Anda di halaman 1dari 31

UNSUR INTRINSIK CERPEN

Oleh : Hikmah Permatasari


XII IPA

APA ITU UNSUR INTRINSIK


CERPEN?

unsur intrinsik cerpen adalah


unsur-unsur yang terdapat di
dalam cerpen dan membentuk
suatu jalan cerita yang menarik
dan enak untuk di baca.

Tema
Tema adalah gagasan utama yang mendasari
sebuah jalan cerita yang ada di dalam sebuah karya
sastra tulis.

Tokoh
Tokoh adalah pelaku pada sebuah cerita. Tiap-tiap tokoh
biasanya memiliki watak , sikap, sifat dan kondisi fisik yang
disebut dengan perwatakan/karakter. Dalam cerita terdapat
tokoh protagonis (tokoh utama), antagonis (lawan tokoh
protagonis) dan tokoh figuran / tokoh pendukung cerita.

Ada dua metode yang bisa digunakan untuk mengetahui


sifat tokoh:
1. Metode analitik adalah metode penokohan yang
memaparkan atau menyebutkan sifat tokoh secara
langsung, misalnya: pemarah, penakut, sombong,
pemalu, dan keras kepala.
2. Metode dramatik adalah metode penokohan yang
tidak langsung memaparkan atau menggambarkan sifat
tokoh. Adapun cara untuk mengetahui sifat tokoh
melalui metode ini sebagai berikut:
a. Penggambaran fisik (berpakaian, postur tubuh,
bentuk rambut, warna kulit)
b. Penggambaran melalui percakapan yang
dilakukan tokoh lain.
c. Reaksi tokoh lain yang berupa pandangan,
pendapat, sikap, komentar.

Majas Perbandingan
Majas perbandingan ialah kata-kata berkias yang
menyatakan perbandingan untuk meningkatkan
kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau
pembaca. Ditinjau dari cara pengambilan
perbandingannya, majas perbandingan dibagi
menjadi:

1. Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada
hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan
kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.
Contoh :
a) Semangatnya keras bagaikan baja.
b) Mukanya pucat bagai mayat.
2. Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa
perbandingan analogis.
Metafora /mtafora/ : Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang
sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau
perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang
punggung negara
Contoh lainnya:
a) Engkau belahan jantung hatiku sayangku.
b) Raja siang keluar dari ufuk timur
3. Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolaholah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
a) Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
b) Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.

Majas Hiperbola
Adalah majas yang melebih-lebihkan apa yang
sebenarnya dimaksudkan, baik jumlah, ukuran,
ataupun sifat-sifatnya.

Majas Litotes adalah majas yang sering


dikatakan sebagai kebalikan dari hiperbola untuk
pengungkapannya menyatakan sesuatu yang
positif dengan bentuk yang negatif atau bentuk
yang bertentangan.

Adalah majas yang menyatakan makna


yang bertentangan. Hal ini dimaksudkan
untuk memberikan sindiran.

Alur
Alur (plot) adalah susunan peristiwa atau kejadian
yang membentuk sebuah cerita.
Alur terbagi atas :

Pemunculan
Konflik

Pembukaan /
Prolog

Penyelesaian

Klimaks /
Pemunculan
Permasalahan

Peleraian

Latar / Setting
Adalah keterangan yang menunjukkan
tempat, waktu, ataupun suasana di
dalam cerpen.

Terbagi atas :

Latar
Tempat

Latar
Waktu

Latar
Suasana

Sudut pandang orang


pertama sebagai pemeran
utama

Sudut pandang orang


pertama sebagai pelaku
sampingan

Sudut pandang orang


ketiga serba tahu

Sudut pandang orang ketiga


sebagai pengamat

CONTOH :
Perang Laba-Laba
Sewaktu aku berusia 5 tahun aku mendapatkan
pengalaman yang memalukan sekaligus menyeramkan bagiku.
Pada suatu malam yang sepi tepat pukul 10.30 WIB aku
terbangun dari dunia mimpi dan langsung menuju kamar mandi
untuk buang air kecil, entah mengapa aku tidak bisa tidur
kembali, aku berusaha menutup mataku namun rasa kantuk
belum juga datang,seperti ada firasat buruk yang akan terjadi.
Memang benar, sewaktu aku meraih guling dan
menolehkan kepala kelangit-langit kamarku, betapa terkejutnya
aku saat aku menemukan lima ekor laba-laba yang cukup besar
nyaris jatuh dari sarangnya. Memang aku paling takut pada
hewan berkaki banyak itu, rasanya ingin sekali aku teriak tapi
pasti aku akan membangunkan seisi rumah bahkan tetanggaku
bisa-bisa bangun. Terpaksa aku tahan, sampai-sampai aku
berkeringat dingin dan hampir mengompol.

CONTOH :
Satu jam kemudian salah satu laba-laba itu tiba-tiba tertiup
angin dan terjatuh dan mendarat diatas kepalaku, secara spontan aku
mengambil kamus bahasa inggrisku yang tebal yang ada didekatku
lalu memukulkanya ke wajahku. Sialnya kamusku yang sangat tebal
itu tak mengenai laba-laba malah hanya melukai hidungku sampai
mengeluarkan darah. Seperti mau mengejekku, laba-laba yang
terjatuh itu menari-nari dibawah tempat tidurku kemudian sembunyi
entah kemana. Namun, aku hanya bisa pasrah dan kembali menatap
keempat laba-laba yang tersisa.
Tak beberapa lama , salah satu laba-laba itu seperti
sengaja menjatuhkan diri, namun aku sudah bersiap di tempat dengan
membawa beberapa bantal, sapu dan guling seperti akan perang. Saat
laba-laba itu sampai di tempat tidur, langsung saja aku melempar
semua benda yang aku bawa tadi dan aku injak-injak saja semuanya.
Tak berhenti disitu, bahkan ketiga laba-laba yang masih diatas seperti
ingin menyerang, mereka menjatuhkan diri satu per satu. Aku yang
sudah kehabisan akal langsung saja aku meraih semua benda yang ada
didekatku dan melemparnya. Dan tepat mengenai semua laba-laba itu.
Aku sangat kegirangan mendapati semua laba-laba itu mati.

CONTOH :
Namun beberapa saat kemudian tepat pukul
02.30WIB pintu kamarku terbuka dan mendapati ayah, ibu,
kakak serta pembantuku keheranan saat melihat situasi kamarku
yang seperti kapal pecah. Kamu ini ngapain aja sih dek, kok
rame banget! seru kakaku, Lha iya, kamu itu mengganggu
orang yang sedang tidur, memang apa yang kamu lakukan sih?
tambah ayahku. Anu yah ada laba-laba gede banget, serem deh
. Jawabku. Ah, kamu ini keterlaluan! Cuma gara-gara labalaba aja kok sampai seperti ini!seru kakakku. Ya sudah gak
apa-apa, lha hidungmu kenapa nak? Kok sampai berdarah gitu?
tanya ibu. Tidak apa-apa bu, cuma luka kecil. jawabku dengan
kebohongan.Sudah-sudah, kamu tidur sama kakakmu dulu sana
dan besok bibi minah tolong rapikan kamar Riani ya. Pinta
ayah dengan bijaksana.Baik pak, besok pagi-pagi akan saya
kerjakan. Jawab bibi Minah. Ya bi, sekarang kita tidur yuk,
ngantuk nih! pintaku sambil mengucek-ucek mataku yang
mengantuk. Iya-iya ayo tidur semua! jawab ibu.

CONTOH :
Begitu sampai di kamar tidur kakakku, aku langsung menuju
tempat tidur sambil melirik ke langit-langit seraya berkata Yee... gak
perang sama laba-laba lagi. Kakakku melirikku sambil tertawa kecil dan
berkata Udah tidur dulu besok kamu harus sekolah kan? Oke kak
jawabku. Dan beberapa menit kemudian aku sudah tertidur pulas.

Keterangan :
Warna Biru
Warna Merah Muda
Warna Merah
Warna Orange
Warna Hijau

: Pembukaan / Prolog
: Pemunculan Konflik
: Klimaks / Puncak Permasalahan
: Peleraian
: Penyelesaian

CONTOH :
Dari cerpen di atas di dapatkan :
Unsur intrinsik

1. Tema
2. Tokoh:
a.

b.

c.

d.
e.

: Phobia atau Ketakutan yang berlebihan

Riani: Penakut (Memang aku paling takut pada hewan berkaki banyak itu)
Ceroboh (secara spontan aku mengambil kamus bahasa inggrisku yang tebal
yang ada didekatku lalu memukulkanya ke wajahku. Sialnya kamusku yang
sangat tebal itu tak mengenai laba-laba malah hanya melukai hidungku sampai
mengeluarkan darah. Pembohong (Tidak apa-apa bu, cuma luka kecil.jawabku
dengan kebohongan.)
Kakak: Pemarah ( Kamu ini ngapain aja sih dek, kok rame banget! seru kakaku)
(Ah, kamu ini keterlaluan! Cuma gara-gara laba-laba aja kok sampai seperti
ini! seru kakakku.)
Mudah tertawa (Kakakku melirikku sambil tertawa kecil)
Ayah: Pemarah (Lha iya, kamu itu mengganggu orang yang sedang tidur, memang apa
yang kamu lakukan sih? tambah ayahku.)
Bijaksana (Sudah-sudah, kamu tidur sama kakakmu dulu sana dan besok bibi
Minah tolong rapikan kamar Riani ya. Pinta ayah dengan bijaksana.)
Ibu : Sabar (Ya sudah gak apa-apa.)
Perhatian (Ya sudah gak apa-apa, lha hidungmu kenapa nak? Kok sampai
berdarah gitu? tanya ibu.)
Bibi Minah: Rajin(Baik pak, besok pagi-pagi akan saya kerjakan.jawab bibi Minah.)

CONTOH :
3.
4.
5.

6.

7.

Alur
: Maju
Sudut pandang : Orang pertama pelaku utama
Setting/latar
:
a. Tempat : Kamar tidur Riani, kamar
mandi, kamar tidur kakak
b. Waktu : Malam hari, pukul 10.30
WIB sampai pagi hari
pukul 02.30 WIB
c. Suasana
: Sepi
Majas
: Majas Hiperbola (rasanya ingin
sekali aku teriak tapi pasti aku akan
membangunkan seisi rumah bahkan
tetanggaku bisa-bisa bangun).
Amanat
: Jangan menjadi orang yang
terlalu penakut oleh apapun

Soal :
BUNYI BEL MISTERIUS
Pagi ini udara cukup dingin, karena semalam hujan deras.
Walaupun waktu telah menunjukkan pukul 5 pagi Asep dan adiknya
(Adin) masih menggeliat malas di balik selimut. Mereka hanya di
temani bi Inah karena Papa dan mama sedang pergi ke luar rumah
menengok nenek.
Semalaman mereka tidak bisa tidur karena sekitar pukul
sembilan malam, bel rumah mereka berbunyi. Mereka pikir papa dan
mama yang datang. Namun ketika bi inah keluar tidak ada siapasiapa.
Sekitar lima menit kemudian bel kembali berbunyi lagi, kali
ini suasananya lebih menakutkan, soalnya hampir berbarengan
dengan suara petir. Adin pun menjerit ketakutan karena tidak tega
melihat Adin, Asep memberanikan diri untuk keluar rumah tetapi,
tidak ada siapa-siapa.

Asep pun mengira bahwa yang memencet bel adalah


Gilang, temannya yang sudah meninggal karena takut Adin dan
bi Inah langsung berlari masuk kamar tidur masing masing dan
membiarkan bel itu terus berbunyi.
Keesokan malamnya, bel rumah kembali berbunyi, Adin
dan Asep menduga yang datang adalah mama dan papa. Ternyata
benar, mereka langsung menyambut kedatangan mama dan papa.
Merekapun menceritakan semua yang terjadi semalam.
Setelah mendengar cerita Asep dan Adin papa tersenyum,
lantas mengajak Asep dan Adin membuka saklar bel yang ada di
luar pagar dan menjelaskan bahwa sakelar tidak bisa terkena air.
Akhirnya supaya tidak ada bunyi bel misterius lagi di saat hujan
papa memberi isolasi pada sakelar bel.

PERTANYAAN :
1. Dari cerpen di atas tentukanlah :
a. Tema
b. Latar / Setting
c. Alur
2. Sebutkan dan jelaskan 1 metode dalam menentukan watak atau sifat di dalam
cerpen tersebut !
3. Sebutkan dan jelaskan 3 saja tahap tahap alur di dalam sebuah cerpen !
4. Jelaskan sudut pandang yang ada di dalam cerpen tersebut !

TERIMA KASIH

KUNCI JAWABAN
1. a. TEMA : Peristiwa yang menakutkan
b. LATAR / SETTING :
a. Tempat : di ruang tamu, di kamar tidur dan
di tempat saklar bel (diluar pagar)
b. Waktu : malam hari dan pagi hari
c. ALUR
: campuran
Alur mundur : paragraf ke 2
Alur maju
: paragraf ke 4

KUNCI JAWABAN
2. Di dalam cerpen tersebut,
banyak menggunakan metode
analitik. (...Adin pun menjerit
ketakutan karena tidak tega
melihat Adin...)
3. a. Pembukaan / prolog adalah
tahap pengenalan tokoh
ataupun bermaksud untuk
memperkenalkan tokoh
utama di dalam sebuah
cerita.
b. Pemunculan konflik adalah
tahap dimana permasalahan
sebuah cerita di mulai.
c. Klimaks / puncak
permasalahan adalah

dimana titik puncak atau


titik ketegangan dari
sebuah
permasalahan yang dialami
oleh tokoh utama.
d. Peleraian adalah tahap
dimana tingkat ketegangan
mulai menurun dan mulai
menemukan titik
penyelesaian masalah.
e. Penyelesaian adalah sebuah
penyelesaian yang dialam
oleh tokoh utama, bisa
dengan akhir yang bahagia
maupun akhir yang
menyedihkan.

KUNCI JAWABAN
4. Di dalam cerpen tersebut memakai sudut pandang orang ketiga serba tahu. Ini
dikarenakan penulis menggunakan kata dia ataupun nama langsung dari tokoh tersebut.
Kemudian, penulis juga bertindak mahatahu.

Anda mungkin juga menyukai