Anda di halaman 1dari 10

JUDUL MAKALAH

(DRAMA ANAK)

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu:
ROZALIA,SP.d.,M.Pd

Kelompok 5
1. Rosmita Ginting 2.Hiralia Tindaon
3. Hafid Al Yudha Bangun 4. Aldi Satria Rambe
5. Junior Arapen Ginta 6. Ezra My Paskahlin Waruwu
7. Berkat Lahagu 8. Fadhil Aulia Mufti

PROGRAM STUDI PJKR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU


PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PEMBINAAN MASYARAKAT INDONESIA, MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak ibu
ROZALIA,SP.d.,M.Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang
telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Medan, 19 Januari 2023

Kelompok 5

PEMBAHASAN

2
1. Pengertian
Ditinjau dari asal katanya, drama berasal dari bahasa Yunani kuno,
draomai, yang artinya: berbuat, bertindak atau beraksi. Tetapi pada masa Aehylus
(525—456 SM) arti drama mendapat penambahan menjadi kejadian, risalah atau
karangan.
Pertama, Drama adalah kualitas komunikasi, situasi, action (segala yang
terlihat di atas pentas) yang menimbulkan perhatian, kehebatan (exiting) dan
ketegangan pada pendengar atau penonton.

Kedua, Didasarkan pada penjelasan:


a. Moulton, Drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak (life presented in
action).
b. Brander Mathews, Drama adalah konflik dari sifat manusia.
c. Ferdinand Brutierre, Drama sesuatu yang melahirkan kehendak manusia
dengan action.
d. Balthazar Verhagen, Drama adalah kesenian yang melukiskan sifat dan sikap
manusia dengan gerak.

Ketiga, Drama adalah cerita konflik dalam bentuk dialog yang


diproyeksikan pada pentas dengan menggunakan percakapan dan action di
hadapan penonton.
Jadi dapat disimpulkan bahwa drama adalah suatu aksi atau perbuatan
(bahasa yunani). Sedangkan dramatik adalah jenis karangan yang dipertunjukkan
dalan suatu tingkah laku, mimik dan perbuatan. Sandiwara adalah sebutan lain dari

3
drama di mana sandi adalah rahasia dan wara adalah pelajaran. Orang yang
memainkan drama disebut aktor atau lakon.

Macam-Macam Drama Berdasarkan Isi Kandungan Cerita :

1. Drama Tragedi
Drama tragedi adalah drama yang ceritanya sedih penuh kemalangan.

2. Drama Tragedi Komedi


Drama tragedi-komedi adalah drama yang ada sedih dan ada lucunya.

3. Opera
Opera adalah drama yang mengandung musik dan nyanyian.

4. Lelucon/Dagelan
Lelucon adalah drama yang lakonnya selalu bertingkah pola jenaka
merangsang gelak tawa penonton.

5. Operet / Operette
Operet adalah opera yang ceritanya lebih pendek.

6. Pantomim
Pantomim adalah drama yang ditampilkan dalam bentuk gerakan tubuh
atau bahasa isyarat tanpa pembicaraan.
7.Tablau
Tablau adalah drama yang mirip pantomim yang dibarengi oleh gerakgerik anggota
tubuh dan mimik wajah pelakunya.

4
8. Passie
Passie adalah drama yang mengandung unsur agama / relijius.

9. Wayang
Wayang adalah drama yang pemain dramanya adalah boneka wayang.

Unsur-unsur drama:
• Naskah drama/ Drama Sciprt
• Pemain (aktris atau Aktor)
• Tempat pertunjukan (teater)
• Penonton

Sedangkan yang dimaksud dengan drama anak adalah drama yang yang
diperankan oleh anak-anak dengan tema yang sederhana dan sesuai dengan dunia
anak-anak, atau berhubungan dengan mata pelajaran tertentu. Misalnya mata
pelajaran sejarah, dengan memerankan drama pada waktu terjadinya peristiwa
proklamasi kemerdekaan 1945.
Drama anak ini bias dipelajari atau diajarkan di sekolah oleh guru mata
pelajaran bahasa Indonesia ataupun guru kelas dan guru mata pelajaran. Bahasa
dalam dialog drama pun harus dibuat sangat sederhana dan mudah dipahami serta
diperankan oleh anak.

2. Contoh Drama Anak

“KIKAN TIDAK BISA TIDUR”


Posted: 14 Juni 2009 by mbahbrata in Naskah Drama Anak

5
Oleh : Ari Sri Utami

Di sebuah pohon besar, hiduplah satu keluarga kumbang.


Ibu : “Sudah malam, tidurlah Kikan…”
Kikan : ( SAMBIL MENGUAP KIKAN MENJAWAB ) “Iya Bu……”
Ayah : “Iya Kikan kamu harus tidur, ini sudah larut….”
Kikan : “Tapi ayah aku takut, di luar sana banyak sekali suara – suara aneh.”
(SAMBIL MENUTUP TELINGANYA )
Sementara itu, kodok di luar bernyanyi saling bersahutan membuat Kikan
semakin ketakutan.
Kikan : “Ibuuu….peluk aku yang erat, aku takut dimakan monster mengerikan
itu.”
Ibu : “Iya….tapi kamu harus tidur ya….” ( BUJUK IBU )
Sedikit demi sedikit, akhirnya Kikan pun bisa tertidur dalam pelukan ibunya,
dengan erat Kikan memeluk ibunya walaupun sudah tertidur lelap.Matahari pun terbit
tatkala Kikan membuka matanya dan tanpa disadarinya ibunya sudah lepas dari
pelukannya. Dan sudah tidak ada.
Kikan : “Ibu……ibu dimana?Kikan takut.”
Ibu : ( IBU LARI MENGHAMPIRI KIKAN ) ”Ada apa Kikan?”
Kikan : “Ibu kok pergi, aku kan takut….!”
Ibu : “Kamu itu penakut….kan sudah pagi…..!”
Kikan : “Oooh…Sudah pagi ya….Asyik, aku bisa terbang dan bermain lagi…..”
Ibu : “Tapi mandi dulu sebelum bermain.”
Kikan terbang ke danau untuk mandi bersama kakaknya dengan riangnya.
Tertawa terbang kesana dan kemari.
Kakak : “Kan, ayo pulang, aku sudah lapar nih….”
Kikan : “Ayo….Ibu punya makanan apa ya Kak?”
Kakak : “Pasti persediaan makanan ibu enak.”

6
Mereka pun tidak sabar ingin pulang karena perut mereka sudah protes. Sesampai di
rumah, mereka pun langsung makan dengan lahapnya. Setelah makan, kakak beradik
itu istirahat di dahan sambil menikmati udara yang sejuk. Saat itu ibu mendatangi
mereka dan berkata…
Ibu : “Kikan, Ibu nanti sore mau pergi ke hutan seberang karena ada acara. Kamu di
rumah saja ya sama kakakmu . Ibu menginap , besok pagi baru pulang.”
Kikan : “Lho Bu, aku kok tidak diajak?”
Ibu : “Tidak Kikan, itu acara serangga dewasa. Jadi kamu tidak bpleh ikut.”
(BUJUK IBU )
Kakak : “Iya, Kan. Di rumah sama aku saja.”
Kikan : “Tidak, aku takut, nanti malam aku tidur sama siapa?” ( RENGEK KIKAN )
Ibu : “Kan ada kakakmu, Kikan…!”
Ayah : “Kamu harus terbiasa tidur sendiri Kikan. Sampai kapan kamu akan tidur
dengan ayah dan ibu nak….”
Kikan : “Iya deh……Tidak apa-apa, tapi benar ya hanya malan ini !”
Ibu : “Iya sayang…..malam ini saja. Kmu pasti bisa tidur…..”
Sore itu ibu dan ayah Kikan pergi ke hutan seberang . Tinggalahh Kikan dan
kakaknya berdua di rumah. Malam pun tiba dan perasaan ketakutan merasuk
dalam diri Kikan. Di sudut sana sudah terlihat kakaknya tertidur dengan lelapnya.
Kikan : “Gerrr……( SAMBIL BERSENDEKAP ) Kakak sudah tidur, lalu aku
bagaimana….?”
Terdengar suara angin huf…huf…huf…
Kikan : “Suara apa itu? Itu pasti binatang raksasa yang mencari mangsa, aku
takut….”
Krik….krik….krik….krik….Suara jangkrik yang terdengar merdu.
Kikan : “Itu suara apa lagi….menyeramkan. Jangan-jangan itu adalah hantu rawa
yang akan memakanku. ( SAMBIL MENUTUP MUKA DAN TELINGA DENGAN
SAYAPNYA )

7
Kemudian disusul lagi suara kodok yang saling bersahutan.
Wok….wok….wok….membuat Kikan semakin ketakutan untuk menutup mata.
Kikan : “Aduh, Bagaimana ini, banyak sekali monsternya.”
Sampai matahari terbit dari timur, Si Kikan tidak dapat tertidur karena ketakutan
akan suara-suara yang aneh. Kakaknya pun terbangun dari lelapnya.
Kakak : “Lho, Kan, kamu sudah bangun?”
Kikan : “Bangun…..!Aku tuh tidak tidur semalam Kak.
Belum sempat kakaknya bertanya, ibu sudah berdiri di depan kikan dan kakaknya.
Ibu : “Selamat pagi anak-anakku….Bagaimana tidurnya, nyenyak?”
Kakak : “Iya Bu…”
Ibu : “Lho Kikan, kenapa matamu sembab dan merah?”
Kakak : “Kikan tidak dapat tidur Bu….”
Ibu : “Lho kenapa…sayang?”
Kikan : “Aku takut banyak suara monster tadi malam. Aku takut Bu…(SAMBIL
MENGUSAP MATANYA)
Ibu : “Baiklah, sekarang kamu tidur saja, Ibu temani.”
Kikan : “He..em..”
Kikan pun tertidur pulas karena capek dan kurang tidur. Malam pun tiba kembali.
Ibu Kikan mengajak Kikan keliling rawa dan hutan untuk menjelaskan asal suara
yang ditakuti oleh Kikan.
Kikan : “Ibu, kita mau kemana?Aku takut..
Ibu : “Jangan takut….Lihat, itu adalah Pak Angin, bukan raksasa.”
Kikan : “Jadi itu bukan binaatang raksasa ya Bu…?
Terdengar lagi suara Krik….krik….krik….
Kikan : “ Itu lagi Bu…Itu pasti benar- benar hantu rawa. Tadi malam aku tidak
bisa tidur gara-gara suara itu Bu.”

8
Ibu : “Kita lihat dari dekat ya…”
Kikan : “Tidak…..aku takut!!”
Ibu : “Tidak apa-apa. Lihatlah itu Pak Jangkrik yang bermain-main dengan
keluarganya.”
Kikan : “Oooooh….lucu ya…!
Ibu : ( SAMBIL MENUNJUK PAK KODOK ) Nah, kalau itu Pak Kodok dengan
teman-teman yang sedang bernyanyi.”
Kikan : “Wah….ternyata suara- suara itu dari hewan kecil yang lucu- lucu ya
Bu…”
Ibu : “Makanya, kamu jangan takut. Nah, mulai hari ini kamu tidur sendiri ya!”
( BUJUK IBU )
Kikan : “Iya deh, aku tidak akan takut lagi.”
Ibu dan Kikan pulang ke rumah dan malam ini pun Kikan tidur sendiri tanpa
ditemani ayah dan ibunya. Malam ini Kikan tidur nyenyak sekali dan keesokan
harinya….
Ayah : ( SAMBIL MEMBANGUNKAN KIKAN ) Bangun Kikan…
Kikan : “Oh Ayah…pagi Ayah!”
Ayah : “Bagaimana tidurmu semalam?”
Kikan : “Nyenyak sekali, Yah!!
Ibu dating sambil membawa madu.
Ibu : “Yah jelas nyenyak, Kikan ditemani suara – suara merdu sich!!!” nah
sekarang kita makan madu ini ya…!!
Ibu : “Nah untuk selanjutnya kamu tidur sendiri ya….”
Kikan : “OK…deh!!”
THE END

9
PENUTUP
A. Kesimpulan

Drama anak adalah drama yang yang diperankan oleh anak-anak dengan
tema yang sederhana dan sesuai dengan dunia anak-anak, atau berhubungan
dengan mata pelajaran tertentu.
Komedi adalah sandiwara ringan yang penuh dengan kelucuan meskipun
kadang-kadang kelucuan itu bersifat menyindir dan berakhir dengan bahagia.
Ketoprak merupakan drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup
kesenian dan digelarkan di sebuah panggung dengan mengambil cerita dari sejarah,
cerita panji, dongeng dan lainnya dengan diselingi jawak.Ketoprak muncul pada
tahun ± 1922 pada masa Mangkunegaran.Kesenian ini diiringi musik dari gamelan
yang berupa lesung, alu, kendang dan seruling.
Drama modern drama yang memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan
kepada mesyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia sehari-hari.

B. Saran

1. Sebaiknya Guru bisa berperan dengan baik terhadap siswanya


mengingat pentingnya peran guru, dalam hal ini pentingnya peran guru
dalam hal menyajikan materi Bahasa Indonesia.
2. Sebaiknya guru perlu memperhatikan penyajian materi yang
menarik agar siswanya memahami pelajaran uang disampaikan oleh
guru.
3. Guru ataupun calon guru dapat menjadikan makalah ini sebagi

10

Anda mungkin juga menyukai