Anda di halaman 1dari 12

‫‪KHUTBAH JUMAT‬‬

‫‪DMDI‬‬
‫‪DEWAN MASJID DIGITAL INDONESIA‬‬
‫‪https://seruanmasjid.com‬‬

‫‪RAMADHAN DAN TOTALITAS‬‬


‫‪KETAKWAAN‬‬

‫‪KHUTBAH PERTAMA‬‬

‫إنَّ ْال َحمْدَ هَّلِل ِ‪َ ,‬نحْ َم ُدهُ‪َ ,‬و َنسْ َت ِعي ُنهُ‪,‬‬
‫ُور َأ ْنفُ ِس َنا‪,‬‬
‫ِ‬ ‫ر‬ ‫ُ‬
‫ش‬ ‫نْ‬ ‫م‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫هَّلل‬ ‫ا‬‫ب‬‫ِ‬ ‫ُ‬
‫ُوذ‬ ‫ع‬ ‫َ‬
‫ن‬ ‫و‬
‫َ‬ ‫ُ‪,‬‬ ‫ه‬‫ر‬‫ُ‬ ‫ف‬
‫ِ‬ ‫ْ‬
‫غ‬ ‫َ‬
‫ت‬ ‫سْ‬ ‫َ‬
‫ن‬ ‫َو‬
‫ت َأعْ َمالِ َنا‬ ‫َو َس ِّيَئ ا ِ‬
‫ُض َّل َلهُ‪َ ,‬و َمنْ يُضْ لِ ْل‬ ‫َمنْ َي ْه ِد ِه هَّللا ُ َفالَ م ِ‬
‫ي َل ُه‬ ‫‪َ ,‬فالَ َها ِد َ‬
‫ك َلهُ‪،‬‬ ‫َأ ْش َه ُد َأنْ الَ ِا َل َه ِاالَّ هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي َ‬
‫‪َ .‬ش َهادَ َة َمنْ ه َُو َخ ْي ٌر َّم َقا ًما َوَأحْ َسنُ َن ِد ًّيا‬
‫َوَأ ْش َه ُد َأنَّ َسيِّدَ َنا م َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه‬
‫ص ِب ًّيا‬ ‫ار ِم ِك َب ً‬
‫ارا َو َ‬ ‫ِ‬ ‫َ‬
‫ك‬ ‫م‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫ال‬ ‫ب‬
‫ِ‬ ‫فُ‬ ‫ص‬
‫ِ‬ ‫َّ‬
‫ت‬ ‫م‬
‫ُ‬ ‫ْ‬
‫‪.‬ال‬
‫ان‬‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َك َ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َف َ‬
‫ان َرس ُْوالً َن ِب ًّيا‪َ ،‬و َع َلى‬ ‫صا ِد َق ْال َوعْ ِد َو َك َ‬ ‫َ‬
‫صحْ ِب ِه الَّ ِذي َْن يُحْ ِس ُن ْو َن ِإسْ الَ َم ُه ْم َو َل ْم‬ ‫آلِ ِه َو َ‬
‫‪َ ،‬ي ْف َعلُ ْوا َش ْيًئ ا َف ِر ًّيا‬
‫اضر ُْو َن َر ِح َم ُك ُم‬ ‫َأمَّا َبعْ ُد‪َ ،‬ف َيا َأ ُّي َها ْال َح ِ‬
‫هللا‪،‬‬‫ص ْي ِنيْ َن ْف ِسيْ َوِإيَّا ُك ْم ِب َت ْق َوى ِ‬ ‫هللاُ‪ ،‬ا ُ ْو ِ‬
‫از ْال ُم َّتقُ ْو َن‬ ‫‪َ .‬ف َق ْد َف َ‬
‫‪َ :‬قا َل هللاُ َت َعا َلى‬
‫ان الرَّ ِج ِيم‬
‫ِ‬ ‫َ‬
‫ْط‬‫ي‬ ‫َّ‬
‫ش‬ ‫ال‬ ‫ن‬‫َ‬ ‫م‬‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫هَّلل‬ ‫ا‬‫ب‬‫ِ‬ ‫ُ‬
‫ُوذ‬
‫ع‬ ‫َأ‬
   َ‫اطي مُسْ َت ِقي ًما َفا َّت ِبعُوهُ َوال‬ ِ ‫ص َر‬ ِ ‫َو َأنَّ َه َذا‬
‫َت َّت ِبعُوا ال ُّس ُب َل َف َت َفرَّ َق ِب ُك ْم َعنْ َس ِبيلِ ِه َذلِ ُك ْم‬
َ ُ‫َوصَّا ُك ْم ِب ِه َل َعلَّ ُك ْم َت َّتق‬
‫ون‬
(QS al-An’am [6]: 153).

Alhamdulillah, bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas


segala nikmat dan karunia-Nya, sehingga di hari yang mulia ini kita
semua dapat berkumpul di tempat mulia ini, bersama orang-orang
yang insyaallah dimuliakan oleh Allah melaksanakan kewajiban kita
atas dasar panggilan iman. Shalawat dan salam semoga Allah
curahkan kepada junjungan alam Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
keluarga, sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman.

Bertakwalah kepada Allah. Penuhi panggilan Allah. Laksanakan


perintah-Nya, jauhi larangan-Nya. Jadikan Islam sebagai jalan hidup.
Tinggalkan jalan-jalan setan yang dihamparkan oleh mereka dengan
iming-iming yang menggiurkan.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,


Saat ini kita berada di penghujung bulan Sya’ban 1443 H. Mungkin
besok, atau lusa kita sudah memasuki bulan Ramadhan. Bulan yang
kita tunggu bersama. Marhaban ya Ramadhan. Selamat datang bulan
Ramadhan.
Selayaknya kita semua bersyukur dan bergembira dengan kedatangan
Ramadhan. Inilah bulan penuh rahmat, penuh berkah, juga penuh
ampunan. Pintu-pintu surga dibuka. Pahala dilipatgandakan. Sungguh
rugi, Muslim yang menyia-nyiakan bulan mulia ini.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,


Alhamdulillah, pandemi Covid-19 mulai mereda. Semoga Allah
angkat wabah ini sampai hilang dari muka bumi, sehingga kita dapat
beraktivitas normal seperti sedia kala, dan mengisi Ramadhan dengan
penuh ketakwaan dan kekhusyu’an.

Namun kita masih menghadapi wabah lainnya. Yang tak kalah


bahayanya, bahkan lebih berbahaya. Apa itu? Inilah wabah
kesyirikan. Dengan dalih mempertahankan kearifan lokal, kesyirikan
dihidupkan kembali, bahkan difasilitasi oleh negara. Tidak sadarkah,
bahwa tindakan ini bisa mendatangkan murka Allah subhanahu wa
ta’ala?

Saat ini kita umat Islam juga sedang menghadapi wabah moderasi
beragama, yang sebenarnya di balik itu adalah moderasi Islam. Inilah
bencana nyata bagi Islam. Kita tidak boleh ber-Islam dengan cara
Islam, tapi kita diarahkan ber-Islam dengan cara orang kafir agar kita
bisa menerima paham-paham kufur dan meninggalkan ajaran Islam.
Akibatnya, lahirlah sinkretisme agama dalam balutan istilah Islam
Nusantara. Muncullah toleransi agama yang kebablasan seperti ritual
doa bersama lintas agama, shalawatan di gereja, nikah beda agama,
dan lain-lain.

Potensi wabah lainnya adalah wabah penistaan Islam. Lihatlah!


Akhir-akhir ini, penistaan agama makin marak. Yang paling mutakhir,
ada pendeta Kristen yang dengan lancang meminta kaum Muslim
untuk menghapus 300 ayat al-Quran, menantang pembuktian
kehebatan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan lain-
lain. Ini melengkapi penistaan agama oleh oknum di kalangan Islam
sendiri seperti Deny Siregar, Abu Janda, Ade Armando, dan lain-lain.

Dan yang kita rasakan sekarang, adalah wabah kezaliman. Minyak


goreng mahal, harga sembako merangkak naik. Semua karena
penguasa tidak amanah. Mereka bersekutu dengan para pengusaha.
Rakyat yang menderita. Umat Islam dimusuhi, dicap radikal, dan
syariahnya ditelantarkan.

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,


Berbagai wabah itu terjadi karena kita masih jauh dari ketakwaan.
Padahal puasa Ramadhan telah puluhan kali kita laksanakan? Ini
karena puasa Ramadhan hanyalah salah satu—bukan satu-satunya—
pembentuk ketakwaan. Al-Quran memang menyatakan:
ِّ ‫ب َع َل ْي ُك ُم ال‬
‫ص َيا ُم‬ َ ‫ين آ َم ُنوا ُك ِت‬ َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّ ِذ‬
‫ين ِمنْ َق ْبلِ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم‬ َ ‫ب َع َلى الَّ ِذ‬ َ ‫َك َما ُك ِت‬
‫ون‬َ ُ‫َت َّتق‬
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa,
sebagaimana puasa itu pernah diwajibkan atas orang-orang sebelum
kalian, agar kalian bertakwa (TQS al-Baqarah [2]: 183).

Di dalam al-Quran sendiri tak hanya ayat tentang kewajiban puasa


yang diakhiri dengan frasa; la’allakum tattaqûn (agar kalian
bertakwa). Allah subhanahu wa ta’ala juga antara lain berfirman
dalam beberapa ayat berikut:

‫َيا َأ ُّي َها ال َّناسُ اعْ ُب ُدوا َر َّب ُك ُم الَّ ِذي َخ َل َق ُك ْم‬
َ ُ‫ين ِمنْ َق ْبلِ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َّتق‬
‫ون‬ َ ‫َوالَّ ِذ‬
Hai manusia, beribadahlah kalian kepada Tuhan kalian yang telah
menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian, agar kalian
bertakwa (TQS al-Baqarah [2]: 21).

Juga ada ayat:


َ‫اطي مُسْ َت ِقي ًما َفا َّت ِبعُوهُ َوال‬ ِ ‫ص َر‬ ِ ‫َو َأنَّ َه َذا‬
‫َت َّت ِبعُوا ال ُّس ُب َل َف َت َفرَّ َق ِب ُك ْم َعنْ َس ِبيلِ ِه َذلِ ُك ْم‬
َ ُ‫َوصَّا ُك ْم ِب ِه َل َعلَّ ُك ْم َت َّتق‬
‫ون‬
Sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus (Islam). Karena itu ikutilah jalan
itu dan jangan kalian mengikuti jalan-jalan lain hingga kalian
tercerai-berai dari jalan-Nya. Yang demikian Allah perintahkan agar
kalian bertakwa (TQS al-An’am [6]: 153).

Hadirin jamaah jumah rahimakumullah,


Berdasarkan ayat-ayat tersebut, jelas bahwa tak cukup dengan puasa
orang bisa meraih takwa. Melaksanakan seluruh perintah Allah dan
menjauhi larangan-Nya, itulah yang bisa mengantarkan diri kita
benar-benar meraih takwa yang hakiki. Dengan kata lain, takwa hanya
bisa diraih dengan pengamalan dan penerapan al-Quran secara total.

Terkait itu Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

‫آن َع َلى َج َب ٍل َل َرَأ ْي َت ُه‬ َ ْ‫َل ْو َأ ْن َز ْل َنا َه َذا ْالقُر‬


‫ك‬َ ‫ص ِّد ًعا ِمنْ َخ ْش َي ِة هَّللا ِ َو ِت ْل‬ َ ‫اش ًعا ُم َت‬ِ ‫َخ‬
َ ‫اس َل َعلَّ ُه ْم َي َت َف َّكر‬
‫ُون‬ َّ
‫ن‬ ‫ل‬ِ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ه‬
َ ‫ب‬
ُ ‫ر‬ ْ‫ض‬ َ
‫ن‬ ‫ل‬
ُ ‫ا‬ َ
‫ث‬ ْ‫م‬‫اَأْل‬
ِ ِ
Andai al-Quran ini Kami turunkan di atas gunung, kamu
(Muhammad) pasti menyaksikan gunung itu tunduk dan pecah
berkeping-keping karena takut kepada Allah. Perumpamaan itu kami
buat untuk manusia agar mereka mau berpikir (TQS al-Hasyr [59]:
21).

Menurut Abu Hayan al-Andalusi, ayat ini merupakan celaan kepada


manusia yang keras hati dan perasaannya tidak terpengaruh sedikit
pun oleh al-Quran. Padahal jika gunung yang tegak dan kokoh saja
pasti tunduk dan patuh pada al-Quran, sejatinya manusia lebih layak
untuk tunduk dan patuh pada al-Quran (Abu Hayan al-Andalusi,
Bahr al-Muhîth, 8/251).

Oleh karena itu, penting mengamalkan dan menerapkan seluruh isi al-
Quran. Baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat maupun
negara. Di sinilah pentingnya formalisasi dan pelembagaan al-Quran.
Di sini pula pentingnya negara menerapkan al-Quran dalam seluruh
aspek kehidupan. Inilah yang dipraktikkan oleh Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam saat memimpin Daulah Islam di Madinah, juga oleh
Khulafaur Rasyidin dan para khalifah setelah mereka sepanjang
sejarah Kekhilafahan Islam.

Mari, Ramadhan ini kita jadikan momentum untuk mewujudkan


ketakwaan hakiki. Inilah yang pasti akan menjadi solusi atas seluruh
problem kehidupan, khususnya bagi negeri ini. []
‫آن ْال َع ِظي ِْم‪،‬‬ ‫ك هللا لِي َو َل ُك ْم ِفى ْالقُرْ ِ‬ ‫ار َ‬‫َب َ‬
‫الذ ْك ِر‬ ‫ت َو ِّ‬ ‫َو َن َف َع ِني َوِإيَّا ُك ْم ِب َما ِف ْي ِه ِم َن اآْل َيا ِ‬
‫ْال َح ِك ِيم َو َت َق َّب َل هللاُ ِم َّنا َو ِم ْن ُك ْم ِتالَ َو َت ُه َوِإ َّن ُه‬
‫ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ال َعلِ ْي ُم‪َ ،‬وَأقُ ْو ُل َق ْولِي َه َذا‬
‫الع ِظ ْي َم ِإ َّن ُه ه َُو ال َغفُ ْو ُر‬
‫هللا َ‬‫َفأسْ َت ْغ ِف ُر َ‬
‫الرَّ ِحيْم‬
‫‪KHUTBAH II‬‬

‫لى‬‫لى ِإحْ َسا ِن ِه َوال ُّش ْك ُر َل ُه َع َ‬ ‫هلل َع َ‬ ‫اَ ْل َحمْ ُد ِ‬


‫َت ْو ِف ْي ِق ِه َو ِا ْم ِت َنا ِن ِه‪َ .‬وَأ ْش َه ُد َأنْ الَ ِا َل َه ِإالَّ هللاُ‬
‫ْك َل ُه َوَأ ْش َه ُد أنَّ َسيِّدَ َنا‬ ‫َوهللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِري َ‬
‫إلى‬
‫اعى َ‬ ‫م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه ال َّد ِ‬
‫ص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد‬ ‫ِرضْ َوا ِن ِه‪ .‬الل ُه َّم َ‬
‫ِو َع َلى اَلِ ِه َوَأصْ َح ِاب ِه َو َسلِّ ْم َتسْ لِ ْي ًما ِكثي ًْرا‬
‫هللا ِف ْي َما َأ َم َر‬ ‫َ‬ ‫وا‬ ‫ُ‬ ‫ق‬‫ت‬‫َّ‬ ‫ا‬
‫ِ‬ ‫اسُ‬ ‫َّ‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫ه‬
‫َ‬ ‫ي‬
‫ُّ‬ ‫َ‬ ‫ا‬ ‫َ‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫َ‬
‫ف‬ ‫د‬‫ُ‬ ‫عْ‬ ‫ب‬
‫َ‬ ‫َّا‬
‫م‬ ‫َأ‬
‫هللا َأ َم َر ُك ْم‬ ‫َ‬ ‫نَّ‬‫َأ‬ ‫َوا ْن َته ُْوا َعمَّا َن َهى َواعْ َلم ُْوا‬
‫ِبَأ ْم ٍر َبدَ َأ ِف ْي ِه ِب َن ْف ِس ِه َو َثـ َنى ِب َمآل ِئ َك ِت ِه‬
‫ْالم َُسب َِّح ِة ِبقُ ْد ِس ِه َو َقا َل َتعا َ َلى ِإنَّ َ‬
‫هللا‬
‫لى ال َّن ِبى يآ اَ ُّي َها الَّ ِذي َْن‬ ‫صلُّ ْو َن َع َ‬ ‫َو َمآلِئ َك َت ُه ُي َ‬
‫صلُّ ْوا َع َل ْي ِه َو َسلِّم ُْوا َتسْ لِ ْي ًما‪ .‬الل ُه َّم‬ ‫آ َم ُن ْوا َ‬
‫صلَّى هللاُ َع َل ْي ِه‬ ‫ص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َ‬ ‫َ‬
‫آل َس ِّي ِدنا َ م َُح َّم ٍد َو َع َلى‬ ‫َو َسلِّ ْم َو َع َلى ِ‬
‫ك َو َمآلِئ َك ِة ْال ُم َقرَّ ِبي َْن‬ ‫ك َو ُر ُسلِ َ‬ ‫اَ ْن ِبيآِئ َ‬
‫اش ِدي َْن َأ ِبى‬ ‫ض اللّ ُه َّم َع ِن ْال ُخ َل َفا ِء الرَّ ِ‬ ‫َوارْ َ‬
‫َب ْك ٍر َو ُع َمر َوع ُْث َمان َو َعلي َو َعنْ َب ِق َّي ِة‬
‫الص ََّحا َب ِة َوال َّت ِاب ِعي َْن َو َت ِاب ِعي ال َّت ِاب ِعي َْن َل ُه ْم‬
‫ض َع َّنا َم َع ُه ْم‬ ‫ْن َوارْ َ‬ ‫ان ِا َلى َي ْو ِم ال ِّدي ِ‬‫ِب ِاحْ َس ٍ‬
‫ك َيا َأرْ َح َم الرَّ ا ِح ِمي َْن‬ ‫ِب َرحْ َم ِت َ‬

‫اغ ِفرْ لِ ْلمُْؤ ِم ِني َْن َو ْالمُْؤ ِم َنا ِ‬


‫ت‬ ‫اَلل ُه َّم ْ‬
‫ت اَالَحْ يآء ِم ْن ُه ْم‬ ‫َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما ِ‬
‫ت الل ُه َّم َأ ِع َّز ْاِإلسْ الَ َم َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن‬ ‫مْوا ِ‬ ‫َو ْاالَ َ‬
‫ك َو ْال ُم ْش ِر ِكي َْن َوا ْنصُرْ ِع َبادَ َ‬
‫ك‬ ‫َوَأ ِذ َّل ال ِّشرْ َ‬
‫اخ ُذ ْل‬ ‫ص َر ال ِّدي َْن َو ْ‬ ‫ْالم َُوحِّ ِدي َْن َوا ْنصُرْ َمنْ َن َ‬
‫ْن‬‫ِ‬ ‫ي‬ ‫ِّ‬
‫د‬ ‫ال‬ ‫ء‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫د‬
‫َ‬ ‫عْ‬‫َأ‬ ‫ِّرْ‬ ‫م‬ ‫دَ‬ ‫و‬
‫َ‬ ‫ْن‬
‫َ‬ ‫ي‬ ‫م‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ل‬ ‫ُسْ‬‫م‬ ‫ل‬ ‫ْ‬
‫ا‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫ذ‬ ‫َمنْ َخ‬
‫ْن‪ .‬الل ُه َّم ْاد َفعْ‬ ‫ِ‬ ‫ي‬ ‫ِّ‬
‫د‬ ‫ال‬ ‫م‬
‫ِ‬ ‫و‬ ‫ْ‬ ‫ي‬
‫َ‬ ‫ى‬ ‫َ‬
‫ل‬ ‫ك ِإ‬‫َواعْ ِل َكلِ َما ِت َ‬
‫الزالَ ِز َل َو ْال ِم َح َن‬ ‫َع َّنا ْال َبالَ َء َو ْا َلو َبا َء َو َّ‬
‫َوس ُْو َء ْال ِف ْت َن ِة َو ْال ِم َح َن َما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما‬
‫َب َط َن َعنْ َب َل ِد َنا ِا ْن ُدو ِني ِْسيَّا خآص ًَّة َو َساِئ ِر‬
‫ان ْالمُسْ لِ ِمي َْن عآم ًَّة َيا َربَّ ْال َعا َل ِمي َْن‪.‬‬ ‫ْالب ِ‬
‫د‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫ُل‬
‫َر َّب َنا آ ِتنا َ ِفى ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َو ِفى ْاآل ِخ َر ِة‬
‫ار‪َ .‬ر َّب َنا َظ َلمْ َنا‬ ‫ِ‬ ‫ن‬‫َّ‬ ‫ال‬ ‫اب‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫ذ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫َ‬
‫ن‬ ‫ق‬
‫ِ‬ ‫و‬
‫َ‬ ‫ً‬
‫ة‬ ‫َح َس َن‬
‫اَ ْنفُ َس َنا َواإنْ َل ْم َت ْغ ِفرْ َل َنا َو َترْ َح ْم َنا َل َن ُك ْو َننَّ‬
‫اس ِري َْن‬ ‫لخ ِ‬ ‫‪ِ .‬م َن ْا َ‬
‫ان‬ ‫حْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْأ‬
‫هللا َي ِ َ ِ َ ِإل َ ِ‬
‫س‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ل‬‫د‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ُب‬
‫ر‬ ‫م‬
‫ُ‬ ‫هللا ! ِإنَّ َ‬ ‫ِع َبادَ ِ‬
‫بى َو َي ْن َهى َع ِن ْال َفحْ شآ ِء‬ ‫َوِإيْتآ ِء ِذي ْالقُرْ َ‬
‫ظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر ُْو َن‬ ‫َو ْال ُم ْن َكر َو ْال َب ْغي َي ِع ُ‬
‫ِ‬
‫لع ِظ ْي َم َي ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكر ُْوهُ‬ ‫هللا ْا َ‬
‫َ‬ ‫ُوا‬ ‫ر‬ ‫ك‬‫ُ‬ ‫ْ‬
‫اذ‬ ‫َو‬
‫هللا َأ ْك َبرْ‬
‫لى ِن َع ِم ِه َي ِز ْد ُك ْم َو َل ِذ ْك ُر ِ‬ ‫َع َ‬

Anda mungkin juga menyukai