusi sederhana terjadi secara spontan dan tidak membutuhkan perantara. Seperti difusi gas CO2 dan
O2 pada alveolus, setetes parfum menyebar di ruangan, molekul garam akan menyebar dalam air.

Faktor yang mempengaruhi laju difusi adalah berikut ini.

1) Suhu; semakin tinggi suhu semakin cepat laju difusi

2) Konsentrasi; semakin besar perbedaan konsentrasi laju difusi semakin cepat

3) Ukuran molekul; molekul berukuran kecil lebih cepat melewati membran

4) Wujud zat; zat padat lebih lambat berdifusi dibanding zat cair dan gas.

b. Difusi Terfasilitasi (difusi dipermudah)

Difusi terfasilitasi merupakan proses difusi yang dibantu protein transpor. Ada beberapa protein
transpor antara lain protein kanal (channel protein) dan protein pembawa (carrier protein).

1) Difusi dipermudah dengan protein kanal (protein saluran)


 Substansi seperti asam amino, gula, dan substansi bermuatan tidak dapat berdifusi melalui membran
plasma. Substansi-substansi tersebut melewati membran plasma melalui saluran yang dibentuk oleh
protein (protein kanal). Contohnya pengangkutan ion Kalium ke dalam sel melalui saluran protein.

2) Difusi dipermudah dengan protein pembawa

 Proses difusi ini melibatkan protein yang membentuk suatu saluran dan mengikat substansi yang
ditranspor. Protein ini disebut protein pembawa. Protein pembawa biasanya mengangkut molekul polar,
misalnya asam amino dan glukosa.

Ciri- ciri transpor secara difusi adalah

a. Terjadinya perpindahan molekul (terlarut) atau zat dari daerah yang memiliki konsentrasi tinggi ke
daerah yang memiliki konsentrasi rendah

b. Dapat terjadi melewati membran ataupun tidak (difusi sederhana)

c. Dapat terjadi dengan menggunakan bantuan protein transpor yaitu protein pembawa dan protein
kanal.

2. Osmosis

Osmosis adalah perpindahan pelarut (misalnya air) melalui membran selektif permeabel dari larutan
berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke larutan berkontrasi tinggi (hipertonik). Larutan berkonsentrasi
rendah berarti banyak air, sedangkan larutan berkonsentrasi tinggi berarti sedikit air. Membran selektif
permeabel akan membiarkan air keluar dan masuk membran dengan bebas, namun membatasi
masuknya zat yang terlarut didalamnya.
Bila sel tumbuhan dimasukkan ke dalam suatu larutan garam yang konsentrasinya lebih pekat dari pada
cairan sel (>1%) (hipertonik), akan menyebabkan keluarnya air dari vakuola sel. Akibat yang ditimbulkan
dari peristiwa tersebut adalah vakuola dan protoplasma akan mengerut, membran plasma akan terlepas
dari dinding sel. Gejala ini disebut Plasmolisis. Plasmolisis dapat menyebabkan tumbuhan menjadi layu.
Bila sel tumbuhan dimasukkan ke dalam larutan hipotonik, misalnya aquades maka air akan masuk ke
dalam sel. Sel tumbuhan akan membengkak. Sel tumbuhan yang menggembung/membengkak akibat
masuknya air disebut turgid dan sel darah merah yang direndam dalam larutan hipertonis akan
mengalami krenasi atau mengkerut akibat kehilangan air.

*Mekanisme Transpor Pasif pada Tumbuhan*

Dengan demikian, pembeda antara difusi dan osmosis adalah molekul yang berpindah. Pada difusi,
molekul yang berpindah adalah molekul terlarut, yaitu dari konsentrasi tinggi menuju konsentrasi yang
lebih rendah, sedangkan pada osmosis, yang berpindah ialah molekul pelarut. Keduanya merupakan
transpor pasif, dimana molekul melintasi membran dari gradien konsentrasi tinggi menuju gradien
konsentrasi yang lebih rendah. Adapun, pembeda antara difusi dan difusi terfasilitasi adalah jalur
transpornya. Pada difusi terjadi perpindahan molekul melalui membran permeabel, sedangkan pada
difusi terfasilitasi terjadi perpindahan molekul melalui protein pembawa pada membran. Keduanya
merupakan transpor pasif yang memindahkan molekul dari konsentrasi tinggi menuju konsentrasi yang
lebih rendah tanpa membutuhkan energi.

DAFTAR PUSTAKA
Diastuti, R., 2018. Kecil Tapi Sungguh Mengagumkan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; Jakarta.

Fitriyah, D. A. A. (2013). Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Pendekatan Inkuri pada Materi
Mekanisme Transpor pada Membran. Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu), 2(2), 137-139.

Lestari, A., & Susantini, E. (2020). Pengembangan Instrumen Tes Miskonsepsi Menggunakan Four-Tier
Test pada Materi Transpor Membran. Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi (BioEdu), 9(3), 371-377.

Anda mungkin juga menyukai