Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MANDIRI

RENCANA TINDAK LANJUT

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN


IMPLEMENTASI RENCANA TINDAK LANJUT
PELATIHAN MANAJEMEN PONDOK PESANTREN ANGKATAN II
DI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN LAMPUNG TENGAH
DARI TANGGAL 27 MARET s.d 1APRIL 2023

DISUSUN OLEH

NAMA : HIDAYATULLOH
NO ABSEN : 15
UTUSAN : PP. NASYRUL ULUM
KECAMATAN : TRIMURJO
KAB/KOTA : LAMPUNG TENGAH

NARASUMBER

1. Drs.H.Ridwan.MHI
2. Dedy Darmawan, S.Ag., M.Pd.I

BALAI DIKLAT KEAGAMAAN PALEMBANG


TAHUN 2023
LEMBAR PERSETUJUAN
NARASUMBER/WIDYAISWARA PEMBIMBING

Judul Laporan : Menerapkan Sistem Kebersihan Dalam Pondok Pesantren


Nama : Hidayatulloh
No Absen : 15
Pondok Pesantren : Nasyrul Ulum Trimurjo

MENYETUJUI
Untuk diajukan sebagai tugas mandiri peserta
Pelatihan Manajemen Pondok Pesantren Angkatan II
Di Kankemenag Kabupaten Lampung Tengah

Lampung, 31 Maret 2023

Widyaiswara Pembimbing I Widyaiswara Pembimbing II

Drs.H.Ridwan.MHI Dedy Darmawan, S.Ag., M.Pd.I


NIP.197005071995031001 NIP. 197610102006041002

ii
DAFTAR ISI

Cover i
Lembar Persetujuan Narasumber/ Widyaiswara Pembimbing ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ...................................................................................................... 2
2. Tujuan ................................................................................................................... 3
3. Sasaran ................................................................................................................ . 4
BAB II RENCANA TINDAK LANJUT DAN JADWAL........................................ 5
BAB III Penutup......................................................................................................... 6
Simpulan...................................................................................................................... 7
Rekomendasi................................................................................................................. 8
Lampiran

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pesantren adalah sebuah lembaga pendidikan tradisional yang para siswanya tinggal
bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kiai dan
mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Santri tersebut berada dalam kompleks
yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan
keagamaan lainnya. Kompleks ini biasanya dikelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi
keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku (Dhofier, 2011)1. Pondok
Pesantren merupakan sebuah istilah yang berasal dari dua kata, yaitu “pondok” dan
“pesantren”. Penyatuan dua istilah tersebut membentuk satu pengertian yaitu tempat belajar
para santri (Malik, 2005)2.
Pondok Pesantren Nasyrul Ulum adalah salah satu Pondok Pesantren yang berada di
Lampung, tepatnya di Desa tempuran Kecamatan Trimurjo kabupaten Lampung Tengah.
Pondok Pesantren Nasyrul Ulum berada di wilayah pedesaan yang sangat kental dengan
kondisi lingkungan yang memprihatinkan. Sampah bertebaran di mana-mana, sungai yang
mengalami pendangkalan karena sampah, sistem sanitasi yang belum terkelola secara
terprogram merupakan gambaran umum di pedesan. Kondisi kebersihan dan kerapihan di
dalam pondok pesantren yang kurang tampak, pemakaian plastik yang tinggi, kurang
terbiasanya menggunakan peralatan yang bertahan lama, tempat sampah yang kurang
memadai, serta model pembuangan sampah yang kurang ramah lingkungan merupakan
gambaran umum dari lingkungan yang ada di pesantren.
Dengan banyaknya jumlah santri menyebabkan semakin banyaknya sampah plastik di
lingkungan selingkaran Pondok Pesantren Nasyrul Ulum karena cara para santri membuang
sampah tidak mempedulikan aspek kebersihan dan kesehatan lingkungan. Penumpukan
sampah plastik itu disebabkan oleh kebiasaan orang tua santri yang mengirimkan makanan
kepada anak-anaknya, yaitu santri di pondok pesantren Nasyrul Ulum itu dengan kantong-
kantong plastik. Kesadaran akan kebersihan, baik kebersihan pribadi, lingkungan tempat
tinggal, maupun lingkungan sekitar secara umum perlu mendapatkan sentuhan pengetahuan
dan penyadaran serta contoh untuk hidup bersih dan sehat agar kondisi kotor tidak
berkelanjutan dan mengancam kesehatan diri dan lingkungan.
Berdasarkan analisis situasi di atas, maka dengan mempertimbangkan permasalahan yang
dikemukakan oleh mitra, permasalahan yang perlu dicari solusinya adalah:
1. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan tentang pola hidup bersih dan sehat di kalangan
santri
2. Kurangnya pengetahuan mengenai pengelolaan sampah
3. Kurangnya pengetahuan mengenai arti penting pengelolaan sampah bagi lingkungan
hidup yang sehat.

1
Dhofier, Zamakhsyari, 2011, Tradisi Pesantren, Jakarta: LP3ES
2
Malik, Jamaluddin, 2005. Pemberdayaan Pesantren, Yogyakarta: Pustaka Pesantren.

4
2. Tujuan
1. Meningkatkan Penanganan dan Partisipasi dalam Pengelolaan Persampahan !
2. Menciptakan budaya hidup bersih dan sehat !
3. Dapat terhindar dari erbagai bentuk penyakit !

4. Sasaran
1. Pengelolaan sampah dengan baik dan benar
Agar masalah sampah ini depat teratasi tentunya membutuhkan tenaga tambahan / ekstra
dalam mengelola sampah senhingga tidak mencemari lingkungan.
2. Menurunkan beban pencemaran lingkungan hidup
Mengurangi teradinya pencemaran lingkungan dan merusak Ekosistem alam
3. Peningkatan keterlibatan dan peran serta masyarakat
Menjalin kerjasama dan upaya dalam meningkatkan kebersihan lingkungan pesantren dan
masyarakat sekitar

5
BAB II

RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)


PELATIHAN MANAJEMEN PONDOK PESANTREN
TANGGAL 27 MARETs.d 1 APRIL 2023

NO JENIS TUJUAN SASARAN PENDEKATAN WAKTU BIAYA


KEGIATAN &
SUB KEGIATAN
A. Sistem Kebersihan Meningkatkan Penanganan 1. Meningkatkan 1. Mengoptimalkan upaya 1 Bulan Rp.
pondok Pesantren dan Partisipasi dalam penangan Sampah pengolahan sampah di 250.000
Pengelolaan Persampahan Sumber
2. Meningkatkan SDM
dalam penanganan
sampah
3. Membuat sistem dan
pola pelayanan
penanganan sampah
hingga ke rumah tangga
4. Penerapan dan
pengembangan sistem
insentif dan disinsentif
dalam penanganan
sampah

6
2. Menurunkan beban 1. Penguatan pengawasan
pencemaran dan penaatan hukum
lingkungan hidup secara konsisten
2. Peningkatan
pemantauandan
pngendalian lingkungan
terhadap sumber
pencemar
3. Peningkatan sarana dan
prasarana sanitasi
lingkungan hidup

3. Peningkatan 1. Pengurangan potensi


keterlibatan dan sampah
peran serta
2. Optimalisasi pengolahan
masyarakat
sampah organik oleh
masyarakat
3. Pengembangan peluang
usaha di bidang
persampahan

Lampung , 31 Maret 2023


Peserta Pelatihan Manajemen PonPes

Hidayatulloh

7
7
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan

Berdasarkan pelaksanaan program Kebersihan Lingkungan melalui Program Sampah Pilah


di Pondok Pesantren Nasyrul Ulum Desa Tempuran Kec. Trimurjo Kab. Lampung Tengah
dapat disimpulkan beberapa hal di bawah ini:
1. Kurangnya kesadaran dan pengetahuan tentang pola hidup bersih dan sehat, pengelolaan
sampah, dan arti penting pengelolaan sampah bagi lingkungan hidup yang sehat di
kalangan santri dikarenakan oleh sistem pengetahuan para santri mengenai hal-hal itu
yang masih terbatas.
2. Sistem pengetahuan merupakan basis bagi pembentukan budaya. Oleh karena itu untuk
terbentuknya budaya kebersihan dan kepedulian lingkungan dibutuhkan pembangunan
sistem pengetahuan yang baru. Adapun pembangunan sistem pengetahuan yang baru
dapat dilakukan dengan penyadaran melalui berbagai media, di antaranya adalah
program pemberdayaan melalui strategi dialog warga.
3. Strategi dialog warga merupakan strategi yang tepat untuk mendiseminasikan nilai
budaya kebersihan dan kepedulian terhadap lingkungan karena strategi ini dimulai dari
pembangunan kesadaran akan arti penting kebersihan melalui pembangunan
pengetahuan, refleksi mengenai sikap dan prilaku sehingga dengan proses itu sistem
pengetahuan mengenai kebersihan dan kepedulian terhadap lingkungan dapat menjadi
basis budaya baru bagi komunitas yang mendapatkan program

2. Rekomendasi
1. Tingkatkan kesadaran dan pengetahuan untuk hidup bersih
2. Ciptakan hidup yang bersih dan sehat
3. Pengelolaan sampah yang berperspektif lingkungan
4. Pengelolaan samapah dengan cara mendaur ulang kembali
5. Jadikan Pesantren menjadi percontohan “pesantren bersih dan sehat” bagi masyarakat
sekitar
6. Santri mampu mendiseminasikan pengetahuannya mengenai pola hidup sehat dan
pengelolaan sampah

8
Lampiran

Gambar 1. Pencemaran lingkungan akibat sampah

Gambar 2. Penyediaan Tempat Sampah

Gambar 3. Daur ulang sampah Non Organik

Anda mungkin juga menyukai