Anda di halaman 1dari 11

Komposisi Fungsi

Anggota Kelompok :
1. Cakra Widjaya
2. Jovanie Lim
3. Matthew Filbert Katili
4. Wilson Lau

A. Isi Materi
▪ Definisi Komposisi Fungsi
Komposisi Fungsi adalah gabungan dari beberapa fungsi yang ada. Komposisi Fungsi
disimbolkan dengan “o” (bundaran). Jika g : A → B dan f : B → C merupakan dua fungsi
maka komposisi keduanya dibaca f(g(x)) dinyatakan dengan notasi (fog)(x) adalah fungsi dari
domain A ke kodomain C. Fungsi dapat dipahami melalui diagram panah berikut :

A B C

g:A→B f:B→C
X g(x) f(g(x))

fog
▪ Syarat dan Aturan Komposisi Fungsi

1. Irisan antara daerah hasil fungsi pertama dan daerah asal fungsi kedua tidak termasuk
himpunan kosong. Dinotasikan dengan 𝑅1 ∩ 𝐷2 ≠ ∅ .

Mengapa?
Karena jika irisan kedua fungsi termasuk ke dalam himpunan kosong, maka nilai dari
komposisi fungsi tersebut tidak ada sehingga tidak tedefinisi (himpunan kosong berbeda
dengan himpunan nol yang masih memiliki 1 anggota yaitu angka 0).

2. Kedua fungsi yang akan dikomposisikan harus memiliki nilai variabel yang sama.

Contoh :
Kita bisa mengkomposisikan fungsi f(x) dan g(x) menjadi fog(x), karena memiliki variabel
input yang sama yaitu “x”. Namun, kita tidak bisa mengkomposisikan f(x) dengan g(a)
karena memiliki variabel input yang berbeda yaitu “x” dan “a”.

▪ Operasi Fungsi
• (f o g) (x)
Artinya fungsi yang dipetakkan oleh fungsi g(x) kemudian dilanjutkan pada fungsi f(x).
Sehingga fungsi g harus dikerjakan lebih dahulu, setelah itu hasilnya dimasukkan ke
dalam fungsi f lalu hasilnya adalah (𝑓 𝑜 𝑔) (𝑥) = 𝑓 (𝑔(𝑥)).

• (g o f) (x)
artinya fungsi yang dipetakan terhadap fungsi f(x) kemudian dilanjutkan oleh fungsi g(x).
Jika g o f dipilih untuk dikerjakan lebih dahulu adalah fungsi f, lalu dilanjutkan ke dalam
fungsi g sehingga bisa dinotasikan seperti berikut (𝑔 𝑜 𝑓) (𝑥) = 𝑔(𝑓(𝑥)).

• Penjumlahan
f + g didefinisikan sebagai (𝒇 + 𝒈)(𝒙) = 𝑭(𝒙) + 𝒈(𝒙) : dengan daerah asal
𝑫𝒇 + 𝒈 = 𝑫𝒇 ∩ 𝑫𝒈.

Contoh soal :
Diketahui 𝒇(𝒙) = 𝟐𝒙 + 𝟒 𝒅𝒂𝒏 𝒈(𝒙) = 𝒙 − 𝟓. Tentukanlah (𝒇 + 𝒈)(𝒙)

Jawab :

(𝒇 + 𝒈)(𝒙) = 𝒇(𝒙) + 𝒈(𝒙)

= 𝟐𝒙 + 𝟒 + 𝒙 − 𝟓

= 𝟑𝒙 − 𝟏
• Pengurangan
𝒇 − 𝒈 didefinisikan sebagai
(𝒇 − 𝒈)(𝒙) = 𝑭(𝒙) − 𝒈(𝒙) dengan daerah asal 𝑫𝒇 − 𝒈 = 𝑫𝒇 ∩ 𝑫𝒈.

Contoh soal :

Diketahui : 𝒇(𝒙) = 𝒙² − 𝟐𝒙 dan 𝒈(𝒙) = 𝒙² + 𝟏. Tentukanlah (𝒇 − 𝒈)(𝒙).

Jawab :

(𝒇 − 𝒈)(𝒙) = 𝒇(𝒙) − 𝒈(𝒙)

= 𝒙² − 𝟐𝒙 − (𝒙² + 𝟏)

= − 𝟐𝒙 − 𝟏

• Perkalian
𝒇 . 𝒈 didefinisikan sebagai (𝒇. 𝒈)(𝒙) = 𝑭(𝒙). 𝒈(𝒙) dengan daerah asal 𝑫𝒇. 𝒈 =
𝑫𝒇 ∩ 𝑫𝒈

Contoh soal :

Diketahui 𝒇(𝒙) = 𝒙 − 𝟓 𝒅𝒂𝒏 𝒈(𝒙) = 𝒙 + 𝟐. Tentukanlah (𝒇 . 𝒈)(𝒙).

Jawab :

(f × g)(x) = f(x) . g(x)

= (x - 5) (x + 2)

= x² - 5x + 2x - 10

= x² - 3x - 10

• Pembagian
𝒇 ∶ 𝒈 didefinisikan sebagai (𝒇/𝒈)(𝒙) = 𝑭(𝒙) / 𝒈(𝒙) dengan daerah asal 𝑫𝒇/𝒈 =
𝑫𝒇 ∩ 𝑫𝒈 − {𝒙|𝒈(𝒙) = 𝟎}

Contoh soal :

Diketahui 𝒇(𝒙) = 𝒙² − 𝟗 dan 𝒈(𝒙) = 𝒙 − 𝟑. Tentukanlah (𝒇 / 𝒈)(𝒙).

Jawab :

(𝒇 / 𝒈)(𝒙) = 𝒇(𝒙) / 𝒈(𝒙

= (𝒙² − 𝟗) / (𝒙 − 𝟑)

= (𝒙 − 𝟑)(𝒙 + 𝟑) / (𝒙 − 𝟑)

=𝑥+3
▪ Komposisi Dua / Lebih Fungsi
1. Komposisi 2 Fungsi
𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 1
𝑔(𝑥) = 𝑥 – 2
𝑓𝑜𝑔(𝑥) ?
𝑓𝑜𝑔(𝑥) = 𝑓(𝑔(𝑥))
# 𝑔(𝑥) 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑠𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑡𝑎𝑘
𝑓𝑜𝑔(𝑥) = 𝑓(■)
■ = 𝑔(𝑥)
𝑓𝑜𝑔(𝑥) = 2■ + 1
𝑓𝑜𝑔(𝑥) = 2 (𝑥 − 2) + 1 ■ = 𝑥– 2
𝑓𝑜𝑔(𝑥) = 2𝑥 – 4 + 1
𝑓𝑜𝑔(𝑥) = 2𝑥 + 3

2. Komposisi 3 Fungsi
𝑓(𝑎) = 5𝑎 + 3
1
𝑔 (𝑎) =
𝑎
ℎ(𝑎) = 𝑎 – 5
𝑔𝑜𝑓𝑜ℎ(𝑎) ?
# 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑓𝑜ℎ(𝑎) 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑑𝑎ℎ𝑢𝑙𝑢
𝑓𝑜ℎ(𝑎) = 𝑓(ℎ(𝑎))
# 𝑚𝑖𝑠𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛 ℎ(𝑎) 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 ∎
𝑓𝑜ℎ(𝑎) = 𝑓(∎)
𝑓𝑜ℎ(𝑎) = 5∎ + 3 ∎ = ℎ(𝑎)
𝑓𝑜ℎ(𝑎) = 5(𝑎 − 5) + 3 ∎= 𝑎−5
𝑓𝑜ℎ(𝑎) = 5𝑎 − 25 + 3
𝑓𝑜ℎ (𝑎) = 5𝑎 − 22
# 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡𝑛𝑦𝑎, 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑘𝑎𝑛 𝑓𝑜ℎ(𝑎) 𝑘𝑒 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑔 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑎𝑟𝑖 𝑔𝑜𝑓𝑜ℎ(𝑎)
𝑔𝑜𝑓𝑜ℎ(𝑎) = 𝑔 (𝑓(ℎ(𝑎)))
𝑚𝑖𝑠𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑓(ℎ(𝑎)) 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 ∆
𝑔𝑜𝑓𝑜ℎ(𝑎) = 𝑔(∆)
1 ∆ = ℎ(𝑎)
𝑔𝑜𝑓𝑜ℎ(𝑎) = ∆=𝑎−5

1
𝑔𝑜𝑓𝑜ℎ(𝑎) =
5𝑎 − 22

▪ Menyelidiki Sifat Komutatif & Asosiatif Komposisi Fungsi


1. Sifat Komutatif
Sifat komutatif adalah suatu sifat dalam matematika, yaitu suatu operasi biner jika mengubah
urutan operan tidak mengubah hasilnya. Sifat ini tidak berlaku dalam fungsi komposisi.
Pada umumnya komposisi fungsi tidak bersifat komutatif. Untuk membuktikannya, dapat
memperhatikan soal berikut :
𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 1
𝑔(𝑥) = 3𝑥 − 4
Sekarang kita akan menentukan apakah jika dilakukan sifat komutatif maka hasilnya akan sama?
Berarti kita akan mencari hasil dari gof(x) dan fog(x).
𝑔𝑜𝑓 (𝑥) = 𝑔(𝑓(𝑥))
# 𝑚𝑖𝑠𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑓(𝑥) 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 ∎
𝑔𝑜𝑓 (𝑥) = 𝑔 (∎)
∎ = 𝑓(𝑥)
𝑔𝑜𝑓 (𝑥) = 3∎ − 4 ∎ = 2𝑥 + 1
𝑔𝑜𝑓 (𝑥) = 3 (2𝑥 + 1) − 4
𝑔𝑜𝑓 (𝑥) = 6𝑥 + 3 − 4
𝑔𝑜𝑓 (𝑥) = 6𝑥 − 1

𝑓𝑜𝑔 (𝑥) = 𝑓(𝑔(𝑥))


# misalkan g(x)dengan ∎
𝑓𝑜𝑔 (𝑥) = 𝑓 (∎) ∎ = 𝑔(𝑥)
𝑓𝑜𝑔 (𝑥) = 2 ∎ + 1 ∎ = 3𝑥 − 4
𝑓𝑜𝑔 (𝑥) = 2 (3𝑥 − 4) + 1
𝑓𝑜𝑔 (𝑥) = 6𝑥 − 8 + 1
𝑓𝑜𝑔 (𝑥) = 6𝑥 − 7

Dari soal ini ditunjukkan bahwa gof(x) menghasilkan hasil 6x – 1 sedangkan fog(x)
menghasilkan 6x – 7. Hal ini menunjukkan bahwa sifat komutatif tidak berlaku pada
komposisi fungsi, karena saat diputar, menghasilkan dua hasil yang berbeda.

2. Sifat Asosiatif
Sifat asosiatif adalah sifat dalam matematika, yang berarti bahwa mengatur ulang tanda kurung
dalam ekspresi yang tidak mengubah hasilnya. Sifat ini berlaku pula dalam fungsi komposisi.
Untuk pembuktian dapat memperhatikan contoh soal berikut :
𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 1

𝑔(𝑥) = 3𝑥 − 4
ℎ (𝑥) = 𝑥²

Sekarang kita akan menentukan apakah jika dilakukan sifat asosiatif maka hasilnya akan sama?
Berarti kita akan mencari hasil dari (fog(oh(x))) dan (fo(goh(x))).

𝑓𝑜𝑔(𝑜ℎ(𝑥))) = (𝑓𝑜𝑔)(ℎ(𝑥))
𝑚𝑖𝑠𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛 ℎ(𝑥) 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 ∎
𝑓𝑜𝑔(𝑜ℎ(𝑥))) = (𝑓𝑜𝑔) (∎)
𝑓𝑜𝑔(𝑜ℎ(𝑥))) = (𝑓𝑜𝑔) (𝑥²) ∎ = ℎ(𝑥)
𝑓𝑜𝑔(𝑜ℎ(𝑥))) = 6∎ − 7 ∎ = 𝑥²
𝑓𝑜𝑔(𝑜ℎ(𝑥))) = 6𝑥² − 7

𝑓𝑜(𝑔𝑜ℎ(𝑥))) = 𝑓((𝑔𝑜ℎ)(𝑥))
𝑚𝑖𝑠𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛 (𝑔𝑜ℎ)(𝑥) 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 ∎
𝑓𝑜(𝑔𝑜ℎ(𝑥))) = 𝑓(∎) ∎ = (𝑔𝑜ℎ)(𝑥)
𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑛𝑦𝑎 (𝑝𝑒𝑚𝑏𝑢𝑘𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑚𝑢𝑡𝑎𝑡𝑖𝑓)
𝑑𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 𝑏𝑎ℎ𝑤𝑎 𝑔𝑜ℎ(𝑥)𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 3𝑥 2 − 4 𝑚𝑎𝑘𝑎
∎ = 3𝑥 2 − 4
𝑓𝑜(𝑔𝑜ℎ(𝑥))) = 𝑓(3𝑥 2 − 4)
𝑓𝑜(𝑔𝑜ℎ(𝑥))) = 2∎ + 1
𝑓𝑜(𝑔𝑜ℎ(𝑥))) = 2(3𝑥 2 − 4) + 1
𝑓𝑜(𝑔𝑜ℎ(𝑥))) = 6𝑥² − 8 + 1
𝑓𝑜(𝑔𝑜ℎ(𝑥))) = 6𝑥² − 7

Dari soal ini diperlihatkan bahwa (fog(oh(x))) dan (fo(goh(x))) menghasilkan hasil yang sama
yaitu 6x²-7 Hal ini menunjukkan bahwa sifat asosiatif berlaku pada komposisi fungsi, karena
dengan mengatur ulang tanda kurungnya tidak akan mengubah hasil dari fungsi komposisi
tersebut.

▪ Menggunakan Komposisi Fungsi untuk Menyelesaikan


Masalah

1. Pembuatan Buku

Fungsi komposisi pastinya akan kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.


Contohnya Dalam pembuatan buku bisa diproses melalui dua tahap, yakni tahap
editorial yang kemudian dilanjutkan ke tahap produksi. Pada tahap editorial, naskah
akan diedit di layout menjadi file yang siap dicetak. Selanjutnya, file diolah pada
tahap produksi mencetak agar menjadi sebuah buku, proses pembuatan buku
menerapkan algoritma fungsi komposisi.

Tahap Editorial Tahap Produksi

Naskah File yang Siap


Dicetak
Buku = gof(x) atau g(f(x)

Tahap Editorial : f(x)


Tahap Produksi : g(x)
gof(x) : Hasil Akhir
KETERANGAN
2. Pembuatan Kripik Tempe

Selain pembuatan buku, ada juga pembuatan kripik tempe. Dalam pembuatan kripik tempe
akan melalui dua tahap, yakni mentransformasi kacang kedelai menjadi tempe, dan kemudian
dimasukkan ke mesin produksi kripik tempe. Sehingga proses pembuatan kripik tempe juga
menerapkan algoritma fungsi komposisi.
Tahap Transformasi Tahap Produksi

Kacang Kedelai Tempe Keripik Tempe = gof(x) atau g(f(x)

Tahap Transformasi : f(x)


Tahap Produksi : g(x)
gof(x) : Hasil Akhir
KETERANGAN

3. Contoh soal Cerita

Suatu pabrik dengan bahan dasar kacang kedelai (𝑥) memproduksi keripik tempe melalui 2 tahap.
Tahap pertama penggunakan mesin I yang menghasilkan tempe (𝑦) dengan mengikuti fungsi 𝑦 =
𝑓(𝑥) = 𝑥² − 3𝑥 – 2. Tahap kedua menggunakan mesin II yang menghasilkan Keripik tempe
melalui fungsi 𝑔(𝑦) = 5 𝑦 + 2.
Dengan x dan y dalam satuan ton. Jika kacang kedelai yang tersedia dalam suatu produksi
sebanyak 4 ton, banyak keripik tempe yang dihasilkan adalah…

Diketahui :
fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 3𝑥 − 2
fungsi 𝑔(𝑦) = 5 𝑦 + 2
𝑥 = 4 𝑡𝑜𝑛
Ditanya :
𝑔(𝑦) = ?
Jawab :
𝑦 = 𝑓(4) = 4² − 3 (4) − 2
𝑦 = 16 – 12 – 2
𝑦 = 2
# 𝑀𝑎𝑠𝑢𝑘𝑘𝑎𝑛 𝑦 𝑘𝑒 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑔(𝑦) = 5𝑦 + 2
𝑔(2) = 5(2) + 2
= 10 + 2
𝑔(2) = 12
Jadi banyak keripik tempe yang akan dihasilkan adalah sebanyak 12.
B. Latihan Soal & Pembahasan
Untuk mengakses pembahasan soal dapat menekan link berikut :
https://youtu.be/jH-FZBma7gE

1. 𝑓𝑜𝑔 (3𝑥 − 2) = 18𝑥 2 + 6


𝑔(𝑥) = 3𝑥 2 − 3
𝑓(𝑥)?
# 𝑚𝑖𝑠𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛 3𝑥 − 2 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 ∎
3𝑥 − 2 = ∎
#𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑟𝑢𝑎𝑠 ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑖𝑠𝑎 "𝑥 = "
3𝑥 = ∎ + 2
∎+2
𝑥=
3
#𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑘𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑥 𝑘𝑒 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑓𝑜𝑔(3𝑥 − 2)
𝑓𝑜𝑔(3𝑥 − 2) = 18𝑥 2 + 6
∎+2 2
𝑓𝑜𝑔 (∎) = 18 ( ) +6
3
# 𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑖𝑠𝑖 𝑘𝑢𝑟𝑢𝑛𝑔 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑡𝑜𝑑𝑒 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑖
∎2 + 4∎ + 4
= 18 ( )+6
9
= 2 (∎2 + 4∎ + 4) + 6
= 2∎2 + 8∎ + 8 + 6
𝑓𝑜𝑔(∎) = 2∎2 + 8∎ + 14
𝑓𝑜𝑔(𝑥) = 2𝑥 2 + 8𝑥 + 14
# 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑘𝑎𝑛 𝑔(𝑥) 𝑘𝑒 𝑓𝑜𝑔(𝑥)
𝑓𝑜𝑔(𝑥) = 𝑓(𝑔(𝑥))
𝑓𝑜𝑔(𝑥) = 𝑓(∎)
∎ = 𝑔(𝑥)
2𝑥 2 + 8𝑥 + 14 = 𝑓(∎)
2 ∎ = 3𝑥 2 − 3
∎+3 ∎+3 ∎ + 3 = 3𝑥 2
2 (√ ) + 8 (√ ) + 14 = 𝑓(∎) ∎+3
3 3 = 𝑥2
3
∎+3 ∎+3 ∎+3
2( ) + 8√ + 14 = 𝑓(∎) √ =𝑥
3 3 3

2∎ + 6 ∎+3
+ 8√ + 14 = 𝑓(∎)
3 3

2∎ + 6 ∎+3
+ 14 + 8√ = 𝑓(∎)
3 3

2∎ + 6 42 ∎+3
+ + 8√ = 𝑓(∎)
3 3 3

2∎ + 48 ∎+3
+ 8√ = 𝑓(∎)
3 3
2𝑥 + 48 𝑥+3
+ 8√ = 𝑓(𝑥)
3 3
𝑎𝑔𝑎𝑟 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑖𝑚𝑎𝑗𝑖𝑛𝑒𝑟, 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑦𝑎𝑟𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑖𝑡𝑢, 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 ∶
2𝑥+48 𝑥+3
+ 8√ ,𝑥 ≥ −3 = 𝑓(𝑥)
3 3
𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓,
𝑎𝑝𝑎𝑏𝑖𝑙𝑎 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑥 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ ≥ −3 (𝑚𝑖𝑠𝑎𝑙 − 4), 𝑚𝑎𝑘𝑎 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑎𝑘𝑎𝑟 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑛𝑒𝑔𝑎𝑡𝑖𝑓.

2. ℎ(𝑥) = 𝑥 2 + 1
𝑔(𝑥) = 3 − 2𝑥
ℎ𝑜𝑔(𝑥) = 2
𝑥=?
#𝑐𝑎𝑟𝑖 ℎ𝑜𝑔(𝑥) 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑑𝑎ℎ𝑢𝑙𝑢
ℎ𝑜𝑔(𝑥) = ℎ(𝑔(𝑥))
#𝑚𝑖𝑠𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑔(𝑥) 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 ∎
ℎ𝑜𝑔(𝑥) = ℎ(∎)
ℎ𝑜𝑔(𝑥) = ∎2 + 1
ℎ𝑜𝑔(𝑥 = (3 − 2𝑥)2 + 1
ℎ𝑜𝑔(𝑥) = 9 − 12𝑥 + 4𝑥 2 + 1
ℎ𝑜𝑔(𝑥) = 4𝑥 2 − 12𝑥 + 10
2 = 4𝑥 2 − 12𝑥 + 10
0 = 4𝑥 2 − 12𝑥 + 10 − 2
0 = 4𝑥 2 − 12𝑥 + 8
#𝑠𝑒𝑑𝑒𝑟ℎ𝑎𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑔𝑖 4
0 = 𝑥 2 − 3𝑥 + 2
# 𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑟𝑢𝑚𝑢𝑠 𝐴𝐵𝐶 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑎𝑟𝑖 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑥 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖
3 ± √−32 − 4(1)(2)
𝑥= −𝑏 ± √𝑏 2 − 4𝑎𝑐
2(1) 𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝐴𝐵𝐶 ∶
2𝑎
3 ± √9 − 8
𝑥=
2
3 ± √1 3+1
𝑥= 𝑥1 = =2
2 2
𝑥 =2∨𝑥 =1
3−1
3. 𝑔(𝑥) = 3 + 𝑥 𝑥2 = =1
2
ℎ(𝑥) = 𝑥 + 2
𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ(𝑥) = 𝑥 2 + 8𝑥 − 4
𝑓(𝑥) = ?
𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ(𝑥) = 𝑓 (𝑔(ℎ(𝑥)))
#𝑚𝑖𝑠𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛 ℎ(𝑥) 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 ∎
𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ(𝑥) = 𝑓(𝑔(∎)) ∎ = ℎ(𝑥)
#𝑚𝑖𝑠𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑔(∎) 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 ∆ ∎= 𝑥+2

𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ(𝑥) = 𝑓(∆)
∆= 𝑔(∎)
𝑥2 + 8𝑥 − 4 = 𝑓(∆) ∆= 3 + ∎
(∆ − 5)2 + 8(∆ − 5) − 4 = 𝑓(∆) ∆= 3 + 𝑥 + 2
∆= 𝑥 + 5
∆−5=𝑥
∆2 − 10∆ + 25 + 8∆ − 40 − 4 = 𝑓(∆)

∆2 − 2∆ − 19 = 𝑓(∆)
𝑥 2 − 2𝑥 − 19 = 𝑓(𝑥)

𝑥−1
4. 𝑓 (𝑥+1) = 2𝑥 + 1
𝑔(𝑥) = 3𝑥 + 2
𝑓𝑜𝑔(𝑥) = ?
𝑥−1
#𝑚𝑖𝑠𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 ∎
𝑥+1
𝑥−1
∎=
𝑥+1
∎(𝑥 + 1) = 𝑥 − 1
∎𝑥 + ∎ = 𝑥 − 1
∎ + 1 = 𝑥 − ∎𝑥
∎ + 1 = 𝑥(1 − ∎)
∎+1
=𝑥
1−∎
𝑓(∎) = 2𝑥 + 1
∎+1
𝑓(∎) = 2 ( )+1
1−∎
2∎ + 2
𝑓(∎) = +1
1−∎
2∎ + 2 1 − ∎
𝑓(∎) = +
1−∎ 1−∎
∎+3
𝑓(∎) =
1−∎
𝑥+3
𝑓(𝑥) =
1−𝑥
#𝑐𝑎𝑟𝑖 𝑓𝑜𝑔(𝑥) 𝑛𝑦𝑎
𝑓𝑜𝑔(𝑥) = 𝑓(𝑔(𝑥))

#𝑚𝑖𝑠𝑎𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑔(𝑥) 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 ∎


𝑓𝑜𝑔(𝑥) = 𝑓(∎) ∎ = 𝑔(𝑥)
∎+3
𝑓𝑜𝑔(𝑥) = ∎ = 3𝑥 + 2
1−∎
(3𝑥 + 2) + 3
𝑓𝑜𝑔(𝑥) =
1 − (3𝑥 + 2)
3𝑥 + 5
𝑓𝑜𝑔(𝑥) =
3 − 3𝑥
C. Daftar Pustaka
1. Fauziyyah, Risya.2020.“Operasi Aljabar pada Fungsi”,
https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/23/133150369/operasi-aljabar-pada-
fungsi?page=all , diakses pada 03 Desember 2022.
2. Halim, Gulam. 2018. “Soal Cerita Fungsi komposisi -Request”,
https://youtu.be/wOQCzherIYI, diakses pada 03 Desember 2022.
3. Rahmah, Afifah.2022.“Fungsi Komposisi: Definisi, Syarat, dan Contoh Soal, Yuk
Coba!”, https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6002245/fungsi-komposisi-
definisi-syarat-dan-contoh-soal-yuk-coba, diakses pada 30 November 2022.
4. UAO. 2021. “Operasi Aljabar Fungsi Beserta Contoh Soal”,
https://www.utakatikotak.com/amp/index/23147/Operasi-Aljabar-Fungsi-Beserta-
Contoh-Soal, diakses pada 03 Desember 2022.
5. Wikipedia.2022.“SifatAsosiatif”,https://id.wikipedia.org/wiki/Sifat_asosiatif,diakses
pada 30 November 2022.
6. Wikipedia.2022.“Sifat Komutatif”,https://id.wikipedia.org/wiki/Sifat_komutatif,
diakses pada 30 November 2022.
7. .2022.“Sifat-sifat Komposisi Fungsi”, https://m-
edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/produk-
files/kontenkm/km2016/KM201608/materi-3-sifat-sifat-komposisi-fungsi.html,
diakses pada 30 November 2022.

D. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai